Anda di halaman 1dari 35

KATA PENGHANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas
tersusunnya buku modul ini, dengan harapan dapat digunakan sebagai buku teks
untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bidang Studi Keahlian Teknologi
Dan Rekayasa, Teknik Sepeda Motor. Penerapan kurikulum 2013 mengacu
pada paradigma belajar kurikulum abad 21 menyebabkan terjadinya perubahan,
yakni dari pengajaran (teaching) menjadi pembelajaran (learning), dari
pembelajaran yang berpusat kepada guru (teachers-centered) menjadi
pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik (student-centered), dari
pembelajaran pasif (pasive learning) ke cara belajar peserta didik aktif (active
learning-CBSA) atau Student Active Learning-SAL dan PBL.
Buku teks ″Pemeliharaan Kelistrikan Sepeda Motor″ ini disusun
berdasarkan tuntutan paradigma pengajaran dan pembelajaran kurikulum 2013
diselaraskan berdasarkan pendekatan model pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan belajar kurikulum abad 21, yaitu pendekatan model pembelajaran
berbasis peningkatan keterampilan proses sains. Penyajian buku teks untuk Mata
Pelajaran ″Pemeliharaan Kelistrikan Sepeda Motor″ ini disusun dengan tujuan agar
supaya peserta didik dapat melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan
dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana
dilakukan oleh para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah (penerapan
saintifik), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri
berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru secara mandiri.

LIWA , 22 September 2021

AHMAD YASIN S

1
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................................................... i
KATA PENGHANTAR...................................................................................................................... II
DAFTAR ISI................................................................................................................................... III
BAB 1 PENDAHULAN
A.KOMPETENSIDASAR...................................................................................................... 5
B DESKRIPSI........................................................................................................................ 5
C. TUJUAN PEMBELJARAN 5
D. PETUNJUK MENGGUNAKAN MODUL............................................................................... 5
BAB II PEMBELAJARAN SISTEM PENGISIAN
A.CAPAIAN KELOMPOK........................................................................................................... 6
A. URAIAN MATERI............................................................................................................ 6
B. SISTEM PENGISIAN......................................................................................................... 6
C. ALTERNTOR DAN PRINSIP KERJANYA.............................................................................. 6
D. TUGAS ALTERNATOR MOTOR BESAR DAN PERBEDAANNYA DENGN ALTERNATOR SEPEDA 10

MOTOR.............................................................................................................
E. PRINSIP PEMBANGKIT TEGANGAN............................................................................... 11
F. Pembangkitan Listrik 3 Phase dengan Rangkaian Bintang dan 13

Segitiga.........................................................................................
G. GENERATOR YANG DIREGULASI DARI 15

LUAR.......................................................................................
H. KUMPARAN MEDAN MAGNET...................................................................................... 15
I. PRINSIP SISTEM PENGISIN SEPEDA MOTOR.................................................................. 19
J. MERAWAT DAN MENDIAGNOSA SISTEM PENGISIAN 21
DAFTAR PUSTAKA

2
DAFTAR GAMABAR
GAMBAR 1ALTERNATOR DENGAN MAGNET 7
PERMANEN....................................................................................................................................
GAMABAR 2 ALTERNATOR MOTOR BESAR.................................................................................. 8
Gambar 3. Alternator Sepeda Motor Besar........................................................ 9
Gambar 4. Alternator motor besar.......................................................................... 10
Gambar 5 Prinsip pembangkit tegangan............................................................... 12
Gambar 6 pembangkit arus bolak balik (AC) 1 phase........................................... 12
Gambar 7 :Generator arus AC 3 Fasa.................................................................. 13
Gambar 8 rangkaian bintang................................................ 14
Gambar 9 prinsip sebuah generator dengan arus medan dari luar................. 15
Gambar 10 motor dengan 6 pasang medan magnet............................................ 16
Gambar 11 Pembangkit 3 phase dengan 1 pasang roda 16
magnet.......................................
Gambar12. 3 Rangkaian batang.............. 17
Gambar 13. Tata letak sistem pengisian Honda Supra PGMFI............................................... 17
Gambar 12. Baterai DC AC Diode Alternator..................................................................... 18
Gambar16. Gambar 3 Phase.................................................................................................. 19
Gambar 17. Rangkaian sistem pengisian dan penerangan.................................... 20
Gambar 18. Prinsip kerja sistem pengisian sepeda motor 20
Gambar 19. Rangkaian alternator..................................................................................... 21
Gamabar 21 konstruksi baterai........................................................................................ 22
Gambar 22. Membaca berat jenis elektrolit baterai ................................................................. 23
Gambar 23. Model sekering................................................................................................ 24
Gambar 24. Sekering dan Fuseblelink......................................................................... 26
Gambar 25 Memeriksa Arus dan Tegangan Pengisian........................................................ 26
Gambar 26. Mengukur tegangan pengisian........................................................... 27
Gamabar 27. Pengukuran kebocora arus................................................. 28
Gamabar 28. Pengukuran coil pengisian......................................................... 28
Gambar 28. Pengukuran regulator/ rectifier................................................... 29

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Kompetensi Dasar

3.2Menerapkan cara perawatan system pengisian sepeda motor

4.2 Merawat secara berkala pengisian sepeda motor

B. Deskripsi

Modul ini dibuat untuk membahas sistem pengisian pada sepeda motor.
Modul ini terdiri dari dua kegiatan belajar. Kegiatan belajar membahas tentang
fungsi sistem pengisian serta komponennya dan belajar membahas tentang cara
perbaikan sistem pengisian sepeda motor. Di bagian akhir disediakan soal untuk
mengasah kepahaman terhadap materi di modul.

