Bab I-V Thitra
Bab I-V Thitra
(SKRIPSI)
Oleh:
i
ABSTRAK
Oleh
Thitra Padma Rani
17130069
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya sekripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepengetahuan
saya tidak terdapat karya yang sama yang pernah dituis dan diterbitkan oleh
orang lain, kecuali pendapat yang tertulis sebagai acuan dan tercantum
dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku
dalam masyarakat ilmiah. Atas pernyataan ini, saya siap menerima sanksi
jika ternyata ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan dari pihak lain
Penulis
iii
RIWAYAT HIDUP
merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan bapak Triyono
Riwayat pendidikan:
iv
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap rasa syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas berkat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan sekripsi ini
dengan tepat waktu dan akan saya persembahkan kerya tulis ini kepada:
1. Kedua orang tua tercinta saya, bapak (Triyono) dan mamah (Sudarsih
3. Ibu cantik yang selalu membimbing saya dengan penuh kesabaran dan
v
MOTO
Elbert Hubbard
Penulis
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena
VIII Semester Genap SMP Negeri 3 Banjar Baru Tahun Pelajaran 2020/2021.
bentuk masalah.
vii
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dan
bimbingan yang sangat berharga dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah
1. Bapak Dr. Wayan Satria Jaya, M.Si., selaku ketua STKIP PGRI
Bandar Lampung.
Bandar Lampung.
3. Bapak Dr. Joko Sutrisno AB. M.Pd selaku wakil ketua II STKIP PGRI
Bandar Lampung.
4. Bapak Drs. Buang Saryantono, M.M., M.Pd., selaku wakil ketua III
5. Ibu Dra. Hj. Aty Nurdiana, M.Pd., selaku ketua Jurusan Pendidikan
Matematika.
kesabaran.
7. Bapak/Ibu para Dosen dan staf Tata Usaha STKIP PGRI Bandar
proposal ini.
viii
dan membantu kelancaran dalam proses pengumpulan data
dilapangan.
Semoga bantuan dan amal baik yang mereka berikan kepada penulis akan
memperoleh pahala yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhir
kata penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
Penulis,
ix
DAFTAR ISI
COVER
ABSTRAK..........................................................................................................ii
PERNYATAAN..................................................................................................iii
RIWAYAT HIDUP.............................................................................................iv
PERSEMBAHAN...............................................................................................v
MOTO...............................................................................................................vi
KATA PENGANTAR........................................................................................vii
DAFTAR ISI.......................................................................................................x
DAFTAR TABEL.............................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah..........................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah.................................................................................6
1.3 Pembatasan Masalah..............................................................................7
1.4 Rumusan Masalah...................................................................................7
1.5 Tujuan dan Kegunaan Penelitian............................................................7
1.5.1 Tujuan Penelitian...............................................................................7
1.5.2 Kegunaan Penelitian.........................................................................8
1.6.1 Objek Penelitian................................................................................9
1.6.2 Subjek Penelitian...............................................................................9
1.6.3 Waktu Penelitian................................................................................9
1.6.4 Tempat Penelitian.............................................................................9
x
2.4 Hipotesis................................................................................................40
xi
5.1 Kesimpulan........................................................................................71
5.2 Saran..................................................................................................71
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................73
LAMPIRAN......................................................................................................76
xii
DAFTAR TABEL
Tabel halaman
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
yang mengarahkan pada peningkatan mutu pada setiap jenis dan jenjang
penting dalam pendidikan, hal ini dapat dilihat dari matematika sebagai
bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa dari Sekolah Dasar (SD)
hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dan bahkan juga hingga perguruan
pola pikir manusia menjadi lebih baik. Matematika juga dikenal sebagai ilmu
1
analitis, sistematis, kritis dan kreatif dari taraf yang sederhana hingga taraf
yang kompleks.
dipelajari, serta mencari hubungan antara keduanya. Selain itu Bruner (Ardat,
2014) juga berpendapat cara belajar yang paling baik bagi siswa untuk
untuk dikembengkan untuk diri siswa. Seperti yang diketahui bersama salah
satu tujuan pembelajaran metematika pada kurikulum saat ini adalah agar
2
Kenyataan yang ada, justru berlawanan dengan pentingnya kemampuan
terjadi di kelas VIII SMP Negeri 3 Banjar Baru. Bukti rendahnya kemampuan
ini, diperoleh dari hasil pra penelitian yang dilakukan ditambah informasi dari
guru mata pelajaran matematika di kelas VIII yang menunjukan bahwa masih
diberi soal lain yang berbeda, siswa binggung untuk mengaplikasikan rumus
yang dihafalkan.
Selain itu, jika diberikan soal yang memerlukan pemodelan seperti soal
cerita, siswa masih bingung untuk menafsirkan maksud soal. Terlebih untuk
dengan semua informasi yang diberikan oleh guru yang berakibat pada
3
kemampuan mandiri siswa. Tujuan pembelajaran matematika berupa
terbukti dari gambaran hasil pretest yang diberikan pada siswa kelas VIII.
