Materi:
• Pendahuluan
• Akar Fungsi
• Solusi sistem Persamaan linier
• Fitting dengan least square
• Interpolasi
• Integral
• Differensial
Pendahuluan
• Dalam bidang Sains dan Teknik, kita selalu berhadapan dengan persoalan
matematika
• Persoalan matematika dapat diselesaikan secara analitik dan secara
numerik
Metode Analitik dan Metode Numerik
• Kesalahan mutlak
• Kesalahan relatif
• Kesalahan mutlak semu
• Kesalahan relative semu
Kesalahan Relatif Persen Aproksimasi (ea)
|ea| < es
es = (0,5 * 102-n) %
Contoh : (Taksiran Kesalahan Metode Iterasi):
Dalam matematika fungsi-fungsi dapat dinyatakan dalam deret tak hingga. Jadi, jika
lebih banyak suku ditambahkan kedalam deret maka aproksimasi menjadi taksiran
yang jauh lebih baik. Misal ingin menaksir nilai ex, dengan x=0,5 mengunakan
pendekatan deret, menggunakan 3 angka signifikan (e0,5 = 1.648721271)
x 2 x3 x 4
e = 1+ x +
x
+ + + ...
2! 3! 4!
Taksiran ke-1
ex = 1
1,648721271 − 1
e 0,5 = 1 et = *100% = 39,3%
1,648721271
Taksiran ke-2
ex = 1+ x
1,648721271 − 1,5
e 0,5 = 1 + 0,5 = 1,5 et = *100% = 9,02%
1,648721271
Contoh:
Hasil pengukuran tinggi sebuah pohon = 999 cm
Hasil pengukuran panjang daun = 11 cm
Jika nilai sebenarnya berturut-turut adalah 1.000 cm dan 10 cm, Hitung
Kesalahan dan Kesalahan relatif persen dari kedua hasil pengukuran diatas.
Kesalahan:
Pohon : Et = 1.000 – 999 = 1 cm
Daun : Et = 11 – 10 = 1 cm
Kesalahan relatif:
Pohon : et = 1/1.000 * 100% = 0, 1%
Daun : et = 1/10 * 100% = 10%
Kesimpulan :
“Hasil Pengukuran tinggi pohon lebih baik dari hasil pengukuran Panjang daun”
Jenis Error/Kesalahan
1. Error Bawaan (Inheren)
2. Error Pemotongan (truncation error)
3. Error Pembulatan (round-off error)
4. Error Pemrograman
Error Bawaan (Inheren)
Kesalahan oleh proses ini timbul pada angka pecahan, yang nilai diambil
sebagai angka pecahan yang dinormalisir. Contoh : 0.6666666... menjadi 0.66.
Error Pemotongan (truncation error)
• Error yang muncul akibat pemotongan proses hitung tak hingga,
misal deret Taylor, deret MacLaurin
• Contoh
x3 x5 x7
sin x = x − + − + ...
3! 5! 7!
3 5
x x
sin x x − +
3! 5!
ERROR PEMBULATAN (round-off error)
2. Suatu core diukur porositasnya dengan 2 alat berbeda (alat A dan alat B) sebanyak 3 kali
pengukuran. Hasil pengukuran porositas core dengan alat A adalah 0,2 0,25 ; 0,3. Hasil
pengukuran porositas core dengan alat B adalah 0,26 0,25 ; 0,28. Dari keterangan di atas,
alat manakah yang mengukur paling baik?. Jelaskan jawaban Anda.