Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK 2

1. Aisyah Chaeroni Sawerigading (A021191096)


2. Della Amila Anindah (A021191159)
3. Rosmawati Rusli (A021191176)
4. Muhammad Huda Wildan (A021191066)
5. Moh. Bintang Adinugraha Bagenda (A021191028)
6. Fadlan Al Qadafi (A021191070)
7. Nur Iksan R (A0021191079)

Buku: Anggaran Perusahaan Buku 1 Edisi 2

Penulis: Drs. Gunawan Adisaputro,M.B.A dan Drs. Marwan Asri,M.B.A

Penerbit: BPFE UGM

BAB 1

ANGGARAN SEBAGAI PERALATAN MANAJEMEN

 Anggaran Sebagai Sistem Perencanaan Terpadu

Anggaran adalah salah satu bentuk dari berbagai rencana yang mungkin disusun, meskipun
tidak setiap rencanan dapat disebut sebagai anggaran. Anggaran Perusahaan adalah rencana
tentang kegiatan perusahaan. Rencana ini mencakup berbagai kegiatan operasional yang
saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Perusahaan sebagai salah satu unit
ekonomi perlu memiliki program yang serupa. Perusahaan sebagai Lembaga ekonomi
umumnya mengejar keuntungan, dan karenanya menggunakan kriteria efisiensi sebagai alat
pengukurnya. Untuk mencapai tingkat efisiensi tertentu, dan seterusnya menghasilkan
keuntungan yang diharapkan, perusahaan melaksanakan kegiatan – kegiatan fungsional
bidang pemasaran, produksi, tertib keuangan, dan tertib administrasi.

 Anggaran Pendekatan Sistem

Anggaran dapat dianggap sebagai system yang memiliki kekhususan tersendiri atau sebagai
subsistem yang memerlukan hubungan dengan subsistem lain yang ada didalam perusahaan
itu. Anggaran dapat dianggap sebagai system yang otonom karena mempunyai sasaran serta
cara – cara kerja tersendiri yang merupakan satu kebulatan dan yang berbeda dengan sasaran
serta cara kerja system lain yang ada dalam perusahaan, tetapi sekaligus juga dapat dianggap
sebagai suatu subsistem, yakni bagian dari system lain yang lebih besar. Sebagai satu system
anggaran terdiri dari tiga lapisan, yakni:

1. Inti Sistem.

Mencerminkan baik sasaran. Dalam hal ini adalah keuntungan yang menjadi objek
penyusunan anggaran, maupun komponen – komponennya dalam hal ini fungsi – fungsi
pemasaran, produksi, keuangan, administrasi yang mencerminkan pihak – pihak yang
paling berkepentingan didalam upaya merelisasikansasaran yang ditentukan.

2. Subsistem Penunjang

Mencerminkan berbagai hal sebagai subsistem yang fungsinya diperlukan untuk


membantu kelancaran bekerjanya inti system. Struktur organisasi dari perusahaan
seharusnya mencerminkan pembagian wewenang dan tanggung jawab seperti yang
dimaksudkan dalam penyusunan dan pertanggung jawaban anggaran.

3. Subsistem Lingkungan

Subsistem lingkungan merupakan variable yang terletak di luar perusahaan, oleh karena
itu tak dapat dikendalikan. Namun perusahaan tidak mungkin menghindar daripadanya.
Oleh karenanya, perusahaan perlu membuat forecast tentang variable ini dan melakukan
penyesuaian – penyesuaian yang diperlukan. Dengan demikian, perusahaan dapat
memanfaatkan sebaik mungkin kesempatan yang diciptakan oleh ingkungannya.