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari seluruh materi kegiatan belajar dalam modul Sistem pengisian
ini diharapkan siswa mampu :

1. Mengetahui dan mengidentifikasi sistem sistem pengisian .


2. Memahami dan menjelaskan fungsi komponen sistem sistem pengisian .
3. memeperbaiki sistem sistem pengisian .
.
4
D. Petunjuk Penggunaan Modul

1. Pahamilah tujuan yang akan dicapai dari kegiatan pembelajaran, sehingga dapat
mengukur ketercapaian dari pembelajaran.
2. Pelajari dan pahamilah materi kegiatan belajar dengan seksama.
3. Kerjakan latihan soal untuk mengetahui seberapa besar pemahaman terhadap materi.
4. Kerjakan jobsheet perbaikan sistem pengisian sepeda motor

5. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah
halhal berikut ini:
a. Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku saat
praktikum.
b. Laksanakan dengan baik dan seksama setiap langkah kerja Sebelum
melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan) peralatan dan bahan
yang diperlukan dengan cermat.
c. Gunakan alat sesuai prosedur keamanan dan keselamatan kerja
d. Rapihkan perlatan dan simpan di tempat semula setelah
melaksanakan praktikum
e. Jika belum memahami atau belum lulus pada maetri sebelumnya,
maka ulangi materi tersebut dan kordinasikan kepada Instruktur atau
teman sejawat yang lulus.

5
BAB II
PEMBELJARAN SISTEM PENGISIAN

A. CAPAIAN KELOMPOK

 Menganalisa rangkaian sistem pengisian


 Menerapkan tata cara perbaikan sistem pengisian

B. Uraian materi.

Pada sebuah kendaraan honda, terjadi gangguan pada sistem pengisian


yaitu aki cepat habis walaupun sudah diganti ataupun di lakukan pengecasan.
tapi masih, temukan masalah dia tas
Silahkan kalian buat grup dibagi kelompok menjadi 4 kelompok
Coba kita liat system pengisian pada motor honda 125

C. SISTEM PENGISIAN.

Fungsi sistem pengisian pada sepedamotor adalah untuk menjamin


baterai agar selalu penuh meskipun arus listrik digunakan ketika sepedamotor
dikendarai dan baterai dapat digunakan kembali untuk menstart mesin ketika
diperlukan.
Untuk mengisi baterai sepedamotor dibutuhkan penyearah karena yang
dibangkitkan oleh generator adalah arus bolak balik. Peyearahan dilakukan
dengan peyearahan setengah gelombang lihat halaman 13.

6
Pada sepeda motor yang menggunakan 2 sumber daya listrik yaitu AC
untuk penerangan dan DC untuk keperluan lainnya maka generatornya
dikonstruksi dengan 2 kumparan, yaitu kumparan sistem penerangan dan
kumparan sistem pengisian.

Sistem pengisian pada dasarnya terdiri dari komponen-komponen


Sebagai berikut :
1.Alternator, berfungsi menghasilkan arus AC dengan menggunakan putaran
mesin.
2.Regulator rectifier. Yang berfungsi mengubah/mengatur tegangan yang keluar
dari generator sehingga tegangan tetap pada tegangan yang
diprayaratkan.sedangkan rectifier berfungsi merubah arus AC menjadi DC.
3.Baterai,berfungsi menyimpan arus DC yang sudah diregulasi.

D. ALTERNATOR DAN PRINSIP


KERJANYA

Pembangkitan daya listrik pada sepedamotor adalah pembangkit listrik


AC 1 fasa dan 3 fasa atau disebut alternator. Komponen-komponen dari
alternator terdiri dari Roda gaya magnet dengan 2 pasang pool medan
magnet atau 6 pasang pool medan magnet . Roda gaya tersebut biasanya
dirakit pada ujung poros engkol sehingga putaran roda gaya sama dengan
putaran mesin, bagian ini disebut sebagai Rotor (bagian yang berputar). Pada
sisi yang lain dari alternator adalah kumparan pembangkit yang terikat mati
pada rumah alternator.Pada bagian tersebut terdapat inti besi lunak berjumlah
2 batang atau 12 bagian yang dililit kumparan ,ada yang ujung kumparannya
berjumlah 2 ada juga 3, masing ujung disebut massa ( - ) Lampu dan
kumparan pengisian.