Hasil pretest menunjukan bahwa dari keseluruhan siswa kelas VIII yang
diberikan tes yaitu bejumlah 93 siswa hanya 28% atau sekitar 26 siswa yang
mampu melawati KKM, sedangkan sisanya 72% (67 siswa) belum mampu
melewati batas KKM yang ditentukan. KKM yang ditetapkan adalah 66. Batas
KKM digunakan sebagai kriteria ketuntasan di sekolah, standar ini juga yang
Negeri 3 banjar baru belum sesuai harapan dan perlu untuk ditanggulangi.
berperan aktif dalam belajar serta dapat menemukan sendiri ide-ide atau
satu model yang dirasa tepat adalah model Discovery Learning. Model ini
4
Learning siswa harus menyelidiki dan menemukan sendiri konsep dari materi
yang dipelajari sehingga dapat melatih kemampuan serta daya ingat dalam
menganalisisnya, sehingga siswa lebih mandiri dalam belajar dan tidak hanya
5
Berdasarkan uraian di atas, dugaan kuat jika model Discovery Learning
2. Siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Banjar Baru sulit untuk menyelesaikan
3. Siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Banjar Baru kesulitan jika diberikan soal
4. Sebagian siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Banjar Baru kurang aktif dalam
pembelajaran.
5. Siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Banjar Baru cenderung tergantung dengan
Baru.
6
1.3 Pembatasan Masalah
Banjar Baru.
model Konvensional pada Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 3 Banjar
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan kegiatan penilitian ini
7
1.5.2 Kegunaan Penelitian
1. Bagi Siswa
efektif.
3. Bagi Sekolah
8
1.6.1 Objek Penelitian
Pada penelitian ini yang menjadi objeknya yaitu yang berkaitan dengan
Matematika Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 3 Banjar Baru
Pada penelitian ini yang menjadi subjek adalah siswa kelas VIII semester
2020/2021.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
penting bagi matematika, bukan saja bagi mereka yang dikemudian hari akan
akan menerapkan dalam bidang studi lain dan dalam kehidupan sehari-hari.
10
Masalah dalam matematika adalah persoalan yang tidak rutin, artinya cara
Hal ini sesuai dengan pendapat Branca (Hendriana, dkk, 2016: 34) bahwa
suatu kegiatan yang aktif. Dalam hal ini penekanan utamanya terletak
pada metode, strategi, prosedur, dan heuristik yang digunakan oleh siswa
dua hal yaitu, (a) keterampilan umum yang harus dimiliki siswa untuk
11
Lestari dan Yudanegara (2015: 84) mengungkapkan bahwa kemampuan
masalah pada situasi yang belum dikenal (Kurlik & Rudnik, dalam
mengerti tujuan utama bukan hanya menemukan jawaban dari soal tetapi
aktifitas atau proses kognitif yang diarahkan untuk mencapai tujuan yang
12
berdasarkan informasi dan data yang akurat, sehingga dapat diambil
adalah:
(dapat dipecahkan).
13
3. Menyelesaikan masalah sesuai rencana, kegiatan yang dapat dilakukan
dalam langkah ini adalah menjalankan prosedur yang telah dibuat dalam
yang diperlukan.
matematis.
14
Hendriana, dkk (2016: 38) berpendapat bahwa indikator pemecahan masalah
1. Perumusan masalah
Pada tahap ini dimulai dengan memahami apa yang ditanya. Melakukan
2. Pengumpulan data/informasi
15
3. Analisis/perhitungan
4. Menarik kesimpulan
telah dilakukan.
pemecahan masalah.
16
Menurut Kusmawati & Khir (Jana, dkk, 2020: 215) kemampuan pemecahan
yang diketahui, apa yang ditanya, apakah semua data sudah diperoleh,
penyelesaian.
kesimpulan.
17
pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya untuk diterapkan pada proses
dalam penelitian ini merajuk pendapat Polya (Arohman, dkk, 2020: 4) dengan
indikator kemampuan yang pertama yaitu memahami masalah dalam hal ini
siswa melakukan kegiatan menulis apa yang diketahui, apa yang ditanya,
rencana pemecahan masalah, dalam tahap ini siswa memikirkan apa yang
harus dilakukan setelah menulis data pada tahap sebelumnya, apakah ada
rencana, pada tahap ini siswa melakukan perhitungan dengan teorema pada
kembali atau verifikasi, dalam tahap ini siswa menguji kembali hasil yang
perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara
18
mereka dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Kata kunci
belajar.
suatu proses mental yang terjadi dalam diri seseorang. Seseorang dalam
merupakan proses dasar dari pendidikan, dari sanalah lingkup kecil suatu
formal yang menentukan dunia pendidikan berjalan baik dan tidak. Menurut
dan siswa, baik secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupaun
19
pembelajaran (Rusman, 2018: 134). Pembelajaran sebagai proses
sikap dan keterampilan. Dalam konteks ini, siswalah yang aktif melakukan
aktivitas belajar. Aktivitas belajar siswa yang dimaksud disini adalah aktivitas
Pembelajaran menuntut terjadinya komunikasi dua arah atau dua pihak yaitu
pihak yang mengejar (guru) sebagai pendidik dengan pihak yang belajar
20
tingkah laku yang patut dari para pengajar (Yunus dalam Nurdyansyah &
siswa yang positif atau negative. Perilaku positif akan diperkuat dan
disukai oleh siswa, perilaku yang kena hukuman, dan kegiatan luar
3. Memilih dan mementukan urutan tingkah laku yang dipelajari serta jenis
penguatanya.
perilaku dan penguat yang berhasil dan tidak berhasil. Ketidak berhasilan
untuk mengambarkan cara mengajar yang akan dilakukan oleh guru. Model
21
tersebut, maka model pembelajaran dapat dipahami sebagai kerangka
pembelajaran dapat dicapai secara efektif (Setiani & Priansyah, 2014: 150).
