Anda di halaman 1dari 59

BAHAN AJAR

BUMI SEBAGAI RUANG KEHIDUPAN

A. IDENTITAS

Satuan Pendidikan : SMA Negeri


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Materi Pokok : Bumi Sebagai Ruang Kehidupan
Alokasi Waktu : 12x45menit (4 PT)

B. Kompetensi Inti :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

C. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Dari KI-3 Kompetensi Dasar Dari KI-4
3.4 Menganalisis dinamika planet 4.4 Menyajikan karakteristik planet Bumi sebagai
Bumi sebagai ruang kehidupan ruang kehidupan dengan menggunakan peta,
bagan, gambar, tabel, grafik, foto, dan/atau
video

Indikator Pencapaian Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi
(IPK)
Bahan Ajar Geografi Kelas X/1
Bab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan Page 1
3.4.1 Menjelaskan dasar jagad raya
3.4.2 Menjabarkan teori-teori 4.4.1 Membuat makalah tentang sejarah
pembentukan tata surya perkembangan kehdupan dimuka bumi
3.4.3 Mengklasifikasikan anggota
tata surya
3.4.4 Mengidentifikasi matahari
sebagai pusat tata surya
3.4.5 Mengidentifikasi bumi sebagai
salah satu planet di tata surya
3.4.6 Menjelaskan perkembangan
bumi berdasarkan sejarah
kehidupan dan teori
perkembangan bumi
3.4.7 Mengidentifikasi karakteristik
lapisan bumi
3.4.8 Menganalisis gerak rotasi dan
revolusi bumi dan pengaruhnya
terhadap kehidupan
3.4.9 Menjelaskan kelayakan bumi
sebagai ruang kehidupan

D. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi
dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi,
diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung,
memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan
bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi
saran dan kritik serta dapat mendeskripsikan dinamika planet Bumi sebagai ruang
kehidupan serta dapat menyajikan karakteristik planet Bumi sebagai ruang
kehidupan dengan menggunakan peta, bagan, gambar, tabel, grafik, foto, dan/atau
video

PERTEMUAN 1

Indikator Pencapaian KD :

3.4.1 Menjelaskan dasar jagad raya


3.4.2 Menjabarkan teori-teori pembentukan tata surya
3.4.3 Mengklasifikasikan anggota tata surya

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan Page 2
SEJARAH PEMBENTUKAN BUMI

A. SEJARAH PEMBENTUKAN BUMI


1. PEMBENTUKAN JAGAD RAYA
Jagat raya atau alam semesta (the universe) merupakan ruang tidak terbatas
yang di dalamnya terdiri atas semua materi, termasuk tenaga dan radiasi. Jagat raya tidak
dapat diukur, dalam arti batas-batasnya tidak dapat diketahui dengan jelas. Galaksi,
bintang, matahari, nebula, planet, meteor, asteroid, komet, dan bulan, hanyalah sebagian
kecil dari materi di jagat raya yang dikenal manusia yang hidup di Bumi. Akan tetapi,
secara lebih mendalam semua yang ada di jagat raya masih merupakan rahasia yang sama
sekali belum terungkap. Hal ini antara lain disebabkan karena tingkat ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia dalam mengungkap rahasia alam
semesta masih sangat terbatas.
Seperti diketahu Bumi tempat tinggal manusia merupakan suatu bulatan kecil yang
dikenal sebagai suatu planet anggota dari sistem tata surya dengan matahari sebagai
pusatnya. Matahari merupakan salah satu bintang dari sekitar 200 miliar bintang yang
ada di Galaksi Bima Sakti (The Milky Ways atau Kabut Putih). Lebih jauh lagi
berdasarkan penelitian, Bima Sakti bukanlah satu-satunya galaksi yang ada di jagat raya,
melainkan terdapat ratusan, jutaan, bahkan terdapat miliaran galaksi pengisi jagat raya
ini.
Pada permulaan abad xx, dunia ilmu pengetahuan digemparkan oleh penemuan-
penemuan baru antara lain teori kuantum planck, hukum relativitas umum einstein, dan
teori model menyusun atom oleh Rutherfod. Kemudian muncul model kosmologi
baru yang diciptakan oleh Einstein, De sitter dan Tolman yang menatakan bahwa
alam semesta berdimensi empat, melengkung, tak terbatas, dan mengembang, dengan
mengamati letak garis panjang gelombang cahaya dalam spectrum elektromagnetik
sebuah galaksi, kemudian dibandingkan dengan garis-garis acuan pada spectrum
elektomagnetik dari sebuah benda tak bergerak dari bumi, maka akan diketahui gerak
galaksi tersebut, bila galaksi mempunyai inklinasi dengan garis pandang yang bersudut
kurang dari sembilan puluh derjat, berarti satu sisi bergerak menjauhi pengamat dan
garis-garis spectrum dari bagian ini berpindah menuju bagian warna merah pada
spektrum

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan Page 3
elektromagnetik. Sisi yang lain sedang mendekat dan garis-garisnya berpindah
menuju bagian warna biru drai spektrum elektromagneik, fenomena ini disebut
efek Doppler,, yang ditemukan oleh Cristian Doppler, seorang ahli fisika dari
Negara Austaralia.

Gambar 1.1. Ilustrasi Pengembangan Alam Semseta


Sumber: www.nasa gov

2. TEORI TERBENTUK JAGAT RAYA

a. TEORI LEDAKAN BESAR (BIG BANG)


Teori menjelaskan bahwa proses jagat raya terbentuk dari ledakan dahsyat
yang terjadi kira-kira 13.700 juta tahun yang lalu. Akibat ledakan tersebut materi-
materi dengan jumlah sangat banyak terlontar ke segala penjuru alam semesta.
Materi-materi tersebut akhirnya membentuk bintang, planet, debu kosmis,
asteroid,meteor,energi,dan partikel-partikel lain
Teori ”Big Bang” ini didukung oleh seorang astronom dariAmerika Serikat,
yaitu Edwin Hubble. Berdasarkan pengamatandan penelitian yang dilakukan,
menunjukkan bahwa jagat rayaini tidak bersifat statis. Semakin jauh jarak galaksi
dari Bumi,semakin cepat proses pengembangannya. Penemuan tersebutdikuatkan
lagi oleh ahli astrofisika dari Amerika Serikat, ArnoPnezias dan Robert Wilson
pada tahun 1965 telah mengukur tahapradiasi yang ada di angkasa raya.
Penemuan ini kemudiandisahkan oleh ahli sains dengan menggunakan alat NASA
yang bernama COBE spacecraft antara tahun 1989–1993.

Gambar.1.2. teori big bang


sumber: www.nasa gov
b. TEORI ”KEADAAN TETAP”
Teori ciptaan sinambungan (Fred Hoyle ) menyatakan bahwa jagat raya
selama berabad-abad selalu dalam keadaan yang sama dan zat hidrogen senantiasa
dicipta dari ketiadaan. Penambahan jumlah zat, dalam teori ini memerlukan waktu
yang sangat lama, yaitu kira-kira seribu juta tahun untuk satu atom dalam satu
volume ruang angkasa.

Gambar 1.3. Teori Tetap


Sumber: www. Nasa.gov

c. TEORI MENGEMBANG dan MEMAMPAT


Teori ini dikenal pula dengan nama teori ekspansi dan konstraksi. Menurut
teori ini jagat raya terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang diawali
dengan massa ekspansi (mengembang) yang disebabkan oleh adanya reaksi inti
hidrogen. Pada tahap ini terbentuklah galaksi- galaksi. Tahap ini diperkirakan
berlangsung selama 30 miliar tahun. Selanjutnya, galaksi-galaksi dan bintang
yang telah terbentuk akan meredup kemudian memampat didahului dengan
keluarnya pancaran panas yang sangat tinggi. Setelah tahap memampat, maka
tahap berikutnya adalah tahap mengembang dan kemudian pada akhirnya
memampat lagi.

Gambar 1.4. Teori Mengambang


Sumber: nasa.gov
Sejalan dengan 3 teori tentang terjadinya jagad raya ini, muncullah
beberapa anggapan mengenai jagad raya (alam semesta).

1) Anggapan Antroposentris.
Antroposentris (anthropos = manusia; centrum =pusat) adalah
anggapan yang menyatakan bahwa manusia sebagai pusat segalanya.
Anggapan ini dimulai sejak manusia primitif, waktu manusia mulai
menyadari ada bumi dan langit. Matahari, bulan, bintang, dan bumi,
dianggap serupa dengan bangsa hewan, tumbuhan, dan dengan dirinya
sendiri
Bangsa babylon tahun 2000 SM menggambarkan alam semesta ini
merupakan kubah tertutup, dengan bumi sebagai lantainya. Di
sekeliling bumi dianggap terdapat jurang yang tergenang air. Di
seberang air terdapat gunung tinggi penyangga langit. Para ahli pada
zaman itu telah mengetahui panjang tahun 365 hari.
Bangsa ibrani mempunyai konsep alam semesta yang dipengaruhi
oleh alam pikiran bangsa babylonia. Mereka menganggap bahwa
langit ditopang oleh tiang2 raksasa. Di langit terdapat matahari, bulan,
dan bintang2 yang menempel. Juga ada jendela2 untuk air hujan
tercurah.
Orang india kuno beranggapan bumi ini berada pada salah satu
punggung kura2 raksasa yang berenang di lautan yang sangat luas.
Dan lautan itu ditopang oleh empat ekor gajah yang sangat besar.
2) Anggapan Geosentris.
Geosentris (Geo = bumi; centrum = pusat) adalah anggapan yang
menyatakan bahwa bumi adalah pusat alam semesta. Semua benda
langit mengelilingi bumi, dan semua kekuatan alam berpusat di bumi.
Anggapan ini dimulai lebih kurang abad ke-6 SM saat para ilmuan
tertarik kepada alam sekitarnya. Beberapa ahli pendukung anggapan
geosentris antara lain : Socrates, Plato, Aristoteles, Tales,
Anaximander, dan Pytagoras.
3) Anggapan Heliosentris.
Heliosentris (helios =Matahari; Centrum = Pusat) adalah
anggapan pusat jagad raya adalah matahari. Ini berarti pergeseran
pandangan yang dianggap revolusioner pada waktu itu, yang
menggantikan kedudukan bumi,; sebagai akibat dari makin majunya
alat peneliti dan sifat ilmuwan yang kritis
4) Anggapan Galaktosentris
Galaktosentris ( galaxy atau kumpulan jutaan bintang) merupakan
anggapan yang menempatkan galaksi sebagai pusat tata surya.
Galaktosentris dimulai 1920 yang ditandai dengan pembangunan
teleskop raksasa di Amerika Serikat, sehingga dapat mwmberikan
informasi yang lebih banyak mengenai galaksi.

3. ANGGOTA JAGAD RAYA


a. Galaksi
Galaksi adalah kumpulan bintang, planet, debu, nebula, dan
kumpulan benda benda langit lainnya yang membentuk pulau pulau
dalam ruang hampa jagat raya. Galaksi memimiliki ciri ciri sebagai
berikut:
1) Memiliki cahaya sendiri
2) Memiliki bentuk bentuk tertentu
3) Antar galaksi memiliki jutaan cahaya
4) Galaksi luar dapat dilihat di galaksi bima sakti
Menurut edwin hubble (1926) mangatakan ada 4 macam bentuk
galaksi berdasarkan bentuk:
1) Bentuk elips, Galaksi ini berbentuk elips mulai dari bentuk bola
kaki sampai pada bentuk lonjong seperti bola rugby.
2) Bentuk spiral, Galaksi bentuk ini mempunyai roda-roda dengan
lengan-lengan berbentuk spiral keluar dari pusat yang terang.
Contoh galaksi tipe spiral adalah Bimasakti dan Andromeda
3) Bentuk spiral berpalang, Galaksi ini mempunyai roda-roda
denganlengan-lengan spiral keluar dari bagian ujungsatu pusat
(berbentuk spiral-spiral yangterpotong).
4) Bentuk tidak beraturan, Galaksi ini berbentuk tidak beraturan, tidak
mempunyai bentuk tertentu. Contoh galaksi tipe ini adalah Awan
Magellan.
Macam-macam galaksi
1) Galaksi Bimasakti Galaksi
Bimasakti adalah galaksi yang kita
tempati termasuk mahatari
sebagaianggotanya. Galaksi
Bimasakti dinamakan Milky Way
dengan diameter 120.000 tahun
cahaya berbentuk spiral.

Gambar 1.5 Galaksi Bima Sakti


Sumber : www.nasa gov
2) Galaksi Awan Magellan,
Galaksi Awan Magellan
adalah galaksi yang terdekat
dengan Bimasakti. Jarakm
keduanya adalah 160.000 tahun
cahaya.

3) Galaksi Andromeda, Galaksi Sumber : www.nasa gov


Andromeda berdiameter 180.000 Gambar 1.6. galaksi Awan Magellan
tahun cahaya, jarak dengan
Bimasakti adalah 2.200.000 tahun
cahaya.

4) Galaksi jauh, Galaksi jauh Gambar 1.7. Galaksi Andromeda


terletak lebih dari 10.000 tahun Sumber: www.nasa gov
cahaya dari Bimasakti.

