Anda di halaman 1dari 35

FUNGSI GINJAL

Pemeriksaan Kimia Klinik


Fungsi Ginjal
- Pemeriksaan Bersihan Kreatinin
- Laju filtrasi glomerulus
- sistatin C
Pra-analitika Pemeriksaan Kimia Darah
• Pengumpulan Sampel
1. Persiapan pasien
2. Identifikasi pasien
3. Pengambilan sampel

• Penanganan Sampel
1. Transpor
2. Pemrosesan
3. Penyimpanan
Praanalitika
• Faktor Pasien
1.Perubahan posisi
2.Tirah Baring
3.Olah raga
4.Variasi sirkadian
5.Diet dan pengaruh makanan
6.Pengaruh biologis & penyakit
7.Pengaruh obat
¤ Kreatinin: suatu non protein nitrogen yang
merupakan hasil metabolisme kreatin dan
keratin fosfat.

¤ Sintesa di ginjal, hati dan pankreas dari


arginin & lisin melalui dua reaksi enzimatik
KREATININ
• Metabolisme
creatin kinase

kreatin kreatin fosfat


ATP ADP

H2O P

kreatinin
METODE PEMERIKSAAN KREATININ
1.Metode kimia : jaffe reaction
• Prinsip :
Kreatinin + asam pikrat → kompleks orange-merah.
Absorbansi dibaca pada panjang gelombang 340 nm.

• Prosedur : Sampel dicampur dengan reagen kemudian


tunggu 30 detik → baca absorbans pd panjang
gelobang 490-500 nm.
METODE PEMERIKSAAN KREATININ
• Interfering factor:
1.Jaffelike chromogen: protein, glukosa, benda
keton, piruvat dll
2.Obat : cepalosporin
3.Suhu
4.Adanya bahan reduksi dalam urin
• Kelebihan : mudah dan tidak mahal
• Kekurangan : kurang sensitif dan spesifik
METODE PEMERIKSAAN KREATININ
2. Metode enzimatik
• Prinsip :
Enzim kreatininase mengkatalisis perubahan kreatinin
→kreatin. Kreatin dideteksi melalui reaksi enzimatik:
a. kreatinin iminohydrolase (Absorbans 340 nm)
Kreatinin iminohidrolase
kreatinin + H2O NH3 + N-methilhidantoin
Glutamat dehidrogenase
NH3 + 2 oxoglutarat+NADH glutamat + NAD
METODE PEMERIKSAAN KREATININ
b. Kreatinin amidohidrolase (absorban 510 nm)
kreatininase

Kreatinin + H2O kreatin


kreatinase

Kreatin + H2O sarkosin + urea


sarkosin oksidase

Sarkosin + O2 + H20 glisin + H2O2 + HCHO


peroksidase
H2O2 +s-4 dikloophenosulfonat polimer
kromogen + H2O
METODE PEMERIKSAAN KREATININ
• Interfering factor :
1.Hemolisis
2.Ikterus
3.Lipemia
4.Asam askorbat
5.Obat : levodopa
Pasca analitik:
Kreatinin meningkat pada:
-Olah raga / latihan berat
-Katabolisme jaringan

Kreatinin menurun pada:


-Obstruksi traktus urinarius - Atrofi otot
-Glomerulonefritis akut / kronis - Polikistik ginjal
-Pielonefritis bilateral kronis
-Obat – obatan nefrotoksik
-Shock hipovolemik
KADAR KREATININ DARAH
Blood creatinine mg/dl
14
12

10

30 60 90 120
G.F.R. ml / minute
¤ Cystatin C : Protein BM rendah yang terdiri
dari 122 asam amino, termasuk famili
Cysteine Proteinase Inhibitor.