Joyce & Weil (Rusman, 2018: 133) berpendapat bahwa model pembelajaran
adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk
pembelajaran dapat dijadiikan pola pilihan. Artinya para guru boleh memilih
pembelajaran adalah sebagai pola interaksi siswa dengan guru didalam kelas
1. Berdasarkan teori pendidikan atau teori belajar dari para ahli tertentu.
kelas.
22
4. Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan: (a) urutan langkah-
empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode tertentu
yaitu:
secara berhasil.
dicapai.
sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain model
23
Dalam penelitian ini, mengeksperimenkan salah satu model pembelajaran
baru.
menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama
24
merupakan suatu cara untuk menyampaikan ide/gagasan lewat proses
mentalnya sendiri. Model ini melibatkan peserta didik secara aktif dalam
sistematis, kritis, dan logis sehingga peserta didik dapat menemukan sendiri
hasil yang diperoleh akan tahan lama dalam ingatan. Model ini
dkk, 2018: 26) Discovery adalah proses mental dimana siswa mampu
25
kritis, dan logis sehingga peserta didik dapat menemukan sendiri konsep dari
suatu materi (Hapsari & Munandar, 2019: 430). Model ini mengacu pada
hipotesis dan mengumpulkan data. Selain itu Robert B. Sund (Nurdin &
26
2.1.2.1 Langkah-Langkah Model Discovery Learning
Pada tahap ini, guru bertanya dengan menyajikan masalah atau meminta
permasalahan.
masalah).
cara-cara lainya.
27
5. Verifikasi (verification)
Verifikasi bertujuan agar proses belajar mampu berjalan dengan baik dan
sebuah simpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk
verifikasi.
2020: 3) yaitu:
28
2. Problem statemen (pernyataan/identifikasi masalah)
5. Verification (pembuktian)
Selain pendapat di atas, Burais, dkk (Jana, dkk, 2020: 215) menyatakan
29
2. Problem statemen, memberikan waktu atau peluang siswa untuk
sementara.
1. Pengetahuan yang diperoleh melalui model ini sangat pribadi dan ampuh
30
3. Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan
mengeluarkan gagasan-gagasan.
31
7. Berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru hanya sebagai teman belajar
Selain kelebihan, model ini juga memiliki kelemahan. Menurut Hosnan (2014:
hingga saat ini masih digunakan dalam proses pembelajaran, hanya saja
32
penyampaian pelajaran menggunakan metode tanya jawab dan penugasan.
konvensional dilakukan dengan satu arah (Djafar dalam Ibrahim, 2017: 202).
mengajar.
33
6. Murid semuanya harus belajar menurut kecepatan yang kebanyakan
ujian.
pengetahuan.
model pembelajaran yang saat ini digunakan oleh guru di kelas VIII SMP
pembelajaran.
34
3. Guru memberikan evaluasi melalui pemberian soal melaui grup
whatsapp.
ini:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Arili dan Jazwinarti (2018) yang berjudul
35
menggunakan model konvensionl di kelas VIII SMPN 2 Panti tahun ajaran
2018/2019.
sig(2−tailend )
diperoleh t hitung =1,701>t tabel =1,680 atau nilai =0,048<0,05,
2
36
Sistem Persamaan Linier Tiga Variabel. Penelitian ini bertujuan untuk
menggunakan uji-t diperoleh t hitung =5,24 dan dari table distribusi pada taraf
1
5% dengan t daf =t 1−( 2α)=1,67, sehingga diketahuai 5,24>1,67yang
berarti h0 di tolak dan h a diterima atau bahwa kegiatan belajar siswa yang
37
2.3 Kerangka Pikir
akibat. Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu model Discovery
(variabel terikat).
38
sehingga mempermudah siswa untuk mengingat materi-materi yang telah
diterapkan.
Hal ini didukung oleh pendapat yang dikemukakan Handajani (2020: 19)
bahwa model Discovery Learning atau penemuan adalah teori belajar yang
39
pembelajaran tidak disajikan dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan
matematika siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 3 Banjar Baru
Diagram 1
Kerangka Pikir
2.4 Hipotesis
Berdasarakan kajian teori dan uraian kerangka pikir di atas, maka hipotesis
40
dari yang menerapkan model Konvensional pada Kelas VIII Semester Genap
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Discovery Learning dan satu kelas sebagai kelas kontrol yang menerapkan
model Konvensional.
variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah “Model Discovery
Learning”.
42
3.3 Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Bebas
tahap ini siswa diberikan suatu permasalahan yang dapat menimbulkan rasa
ingin tahu dan keinginan untuk menyelidiki sendiri; (2) Problem statemen,
processing, dalam tahap ini data yang sudah dikumpulkan kemudian diolah
melalui proses penafsiran atau penalaran; (5) Verification dalam tahap ini
43
2. Variabel Terikat
dalam bentuk tes yang terdiri dari 5 soal yang berbentuk essay.
Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan tes dalam bentuk tes
essay dengan jumlah soal yang diberikan sebanyak 5 butir soal. Untuk
Jadi nilai akhir siswa bergerak dalam interval 0 ≤ x ≤ 100. Nilai siswa sebagai
hasil dari penskoran yang diperoleh dari rubric penskoran untuk masing-
44
Tabel 1
Rubrik Pensekoran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Tahapan polya Skor Indikator pensekoran
Siswa mampu menuliskan (mengungkapkan) apa
3 yang diketahui dan ditanyakan dari masalah yang
diajukan dengan jelas.