Gambar 1.8. Galaksi Jauh


Sumber: www.nasa gov

b. Bintang
Bintang adalah benda langit yang mampu memancarkan
cahaya sendiri. Ciri-ciri bintang:
1) Unsur-unsur yang terdapat di bintang-bintang galaksi bima sakti
yaitu, (Hidrogen 71%), helium (27%), dan unsur-unsur
yang lebih kuat
2) Suhu di daerah inti bintan dapat mencapai jutaan derajat celcius
3) Sebagian besar umur bintang antarav1-10 Miliar tahun
Bumi merupakan sebagian dari gumpalan gas besar yang berasal
dari awal pembentukan matahari. Gumpalan gas yang besar tersebut
selalu dalam keadaan berputar. Karena sesuatu hal, terlepaslah
sebagian masa gumpalan itu. Walaupun terlepas sangat jauh,
gumpalan itu masih tetap berputar terus menerus mengelilingi
gumpalan besar (matahari). Gumpalan-gumpalan yang terpisah
tersebut setelah mengalami proses pendinginan akan memadat
menjadi planet. Delapan planet yang termasuk susunan tata surya
adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus. Dari gumpalan planet, terlepas pula sebagian gumpalan
massa yang berputar mengelilingi gumpalan asalnya yaitu disebut
bulan atau satelit. (Widyamoko : 51)
Kejadian tersebut memakan waktu yang sangat lama. Jadi, kondisi
bumi yang seperti sekarang ini baru terjadi setelah berjuta-juta tahun.
Sesudah bumi mendingin, berubah dan menjadi cairan, lama-
kelamaan bagian luarnya memadat sehingga permukaan bumi dapat
ditempati manusia, tumbuhan, serta makhluk hidup lainnya. Oleh
karena itu, proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses
terbentuknya tata surya.
Tata surya adalah sekelompok benda langit yang terdiri atas
matahari sebagai pusat dan sumber cahaya yang dikelilingi oleh
planet-planet beserta satelit-satelitnya, asteroid (planetoid), komet,
dan meteor. (Marah Ulli dan Asep Mulyadi, 2007 : 33)

4. PEMBENTUKAN TATA SURYA DAN BUMI


Berikut adalah beberapa hipotesis terjadinya bumi dan tata surya.
a. Hipotesis kabut
Hipotesis yang sering dinamakan hipotesis nebula ini merupakan
hipotesis yang paling tua dan paling terkenal. Pada abad VIII, Immanuel
Kant, seorang ahli filsafat berkebangsaan Jerman, dan Pierre-Simon
Laplace, seorang astronom Prancis, membuat suatu hipotesis tentang
terjadinya tata surya. Menurut hipotesis tersebut, jagat raya terdapat
gumpalan kabut yang berputar perlahan-lahan. Bagian tengah kabut itu
lama-kelamaan menjadi gumpalan gas yang kemudian menjadi matahari.
Bagian kabut di sekitarnya menjadi planet-planet dan satelit.
b. Hipotesis planetesimal
Thomas C. Chamberlin, seorang ahli geologi dan ilmuwan dari
Amerika dan R. Moulton, seorang ahli astronomi, menyampaikan teori
yang dikenal sebagai teori planetesimal (planet kecil) dalam
penelitiannya, The Origin of the Earth (asal mula bumi) pada tahun 1916.
Menurut teori ini, matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-
bintang di alam semesta. Pada suatu masa, ada sebuah bintang berpapasan
dengan matahari pada jarak yang tidak terlalu jauh. Akibatnya, terjadilah
peristiwa pasang naik pada permukaan matahari maupun bintang itu.
Sebagian dari massa matahari tertarik kea rah bintang tersebut.
Pada waktu bintang itu menjauh, sebagian dari massa matahari jatuh
kembali ke permukaan matahari dan sebagian lagi terhambur ke ruang
angkasa di sekitar matahari. Bagian dari masa matahari tersebut
dinamakan planetesimal, yang kemudian menjadi planet-planet dan
beredar pada orbitnya.
c. Hipotesis pasang surut gas
Pada tahun 1917, James Jeans dan Harold Jeffries mengemukakan
teori tentang terjadinya planet-planet yang dikenal dengan nama hipotesis
pasang surut Jeans-Jeffries. Menurut hipotesis ini, pada suatu saat sebuah
bintang yang hampir sama besarnya dengan matahri melintas di dekat
matahari. Hal ini menyebabkan terjadinya pasang pada matahari. Pasang
itu berbentuk seperti cerutu yang sangat besar. Bentuk cerutu yang sangat
besar ini kemudian bergerak mengelilingi matahari dan pecah menjadi
sejumlah butir-butir tetesan kecil. Butir-butir tetesan yang terbesar dapat
menarik butir-butir yang kecil sehingga akhirmya membentuk gumpalan-
gumpalan yang menjadi planet-planet. Hal yang sama juga terjadi pada
pembentukan satelit.
d. Hipotesis ledakan bintang
Teori ini dikemukakan oleh ahli astronomi Inggris, Fred Hoyle, pada
tahun 1956. Kemungkinan matahari memiliki kawan sebuah bintang dan
pada mulanya berevolusi satu sama lain. Ada juga diantaranya yang
memadat dan mungkin terjerat ke dalam orbit matahari. Banyak bintang
yang meledak di ruang angkasa. Teori ini didukung banyak ahli astronomi
karena bintang ganda atau bintang kembar memang ada.
Keberatan terhadap teori ini adalah kebnyakan bintang berada dalam
jarak 25 tahun cahaya dari Matahari, agak serupa dengan matahari, dan
sangat stabil. (TEORI YANG PALING BENAR)
e. Hipotesis Kuiper
Informasi mutakhir mengenai komposisi bintang dan planet
menyatakan bahwa planet-planet dan matahari muncul pada saat yang
sama. Astronom Gerard P. Kuiper mengemukakan bahwa semesta terdiri
atas formasi bintang-bintang. Menurut Kuiper, dua pusat yang memadat
berkembang dalam suatu awan antarbintang yang mengandung gas
hidrogen. Pusat yang satu lebih besar daripada pusat yang lainnya dan
kemudian memadat menjadi bintang tunggal, yaitu matahari.
Peristiwa berikutnya, kabut menyelimuti pusat yang lebih kecil yang
disebabkan oleh adanya gaya Tarik dari masa yang lebih besar. Gaya ini
menyebabkan awan yang lebih kecil terpecah-pecah menjadi awan-awan
kecil yang disebut protoplanet. Setelah melewati periode waktu yang lama,
protoplanet tersebut menjadi planet-planet sekarang ini. Jika kedua awan
itu mempunyai ukuran yang sama, akan terbentuk bintang ganda. Formasi
bintang ganda sangat sering terjadi di alam semesta.
Proses terjadinya bumi secara umum tidak jauh berbeda dengan proses
terjadinya tata surya, dikarenakan bumi merupakan bagian dari tata surya
itu sendiri. Setelah bumi terbentuk dalam susunan tata surya dari berbagai
macam proses sampai terbentuknya bumi seperti saat ini. Sebelum bumi
seperti yang kita tempati sekarang, jauh sebelumnya bumi mengalami
barbagai macam perubahan dan perkembangan dari masa kemasa yang di
kenal dengan sejarah perkembangan bumi. Berikut ini penjelasan
mengenai terbentuknya tata surya menurut teori para ahli, antara lain :
1. Teori Kabut (Nebula) [Kant-Lapplace, 1796]

Gambar 2.2: Teori Kabut


(Sumber: www.nasagov.com)
Teori ini menyatakan bahwa tata surya pada awalnya masih berupa
kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut
nebula. Unsur gas sebagian besar berupa hidrogen. Karena gaya gravitasi
yang dimilikinya kabut itu menyusut dan berputar. Akibatnya suhu kabut
memanas dan akhirnya menjadi bintang raksasa yang disebut matahari
raksasa. Matahari raksasa tersebut terus menyusut dan perputarannya
semakin cepat, dan selanjutnya terbentuk cincin-cincin gas, yang
kemudian terlontar kesekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi gas-gas
tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk
planet-planet dan salah satunya adalah bumi.
2. Teori Planetisimal [Chamberlain dan Moulton] (1905)

Gambar 2.3: Teori Planetisimal


(Sumber: fikriblogspot.co.id)

Teori ini mengungkapkan bahwa pada mulanya telah terdapat


matahari asal.Pada suatu ketika, matahari asal ini didekati oleh sebuah
bintang besar, yang menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian
matahari.Akibat tenaga penarikan matahari asal tadi, terjadilah ledakan-
ledakan yang hebat.Gas yang meledak ini keluar dari atmosfer matahari,
kemudian mengembun dan membeku sebagai benda-benda yang padat,
dan disebut planetesimal.Planetesimal ini dalam perkembangannya
menjadi planet-planet, dan salah satunya adalah planet Bumi kita.Pada
dasarnya, proses-proses teoritis terjadinya planet-planet dan bumi, dimulai
daribenda berbentuk gas yang bersuhu sangat panas. Kemudian karena
proses waktu dan perputaran (pusingan) cepat, maka terjadi pendinginan
yang menyebabkan pemadatan (pada bagian luar). Adapaun tubuh Bumi
bagian dalam masih bersuhu tinggi.
3. Teori Pasang Surut (Jeans-Jeffrey,1919)

Gambar 2.4: teori pasang surut


Sumber: http: fikriblogspot.com)
Mereka menyatakan bahwa suatu bintang yang sangat besar(lebih
besar dari matahari) pernah lewat dengan jarak tidak jauh dari matahari.
Melintasnya bintang itu menyebabkan gelombang pasang sehingga
sebagian massa matahari terlepas dan terlempar keluar. Bagian masa
matahri yang terlempar selanjutnya megalami pemadatan dan pecah
menjadi benda-benda tersendiri yang disebut planet-planet.
4. Teori Protoplanet (Awan Debu) (Carl Von Weizsaecker,& G.P.
Kuiper ,1950)
Teori ini dikemukakan oleh Carl von Weizsaecker kemudian
disempurnakan oleh Gerard P.Kuiper pada tahun 1950.Teori proto planet
menyatakan bahwa tata surya terbentuk oleh gumpalan awan gas dan yang
jumlahnya sangat banyak.Suatu gumpalan mengalami pemampatan dan
menarik partikel-partikel debu membentuk gumpalan bola.Pada saat itulah
terjadi pilinan yang membuat gumpalan bola menjadi pipih menyerupai
cakram (tebal bagian tengah dan pipih di bagian tepi).Karena bagian
tengah berpilin lambat mengakibatkan terjadi tekanan yang menimbulkan
panas dan cahaya(Matahari).Bagian tepi cakram berpilin lebih cepat
sehingga terpecah menjadi gumpalan yang lebih kecil.Gumpalan itu
kemudian membeku menjadi planet dan satelit.

Gambar 2.5 : Teori Protoplanet


(Sumber: www.nasagov.com)

5. Teori Bintang Kembar (RA Lyttleton, 1956)


Teori ini dikemukakan oleh RA Lyttleton pada tahun 1956. Teori ini
diberi nama teori bintang kembar karna Lyttleton beranggapan bahwa tata
surya (matahari dan planet) terbentuk dari dua buah bintang, yang
kemudian salah satunya hancur dan membentuk planet dan yang lainnya
menjadibintang (matahari) adapun alasan dari pendapat ini karna setelah
penelitian terhadap tata surya lain ternyata ada tata surya yang memiliki
bintang kembar, oleh karna itulah Lyttleton beranggapan bahwa tata surya
kita terbentuk dari proses meladaknya bintang kembar.

Gambar 2.6: Teori Bintang Kembar


(Sumber: www.nasagov.com)

B. ANGGOTA-ANGGOTA TATA SURYA


Galaksi terdiri atas berjuta-juta bintang dalam segala jenis, bentuk dan
ukuran.Salah satu di antara jutaan bintang tersebut adalah Matahari yang
mempunyai sejumlah anggota dan membentuk suatu susunan yang disebut tata
surya.Jadi, sebuah tata suryaterdiri atas sebuah bintang dan semua benda
angkasa yang beredar mengelilinginya.Matahari dikelilingi oleh delapan planet,
satelit, komet, meteorid dan asteroid.
1. Matahari
Matahari adalah sebuah bintang. Dalam tata surya, matahari
merupakan pusat dan penggerak seluruh anggota-anggotanya. Karena
gravitasinya seluruh planet beredar mengelilingi matahari. Komet-komet
juga datang berulang mendekati matahari. Segala kehidupan di bumi
mendapat pengaruh dari matahari, karena tanpa matahari tidak akan ada
kehidupan di bumi.

Gambar 2.7: Struktur Matahari


(Sumber: www.nasagov.com)
Unsur-Unsur Matahari

Dari hasil penelitian para ahli, lebih dari 75% bagian matahari
terdiri atas unsur hidrogen.Adapun unsur-unsur penyusun matahari
secara lengkap terdapat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.1 Unsur-Unsur Matahari
(Sumber: www.nasagov.com)
2. Planet
Planet adalah benda langit yang gelap, tidak mempunyai cahaya
sendiri, dan selaluberedar mengelilingi sebuah bintang sejati yaitu Matahari.
Ciri-ciri planet menurut perhimpunan astronomi internasional adalah sebagai
berikut:
a) Mengorbit ke matahari
b) Berukuran cukup besar sehingga mampu mempertahankan
bentuk
c) bulat.
d) Mempunyai massa yang cukup bagi gaya gravitasinya
e) Telah menyingkirkan obyek-obyek lain disekitar orbitnya
f) Tidak memiliki cahaya
g) Memiliki satelit

Kalau kita perhatikan ciri-ciri planet tersebut, maka pluto tidak


termasuk planet, karena tidak memenuhi syarat diatas dimana orbit pluto
memotong orbit planet Neptunus sehingga dalam perjalanannya
mengelilingi matahari, pluto kadang lebih dekat dengan matahari
dibandingkan dengan Neptunus,tetapi termasuk planet kerdil. Adapun ciri-
ciri planet kerdil yaitu :

a) Mengorbit matahari
b) Mempunyai bentuk hampir bulat
c) Mempunyai massa yang cukup bagi gaya gravitasinya
d) Belum menyingkirkan obyek-obyek lain di sekitar orbitnya.
e) Bukan satelit.

Planet dapat dikelompokkan atas :


a) Berdasarkan letaknya (Bumi sebagai batas) planet dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
 Planet Dalam/Interior/konjugasi
Planet yang orbitnya terletak dalam orbit bumi yang mengelilingi
matahari, diantaranya : Merkurius, Venus
 Planet Luar/Superior/oposisi
Planet yang orbitnya dilur orbit bumi dalam mengelilingi matahari,
diantaranya : Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus
b) Berdasarkan ukurannya planetdapat dibedakan atas :
 Major planet = Jupiter, saturnus, uranus dan Neptunus
 Terrestrial planet = Merkurius, Venus, Bumi dan Mars

Untuk mengetahui ciri-ciri kedelapan planet anggota tata surya kita


perhatikan keterangan berikut ini :

1) Merkurius/ Bintang senja/Bintang pagi


 Planet ini merupakan yang paling
dekat dengan matahari jaraknya58,5
juta km.
 Planet ini merupakan planet
berukuran kecil dengan diameter
4878km.
 Revolusi merkurius berlangsung 88
hari dan rotasinya 58 hari 15 jam.
 Temperatur di permukaannya
mencapai 3500c pada siang hari dan
-1700c pada malam hari.
Gambar 2.8: Planet Merkurius  Massa merkurius paling kecil di
(Sumber: www.nasagov.com) antara planet lain, yaitu 0,06 kali
massa bumi dan
 Tidak ada lapisan atmosfer yang
menyelimutinya.

2) Venus/Bintang fajar/Bintang timur/Bintang kejora


 Planet ini berjarak 108 juta km dari
matahari
 Diameter 120.104km.
 Di venus matahari terbit dari sebelah
barat dan terbenam di sebelah timur.
 Lama revolusi venus adalah 224,7
hari
 Temperatur di permukaan Venus
4800c dengan massa 0,8 kali massa
bumi.
Gambar 2.9: Planet Venus
(Sumber:http:/fikriblogspot.com)

3) Bumi
 Diameter bumi pada ekuator
adalah 12.757km, sedangkan jarak
dari kutub ke kutub 12.714 km
 Rotasi bumi 23 jam 56 menit
 Revolusi bumi 365 hari 6 jam 9
Gambar 2.10: Planet Bumi menit
(Sumber:http:/fikriblogspot.com)  Memiliki satu buah satelit yaitu
bulan
 Atmosfer banyak mengandung uap
air
 Sekitar 71 % permukaan bumi
tertutup perairan dan hanya 29 %
merupakan daratan sehingga bumi
disebut planet biru
 Luas bumi 510.101.000 km
 Ketika Bumi berada di titik
perihelion, jaraknya adalah sekitar
147 juta km (91 juta mil) dari
Matahari. Dan ketika berada di
titik aphelion, jaraknya
adalahsekitar 152 juta km (hampir
95 juta mil) dari Matahari.
Perbedaan jarak (titik tejauh dan
terdekat) mengakibatkan adanya
pengaruh terhadapintensitas
cahaya matahari terhadap bumi.

