Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas
tersusunnya buku modul ini, dengan harapan dapat digunakan sebagai buku teks
untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bidang Studi Keahlian Teknologi
Dan Rekayasa, Teknik Sepeda Motor. Penerapan kurikulum 2013 mengacu
pada paradigma belajar kurikulum abad 21 menyebabkan terjadinya perubahan,
yakni dari pengajaran (teaching) menjadi pembelajaran (learning), dari
pembelajaran yang berpusat kepada guru (teachers-centered) menjadi
pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik (student-centered), dari
pembelajaran pasif (pasive learning) ke cara belajar peserta didik aktif (active
learning-CBSA) atau Student Active Learning-SAL dan PBL.
Buku teks ″Pemeliharaan Kelistrikan Sepeda Motor″ ini disusun
berdasarkan tuntutan paradigma pengajaran dan pembelajaran kurikulum 2013
diselaraskan berdasarkan pendekatan model pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan belajar kurikulum abad 21, yaitu pendekatan model pembelajaran
berbasis peningkatan keterampilan proses sains. Penyajian buku teks untuk Mata
Pelajaran ″Pemeliharaan Kelistrikan Sepeda Motor″ ini disusun dengan tujuan agar
supaya peserta didik dapat melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan
dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana
dilakukan oleh para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah (penerapan
saintifik), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri
berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru secara mandiri.
AHMAD YASIN S
1
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................................................... i
KATA PENGHANTAR...................................................................................................................... II
DAFTAR ISI................................................................................................................................... III
BAB 1 PENDAHULAN
A.KOMPETENSIDASAR...................................................................................................... 5
B DESKRIPSI........................................................................................................................ 5
C. TUJUAN PEMBELJARAN 5
D. PETUNJUK MENGGUNAKAN MODUL............................................................................... 5
BAB II PEMBELAJARAN SISTEM PENGISIAN
A.CAPAIAN KELOMPOK........................................................................................................... 6
A. URAIAN MATERI............................................................................................................ 6
B. SISTEM PENGISIAN......................................................................................................... 6
C. ALTERNTOR DAN PRINSIP KERJANYA.............................................................................. 6
D. TUGAS ALTERNATOR MOTOR BESAR DAN PERBEDAANNYA DENGN ALTERNATOR SEPEDA 10
MOTOR.............................................................................................................
E. PRINSIP PEMBANGKIT TEGANGAN............................................................................... 11
F. Pembangkitan Listrik 3 Phase dengan Rangkaian Bintang dan 13
Segitiga.........................................................................................
G. GENERATOR YANG DIREGULASI DARI 15
LUAR.......................................................................................
H. KUMPARAN MEDAN MAGNET...................................................................................... 15
I. PRINSIP SISTEM PENGISIN SEPEDA MOTOR.................................................................. 19
J. MERAWAT DAN MENDIAGNOSA SISTEM PENGISIAN 21
DAFTAR PUSTAKA
2
DAFTAR GAMABAR
GAMBAR 1ALTERNATOR DENGAN MAGNET 7
PERMANEN....................................................................................................................................
GAMABAR 2 ALTERNATOR MOTOR BESAR.................................................................................. 8
Gambar 3. Alternator Sepeda Motor Besar........................................................ 9
Gambar 4. Alternator motor besar.......................................................................... 10
Gambar 5 Prinsip pembangkit tegangan............................................................... 12
Gambar 6 pembangkit arus bolak balik (AC) 1 phase........................................... 12
Gambar 7 :Generator arus AC 3 Fasa.................................................................. 13
Gambar 8 rangkaian bintang................................................ 14
Gambar 9 prinsip sebuah generator dengan arus medan dari luar................. 15
Gambar 10 motor dengan 6 pasang medan magnet............................................ 16
Gambar 11 Pembangkit 3 phase dengan 1 pasang roda 16
magnet.......................................