Siswa hanya menuliskan (mengungkapkan) apa
2
yang diketahui atau apa yang ditanyakan saja.
Memahami
siswa menuliskan data/konsep/pengetahuan yang
Masalah
tidak berhubungan dengan masalah yang diajukan
1
sehingga siswa tidak memahami masalah yang
diajukan.
siswa tidak menuliskan apapun sehingga siswa tidak
0
memahami makna dari masalah yang diajukan.
Siswa menuliskan syarat cukup dan syarat perlu
(rumus) dari masalah yang diajukan serta
2
menggunakan semua informasi yang telah
Merencanakan dikumpulkan.
Masalah siswa menceritakan/menuliskan langkah langkah
1
untuk menyelesaikan masalah tetapi tidak runtun.
siswa tidak menceritakan/menulis langkah-langkah
0
untuk menyelesaikan masalah.
Siswa melaskanakan rencana yang telah dibuat,
menggunakan langkah-langkah menyelesaikan
4 masalah secara benar, tidak terjadi kesalahan
prosedur, dan tidak terjadi kesalahan
algoritma/perhitungan.
Siswa melaskanakan rencana yang telah dibuat,
menggunakan langkah-langkah menyelesaikan
3 masalah secara benar, dan tidak terjadi kesalahan
Melaksanakan
prosedur, tetapi terjadi kesalahan
Rencana
algoritma/perhitungan.
Siswa melaksanakan rencana yang telah dibuat,
2
tetapi terjadi kesalahan prosedur
Siswa melaksanakan rencana yang telah dibuat,
1 tetapi terjadi kesalahan prosedur dan kesalahan
algoritma/perhitungan.
Siswa tidak mampu melaksanakan rencana yang
0
telah dibut.
1 Siswa melakukan pemeriksaan kembali jawaban
Memeriksa
Siswa tidak melakukan pemeriksanaan kembali
Kembali 0
jawaban
45
Sumber: Pardimin, dkk (2007: 71-
72)
Hasil kemampuan pemecahan masalah matematika siswa selanjutnya
Tabel 2
Interpretasi Kemampuan Pemecahan Masalah
Nilai Kualifikasi
80,0 – 100 Baik Sekali
65 – 79,9 Baik
55 – 64,9 Cukup
40 – 54,9 Kurang
0 – 39,9 Kurang Sekali
Sumber: Hadi & Radiyatul (2014: 58)
berjumlah 93 siswa yang tersebar dalam 3 kelas. Untuk lebih jelas populasi
Tabel 3
Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 3
Banjar Baru Tahun Pelajaran 2020/2021
Jenis kelamin
No Kelas Total
Laki-Laki Perempuan
1. VIII A 15 15 30
2. VIII B 12 19 31
3. VIII C 21 8 29
Jumlah 48 42 90
Sumber: Data TU SMP Negeri 3 Banjar Baru 2020
46
3.5.2 Sampel
Dengan demikian dari populasi siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri
sebanyak dua kelas, yaitu satu kelas dijadikan sebagai kelas eksperimen dan
satu kelas lainnya sebagai kelas kontrol sebagai pembanding. Adapun kelas
eksperimen yang terpilih yaitu kelas VIII A dan kelas kontrol yang terpilih
terdiri dari 3 kelas diambil 2 kelas yang dianggap dapat mewakili kelompok
tersebut secara undian. Satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas
kelas VIII yang menjadi populasi dalam lembar kertas kecil dan di gulung; (2)
Setelah itu kertas dimasukkan kedalam kotak kecil; (3) Pada undian pertama
bersama untuk dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol; (4) Kemudian
kedua gulungan kertas itu dimasukan kembali ke dalam kotak yang lain; dan
(5) Pada undian kedua kotak yang berisi dua gulungan kertas kemudian
dikocok lagi untuk menentukan kelas eksperimen dan kontrol. Pada kocokan
yang pertama keluar sebagai kelas eksperimen dan sisanya sebagai kelas
kontrol.
47
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes. Tes yang
digunakan adalah tes tertulis yang berbentuk uraian (essay) dengan jumlah
soal yang penulis berikan sebanyak 5 butir soal. Tes tertulis ini berfungsi
arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium. Adapun
Ν ( Σ XY )−( ΣX ) ( ΣY )
r xy = 2 2
2 2
√ {Ν ΣX −( ΣΧ ) }{ Ν ΣY −( ΣY ) }
Keterangan:
Y = Skor total
48
Tabel 4
Interpretasi Validitas Soal Tes
Untuk menentukan keberartian dari koefisien validitas, digunakan uji t dengan rumus
n−2
sebagai berikut : thit = 𝑟𝑥𝑦
√ 1−(r xy )2
Jika nilai t dari perhitungan lebih besar dari nilai t tabel pada taraf signifikan
0,05 (t hitung > t tabel ) maka butir soal tersebut dikatakan valid.