4) Mars/planet merah
 Jarak mars dengan matahari adalah
228juta km
 Diameter pada ekuator 6795km.
 Mars berevolusi selama 687 hari
dengan rotasi selama 24 jam 7
menit.
 Temperatur permukaan mars
adalah -230c dan massanya 0,11
kali massa bumi.
 Memiliki dua satelit yaitu Phobos
Gambar 2.11: Planet Mars dan deimos.
(Sumber:http:/fikriblogspot.com)

5) Jupiter
 Merupakan planet terbesar di tata
surya
 Jarak dengan matahari 778 juta km
 Revolusi 12 tahun
 Rotasi 10 jam
 Diameter 143.000km
 Memiliki 14 satelit rotasi 10 jam
 Memiliki cincin tipis
 Merupakan Planet terbesar
Gambar 2.12: Planet Jupiter
(Sumber:http:/fikriblogspot.com)

6) Saturnus / Titan

 Dikenal dengan planet yang


memiliki cincin yang terdiri dari
kepingan satelit, gas dan butir-
butir es
 Revolusi selama 30 tahun
Gambar 2.13: Planet Saturnus  Rotasi 10,02 jam
(Sumber:http:/fikriblogspot.com)  Diameter 120.000km
 Jarak dengan matahari 1.426 juta
km
 Memilikki 10 satelit diantaranya
Titan, Rhea, Lapetus, Dione,
Tethys dll

7) Uranus
 Ditemukan oleh Willliam herschel
(Inggris) 1871
 Revolusi 84 tahun
 Rotasi 10 jam 45 menit
 Diameter 497.000km
 Jarak rata-rata ke matahari 2.869
juta km
 Memiliki 5 satelit ;Miranda, Ariel,
Umbiel, Titania, Oberon.

Gambar 2.14: Planet Uranus


(Sumber:http:/fikriblogspot.com)

8) Neptunus/ Pembuat Ulah


 Ditemukan tahun 1844 oleh
Leverier (prancis), Adams
(Inggris) dan Galle (Berlin)
 Revolusi 164,5 tahun
 Rotasi 15 jam
Gambar 2.15: Neptunus  Diameter 53.000km
(Sumber:http:/fikriblogspot.com)  Jarak ke matahari 4.493 juta km
 Memiliki 3 satelit Triton,
Naiad,dan Proteus
3. Bulan
Bulan adalah benda luar anagkasa yang disebut sebagai satelit
alami bagi Bumi, bulan bergerak mengelilingi bumi, dan bersama – sama
bumi mengelilingi matahari.Bulan adalah nama satelit alami untuk bumi dan
berikut adalah ciri – ciri dari bulan :
1) Terdapat bagian gelap, halus dan datar
2) Terdapat barisan pegunungan dan dataran tinggi
3) Terdapat kawah akibat vulkanisme atau tumbukan meteor
4) Tidak memiliki atmosfer
5) Bentuknya bulat
6) Massanya 1/80 massa bumi
7) Jarak rata – rata ke bumi 384403 km
8) Diameter bulan ± 3.476 km atau sekitar 3/4 diameter bumi.
9) Jarak rata-rata kebumi sekitar 384.000 km.
10) Periode revolusi bulan terhadap bumi sekitar 27,3 hari sedangkan
periode rotasinya sama dengan revolusinya yaitu 27,3 hari.
11) Gravitasinya bulan hanya 1/6 gravitasi bumi, akibatnya bulan tidak
mampu mengikat atmosfer.
4. Komet
Komet merupakan benda langit yang diliputi oleh kabut tipis
panjang dan mempunyai ekor dan terdiri dari inti/nukleus dan koma/ekor.
Beberapa komet yang muncul secara berkala, seperti komet Encekae (3,3
tahun), Halley (76 tahun), Biela dan Kohouteksalah.Satu contoh komet
adalah Komet Halley
Gambar 2.16 : Penampakkan Komet Halley
(Sumber:http:/fikriblogspot.com)
Komet Halley adalah suatu komet yang terlihat dari bumi setiap
75-76 tahun. Secara resmi diberi nama 1P/Halley, nama umumnya
diberikan menurut nama Edmund Halley. Komet ini merupakan komet
paling terkenal di antara komet-komet periodik lainnya.Walaupun pada
setiap abad banyak komet berperiode panjang yang muncul dengan lebih
terang dan dahsyat, Halley adalah satu-satunya komet dengan periode
pendek yang tampak dengan mata telanjang, dan karenanya merupakan
komet yang tampak dengan mata telanjang yang pasti kembali dalam
rentang umur manusia. Kemunculannya sepanjang sejarah memiliki
pengaruh yang besar terhadap sejarah manusia, walaupun penampakannya
tidak dikenali sebagai obyek yang sama sampai abad ke-17. Komet Halley
terakhir muncul di tata surya pada tahun 1986, dan diperkirakan akan
muncul kembali pada pertengahan 2061.

5. Meteorit dan meteor


Meteor, adalah benda angkasa
berupa pecahan batuan yang jatuh
masuk ke dalam atmosfer bumi.
Meteor yang tidak habis
terbakar di atmosfer bumi dan
sampai ke permukaan bumi disebut
meteorit. Tumbukan meteorit
berukuran besar sering kali
menimbulkan lubang besar di
Gambar 2.17 : Penampakkan meteor permukaan bumi yang disebut
jatuh kawah meteorit, contohnya Kawah
(Sumber:http:/fikriblogspot.com) Meteorit Arizona di Amerika
Serikat yang lebarnya sekitar 1.265
m.

6. Planet-planet kecil (asteroid/planetoid)


Asteroid atau planetoid adalah
benda-benda langit berukuran kecil
yang bergerak mengelilingi
matahari. Sebagian besar asteroid
ditemukan antara orbit Mars dan
Jupiter. Dalam orbit ini, terdapat
lebih dari 1.150 asteroid yang
Gambar 2.18 : Penampakkan planet memiliki diameter lebih dari 30 km.
kecil Dalam tata surya kita,
(Sumber:http:/fikriblogspot.com) diperkirakan terdapat 30.000
asteroid, dan 6.000 di antarnya telah
diketahui dengan pastiorbitnya.

PERTEMUAN II

Indikator Pencapaian KD :

3.4.4 Mengidentifikasi matahari sebagai pusat tata


3.4.5 Mengidentifikasi bumi sebagai salah satu planet di tata surya

MATAHARI SEBAGAI PUSAT TATA SURYA

A. Matahari Sebagai Pusat Tata


surya
Matahari merupakan bintang yang paling dekat dengan bumi.
Sumber energi matahari memiliki kesamaan dengan sumber energy
bintang yang masing-masing berasal dari reaksi inti. Kesamaan lain antara
matahari Dan bintang adalah pada spektrum cahaya. Karena kesamaan
matahari dan bintang ini, matahari salah satu bintang dari berjuta-juta
bintang yang ada di jagad raya. Matahari kita hanya salah satu dari kira-
kira 200.000.000.000 bintang dalam galaksi kita, yaitu bima sakti.
Matahari dan keluarga planetnya bertempat di salah satu tangan spiral
bimasakti pada sebuah titik kira-kira tiga perempat jarak dari pusat hingga
tepi galaksi ini.

Matahari adalah satu-satunya bintang yang tampak berbeda dari


bintang- bintang lainnya di ruang angkasa karena berjarak sangat dekat
dengan bumi. Matahari merupakan bola gas yang sangat panas dan
menghasilkan cahaya.

Statistik fisik matahari


a) Matahari berusia kira-kira lima miliar
tahun.
b) Massanya adalah 1,99 x 1030 kg, lebih dari 99% massa total
tata surya, dan kira-kira 330.000 kali massa bumi.
c) Diameternya sekitar 1.400.000 km atau lebih dari 100 kali
diameter bumi.
d) Gravitasi matahari kira-kira 27 kali gravitasi
bumi. e) Tempertaur di permukaan matahari
adalah 6000ºC. f) Magnitudo (Tingkat
kecermelangan) adalah -26,8.
g) Matahari berotasi dengna kecepatan yang tidak sama antara
bagian kutub dengan bagian ekuator. Di bagian ekuator
periode rotasi matahari adalah 27 hari. Semetara di bagian
kutub periode rotasi matahari adalah 30 hari.

1. Struktur Lapisan Matahari


Struktur lapisan matahari adalah sebagai berikut:

Gambar: 3.1 Struktur lapisan matahari


Sumber: http://www.seputarilmu.com/2016

a. Inti Matahari
Inti matahari merupakan bola gas dengan tekanan dan suhu yang sangat
tinggi (t= 150000K). Memiliki kepadatan sekitar 150 g/cm3. Suhu dan tekanan
yang sedemikian tingginya memungkinkan akan adanya pemecahan atom-
atom menjadi elektron, proton, dan neutron. Sementara itu, energi panas di
dalam inti ini menyebabkan pergerakan elektron dan proton yang sangat cepat
dan bertabrakan satu dengan yang lain yang disebut dngan reaksi fusi
nuklir.Inti Matahari ialah tempat berlangsungnya suatu reaksi fusi nuklir
helium menjadi hidrogen.Energi hasil reaksi termonuklir di inti berupa sinar
gamma dan neutrino memberi tenaga sangat besar yang sekaligus
menghasilkan semua energi panas dan cahaya yang diterima di Bumi.Energi
ini dibawa keluar dari Matahari melalui suatu radiasi.
b. Zona Radiatif
Zona radiatif ialah suatu daerah yang menyelubungi suatu inti
Matahari.Energi dari inti dalam bentuk dari radiasi berkumpul di zona ini
sebelum diteruskan ke bagian Matahari yang lebih luar. Kepadatan zona
radiatif ini ialah sekitar 20 g/cm3 dengan suhu dari bagian dalam ke luarnya
antara 7 juta hingga 2 juta derajat Celcius. Suhu dan densitas zona radiatif ini
masih cukup tinggi, namun tidak memungkinkan terjadinya suatu reaksi fusi
nuklir.
c. Zona Konvektif
Zona konvektif ialah suatu lapisan di mana suhu mulai menurun.Suhu
pada zona konvektif ini sekitar 2 juta0C.Energi dari inti Matahari ini
membutuhkan waktu 170.000 tahun untuk mencapai suatu zona konvektif.
Pada saat berada di zona konvektif, pergerakan atom akan terjadi secara
konveksi di area sepanjang beberapa ratus kilometer yang tersusun oleh sel-
sel gas raksasa yang terus bersirkulasi.

d. Fotosfer
Fotosfer atau permukaan Matahari yang memiliki ketebalan 500 kilometer
dengan suhu sekitar 5.5000C sama dengan 10.0000F. Sebagian besar radiasi
Matahari yang dilepaskan keluar dari fotosfer. Energi fotosfer diamati sebagai
suatu sinar Matahari di bumi,
e. Kromosfer
Kromosfer ialah suatu lapisan gas di atas fotosfer yang tebalnya sekitar
l6.000 km. Oleh sebab itu, kromosfer juga sering disebut dengan lapisan
atmosfer matahari.Suhu kromosfer ini diperkirakan sekitar 4.0000C. Makin ke
atassuhu kromosfer ini akan semakin tinggi. Pada lapisan yang paling atas,
suhu kromosfer ini diperkirakan mencapai 10.0000C.Pada warna dari
kromosfer ini biasanya tidak terlihat dikarenakan tertutup oleh cahaya yang
begitu terang yang dihasilkan oleh fotosfer.Kromosfer ini hanya bisa dilihat
pada saat terjadi gerhana matahari total. Pada saat itulah Kromosfer tampak
seperti gelang atau cincin yang berwarna merah.
f. Korona
Korona ialah suatu lapisan terluar dari Matahari.Lapisan yang satu ini
berwarna putih, namun hanya bisa dilihat saat terjadinya gerhana karena saat
cahaya yang disinarkan tidak sekuat bagian Matahari yang lebih dalam.Pada
saat gerhana total terjadi, korona ini terlihat membentuk mahkota cahaya
berwarna putih di sekeliling Matahari. Lapisan korona ini memiliki suhu yang
lebih tinggi dari pada bagian dalam Matahari dengan rata-rata 2 juta derajat
Fahrenheit, namun dibeberapa bagian dapat mencapai suhu 5 juta derajat
Fahrenheit.
g. Bintik Matahari
Bintik Matahari ialah suatu granula-granula cembung kecil yang
ditemukan di bagian fotosfer Matahari dengan jumlahnya yang tak
terhitung.Granula merupakan bagian permukaan yang lebih panas yang muncul
dari bagian dalam matahari.Bintik Matahari ini tercipta saat garis medan
magnet Matahari menembus suatu bagian fotosfer. Ukuran bintik Matahari ini
bisa lebih besar daripada Bumi.Bintik Matahari mempunyai daerah yang gelap
yang bernama umbra, yang dikelilingi oleh suatu daerah yang lebih terang
disebut penumbra.Warna bintik Matahari ini terlihat lebih gelap dikarenakan
suhunya yang jauh lebih rendah dari fotosfer. Suhu di daerah umbra ini
ialah sekitar 2.200 °C sedangkan pada didaerah penumbra ialah sekitar 3.500
°C.
h. Lidah api (Prominensa)
Prominensa ialah salah satu ciri khas Matahari, yang berupa bagian
Matahari yang menyerupai lidah api yang sangat besar dan terang yang
mencuat keluar dari bagian permukaan serta seringkali membentuk loop
(putaran). Prominensa hanya dapat dilihat dari bumi dengan bantuan teleskop.

2. Unsur-unsur matahari

Dari hasil penelitian para ahli, lebih dari 75% bagian matahari terdiri atas
unsur hidrogen.Adapun unsur-unsur penyusun matahari secara lengkap
terdapat pada tabel berikut ini.