¤ Cystatin C merupakan produk gen “house


keeping” yang diekspresikan oleh semua sel
berinti dan dihasilkan secara konstan.
CYSTATIN C
¤ Metabolisme :
Sel berinti → masuk aliran darah → filtrasi
bebas di ginjal kemudian direabsorbsi di
tubulus proksimal dan langsung
dikatabolisme sehingga tidak ada yang
kembali kedarah.
1. Radioimmunoassay
Prinsip : Reaksi kompetitif antara Ag dan
Ag-label radioisotop untuk mengikat Ab (340
nm)→ kadar zat yg diukur berbanding terbalik
dg Ab-Ag label.
• Kelebihan : sensitivitas & spesifisitas tinggi,
interfering factor tidak ada
• Kekurangan : bersifat radioaktif terhadap
tubuh, mahal
¤ Enzym immunoassay
Prinsip : Reaksi kompetitif Ag dan Ag label
enzim dengan Ab yang diukur pada panjang
gelombang 340 nm →kadar zat yg diukur
berbanding terbalik dg Ab-Ag label.

• Kelebihan : sensitif, murah, tersedia, tidak


ada radiasi
• Kekurangan : dipengaruhi kandungan
plasma
Metode Pemeriksaan Cystatin C

• Nephelometri
Prinsip :
Mengukur kenaikan intensitas cahaya yang
dihamburkan oleh partikel zat dalam larutan.
Kenaikan intensitas sebanding dengan jumlah
zat yang diukur.
Metode Pemeriksaan Cystatin C
• Turbidimetri
• Prinsip :
Mengukur absorbansi cahaya oleh larutan
yang mengandung partikel pada panjang
gelombang 340 nm. Peningkatan absorbansi
sebanding dengan kadar zat yang diukur.
Metode Pemeriksaan Cystatin C
• Interfering factor :
1.Hemolisis
2.Bilirubin
3.Lipemia
4.Rheumatoid factor
• Kelebihan : sensitivitas tinggi
• Kekurangan : belum tersedia luas
Stabilitas Sampel
• Kreatinin di serum :
20-250 C → 7 hari
4-80 C → 7 hari
- 200 C → 3 bulan
- 700 C → bertahun-tahun

• Cystatin C di serum :
20-250 C → 7 hari
-200 C → 1-2 bulan
- 700 C → bertahun-tahun
Perbandingan Pemeriksaan Cystatin C, Kreatinin
Sebagai Penanda LFG

• Cystatin C :
1.Diproduksi secara konstan
2.Konsentrasi dalam darah tidak dipengaruhi
faktor diluar LFG, misal umur, jenis kelamin,
massa otot, diet
3.Tidak ada extrarenal route →ekskresi hanya di
ginjal
4. Deteksi dini penurunan fungsi ginjal
5.Dipengaruhi penyakit tertentu(tumor)
Perbandingan Pemeriksaan Cystatin C, Kreatinin Serum
& Bersihan Kreatinin
Sebagai Penanda LFG
• Kreatinin :
1.Diproduksi relatif konstan
2.Konsentrasi dalam darah dipengaruhi faktor
diluar LFG, misal umur, jenis kelamin, massa
otot, diet
3.Ada extrarenal route →kulit, usus
4. Kadar meningkat didarah→ penurunan fungsi
ginjal
5.Dipengaruhi obat tertentu (simetidin,
trimetoprim)
Laju Filtrasi Glomerulus/LFG/GFR