Tabel 5
Hasil Validitas Tes
Dari tabel 3 diatas, jelas bahwa lima item dalam penelitian ini valid dan dapat
49
3.7.2 Uji Reliabilitas Alat Ukur
analisis butir soal seperti halnya soal bentuk objektif. Skor untuk masing-
masing butir soal dicantumkan pada kolom item menurut apa adanya. Rumus
2
∑ σi
r 11 = ( )(
n
n−1
1−
σ t2 )
Keterangan:
(Arikunto, 2016:122)
selanjutnya untuk mencari jumlah varians tiap butir soal dapat dicari dengan
menggunakan rumus:
σ 2=∑ X 2−¿ ¿¿ ¿ ¿
Keterangan:
N : Jumlah subjek
(Arikunto, 2016:123)
50
Dari hasil perhitungan didapat r 11 =0,93 jika dikonsultasikan reliabilitas maka
dapat disimpulkan bahwa alat ukur penelitian ini memiliki reliabilitas tinggi
dengan demikian instrumen tes ini dapat digunakan dan dipakai sebagai alat
hipotesis dilakukan, perlu dilakukan uji normalitas data dan uji homogenitas
xi− x́
menggunakan rumus zi = (x́ dan s masing-masing merupakan rata-
s
51
b) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal
dengan zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(zi), maka S(zi) =
banyaknya z1 , z 2 , … , z n yang ≤ z i
n
Untuk menerima atau menolak hipotesis nol kita bandingkan L o ini dengan
nilai kritis L yang diambil dari Daftar (nila i kritis L untuk uji lilliefors) untuk
taraf nyata α yang dipilih. Kriterianya adalah: tolak hipotesis nol bahwa
Uji kesamaan dua varians dilakukan untuk mengetahui apakah data ini
52
Varians Terbesar
F hit =
Varians Terkecil
Kriteria pengujian:
1
dengan peluang a, sedangkan derajat kebebasan v1 =n1−1 dan v 2=n2−1
2
serta mengambil taraf nyata 0,05 dan 0,01. Untuk selanjutnya diadakan
berikut:
2020/2021).
53
semester genap SMP Negeri 3 Banjar Baru Tahun Pelajaran
2020/2021).
berikut:
x́ 1− x́ 2
t=
1 1
S
√ +
n1 n2
Dengan:
( n1 −1 ) S 21+(n2−1) S 22
S2 =
n1 +n2 −2
Kriteria uji:
Terima H0 jika −t (1−α ) <t hit < t (1−α ), selain itu H0 ditolak.
Dimana t (1−α ) didapat dari daftar distribusi t dengan peluang ( 1−α )dan derajat
kebebasan dk = n1 +n 2−2 .
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
pengaruh model Discovery Learning pada kelas VIII semester genap SMP
terhadap dua kelas sebagai sampel penelitian. Satu kelas sebagai kelas
masing-masing siswa baik dari kelas eksperimen yaitu kelas VIII A berjumlah
30 siswa maupun kelas kontrol yaitu kelas VIII C berjumlah 29 siswa. Nilai
gambaran hasil tes yang berkenaan dengan data nilai rata-rata (mean), nilai
55
maksimal, nilai minimal, angka yang sering muncul (modus), nilai tengah
(median), dan standar deviasi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel 6
Perbedaan Capaian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Kelas Eksperimen & Kelas Kontrol
rata sebesar 61,31; Untuk modus kelas yang diajarkan dengan menggunakan
56
model Discovery Learning sebesar 86 sedangkan yang diajarkan dengan
model konvensional sebesar 46; Untuk median kelas yang diajarkan dengan
diajarkan dengan model konvensional sebesar 46; Untuk nilai maksimal kelas
Konvensional.
atas nilai KKM yang telah ditetapkan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata
sebesar 75,47 berada di atas nilai KKM matematika sebesar 66. Jika melihat
57
data dari 30 orang sampel siswa terdapat 20 siswa (66,67%) telah berada
Tabel 7
Interpretasi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Kelas Eksperimen
baik dan baik sekali dengan capaian 67% dari jumlah siswa. Selanjutnya
capaian dari tiap indikator kemampuan dapat dilihat pada diagram berikut.
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Memahami Masalah Merencanakan Masalah Melaksanakan Rencana Memeriksa Kembali
Diagram 2
Capaian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
58
Diagram kemampuan pemecahan masalah pada masing-masing indikator
memperoleh nilai di bawah nilai KKM yang telah ditetapkan. Hal ini dapat
dilihat dari nilai rata-rata sebesar 61,31, berada di bawah nilai KKM
matematika pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Banjar Baru belum
mencapai batas minimal yang telah ditetapkan sekolah. Jika melihat data dari
berada di atas standar KKM sisanya masih belum mencapai target yang telah
59
Tabel 8
Interpretasi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Kelas Kontrol
matematika siswa kelas kontrol sebagian besar berada pada kulifikasi kurang
dan cukup dengan capaian 65% dari jumlah siswa. Selanjutnya capaian dari
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Memahami Masalah Merencanakan MasalahMelaksanakan Rencana Memeriksa Kembali
Diagram 3
Capaian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas
Kontrol
namun siswa tidak mampu menyelesaikan rencana yang telah dibuat hingga
60
menemukan solusi masalah hingga akhirnya sulit mneuliskan kespimpulan.
Pengujian prasyarat analisis meliputi uji normalitas data dan uji homogenitas
jika Lo yang diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar. Dalam
L0=¿ 0,1580 dengan nilai kritis Ltabel =0,161 yang diambil dari daftar untuk
61
4.1.3.2 Uji Normalitas Data Kelas Kontrol
jika Lo yang diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar. Dalam
diperoleh L0=¿ 0,1233 dengan nilai kritis Ltabel =0,173 yang diambil dari daftar
1
didapat distribusi F dengan peluang a, sedangkan derajat kebebasan
2
62
v1 =n1−1 dan v 2=n2−1 serta mengambil taraf nyata 0,05 dan 0,01. Untuk
normal.