7
Gambar 1. Alternator Dengan Magnet Permanen

Pada umumnya sepedamotor yang tergolong berkapasitas kecil


sampai dengan 250 cc menggunakan alternator jenis yang seperti
ditunjukkan pada gambar 1.Dengan konstruksi banyak pool medan
magnet dan pool pembangkit diharapkan arus pengisian menjadi lebih
rata.
Kebutuhan listrik pada sepedamotor jenis ini tidak begitu besar
sehingga cukup dengan menggunakan magnet permanen dan konstruksinya
menjadi kompak menyatu didalam mesin.

Berbeda dengan kebutuhan arus pada sepeda motor besar yang


memerlukan daya untuk system kelistrikan besar dan menggunakan baterai
yang besar juga. Guna memenuhi kebutuhan arus tersebut diaplikasikan
generator bentuk lain yang merupakan bagian diluar mesin (gambar2). Hal ini
dimungkinkan karena generator ini menggunakan magnet listrik (remanen)
yang dapat diatur kekuatan magnetnya sehingga dapat membangkitkan arus
yang cukup untuk keperluan system kelistrikan

8
Gambar 3. Alternator Sepeda Motor Besar

Sepeda motor Besar atau lazim disebut MoGe mulai dengan sepeda
motor berkapasitas 750cc dengan 4 silinder kebanyakan alternator sistem
pengisian dikonstruksi seperti yang digunakan pada mobil.Kostruksi ini
memungkinkan dilakukan perbaikan pada komponennya tanpa harus melepas
bagian bagian mesin tetapi cukup unit alternator dilepas dari mesin.
Pertimbangan tersebut diambil agar kostruksi mesin lebih kompak dan
alternator memiliki daya lebih besar untuk dapat memenuhi kebutuhan arus
lebih besar

9
Gambar 4. Alternator motor besar

E. Tugas Alternator Motor besar dan Perbedaannya dengan Alternator


Sepeda Motor

Tugas Alternator : Saat mesin hidup, sebagai Sumber energi untuk


seluruh kebutuhan energi listrik pada sepeda motor Pengisi baterai agar
selalu siap pakai Alternator pertama kali dibuat pada tahun : 1967 Karena
dapat diproduksi dioda penyearah berdaya besar.

Perbedaan prinsip kerja alternator motor besar dengan alternator mesin kecil

Alternator motor besar Alternator sepeda motor


Kumparan pembangkit Diam(pada bag.tepi) Diam(pada bag.tengah)

Medan magnet Non permanen


Penyearahan dioda Dioda diluar alternator
Produksi arus Tidak di regulasi Tidak di regulasi
Keuntungan Pada putaran rendah Pada putaran rendah
tegangan cukup tegangan kecil
Kerugian Banyak komponen Keolengan bantalan
penunjang berada dalam menyebabkan tidak ada
unit alternator pengisian

10
F. Prinsip Pembangkit Tegangan

Prinsip pembangkitan tegangan pada seutas kawat yang terbuat dari


bahan tembaga berisolasi dan disekitarnya diberikan medan magnet yang selalu
berubah polaritas( kutup utara dan selatan) maka pada kedua ujung kawat
tersebut akan dibangkitkan tegangan yang selalu berubah polaritasnya ( plus
dan minus bergantian pada kedua ujungnya),lihat gambar dibawah.

Keterangan

1. Volt meter

2. Rotor magnet permanen

3. Kumparan pembangkit(kawat tembaga)

a. Medan magnet(garis gaya magnet)

b. Poros rotor

11
Gambar 5 Prinsip pembangkit tegangan

Pada gambar nampak pada saat medan magnet tidak memotong kawat maka pada saat

itu tidak terjadi pembangkitan tegangan (pada grafik berada pada posisi 0 o ).Ketika
posisi medan magnet memotong penuh pada kumparan ( pada grafik berada pada

posisi 90 o ) terjadi pembangkitan maksimum positif pada salah satu ujung kawat.

Pada posisi 180 o tidak terjadi pemotongan kumparan oleh medan magnet dan tidak

terjadi pembangkitan tegangan. Pada posisi 270 o terjadi tegangan maksimum negative
pada ujung yang lain dari kawat tersebut. Demikian terjadi berulang ulang ketika
magnet diputar terus menerus, dan saat itu juga terjadi perubahan arah medan maget
pada kawat, inilah yang disebut pembangkit arus bolak balik (AC) 1 phase

Gambar 6 pembangkit arus bolak balik (AC) 1 phase

Pembangkit dengan medan magnet listrik yang kuat dan menambah


jumlah pool medan magnet menghasilkan tegangan lebih tinggi dan frekuensi
(gelombang) lebih rapat

12
G. Pembangkitan Listrik 3 Phase dengan Rangkaian Bintang dan Segitiga
Pembangkit listrik 3 Phase adalah pembangkit yang m e n g -
h a s i l k a n 3 sumber dari sebuah pembangkit Tiga kumparan stator U, V

dan W dikonstruksikan membentuk sudut 120o Selama gerakan rotasi


dari rotor dihasilkan tegangan AC tiga fasa (Gambar 1 dan 2).