Tabel 1 : Unsur-unsur matahari

3. Fungsi Mahatari

Fungsi matahari bagi manusia dan khususnya makhluk hidup yang ada
dibumi antaralain sebagai berikut:

a) Pengaruh sinar inframerah


b) Pengaruh terhadap sinar ultraviolet yang dapat membasmi bibit
penyakit
c) Sinar matahari dapat dijadikan sebagai sumber energi
d) Sinar matahari mampu membunuh mikroba
e) Dapat mengobat menyakit insomia dengan menjemur diri dipagi
hari
f) Sinar matahar idapat membantu suasana hati menjadi lebih baik
karna sinar matahari dapat merangsang sintesis edorfin
g) Dapat meringankan penyakit sendi dan arthritis
h) Vitamin D yang didapatkan dari sinar matahari dapat membantu
menghambat pengembangan sel kanker dan apabila dilakukan
secara teratur dapat melawan penyakit usus, leukimia, dan kanker
payudara.
i) Sinar matahari dapat meningkatkan sirkulasi darah, memperkuat
sistem kardiovakuler, tekanan arteri, denyut nadi dan menormalkan
jumlah kolestrol dalam tubuh.
j) Sinar matahari bermanfaat dalam mengurangi gula darah karna
matahari memberikan kemudahan dalam penyerapan glukosa
masuk ke dalam tubuh, matahari dapat menjadi insulin.
k) Meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
l) Sinar matahari mampu membentuk dan memperbaiki tulang-tulang
m) Sebagai bahan dalam terjadinya proses fotosintesis

4. Gerak Matahari

Matahari tidaklah dalam keadaan statis, tetapi selalu bergerak baik secara
individu maupun sistem.Adapun gerakan matahari secara garis besar terdiri
atas gerak rotasi dan revolusi. Rotasi Matahari, adalah gerakan matahari
berputar pada sumbunya yang berlangsung sekitar 25,5 hari di bagian ekuator
dan sekitar 27 hari di bagian kutub matahari untuk satu kali putaran.
Perbedaan waktu rotasi di ekuator dan kutub matahari disebabkan oleh materi
dari matahari yang terdiri atas gas yang berbeda tingkat kerenggangannya
(densitas).

Gambar: 3.2 Rotasi Bumi


(Sumber: https://www. belajar.kemdikbud.go.id/)
Revolusi Matahari, adalah gerakan matahari beserta anggota-anggotanya
mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti.

B. Bumi Sebagai Salah Satu Planet Di Tata Surya


Diantara bintang-bintang dilangit, terdapat juga benda-benda langit
langit lainnya yang mempunyai gerakan-gerakan tertentu. Telah dikenal pula
lima planet yang dapat dilihat hanya dengan mata telanjang, yaitu Merkurius,
Venus, Mars, Yupiter, dan Saturnus. Kemudian dengan bantuan teleskop
ditemukan lagi dua buah planet yang besar, yaitu Uranus dan Neptunus.
Selain itu, dikenal pula kelompok planet-planet kecil berjumlah ratusan, yang
diberi nama planetoid dan asteroid.
Gambar: 3.3 Bumi
(Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Bumi)

Ciri-ciri planet bumi sebagai salah satu anggota Tata Surya adalah sebagai
berikut:

a) Diameter bumi pada ekuator adalah 12.757km, sedangkan jarak


dari kutub ke kutub 12.714 km.
b) Rotasi bumi 23 jam 56 menit
c) Revolusi bumi 365 hari 6 jam 9 menit
d) Memiliki satu buah satelit
e) Atmosfer banyak mengandung uap air
f) Sekitar 71 % permukaan bumi tertutup perairan dan hanya 29 %
merupakan daratan sehingga bumi disebut planet biru
g) Luas bumi 510.101.000 km

Beberapa hal penting untuk diketahui mengenai planet-planet adalah sebagai


berikut :
a) Planet-planet tidak mempunyai cahaya sendiri. Cahaya planet
merupakan cahaya yang diterima dari matahari kemudian
dipantulkan kembali.
b) Planet-planet tidak berkerlap-kerlip seperti halnya bintang sejati,
tetapi berkilauan.
c) Dengan teleskop, planet-planet terlihat seperti piringan atau
cakram yang bersinar. Mars dan Yupiter menunjukkan bagian-
bagian yang sama terangnya, sedangkan Merkurius dan Venus
menunjukkan rupa-rupa semu seperti bulan.
d) Lintasan-lintasan planet merupakan bidang-bidang yang berbentuk
elips.
e) Planet-planet beredar mengelilingi matahari dengan arah yang
sama.
f) Kebanyakan planet mempunyai satelit pengiring atau bulan (K.
Wardiyatmoko, 2013 : 98)
C. Hukum-hukum Tentang Planet

a. Hukum Kepler
Kepler (1571-1630), seorang ahli astronomi Jerman
mengemukakan tiga hukum tentang planet, sebagai berikut:
1) Hukum I Kepler
Lintasan planet mengelilingi matahari berbentuk ellips dimana
matahari terletak pada salah satu titik apinya (focus). Hukum ini
menjelaskan bahwa jarak planet-planet ke matahari tidak selalu sama,
ada kalanya planet-plenet berada pada jarak terdekat (perihelium) dan
ada kalanya berada pada jarak terjauh (aphehelium). Bumi dalam
peredarannya mengelilingi matahari akan berada pada jarak terdekat
dengan matahari pada setiap tanggal 3 Januari dan berada pada jarak
terjauh pada setiap tanggal 5 Juli.
bumi
Titik Titik
aphelium matahari perihelium

Gambar 3.4. Hukum Kepler I

2) Hukum II Kepler
Garis yang menghubungkan planet dan matahari selama revolusi
planet melewati bidang yang sama luasnya dalam jangka waktu yang
sama. Hukum ini memberikan penjelasan bahwa planet beredar
mengelilingi matahari dengan kecepatan tidak tetap. Pada saat planet
berada pada jarak terdekat dengan matahari, planet bergerak dengan
cepat, sedangkan pada saat berada pada jarak terjauh dari matahari,
planet bergerak dengan lambat.
Hukum Kepler II mendekati gagasan tentang gravitasi tanpa
memberikan penjelasan dengan tegas, karena perubahan kecepatan
berfungsi untuk menyeimbangkan gaya gravitasi planet terhadap gaya
gravitasi matahari. Dalam keadaan terdekat dengan matahari, gravitasi
matahari sangat besar, planet menyeimbangkan dengan pergerakan
yang lebih cepat agar planet tidak jatuh (tertarik) ke Matahari.
Demikian sebaliknya ketika planet berada pada jarak terjauh agar planet
tidak melepaskan diri dari gravitasi Matahari, planet bergerak dengan
lambat.
Bumi berada pada jarak terdekat dengan matahari pada bulan
Januari dengan kecepatan peredaran sekitar 30,2 km/detik sedangkan
berada pada jarak terjauh dari matahari pada bulan Juli dengan
kecepatan peredaran sekitar 29,2 km/detik.
Planet
C A
Aphelium M
Perihelium
D
B

Gambar 3.5. Hukum Kepler

3) Hukum III Kepler


Pangkat dua waktu revolusi planet berbanding lurus dengan
pangkat tiga jarak rata-rata dari matahari. Jika waktu revolusi planet = P
dan jarak rata-rata planet ke matahari = J, maka hukum III Kepler dapat
dinyatakan dalam rumus : P2 = J3 atau c = P2 / J3, c merupakan
bilangan konstan yang besarnya tergantung pada satuan yang
digunakan. Jika P menggunakan satuan tahun dan J menggunakan
satuan ukuran “SA” (satuan astronomi) maka c = 1.
Dengan perbandingan antara P dan J seperti di atas, di mana c
bernilai 1 maka untuk semua planet berlaku perbandingan sebagai
berikut:
2𝑇
1 planet �� 3
=𝐾
𝑇 21 𝑇2 2
2 planet��13 =��23

Keterangan :
T1= Periode planet pertama
T2= Periode planet kedua
r1 = jarak planet pertama dengan matahari
r2 = jarak planet kedua dengan matahari

Dengan menggunakan rumus di atas dapat dicari berapa jarak rata-


rata planet ke matahari atau berapa waktu revolusi planet jika salah satu
konstanta diketahui.

Planet Jarak rata-rata Waktu Revolusi P2 J3


Bumi 1,000 1,000 1,000 1,000
Venus 0,723 0,615 0,378 0,578
Mars 1,524 1,881 3,540 3,538
Jupiter 5,203 11,862 140,61 39,200
Saturnus 9,539 29,458 868,08 67,900
b. Hukum Titius-
Bode
Titius merupakan orang pertama yang mengemukakan hukum
yang memudahkan mengingat jarak antara planet ke matahari, kemudian
dipopulerkan oleh Bode, sehingga hukum ini dikenal dengan nama
hukum Titius-Bode.
Hukum Titius-Bode
Jarak antara planet ke matahari dapat dihitung dengan
menggunakan deret ukur sebagai berikut: 0, 3, 6, 12, 24, 48, …. Dengan
menambahkan bilangan 4 pada setiap suku deret itu selanjutnya
membaginya dengan 10 sehingga diperoleh jarak antara planet ke
matahari
sebagai berikut:

Deret ukur : 0 3 6 12 24 48 96 182 384


+4 :4 7 10 17 28 52 100 186 388
: 10 : 0,4 0,7 1 1,7 2,8 5,2 10 18,6 38,8
Planet : M V B Ma Pl J S U N

Data di atas memberikan gambaran tentang jarak masing-masing


planet ke matahari Berdasarkan perhitungan Titius-Bode. Hasil
perhitungan tersebut di atas merupakan angka pendekatan artinya bukan
angka sebenarnya hanya mendekati angka yang sebenarnya.
Perhitungan ini mungkin tidak berlaku untuk planet Neptunus, karena
pada saat Titius- Bode mengemukakan teori ini planet Nuptunus belum
dikenal.

Table 2 Skema Hukum Titius-Bode

Jarak
Jumlah Jarak
Menurut
Planet Deret Ukur +4 Perbandingan Sebenarnya
Titius-
Jarak dlm SA
Bode
Merkurius 0 4 4 0,4 0,39
Venus 3 4 7 0,7 0,72
Bumi 6 4 10 1 1
Mars 12 4 16 1,6 1,52
Planetoid 24 4 28 2,8 1,5 – 5,3
Jupiter 48 4 52 5,2 5,2
Saturnus 96 4 100 10 9,54
Uranus 192 4 196 19,6 19,19
Neptunus 384 4 388 38,8 30,07
c. Hukum Gravitasi Newton

Sebelum tahun 1686, sudah banyak data terkumpul tentang gerakan Bulan
dan planet-planet pada orbitnya yang mendekati bentuk lingkaran, tetapi belum ada
suatu penjelasan pada saat itu yang mampu menjelaskan mengapa benda-benda
angkasa itu bergerak seperti itu. Pada tahun 1686 inilah Sir Isaac Newton memberikan
kunci untuk menguak rahasia itu, yaitu dengan menyatakan hukum tentang gravitasi.
Menurut suatu cerita, ketika itu Newton sedang duduk santai di taman
rumahnya dan memperhatikan sebuah apel yang jatuh dari pucuk pohon. Tiba- tiba
saja timbul insiprasinya bahwa jika gaya gravitasi Bumi bekerja pada pucuk pohon,
dan bahkan pada pucak gunung, maka gaya gravitasi Bumi tentu saja dapat
bekerja pada bulan. Berdasarkan ide gravitasi Bumi inilah Newton dengan bantuan dan
dorongan sahabatnya Robert Hooke (1635 – 1703) menyusun hukum gravitasi
umumnya yang sangat terkenal.
Hukum gravitasi umum Newton berbunyi sebagai berikut:
Gaya gravitasi antara dua benda merupakan gaya tarik menarik yang besarnya
berbanding lurus dengan massa masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak antara keduanya.
Besar gaya gravitasi dapat ditulis dengan persamaan matematis:
𝑚1. 𝑚2
�=�
��
2

G = tetapan umum gravitasi m1


= massa benda 1 (kg)
m2 = massa benda 2 (kg)
r = jarak antara kedua benda (m)

Tiga hal yang perlu anda perhatikan jika menggunakan hukum gravitasi umum
Newton, yaitu:
1) benda dianggap berbentuk bola seragam atau berupa partikel (titik
materi) sehingga r adalah jarak pisah antara kedua pusat benda
2) garis kerja gaya gravitasi terletak pada garis hubung yang
menghubungkan pusat benda m1 dan pusat benda m2
3) F12 adalah gaya gravitasi pada benda 1 yang dikerjakan oleh
benda 2 (disebut aksi); F21 adalah gaya gravitasi pada benda 2 yang
dikerjakan oleh benda 1 (disebut rekasi). Jadi F12 dan F21 adalah dua
gaya yang bekerja pada benda yang berbeda, sama besar, dan
berlawanan arah (termasuk pasangan aksi-reaksi)

D. Klasifikasi planet
Planet-planet dalam tata surya dapat diklasifikasikan berdasarkan letaknya dan
beradasarkan komposisi material penyusunnya.
a. Berdasarkan letaknya dibedakan lagi dengan bumi sebagai batas dan
planetoid sebagai batas.
Bumi sebagai batas, maka planet dibedakan menjadi :
a) Planet Inferior (inferior planets), yaitu planet-planet yang
lintasannya di antara bumi dan matahari, terdiri atas Merkurius dan
Venus.
b) Planet Superior (superior planets), yaitu planet-planet yang
lintasannya di luar bumi, terdiri atas Mars, Yupiter, Saturnus,
Uranus, dan Neptunus.
c) Planetoid sebagai batas, maka planet dibedakan menjadi :
d) Planet dalam merupakan planet-planet yang lintasannya terletak di
antara bumi dan matahari atau planet-planet yang jarak rata-ratanya
ke matahari lebih pendek dari jarak rata-rata bumi ke matahari.
Termasuk ke dalam kelompok ini adalah Merkurius dan Venus
e) Planet luar merupakan planet-planet yang lintasannya di luar bumi
dan matahari atau planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari
lebih panjang dari jarak rata-rata bumi ke matahari. Termasuk
dalam kelompok ini adalah Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus.

b. Berdasarkan komposisi material penyusunnya, planet dapat diklasifikasikan


menjadi :
a) Jovian Planet atau Giant Planet adalah planet-planet raksasa yang
komposisi materi penyusunnya bukan berupa batu atau material
yang padat, melainkan gas. Planet yang termasuk jenis ini adalah
Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
b) Teresterial Planet atau Telluric Planet adalah planet-planet yang
komposisi materi penyusunnya berupa batuan silikat. Planet-planet
tersebut adalah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. (Marah Ulli H
dan Asep Mulyadi, 2007 : 41-42).