F hit =1,30
F daf =1,88
Ternyata F hit ≤ Fdaf sehingga hipotesis H 0 diterima yang berarti kedua data
tinggi dari yang menerapkan model Konvensional pada Kelas VIII Semester
63
semester genap SMP Negeri 3 Banjar Baru Tahun Pelajaran
2020/2021).
2020/2021).
S= √208,0293649
S=14,42322311
t hit =3,77
Kriteria uji:
Terima H0 jika −t (1−α ) <t hit < t (1−α ), selain itu H0 ditolak.
Dimana t (1−α ) didapat dari daftar distribusi t dengan peluang ( 1−α )dan derajat
kebebasan dk = n1 +n 2−2 .
t daf =1,67
Dengan demikian t hit > t daf maka H 0ditolak, berarti H a diterima atau
64
matematika siswa dengan menggunakan model Discovery Learning lebih
yang menggunakan model Konvensional. Dengan demikian karena t hit > t daf
4.2 Pembahasan
eksperimen yaitu kelas VIII A mempunyai rata-rata lebih tinggi dari kelas
selanjutnya diskusi terkait materi ajar. Guru juga menjelaskan materi bangun
ruang sisi datar dan memberikan latihan kepada siswa dalam setiap
terlihat kurang aktif dalam proses pembelajaran. Suasana didalam grup kelas
65
menjadi kurang mengeksplorasi kemampuan siswa secara keseluruhan
terbentuk cenderung satu arah dan lebih mengandalkan guru dalam setiap
Keadaan berlainan dengan yang terjadi pada kelas VIII A yang menjadi kelas
baru yang akan dipelajari dengan bantuan Lembar Kerja Peserta Didik
ingin tahu siswa tentang materi bangun ruang sisi datar, sehingga
membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap materi tersebut.
kepada siswa melaikan siswa sendiri yang akan menemukan dan memahami
66
oleh siswa, hal ini dimaksudkan untuk menghubungkan pengetahuan yang
telah dimiliki siswa sebelumnya dengan materi bangun ruang sisi datar yang
menemukan prinsip secara mandiri. Selian itu siswa juga dilatih untuk berfikir
yang dinyatakan oleh Refanji dan Musdi (2018: 12) bahwa tahapan dalam
67
untuk berfikir secara kelompok maupun individu, berperan aktif dalam
yang dipelajari, dengan demikian siswa lebih terlatih lagi dalam memecahkan
siswa lain untuk menaggapi dari apa yang disampaikan. Apabila siswa
tersebut menjawab dengan jawaban yang dirasa kurang tepat, maka siswa
lain dapat memberikan pertanyaan lain yang menuntut siswa tersebut untuk
berfikir lebih tinggi dan mengarahkan siswa tersebut untuk lebih memahami
materi yang dipelajari. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih siswa agar dapat
latihan soal berupa masalah matematika pada LKPD yang disediakan. Pada
68
masalah matematika yang akan diukur. Artinya siswa dibiasakan untuk
masalah dengan jelas serta menemukan solusi yang tepat. Pada kelas
kelas VIII, seperti penelitian yang dilakukan oleh Arili dan Jazwinarti pada
69
Learning lebih baik dari pada kemampuan pemecahan masalah matematis
kelas VIII SMPN 2 Panti Tahun Pelajaran 2018/2019 dan yang kedua
penelitian yang dilakukan oleh Refanji dan Musdi pada tahun 2019 dengan
kedua kelas.
90
60
30
0
h h a li Kelas Eksperimen
sala sala can ba
a a n em Kelas Kontrol
iM M Re ak
m an an ki s
ah
a ak ak er
m can san em
e en k
M er ela M
M M
Diagram 4
Perbandingan Capaian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
70
Terihat dari diagram di atas, bahwa capaian kelas ekseprimen dan kelas
perhitungan statistik juga yang didapat t hit =3,77 dengan melihat kriteria uji
dengan taraf signifikan 5% didapat t daf =1,67 ,dimana dengan kriteria uji
t hit > t daf tidak terpenuhi sehingga H o ditolak, berarti H a diterima. sehingga
71
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
pada Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 3 Banjar Baru Tahun Pelajaran
5.2 Saran
soal non rutin dalam kegiatan pembelajaran dengan tujuan untuk lebih
72
mengembangkan kemampuan pemecahan masalah matematika yang
dimiliki siswa.
Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis kemukakan dari hasil
73
DAFTAR PUSTAKA
Arohman, B., Anggo, M., dan Zamsir. (2020). Pengaruh Model Discovery
Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Kendari. Jurnal Penelitian
Pendidikan Matematika. 8, (1), 1-14.
Hadi, S., dan Radiyatul. (2014). Metode Pemecahan Masalah Menurut Polya
Untuk Mengembangkan Kemampuan Siswa Dalam Pemecahan
Masalah Matematis Di Sekolah Menengah Pertama. EDU-MAT
Jurnal Pendidikan Matematika. 2, (1), 53-61.
74
Helmiati. (2012). Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswajaya Pressindo.
Hendriana, H., Roharti, E. E., dan Sumarno, U. (2016). Hard Skills Dan Soft
Skills Matematika Siswa. Cimahi: STKIP Siliwangi Press.
Jana, P., Anisa, A., dan Fahmawati, N. (2020). Model Discovery Learning
Untuk Maningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah. Jurnal
Program studi pendidikan matematika, Universitas PGRI Yogyakarta.