Gambar 7 :Generator arus AC 3 Fasa

Kumparan dirangkai menjadi rangkaian segitiga atau rangkaian


bintang dengan cara menghubungkan ujung ujungnya.Pada umumnya tiga
kumparan stator memiliki enam ujung keluaran (out put).Melalui penggabungan
ujung ujung kumparan didapatkan tiga keluaran

13
Kumparan stator dari generator AC dapat dikenal melalui tiga warna kabel,biasanya
berwarna putih atau kuning.

Pada rangkaian bintang (rangkaian Y ) Selalu dua kumparan dirangkaikan


secara seri. Akhir dari tiga kumparan U2,V2 dan W2 dihubungkan satu dengan
yang lain membentuk rangkaian bintang.Ujung dari kumpara U1,V1,W1.
Dikeluarkan untuk dihubungkan diluar dengan sebutan L1,L2 dan L3.(gambar 3)
.Pada rangkaian bintang kebanyakan terminal n di buat terbuka.

Gambar 8 rangkaian bintang

Tegangan generator U tegangan Phase Up berbeda dengan factor √3 = 1,73

U = Up.1,73 Arus generator adalah sama dengan arus phase.


Sebuah rangkaian segitiga (rangkaian Delta) adalah rangkaian dari kumparan yang
ujungnya digabungkan pangkal dari kumparan yang lain, misalnya U1 dihubungkan
dengan V2 , W2 dengan V1 , W1 dengan U2.ujung ujung
Kumparan yang terhubung dikeluarkan dengan nama jaringan L1,L2 dan L3 (gambar4)
.Tegangan generator U adalah sama dengan tegangan setiap phase Up.Arus dari
generator I terdapat perbedaan dengan Faktor √3
Sebuah rangkaian bintang yang lain adalah dengan mengambil titik pertemuan
ditengahnya (N) yang dapat menambah besar arus pengisiannya.
dengan sikat arang (coal brush) dan slip ring (gambar 2) dikonstruksi medan magnet
berupa rotor berada di tengah dan berputar bersama- sama.Ujung ujung kumparan
medan dihubungkan dengan slip ring

14
Gambar 9 prinsip sebuah generator dengan arus medan dari luar

Segi keuntungan dari penggunaan generator 3 fasa ini adalah pada


putaran yang sama, dengan bertambahnya arus maka berarti dapat diproduksi
energi listrik yang lebih besar.

H. Generator yang diregulasi dari luar


Generator yang diregulasi medan magnetnya dari luar menggantikan medan
magnet permanen dengan sebuah elektromagnet berupa kumparan medan magnet yang
dirakit didalam rotor.Kumparan medan tersebut dialiri dengan arus searah agar
menghasilkan medan magnet.karena jika dialirkan arus bolak balik tidak terjadi
pembentukan medan magnet.

I. KUMPARAN MEDAN DAN POOL MEDAN MAGNET BERPUTAR

Konstruksi Arus medan pada rotor diambilkan dari pembangkitan kumparan


stator yang sebelumnya disearahkan dulu melalui dioda arus medan.Melalui sikat
arang dan slip ring dialirkan ke kumparan medan .Kumparan medan akan
membentuk medan magnet utara dan selatan

15
Gambar 10 motor dengan 6 pasang medan magnet

Pembangkit 3 phase dengan 1 pasang roda magnet / rotor


membutuhkan 3 pasang pada stator. Pembangkit dengan konstruksi ini
menghasilkan frekuensi (gelombang pembangkitan) lebih rata dan terjadi susul

menyusul pembangkitan setiap rotor diputar 120o

Gambar 11 Pembangkit 3 phase dengan 1 pasang roda magnet

Pembangkit 3 phase dengan 6 pasang pol magnet / rotor membutuhkan


3 x 6=18 pasang poll stator.
Hasil pembangkitan pada konstruksi ini akan dihasilkan frekuensi yang lebih rata

dibandingkan dengan generator yang menggunakan 1 pasang poll medan

magnet /terjadi pembangkitan arus setiap rotor diputar 15 o

16
Rangkaian bintang adalah rangakaian dari

Gambar12. 3 Rangkaian batang

Rangkaian sistem pengisian delta (segitiga) masing masing ketiga ujung kumparan disatukan
seperti gambar diatas sehingga rangakaian tersebut memiliki 3 ujung kumparan saja yang disebut
rangkaian segitiga 3 phase. Keuntungan dari rangkaian pembangkit semacam ini dapat menghasilkan
arus lebih besar dibanding arus yang dihasilkan oleh setiap phasenya. Sehingga konstruksi dapat
dibuat lebih kecil tetapi dapat menghasilkan arus besar.Seperti halnya mobil,

Gambar 13. Tata letak sistem pengisian Honda Supra PGMFI

Sistem pengisian pada motor l menggunakan sistem pengisian 3 phase, namun sistem pengisian sepeda motor
mempunyai 3 kemungkinan yang diterapkan yaitu:

1) Penyearah setengah gelombang

2) Penyearahan gelombang penuh

17
3) Penyearahan 3 phase

1). Penyearah setengah gelombang

AC DC

Diode

Baterai

Alternator

Gambar 14. Baterai DC AC Diode Alternator

Penyearahan setengah gelombang alternator coil dihubungkan dengan ground, dan ujung yang lain dihubungkan ke diode.
Saat magnet berputar memotong alternator coil, maka alternator menghasilkan arus bolak-balik. Diode dipasang bias maju,
sehingga meneruskan listrik gelombang positip. Karena hanya meneruskan gelombang positip saja yang mampu diteruskan
ke baterai berarti hanya setengah gelombang yang diteruskan baterai.
2). Penyerarahan gelombang penuh

