A. IDENTITAS
B. Kompetensi Inti :
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi
dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi,
diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung,
memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan
bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi
saran dan kritik serta dapat mendeskripsikan dinamika planet Bumi sebagai ruang
kehidupan serta dapat menyajikan karakteristik planet Bumi sebagai ruang
kehidupan dengan menggunakan peta, bagan, gambar, tabel, grafik, foto, dan/atau
video
PERTEMUAN 1
Indikator Pencapaian KD :
1) Anggapan Antroposentris.
Antroposentris (anthropos = manusia; centrum =pusat) adalah
anggapan yang menyatakan bahwa manusia sebagai pusat segalanya.
Anggapan ini dimulai sejak manusia primitif, waktu manusia mulai
menyadari ada bumi dan langit. Matahari, bulan, bintang, dan bumi,
dianggap serupa dengan bangsa hewan, tumbuhan, dan dengan dirinya
sendiri
Bangsa babylon tahun 2000 SM menggambarkan alam semesta ini
merupakan kubah tertutup, dengan bumi sebagai lantainya. Di
sekeliling bumi dianggap terdapat jurang yang tergenang air. Di
seberang air terdapat gunung tinggi penyangga langit. Para ahli pada
zaman itu telah mengetahui panjang tahun 365 hari.
Bangsa ibrani mempunyai konsep alam semesta yang dipengaruhi
oleh alam pikiran bangsa babylonia. Mereka menganggap bahwa
langit ditopang oleh tiang2 raksasa. Di langit terdapat matahari, bulan,
dan bintang2 yang menempel. Juga ada jendela2 untuk air hujan
tercurah.
Orang india kuno beranggapan bumi ini berada pada salah satu
punggung kura2 raksasa yang berenang di lautan yang sangat luas.
Dan lautan itu ditopang oleh empat ekor gajah yang sangat besar.
2) Anggapan Geosentris.
Geosentris (Geo = bumi; centrum = pusat) adalah anggapan yang
menyatakan bahwa bumi adalah pusat alam semesta. Semua benda
langit mengelilingi bumi, dan semua kekuatan alam berpusat di bumi.
Anggapan ini dimulai lebih kurang abad ke-6 SM saat para ilmuan
tertarik kepada alam sekitarnya. Beberapa ahli pendukung anggapan
geosentris antara lain : Socrates, Plato, Aristoteles, Tales,
Anaximander, dan Pytagoras.
3) Anggapan Heliosentris.
Heliosentris (helios =Matahari; Centrum = Pusat) adalah
anggapan pusat jagad raya adalah matahari. Ini berarti pergeseran
pandangan yang dianggap revolusioner pada waktu itu, yang
menggantikan kedudukan bumi,; sebagai akibat dari makin majunya
alat peneliti dan sifat ilmuwan yang kritis
4) Anggapan Galaktosentris
Galaktosentris ( galaxy atau kumpulan jutaan bintang) merupakan
anggapan yang menempatkan galaksi sebagai pusat tata surya.
Galaktosentris dimulai 1920 yang ditandai dengan pembangunan
teleskop raksasa di Amerika Serikat, sehingga dapat mwmberikan
informasi yang lebih banyak mengenai galaksi.
b. Bintang
Bintang adalah benda langit yang mampu memancarkan
cahaya sendiri. Ciri-ciri bintang:
1) Unsur-unsur yang terdapat di bintang-bintang galaksi bima sakti
yaitu, (Hidrogen 71%), helium (27%), dan unsur-unsur
yang lebih kuat
2) Suhu di daerah inti bintan dapat mencapai jutaan derajat celcius
3) Sebagian besar umur bintang antarav1-10 Miliar tahun
Bumi merupakan sebagian dari gumpalan gas besar yang berasal
dari awal pembentukan matahari. Gumpalan gas yang besar tersebut
selalu dalam keadaan berputar. Karena sesuatu hal, terlepaslah
sebagian masa gumpalan itu. Walaupun terlepas sangat jauh,
gumpalan itu masih tetap berputar terus menerus mengelilingi
gumpalan besar (matahari). Gumpalan-gumpalan yang terpisah
tersebut setelah mengalami proses pendinginan akan memadat
menjadi planet. Delapan planet yang termasuk susunan tata surya
adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus. Dari gumpalan planet, terlepas pula sebagian gumpalan
massa yang berputar mengelilingi gumpalan asalnya yaitu disebut
bulan atau satelit. (Widyamoko : 51)
Kejadian tersebut memakan waktu yang sangat lama. Jadi, kondisi
bumi yang seperti sekarang ini baru terjadi setelah berjuta-juta tahun.
Sesudah bumi mendingin, berubah dan menjadi cairan, lama-
kelamaan bagian luarnya memadat sehingga permukaan bumi dapat
ditempati manusia, tumbuhan, serta makhluk hidup lainnya. Oleh
karena itu, proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses
terbentuknya tata surya.
Tata surya adalah sekelompok benda langit yang terdiri atas
matahari sebagai pusat dan sumber cahaya yang dikelilingi oleh
planet-planet beserta satelit-satelitnya, asteroid (planetoid), komet,
dan meteor. (Marah Ulli dan Asep Mulyadi, 2007 : 33)
Dari hasil penelitian para ahli, lebih dari 75% bagian matahari
terdiri atas unsur hidrogen.Adapun unsur-unsur penyusun matahari
secara lengkap terdapat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.1 Unsur-Unsur Matahari
(Sumber: www.nasagov.com)
2. Planet
Planet adalah benda langit yang gelap, tidak mempunyai cahaya
sendiri, dan selaluberedar mengelilingi sebuah bintang sejati yaitu Matahari.