Gambar12. 3 Rangkaian batang.............. 17
Gambar 13. Tata letak sistem pengisian Honda Supra PGMFI............................................... 17
Gambar 12. Baterai DC AC Diode Alternator..................................................................... 18
Gambar16. Gambar 3 Phase.................................................................................................. 19
Gambar 17. Rangkaian sistem pengisian dan penerangan.................................... 20
Gambar 18. Prinsip kerja sistem pengisian sepeda motor 20
Gambar 19. Rangkaian alternator..................................................................................... 21
Gamabar 21 konstruksi baterai........................................................................................ 22
Gambar 22. Membaca berat jenis elektrolit baterai ................................................................. 23
Gambar 23. Model sekering................................................................................................ 24
Gambar 24. Sekering dan Fuseblelink......................................................................... 26
Gambar 25 Memeriksa Arus dan Tegangan Pengisian........................................................ 26
Gambar 26. Mengukur tegangan pengisian........................................................... 27
Gamabar 27. Pengukuran kebocora arus................................................. 28
Gamabar 28. Pengukuran coil pengisian......................................................... 28
Gambar 28. Pengukuran regulator/ rectifier................................................... 29
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Kompetensi Dasar
B. Deskripsi
Modul ini dibuat untuk membahas sistem pengisian pada sepeda motor.
Modul ini terdiri dari dua kegiatan belajar. Kegiatan belajar membahas tentang
fungsi sistem pengisian serta komponennya dan belajar membahas tentang cara
perbaikan sistem pengisian sepeda motor. Di bagian akhir disediakan soal untuk
mengasah kepahaman terhadap materi di modul.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari seluruh materi kegiatan belajar dalam modul Sistem pengisian
ini diharapkan siswa mampu :
1. Pahamilah tujuan yang akan dicapai dari kegiatan pembelajaran, sehingga dapat
mengukur ketercapaian dari pembelajaran.
2. Pelajari dan pahamilah materi kegiatan belajar dengan seksama.
3. Kerjakan latihan soal untuk mengetahui seberapa besar pemahaman terhadap materi.
4. Kerjakan jobsheet perbaikan sistem pengisian sepeda motor
5. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah
halhal berikut ini:
a. Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku saat
praktikum.
b. Laksanakan dengan baik dan seksama setiap langkah kerja Sebelum
melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan) peralatan dan bahan
yang diperlukan dengan cermat.
c. Gunakan alat sesuai prosedur keamanan dan keselamatan kerja
d. Rapihkan perlatan dan simpan di tempat semula setelah
melaksanakan praktikum
e. Jika belum memahami atau belum lulus pada maetri sebelumnya,
maka ulangi materi tersebut dan kordinasikan kepada Instruktur atau
teman sejawat yang lulus.
5
BAB II
PEMBELJARAN SISTEM PENGISIAN
A. CAPAIAN KELOMPOK
B. Uraian materi.
C. SISTEM PENGISIAN.
6
Pada sepeda motor yang menggunakan 2 sumber daya listrik yaitu AC
untuk penerangan dan DC untuk keperluan lainnya maka generatornya
dikonstruksi dengan 2 kumparan, yaitu kumparan sistem penerangan dan
kumparan sistem pengisian.
7
Gambar 1. Alternator Dengan Magnet Permanen
8
Gambar 3. Alternator Sepeda Motor Besar
Sepeda motor Besar atau lazim disebut MoGe mulai dengan sepeda
motor berkapasitas 750cc dengan 4 silinder kebanyakan alternator sistem
pengisian dikonstruksi seperti yang digunakan pada mobil.Kostruksi ini
memungkinkan dilakukan perbaikan pada komponennya tanpa harus melepas
bagian bagian mesin tetapi cukup unit alternator dilepas dari mesin.
Pertimbangan tersebut diambil agar kostruksi mesin lebih kompak dan
alternator memiliki daya lebih besar untuk dapat memenuhi kebutuhan arus
lebih besar
9
Gambar 4. Alternator motor besar
Perbedaan prinsip kerja alternator motor besar dengan alternator mesin kecil
10
F. Prinsip Pembangkit Tegangan
Keterangan
1. Volt meter
b. Poros rotor
11
Gambar 5 Prinsip pembangkit tegangan
Pada gambar nampak pada saat medan magnet tidak memotong kawat maka pada saat
itu tidak terjadi pembangkitan tegangan (pada grafik berada pada posisi 0 o ).Ketika
posisi medan magnet memotong penuh pada kumparan ( pada grafik berada pada
posisi 90 o ) terjadi pembangkitan maksimum positif pada salah satu ujung kawat.