 Anggaran dan Penganggaran

Anggaran merupakan kata benda, yakni hasil yang diperoleh setelah menyelesaikan tugas
perencanaan. Didalam Menyusun suatu anggaran perusahaan maka diperlukan perhatian pada
beberapa ketentuan, yaitu anggaran tersebut harus realistis, luwes, dan kontinyu. Sedangkan
Penganggaran menunjukkan suatu proses, sejak dari tahap persiapan yang diperlukan
sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang
perlu, pembagian tugas perencanaan, penyusunan rencananya sendiri, implementasim dari
rencananya tersebut, sampai pada akhirnya tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil
melaksanakan rencana itu. Demikianlah perbedaan dari Anggaran dan Penganggaran.

 Anggaran Komprehensif dan Anggaran Parsiil


Anggaran Komprehensif merupakan metode penyusunan anggaran dengan ruang lingkup
yang menyuluruh. Jenis kegiatan ini meliputi seluruh aktivitas perusahaan bidang marketing,
produksi, keuangan, personalia, dan tertib administrasi. Anggaran yang baik seharusnya
mencakup semua aktivitas in. Tetapi pada kenyataannya seringkali perusahaan dengan
sengaja tidak memilih car aini karena berbagai pertimbangan praktis. Misalnya perusahaan
hanya Menyusun perencanaan produksi saja, karena tidak ada masalah baik didalam
memasarkan hasil produksi maupun didalam pembiayaannya. Alasan lain yang sering tidak
diakui yaitu karena memang tidak memiliki kemampuan untuk Menyusun anggaran
komprehensif. Untuk anggaran yang ruang lingkupnya terbatas disebut sebagai Anggaran
Parsiil.

 Anggaran dan Fungsi Manajer

Fayol, seorang ahli di bidang manajemen mengatak bahwa peranan Business Manager pada
dasarnya terdiri dari 6 bidang yaitu teknis, komersil, finansial, keamanan, accounting and
managerial, planning, organization, command, coordination, dan control. Fayol
mendasarkan pendapatnya ini pada hubungan manajemen dengan manusia sehingga dasar
pokok dari manajemen adalah unsur manusia-nya, bukan tanah atau bahan mentah.
Kemudian Harold Koontz dan Cyriiil O’Donnel membagi peranan business manager yang
bersifat managerial menjadi fungsi – fungsi:

1. Planning

Bahwa perusahaan hendaknya selalu mencari sumber potensial yang menghasilkan


keuntungan dan merencanakan cara bagaimana untuk merealisasikannya.

2. Organizing

Bahwa Manajer harus Menyusun suatu struktur organisasi yang tepat, sesuai dengan
tujuan yang dikehendaki dan menunjuk orang – orang yang tepat untuk mengisi masing –
masing jabatan dengan mengadakan pembagian kerja.

3. Staffing

Bahwa manajer hendaknya menunjuk orang – orang yang tepat, yang qualified dengan
memberikan motivasi berupa insentif yang sesuai.

4. Directing
Bahwa manajer hendaknya dapat memperlihatkan kepemimpinan yang baik dan dimanis
secara tegas dan terbuka.

5. Control

Manajer harus selalu mengadakan pengawasan yang bersifat dinamis dan selalu
mengusahakan adanya feedback dan bawahan. Pengambilan keputusan yang dilakukan
oleh manajer, pada dasarnya merupakan suatu proses.

 Anggaran Fixed Dan Anggaran Continous

Berdasarkan fleksibilitasnya, budget dapat dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu:

 Fixed Budget

Merupakan anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu di mana volumenya
sudah tertentu dan berdasarkan volume tersebut direncanakan revenue, cost, dan
expenses. Dalam anggaran fixed tidak diadakan revisi secara periodic. Penyusunan
anggaran dengan car aini sangat jarang dilaksanakan oleh perusahaan – perusahaan. Cara
ini baru mungkin dipakai apabila asumsi dasar yang dipakai oleh perusahaan dalam
penyusunan anggaran tidak berubah sama sekali.