Ciri-ciri planet menurut perhimpunan astronomi internasional adalah sebagai
berikut:
a) Mengorbit ke matahari
b) Berukuran cukup besar sehingga mampu mempertahankan
bentuk
c) bulat.
d) Mempunyai massa yang cukup bagi gaya gravitasinya
e) Telah menyingkirkan obyek-obyek lain disekitar orbitnya
f) Tidak memiliki cahaya
g) Memiliki satelit
a) Mengorbit matahari
b) Mempunyai bentuk hampir bulat
c) Mempunyai massa yang cukup bagi gaya gravitasinya
d) Belum menyingkirkan obyek-obyek lain di sekitar orbitnya.
e) Bukan satelit.
3) Bumi
Diameter bumi pada ekuator
adalah 12.757km, sedangkan jarak
dari kutub ke kutub 12.714 km
Rotasi bumi 23 jam 56 menit
Revolusi bumi 365 hari 6 jam 9
Gambar 2.10: Planet Bumi menit
(Sumber:http:/fikriblogspot.com) Memiliki satu buah satelit yaitu
bulan
Atmosfer banyak mengandung uap
air
Sekitar 71 % permukaan bumi
tertutup perairan dan hanya 29 %
merupakan daratan sehingga bumi
disebut planet biru
Luas bumi 510.101.000 km
Ketika Bumi berada di titik
perihelion, jaraknya adalah sekitar
147 juta km (91 juta mil) dari
Matahari. Dan ketika berada di
titik aphelion, jaraknya
adalahsekitar 152 juta km (hampir
95 juta mil) dari Matahari.
Perbedaan jarak (titik tejauh dan
terdekat) mengakibatkan adanya
pengaruh terhadapintensitas
cahaya matahari terhadap bumi.
4) Mars/planet merah
Jarak mars dengan matahari adalah
228juta km
Diameter pada ekuator 6795km.
Mars berevolusi selama 687 hari
dengan rotasi selama 24 jam 7
menit.
Temperatur permukaan mars
adalah -230c dan massanya 0,11
kali massa bumi.
Memiliki dua satelit yaitu Phobos
Gambar 2.11: Planet Mars dan deimos.
(Sumber:http:/fikriblogspot.com)
5) Jupiter
Merupakan planet terbesar di tata
surya
Jarak dengan matahari 778 juta km
Revolusi 12 tahun
Rotasi 10 jam
Diameter 143.000km
Memiliki 14 satelit rotasi 10 jam
Memiliki cincin tipis
Merupakan Planet terbesar
Gambar 2.12: Planet Jupiter
(Sumber:http:/fikriblogspot.com)
6) Saturnus / Titan
7) Uranus
Ditemukan oleh Willliam herschel
(Inggris) 1871
Revolusi 84 tahun
Rotasi 10 jam 45 menit
Diameter 497.000km
Jarak rata-rata ke matahari 2.869
juta km
Memiliki 5 satelit ;Miranda, Ariel,
Umbiel, Titania, Oberon.
PERTEMUAN II
Indikator Pencapaian KD :
a. Inti Matahari
Inti matahari merupakan bola gas dengan tekanan dan suhu yang sangat
tinggi (t= 150000K). Memiliki kepadatan sekitar 150 g/cm3. Suhu dan tekanan
yang sedemikian tingginya memungkinkan akan adanya pemecahan atom-
atom menjadi elektron, proton, dan neutron. Sementara itu, energi panas di
dalam inti ini menyebabkan pergerakan elektron dan proton yang sangat cepat
dan bertabrakan satu dengan yang lain yang disebut dngan reaksi fusi
nuklir.Inti Matahari ialah tempat berlangsungnya suatu reaksi fusi nuklir
helium menjadi hidrogen.Energi hasil reaksi termonuklir di inti berupa sinar
gamma dan neutrino memberi tenaga sangat besar yang sekaligus
menghasilkan semua energi panas dan cahaya yang diterima di Bumi.Energi
ini dibawa keluar dari Matahari melalui suatu radiasi.
b. Zona Radiatif
Zona radiatif ialah suatu daerah yang menyelubungi suatu inti
Matahari.Energi dari inti dalam bentuk dari radiasi berkumpul di zona ini
sebelum diteruskan ke bagian Matahari yang lebih luar. Kepadatan zona
radiatif ini ialah sekitar 20 g/cm3 dengan suhu dari bagian dalam ke luarnya
antara 7 juta hingga 2 juta derajat Celcius. Suhu dan densitas zona radiatif ini
masih cukup tinggi, namun tidak memungkinkan terjadinya suatu reaksi fusi
nuklir.
c. Zona Konvektif
Zona konvektif ialah suatu lapisan di mana suhu mulai menurun.Suhu
pada zona konvektif ini sekitar 2 juta0C.Energi dari inti Matahari ini
membutuhkan waktu 170.000 tahun untuk mencapai suatu zona konvektif.
Pada saat berada di zona konvektif, pergerakan atom akan terjadi secara
konveksi di area sepanjang beberapa ratus kilometer yang tersusun oleh sel-
sel gas raksasa yang terus bersirkulasi.
d. Fotosfer
Fotosfer atau permukaan Matahari yang memiliki ketebalan 500 kilometer
dengan suhu sekitar 5.5000C sama dengan 10.0000F. Sebagian besar radiasi
Matahari yang dilepaskan keluar dari fotosfer. Energi fotosfer diamati sebagai
suatu sinar Matahari di bumi,
e. Kromosfer
Kromosfer ialah suatu lapisan gas di atas fotosfer yang tebalnya sekitar
l6.000 km. Oleh sebab itu, kromosfer juga sering disebut dengan lapisan
atmosfer matahari.Suhu kromosfer ini diperkirakan sekitar 4.0000C. Makin ke
atassuhu kromosfer ini akan semakin tinggi. Pada lapisan yang paling atas,
suhu kromosfer ini diperkirakan mencapai 10.0000C.Pada warna dari
kromosfer ini biasanya tidak terlihat dikarenakan tertutup oleh cahaya yang
begitu terang yang dihasilkan oleh fotosfer.Kromosfer ini hanya bisa dilihat
pada saat terjadi gerhana matahari total. Pada saat itulah Kromosfer tampak
seperti gelang atau cincin yang berwarna merah.
