Atmy Verani Rouly Sihombing, ST., MT1*, Prof. DR. Ir. Bambang Sugeng. S, DEA2, dan
Ir. Rudy Hermawan Karsaman, MSc., PhD3
1*
Sistem dan Teknik Jalan Raya, ITB, Bandung, Indonesia, atmyvera@yahoo.com
2
Sistem dan Teknik Jalan Raya, ITB, Bandung, Indonesia
Sistem dan Teknik Jalan Raya, ITB, Bandung, Indonesia3
Abstrak
Untuk menjamin kualitas perkerasan jalan tol dibutuhkan perbaikan dan pemeliharaan yang
tergantung dari bugdet constraint, untuk itu perlu dilakukan penelitian efisiensi dan optimasi
dalam alokasi pembiayaan untuk perbaikan dan pemeliharaan jalan tol. Analisis kondisi
fungsional perkerasan lentur jalan eksisting dilakukan dengan menggunakan model HDM III
untuk mengetahui prediksi kondisi fungsional jalan dan kebutuhan biaya selama 10 tahun ke
depan dengan menggunakan beberapa skenario pemeliharaan. Sebagai studi kasus
ditentukan Jalan Tol Jagorawi dengan panjang jalan 47 km yang terdiri dari 11 segmen arah
Jakarta – Ciawi (Arah B) dan 12 segmen arah Ciawi – Jakarta (arah B). Hasil penggunaan
model HDM III menunjukkan bahwa berdasarkan analisis road deterioration, pemeliharaan
dengan skenario 2 menghasilkan kondisi fungsional jalan yang lebih baik dibandingkan
dengan skenario lainnya. Sementara hasil analisis manfaat ekonomi menunjukkan bahwa
skenario 5 merupakan skenario yang lebih layak secara ekonomi dibandingkan dengan
skenaro lainnya, dengan biaya pemeliharaan yang minimum dan manfaat berupa benefit
bok dan nilai waktu yang maksimum, hal tersebut ditunjukkan dengan nilai NPV, BCR, dan
EIRR.
Kata kunci : HDM III, Jalan Tol, Road Deterioration, NPV, BCR, dan EIRR
1
Seminar Nasional Pascasarjana X – ITS, Surabaya 4 Agustus 2010
ISBN No. 979-545-0270-1
setiap tahun dan pemeliharaan berkala kerusakan jalan (road deterioration) dengan
(overlay) setiap 4 tahun sekali (skenario 4); biaya pemeliharaan jalan.
e. Penanganan jalan tol berupa peningkatan
jalan dengan cara overlay yang dilakukan
pada saat ketidakrataan permukaan jalan
(IRI) mencapai angka 4 m/km (skenario 5).
5. Evaluasi kelayakan ekonomi penanganan jalan
tol untuk setiap skenario penanganan jalan tol
yang dilakukan.
Hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat
kondisi dimana pembiayaan pemeliharaan jalan
tol akan memberikan kualitas fungsional jalan
yang optimal untuk melayani volume lalu lintas
tertentu. Semakin tinggi pembiayaan
pemeliharaan jalan tol akan menghasilkan
kualitas fungsional jalan tol yang maksimal, biaya
operasi kendaraan yang minimal serta manfaat
ekonomi yang tinggi.
2. Metodologi Penelitian
2.1 Umum
Garis besar rancangan penelitian yang
dilaksanakan dibagi menjadi 4 tahapan
diantaranya adalah :
1. Tahap persiapan;
2. Tahap pengumpulan data dan kajian awal;
3. Tahap analisis;
4. Tahap penyempurnaan (penarikan kesimpulan
dan rekomendasi).
