Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

DANA PENSIUN

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bank dan Lembaga
Keuangan

Dosen Pengampu : Surono, S.E., M.E.,M.SEI.

Disusun Oleh:

Lindawati 1951040341
Muhammad Rizal Afandi 1951040363
Putra Adi Pradana 1951040391
PutriMuliaSari 1951040395

MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2020/2021
KATAPENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah ini yang Alhamdullilah tepat pada waktunya yang berjudul “Dana Pensiun“
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang Dana Pensiun. Jika dilihat dari berbagai aspek kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu kami harap dan demi kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhoi usaha kita. Aamiin
Wassalamu’alaikum wr.wb

Bandar Lampung, 20 Maret 2021

Kelompok 8

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................ii

Daftar Isi............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1................................................................................ Latar Belakang 4

1.2........................................................................ Identifikasi Masalah 5

1.3........................................................................ Tujuan Kepenulisan 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Dana Pensiun.............................................................6

2.2. Tujuan, Fungsi dan Peran Dana Pensiun.....................................8

2.3. Produk, Sumber dan Alokasi Dana..............................................9

2.4. Mekanisme Oprasional Dana Pensiun.......................................11

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan..........................................................................13

3.2. Saran....................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................14

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dana Pensiun merupakan suatu badan hukum yang mengelola dan menjalankan
manfaat pensiun, yang didirikan secara terpisah oleh perusahaan, dengan mencadangkan
dana untuk mengelola Dana Pensiun guna menjamin kesinambungan penghasilan
karyawan setelah purnakarya. Pada prinsipnya.Dana Pensiun merupakan suatu alternatif
untuk memberikan manfaat kepada karyawan untuk memperkecil atau mengurangi
resiko-resiko yang bisa dihadapi di masa yang akan datang, seperti resiko kehilangan
pekerjaan, lanjut usia, kecelakaan yang mengakibatkan cacat tubuh atau meninggal
dunia. Resiko tersebut berpengaruh pada kelangsungan hidup mereka, karenanya untuk
mengatasi kemungkinan resiko tersebut diciptakan suatu usaha pencegahan antara lain
dengan menyelenggarakan program pensiun (pension plan), yang bisa dikelola oleh
perusahaan swasta atau pemerintah.
Tujuan penyelenggaraan program pensiun ditinjau dari kepentingan perusahaan atau
pemberi kerja, terdapat dua aspek yaitu: aspek ekonomi danaspek sosial. Aspek
ekonomis meliputi loyalitas dan kompetisi pasar tenaga kerja. Dengan diadakannya
program Dana Pensiun karyawan diharapkan mempunyai loyalitas dan dedikasi tinggi
terhadap perusahaan, serta diharapkan perusahaan mempunyai daya saing dan nilai lebih
dalam mendapatkan karyawan yang berkualitas dan professional di pasaran tenaga kerja.
Tugas yang harus diemban Dana Pensiun adalah mengelola danmenginvestasikan
dana yang dihimpun dari kontribusi yang dibayarkan olehkaryawan dan atau pemberi
kerja. Tugas selanjutnya adalah membayarkan manfaat pensiun kepada karyawan di
masa purnakaryanya. Dana Pensiun bertanggungjawab kepada pemberi kerja melalui
Dewan Pengawas untuk pengelolaan dana yang dikumpulkan sehingga pada waktunya
dapat mencukupi dalam pembayaran manfaat pensiun kepada para peserta.Agar mampu
menjalankan fungsinya, Dana Pensiun harus mengelola dan mengembangkan dana yang
terkumpul dengan cara yang aman dan menguntungkan, salah satunya dengan melakukan
investasi. Investasi yang dilakukan oleh Dana Pensiun harus sesuai dengan kebijakan
investasi dari pendiri Dana Pensiun dan juga sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu
Peraturan Menteri Keuangan No.199/PMK.010/2008 yang mengatur tentang Investasi
Dana Pensiun Pada tanggal 20 April 1992 lahir Undang-undang Nomor 11 tahun 1992

4
tentang Dana Pensiun sebagai landasan hukum dan operasional bagi Dana Pensiun.
Dengan adanya UU No. 11/1992 Dana Pensiun berdiri sebagai badan hukum yang
terpisah dari pendirinya sehingga kelangsungan pembayaran manfaat pensiun terjamin
dengan adanya pemisahan aset Dana Pensiun dari pendirinya.Sehubungan dengan hal
tersebut, Dana Pensiun memerlukan sistem pelaporan yang terpisah dari pemberi kerja
yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai keuangan Dana
Pensiun.Pengelolaan keuangan Dana Pensiun memiliki kekhususan yang disebabkan
adanya perbedaan waktu yang relatif cukup panjang antara saat diterima hak dan saat
tunainya kewajiban Dana Pensiun.Hak Dana Pensiun adalah berupa setoran iuran dari
peserta dan pemberi kerja yang diterima secara berkala dari awal kepesertaan sebagai
peserta program manfaat pensiun.

