Anda di halaman 1dari 8

SKENARIO ROLE PLAY

PERILAKU CARING PROFESIONAL PERAWAT DALAM PERAKTIK


KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABTES TYPE 1

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 12

1. BONIFASIUS SANG LEJIU 191114401990


2. GREGORIUS LEONARDO PIO 191114401984
3. JUMARIAH 1911144011004

PROGRAM STUDI
DIPLOMA III KEPERAWATAN
STIKES DIRGAHAYU SAMARINDA
TAHUN 2021/2022
SKENARIO / PROLOG

Nn B (16 Tahun) datang ke RS Dirgahayu Samarinda dengan keluhan mudah merasa


lelah, mudah merasa kehausan, penglihatan menjadi buram, BB turun 20 kg dalam dua
bulan (BB awal 60 kg menjadi 40 kg. dan Nn B juga pernah terkena luka sayatan pisau
namun luka itu sangat sulit untuk sembuh ). Hal tersebut Nn B rasakan pada akhir
tahun 2020. Setelah melakukan pemeriksaan HBA1C, Dokter mendiagnosa penyakit
Nn B adalah Diabetes Melitus type 1.

Hasil pemeriksaan vital sign tekanan darah 100/60 mmHg, Suhu tubuh 36,7C, RR 18
x/mnt, nadi 61 x/mnt, SPO2 98% tanpa oksigen bantuan, kesadaran GCS E4 V5 M6
dan pasien compos mentis.
Nn B juga sering bertanya apakah penyakitnya bisa disembuhkan.
Dialog

Tok...Tok...Tok ..”Perawat mengetuk pintu kamar pasien dari luar lalu masuk”

Perawat : “Selamat pagi pak, Selamat pagi ade “


( Perawat menyapa sambil tersenyum tulus dan ramah dengan nada yang
lembut )
Pasien : “Selamat pagi juga pak”

( Jawab pasien dan Ayah pasien dengan membalas senyum )

Perawat mendekat ke pasien lalu memperkenalkan diri dan menanyakan keadaan


dan keluhan pasien

Perawat : “Perkenalkan saya perawat Sang yang bertugas dari jam 08:00 – 14:00
siang” kalo boleh tau nama ade dan bapak siapa ?

Pasien : “Saya bona.

Ayah pasien : “Saya Pak leon, saya ayah Nn B

Perawat : “Baik adik dan bapak, Ada yang bisa saya bantu bu, tanya perawat

Ayah Pasien : “Begini pak, anak saya ini badanya sering merasa lemas padahal nafsu
makanya banyak, dan dari Januari-Februari anak saya mengalami
penurunan berat badan dari 60 kg menjadi 40 kg awalnya saya mengira
karena anak saya rajin olahraga suka tapi setelah saya pikir itu adalah hal
yang tidak masuk akal” keluh ayah pasien

Perawat : “Baik dek, sebelumnya apakah ade ini suka mngkonsumsi makanan dan
minum yang manis,

Pasien : “Iya , saya dari kecil sangat senang mengkonsumsi makanan dan minuman
yang manis’

Perawat : Bagaimana dengan minum apakah banyak dan bagaimana dengan


kencingnya nya ?
Pasien : Saya beberapa waktu ini sangat sering minum dalam jumlah bayak, bisa
sampai 1 galon, karena sering merasa haus, untuk kencingnya juga
sering.

Perawat : Perawat tersenyum “baiklah Bapak dan ade, saya akan memeriksa
HBA1C tanda-tanda vital anak bapak dulu ya” caranya nanti anak darah
bapak kita ambil dulu untuk diperiksakan ke Lab,tapi seblum itu saya
akan meminta pesetujuan bapak selaku ayah dari pasien, apakah bapak
bersedia ?

Ayah pasien : “Ayah pasien mengangguk dan mengatakan iya”.

Perawat : “Perawat mulai mengambil sample darah Nn B”

Perawat : “Apakah ibu atau bapak ada riwayat Diabetes” tanya perawat

Ayah pasien : “Tidak ada pak, saya dan istri saya tidak ada ada riwayat Diabetes tetapi
nenek nya ada pak, Diabetes Type 2” jelas ayah pasien.

Perawat : “Oh begitu ya pak, baik lah kalau begitu ini darahnya sudah diambil,
nanti stelah diantar kita akan menunggu hasil lab nya dulu ya pak ” ucap
perawat sambil tersenyum ramah

Ayah Pasien : “Baik Pak”

“Setelah 1 jam kemudian, hasil laboratorium pun keluar dan perawat pun
memanggil Keluarga Nn B”

Perawat : Bapak, ade ini hasil lab nya sudah keluar, kalo boleh tau terakhir makan
jam berapa dek ?

Pasien : Jam 9 malam

Perawat : ini harus waspada ya dek karena disini Hasil nya tinggi, untuk Glukosa
darahnya 180 mg/dL normalnya 60-140 mg/dL.