Pada posisi 180 o tidak terjadi pemotongan kumparan oleh medan magnet dan tidak
terjadi pembangkitan tegangan. Pada posisi 270 o terjadi tegangan maksimum negative
pada ujung yang lain dari kawat tersebut. Demikian terjadi berulang ulang ketika
magnet diputar terus menerus, dan saat itu juga terjadi perubahan arah medan maget
pada kawat, inilah yang disebut pembangkit arus bolak balik (AC) 1 phase
12
G. Pembangkitan Listrik 3 Phase dengan Rangkaian Bintang dan Segitiga
Pembangkit listrik 3 Phase adalah pembangkit yang m e n g -
h a s i l k a n 3 sumber dari sebuah pembangkit Tiga kumparan stator U, V
13
Kumparan stator dari generator AC dapat dikenal melalui tiga warna kabel,biasanya
berwarna putih atau kuning.
14
Gambar 9 prinsip sebuah generator dengan arus medan dari luar
15
Gambar 10 motor dengan 6 pasang medan magnet
16
Rangkaian bintang adalah rangakaian dari
Rangkaian sistem pengisian delta (segitiga) masing masing ketiga ujung kumparan disatukan
seperti gambar diatas sehingga rangakaian tersebut memiliki 3 ujung kumparan saja yang disebut
rangkaian segitiga 3 phase. Keuntungan dari rangkaian pembangkit semacam ini dapat menghasilkan
arus lebih besar dibanding arus yang dihasilkan oleh setiap phasenya. Sehingga konstruksi dapat
dibuat lebih kecil tetapi dapat menghasilkan arus besar.Seperti halnya mobil,
Sistem pengisian pada motor l menggunakan sistem pengisian 3 phase, namun sistem pengisian sepeda motor
mempunyai 3 kemungkinan yang diterapkan yaitu:
17
3) Penyearahan 3 phase
AC DC
Diode
Baterai
Alternator
Penyearahan setengah gelombang alternator coil dihubungkan dengan ground, dan ujung yang lain dihubungkan ke diode.
Saat magnet berputar memotong alternator coil, maka alternator menghasilkan arus bolak-balik. Diode dipasang bias maju,
sehingga meneruskan listrik gelombang positip. Karena hanya meneruskan gelombang positip saja yang mampu diteruskan
ke baterai berarti hanya setengah gelombang yang diteruskan baterai.
2). Penyerarahan gelombang penuh
Penyearahan gelombang penuh membutuhkan 4 diode, 2 diode dirangkai bias maju dan 2 diode dirangkai bias
mundur. Diode yang dirangkai bias maju dihubungkan ke baterai sedangkan yang dirangkai bias mundur dihubungkan ke
ground.
Proses penyearahannya adalah sebagai berikut: saat poros engkol berputar maka magnet juga berputar memotong alternator
coil. Saat ujung A alternator menghasilkan gelombang positip maka D4 sebagai penghubung ground dan D1 sebagai
penyearah. Pada setengah putaran berikutnya maka ujung B alternator coil yang menghasilkan gelombang positip, D3
bertindak sebagai penghubung ground dan D2 sebagai penyearah. Dengan demikian dalam satu putaran ujung A alternator
18
coil menyearahkan setengah gelombang, dan ujung B alternator coil juga menyearahkan setengah gelombang, sehingga satu
putaran menghasilkan 2 gelombang positip hasil penyearahan
.
3). Penyearahan 3 phase
Pada penyearahan 3 phase, membutukan 3 alternator coil yang dirangkai bintang atau delta. Tiap ujung alternator
coil hubungkan dengan sepasang diode. Dengan demikian dibutuhkan 6 diode. Gelombang listrik yang dihasilkan dalam satu
putaran ada 3, dengan selisih 360º : 3 = 120º. Karena lebih rapat gelombang yang
dihasilkan maka arus yang dibangkitkan lebih besar dan stabil, Model ini banyak digunakan pada sepeda motor dengan
kapasitas besar.
Sistem pengisian sepeda motor 200 cc ke bawah kebanyakan menggunakan sistem pengisian setengah gelombang.
Pada penyearah juga dilengkapi dengan regulator. Prinsip regulator pnengisian sepeda motor berbeda dengan pengisian
mobil, karena pada sepeda motor menggunakan magnet permanen sehingga untuk mengurangi tegangan dilakukan dengan
menghubungkan ke ground. Pada regulator tidak hanya mengatur stabilitas tegangan pengisian, namun juga mengatur
stabilitas tegangan penerangan. Sehingga kalau ada gangguan regulator maka lampu menjadi cepat putus.
