Keadaan Indonesia saat ini sedang mengalami kondisi tidak baik disebabkan oleh virus berasal dari Wuhan, China yang dinamakan dengan Covid-19. (WHO, 2020) menyatakan bahwa virus ini penularannya sangat cepat dan dapat menyebabkan kematian. Virus ini menyerang infeksi saluran pernapasan seperti batuk dan pilek namun sifatnya lebih mematikan. Penyebaran virus ini bisa ditempat umum atau kerumunan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengatakan penyebaran virus ini melalui kontak fisik seperti berjabat tangan, maka dianjurkan agar mencuci tangan dengan benar dan baik sesuai langkah serta menggunakan masker jika keluar rumah untuk pencegahan penyebaran Corona Virus. Data penyebaran jumlah kasus Covid-19 di Indonesia diambil dari situs resmi Kemenkes, dihitung per Senin, 1 Maret 2021 mencapai 1.341.314 orang. Angka ini didapat karena penambahan pasien positif harian dalam 24 jam mencapai 6.680 orang. Sementara itu, untuk pasien sembuh mengalami penambahan sebanyak 9.212 orang. Akumulasi pasien yang sembuh dari Covid-19 hari ini mencapai 1.151.915 orang. Akibat dari pandemi Covid-19 membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan baru demi menghentikan pemencaran Covid-19 yaitu mengimplementasikan ajakan masyarakat untuk melaksanakan Physical Distancing atau memberi jarak dengan orang lain sejauh satu meter dan menghindari kerumunan dan berbagai acara pertemuan yang menimbulkan perkumpulan (Covid-19, 2020). Selain itu pemerintah menerapkan kebijakan untuk Dirumah Saja seperti kerja dirumah atau Work From Home (WFH) dan kegiatan apapun yang berhubungan dengan perkumpulan atau pertemuan ditiadakan dan diganti dengan media online. 2
Belajar merupakan proses siswa atau individu dalam membangun
gagasan atau pemahamannya terhadap suatu materi atau informasi, baik melalui pengalaman mental, pengalaman fisik, maupun pengalaman sosial. Di akhir proses belajar dihasilkan suatu perubahan yang dapat dilihat dalam perilaku. Perubahan yang didapat siswa setelah melakukan serangkaian proses belajar dinamakan hasil belajar. (Purwanto 2002) menyatakan bahwa hasil belajar adalah penilaian terhadap pelajaran yang telah di berikan oleh guru kepada murid-muridnya dalam jangka waktu tertentu yang ditetapkan. Blooms mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga domain (ranah), yaitu ranah kognitif, psikomotor dan afektif (Sofyan, 2006). Hasil yang dicapai oleh siswa setelah melalui serangkaian proses belajar sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor dari dalam dan dari luar diri siswa. Mengeluarkan Surat Edaran tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19 (Kemendikbud, 2020). Isi dari surat ini salah satunya adalah meliburkan kegiatan belajar mengajar dan mengganti dengan pembelajaran berbasis jaringan (Daring) via E-learning yang dapat digunakan berbagai instansi pendidikan. Pada kondisi seperti ini semua guru atau tenaga pendidik diharuskan untuk mengganti pembelajaran menggunakan E-learning atau melalui media online. Berbagai platform digunakan untuk melakukan pengajaran sehingga perlu didukung dengan fasilitas pembelajaran yang baik dan pemanfaatan teknologi informasi (Rusman, 2019). Seluruh siswa diwajibkan untuk menggunakan alat komunikasi seperti Handphone dengan bijak untuk mendukung proses pembelajaran. Pembelajaran daring diharapkan membawa perubahan dalam sistem pendidikan, materi yang akan diajarkan, pembelajaran yang dilakukan serta hambatan-hambatan yang dihadapi baik oleh guru, siswa dan penyelanggara pendidikan. Pembelajaran daring selain untuk memutus penyebaran Covid-19 diharapkan mampu menjadi alternatif dalam mengatasi permasalahan kemandirian pembelajaran siswa yang 3
memungkinkan siswa mempelajari materi pengetahuan yang lebih luas di