9, (1), 213-220.
75
Rusman. (2018). Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan
Profesionalisme Guru, Edisi 2. Depok: Rajawali Pres.
Setiani, A., dan Priansa, D. J. (2018). Menejemen Peserta Didik Dan Model
Pembelajaran. Bandung: ALFABETA.
76
LAMPIRAN
77
LAMPIRAN 1
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR
Sebelum soal-soal diujikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, terlebih
dahulu soal diujikan kepada 14 orang siswa di luar kelas sampel untuk
Tabel 9
Analisis Validitas Alat Ukur
78
Dari data-data di atas, disubtitusikan ke dalam rumus product moment untuk
N ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
r xy =
2 2
√ {N ∑ X −(∑ X) }{N ∑ Y −(∑ Y ) }
2 2
14 (5293)−(120)(588)
r xy (1)= 2 2
√ {14 ( 1080 )−( 120) }{14 ( 26200 )−(588) }
74102−70560
¿
√ {15120−14400 } {366800−345744 }
3542
¿
√( 720 ) ( 21056)
3542
¿
√15160320
3542
¿
3893,62556
¿ 0,9096919941
¿ 0,91
14−2
t 1=0,91
√ 1−(0,91)2
=7,59
14 (5388)−( 122)(588)
r xy (2)= 2 2
√ {14 ( 1112) −(122) }{14 ( 26200 )−(588) }
79
75432−71736
¿
√ {15568−14884 } { 366800−345744 }
3696
¿
√( 684 ) (21056)
3696
¿
√14402304
36962
¿
3795,03676
¿ 0,9739036098
¿ 0,97
14−2
t 2=0,97
√ 1−(0,97)2
=14,86
14 (5336)−(121)(588)
r xy (3)= 2 2
√ {14 ( 1093 )−(121) }{14 (26200 )−(588) }
74704−71148
¿
√ {15302−14641 }{ 366800−345744 }
3556
¿
√( 616 ) (21056)
3556
¿
√13918016
3556
¿
3730,68573
80
¿ 0,9531759728
¿ 0,95
14−2
t 3=0,95
√ 1−(0.95)2
=10,92
14(5195)−(115)(588)
r xy (4 )= 2 2
√ {14 ( 1041 )−(115) } {14 ( 26200 )−(588) }
72730−67620
¿
√ {14574−13225 } { 366800−345744 }
5110
¿
√( 1346 )(21056)
5110
¿
√28404544
5110
¿
5329,59135
¿ 0,9587977134
¿ 0,96
14−2
t 4=0,96
√ 1−(0,96)2
=11,69
14 (4988)−(110)(588)
r xy (5)= 2 2
√ {14 ( 1000 )−(110) }{14 ( 26200 )−(588) }
81
69832−64680
¿
√ {14000−12100 } {366800−345744 }
5152
¿
√( 1900 ) (21056)
5152
¿
√ 40006400
5152
¿
6325,06126
¿ 0,8145375654
¿ 0,81
14−2
t 5=0,81
√ 1−¿ ¿
¿
Dari data di atas (tabel 1), untuk memperoleh jumlah varians total soal
σ i2=∑ X 2−¿ ¿¿ ¿
σ i2(1)=1080−¿ ¿ ¿
σ i2 ( 2 )=1112−¿ ¿ ¿
82
( 121 )2
1093−
2 14 47,21428
σ i ( 3 )= = =3,37245
14 14
σ i2 ( 4 )=1041−¿ ¿ ¿
σ i2 ( 5 )=1000−¿ ¿ ¿
σ 2b=3,67347+3,48979+3,37245+6,88265+ 9,69399=27,1123
Varians total :
(588)2
26200−
14 1504
σ 2t = = =107,42857
14 14
2
n ∑σ
r 11 = ( )(
n−1
1− 2 i
σi )
5 27,1123
¿ ( 5−1 )(1− 107,42857 )
¿ ( 54 ) ( 1−0,252375136 )
¿ ( 1,25 ) ( 0,747624863 )
¿ 0,9345310788
83
¿ 0,93
84
LAMPIRAN 2
DAFTAR NILAI SISWA
Dalam penelitian ini, diperoleh data dengan memberikan tes. Soal tes yang
bentuk essay sebanyak 5 butir soal pada materi Bangun Ruang Sisi Datar.
Adapun rincian nilai hasil tes dari setiap kelas adalah sebagai berikut:
Tabel
Daftar Nilai Tes Matematika Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
85
19 82 64
20 82 68
21 82 70
22 84 70
23 86 70
24 86 74
25 86 74
26 86 78
27 86 78
28 100 100
29 100 100
30 100
86
LAMPIRAN 3
UJI NORMALITAS DATA
dara sebagai berikut: 50, 56, 58, 62, 62, 62, 64, 64, 64, 64, 66, 66, 70, 76, 80,
80, 80, 80, 82, 82, 82, 84, 86, 86, 86, 86,86, 100, 100, 100.