Pada gambar di bawah ini menunjukan rangkaian sistem penerangan dan pengisian, dimana kedua sumber listrik
diatur oleh regulator rectifier.
19
Gambar 17. Rangkaian sistem pengisian dan penerangan
Saat mesin hidup maka magnet berputar menginduksi alternator coil, saat putaran rendah tegangan yang dihasilkan
alternator coil masih di bawah batas, arus listrik disearahkan oleh diode untuk mengisi baterai dan ke beban lain.
20
Gambar 19. Rangkaian alternator
a).Pemeriksaan Baterai
Pemeriksaan baterai harus dilakukan secara secara periodic agar baterai selalu dalam kondisi yang
baik, dan tidak menimbulkan gangguan saat kendaraan beroperasi. Pemeriksaan baterai meliputi:
Pemeriksaan Visual
Pemeriksaan elektrolit
21
Jumlah elektrolit baterai kurang atau berlebihan
2) Lepas sumbat baterai dan tempatkan dalam wadah agar tidak tercecer
22
5) Pompa hydrometer sampai elektrolit masuk ke dalam hydrometer dan pemberat terangkat
6) Tanpa mengangkat hydrometer baca berat jenis elektrolit baterai dan baca temperature elektrolit baterai
Tindakan yang harus dilakukan terkait hasil pengukuran elektrolit adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil pengukuran berat jenis elektrolit
d).
HASIL PENGUKURAN TINDAKAN Pemeriksaan
1.280 Atau lebih Tambahkan air suling agar berat jenis berkurang
Sekering dan 1.220 – 1.270 Tidak Perlu Tindakan Fuseblelink
Sekering 1.210 atau kurang Lakukan pengisian penuh, ukur berat jenis. Bila merupakan alat
masih dibawah 1.210 ganti baterai.
pengaman Perbedaan antar sel kurang Tidak perlu tindakan rangkaian dari
arus berlebihan dari 0.040 akibat hubung
Perbedaan berat jenis antar Lakukan pengisian penuh, ukur berat jenis. Bila
pendek maupun berat jenis antar sel melebihi 0.030, setel berat jenis. beban
sel 0.040 atau lebih
berlebihan. Bila tidak bisa dilakukan, ganti baterai
Gambar 23.
Model sekering
23
Terdapat dua model sekering yaitu model tabung (cartridge) dan model pipi (blade). Ganti sekering dengan bentuk
dan ukuran yang sama, Bila saat dipasang sekering selalu putus cari dahulu penyebabnya. jangan ganti sekering dengan
ukuran yang lebih besar karena sangat berbahaya
Fuseblelink berfungsi sebagai alat pengaman sekelompok rangkai dari beban berlebihan atau hubung singkat, sama
dengan fuse tetapi ukuran lebih dari 30A.
Agar lebih mudah dalam memeriksa dan mementukan amper reting sekring maupun fuseblelink, maka dibuat kode
warna. Kode warna tersebut adalah:
Sekering Fuseblelink
Am Warn Am Warn
p Reting A p Reting a
5 Tan 30 Pink
7,5 Coklat 40 Hijau
10 Merah 50 Merah
15 Biru 60 Kunin
g
20 Kunin 80 Hitam
g
30 Hijau 100 Biru
Pasang Amper meter dengan memasang klem induksi pada kabel positip baterai
Hidupkan mesin, atur putaran mesin dari putaran idle sampai putaran 2000 rpm.
24
Gambar 25 Memeriksa Arus dan Tegangan Pengisian
Arus : 30 A lebih
Tegangan : 13,8-14,8 Volt
Catatan bila baterai penuh besar arus bisa kurang
Pada uraian maeri kal ini penulis membahas maeri pemeriksaan dan perbaikan sistem pengisian
sepeda motor, komponen yang diperiksa antara lain: pemeriksaan tegangan pengisian, pemeriksaan
kebocoran arus, pemeriksaan kumparan generator (alernator), dan pemeriksaan regulator/rekifier, untuk
lebih jelasnya silahkan anda baca artikel ini.
25
13,0 – 16, 0 V (Suzuki)
14,0 – 15,0 V (Honda)
14,5 V (Yamaha)
3) Baterai dalam keadaan normal jika tegangan yang diukur sesuai standar.
