Anda di halaman 1dari 3

NAMA : AISYAH RIANI MIRZA

NIM : 20043028
PRODI : AKUNTANSI
FAKULTAS : EKONOMI

TUGAS 7 AGAMA ISLAM

1. Bagaimana kedudukan syariah dalam agama Islam? Menjelaskan


= Syari‟ah adalah jalan ke sumber (mata) air.Dahulu orang Arab menggunakan
syari‟ah untuk sebutan jalan setapak menuju sumber (mata) air untuk mencuci atau
membersihkan diri. (Mohammad Daud Ali, 1997:235)
Syaria‟ah juga berarti jalan lurus, jalan yang lempang, tidak berkelok-kelok,
jalan raya.Penggunaan kata syari‟ah bermakna peraturan, adat kebiasaan,
undangundang, dan hukum (Ahmad Wason Munawwir, 1984:762).
Dari pengertian di atas Syariah adalah segala peraturan agama yang telah
ditetapkan Allah SWT untuk umat islam, baik dari Al-Qur‟an maupun dari sunnah
Rasulullah SAW, yang diberikan kepada manusia melalui para Nabi agar manusia
hidup selamat di dunia maupun di akhirat.
Secara istilah adalah segala sesuatu yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad
Saw berupa hukum yang dapat memperbaiki kehidupan manusia di dunia dan akhirat.
Hukum-hukum tersebut mencakup aspek keyakinan, perbuatan dan tingkah laku.
Namun dalam pembahasan ini, syari`ah maknanya lebih mengerucut kepada hukum
yang mengatur tentang perbuatan manusia. Perbuatan manusia yang ditujukan kepada
Allah Swt sebagai Sang Pencipta yang dinamakan dengan hablumminallah dan kepada
sesama manusia yang dinamakan dengan hablumminannas. Itulah mengapa Syariah
dalam agama islam kedudukannya sangat penting.

2. Bagaimana konsep ibadah dalam Islam ? menjelaskan


=
1) Ibadah Mahdhah
Penghambaan yang murni hanya merupakan hubungan antara hamba dengan Allah Swt
secara langsung. Dalam pelaksanaannya harus berdasarkan kepada perintah al-Quran
dan mencontoh pada pelaksanaan Rasulullah Saw. Tidak boleh dibuat-buat dan jika
dibuat-buat atau diada-adakan. Jika seseorang melakukan yang demikian maka apa
yang ia lakukan tidak ada artinya. Ibadah mahdhah memeliki beberapa karakteristik,
yaitu:
a) Berdasarkan kepada dalil;
b) Mengikuti ketentuan Rasulullah Saw;
c) Bersifat suprarasional (ghairu al-mu`alalah) dan
d) Ketaatan kepada Allah Swt.

2) Ibadah Gairu Mahdhah


Penghambaan yang tidak saja mengatur hubungan hamba dengan Allah Swt tapi juga
mengatur hubungan atau interaksi antara hamba dengan makhluk lainnya. Contoh:
bersedekah, tolong-menolong, jual-beli, dll. Pada ibadah gairu mahdhah tidak ada
ketentuan pasti tentang pelaksanaannya. Yang terpenting adalah, segala amalan yang
dilakukan dengan iman dan ikhlas maka bernilai ibadah disisi Allah Swt.
Karakteristik ibadah ghairu mahdhah:
a) Dijelaskan oleh dalil global dan tidak ada dalil yang melarang;
b) Tidak mesti meniru Rasulullah Saw;
c) Bersifat rasional (mu`allalah) dan
d) Azasnya “mashalahah atau manfa`ah”

3. Jelaskan fungsi syariah daalam kehidupan? Analisis


=
Fungsi syari’ah adalah sebagai jalan atau jembatan untuk semua manusia dalam
berpijak dan berpedoman. Selain itu ia menjadi media berpola hidup di dunia agar
sampai ke kampung tujuan terakhir (akhirat) dan tidak sesat. Dengan kata lain agar
manusia dapat membawa dirinya di atas jalur syari’at sehingga pada gilirannya dia akan
hidup teratur, tertib dan tentram dalam menjalin hubungannya baik dengan Khalik
(pencipta) yang disebut hablum minallah, hubungan dengan sesama manusia yang
disebut hablum minannas, serta hubungan dengan alam lingkungan lainnya yang
disebut hablum minal alam. Hubungan yang baik ini akan mempunyai nilai ibadah, dan
tentu dengan menjalankan ibadah yang baik berupa ibadah langsung (mahdzah) ini akan
membuahkan predikat baik dari Allah dan pada akhirnya akan hasanah fi dunya dan
hasanah fil akhirat sehingga dia selamat di dunia dan di akhirat itulah yang menjadi
tujuan semua manusia yang beriman.

4. Jelaskan tingakatan mashlahat yang dapat diwujudkan oleh syari`ah? Analisis


=
1) Kemaslahatan Dunia
• Daruriyyah (Primer)
Dharuriyah (pimer) merupakan tingkatan yang paling mendasar. Segala yang
dibutuhkan pada tingkatan ini mesti terwujud. Jika tidak maka kehidupan di
dunia ini tidak akan berjalan dengan semestinya. Manusia akan menghadapi
permasalahan ataupun kesengsaraan yang menghantarkan umat manusia pada
kesengsaraan dan berujung pada kebinasaan. Untuk terpenuhinya
kemashlahatan manusia pada tingkatan ini, ada lima hal yang mesti ada dalam
kehidupan, yaitu: agama, jiwa, akal, harta dan keturunan.

• Hajiyyah – Sekunder
Kemaslhahatan hajiyyah (sekunder) adalah kemashlahatan yang berkaitan
dengan kebutuhan-kebutuhan yang bila mana tidak terwujud maka tidak sampai
mengancam kehidupan manusia, akan tetapi hanya menyebabkan manusia
dalam kesusahan atau kesulitan. Agar manusia terhindar dari kesusahan-
kesusahan tersbut, maka Islam mensyariatkan rukhsah. Rukhshah adalah
keringanan hukum yang diberikan oleh Allah Swt kepada manusia jika mereka
menghadapai kondisi yang susah untuk melakukan perintah sesuai dengan
ketentuannya.

• Tahsiniyyah – Tersier
Mashlahat tahsiniyah adalah kemashalatan dalam tingkatan kemewahan.
Keberadaannya merupakan pelengkap bagi kemashalatan lain, jika tidak
terpenuhi maka tidak akan mengancam kehidupan manusia dan juga tidak akan
menyebabkan mereka kesusahan dalam kehidupan. Hal ini biasanya adalah
kepatutan menurut adat istiadat, menghindarkan hal-hal yang tidak enak
dipandang mata dan berhias dengan keindahan yang sesuai dengan tuntuan
norma dan akhlak yang berlaku.

2) Kemaslahatan Akhirat
Kemashalahatan pada kehidupan akhirat adalah dimasukkan ke dalam surga
sehinggga seseorang mendapatkan berbagai kenikmatan didalamnya.
Kemudian dijauhkan dari api neraka yang menyala-nyala sehingga terhindar
dari siksanya.

Anda mungkin juga menyukai