f. Korona
Korona ialah suatu lapisan terluar dari Matahari.Lapisan yang satu ini
berwarna putih, namun hanya bisa dilihat saat terjadinya gerhana karena saat
cahaya yang disinarkan tidak sekuat bagian Matahari yang lebih dalam.Pada
saat gerhana total terjadi, korona ini terlihat membentuk mahkota cahaya
berwarna putih di sekeliling Matahari. Lapisan korona ini memiliki suhu yang
lebih tinggi dari pada bagian dalam Matahari dengan rata-rata 2 juta derajat
Fahrenheit, namun dibeberapa bagian dapat mencapai suhu 5 juta derajat
Fahrenheit.
g. Bintik Matahari
Bintik Matahari ialah suatu granula-granula cembung kecil yang
ditemukan di bagian fotosfer Matahari dengan jumlahnya yang tak
terhitung.Granula merupakan bagian permukaan yang lebih panas yang muncul
dari bagian dalam matahari.Bintik Matahari ini tercipta saat garis medan
magnet Matahari menembus suatu bagian fotosfer. Ukuran bintik Matahari ini
bisa lebih besar daripada Bumi.Bintik Matahari mempunyai daerah yang gelap
yang bernama umbra, yang dikelilingi oleh suatu daerah yang lebih terang
disebut penumbra.Warna bintik Matahari ini terlihat lebih gelap dikarenakan
suhunya yang jauh lebih rendah dari fotosfer. Suhu di daerah umbra ini
ialah sekitar 2.200 °C sedangkan pada didaerah penumbra ialah sekitar 3.500
°C.
h. Lidah api (Prominensa)
Prominensa ialah salah satu ciri khas Matahari, yang berupa bagian
Matahari yang menyerupai lidah api yang sangat besar dan terang yang
mencuat keluar dari bagian permukaan serta seringkali membentuk loop
(putaran). Prominensa hanya dapat dilihat dari bumi dengan bantuan teleskop.
2. Unsur-unsur matahari
Dari hasil penelitian para ahli, lebih dari 75% bagian matahari terdiri atas
unsur hidrogen.Adapun unsur-unsur penyusun matahari secara lengkap
terdapat pada tabel berikut ini.
3. Fungsi Mahatari
Fungsi matahari bagi manusia dan khususnya makhluk hidup yang ada
dibumi antaralain sebagai berikut:
4. Gerak Matahari
Matahari tidaklah dalam keadaan statis, tetapi selalu bergerak baik secara
individu maupun sistem.Adapun gerakan matahari secara garis besar terdiri
atas gerak rotasi dan revolusi. Rotasi Matahari, adalah gerakan matahari
berputar pada sumbunya yang berlangsung sekitar 25,5 hari di bagian ekuator
dan sekitar 27 hari di bagian kutub matahari untuk satu kali putaran.
Perbedaan waktu rotasi di ekuator dan kutub matahari disebabkan oleh materi
dari matahari yang terdiri atas gas yang berbeda tingkat kerenggangannya
(densitas).
Ciri-ciri planet bumi sebagai salah satu anggota Tata Surya adalah sebagai
berikut:
a. Hukum Kepler
Kepler (1571-1630), seorang ahli astronomi Jerman
mengemukakan tiga hukum tentang planet, sebagai berikut:
1) Hukum I Kepler
Lintasan planet mengelilingi matahari berbentuk ellips dimana
matahari terletak pada salah satu titik apinya (focus). Hukum ini
menjelaskan bahwa jarak planet-planet ke matahari tidak selalu sama,
ada kalanya planet-plenet berada pada jarak terdekat (perihelium) dan
ada kalanya berada pada jarak terjauh (aphehelium). Bumi dalam
peredarannya mengelilingi matahari akan berada pada jarak terdekat
dengan matahari pada setiap tanggal 3 Januari dan berada pada jarak
terjauh pada setiap tanggal 5 Juli.
bumi
Titik Titik
aphelium matahari perihelium
2) Hukum II Kepler
Garis yang menghubungkan planet dan matahari selama revolusi
planet melewati bidang yang sama luasnya dalam jangka waktu yang
sama. Hukum ini memberikan penjelasan bahwa planet beredar
mengelilingi matahari dengan kecepatan tidak tetap. Pada saat planet
berada pada jarak terdekat dengan matahari, planet bergerak dengan
cepat, sedangkan pada saat berada pada jarak terjauh dari matahari,
planet bergerak dengan lambat.
Hukum Kepler II mendekati gagasan tentang gravitasi tanpa
memberikan penjelasan dengan tegas, karena perubahan kecepatan
berfungsi untuk menyeimbangkan gaya gravitasi planet terhadap gaya
gravitasi matahari. Dalam keadaan terdekat dengan matahari, gravitasi
matahari sangat besar, planet menyeimbangkan dengan pergerakan
yang lebih cepat agar planet tidak jatuh (tertarik) ke Matahari.
Demikian sebaliknya ketika planet berada pada jarak terjauh agar planet
tidak melepaskan diri dari gravitasi Matahari, planet bergerak dengan
lambat.
Bumi berada pada jarak terdekat dengan matahari pada bulan
Januari dengan kecepatan peredaran sekitar 30,2 km/detik sedangkan
berada pada jarak terjauh dari matahari pada bulan Juli dengan
kecepatan peredaran sekitar 29,2 km/detik.