 Anggaran Continous

Penyusunan anggaran dengan cara ini mempunyai karakteristik – karakteristik:

 Disusun oleh periode tertentu, volume tertentu, dan berdasarkan volume tersebut
diperkirakan besarnya revenue, cost, dan expense.
 Untuk mengetahui apakah asumsi – asumsi dasar masih dapat dipakai atau tidak,
maka secara periodic dilakukan penilaian Kembali.

Pemanfaatan anggaran Continous mempersyaratkan hal - hal berikut ini:

 Memerlukan perekaman data ekstern secara terus – menerus. Hal ini


diperlukan untuk mengetahui adanya perubahan lingkungan.
 Memerlukan system dan personalia akuntansi yang cepat dapat merekam,
menganalisa serta melaporkan adanya penyimpangan – penyimpangan dalam
realisasi.
 Anggaran Dalam Dimensi Waktu

Pada dasarnya dimensi waktu dalam anggaran dapat dibagi menjadi 3:

1. Yang menyangkut masa lalu,


2. Yang menyangkut masa sekarang,
3. Yang menyangkut masa yang akan datang.

Ketiga dimensi waktu ini saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Biasanya pada suatu
waktu dalam perusahaantidakmhanya dilaksanakan satu macam kegiatan, melainkan
beberapa kegiatan yang mulai dan berakhirnya tidak bersamaan.

Dengan melihat sifat futuristic dari anggaran, maka anggaran pada dasarnya dapat
dikelompokkan sebagai Project Planning dan Periodic Planning. Fokus dari Project
Planning untuk menentukan jenis – jenis proyek selama periode anggaran yang bersangkutan.
Sedangkan Periodic Planning menentukan tahapan dari pelaksanaan masing – masing
proyek.

 Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Manajer Dalam Perencanaan

Seorang Business manager tentu aja dapat Menyusun rencana untuk kegiatan perusahaannya
begitu saja. Tetapi seorang Business manager tidak dapat mengakibatkan beberapa factor
yang mempengaruhi segala perencanaan yang dilakukannya tersebut. Faktor – factor tersebut
antara lain:

1. Produk

Kebijakan manajemen dalam perencanaan, harus memperhatikan hal – hal yang


berhubungan dengan barang/jasa yang dihasilkan.

2. Pasar

Faktor berikut yang perlu diperhatikan oleh business manager adalah pasar, dimana
produk akan dijual. Berhasilnya suatu produk dipasarkan tergantung pada sifat produk itu
sendiri, harga produk, dan kebijaksanaan dalam pemilihan metode penjualan dan
distribusi.

3. Program Distribusi
Setelah memperhitungkan factor produk dan pasar, Business manager juka perlu
memperhitungkan cara mencapai pasar tersebut, contohnya memilih dan melatih para
salesman.

4. Program Produksi

Selain memperhitungkan factor – factor berhubungan dengan penjualan produk, seorang


business manager harus memperhitungkan juga beberapa factor yang berhubungan
dengan produksi seperti buruh dan lokasi pabrik.

5. Program Penelitian dan Pengembangan

Pertumbuhan kehidupan perusahaan tergantung pula pada musaha perusahaan tersebut


untuk selalu mengadakan penelitian dan pengembangan produk – produknya. Program
penelitian dan pengembangan suatu perusahaan ikut mempengaruhi rencana yang disusun
oleh business manager.

6. Organisasi

Oerganisasi perusahaan juga mempunyai pengaruh terhadap perencanaan yang disusun


oleh business manager. Organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu kelompok individu
yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.Karena itu suatu rencana kadang tidak
dapat dijalankan karena kesalahan struktur organisasi perusuhaan.

7. Finansial

Faktor ini dapat dikatakan sebagai factor yang paling dominan pengaruhnya terhadap
perencanaan yang disusun oleh business manager. Umpannya seperti sumber kerja modal,
return yang dikehendaki dari investasi, dan tingkat Perputana yang dikehendaki.

Anda mungkin juga menyukai