• GFR : Volume plasma yang difiltrasi


glomerulus dalam satuan waktu (mL/menit)
GFR = UxV/Pxt

• Bersihan suatu zat : volume plasma yang


dibersihkan dari zat tersebut dalam satuan
waktu (mL/menit)
C = U (mg/dL) x V (mL/menit)
P (mg/dL)
RUMUS BERDASARKAN KREATININ
• Bersihan kreatinin :
CCT(mL/menit) =
Ucr (mg/dL) x v (mL/menit) x 1.73
Pcr (mg/dL) x A
• Cockcroft-Gault (umol/L) :
140-usia x BB x F
kreatinin serum x 0.8136
• MDRD :
186 x Pcr -1.154 x umur -0.203 x 0.742 bila wanita x
1210 bila kulit hitam
Rumus Perkiraan GFR Berdasarkan
Cystatin C
• eGFR = (80,35/kadar cystatin C dalam mg/dL)-
4,32
Tes Bersihan Ginjal
• Bersihan Inulin → gold standar
Inulin : ekstrak umbi bunga dahlia, difiltrasi
bebas di glomerulus, tidak direabsorbsi, tidak
disekresi.
Prosedur :
1.Subyek puasa
2.Satu jam sebelum pemeriksaan diberi minum
500 ml, kemudian 200 ml tiap 30 menit
sampai tes selesai
Bersihan Inulin
3. Subyek berbaring, dimasukan inulin melalui
infus IV 18,1 mg/menit selama tiga jam.
4. Setelah satu jam ambil sampel darah.
Sampel urin dikumpulkan setiap jam dengan
interval tiga jam.
( laki-laki : 127 mL/min, perempuan : 118
mL/min)
• Keuntungan : difiltrasi bebas, tidak
direabsorbsi, tidak disekresi
• Kerugian :
1.Eksogen→pemantauan ketat agar kadarnya
konstan di darah
2.Perlu waktu untuk pengumpulan urine
3.Inulin sulit tersedia
4.invasif
Bersihan Iodohexol
• Iodohexol : medium kontras sinar x dengan
BM rendah, bersifat non ionik, didistribusikan
keruangan ekstraseluler & dieliminasi dari
plasma melalui filtrasi glomerulus
• Prosedur :
1.Subyek puasa
2.Minum 500 mL air sebelum pemeriksaan dan
200 mL setiap 30 menit sampai selesai
pemeriksaan
4. 3,5 ml iohexol disuntikan IV, tunggu selama
satu jam.
5. Sampel darah vena dikumpulkan pada interval
waktu tertentu (misal menit 120, 180 dstnya)
5. Hitung kadarnya dalam darah dan urine
Bersihan Kreatinin
• Prosedur :
1.Pasien diberi penjelasan mengenai tes
2.Pengumpulan urin 24 jam → urin
dikumpulkan setelah subyek berkemih dan
membuang porsi urin tersebut, untuk
selanjutnya menampung urin setiap berkemih
selama 24 jam.
3. Siapkan penampung yang telah diberi
pengawet
4.Subyek tidak melakukan aktivitas berat dan
minum cukup
5. Setelah ditampung, urin langsung dibawa
kelaboratorium
• Keuntungan : Mengurangi variasi diurnal
• Kekurangan :
1.Butuh waktu untuk pengumpulan urin
2.Kesalahan pengumpulan urin
Stage of Chronic Kidney Disease
Stage Description GFR (Ml/min/1.73 Kondisi
m2)

1 Kidney damage with normal or >90 Albuminuria,


increased GFR proteinuria,
hematuria
2 Mild decreased GFR 60-89 Albuminuria,
proteinuria,
hematuria
3 Moderate decreased GFR 30-59 early

4 Severe reduced GFR 15-29 late

5 Kidney failure <15 End stage

Anda mungkin juga menyukai

  • Cairan Sendi
    Cairan Sendi
    Dokumen28 halaman
    Cairan Sendi
    Afli Sindri Dacosta Alnabe
    Belum ada peringkat
  • IMUNOASAY
    IMUNOASAY
    Dokumen38 halaman
    IMUNOASAY
    Afli Sindri Dacosta Alnabe
    Belum ada peringkat
  • Cairan Otak
    Cairan Otak
    Dokumen37 halaman
    Cairan Otak
    Afli Sindri Dacosta Alnabe
    Belum ada peringkat
  • Biomolekuler 2a
    Biomolekuler 2a
    Dokumen20 halaman
    Biomolekuler 2a
    Afli Sindri Dacosta Alnabe
    Belum ada peringkat
  • Rubrum
    Rubrum
    Dokumen1 halaman
    Rubrum
    Afli Sindri Dacosta Alnabe
    Belum ada peringkat