Gambar 15. Penyerarahan gelombang penuh

Penyearahan gelombang penuh membutuhkan 4 diode, 2 diode dirangkai bias maju dan 2 diode dirangkai bias
mundur. Diode yang dirangkai bias maju dihubungkan ke baterai sedangkan yang dirangkai bias mundur dihubungkan ke
ground.
Proses penyearahannya adalah sebagai berikut: saat poros engkol berputar maka magnet juga berputar memotong alternator
coil. Saat ujung A alternator menghasilkan gelombang positip maka D4 sebagai penghubung ground dan D1 sebagai
penyearah. Pada setengah putaran berikutnya maka ujung B alternator coil yang menghasilkan gelombang positip, D3
bertindak sebagai penghubung ground dan D2 sebagai penyearah. Dengan demikian dalam satu putaran ujung A alternator

18
coil menyearahkan setengah gelombang, dan ujung B alternator coil juga menyearahkan setengah gelombang, sehingga satu
putaran menghasilkan 2 gelombang positip hasil penyearahan
.
3). Penyearahan 3 phase
Pada penyearahan 3 phase, membutukan 3 alternator coil yang dirangkai bintang atau delta. Tiap ujung alternator
coil hubungkan dengan sepasang diode. Dengan demikian dibutuhkan 6 diode. Gelombang listrik yang dihasilkan dalam satu
putaran ada 3, dengan selisih 360º : 3 = 120º. Karena lebih rapat gelombang yang
dihasilkan maka arus yang dibangkitkan lebih besar dan stabil, Model ini banyak digunakan pada sepeda motor dengan
kapasitas besar.

Gambar16. Gambar 3 Phase

J. PRINSIP KERJA SISTEM PENGISIAN SEPEDA MOTOR

Sistem pengisian sepeda motor 200 cc ke bawah kebanyakan menggunakan sistem pengisian setengah gelombang.
Pada penyearah juga dilengkapi dengan regulator. Prinsip regulator pnengisian sepeda motor berbeda dengan pengisian
mobil, karena pada sepeda motor menggunakan magnet permanen sehingga untuk mengurangi tegangan dilakukan dengan
menghubungkan ke ground. Pada regulator tidak hanya mengatur stabilitas tegangan pengisian, namun juga mengatur
stabilitas tegangan penerangan. Sehingga kalau ada gangguan regulator maka lampu menjadi cepat putus.
Pada gambar di bawah ini menunjukan rangkaian sistem penerangan dan pengisian, dimana kedua sumber listrik
diatur oleh regulator rectifier.

19
Gambar 17. Rangkaian sistem pengisian dan penerangan

Saat mesin hidup maka magnet berputar menginduksi alternator coil, saat putaran rendah tegangan yang dihasilkan
alternator coil masih di bawah batas, arus listrik disearahkan oleh diode untuk mengisi baterai dan ke beban lain.

Gambar 18. Prinsip kerja sistem pengisian sepeda motor


Saat putaran mesin semakin tinggi maka tegangan yang dibangkitkan oleh alternator coil juga
semakin tinggi. Agar tegangan yang dibangkitkan tidak merusak maka tegangan dibatasi antara 14 -16 V
pada putaran 5000 rpm. Pada saat tegangan mencapai 14 V maka zener diode (ZD2) akan On sehingga
memicu SCR2 menjadi On. Saat SCR2 ON maka arus akan mengalir ke ground melalui R4, sehingga
tegangan ke baterai dan beban berkurang.
Hal itu sama dengan pada sistem penerangan bila tegangan melebihi batas maka ZD1 akan On sehingga
memicu SCR1 menjadi On. Saat SCR1 ON maka arus akan mengalir ke ground melalui R3, sehingga
tegangan ke lampu berkurang. Saat tegangan di bawah batas maka ZD1 akan Off hasilkan maka arus yang
dibangkitkan lebih besar dan stabil, Model ini banyak digunakan pada sepeda motor dengan kapasitas
besar.
Stator coil Diode B

20
Gambar 19. Rangkaian alternator

K. MERAWAT DAN MENDIAGNOSA SISTEM PENGISIAN


Merawat system pengisian merupakan upaya untuk memastikan kondisi system pengisian kondisi
baik.

a).Pemeriksaan Baterai
Pemeriksaan baterai harus dilakukan secara secara periodic agar baterai selalu dalam kondisi yang
baik, dan tidak menimbulkan gangguan saat kendaraan beroperasi. Pemeriksaan baterai meliputi:

 Pemeriksaan Visual

 Pemeriksaan elektrolit

b). Pemeriksaan Visual


Pemeriksaan visual merupakan pemeriksaan dengan cara mengamati bagian-bagian baterai. Bagian–bagian baterai
yang sering mengalami kerusakan diantara:
 Kotak baterai retak/ elektrolit bocor

 Terminal baterai korosi, kendor atu tutup pelindung hilang.