Planet
C A
Aphelium M
Perihelium
D
B
Keterangan :
T1= Periode planet pertama
T2= Periode planet kedua
r1 = jarak planet pertama dengan matahari
r2 = jarak planet kedua dengan matahari
Jarak
Jumlah Jarak
Menurut
Planet Deret Ukur +4 Perbandingan Sebenarnya
Titius-
Jarak dlm SA
Bode
Merkurius 0 4 4 0,4 0,39
Venus 3 4 7 0,7 0,72
Bumi 6 4 10 1 1
Mars 12 4 16 1,6 1,52
Planetoid 24 4 28 2,8 1,5 – 5,3
Jupiter 48 4 52 5,2 5,2
Saturnus 96 4 100 10 9,54
Uranus 192 4 196 19,6 19,19
Neptunus 384 4 388 38,8 30,07
c. Hukum Gravitasi Newton
Sebelum tahun 1686, sudah banyak data terkumpul tentang gerakan Bulan
dan planet-planet pada orbitnya yang mendekati bentuk lingkaran, tetapi belum ada
suatu penjelasan pada saat itu yang mampu menjelaskan mengapa benda-benda
angkasa itu bergerak seperti itu. Pada tahun 1686 inilah Sir Isaac Newton memberikan
kunci untuk menguak rahasia itu, yaitu dengan menyatakan hukum tentang gravitasi.
Menurut suatu cerita, ketika itu Newton sedang duduk santai di taman
rumahnya dan memperhatikan sebuah apel yang jatuh dari pucuk pohon. Tiba- tiba
saja timbul insiprasinya bahwa jika gaya gravitasi Bumi bekerja pada pucuk pohon,
dan bahkan pada pucak gunung, maka gaya gravitasi Bumi tentu saja dapat
bekerja pada bulan. Berdasarkan ide gravitasi Bumi inilah Newton dengan bantuan dan
dorongan sahabatnya Robert Hooke (1635 – 1703) menyusun hukum gravitasi
umumnya yang sangat terkenal.
Hukum gravitasi umum Newton berbunyi sebagai berikut:
Gaya gravitasi antara dua benda merupakan gaya tarik menarik yang besarnya
berbanding lurus dengan massa masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak antara keduanya.
Besar gaya gravitasi dapat ditulis dengan persamaan matematis:
𝑚1. 𝑚2
�=�
��
2
Tiga hal yang perlu anda perhatikan jika menggunakan hukum gravitasi umum
Newton, yaitu:
1) benda dianggap berbentuk bola seragam atau berupa partikel (titik
materi) sehingga r adalah jarak pisah antara kedua pusat benda
2) garis kerja gaya gravitasi terletak pada garis hubung yang
menghubungkan pusat benda m1 dan pusat benda m2
3) F12 adalah gaya gravitasi pada benda 1 yang dikerjakan oleh
benda 2 (disebut aksi); F21 adalah gaya gravitasi pada benda 2 yang
dikerjakan oleh benda 1 (disebut rekasi). Jadi F12 dan F21 adalah dua
gaya yang bekerja pada benda yang berbeda, sama besar, dan
berlawanan arah (termasuk pasangan aksi-reaksi)
D. Klasifikasi planet
Planet-planet dalam tata surya dapat diklasifikasikan berdasarkan letaknya dan
beradasarkan komposisi material penyusunnya.
a. Berdasarkan letaknya dibedakan lagi dengan bumi sebagai batas dan
planetoid sebagai batas.
Bumi sebagai batas, maka planet dibedakan menjadi :
a) Planet Inferior (inferior planets), yaitu planet-planet yang
lintasannya di antara bumi dan matahari, terdiri atas Merkurius dan
Venus.
b) Planet Superior (superior planets), yaitu planet-planet yang
lintasannya di luar bumi, terdiri atas Mars, Yupiter, Saturnus,
Uranus, dan Neptunus.
c) Planetoid sebagai batas, maka planet dibedakan menjadi :
d) Planet dalam merupakan planet-planet yang lintasannya terletak di
antara bumi dan matahari atau planet-planet yang jarak rata-ratanya
ke matahari lebih pendek dari jarak rata-rata bumi ke matahari.
Termasuk ke dalam kelompok ini adalah Merkurius dan Venus
e) Planet luar merupakan planet-planet yang lintasannya di luar bumi
dan matahari atau planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari
lebih panjang dari jarak rata-rata bumi ke matahari. Termasuk
dalam kelompok ini adalah Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus.
PERTEMUAN III
Indikator Pencapaian KD :
b. Zaman Paleozoikum .
Zaman Paleozoikum atau zaman kehidupan tertua adalah suatu zaman
yang berlangsung kurang lebih 340 juta tahun (542 - 251 juta tahun yang
lalu). Kata Paleozoikum berasal dari bahasa Yunani: palaio, "tua" dan zoion,
"hewan", berarti "kehidupan purba". Zaman Paleozoikum adalah era pertama
dari tiga era pada eon Fanerozoikum. Era ini dibagi menjadi enam periode,
berturut-turut dari yang paling tua: Kambrium, Ordovisium, Silur, Devon,
Karbon, dan Perm. Pada saat itu keadaan bumi belum stabil, iklim masih
berubah-ubah dan curah hujan sangat besar. Pada zaman inilah dimulainya
tanda-tanda kehidupan dimulai dengan makhluk-makhluk bersel satu
(mikroorganisme) dan hewan-hewan tak bertulang punggung, jenis-jenis
ikan, ganggang, serta rumput-rumputan. Semua ini diketahui dari sisa-sisanya
yang disebut fosil. Zaman ini disebut juga zaman primer (zaman pertama).