dalam dunia internet atau digital saat ini, sehingga menimbulkan kekreatifan siswa dalam mengetahui ilmu pengetahuan dan dapat mengimplementasikan kebijakan Kurikulum 2013 (Darmalaksana, Hambali, Masrur, & Muhlas, 2020). Berbeda dengan situasi yang ditemuai dilapangan. Sesuai hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dan wawancara dengan guru di SMP Negeri 3 Banjar Baru masih terdapat beberapa permasalahan dalam proses pembelajaran sehingga mengakibatkan belum maksimalnya capaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Pendidikan pada masa pandemi Covid-19 sedang berlangsung pembelajaran daring sejak 17 Maret 2020 yang dikeluarkan melalui surat edaran Kemendikbud hingga saat ini memiliki hambatan dan tantangan tersendiri baik menurut guru maupun siswa. Hambatan ini terjadi bagi guru yaitu banyak siswa yang sengaja tidak mengikuti pembelajaran daring disebabkan tidak memiliki kuota internet untuk mengakses pembelajaran sehingga siswa tersebut tertinggal dan tidak mendapatkan nilai selain itu masiha ada beberapa siswa yang tidak memiliki fasilitas seperti handphone untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Hal ini juga berdampak pada hasil belajar siswa yang belum menampakan hasil yang maksimal, hal ini desebabkan oleh kurang paham dengan apa yang disampaikan guru di sekolah, sepertinya ini kegelisahan siswa-siswa di Indonesia. Metode pembelajaran daring dengan tatap muka melalui aplikasi dirasa lebih efektif untuk memutus penyebaran Covid-19 serta menjaga kesehatan keselamatan jiwa guru dan siswa dari terpaparnya virus tersebut (Jamaluddin, Ratnasih, Gunawan, & Panjiah, 2020). Pembelajaran daring memberikan dampak positif bagi siswa maupu guru di sekolah. Dampak yang dirasakan yaitu pengalaman dan pemanfaatan teknologi dalam hal positif serta mewujudkan tantangan guru di Abad-21 (Sudarsiman, 2015). 4
Dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini, pembelajaran daring
diatur melalui Surat Edaran Kemdikbud mengenai Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa 3 Darurat Covid-19 terdapat kebijakan yaitu pembelajaran daring guna memberikan sebuah pengalaman belajar yang sangat bermakna, tidak menjadi beban dalam menyelesaikan semua kurikulum untuk kelulusan, pembelajaran dititikberatkan pada pengembangan kecakapan hidup yaitu tentang pandemi Covid-19 dan pembelajaran tugas dapat divariasi antar siswa, mengikuti bakat dan minat serta keadaan masing-masing termasuk meninjau kembali kesenjangan fasilitas belajar yang dimiliki dirumah (Kemendikbud, 2020). Oleh sebab itu, berdasarkan penjabaran latar belakang diatas, maka peneliti terdorong ingin melakukan penelitian mengenai “Metode Belajar Online Di Era Pandemi Covid-19 Di SMP Negeri 3 Banjar Baru Tahun Pelajaran 2020/2021”
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah ditulis, penulis memberikan identifikasi masalah yang akan dijadikan bahan karya tulis ilmiah sebagai berikut: a. Metode belajar online yang digunakan. b. Kendala dalam menggunakan metode belajar online. c. Pengaruh metode belajar online terhadap hasil belajar siswa.
1.3 Perumusan Masalah
Dari identifikasi masalah yang telah ditulis, penulis memberikan rumusan masalah yang akan dijadikan bahan karya tulis ilmiah yaitu metode apa yang digunakan, apa saja kendala dalam menggunakan metode belajar online, dan bagaimana pengaruh “metode belajar online pada masa pandemi covid-19 di SMP Negeri 3 Banjar Baru tahun pelajaran 2020/2021” 5
1.4 Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka Tujuan kegiatan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode belajar online, bagaimana pengaruh metode belajar online, dan kendala dalam menggunakan “Metode Belajar Online Pada Masa Pandemi Covid-19 Di SMP Negeri 3 Banjar Baru Tahun Pelajaran 2020/2021.”
1.5 Manfaat penulisan
Manfaat penulisan ini bagi penulis adalah sebagai tambahan pengetahuan untuk mengetahui metode belajar online di era pandemi covid-19. Dan untuk guru dapat dimanfaatkan sebagai masukan atau saran dalam melaksanakan pembelajarna daring. Selain itu manfaat yang diberikan kepada sekolah adalah untuk mengevaluasi penerapan belajar online di era pandemi covid-19 agar pembelajaran lebih efektif untuk sekolah.
1.6 Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih efektif dan efisien maka dalam penelitian ini ada pembatasan masalah sebagai berikut : 1. Subjek Masalah Subjek penelitian adalah guru di SMP Negeri 3 Banjar Baru Tahun Pelajaran 2020/2021. 2. Objek Masalah Objek dari penelitian adalah Metode belajar online pada masa Pandemi Covid-19. 3. Lokasi penelitian Lokasi penelitian adalah SMP Negeri 3 Banjar Baru. 4. Lama penelitian Penelitian dilakukan selama satu minggu. 5. Tahun penelitian Penelitian dilakukan pada Tahun Pelajaran 2020/2021.