 Kabel baterai korosi, isolator retak atau keras

21
 Jumlah elektrolit baterai kurang atau berlebihan

 Klem baterai kendor atau karat

Gamabar 21 konstruksi baterai

c). Pemeriksaan elektrolit baterai


Pemeriksan elektrolit baterai eliputi pemeriksaan jumlah dan berat jenis elektrolit. Jumlah elektrolit baterai harus
selalu dikontrol, jumlah yang baik adalah diantara tanda batas Upper Level dengan Lower Level. Jumlah elektrolit yang
kurang dari yang ditentukan dapat menyebabkan sel baterai cepat rusak, sedang jumlah
elektrolit berlebihan menyebabkan tumpahnya elektrolit saat batarai panas akibat pengisian atau pengosongan berlebihan.
Bila jumlah elektrolit baterai kurang maka harus ditambah, untuk menambah jumlah elektrolit yang kurang cukup dengan
menambah H2O atau terjual dengan nama Air Accu.
Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai menggunakan alat hydrometer. Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai
merupakan salah satu metode untuk mengetahui kapasitas energi listrik yang tersimpan pada baterai. Baterai penuh pada suhu 20
ºC mempunyai Bj 1,27-1,28, dan baterai kosong mempunyai Bj 1,100 -1,130.

Langkah kerja mengukur elektrolit baterai adalah:


1) Lepas terminal baterai negatif

2) Lepas sumbat baterai dan tempatkan dalam wadah agar tidak tercecer

3) Masukkan thermometer pada lubang baterai

4) Masukkan ujung hydrometer ke dalam lubang baterai

22
5) Pompa hydrometer sampai elektrolit masuk ke dalam hydrometer dan pemberat terangkat

6) Tanpa mengangkat hydrometer baca berat jenis elektrolit baterai dan baca temperature elektrolit baterai

Gambar 22. Membaca berat jenis elektrolit baterai

Tindakan yang harus dilakukan terkait hasil pengukuran elektrolit adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil pengukuran berat jenis elektrolit

d).
HASIL PENGUKURAN TINDAKAN Pemeriksaan
1.280 Atau lebih Tambahkan air suling agar berat jenis berkurang
Sekering dan 1.220 – 1.270 Tidak Perlu Tindakan Fuseblelink
Sekering 1.210 atau kurang Lakukan pengisian penuh, ukur berat jenis. Bila merupakan alat
masih dibawah 1.210 ganti baterai.
pengaman Perbedaan antar sel kurang Tidak perlu tindakan rangkaian dari
arus berlebihan dari 0.040 akibat hubung
Perbedaan berat jenis antar Lakukan pengisian penuh, ukur berat jenis. Bila
pendek maupun berat jenis antar sel melebihi 0.030, setel berat jenis. beban
sel 0.040 atau lebih
berlebihan. Bila tidak bisa dilakukan, ganti baterai
Gambar 23.

Model sekering

23
Terdapat dua model sekering yaitu model tabung (cartridge) dan model pipi (blade). Ganti sekering dengan bentuk
dan ukuran yang sama, Bila saat dipasang sekering selalu putus cari dahulu penyebabnya. jangan ganti sekering dengan
ukuran yang lebih besar karena sangat berbahaya
Fuseblelink berfungsi sebagai alat pengaman sekelompok rangkai dari beban berlebihan atau hubung singkat, sama
dengan fuse tetapi ukuran lebih dari 30A.

Gambar 24. Sekering dan Fuseblelink

Agar lebih mudah dalam memeriksa dan mementukan amper reting sekring maupun fuseblelink, maka dibuat kode
warna. Kode warna tersebut adalah:

Sekering Fuseblelink
Am Warn Am Warn
p Reting A p Reting a
5 Tan 30 Pink
7,5 Coklat 40 Hijau
10 Merah 50 Merah
15 Biru 60 Kunin
g
20 Kunin 80 Hitam
g
30 Hijau 100 Biru

e). Memeriksa Arus dan Tegangan Pengisian


Pemeriksaan Arus dan tegangan Pengisian Tanpa beban
 Pasang Volt meter yaitu menghubungkan klem positip pada terminal positip baterai dan klem negatip dengan
negatip baterai

 Pasang Amper meter dengan memasang klem induksi pada kabel positip baterai

 Hidupkan mesin, atur putaran mesin dari putaran idle sampai putaran 2000 rpm.

24
Gambar 25 Memeriksa Arus dan Tegangan Pengisian

Pemeriksaan Arus dan tegangan Pengisian Tanpa beban


Periksa penunjukan pada Volt -Amper meter.
Arus : maks 10 A
Tegangan : 13,8-14,8 Volt

f). Pemeriksaan Arus dan tegangan Pengisian dengan beban


 Hidupkan beban kelistrikan yaitu lampu dan peralatan yang lain. Baca penunjukan alat ukur

Arus : 30 A lebih
Tegangan : 13,8-14,8 Volt
Catatan bila baterai penuh besar arus bisa kurang

Pada uraian maeri kal ini penulis membahas maeri pemeriksaan dan perbaikan sistem pengisian
sepeda motor, komponen yang diperiksa antara lain: pemeriksaan tegangan pengisian, pemeriksaan
kebocoran arus, pemeriksaan kumparan generator (alernator), dan pemeriksaan regulator/rekifier, untuk
lebih jelasnya silahkan anda baca artikel ini.

g). Pemeriksaan Tegangan (voltage) pengisian

1) Hidupkan mesin sampai mencapai suhu kerja normal.