x́=
∑ xi
n
2264
x́=
30
x́=75,46667
x́=75,47
2 ∑ f i ( x i− x́ )2
S=
n−1
87
5255,467
S2 =
29
S2=181,223
S= √ 181,223
S=13,46191
S=13,46
Berdasarkan data di atas dapat disusun seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 11
Uji Lilliefors
88
23 86 23 0,78 0,7823 0,7667 0,0156
24 86 27 0,78 0,7823 0,9000 0,1177
25 86 27 0,78 0,7823 0,9000 0,1177
26 86 27 0,78 0,7823 0,9000 0,1177
27 86 27 0,78 0,7823 0,9000 0,1177
28 100 30 1,82 0,9656 1,0000 0,0344
29 100 30 1,82 0,9656 1,0000 0,0344
30 100 30 1,82 0,9656 1,0000 0,0344
dan pada taraf nyata 5% diperoleh Ltabel =¿0,161. Berdasarkan kriteria uji
Berdasarkan data pada kelas kontrol yang berjumlah 29 orang diperoleh dara
sebagai berikut: 40, 42, 42, 46, 46, 46, 50, 50, 50, 54, 56, 56, 56, 58, 58, 60,
60, 62, 64, 68, 70, 70, 70, 74, 74, 78, 78, 100, 100.
x́=
∑ xi
n
1778
x́=
29
x́=61,31034
89
x́=61,31
2 ∑ f i ( x i− x́ )2
S=
n−1
6602,207
S2=
28
S2=235,7931
S= √ 235,7931
S=15,35556
S=15,36
Berdasarkan data di atas dapat disusun seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 12
Uji Lilliefors
90
NO Xi F kum Zi F (Z i ) S(z ¿¿ i)¿ ¿
1 40 1 -1,39 0,0823 0,0345 0,0478
2 42 3 -1,26 0,1038 0,1034 0,0004
3 42 3 -1,26 0,1038 0,1034 0,0004
4 46 6 -1,00 0,1587 0,2069 0,0482
5 46 6 -1,00 0,1587 0,2069 0,0482
6 46 6 -1,00 0,1587 0,2069 0,0482
7 50 9 -0,74 0,2296 0,3103 0,0807
8 50 9 -0,74 0,2296 0,3103 0,0807
9 50 9 -0,74 0,2296 0,3103 0,0807
10 54 10 -0,48 0,3156 0,3448 0,0292
11 56 13 -0,35 0,3632 0,4483 0,0851
12 56 13 -0,35 0,3632 0,4483 0,0851
13 56 13 -0,35 0,3632 0,4483 0,0851
14 58 15 -0,22 0,4129 0,5172 0,1043
15 58 15 -0,22 0,4129 0,5172 0,1043
16 60 17 -0,09 0,4641 0,5862 0,1221
17 60 17 -0,09 0,4641 0,5862 0,1221
18 62 18 0,04 0,5160 0,6207 0,1047
19 64 19 0,18 0,5714 0,6552 0,0838
20 68 20 0,44 0,6700 0,6897 0,0197
21 70 23 0,57 0,7157 0,7931 0,0774
22 70 23 0,57 0,7157 0,7931 0,0774
23 70 23 0,57 0,7157 0,7931 0,0774
24 74 25 0,83 0,7967 0,8621 0,0654
25 74 25 0,83 0,7967 0,8621 0,0654
26 78 27 1,09 0,8621 0,9310 0,0689
27 78 27 1,09 0,8621 0,9310 0,0689
28 100 29 2,52 0,9941 1,0000 0,0059
29 100 29 2,52 0,9941 1,0000 0,0059
dan pada taraf nyata 5% diperoleh Ltabel =¿0,173. Berdasarkan kriteria uji
91
92
LAMPIRAN 4
UJI HOMOGENITAS VARIANS
tersebut :
Varians Terbesar
F hit =
Varians Terkecil
Kriteria pengujian:
1
dengan peluang a, dengan v1 =n1−1 dan v 2=n2−1 serta mengambil taraf
2
Maka :
235,7931
F hit =
181,223
93
F hit =1,30
F daf =1,88
Ternyata F hit < F daf untuk taraf signifikan 5% didapat 1,30<1,88, sehingga dapat
94
LAMPIRAN 5
UJI HIPOTESIS
Rumus hipotesisnya:
2020/2021).
2020/2021).
95
x́ 1− x́ 2
t hit =
1 1
S
√ +
n1 n2
n1 =30
x́ 1=75,46667
S21=181,223
n2 =29
x́ 2=61,31034
S22=235,7931
Dimana :
5255,467+6602,2068
S2 =
57
11857,6738
S2 =
57
S2=208,0293649
S= √208,0293649
S=14,42322311
96
x́ 1− x́ 2
t hit =
1 1
S
√ +
n1 n2
75,46667−61,31034
t hit =
1 1
14,42322311 +
30 29√
14,15633
t hit =
14,42322311 √ 0,033333+0,034483
14,15633
t hit =
14,42322311 √ 0,067815758
14,15633
t hit =
(14,42322311)(0,260414589)
14,15633
t hit =
3,756017731
t hit =3,768973156
t hit =3,77
Berdasarkan hasil yang didapat t hit =3,77 dengan melibatkan kriteria uji
Kriteria uji:
Terima H0 jika −t (1−α ) <t hit < t (1−α ), selain itu H0 ditolak.
Dimana t (1−α ) didapat dari daftar distribusi t dengan peluang ( 1−α )dan derajat
kebebasan dk = n1 +n 2−2 .
t daf =1,67
97
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari perhitungan di atas t hit =3,77 dengan
melihat kriteria uji untuk taraf 5% diperoleh t daf =1,67 , dimana kriteria uji
Konvensional pada Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 3 Banjar Baru
98
DOKUMENTASI
Kelas Eksperimen
99
Kelas kontrol
100