1) Kambrium.
Kambrium adalah periode pada skala waktu geologi yang
dimulai pada sekitar 542 ± 1,0 jtl (juta tahun lalu) dan berakhir
pada sekitar 488,3 ± 1,7 juta tahun yang lalu. Periode ini
merupakan periode pertama era Paleozoikum. Kelimpahan
makhluk hidup yang di temukan pada periode ini kemungkinan
berhubungan dengan evolusi skeleton (rangka). Hal tersebut di
tunjukan oleh fosil hewan ditemukan yang mempunyai skleton
pelindung di sebelah luar. Dalam era Paleozoik mulai terjadi
penguasaan daratan oleh makhluk hidup.
2) Ordovisium.
Ordovisium adalah suatu periode pada era Paleozoikum
yang berlangsung antara 488,3 ± 1,7 hingga 443,7 ± 1,5 juta tahun
lalu. Periode ini melanjutkan periode Kambrium dan diikuti oleh
periode Silur. Periode yang mendapat namanya dari salah satu suku
di Wales, Ordovices, ini didefinisikan oleh Charles Lapworth pada
tahun 1879 untuk menyelesaikan persengketaan antara pengikut
Adam Sedgwick dan Roderick Murchison yang masing-masing
mengelompokkan lapisan batuan yang sama di Wales utara masuk
dalam periode Kambrium dan Silur.
3) Silur.
Silur adalah periode pada skala waktu geologi yang
berlangsung mulai akhir periode Ordovisium, sekitar 443,7 ± 1,5
juta tahun lalu, hingga awal periode Devon, sekitar 416,0 ± 2,8 juta
tahun yang lalu. Seperti periode geologi lainnya, lapisan batuan
yang menentukan awal dan akhir periode ini teridentifikasi dengan
baik, tapi tanggal tepatnya memiliki ketidakpastian sebesar 5-10
juta tahun. Awal Silur ditentukan pada suatu peristiwa kepunahan
besar (peristiwa kepunahan Ordovisium-Silur) sewaktu 60%
spesies laut musnah.
4) Devon.
Devon adalah periode pada skala waktu geologi yang
termasuk dalam era Paleozoikum dan berlangsung antara 416 ± 2,8
hingga 359,2 ± 2,5 juta tahun yang lalu. Namanya berasal dari
Devon, Inggris, tempat pertama kalinya batuan Exmor yang berasal
dari periode ini dipelajari. Pada masa Devonian, antropoda dan
vertebrata awal melanjutkan kolonisasi di daratan. Binatang-
binatang ini memiliki problem yang sama dengan tanaman ketika
pertama kali berkolonisasi di daratan, seperti mengurangi
kehilangan air dan memaksimalkan penghirupan oksigen.
Kemajuan paling evolusioner dari masalah ini tidak hanya
memungkinkan binatang dapat menginvasi daratan, tapi juga
menyebar ke seluruh benua. Zaman Devon merupakan zaman
perkembangan secara besar-besaran jenis ikan berahang dan hiu
semakin aktif sebagai pemangsa di lautan. Migrasi ke daratan terus
berlanjut, hewan amfibi mulai berkembang dan beranjak ke
daratan. Tumbuhan darat semakin umum dan mulai muncul
serangga untuk pertama kalinya. Semasa periode Devon, ikan
pertama kali berevolusi dan memiliki kaki serta mulai berjalan di
darat sebagai tetrapoda sekitar 365 juta tahun yang lalu.Tumbuhan
berbiji pertama tersebar di daratan kering dan membentuk hutan
yang luas. Di laut, hiu primitif berkembang lebih banyak dibanding
periode Silur dan Ordovisium akhir. Ikan bersirip-cuping (lobe-
finned, Sarcopterygii), ikan bertulang (bony fish, Osteichthyes)
serta moluska amonite muncul untuk pertama kalinya. Trilobit,
brachiopoda mirip moluska, dan terumbu karang besar juga masih
sering ditemukan.
Kepunahan Devon Akhir sangat mempengaruhi kehidupan
laut. Selama periode Devonian, bumi saat itu terdiri dari tiga benua
utama besar: Amerika Utara dan Eropa tergabung menjadi satu
terletak di dekat daerah equator di mana pada saat ini sebagian
besar daratan ini tenggelam di dasar laut. Di sebelah utara
terhampar sebagian dari Siberia modern. Dan sebuah gabungan
benua Amerika Selatan, Afrika, Antartika, India dan Australia,
yang lebih dikenal dengan Daratan Gondwana, mendominasi
sebelah selatan belahan bumi.
5) Karbon
Karbon adalah suatu periode dalam skala waktu geologi
yang berlangsung sejak akhir periode Devon sekitar 359,2 ± 2,5
juta tahun yang lalu hingga awal periode Perm sekitar 299,0 ± 0,8
juta tahun yang lalu. Seperti halnya periode geologi yang lebih tua
lainnya, lapisan batuan yang menentukan awal dan akhir periode
ini teridentifikasi dengan baik, tapi tanggal tepatnya memiliki
ketidakpastian sekitar 5-10 juta tahun.
Nama "karbon" diberikan karena adanya lapisan tebal kapur
pada periode ini yang ditemurkan di Eropa Barat. Pada masa
Karboniferus, benua-benua bergabung membentuk kelompok-
kelompok kecil daratan luas dengan jembatan-jembatan darat dari
Eropa ke Amerika Utara, dan dari Afrika ke Amerika Selatan,
Antartika, dan Australia. Tabrakan antarbenua menghasilkan sabuk
Pegunungan Appalachian di sebelah timur Amerika Utara dan
Pegunungan Hercynian di Inggris. Tumbukan lebih lanjut antara
Siberia dan Eropa Timur membentuk Pegunungan Ural. Dua
pertiga masa awal periode ini disebut subperiode Mississippian dan
sisanya disebut subperiode Pennsylvanian. Pohon-pohon konifer
muncul pada periode yang penting ini.