1.2 Identifikasi Masalah


Dari uraian diatas dapat kita rumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
1) Apa pengertian dana pensiun ?
2) Apa tujuan, fungsi dan peran dana pensiun ?
3) Apa saja produk, sumber dan alokasi dana ?
4) Bagaimana mekanisme operasional dana pensiun ?

1.3 Tujuan Penulisan


1) Untuk memenuhi tugas mata kuliah Lembaga dan Keuangan.
2) Dapat mengetahui lebih banyak mengenai Dana Pensiun.
3) Untuk mengetahui produk, sumber dan alokasi dana.

BAB II
PEMBAHASAN

5
2.1 Pengertian Dana Pensiun

Pengertian Dana Pensiun secara harfiah, Pensiun adalah masa seseorang tidak lagi
bekerja karena memasuki usia atau kondisi tertentu. Kondisi tidak bekerja ini dapat
terjadi karena pemutusan hubungan kerja antara perusahaan dan karyawan oleh beberapa
sebab, baik karena batas usia pensiun, sakit/meninggal dunia, restrukturisasi/dinas,
maupun alasan pemberhentian lainnya.

Dana pensiun menurut undang undang nomor 11 tahun 1992 yakni sebuah badan
hukum yang mengelola dan dapat menjalankan program yang menjanjikan manfaat
pensiun.Pensiun merupakan sebuah kondisi di saat kita berhenti bekerja karena
memasuki usia pensiun. Dana pensiun ini adalah hak seseorang untuk dapat memperoleh
sebuah penghasilan setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau
ada sebab lain yang sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.Penghasilan ini juga
biasanya berupa uang yang dapat diambil setiap bulannya atau diambil sekaligus pada
saat seseorang yang akan memasuki masa pensiun, hal ini juga tergantung dari kebijakan
yang terdapat dalam suatu perusahaan.

Dana Pensiun merupakan salah satu bentuk badan hukum yang mengelola program
pensiun yang dimaksudkan untuk dapat memberikan kesejahteraan pada karyawan suatu
perusahaan terutama yang sudah pensiun.1

Untuk pembahasan pengertian dana pensiun, akan kita bahas dalam lingkup utama
yaitu dari segi usia. Pada dasarnya, UU Ketenagakerjaan Indonesia tidak menentukan
batas usia pensiun; melainkan ditetapkan dalam Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan,
Perjanjian Kerja Bersama atau Peraturan Perundang-undangan.

Meski demikian, usia pensiun dapat merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 2015, tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun yang menetapkan usia
pensiun yaitu 56 tahun. Lebih lanjut, aturan tentang usia pensiun dapat dijabarkan secara
lengkap di Pasal 15 PP 45/2015 tersebut, yaitu:

1
Sarjana Ekonomi, Dana Pensiun, diakses dari” https://sarjanaekonomi.co.id/dana-
pensiun/” pada tanggal 16 Juli 2016, pukul 01.53

6
a) Untuk pertama kali Usia Pensiun ditetapkan 56 tahun.
b) Mulai 1 Januari 2019, Usia Pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi 57
tahun.
c) Usia Pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (2) selanjutnya bertambah 1 tahun
untuk setiap 3 tahun berikutnya sampai mencapai Usia Pensiun 65 tahun.
d) Dalam hal Peserta telah memasuki Usia Pensiun tetapi yang bersangkutan tetap
dipekerjakan, Peserta dapat memilih untuk menerima Manfaat Pensiun saat mencapai
Usia Pensiun atau saat berhenti bekerja dengan ketentuan paling lama 3 tahun setelah
Usia Pensiun.

Setelah memasuki batas usia pensiun, seseorang berhak mendapatkan uang pensiun
dari tempat dia bekerja. Pengertian dana pensiun adalah hak pekerja, berupa penghasilan
yang diperoleh setelah bekerja selama durasi tertentu, sesuai mekanisme atau kebijakan
perusahaan.2

2.2 Tujuan, Fungsi Dan Peran Dana Pensiun

A.) Tujuan Dana Pensiun

a) Perusahaan
 Kewajiban Moral yang dimana perusahaan wajib memberikan rasa aman
kepada karyawan terhadap masa yang akan datang sehingga para pensiunan
tidak lagi khawatir terhadap sebuah penghasilan mereka setelah pensiun.
 Loyalitas dimana pada sebuah perusahaan mengharapkan loyalitas yang
tinggi dari para karyawannya terhadap perusahaan mereka serta berusaha
untuk dapat meningkatkan motivasi terhadap karyawan dalam melaksanakan
sebuah pekerjaan mereka sehari-hari.
 Kompetisi Pasar Tenaga Kerja, dimana suatu perusahaan akan memiliki daya
saing dalam usaha untuk mendapatkan seorang karyawan yang berkualitas
dan professional pada pasaran tenaga kerja.