2) Ukur tegangan baterai menggunakan multimeter (skala voltmeter) seperti pada gambar di bawah:
Standar tegangan pengisian pada putaran 5.000 rpm:

25
13,0 – 16, 0 V (Suzuki)
14,0 – 15,0 V (Honda)
14,5 V (Yamaha)
3) Baterai dalam keadaan normal jika tegangan yang diukur sesuai standar.
Lihat bagian22 (menemukan sumber-sumber kerusakan) untuk menentukan kemungkinan penyebab
yang terjadi jika hasil tegangan pengisian tidak sesuai dengan standar.

Gambar 26. Mengukur tegangan pengisian

Catatan:
a) Jangan memutuskan hubungan baterau kabel manapun juga pada sistem pengisian tanpa mematikan
kunci kontak terlebih dahulu karena bisa merusak alat uji dan komponen listrik.
b) Pastikan baterai berada dalam kondisi baik sebelum melakukan pemeriksaan sistem pengisian.

h). Pemeriksaan Kebocoran Arus


1) Matikan kunci kontak (putar ke posisi OFF) lalu lepaskan kabel negatif dari terminal baterai.
2) Hubungkan jarum positif (+) ampermeter ke kabel negatif baterai (massa) dan jarum negatif (-) ke
terminal negatif baterai seperti gambar di bawah:
Standar kebocoran arus : maksimum 1 A
3) Jika kebocoran arus melebihi standar yang ditentukan, kemungkinan terjadi korslet pada rangkaian
sistem pengisian. Periksa dengan melepas satu persatu sambungansambungan pada rangkaian sistem
pengisian sampai jarum penunjuk ampermeter tidak bergerak.

26
Gamabar 27. Pengukuran kebocora arus
i). Pemeriksaan Kumparan Generator (Alternator)
1) Periksa (ukur) dengan menggunakan multimeter (skala ohmmeter) tahanan koil/kumparan pengisian
(charging coil) dengan massa seperti gambar di bawah:

Gamabar 28. Pengukuran coil pengisian


Standar tahanan kumparan pengisian (pada suhu 200C):
0,2 – 1,5 ohm (Ω) untuk Honda Astrea
0,3 - 1,1 Ω (Honda Supra PGM-FI)
0,6 - 1,2 Ω (Suzuki Shogun)
0,32 – 0,48 Ω (Yamaha Vega)
2) Jika hasil pengukuran terlalu jauh dari standar yang ditentukan, ganti kumparan stator alternator (koil
pengisian).
Catatan:
a) Warna kabel koil pengisian setiap merek sepeda motor berbeda, lihat buku manual yang bersangkutan
untuk lebih jelasnya.
b) Pengukuran tahanan tersebut bisa dilakukan dengan kumparan stator dalam keadaan terpasang.

27
j. Pemeriksaan Regulator/Rectifier
1) Lepaskan konektor regulator/rectifier dan periksa konektor terhadap terminal-terminal yang longgar atau
berkarat.
2) Periksa (ukur) dengan menggunakan multimeter (skala ohmmeter) tahanan pada terminal konektor
regulator/rectifier seperti gambar di bawah:

Gambar 28. Pengukuran regulator/ rectifier


Catatan:
a) Warna kabel pada konektor regulator/rectifier setiap merek sepeda motor kemungkinan berbeda, lihat
buku manual yang bersangkutan untuk lebih jelasnya.
b) Standar tahanan (spesifikasi) pada konektor regulator/rectifier setiap merek sepeda motor kemungkinan
berbeda, lihat buku manual yang bersangkutan untuk lebih jelasnya.
c) Tabel 3 berikut ini adalah contoh spesifikasi tahanan dan tegangan (voltage) regulator/rectifier sepeda
motor Honda Tiger

3) Jika tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti regulator/rectifier dengan yang baru.

Ganguan dan perbaikan sistem pengisian

28
Ganggua Kemungkina penyebab Cara mengatasi
Aki tidak bisa di staterer Air accu habis Di isi
Tegangan kurang 12 volt Dilakukan pengecesan
Aki walaupun di ganti Soket pengisian putus Diperiksa sambngan yang
arusnya masih lemah putus dan di ganti bila
tidak biasa.
Tegangan pengisian Kumparan alternaotor Diperbaiki kumparannya
berkurang putus kalau tidak bisa di ganti
Gas di naikan 9000 rpm
Tegangan tidak naik