Zaman ini merupakan zaman perkembangan amfibi dan
tumbuhan hutan. Reptilia dan serangga raksasa muncul pertama
kali. Pohon pertama yang muncul adalah jamur klab, tumbuhan
fern paku ekor kuda yang tumbuh di rawa-rawa. Saat itu benua-
benua mulai menyatu membentuk satu masa daratan yang sangat
luas disebut Pangea. Bumi mulai mengalami perubahan lingkungan
serta berbagai bentuk kehidupannya. Iklim tropis menghasilkan
secara besar-besaran rawa-rawa yang terisi pepohonan dan
sekarang tersimpan sebagai batubara.
Pada masa ini, kondisi sangat mendukung pembentukan
awal batu-bara (karbon), perkembangan biologis, geologis, dan
iklim bumi. Salah satu dari penemuan evolusioner terbesar dari
periode Karboniferus adalah amniotic egg di mana hal ini membuat
reptil-reptil awal dari habitat air dan mengolonisasi daratan.
Amniotic egg membuat leluhur burung, mamalia, dan reptil untuk
bereproduksi di daratan dengan jalan mencegah embrio kekeringan
dengan adanya cangkang, sehingga pada masa ini telur dapat
disimpan jauh dari air.
6) Perm/Permian.
Perm atau permian adalah periode dalam skala waktu
geologi yang berlangsung antara 299,0 ± 0,8 hingga 251,0 ± 0,4
juta tahun yang lalu. Periode ini merupakan periode terakhir dalam
era Paleozoikum. Perm dibagi menjadi tiga kala yaitu Lopongian,
Guadalupian, dan Cisuralian. Pada periode Permian, benua-benua
bergerak lebih mendekat dibandingkan masa Karboniferus, di mana
bagian utara dan bagian selatan superbenua Laurasia dan
Gondwana mulai menyatu dan membentuk sebuah benua mahaluas
yang disebut Pangaea. Periode Permian merupakan periode final
dari masa Paleozoikum dan diberi nama sesuai nama sebuah
provinsi, Perm, di Rusia, tempat di mana batu pada periode ini
dipelajari. Pada zaman ini perkembangan reptilia yang mirip
mamalia mulai meningkat dan munculnya serangga modern, begitu
juga tumbuhan Konifer dan Ginkgoc primitive. Zaman ini diakhiri
dengan kepunahan massal.
c. Zaman Mesozoikum (Zaman Sekunder) .
Zaman Mesozoikum (Zaman Sekunder) diperkirakan berumur
kurang lebih 150 juta tahun yang lalu. Kemunculan makhluk hidup telah
mulai beraneka ragam, dan pada masa ini telah hidup binatang bertubuh besar
seperti halnya reptil besar (dinosaurus) seperti Tyrannosaurus, Spinosaurus,
Stegosaurus dan reptil besar lainnya pun mulai muncul, berkembang dan
menyebar hingga ke seluruh dunia. Zaman Mesozoikum berlangsung kurang
lebih 150 juta tahun yang lalu. Iklim sudah lebin bersahabat, dan hujan mulai
mereda. Pada zaman Mesozoikum, keadaan alam mulai berubah dengan tanah
yang semakin kering. Ada beberapa binatang yang tetap bertahan hidup walau
ada juga yang punah. Kehidupan hewan seperti ikan banyak yang berubah
tetapi, ada jenis yang tetap bisa bertahan hidup walau berada di tanah.
Beberapa hewan amphibi menjelma menjadi besar, kulit telurnya mengeras
dan hewan ini sudah mulai berada di darat. Inilah permulaan munculnya
binatang reptil. Jenis reptil yang ada pada zaman Mesozoikum bentuknya
besar-besar, contohnya dinosaurus, brontosaurus. dan tyrannosaurus. Di
samping reptil berbentuk besar yang hidup di darat, beberapa jenis burung
juga sudah ada di zaman ini. Pada zaman itu ada corak kehidupan yang unik
yaitu “jokken moddinger” merupakan timbunan sampah dapur yang terdapat
di sepanjang pantai timur Sumatra berupa sampah dari kulit siput dan kerang.
d. Zaman Neozoikum (Zaman Kenozoikum)
Zaman Neozoikum diperkirakan berusia 60 juta tahun yang lalu.
Saat itu keadaan bumi sudah semakin memungkinkan untuk mendorong
munculnya makhluk hidup lainnya seperti binatang menyusui, sejenis kera
dan monyet. Zaman ini terbagi menjadi dua zaman, yaitu zaman tersier dan
zaman kuarter. Zaman Tersier berlangsung sekitar 60 juta tahun yang ditandai
dengan munculnya beragam jenis binatang menyusui (mamalia). Zaman
tersier terbagi menjadi zaman Pliosen, Miosen, Oligosen, Eosen, Paleosen.