Dengan memperhatikan kondisi yang
mempengaruhi ruang lingkup studi yang akan
dilakukan, maka disusunlah sebuah alur kerja
dan metodologi seperti yang disajikan dalam
bentuk diagram pada Gambar 1. Gambar 1. Bagan Alir Penelitian
2
Seminar Nasional Pascasarjana X – ITS, Surabaya 4 Agustus 2010
ISBN No. 979-545-0270-1
3
Seminar Nasional Pascasarjana X – ITS, Surabaya 4 Agustus 2010
ISBN No. 979-545-0270-1
4
Seminar Nasional Pascasarjana X – ITS, Surabaya 4 Agustus 2010
ISBN No. 979-545-0270-1
Tabel 11 Perkiraan Kondisi Perkerasan Jalan Tol Tabel 13 Prediksi Biaya Pengguna Jalan (User Impact)
Jagorawi Arah B (Ke Jakarta) 10 Tahun Tol Jagorawi Arah A Harga Konstan, (Rp./kend-km)
Mendatang Berdasarkan HDM III (skenario 1) Skenario
Tahun
IRI 1 2 3 4 5
Tahun RCI PSI Kondisi Visual
(m/km) 2010 2.800 2.800 2.800 2.800 2.800
Sangat rata dan 2011 2.800 2.800 2.800 2.800 2.800
2010 3,09 8,20 2,39
teratur
Sangat rata dan 2012 2.800 2.700 2.800 2.800 2.800
2011 3,19 8,14 2,32
teratur 2013 2.800 2.700 2.800 2.700 2.800
Sangat rata dan 2014 2.800 2.700 2.700 2.700 2.800
2012 3,39 8,01 2,22
teratur
2015 2.864 2.700 2.700 2.714 2.800
2013 3,54 7,91 2,13 Sangat baik
5
Seminar Nasional Pascasarjana X – ITS, Surabaya 4 Agustus 2010
ISBN No. 979-545-0270-1
6
Seminar Nasional Pascasarjana X – ITS, Surabaya 4 Agustus 2010
ISBN No. 979-545-0270-1
tol (do nothing). Sehingga terlihat perubahan Jika dilihat dari dua indikator kelayakan
benefit untuk biaya operasi kendaraan di setiap pemeliharaan jalan, yaitu kondisi fungsional jalan
tahunnya. dan manfaat ekonomi, skenario 5 merupakan
skenario optimal yang dapat digunakan sebagai
Tabel 16 Penghematan Biaya Operasi Kendaraan skenario pemeliharaan jalan tol, karena dengan
Jalan (juta Rp.) budget pemeliharaan berupa overlay pada saat
Benefit Skenario IRI mencapai 4 m/km sebesar Rp. 192,2 Milyar
Tahun
2 3 4 5 untuk masa pelayanan 10 tahun, kondisi
2010 0 0 0 0
perkerasan jalan mampu menjamin laju
2011 20 20 20 0
kendaraan tetap baik (80 km/jam).
2012 330 330 330 0
2013 55.230 1.060 10.180 0
Secara ideal, pemeliharaan rutin perlu dilakukan
2014 63.830 2.720 41.420 0 sebelum dilakukannya pemeliharaan berkala,
2015 75.220 44.450 52.860 0 berdasarkan hal tersebut dapat diambil
2016 97.110 60.150 68.300 59.920 kesimpulan bahwa skenario yang paling optimal
2017 118.120 80.580 88.750 80.400 dengan dilakukannya pemeliharaan rutin adalah
2018 154.290 116.140 132.830 115.990 skenario 3. Dilihat dari perkiraan ketersediaan
2019 235.870 192.970 210.480 192.880 dana pemeliharaan jalan Tol Jagorawi oleh PT
Jumlah 800.020 498.420 605.170 449.190 Jasa Marga sebesar Rp. 25 Milyar per tahunnya,
pemeliharaan rutin (Rp. 6,98 Milyar pertahun)
4.4.3 Penghematan Nilai Waktu dan pemeliharaan berkala (Rp.192,2 Milyar)
Nilai manfaat penghematan waktu tersebut akan dapat dilakukan dengan menggunakan
semakin besar apabila pada prasarana jalan tol skenario 3.
terjadi hambatan perjalanan akibat kondisi Berdasarkan pada analisis kondisi fungsional
fungsional jalan yang tidak baik. Manfaat yang jalan dan manfaat ekonomi, dapat diketahui
akan diperolah adalah selisih waktu perjalanan bahwa seiring dengan berjalannya waktu, jika
pada saat kondisi jalan tol tidak dilakukan tanpa pemeliharaan, perkerasan jalan akan
penanganan (do nothing) dengan kondisi jalan tol mengalami kerusakan dan bila tidak ditangani
yang dilakukan penanganan (do something) sedini mungkin, biaya penanganan jalan yang
selama waktu peninjauan. perlu dikeluarkan akan semakin besar. Pada
Gambar 7, digambarkan hubungan mutu jalan
Tabel 17 Penghematan Nilai Waktu Jalan (Juta Rp.) (selisih nilai IRI) dengan biaya penanganan jalan,
Benefit Skenario dengan nilai IRI sebelum penanganan sebesar
Tahun
2 3 4 5 9,0 m/km.
2010 0 0 0 0
2011 0 0 0 0
2012 10 10 10 0
2013 1.460 30 30 0
2014 1.730 80 2.770 0
2015 2.100 2.180 3.140 0
2016 3.000 2.700 3.660 2.710
2017 3.790 3.450 4.400 3.460
2018 5.270 4.880 6.360 4.890
2019 9.310 8.640 10.190 8.650
Jumlah 26.670 21.970 30.560 19.710
7
Seminar Nasional Pascasarjana X – ITS, Surabaya 4 Agustus 2010
ISBN No. 979-545-0270-1