Lihat bagian22 (menemukan sumber-sumber kerusakan) untuk menentukan kemungkinan penyebab
yang terjadi jika hasil tegangan pengisian tidak sesuai dengan standar.
Catatan:
a) Jangan memutuskan hubungan baterau kabel manapun juga pada sistem pengisian tanpa mematikan
kunci kontak terlebih dahulu karena bisa merusak alat uji dan komponen listrik.
b) Pastikan baterai berada dalam kondisi baik sebelum melakukan pemeriksaan sistem pengisian.
26
Gamabar 27. Pengukuran kebocora arus
i). Pemeriksaan Kumparan Generator (Alternator)
1) Periksa (ukur) dengan menggunakan multimeter (skala ohmmeter) tahanan koil/kumparan pengisian
(charging coil) dengan massa seperti gambar di bawah:
27
j. Pemeriksaan Regulator/Rectifier
1) Lepaskan konektor regulator/rectifier dan periksa konektor terhadap terminal-terminal yang longgar atau
berkarat.
2) Periksa (ukur) dengan menggunakan multimeter (skala ohmmeter) tahanan pada terminal konektor
regulator/rectifier seperti gambar di bawah:
3) Jika tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti regulator/rectifier dengan yang baru.
28
Ganggua Kemungkina penyebab Cara mengatasi
Aki tidak bisa di staterer Air accu habis Di isi
Tegangan kurang 12 volt Dilakukan pengecesan
Aki walaupun di ganti Soket pengisian putus Diperiksa sambngan yang
arusnya masih lemah putus dan di ganti bila
tidak biasa.
Tegangan pengisian Kumparan alternaotor Diperbaiki kumparannya
berkurang putus kalau tidak bisa di ganti
Gas di naikan 9000 rpm
Tegangan tidak naik
29
Setelah melihat kasus dan materi konsep di atas marilah kita analisis apa yang terjadi
pada kasus diatas
Permasalahan :
Aki cepat mudah habis walau sudah sering di ganti
Kelmpok 1 periksa Kemungkinan baterai
Karana baterai yang mensuplay arus yang bersifat sementara
Kelmpok 2 Kemungkanan kebocoran arus pada baterai
Kabel aki dan terminal aki yang habis menyebabkan kehilangan arus pada baterai
Kelmpok 3 Kemungkinan soket kabel pengisian
Soket pengisaian yang mengalami kerudakan dapat memutus arus dari alternator sehingga proses
pengisian tidak berhasil.
Kelmpok 4 Kemungkinan Relay
Sistem pengisian karena sistem ini berfungsi penghasil arus ac, bila mengalami kerusakan tidak bisa
melakukan pengecesan
Berdasarkan analysis mengenai kasus ddikaitakan dengan konsep system pengisian
bahwa permsalahan aki cepat habis walau sering di ganti adalah sistem pengisian tidak dapat menghasilkan
arus ac yang di izinkan.
30
Rangkuman
Sistem pengisian dan penerangan dalam sepeda motor merupakan sistem listrikan yang saling berkaitan.
Sistem pengisian berfungsi sebagai pendukung fungsi baterai, memproduksi tenaga listrik untuk mengisi
kembali baterai sekaligus mendukung kinerja baterai mensuplai, kebutuhan listrik ke sistem yang
membutuhkannya pada saat sepeda
motor dihidupkan.
31
I. TES FORMATIF
1.jelaskan fungsi sistem pengisian ?(20)point
2. sebutkan 3 komponen sistem pengisian? (20)point
3. Bagaimana cara memeriksa tegangan baterai? (20)point
4.sebutkan 2 jenis tipe skring? (20)point
5. bagaimana cara mengukur tegangan tanpa beban? (20)point
J. KUNCI JAWABAN
Pasang Amper meter dengan memasang klem induksi pada kabel positip baterai
Hidupkan mesin, atur putaran mesin dari putaran idle sampai putaran 2000 rpm.
32
DAFTAR PUSTAKA
33
Astra International, Inc.
Toyota-Astra Motor. Buku Pedoman Reparasi Supra X 125 Helm in
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan: Jakarta
Tooley, M. 2003. Rangkaian Elektronika Prinsip dan Aplikasi. Erlangga: Jakarta.
SISTEM
PENGISIAN SEPEDA
MOTOR
34
AHMAD YASIN
35