Zaman Kuarter berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu, yang ditandai
dengan munculnya manusia purba. Zaman kuarter sendiri juga terbagi
menjadi zaman Holocen (Holosin) dan zaman pleistocen. Era Pleitosen
(deluvium) atau Zaman Es berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang ditandai
dengan adanya manusia purba. Zaman pleistosen ditandai dengan meluasnya
lapisan es di kedua kutub Bumi (zaman glacial) dan zaman ketika es kembali
mencair (zaman interglacial). Zaman pleistosin berakhir sekitar 10.000 tahun
Sebelum Masehi kemudian diiringi Zaman Holosen atau Zaman Alluvium
yang berlangsung sekitar 20.000 tahun yang lalu. Perbedaan antara masa
Paleozoikum dan Mesozoikum terjadi pada periode akhir Permian yang
ditandai dengan kepunahan besar-besaran yang pernah tercatat di bumi. Hal
tersebut memengaruhi banyak kelompok binatang di banyak lingkungan dan
ekosistem. Namun yang paling terpengaruh dari kepunahan massal tersebut
dirasakan oleh komunitas laut yang menyebabkan kepunahan sampai 90-95%
dari spesies laut. Di daratan kepunahan membuka jalan bagi bentuk lain untuk
mendominasi, dan membawa ke dalam masa yang dikenal sebagai “Masa
Dinosaurus”. Meski sebab dari kepunahan masal pada periode Permian masih
diperdebatkan, beberapa kemungkinan diformulasikan untuk menjelaskan
tahapan kejadian kepunahan. Peng-es-an, perubahan formasi Pangaea, dan
aktivitas gunung berapi merupakan beberapa teori di samping kemungkinan
teori dari luar angkasa, yaitu tumbukan meteor dan asteroid ke bumi.
Superbenua Pangea merupakan benua tua yang ada pada 225 juta
tahun lalu. Benua Pangea ini merupakan hasil rekonstruksi benua-benua yang
ada saat ini yang dikembalikan menjadi satu superbenua yang terdiri atas
kerak-kerak benua. Pangaea atau Pangea (pan berarti keseluruhan, seluruh
dan gaia berarti Bumi dalam Bahasa Yunani Kuno) adalah Superbenua yang
sangat besar pada zaman Paleozoikum dan Mesozoikum sekitar 250-225 juta
tahun yang lalu, sebelum akhirnya terbelah atau terpecah menjadi beberapa
potong benua atau lempeng lalu menyebar ke seluruh permukaan bumi.
Banyak teori yang menjelaskan “berkumpulnya” kembali benua-
benua ini setelah sebelumnya terapung-apung. Teori lempeng tektonik ini
juga mengenal semacam siklus pergerakan benua-benua ini yang terpisah-
berkumpul-terpisah yang terjadi berulang-ulang. Supercontinent Pangea ini
akhirnya terpecah menjadi dua menjadi Gondwana dan Laurasia.
b. Teori Kontraksi
a. Arus konveksi
Tahukah anda mengapa lempeng-lempeng tersebut dapat bergerak? Perhatikan
gambar berikut ini!
Secara garis besar, lapisan bumi terdiri atas beberapa bagian, yaitu: kerak
bumi (crush), selimut (mantle), dan inti ( core). Struktur bumi seperti itu mirip
dengan telur, yaitu cangkangnya sebagai kerak, putihnya sebagai selimut, dan
kuningnya sebagai inti bumi. Menurut komposisi (jenis dari materialnya), Bumi
dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :
1. Kerak Bumi.
Kerak bumi adalah lapisan terluar Bumi yang terbagi menjadi dua
kategori, yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai
ketebalan sekitar 5-10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan
sekitar 20-70 km. Penyusun kerak samudra yang utama adalah batuan basalt,
sedangkan batuan penyusun kerak benua yang utama adalah granit, yang
tidak sepadat batuan basalt.
2. Mantel Bumi.
Mantel bumi terletak di antara kerak dan inti luar bumi.Mantel
bumi merupakan batuan yang mengandung magnesium dan silikon. Suhu
pada mantel bagian atas ±1300 °C-1500 °C dan suhu pada mantel bagian
dalam ±1500 °C-3000 °C
3. Inti Bumi.
Inti Bumi terletak pada lapisan terdalam. Inti Bumi terbagi menjadi
2 (dua), yaitu: Inti bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam
bumi yang melapisi inti bumi bagian dalam. Inti bumi bagian luar
mempunyai tebal 2250 km dan kedalaman antara 2900-4980 km. Inti bumi
bagian luar terdiri atas besi dan nikel cair dengan suhu 3900 °C Inti bumi
bagian dalam merupakan bagian bumi yang paling dalam atau dapat juga
disebut inti bumi. inti bumi mempunyai tebal 1200km dan berdiameter
2600km. inti bumi terdiri dari besi dan nikel berbentuk padat dengan
temperatur dapat mencapai 4800 °C.
Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari material) -nya, bumi dapat
dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :
1. Litosfer.
Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu.Litosfer berasal dari
kata Yunani, lithos yang berarti berbatu, dan sphere yang berarti
padat.Litosfer bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel bumi yang
mengakibatkan kerasnya lapisan terluar dari planet bumi.Litosfer ditopang
oleh astenosfer, yang merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas, dan
lebih dalam dari mantel. Batas antara litosfer dan astenosfer dibedakan
dalam hal responnya terhadap tegangan: litosfer tetap padat dalam jangka
waktu geologis yang relatif lama dan berubah secara elastis karena retakan-
retakan, sednagkan astenosfer berubah seperti cairan kental.
Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang
mengakibatkan terjadinya gerak benua akibat konveksi yang terjadi dalam
astenosfer.Konsep litosfer sebagai lapisan terkuat dari lapisan terluar bumi
dikembangkan oleh Barrel pada tahun 1914, yang menulis serangkaian
paper untuk mendukung konsep itu.konsep yang berdasarkan pada
keberadaan anomali gravitasi yang signifikan di atas kerak benua, yang lalu
ia memperkirakan keberadaan lapisan kuat (yang ia sebut litosfer) di atas
lapisan lemah yang dapat mengalir secara konveksi (yang ia sebut
astenosfer). Ide ini lalu dikembangkan oleh Daly pada tahun 1940, dan telah
diterima secara luas oleh ahli geologi dan geofisika.Meski teori tentang
litosfer dan astenosfer berkembang sebelum teori lempeng tektonik
dikembangkan pada tahun 1960, konsep mengenai keberadaan lapisan kuat
(litosfer) dan lapisan lemah (astenosfer) tetap menjadi bagian penting dari
teori tersebut.