29
Setelah melihat kasus dan materi konsep di atas marilah kita analisis apa yang terjadi
pada kasus diatas
Permasalahan :
Aki cepat mudah habis walau sudah sering di ganti
Kelmpok 1 periksa Kemungkinan baterai
Karana baterai yang mensuplay arus yang bersifat sementara
Kelmpok 2 Kemungkanan kebocoran arus pada baterai
Kabel aki dan terminal aki yang habis menyebabkan kehilangan arus pada baterai
Kelmpok 3 Kemungkinan soket kabel pengisian
Soket pengisaian yang mengalami kerudakan dapat memutus arus dari alternator sehingga proses
pengisian tidak berhasil.
Kelmpok 4 Kemungkinan Relay
Sistem pengisian karena sistem ini berfungsi penghasil arus ac, bila mengalami kerusakan tidak bisa
melakukan pengecesan
Berdasarkan analysis mengenai kasus ddikaitakan dengan konsep system pengisian
bahwa permsalahan aki cepat habis walau sering di ganti adalah sistem pengisian tidak dapat menghasilkan
arus ac yang di izinkan.

30
Rangkuman
Sistem pengisian dan penerangan dalam sepeda motor merupakan sistem listrikan yang saling berkaitan.
Sistem pengisian berfungsi sebagai pendukung fungsi baterai, memproduksi tenaga listrik untuk mengisi
kembali baterai sekaligus mendukung kinerja baterai mensuplai, kebutuhan listrik ke sistem yang
membutuhkannya pada saat sepeda
motor dihidupkan.

Komponen Sistem Pengisian Sepeda Motor :


1) Sumber Tegangan, berfungsi sebagai penyedia tegangan yang digunakan untuk mengisi baterai dan
mensuplai kebutuhan sistem-sistem kelistrikan.
2) Baterai, merupakan penyimpan tenaga listrik yang dihasilkan oleh sistem pengisian, energi listrik diubah
kedalam bentuk energi kimia.
3) Rectifier, sebagai penyearah arus bolak-balik yang dihasilkan alternator menjadi arus searah, sekaligus
berfungsi sebagai pengatur/pembatas (regulator) arus dan tegangan pengisian yang masuk ke baterai
maupun ke lampu-lampu pada saat tegangan
baterai sudah penuh maupun pada putaran tinggi.
4) Sekering (10 A), sebagai pengaman rangkaian sistem pengisian terhadap kemungkinan adanya
hubungan singkat.

31
I. TES FORMATIF
1.jelaskan fungsi sistem pengisian ?(20)point
2. sebutkan 3 komponen sistem pengisian? (20)point
3. Bagaimana cara memeriksa tegangan baterai? (20)point
4.sebutkan 2 jenis tipe skring? (20)point
5. bagaimana cara mengukur tegangan tanpa beban? (20)point

J. KUNCI JAWABAN

1. jelaskan fungsi sistem pengisian ?


untuk menjamin baterai agar selalu penuh meskipun arus listrik digunakan ketika sepedamotor
dikendarai dan baterai dapat digunakan kembali untuk menstart mesin ketika diperlukan
2. sebutkan 3 komponen sistem pengisian?
Baterai, alternator, regulator?
3. Bagaimana cara memeriksa tegangan baterai?
- Menggunakan multitester menggunakan terminal tegangan dc yang 50 volt,
- pasang terminal positif multitester keterminal positif pada aki
-pasang terminal negatif multitesterketerminal negatif pada aki
- ukuran yang di izikan tidak boleh kurang dari 12 vol
4. jelaskan 2 jenis tipe skring?
Terdapat dua model sekering yaitu model tabung (cartridge) dan model pipi (blade)
5. Bagaimana mengukur baterai tanpa beban?
Memeriksa Arus dan Tegangan Pengisian
Pemeriksaan Arus dan tegangan Pengisian Tanpa beban
 Pasang Volt meter yaitu menghubungkan klem positip pada terminal positip baterai dan klem negatip
dengan negatip baterai

 Pasang Amper meter dengan memasang klem induksi pada kabel positip baterai

 Hidupkan mesin, atur putaran mesin dari putaran idle sampai putaran 2000 rpm.

32
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (tt). Yamaha Technical Academy. Yamaha Motor CO., Ltd.


Astra Honda Training Center. (1989). Petunjuk Praktis Penyetelan Sepeda
Motor Honda. Jakarta : PT. Astra International, Inc.
Astra Honda Training Center. (1993). Petunjuk Pemeriksaan Peralatan
Listrik Honda. Jakarta : PT. Astra International, Inc.
Auto Training Center. (1994). Pengantar Teori Motorbakar Bensin.
Yogyakarta : FPTK IKIP Yogyakarta.
Divisi Perawatan Sepeda Motor. (tt). Suzuki FD110CD (Shogun) : Petunjuk
Perawatan. PT. Indomobil Suzuki International.
Honda Technical Service Sub Division. (1991). Honda : Pengantar Teori
Motorbakar Bensin. Jakarta : Astra Honda Training Center, PT.

33
Astra International, Inc.
Toyota-Astra Motor. Buku Pedoman Reparasi Supra X 125 Helm in
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan: Jakarta
Tooley, M. 2003. Rangkaian Elektronika Prinsip dan Aplikasi. Erlangga: Jakarta.

SISTEM
PENGISIAN SEPEDA
MOTOR

34
AHMAD YASIN

35

Anda mungkin juga menyukai