Dan untuk hasil HBA1C nya juga tinggi disini hasilnya 14.2, Normalnya
4,0 -7,0.

Pasien : Jadi bagaimana , apa yang harus dilakukan agar bisa normal ?
Perawat : Baik pak, dan ade, ini penyakit autoimun, jadi sistem kekebalan tubuh
menyerang sel sel beta dipangkreas, jadi karena adanya kerusakan di
pangkreas dan pangkreas ade berhenti menghasilkan insulin, jadi disini
perlu disuntikan insulin dari luar, dan ade juga bisa mengeceknya gula
darahnya mengunakan Glukometer ,cara dengan ditusuk di jarum
kemudian di cek menggunakan alat khusus atau bisa mengunakan sensor
untuk gula darah. Dan untuk pola makan dan minum sebaiknya
mengurangi makanan manis ya dek,.

Pasien : “Ekspresi wajah Nn B tanpak khawatir kemudian bertanya kepada


perawat”

Baik pak, jika saya boleh tau, apak fungsi pengunaan Sensor untuk gula
darah?

Perawat : “Perawat pun tersenyum ramah dan mulai menjelaskan”

Jadi perbedaanya itu, jika pakai sensor ade tidak perlu menusukan jarum di
jari ade setiap kali mau mengecek gula darah ditubuh ade, jadi ade tingal
scan, dan alat sensor tersebut tahan selama 14 hari.

Namun Jika ade tidak mengunakan sensor ade harus mengecek gula darah
ade sebelum makan dan gula darah setelah makan.

Paien : Baik, maaf saya ingin bertanya lagi, Berapa Gula normal dalam darah
sebelum dan sesudah makan ?

Perawat : “Perawat pun tersenyum ramah dan kembali menjelaskan”

Jadi Gula sebelum makan angka normalnya 70-130 ( Miligram per


desiliter atau biasnya orang sering disebut ml/dL.

Dan untuk gula setelah makan pastikan dicek minimal 2 jam setelah
makan ya, Normalnya gula darah setelah makan tidak melebihi 140
mg/dL.

Pasien : Baik .
Ayah Paien : “Ekspresi wajah Ayah Nn B tanpak kaget dan khawatir”

Perawat : Baiklah pak, jangan merasa takut atau sedih ya, sementara bapak temani dulu ,
didoakan dan disemangati agar cepat sembuh (CARATIVE 1)

Ayah pasien : Iya pak, saya akan menemani anak saya dan mendoakannya pak

Perawat : Baik pak, saya dan rekan-rekan saya akan berusaha sebaik dan semaksimal
mungkin agar anak bapak bisa sembuh, dibantu doa ya pak

(CARATIVE 2)

Ayah Pasien : Iya terimakasih pak, saya yakin anak saya bisa sembuh, saya percaya dengan pak
perawat

(CARATIVE 4)

Perawat : Kalo begitu saya permisi dulu ya pak, kalo ada butuh apa2 bisa panggil saya ya

Pasien : Baik pak


Kesimpulan

Diabetes mellitus (DM) tipe 1 merupakan kelainan sistemik akibat terjadinya


gangguan metabolisme glukosa yang ditandai oleh hiperglikemia kronis. Keadaan ini
disebabkan oleh proses autoimun yang merusak sel β pankreas sehingga produksi insulin
berkurang bahkan terhenti, penderitanya akan memerlukan asupan insulin eksogen.
Penyakit ini menimbulkan komplikasi kronik sehingga memerlukan manajemen
pengobatan yang berkelanjutan dan edukasi pada pasien serta keluarganya.

Adapun ke 10 teori Watson kami mangambil 3 poin penting yang berpengaruh besar
terhadap pasien khusus nya pada sikologis pasien karena dengan 3 poin ini sangat
membantu tenaga medis secara mudah untuk melakukan pendekatan serta pelayanan
Kesehatan yang baik dan tepat tehadap pasin serta membantu pasien untuk tetap patuh
terhadap pengobatan yang berjalan karena sebagi mana yang tercantum pada salah satu
poin “membangun hubungan saling percaya dan bantu” dari salah satu poin ini saja dapat
kita ketahui penting nya suatu relasi yang baik dari tenaga medis kepada pasien sehingga
pasien merasa nyaman dan aman melakukan terapi/pengobatan.adapun saran terhadap
pasien sebagai berikut menjaga pola makan dan Kesehatan mengurangi konsumsi gula
berlebih rutin melakukan konsultasi untuk mengecek ke adaan pasien serta rutin
berolahraga dan menggunakan insulin teratur sesuai aturan pakai.
Sumber

Kusnanto. 2019. Perilaku Caring Perawat Profesional. Surabaya:Univeritas Airlangga

Firmansyah,Cecep Solehudin. Nopriyanti, Richa. Karana, Indra , 2019. Jurnal Kesehatan


Vokasional, Vol.4 . Bandung : Prodi Keperawatan, Stikes Dharma Husada

Anda mungkin juga menyukai