Terdapat dua tipe litosfer yaitu : Litosfer samudra, yang
berhubungan dengan kerak samudra dan berada di dasar samdura Litosfer
benua, yang berhubungan dengan kerak benua. Litosfer samudra memiliki
ketebalan 50-100 km, sementara litosfer benua memiliki kedalaman 40-200
km. Kerak benua dibedakan dengan lapisan mantel atas karena keberadaan
lapisan Mohorovicic.
2. Astenosfer.
Astenosper merupakan lapisan dibawah lempeng tektonik, yang
menjadi tempat bergeraknya lempeng benua.
3. Mesosfer.
Mesosfer adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan
berkurang dengan pertambahan ketinggian hingga ke lapisan keempat,
termosfer. Udara yang terdapat di sini akan mengakibatkan pergeseran
berlaku dengan objek yang datang dari angkasa dan menghasilkan suhu
yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi biasanya terbakar di
lapisan ini. Mesosfer terletak di antara 50 km dan 80-85 km dari permukaan
bumi, saat suhunya berkurang dari 290 K hingga 200 K (18oC hingga −
73oC). Antara lapisan Mesosfer dengan lapisan atermosfer terdapat lapisan
perantara yaitu Mesopause.
PERTEMUA
N IV
Indikator Pencapaian KD :
3.4.8 Menganalisis gerak rotasi dan revolusi bumi dan pengaruhnya terhadap
kehidupan
3.4.9 Menjelaskan kelayakan bumi sebagai ruang kehidupan
Jika kita mengamati atau melihat matahari dari bumi tempat kita berpijak,
maka matahari tampak terbit dari timur, melintas di atas langit, kemudian
terbenam di barat. Pada malam harinya bintang juga terlihat serupa, dari timur ke
barat. Sebelum abad ke-16 banyak orang mempercayai bahwa bumi tidak
berputar, matahari dan bintang-bintang lainnya lah yang mengelilingi bumi.
Namun setelah itu manusia mulai paham bahwa bumi yang berotasi atau berputar
pada porosnya hari demi hari, karena rotasi inilah maka matahari dan bintang-
bintang lainnya di langit tampak bergerak dari timur ke barat.
c) Pergantian musin
Akibat dari pergerakan semu tahunan matahari, terjadi perubahan
musim sebagai berikut
a. Tanggal 21 Maret
1) Belahan bumi utara musim semi
2) Belahan bumi Selatan musim gugur
3) Di indonesia saat peralihan dari musim penghujan ke musim
kemarau.
b. Tanggal 21 Juni
1) Belahan bumi utara musim panas
2) Belahan bumi selatan musim dingin
3) Di Indonesia sedang pertengahan musim kemarau
c. Tanggal 23 September
1) Belahan bumi utara musim gugur
2) Belahan bumi selatan musim semi
3) Di Indonesia saat peralihan dari musim ke marau ke musim
penghujan
d. Tanggal 22 Desember
1) Belahan bumi utara musim dingin
2) Belahan bumi selatan musim panas
3) Di Indonesia saat peralihan dari musim ke marau kemusim
penghujan
Pada saat kedudukan bulan bumi dan matahari dalam satu garis
akan terjadi gaya tarik besar terhadap massa air oleh bulan. Pada saat itu
terjadi pasang naik air laut (pasang purnama). Pada saat bulan pada
kedudukan 4 (akhir minggu I) dan 2 (akhir minggu III) akan terjadi pasang
surut (pasang perbani).
a) Gerhana bulan total. Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada
pada daerah umbra.
b) Gerhana bulan sebagian. Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian
bulan terhalangi dari Matahari oleh bumi. Sedangkan sebagian
permukaan bulan yang lain berada di daerah penumbra.
Sehingga masih ada sebagian sinar Matahari yang sampai ke
permukaan bulan.
c) Gerhana bulan penumbra. Pada gerhana ini, seluruh bagian
bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat
terlihat dengan warna yang suram.
Daftar Pustaka
Roriq, Aunur. Modul Geografi tentang Bumi dan Planet (Publikasi online)
Sugianto. 2013. Geografi Kelas X. Jakarta. Erlangga
Sindhu, Yasinto.2016. Geografi Kelas X Kurikulum Nasional. Jakarta : Erlangga
Sigma, Fikri.3013. Sigma,Teori Terbentuknya Bumi.
Wardiyatmoko K,. 2012. Geografi Kelas X . Jakarta : Erlangga
Wardiyatmoko, K. 2006. Geografi Kelas X. Jakarta : Erlangga
Winner, arul. 2012. Teori Nebula. http://arulastro.blogspot.co.id/2012/07/teori-
nebula-teori-kabut.html (Online) diakses pada tanggal 7 Maret 2017.
Fikrihttps://fikrisigma.wordpress.com/2015/10/12/teori-terbentuknya-bumi/ .html
(Online) diakses pada tanggal 7 Maret 2017
……….., 2015. http://www.informasi-pendidikan.com/2015/02/anggota-tata-
surya.html
………, 2015. Teori Terbentuk Tata Surya.
http://sapakabar.blogspot.co.id/2014/12/teori-terbentuknya-tata-surya.html
(Online) diakses 7 Maret 2017
http://mariacecil70.blogspot.co.id/2012/11/hukum-tentang-planet.html (online)
diakses pada tanggal 14 November 2017
https://fisikakontekstual.wordpress.com/materi-hukum-newton-tentang-gravitasi/
(online) diakses pada tanggal 14 November 2017