PERTEMUAN III

Indikator Pencapaian KD :

3.4.6 Menjelaskan perkembangan bumi berdasarkan sejarah


kehidupan dan teori perkembangan bumi
3.4.7 Mengidentifikasi karakteristik lapisan bumi

SEJARAH PERKEMBANGAN KEHIDUPAN DI BUMI


A. SEJARAH PERKEMBANGAN KEHIDUPAN DI BUMI
1. Sejarah Perkembangan Bumi dan Teori Perkembangan Bumi
a. Zaman prakambium
Bumi berdasarkan pengetahuan terbaru dibentuk pada 4560 Ma (million
years ago) Kambrium dimulai pada 542 Ma (Geologic Time Scale 2004 –
Gradstein et al., 2004). Maka, pra-Kambrium berlangsung dari 4560542 Ma,
atau meliputi sekitar 7/8 sejarah Bumi. Sungguhpun demikian, betapa
sedikitnya pengetahuan kita tentangnya. Kurun Fanerozoikum (Phanerozoic)
542 Ma-sekarang adalah kurun biostratigrafi, dimulai dengan melimpahnya
fosil akibat Cambrian Explosion terus sampai ke zaman Kenozoikum.
Pembagiannya ke dalam masa, zaman, kala, dan tingkat (stage, pembagian
internasional) adalah didasarkan kepada biostratigrafi. Sementara itu,
pembagian waktu pra-Kambrium didasarkan kepada geokronometri isotop-
isotop radioaktif pada mineral, batuan, dan kerak yang ditemui. Bisa
dipahami sebab kehidupan pada pra-Kambrium sangat minimal dan baru
berkembang. Zaman pra-kambrium terbagi dua masa yaitu :
1) Masa Arkeozoikum (4,5 – 2,5 milyar tahun lalu).
Masa Arkeozoikum (Arkean) artinya Masa Kehidupan
Purba, yang terjadi antara 4500 - 2500 juta tahun yang lalu.
Arkeozoikum adalah suatu eon geologi sebelum Proterozoikum
yang berakhir 2500 juta tahun yang lalu. Bersama dengan masa
Proterozoikum, masa Arkeozoikum dikenal sebagai masa pra-
kambrium. Batas ini tidak ditentukan secara stratigrafi melainkan
secara kronometri. Titik awal masa ini tidak secara resmi diakui
oleh International Commission on Stratigraphy, tapi biasanya
dianggap berlangsung sejak 3800 juta tahun yang lalu, di akhir eon
Hadean. Arkeozoikum (Arkean) terdiri dari empat era, berturut-
turut dari yang paling awal: Eoarkean, Paleoarkean, Mesoarkean,
dan Neoarkean. Zaman Arkeozoikum merupakan masa awal
pembentukan batuan kerak bumi yang kemudian berkembang
menjadi protokontinen. Jadi kerak bumi terbentuk setelah
pendinginan bagian tepi dari “balon bumi” (bakal calon bumi).
Plate tectonic / Lempeng tektonik yang menyebabkan gempa itu
terbentuk pada masa ini. Lingkungan hidup masa itu tentunya mirip
dengan lingkungan disekitar mata-air panas. Batuan masa ini
ditemukan di beberapa bagian dunia yang lazim disebut kraton /
perisai benua. Batuan tertua tercatat berumur kira-kira
3.800.000.000 tahun. Masa ini juga merupakan awal terbentuknya
Indrorfer dan Atmosfer serta awal muncul kehidupan primitif di
dalam samudera berupa mikro-organisma (bakteri dan ganggang).
Fosil tertua yang telah ditemukan adalah fosil Stromatolit dan
Cyanobacteria dengan umur kira-kira 3.500.000.000 tahun.
2) Masa Proterozoikum (2,5 milyar – 290 juta tahun lalu).
Proterozoikum artinya masa kehidupan awal. Masa
Proterozoikum merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan
atmosfer. Pada masa ini kehidupan mulai berkembang dari
organisme bersel tunggal menjadi bersel banyak (enkaryotes dan
prokaryotes). Menjelang akhir masa ini organisme lebih kompleks,
jenis invertebrata bertubuh lunak seperti ubur-ubur, cacing dan
koral mulai muncul di laut-laut dangkal, yang bukti-buktinya
dijumpai sebagai fosil sejati pertama.
Prakambrium adalah nama informal untuk eon-eon pada skala
waktu geologi yang terjadi sebelum eon Fanerozoikum saat ini.
Periodenya dimulai dari pembentukan Bumi sekitar 4500 juta tahun
yang lalu hingga evolusi hewan makroskopik bercangkang keras,
yang menandai dimulainya Kambrium, periode pertama dari era
pertama (Paleozoikum) eon Fanerozoikum, sekitar 542 juta tahun
yang lalu. Umumnya Prakambrium dianggap terdiri dari eon
Hadean, Arkean, dan Proterozoikum.

b. Zaman Paleozoikum .
Zaman Paleozoikum atau zaman kehidupan tertua adalah suatu zaman
yang berlangsung kurang lebih 340 juta tahun (542 - 251 juta tahun yang
lalu). Kata Paleozoikum berasal dari bahasa Yunani: palaio, "tua" dan zoion,
"hewan", berarti "kehidupan purba". Zaman Paleozoikum adalah era pertama
dari tiga era pada eon Fanerozoikum. Era ini dibagi menjadi enam periode,
berturut-turut dari yang paling tua: Kambrium, Ordovisium, Silur, Devon,
Karbon, dan Perm. Pada saat itu keadaan bumi belum stabil, iklim masih
berubah-ubah dan curah hujan sangat besar. Pada zaman inilah dimulainya
tanda-tanda kehidupan dimulai dengan makhluk-makhluk bersel satu
(mikroorganisme) dan hewan-hewan tak bertulang punggung, jenis-jenis
ikan, ganggang, serta rumput-rumputan. Semua ini diketahui dari sisa-sisanya
yang disebut fosil. Zaman ini disebut juga zaman primer (zaman pertama).
1) Kambrium.
Kambrium adalah periode pada skala waktu geologi yang
dimulai pada sekitar 542 ± 1,0 jtl (juta tahun lalu) dan berakhir
pada sekitar 488,3 ± 1,7 juta tahun yang lalu. Periode ini
merupakan periode pertama era Paleozoikum. Kelimpahan
makhluk hidup yang di temukan pada periode ini kemungkinan
berhubungan dengan evolusi skeleton (rangka). Hal tersebut di
tunjukan oleh fosil hewan ditemukan yang mempunyai skleton
pelindung di sebelah luar. Dalam era Paleozoik mulai terjadi
penguasaan daratan oleh makhluk hidup.
2) Ordovisium.
Ordovisium adalah suatu periode pada era Paleozoikum
yang berlangsung antara 488,3 ± 1,7 hingga 443,7 ± 1,5 juta tahun
lalu. Periode ini melanjutkan periode Kambrium dan diikuti oleh
periode Silur. Periode yang mendapat namanya dari salah satu suku
di Wales, Ordovices, ini didefinisikan oleh Charles Lapworth pada
tahun 1879 untuk menyelesaikan persengketaan antara pengikut
Adam Sedgwick dan Roderick Murchison yang masing-masing
mengelompokkan lapisan batuan yang sama di Wales utara masuk
dalam periode Kambrium dan Silur.
3) Silur.
Silur adalah periode pada skala waktu geologi yang
berlangsung mulai akhir periode Ordovisium, sekitar 443,7 ± 1,5
juta tahun lalu, hingga awal periode Devon, sekitar 416,0 ± 2,8 juta
tahun yang lalu. Seperti periode geologi lainnya, lapisan batuan
yang menentukan awal dan akhir periode ini teridentifikasi dengan
baik, tapi tanggal tepatnya memiliki ketidakpastian sebesar 5-10
juta tahun. Awal Silur ditentukan pada suatu peristiwa kepunahan
besar (peristiwa kepunahan Ordovisium-Silur) sewaktu 60%
spesies laut musnah.
4) Devon.
Devon adalah periode pada skala waktu geologi yang
termasuk dalam era Paleozoikum dan berlangsung antara 416 ± 2,8
hingga 359,2 ± 2,5 juta tahun yang lalu. Namanya berasal dari
Devon, Inggris, tempat pertama kalinya batuan Exmor yang berasal
dari periode ini dipelajari. Pada masa Devonian, antropoda dan
vertebrata awal melanjutkan kolonisasi di daratan. Binatang-
binatang ini memiliki problem yang sama dengan tanaman ketika
pertama kali berkolonisasi di daratan, seperti mengurangi
kehilangan air dan memaksimalkan penghirupan oksigen.
Kemajuan paling evolusioner dari masalah ini tidak hanya
memungkinkan binatang dapat menginvasi daratan, tapi juga
menyebar ke seluruh benua. Zaman Devon merupakan zaman
perkembangan secara besar-besaran jenis ikan berahang dan hiu
semakin aktif sebagai pemangsa di lautan. Migrasi ke daratan terus
berlanjut, hewan amfibi mulai berkembang dan beranjak ke
daratan. Tumbuhan darat semakin umum dan mulai muncul
serangga untuk pertama kalinya. Semasa periode Devon, ikan
pertama kali berevolusi dan memiliki kaki serta mulai berjalan di
darat sebagai tetrapoda sekitar 365 juta tahun yang lalu.Tumbuhan
berbiji pertama tersebar di daratan kering dan membentuk hutan
yang luas. Di laut, hiu primitif berkembang lebih banyak dibanding
periode Silur dan Ordovisium akhir. Ikan bersirip-cuping (lobe-
finned, Sarcopterygii), ikan bertulang (bony fish, Osteichthyes)
serta moluska amonite muncul untuk pertama kalinya. Trilobit,
brachiopoda mirip moluska, dan terumbu karang besar juga masih
sering ditemukan.
Kepunahan Devon Akhir sangat mempengaruhi kehidupan
laut. Selama periode Devonian, bumi saat itu terdiri dari tiga benua
utama besar: Amerika Utara dan Eropa tergabung menjadi satu
terletak di dekat daerah equator di mana pada saat ini sebagian
besar daratan ini tenggelam di dasar laut. Di sebelah utara
terhampar sebagian dari Siberia modern. Dan sebuah gabungan
benua Amerika Selatan, Afrika, Antartika, India dan Australia,
yang lebih dikenal dengan Daratan Gondwana, mendominasi
sebelah selatan belahan bumi.
5) Karbon
Karbon adalah suatu periode dalam skala waktu geologi
yang berlangsung sejak akhir periode Devon sekitar 359,2 ± 2,5
juta tahun yang lalu hingga awal periode Perm sekitar 299,0 ± 0,8
juta tahun yang lalu. Seperti halnya periode geologi yang lebih tua
lainnya, lapisan batuan yang menentukan awal dan akhir periode
ini teridentifikasi dengan baik, tapi tanggal tepatnya memiliki
ketidakpastian sekitar 5-10 juta tahun.
Nama "karbon" diberikan karena adanya lapisan tebal kapur
pada periode ini yang ditemurkan di Eropa Barat. Pada masa
Karboniferus, benua-benua bergabung membentuk kelompok-
kelompok kecil daratan luas dengan jembatan-jembatan darat dari
Eropa ke Amerika Utara, dan dari Afrika ke Amerika Selatan,
Antartika, dan Australia. Tabrakan antarbenua menghasilkan sabuk
Pegunungan Appalachian di sebelah timur Amerika Utara dan
Pegunungan Hercynian di Inggris. Tumbukan lebih lanjut antara
Siberia dan Eropa Timur membentuk Pegunungan Ural. Dua
pertiga masa awal periode ini disebut subperiode Mississippian dan
sisanya disebut subperiode Pennsylvanian. Pohon-pohon konifer
muncul pada periode yang penting ini.
Zaman ini merupakan zaman perkembangan amfibi dan
tumbuhan hutan. Reptilia dan serangga raksasa muncul pertama
kali. Pohon pertama yang muncul adalah jamur klab, tumbuhan
fern paku ekor kuda yang tumbuh di rawa-rawa. Saat itu benua-
benua mulai menyatu membentuk satu masa daratan yang sangat
luas disebut Pangea. Bumi mulai mengalami perubahan lingkungan
serta berbagai bentuk kehidupannya. Iklim tropis menghasilkan
secara besar-besaran rawa-rawa yang terisi pepohonan dan
sekarang tersimpan sebagai batubara.
Pada masa ini, kondisi sangat mendukung pembentukan
awal batu-bara (karbon), perkembangan biologis, geologis, dan
iklim bumi. Salah satu dari penemuan evolusioner terbesar dari
periode Karboniferus adalah amniotic egg di mana hal ini membuat
reptil-reptil awal dari habitat air dan mengolonisasi daratan.
Amniotic egg membuat leluhur burung, mamalia, dan reptil untuk
bereproduksi di daratan dengan jalan mencegah embrio kekeringan
dengan adanya cangkang, sehingga pada masa ini telur dapat
disimpan jauh dari air.
6) Perm/Permian.
Perm atau permian adalah periode dalam skala waktu
geologi yang berlangsung antara 299,0 ± 0,8 hingga 251,0 ± 0,4
juta tahun yang lalu. Periode ini merupakan periode terakhir dalam
era Paleozoikum. Perm dibagi menjadi tiga kala yaitu Lopongian,
Guadalupian, dan Cisuralian. Pada periode Permian, benua-benua
bergerak lebih mendekat dibandingkan masa Karboniferus, di mana
bagian utara dan bagian selatan superbenua Laurasia dan
Gondwana mulai menyatu dan membentuk sebuah benua mahaluas
yang disebut Pangaea. Periode Permian merupakan periode final
dari masa Paleozoikum dan diberi nama sesuai nama sebuah
provinsi, Perm, di Rusia, tempat di mana batu pada periode ini
dipelajari. Pada zaman ini perkembangan reptilia yang mirip
mamalia mulai meningkat dan munculnya serangga modern, begitu
juga tumbuhan Konifer dan Ginkgoc primitive. Zaman ini diakhiri
dengan kepunahan massal.
c. Zaman Mesozoikum (Zaman Sekunder) .
Zaman Mesozoikum (Zaman Sekunder) diperkirakan berumur
kurang lebih 150 juta tahun yang lalu. Kemunculan makhluk hidup telah
mulai beraneka ragam, dan pada masa ini telah hidup binatang bertubuh besar
seperti halnya reptil besar (dinosaurus) seperti Tyrannosaurus, Spinosaurus,
Stegosaurus dan reptil besar lainnya pun mulai muncul, berkembang dan
menyebar hingga ke seluruh dunia. Zaman Mesozoikum berlangsung kurang
lebih 150 juta tahun yang lalu. Iklim sudah lebin bersahabat, dan hujan mulai
mereda. Pada zaman Mesozoikum, keadaan alam mulai berubah dengan tanah
yang semakin kering. Ada beberapa binatang yang tetap bertahan hidup walau
ada juga yang punah. Kehidupan hewan seperti ikan banyak yang berubah
tetapi, ada jenis yang tetap bisa bertahan hidup walau berada di tanah.
Beberapa hewan amphibi menjelma menjadi besar, kulit telurnya mengeras
dan hewan ini sudah mulai berada di darat. Inilah permulaan munculnya
binatang reptil. Jenis reptil yang ada pada zaman Mesozoikum bentuknya
besar-besar, contohnya dinosaurus, brontosaurus. dan tyrannosaurus. Di
samping reptil berbentuk besar yang hidup di darat, beberapa jenis burung
juga sudah ada di zaman ini. Pada zaman itu ada corak kehidupan yang unik
yaitu “jokken moddinger” merupakan timbunan sampah dapur yang terdapat
di sepanjang pantai timur Sumatra berupa sampah dari kulit siput dan kerang.
d. Zaman Neozoikum (Zaman Kenozoikum)
Zaman Neozoikum diperkirakan berusia 60 juta tahun yang lalu.
Saat itu keadaan bumi sudah semakin memungkinkan untuk mendorong
munculnya makhluk hidup lainnya seperti binatang menyusui, sejenis kera
dan monyet. Zaman ini terbagi menjadi dua zaman, yaitu zaman tersier dan
zaman kuarter. Zaman Tersier berlangsung sekitar 60 juta tahun yang ditandai
dengan munculnya beragam jenis binatang menyusui (mamalia). Zaman
tersier terbagi menjadi zaman Pliosen, Miosen, Oligosen, Eosen, Paleosen.
Zaman Kuarter berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu, yang ditandai
dengan munculnya manusia purba. Zaman kuarter sendiri juga terbagi
menjadi zaman Holocen (Holosin) dan zaman pleistocen. Era Pleitosen
(deluvium) atau Zaman Es berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang ditandai
dengan adanya manusia purba. Zaman pleistosen ditandai dengan meluasnya
lapisan es di kedua kutub Bumi (zaman glacial) dan zaman ketika es kembali
mencair (zaman interglacial). Zaman pleistosin berakhir sekitar 10.000 tahun
Sebelum Masehi kemudian diiringi Zaman Holosen atau Zaman Alluvium
yang berlangsung sekitar 20.000 tahun yang lalu. Perbedaan antara masa
Paleozoikum dan Mesozoikum terjadi pada periode akhir Permian yang
ditandai dengan kepunahan besar-besaran yang pernah tercatat di bumi. Hal
tersebut memengaruhi banyak kelompok binatang di banyak lingkungan dan
ekosistem. Namun yang paling terpengaruh dari kepunahan massal tersebut
dirasakan oleh komunitas laut yang menyebabkan kepunahan sampai 90-95%
dari spesies laut. Di daratan kepunahan membuka jalan bagi bentuk lain untuk
mendominasi, dan membawa ke dalam masa yang dikenal sebagai “Masa
Dinosaurus”. Meski sebab dari kepunahan masal pada periode Permian masih
diperdebatkan, beberapa kemungkinan diformulasikan untuk menjelaskan
tahapan kejadian kepunahan. Peng-es-an, perubahan formasi Pangaea, dan
aktivitas gunung berapi merupakan beberapa teori di samping kemungkinan
teori dari luar angkasa, yaitu tumbukan meteor dan asteroid ke bumi.