2
FPI Mega Life, Investasi, diakses dari “https://www.pfimegalife.co.id/literasi-
keuangan/investasi/read/pengertian-dana-pensiun-dan-tujuannya” pada tanggal 20 juli 2020, pukul
20.43

7
 Memberikan suatu penghargaan kepada karyawan yang telah ke perusahaan
dalam kurun waktu yang relatif lama.
 Agar di usia pensiun karyawan tersebut akan tetap dapat menikmati hasil
yang diperoleh setelah bekerja diperusahaannya.
 Meningkatkan sebuah citra perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah.

b) Peserta atau Karyawan


 Rasa aman bagi para peserta terhadap masa yang akan dating karena tetap
memiliki penghasilan pada saat mereka mencapai waktu pensiun.
 Kompensasi yang jauh lebih baik yaitu peserta mempunyai tambahan
kompensasi meskipun baru bisa dinikmati pada saat mereka untuk mencapai
waktu pensiun atau berhenti bekerja.
 Agar karyawan termotivasi untuk terus bekerja dalam berbagai kondisi yang
semangat dan dengan niat yang tinggi.

c) Penyelenggara Dana Pensiun


 Mengelola dana pensiun untuk dapat memperoleh keuntungan.
 Turut membantu dan mendukung suatu program pemerintah.
 Sebagai bakti sosial terhadap para peserta dana pensiun.

B.) Peran Dana Pensiun


Adapun peran dana pensiun bagi peserta antara lain :
 Asuransi, yaitu peserta yang meniggal dunia atau cacat sebelum waktu pensiunnya
dapat diberikan uang pertanggung jawaban atas beban bersama dari dana pensiun.
 Tabungan, yaitu iuran peserta dan iuran pemberi kerja merupakan tabungan untuk
dan atas nama peserta dana pensiun itu sendiri. Iuran yang dibayarkan oleh
karyawan dapat dilihat setiap bulan sebagai tabungan para pesertanya.
 Pensiun yaitu seluruh uang himpunan iuran peserta dan iuaran pemberi kerja serta
hasil pengelolaannya akan dibayarkan dalam bentuk manfaat pensiun sejak bulan
pertama sejak mencapai usia pensiun selama seumur hidup peserta.3
3
Media Belajar, Akuntansi Lengkap, diakses dari
“https://www.akuntansilengkap.com/keuangan/dana-pensiun/” Pada tanggal 10 Oktober 2019,
pukul 23.50