2. Proses pergerakan/pergesaran benua di bumi


Bumi yang kita tempati sekarang ini tidak serta merta terjadi dengan
sendirinya, terdapat berbagai teori yang menjelaskan tentang proses
terjadinya bumi, yakni sebagai berikut.
a. Teori Apungan Benua (Continental Drift) Alfred Lothar Wegener
(1880-1930)
Teori ini diungkapkan pertama kalinya di dalam bentuk buku pada tahun
1915 yang berjudul Die Enstehung der Kontinente und Ozeane (Asal Usul
Benua dan Lautan).Buku tersebut menimbulkan kontroversi besar di
lingkungan ahli-ahli geologi. Kontroversi itu baru mereda tahun enam
puluhan setelah teori apungan Benua Wegener ini makin banyak mendapat
penganut di lingkungan ahli ilmu pengetahuan.Adapun titik tolak teori

Gambar:4.2 Pengapungan Benua


(Sumber: http://fikriblogspot.com)
Wegener tersebut adalah:
a) Adanya persamaan yang mencolok antara garis kontur pantai timur Benua
Amerika Utara dan Selatan dengan garis kontur pantai barat Eropa dan
Afrika. Kedua garis yang sama tersebut sebenamya dahulu adalah daratan
yang berimpitan. Itulah sebabnya formasi geologi di bagian-bagian yang
bertemu itu sama. Keadaan ini telah dibuktikan kebenarannya. Formasi
geologi di sepanjang pantai Afrika Barat dari Sierra Leone sampai
Tanjung Afrika Selatan sama dengan apa yang ada di pantai Timur
Amerika, dari Peru sampai Bahia Blanca.
b) Daerah Greenland sekarang ini bergerak menjauhi daratan Eropa dengan
kecepatan 36 meter /tahun, sedangkan Kepulauan Madagaskar menjauhi
Afrika Selatan dengan kecepatan 9 meter/tahun. Menurut Wegener, benua-
benua yang sekarang ini, dahulunya adalah satu benua yang disebut Benua
Pangea. Benua tunggal itu mulai memecah karena gerakan benua besar di
selatan baik ke arah barat maupun ke utara menuju khatulistiwa. Dengan
peristiwa tersebut maka terjadilah hal-hal sebagai berikut:
1. Bentangan-bentangan samudera dan benua-benua mengapung
sendiri-sendiri.
2. Samudera Atlantik menjadi semakin luas karena Benua Amerika
masih terus melangsungkan gerakannya ke arah barat. Dengan
demikian terjadi lipatan-lipatan kulit bumi yang menjadi jajaran
pegunungan utara-selatan, yang terdapat di sepanjang pantai
Amerika Utara Selatan.
c) Adanya kegiatan seismik yang luar biasa di sepanjang Patahan St.
Andreas, dekat pantai barat Amerika Serikat. Batas Samudera Hindia makin
mendesak ke utara. Anak Benua India semula di duga agak panjang, tetapi
karena gerakannya ke utara maka India makin menyempit dan makin
mendekat ke Benua Eurasia. Proses tersebut menimbulkan lipatan
Pegunungan Himalaya. Benua-benua sekarang ini pun masih terus bergerak.
Gerakan itu dapat dibuktikan dengan makin melebarnya celah yang terdapat
di alur-alur dalam samudera.

Gambar 4.3: Pergerakan Lempeng Bumi Menurut Teori Pangea


(Sumber: Gambar: http//Wikipedia.go.id)

Superbenua Pangea merupakan benua tua yang ada pada 225 juta
tahun lalu. Benua Pangea ini merupakan hasil rekonstruksi benua-benua yang
ada saat ini yang dikembalikan menjadi satu superbenua yang terdiri atas
kerak-kerak benua. Pangaea atau Pangea (pan berarti keseluruhan, seluruh
dan gaia berarti Bumi dalam Bahasa Yunani Kuno) adalah Superbenua yang
sangat besar pada zaman Paleozoikum dan Mesozoikum sekitar 250-225 juta
tahun yang lalu, sebelum akhirnya terbelah atau terpecah menjadi beberapa
potong benua atau lempeng lalu menyebar ke seluruh permukaan bumi.
Banyak teori yang menjelaskan “berkumpulnya” kembali benua-
benua ini setelah sebelumnya terapung-apung. Teori lempeng tektonik ini
juga mengenal semacam siklus pergerakan benua-benua ini yang terpisah-
berkumpul-terpisah yang terjadi berulang-ulang. Supercontinent Pangea ini
akhirnya terpecah menjadi dua menjadi Gondwana dan Laurasia.

Gambar 4.4: Benua Laurasia dan Gondwana


Sumber: http//Wikipedia.go.id

Benua dalam geologi yang paling sering dikenal adalah Gondwana


dan Lurasia.Gondwana Supercontinent mulai terpecah pecah pada masa Jura
(Jurassic) (sekitar 160 juta tahun yang lampau), diawali dengan benua Afrika
terpisah menuju arah utara secara perlahan.
Kemudian blok daratan besar, yang saat ini dikenal sebagai anak
benua India, memisahkan diri dari supercontinent pada masa Kapur
(Cretaceous) awal sekitar 125 juta tahun yang lampau. Daratan berikut yang
memisahkan diri adalah yang dikenal sekarang sebagai Selandia Baru, pada
masa sekitar 80 juta tahun yang lampau; diikuti daratan benua Australia dan
pulau Irian bergerak menuju arah utara sekitar 55 juta tahun yang lampau.

b. Teori Kontraksi

Descartes mengemukakan teori kontraksi yang kemudian diteruskan


oleh Suess. Menurut Rene Descartes (1596-1650), bumi kita makin susut dan
mengkerut karena pendinginan. Karena itu, terjadilah gunung-gunung dan
lembah-lembah. Teori ini tidak mendapat dukungan para ahli geologi. Daerah
tanggul dasar samudera terdapat di tempat dua lempeng merenggang.
Terbentuknya tanggul itu akibat produk vulkanisme yang bertumpuk
sepanjang celah. Tanggul seperti itu terdapat di Lautan Atlantik, memanjang
dari dekat Kutub Utara sampai mendekati Kutub Selatan. Celah ini
menjadikan benua Amerika bergerak saling menjauh dengan benua Eropa dan
Afrika. Di Samudera Pasifik terdapat tanggul di bagian Tenggara samudera
ini, membujur ke Utara sampai ke Teluk California. Di bagian Selatan
Samudera Hindia, tanggul seperti itu memanjang dari Baratke Timur,
mendorong lempeng dasar Samudera Hindia atau lempeng Indo - Australia ke
arah Utara. Pergeseran lempeng tersebut mendorong anak benua India yang
berasal dari dekat Antarktika hingga bertabrakan dengan lempengbenua Asia
dan menyebabkan pembentukan Pegunungan Himalaya.
a. Di daerah dua lempeng saling bertumbukan Di daerah pertumbukan dua
lempeng terjadi beberapa fenomena, yaitu:
a) Lempeng dasar samudera menunjam ke bawah lempeng benua;
b) Terbentuk palung laut di tempat tumbukan itu;
c) Pembengkakan tepi lempeng benua yang merupakan deretan
pegunungan;
d) Terdapat aktivitas vulkanisme, intrusi, dan ekstrusi;
e) Merupakan daerah hiposentra gempa dangkal dan dalam;
f) Penghancuran lempeng akibat pergesekan lempeng; dan
g) Timbunan sedimen campuran yang dalam geologi dikenal dengan
nama batuan bancuh atau melange (Bahasa Perancis).
b. Di daerah dua lempeng saling menjauh terdapat beberapa fenomena,
seperti:
a) Perenggangan lempeng yang disertai pertumbukan kedua tepi
lempeng tersebut
b) Pembentukan tanggul dasar samudera di sepanjang tempat
perenggangan lempeng
c) Aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa
berstruktur bantal dan hamparan leleran lava yang encer
d) Aktivitas gempa di dasar laut dan sekitarnya.

c. Tim Peneliti Amerika


Penelitian mengenai gerakan benua dilakukan oleh 17 orang peneliti
dari New York American Musseum Of Natural History, Ohio State
University dan Whichita State University pada tahun 1969-1970. Mereka
bertujuan ingin membuktikan teori Wagener mengenai Apungan dan
pergeseran benua. Lokasi penelitian bertempat di Kutub Selatan. Hasilnya
pada tahun 1969, mereka berhasil menemukan fosil tulang rahang binatang
ampibi air tawar purba yang disebut dengan Labyrintodont. Jenis hewan
tersebut, seharusnya hidup di daerah amerika selatan. Berdasarkan penemuan
ini, mereka menyimpulkan bahwa kutub selatan 200 juta tahun yang lalu
terletak di daerah khatulistiwa. Teori apungan benua yang dikemukan oleh
Wagener memang menyatakanbahwa benua-benua dunia ini sebenarnya
berasal dari satu benua besar yang kemudian memiliki daratan disebelah utara
yaitu Laurasia dan di sebelah selatan yaitu daratan Gonazwana.

3. Gerak Permukaan Bumi


Sekarang kita selidiki bagaimana gerakan permukaan bumi itu. Tanah
yang kita pijak ini tidaklah diam. Taukah kalian bahwasannya, benua eropa
dena amerika utara bergerak saling menjauh sebesar 2,5 cm tiap tahunnya.
Pergerakan juga terjadi pada india dan asia yang bergerak mendekat 4-6 cm
per tahun. Fenomena ini memang tidak dapat kita hindari. Litosfer bumi
terpecah menjadi beberapa lempeng yang mengapung di atas astenosfer
(bagian atas mantel bumi)

Gambar 4.5: Lempeng samudera dan benua. Panah-panah pada gambar


menunjukkan arah gerak lempeng tersebut
(Gambar: http//Wikipedia.go.id)

a. Arus konveksi
Tahukah anda mengapa lempeng-lempeng tersebut dapat bergerak? Perhatikan
gambar berikut ini!

Gambar 4.6: Arus konveksi


Sumber: http://fikriblogspot.com/9/03/2017)
Panas dari internal bumi akan bergerak ke atas. Gerakan ini akan
meninbulkan arus konveksi. Hal inilah yang mengakibatkan bergeraknya
lempeng. Arus ini akan membentuk simpul raksasa yang mengganti kerak
dengan kerak baru. Keluarnya larva dari punggung laut akan mendingin dan
menghasilkan kerak samudera yang baru. Meski demikan ukuran bumi tidak
berubah. Oleh sebab itu, terbentuklah zona subduksi dimana kerak lama dilipat
ke bawah kearah mantel.
b. Gerak mendekat dan menjauh lempeng
Tahukah anda menagapa permukaan bumi tidak datar? Permukaan bumi kita
mempunyai relife yang sangat beragam. Coba kita kaji permasalahan ini
menggunakan teori tektonik lempeng. Bayangkan oleh anda ptongan-potongan
kayu diatas ember, apa yang terjadi jika kita goyangkan ember tersebut? Begitu
pula dengan bumi kita. Karena terdiri dari lempengan-lempengan yang
bergerak, maka akan terjadi seperti potogan-potongan kayu di ember.
Gerakan tektonik lempeng mampu menghasilkan lautan ketika 2 lempeng
saling berjauhan. Jika gerakan lempeng saling bertumbukan akan membentuk
deretan pegunungan. Pergerakan lempeng mengahasilkan 3 gerak berupa:
1) Divergen
Dua lempeng saling bergerak
menjauh satu sama lain. Contohnya
adalah midoceanic ridge dan zona
retakan (rifting)

Gambar 4.7: gerak divergen


Sumber : http//Wikipedia.go.id
2)Konvergen
Dua lempeng saling mendekat satu
sama lain dimana gaya yang bekerja
pada gerak ini adalah gaya
kompresional.

Gambar 4.8 : Gerak Konvergen


Sumber: http//Wikipedia.go.id
3)Transform
Pergerakan lempeng dimana
lempeng-lempeng bergerak saling
berpapasan.Gerakan ini sejajar dan
tidak tegak lurus dimana
menghasilkan sesar mendatas jenis
Strike Slip Fault.Contohnya adalah
sesar San Andreas di Amerika
Gambar 4.9: Gerak Transform
Serikat.
Gambar: http//Wikipedia.go.id

B. Karakteristik Pelapisan Bumi


Bumi tempat kita tinggal merupakan salah satu anggota tata surya dengan
matahari sebagai pusatnya. Jarak bumi dengan matahari sekitar 150 juta km
memiliki suhu 4.500 C. Bumi berbentuk bulat pepat dengan jari-jari ± 6.370 km.
Bumi merupakan planet dengan urutan ketiga dari delapan planet yang dekat
dengan matahari. Bumi diperkirakan telah terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang
lalu, dan merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis
mahluk hidup. Permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan. Bumi mempunyai
1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi
terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas
lain

Sebagai planet yang memiliki kehidupan di dalamnya, bumi terdiri atas


beberapa struktur yang memungkinkan untuk dijadikan tempat tinggal. Di antara
macam-macam struktur bumi di antaranya adalah terdiri dari banyak jenis
material seperti berbagai jenis batuan, tanah, serta air yang kesemuanya
membentuk planet bumi yang sekarang ini kita diami.

Secara garis besar, lapisan bumi terdiri atas beberapa bagian, yaitu: kerak
bumi (crush), selimut (mantle), dan inti ( core). Struktur bumi seperti itu mirip
dengan telur, yaitu cangkangnya sebagai kerak, putihnya sebagai selimut, dan
kuningnya sebagai inti bumi. Menurut komposisi (jenis dari materialnya), Bumi
dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :

Gambar: 4.1 Struktur Bumi


(Sumber: http//Wikipedia.go.id)

1. Kerak Bumi.
Kerak bumi adalah lapisan terluar Bumi yang terbagi menjadi dua
kategori, yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai
ketebalan sekitar 5-10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan
sekitar 20-70 km. Penyusun kerak samudra yang utama adalah batuan basalt,
sedangkan batuan penyusun kerak benua yang utama adalah granit, yang
tidak sepadat batuan basalt.
2. Mantel Bumi.
Mantel bumi terletak di antara kerak dan inti luar bumi.Mantel
bumi merupakan batuan yang mengandung magnesium dan silikon. Suhu
pada mantel bagian atas ±1300 °C-1500 °C dan suhu pada mantel bagian
dalam ±1500 °C-3000 °C
3. Inti Bumi.
Inti Bumi terletak pada lapisan terdalam. Inti Bumi terbagi menjadi
2 (dua), yaitu: Inti bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam
bumi yang melapisi inti bumi bagian dalam. Inti bumi bagian luar
mempunyai tebal 2250 km dan kedalaman antara 2900-4980 km. Inti bumi
bagian luar terdiri atas besi dan nikel cair dengan suhu 3900 °C Inti bumi
bagian dalam merupakan bagian bumi yang paling dalam atau dapat juga
disebut inti bumi. inti bumi mempunyai tebal 1200km dan berdiameter
2600km. inti bumi terdiri dari besi dan nikel berbentuk padat dengan
temperatur dapat mencapai 4800 °C.

Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari material) -nya, bumi dapat
dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :
1. Litosfer.
Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu.Litosfer berasal dari
kata Yunani, lithos yang berarti berbatu, dan sphere yang berarti
padat.Litosfer bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel bumi yang
mengakibatkan kerasnya lapisan terluar dari planet bumi.Litosfer ditopang
oleh astenosfer, yang merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas, dan
lebih dalam dari mantel. Batas antara litosfer dan astenosfer dibedakan
dalam hal responnya terhadap tegangan: litosfer tetap padat dalam jangka
waktu geologis yang relatif lama dan berubah secara elastis karena retakan-
retakan, sednagkan astenosfer berubah seperti cairan kental.
Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang
mengakibatkan terjadinya gerak benua akibat konveksi yang terjadi dalam
astenosfer.Konsep litosfer sebagai lapisan terkuat dari lapisan terluar bumi
dikembangkan oleh Barrel pada tahun 1914, yang menulis serangkaian
paper untuk mendukung konsep itu.konsep yang berdasarkan pada
keberadaan anomali gravitasi yang signifikan di atas kerak benua, yang lalu
ia memperkirakan keberadaan lapisan kuat (yang ia sebut litosfer) di atas
lapisan lemah yang dapat mengalir secara konveksi (yang ia sebut
astenosfer). Ide ini lalu dikembangkan oleh Daly pada tahun 1940, dan telah
diterima secara luas oleh ahli geologi dan geofisika.Meski teori tentang
litosfer dan astenosfer berkembang sebelum teori lempeng tektonik
dikembangkan pada tahun 1960, konsep mengenai keberadaan lapisan kuat
(litosfer) dan lapisan lemah (astenosfer) tetap menjadi bagian penting dari
teori tersebut.
Terdapat dua tipe litosfer yaitu : Litosfer samudra, yang
berhubungan dengan kerak samudra dan berada di dasar samdura Litosfer
benua, yang berhubungan dengan kerak benua. Litosfer samudra memiliki
ketebalan 50-100 km, sementara litosfer benua memiliki kedalaman 40-200
km. Kerak benua dibedakan dengan lapisan mantel atas karena keberadaan
lapisan Mohorovicic.
2. Astenosfer.
Astenosper merupakan lapisan dibawah lempeng tektonik, yang
menjadi tempat bergeraknya lempeng benua.
3. Mesosfer.
Mesosfer adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan
berkurang dengan pertambahan ketinggian hingga ke lapisan keempat,
termosfer. Udara yang terdapat di sini akan mengakibatkan pergeseran
berlaku dengan objek yang datang dari angkasa dan menghasilkan suhu
yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi biasanya terbakar di
lapisan ini. Mesosfer terletak di antara 50 km dan 80-85 km dari permukaan
bumi, saat suhunya berkurang dari 290 K hingga 200 K (18oC hingga −
73oC). Antara lapisan Mesosfer dengan lapisan atermosfer terdapat lapisan
perantara yaitu Mesopause.

PERTEMUA
N IV

Indikator Pencapaian KD :

3.4.8 Menganalisis gerak rotasi dan revolusi bumi dan pengaruhnya terhadap
kehidupan
3.4.9 Menjelaskan kelayakan bumi sebagai ruang kehidupan

A. ROTASI DAN REVOLUSI BUMI

1. PENGERTIAN ROTASI BUMI


Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada sumbunya,
dimana waktunya berlangsung selama 23 jam 56 menit 48 detik
atau dibulatkan menjadi 24 jam dimana arah rotasinya dari barat ke
timur. Ada beberapa bukti adanya rotasi bumi, yaitu :

1. Percobaan Ayunan Foucault (1852)


Pada tahun 1852 Seorang ilmuwan dari Prancis bernama
Foucault melakukan percobaan di kota Paris. Percobaan tersebut
dengan menggunakan sebuah bandul besi yang sangat berat,
digantungkan pada tali yang panjangnya lebih dari 60 m, dan
dikaitkan pada langit-langit kupel di sebuah gedung Pantheon di
kota Paris (49 °LU).
Mula-mula bandul besar ditarik ke samping, kemudian
dilepaskan dan dibiarkan berayun. Gerak ayunan dari bandul dapat
diteliti dan dicatat, karena ada sebuah pin yang diletakkan di
bagian bawah bandul. Pin tersebut akan membuat goresan-goresan
kecil pada pasir halus yang diletakkan di dalam bak di bawah
bandul tersebut sewaktu bandul berayun. Setelah beberapa saat
dapat terlihat dengan jelas, bahwa bidang ayunan bandul tersebut
bergeser membuat putaran dengan arah yang sama dengan arah
gerak jarum jam. Hal ini menandakan bahwa bumi yang berada
di bawah bandul berputar dengan arah yang berlawanan dengan
arah gerak jarum jam.

B. Pengaruh gerak Rotasi dan Revolusi Bumi Terhadap


Kehidupan Berikut ini bentuk bentuk pengaruh Rotasi Bumi terhadap
Kehidupan, diantaranya :
1) Terjadinya perbedaan percepatan gravitasi bumi
Rotasi bumi menimbulkan gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal
yaitu gaya yang arahnya menjauhi pusat. Gaya sentrifugal yang
diakibatkan oleh rotasi bumi menyebabkan bumi tidak bulat
sempurna tetapi pepat pada kedua kutubnya dan menggembung
pada khatulistiwa sehingga
diameter kutub bumi lebih kecil daripada diameter khatulistiwa.Hal ini
menyebabkan percepatan gravitasi bumi lebih besar di daerah kutub
daripada derah khatulistiwa.
2) Peredaran semu harian benda langit
Pergerakan benda benda langit yang terlihat setiap hari (terutama
malam hari) seolah-olah melintas dari timur ke barat.
3) Peristiwa siang dan malam
Bagian permukaan bumi yang kebetulan mendapat sinar matahari
dikatakan dalam keadaan siang hari, sedangkan bagian permukaan bumi
yang tidak mendapat sinar matahari disebut malam hari. Rotasi bumi
menyebabkan setengah bola bumi mengalami siang hari selama 12 jam
dan setengahnya lagi mengalami malam selama 12 jam.
4) Perbedaan waktu
Terdapat perbedaan waktu di tempat-tempat yang berbeda
meridiannya. Setiap 10 jarak garis meridian yang berurutan, terdapat
perbedaan waktu 4 menit atau tiap 150 terdapat perbedaan waktu 1 jam.
Atas dasar inilah diadakan pembagian waktu di muka bumi. Untuk
Indonesia dibagi menjadi 3 zona waktu (WIB, WITA dan WIT).

Gambar 5.1: Peta pembagian waktu di Indonesia


(Sumber: http://geoblogspot.com/07/03/2017)

5) Pembagian daerah waktu dunia


Akibat rotasi bumi dari barat ke timur, tempat-tempat yang berada
di sebelah timur lebih dahulu mengalami siang dari pada tempat yang
berada di sebelah barat. Oleh karena itu untuk setiap tempat dan negara
terdapat pembagian waktu didaerah masing-masing yang didasarkan pada
Greenwich Mean Time. Bumi berputar pada sumbunya dengan waktu satu
kali putaran 24 jam (3600 ). Berarti setiap garis bujur selebar 3600 /24 =
150 terdapat satu jam lebih lambat atau lebih cepat dari Grenwich.
Semakin ke timur, terdapat perbedaan waktu satu jam lebih cepat dari
Greenwich (+), dan sebaliknya semakin ke barat waktu berbeda satu jam
lebih lambat dari Grenwich (-). Jadi seluruh daerah dipermukaan bumi
dapat di bagi atas 24 daerah waktu dengan selisih waktu masing-masing 4
menit untuk setiap 150 Contoh: kita berpergian ke arah barat, maka tiap
melewati 150 , jam kita harus di mundurkan 1 jam.

6) Bumi Pepat pada kedua Kutubnya

Gambar 5.2: bentuk bumi akibat rotasi


(Sumber: http://geoblogspot.com/07/03/2017)
Rotasi menyebabkan bumi pepat pada kedua kutubnya sehingga
mengakibatkan penyimpangan gaya berat di equator. Hal ini disebabkan
gaya berat di equator lebh kecil sedangkan dikutub lebih besar. Hal ini
jari-jari bumi dari pusat bumi kekutub=6356km, dan dari titik pusat bumi
ke equator adalah= 6377km.
7) Perubahan arah angin
Rotasi bumi menyebabkan perubahan arah angin. Baik dibelahan
bumi selatan maupun dibelahan bumi utara. Dibelahan bumi utara angin
berbelok kekanan sedangkan belahan bumi selatan arah angin berbelok ke
kiri.
HUKUM Buys Ballot berbunyi:
Udara bergerak dari daerah
bertekanan maksimum ke daerah
bertekanan minimum.Di belahan
bumi utara, angin membelok ke
kanan dan di belahan bumi
selatan angin membelok ke kiri.

Gambar 5.3: Hukum Buys Ballot


(Sumber:http://geoblogspot.com/0
7/03/2017)
2. REVOLUSI BUMI
Revolusi bumi adalah perputaran bumi mengelilingi matahari selama 365
hari 6 jam 9 menit 10 detik (1 tahun) Gerakan berputarnya bumi mengelilingi
matahari. Baik rotasi bumi maupun revolusi bumi arahnya dari barat ke timur.
Kala rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik, selang waktu ini disebut satu
hari. Sekali berotasi, bumi menempuh 360 bujur selama 24 jam. Artinya 10 bujur
menempuh 4 menit. Dengan demikian, tempat-tempat yang berbeda 10 bujur akan
berbeda waktu 4 menit.

Jika kita mengamati atau melihat matahari dari bumi tempat kita berpijak,
maka matahari tampak terbit dari timur, melintas di atas langit, kemudian
terbenam di barat. Pada malam harinya bintang juga terlihat serupa, dari timur ke
barat. Sebelum abad ke-16 banyak orang mempercayai bahwa bumi tidak
berputar, matahari dan bintang-bintang lainnya lah yang mengelilingi bumi.
Namun setelah itu manusia mulai paham bahwa bumi yang berotasi atau berputar
pada porosnya hari demi hari, karena rotasi inilah maka matahari dan bintang-
bintang lainnya di langit tampak bergerak dari timur ke barat.

1. Pengaruh Revolusi bumi Terhadap Kehidupan di Bumi


a) Perubahan panjang siang/malam hari
Akibat kemiringan sumbu bumi terhadap ekliptika, panjang siang
hari tidak terlalu sama dengan panjang malam hari. Contoh : Pada tanggal
21 Juni ketika matahari pada posisi paling utara, yaitu GBU (Garis Balik
Utara), belahan bumi utara mengalami siang hari lebih panjang dari pada
malam hari. Sebaliknya pada tanggal 22 Desember ketika matahari beredar
di GBS (Garis Balik Selatan), siang hari di tempat itu lebih pendek dari
malam hari.
b) Peredaran semu tahunan matahari
Gerakan semu matahari dari khatulistiwa menuju garis lintang
balik utara 23½o LU, kembali ke khatulistiwa dan bergeser menuju ke
garis lintang balik selatan 23½o LS dan kembali lagi ke khatulistiwa.
Tanggal 21 Maret matahari tepat di khatulistiwa untuk semua
tempat bumi.
1) Keistimewaan tanggal 21 Maret. Matahari terbit tepat di timur,
dan terbenam tepat di barat
2) Panjang siang = panjang malam
3) Jika berada di ekuator, misalnya di bonjol (sumbar) pada jam
12.00 matahari tepat di Zenit
4) Di kutub selatan permulaan malam, dan di kutub utara
permulaan siang
Tanggal 21 Juni, Matahari dalam kedudukan paling utara
yaitu pada garis ��, 𝟓𝟎 LU

1) Matahari terbit di tempat paling utara dan terbeam juga di


tempat paling utara
2) Di kutub selatan tepat tengah malam, dan di kutub selatan
sebaliknya
3) Di tempat-tempat belahan bumi utara siang hari lebih panjang
dari pada malam hari, di tempat-tempat belahan bumi selatan
sebaliknya.

Tanggal 23 september, matahari kembali beredar di


khatulistiwa. Arah sumbu perputaran bumi sama dengan arah sumbu
perputaran bumi pada tanggal 21 Maret

1) Matahari terbit tepat di titik timur dan terbenam tepat dititik


barat
2) Panjang siang sama dengan panjang malam.
3) Di khatulistiwa pada jam 12.00 matahari tepat di Zenit
4) Di kutub selatan permulaan siang hari dan di kutub utara
permulaan malam hari.

Tanggal 22 Desember, matahari dalam kedudukan paling


selatan yaitu pada garis ��, 𝟓𝟎 LS

1) Matahari terbit dan terbenam di tempat yang paling selatan


2) Di tempat-tempat belahan bumi selatan siang hari lebih panjang
dari malam hari, di tempat-tempat belahan bumi utara
sebaliknya
3) Di kutub selatan tepat siang hari dan kutub utara sebaliknya.

c) Pergantian musin
Akibat dari pergerakan semu tahunan matahari, terjadi perubahan
musim sebagai berikut
a. Tanggal 21 Maret
1) Belahan bumi utara musim semi
2) Belahan bumi Selatan musim gugur
3) Di indonesia saat peralihan dari musim penghujan ke musim
kemarau.
b. Tanggal 21 Juni
1) Belahan bumi utara musim panas
2) Belahan bumi selatan musim dingin
3) Di Indonesia sedang pertengahan musim kemarau
c. Tanggal 23 September
1) Belahan bumi utara musim gugur
2) Belahan bumi selatan musim semi
3) Di Indonesia saat peralihan dari musim ke marau ke musim
penghujan
d. Tanggal 22 Desember
1) Belahan bumi utara musim dingin
2) Belahan bumi selatan musim panas
3) Di Indonesia saat peralihan dari musim ke marau kemusim
penghujan

d) Pasang surut air Laut

Pada saat kedudukan bulan bumi dan matahari dalam satu garis
akan terjadi gaya tarik besar terhadap massa air oleh bulan. Pada saat itu
terjadi pasang naik air laut (pasang purnama). Pada saat bulan pada
kedudukan 4 (akhir minggu I) dan 2 (akhir minggu III) akan terjadi pasang
surut (pasang perbani).

e) Terjadi Gerhana (bulan dan Matahari)


Gerhana adalah peristiwa tertutupnya sebuah objek disebabkan
adanya benda/objek yang melintas di depannya. Kedua objek yang terlibat
dalam gerhana ini memiliki ukuran yang hampir sama jika diamati dari
Bumi. Contohnya gerhana Matahari dan gerhana Bulan

Gambar 5.4: Gerhana Matahari Gambar 5.5 : Gerhana Bulan


(Sumber: http://endangristono12.blogspot.co.id/2015/11)
a. Gerhana Matahari
Gerhana Matahari terjadi saat posisi bulan terletak di antara
Bumi & Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya
Matahari. Meskipun Bulan berukuran lebih kecil, bayangan Bulan
mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang
berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat
dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000
kilometer.
b. Jenis Gerhana Matahari
a) Gerhana total terjadi jika saat puncak gerhana, bulatan Matahari
ditutup seutuhnya oleh bulatan Bulan. Ketika itu, bulatan Bulan
sama besar atau bahkan lebih besar dari bulatan Matahari.
Ukuran bulatan Matahari & bulatan Bulan sendiri berubah-ubah
tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan & Bumi-
Matahari.
b) Gerhana sebagian terjadi jika bulatan Bulan (saat puncak gerhana)
hanya menutup sebagian dari bulatan Matahari. Pada gerhana ini,
selalu ada bagian dari bulatan Matahari yang tidak
tertutup oleh piringan Bulan.
c) Gerhana cincin terjadi jika bulatan Bulan (saat puncak gerhana)
hanya menghalangi sebagian dari bulatan Matahari. Gerhana jenis
ini terjadi saat ukuran bulatan Bulan lebih kecil
dari bulatan Matahari. Sehingga ketika bulatan Bulan berada di
depan bulatan Matahari, tidak seluruh bulatan Matahari akan
tertutup oleh bulatan Bulan. Bagian bulatan Matahari yang
tidak tertutup oleh bulatan Bulan, berada di
sekeliling bulatan Bulan dan terlihat seperti cincin yang
bercahaya.
d) Gerhana hibrida bergeser antara gerhana total dan cincin. Pada
titik tertentu di permukaan bumi, gerhana ini muncul sebagai
gerhana total, sedangkan pada titik-titik lain muncul sebagai
gerhana cincin. Gerhana hibrida relatif jarang.
c. Gerhana Bulan
a) Gerhana bulan terjadi saat sebagian/keseluruhan penampang
bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi jika bumi
berada di antara matahari & bulan pada satu garis lurus yang
sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan
sebab terhalangi oleh bumi
b) Gerhana bulan terjadi pada saat bulan purnama, ketika bulan
berkedudukan dekat (120 )
c) Gerhana Bulan berawal dari bagian timur dan terakhir di
bagian barat
d) Gerhana bulan terjadi hanya satu kali dalam periode 1 bulan
sinodes
e) Gerhana bulan dapat dilihat di seluruh bagian bumi yang
sedang mengalami malam.
f) Pada waktu gerhana bulan total, bulan tidak benar-benar gelap
sebab cahaya matahari masih menghias diangkasa sehingga
masih ada yang mencapai bulan.
d. Jenis Gerhana Bulan

a) Gerhana bulan total. Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada
pada daerah umbra.
b) Gerhana bulan sebagian. Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian
bulan terhalangi dari Matahari oleh bumi. Sedangkan sebagian
permukaan bulan yang lain berada di daerah penumbra.
Sehingga masih ada sebagian sinar Matahari yang sampai ke
permukaan bulan.
c) Gerhana bulan penumbra. Pada gerhana ini, seluruh bagian
bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat
terlihat dengan warna yang suram.

e. Gerhana Matahari ( Solar Eclips)


a) Apabila bayang bulan jatuh ke permukaan bumi, maka tempat-
tempat di permukaan bumi yang terkena bayangan tersebut
mengalami gerhana matahari total
b) Terjadi pada bulan baru
c) Pada sat gerhana Matahari bersinar seperti biasa hanya
tertutup oleh bulan
d) Gerhana matahari hanya dialami oleh sebagian permukaan
bumi pada siang hari
e) Berlangsungn selama 2 jam
a. Perubahan Kenampakan Rasi Bintang

Gambar 5.6: Perubahan Kenampakan Rasi Bintang


(Sumber: http://endangristono12.blogspot.co.id/2015/11)
Rasi bintang adalah susunan bintang-bintang yang tampak
dari bumi membentuk pola-pola tertentu. Bintang-bintang
membentuk sebuah rasi sebenarnya tidak berada pada lokasi yang
berdekatan. Karena letak bintang-bintang itu sangat jauh, maka
ketika diamati dari bumi seolah-olah tampak berdekatan.Rasi
bintang yang kita kenal antara lain Aquarius, Pisces, Gemini,
Scorpio, Leo, dan lain-lain. Ketika bumi berada disebelah timur
matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada di
sebelah timur matahari. Ketika bumi berada di sebelah utara
matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada di
sebelah utara matahari. Akibat adanya revolusi bumi, bintang-
bintang yang nampak dari bumi selalu berubah.
b. Adanya perhitungan/ tarikh matahari

Revolusi bumi terhadap matahari mengakibatkan adanya


perhitungan tarikh matahari(syamsiyah, solar kalendar). Periode
satu tahun pada Tarikh Matahari ialah 365 hari 5 jam 48 menit 46
detik disebut Tahun Tropik. Satu Tahun Tropik ialah periode
peredaran semu tahunan matahari dari titik aries sampai titik itu
lagi. Karena presisi bumi, Aries selalu bergeser dengan arah
positif pada ekliptika. Padahal matahari menjalani peredaran semu
tahunan pada ekliptika berarah negatif. Akibat kedua hal ini,
periode yang di perlukan matahari untuk bertemu dengan aries
lebih pendek dari pada satu tahun siderik. Sementara itu Aries
menjalani ekliptika berarah positif. Akibatnya, waktu yang
dibutuhkan matahari untuk bertemu dengan aries lebih pendek
daripada satu tahun siderik dimana 1 tahun siderik = 365 hari 6 jam
9 menit 10 detik

B. KELAYAKAN PLANET BUMI UNTUK KEHIDUPAN


a) Bumi Merupakan Satu-satunya Planet untuk Kehidupan
Bumi merupakan satu-satunya tempat dimana manusia dapat hidup
dan bertahan dengan alat bantu, tanah, air yang melimpah, serta atmosfer
yang dapat dihirup untuk bernafas. Di atas muka bumi inilah miliaran
manusia menjalani kehidupannya.
b) Bumi Merupakan Planet yang Istimewa
Dibanding dengan planet lain, bumi merupakan planet yang
istimewa. Keistimewaan bumi dibandingkan planet lain, yaitu sebagai
berikut :
1) Jaraknya dengan matahari tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh.
Akibatnya, udara bumi tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
2) Di bumi banyak terdapat sumber air (sungai, danau, dan lautan).
3) Bumi mempunyai atmosfer sehingga terjadi awan dan hujan.
4) Atmosfer bumi mengakibatkan perbedaan suhu antara siang dan
malam tidak terlalu jauh (seperti di bulan).
5) Atmosfer bumi mengandung oksigen sehingga terdapat kehidupan
seperti sekarang.
6) Atmosfer bumi melindungi kehidupan dari kerusakan karena sinar
dan partikel dari matahari yang dapat merusak bumi.
7) Medan magnet bumi dapat menangkap partikel yang merusak dari
matahari dan angkasa luar sehingga terkumpul dalam zona sabuk
Van Allen. Letaknya kurang lebih 3.000 km – 18.000 km dari
permukaan tanah. Namun demikian, ada juga partikel yang lolos
dan tidak terperangkap oleh sabuk Van Allen. Partikel ini terbentuk
di daerah kutub bumi sehingga mengakibatkan terbentuknya
cahaya gemerlap di daerah kutub, dinamakan sinar kutub aurora.
Sinar kutub itu terjadi pada saat partikel-partikel membentur
atmosfer bumi. Aurora di kutub utara disebut Aurora Borealis,
sedangkan di kutub selatan disebut Aurora Australis.
8) Selama mengorbit matahari, bumi juga melakukan rotasi. Sekali
rotasi membutuhkan waktu kurang lebih 24 jam, sehingga terjadi
siang dan malam. Di khatulistiwa, kehidupan bumi berputar sekitar
1.600 km/jam sehingga manusia tidak merasakan pusing dan tidak
merasakan terjadinya putaran. Hal ini disebabkan pengaruh
gravitasi bumi sehingga semua benda di bumi tetap berada
ditempatnya masing-masing
c) Keseimbangan yang Memungkinkan Kehidupan Di
Bumi
Ahli astronomi telah membuat daftar tentang faKtor yang
menentukan bagi kehidupan, antara lain sebagai berikut :
1) Gravitasi
Jika gravitasi lebih kuat dari sekarang, atmosfer akan menahan
terlalu banyak ammonia dan metana. Jika gravitasi terlalu lemah dari
sekarang, atmosfer akan banyak kehilangan air.
2) Jarak dengan matahari
Jika lebih jauh, planet akan terlalu dingin bagi siklus air yang
stabil. Jika terlalu dekat, planet akan terlalu panas bagi siklus air yang
stabil.
3) Ketebalan kerak bumi
Jika lebih tebal, maka terlalu banyak oksigen berpindah dari
atmosfer ke kerak bumi. Jika terlalu tipis, aktivitas tektonik dan
vulkanik akan terlalu besar.
4) Periode rotasi
Jika lebih lama, perbedaan suhu pada siang dan malam hari terlalu
besar. Jika terlali cepat, kecepatan angina pada atmosfer terlalu tinggi.
5) Interaksi gravitasi dengan bulan
Jika lebih besar, efek pasang susrut air laut, atmosfer, dan periode
rotasi bersifat merusak. Jika lebih kecil, perubahantidak langsung pada
orbit menyebabkan ketidakstabilan iklim.
6) Medan magnet
Jika lebih kuat, badai elektromagnetik terlalu merusak. Jika lebih
lemah, bumi kurang perlindungan dari radiasi bintang yang
membahayakan.
7) Albedo (perbandingan antara cahaya yang dipantulkan
dengan cahaya yang diterima di permukaan)
Jika lebih besar, zaman es yang tak terkendali akan terjadi. Jika
lebih kecil, efek rumah kaca yang tak terkendali akan terjadi.
8) Kadar CO2 dan uap air dalam atmosfer
Jika lebih besar, efek rumah kaca tak terkendali akan terjadi. Jika
lebih kecil, efek rumah kaca tidak memadai.
9) Kadar ozon dalam atmosfer
Jika lebih besar, suhu permukaan bumi terlalu rendah. Jika lebih
ekcil, suhu permukaan bumi terlalu tinggi, terlalu banyak radiasai
ultraviolet.
10) Aktivitas gempa
Jika lebih besar, banyak makhluk hidup yang punah. Jika lebih
kecil, bahan makanan di dasar laut (yang dihanyutkan aliran sungai)
tidak akan didaur ulang ke daratan melalui pengangkatan tektonik.

Daftar Pustaka

Roriq, Aunur. Modul Geografi tentang Bumi dan Planet (Publikasi online)
Sugianto. 2013. Geografi Kelas X. Jakarta. Erlangga
Sindhu, Yasinto.2016. Geografi Kelas X Kurikulum Nasional. Jakarta : Erlangga
Sigma, Fikri.3013. Sigma,Teori Terbentuknya Bumi.
Wardiyatmoko K,. 2012. Geografi Kelas X . Jakarta : Erlangga
Wardiyatmoko, K. 2006. Geografi Kelas X. Jakarta : Erlangga
Winner, arul. 2012. Teori Nebula. http://arulastro.blogspot.co.id/2012/07/teori-
nebula-teori-kabut.html (Online) diakses pada tanggal 7 Maret 2017.
Fikrihttps://fikrisigma.wordpress.com/2015/10/12/teori-terbentuknya-bumi/ .html
(Online) diakses pada tanggal 7 Maret 2017
……….., 2015. http://www.informasi-pendidikan.com/2015/02/anggota-tata-
surya.html
………, 2015. Teori Terbentuk Tata Surya.
http://sapakabar.blogspot.co.id/2014/12/teori-terbentuknya-tata-surya.html
(Online) diakses 7 Maret 2017
http://mariacecil70.blogspot.co.id/2012/11/hukum-tentang-planet.html (online)
diakses pada tanggal 14 November 2017
https://fisikakontekstual.wordpress.com/materi-hukum-newton-tentang-gravitasi/
(online) diakses pada tanggal 14 November 2017

Anda mungkin juga menyukai