8
2.3 Produk, Sumber dan Alokasi Dana
A. Produk Dana Pensiun
a. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
DPPK adalah dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang
mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan rogram dana
pensiun manfaat pasti bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawan sebagai
peserta dan yang menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja. Dengan
demikian, dana pensiun jenis ini disediakan langsung oleh pemberi kerja.
Pendirian DPPK ini harus mendapatkan pengawasan dari menteri keuangan.
b. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
DPLK adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi
jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun iuran pasti bagi perorangan, baik
karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari DPLK bagi karyawan bank
atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan.
Bagi masyarakat pekerja mandiri seperti dokter, petani, nelayan dan lain
sebagainya dimungkinkan untuk bisa memanfaatkan DPLK sesuai dengan
kemampuannya. Pendirian DPLK oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa harus
mendapatkan pengesahan dari meteri keuangan.
c. Program Pensuin Manfaat Pasti
Program pensiun manfaat pasti (defined benefit plan), adalah suatu program
pensiun yang memberikan formula tertentu atas manfaat yang akan diterima
karyawan pada saat mencapai usia pensiun. Atas dasar formula manfaat yang
dimaksud, besarnya iuran yang diperlukan dihitung oleh aktuaris. Perbandingan
iuran karyawan dan pemberi kerja bervariasi tergantung kesepakatan yang dicapai,
namun pada umumnya iuran pemberi kerja lebih besar dari pada iuran karyawan.
Bagi perusahaan yang belum mendirikan dana pensiun, maka dapat bergabung
dengan dana pensiun yang telah ada sebagai mitra.
d. Program Pensiun Iuran Pasti
Program pensiun iuran pasti (defined contribution pension plan), adalah
program pensiun yang menetakan besarnya iuran karyawan dan perusahaan.
Sedangkan benefit yang akan diterima karyawan dihitung berdasarkan akumulasi
iuran ditambah dengan hasil pengembangan atau investasinya. Program pensiun
iuran pasti dilakukan oleh dana pensiun pemberi kerja dan lembaga keuangan,
9
maka hanya dapat menjalankan program pensiun iuran pasti. Lembaga keuangan
dimaksudkan dalam dana pensiun lembaga keuangan adalah bank dan perusahaan
asuransi jiwa yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah.
B. Sumber dan Alokasi Dana
a. Sumber Dana Pensiun
1. Hasil Investasi
Sumber dana pensiun bisa didapatkan dari hasil investasi sebuah perusahaan pada
perusahaan lain, sehingga keuntungan investasi bisa dijadikan sebagai
tabungan sumber dana pensiun.
2. Iuran Karyawan atau Peserta
Sumber dana pensiun bisa didapatkan dari iuran karyawan atau peserta. Karena,
saat karyawan atau peserta belum pensiun, setiap bulannya gaji atau upahnya
dipotong oleh perusahaan dengan tujuan sebagai tabungan dana pensiun.
Perhitungan
Iuran normal : 5,4% x PhDP (gaji karyawan bulan terakhir sesuai peraturan
pemberi kerja, yang menjadi dasar perhitungan besarnya iuran dan manfaat
pensiun).
3. Iuran Pemberi Kerja
Sumber dana pensiun bisa didapatkan dari iuran pemberi kerja atau perusahaan
tersebut terhadap karyawan atau peserta yang bekerja diperusahaan tersebut.
4. Pengalihan dari dana pensiun lain.
b. Alokasi dana Pensiun
Menurut peraturan menteri keuangan Nomor 199/PMK. 010/2008 tentang
investasi dana pensiun dapat melakukan investasi dananya pada :
1. Surat berharga Negara
2. Tabungan ada bank
3. Deposito berjangka pada bank
4. Deposito on call pada bank
5. Sertifikat deposito pada bank
6. Sertifikat Bank Indonesia
7. Saham yang tercatat di bursa efek Indonesia
8. Obligasi yang tercatat di bursa efek Indonesia
9. Sukuk yang tercatat di bursa efek Indonesia4
4
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT Grafindo, 2001.

10
2.4 Mekanisme Oprasional Dana Pensiun
Dana Pensiun Lembaga Keuangan merupakan lembaga keuangan yang menghimpun
dana pensiun perorangan. Orang bersangkutan bisa mengikuti program ini meski ditempat
kerjanya sudah mengikuti program pensiun sendiri. Sedang DPPK merupakan lembaga
keuangan yang menghimpun dana pensiun yang dibentuk pihak pemberi kerja, dalam hal
ini perusahaan, untuk para pekerjanya sendiri. Peserta program ini tak bisa menjadi
peserta pada DPPK lain.
Untuk menjadi peserta atau nasabah program dana pensiun adalah solusi investasi
keuangan jangka panjang yang tepat. Bukan hanya bersifat melindungi kekayaan nasabah
tetapi menjamin kontinuitas penghasilan dan kesejahteraan sewaktu nasabah tidak
produktif lagi.
Mekanisme pengelolaan dana program pensiun identik dengan mekanisme tabungan
perbankan. Bedanya, orientasi tabungan perbankan lebih bersifat jangka pendek dan
didominasi untuk membiayai aktivitas yang konsumtif, ditandai dengan tingginya
frekuensi penarikan dana. Sedang dana pensiun, sesuai tujuannya bersifat jangka panjang
dan berorientasi pada pembiayaan kebutuhan hidup masa tua.
Keunggulan dana yang dikelola DPLK dibandingkan dengan jika dikelola dalam
tabungan perbankan adalah :
Pertama : Prinsip penghematan pajak atas iuran peserta. Iuran peserta dana pensiun
sampai jumlah tertentu dapat dibebankan sebagai biaya yang akan mengurangi besarnya
penghasilan kena pajak. Pasal 6 ayat (1) huruf c UU No. 10 Tahun 1994 tentang pajak
penghasilan dan pasal 4 ayat (3).
Jika diilustrasikan : seseorang dengan gaji Rp 6 juta/bulan menjadi peserta DPLK
dengan iuran sesuai ketentuan Rp. 1 juta/bulan selama 30 tahun. Dari iuran ini seseorang
itu dapat menghemat Rp. 3,6 juta/tahun. Bila akumulasi tahunannya diinvestasikan
dengan rata-rata 15% maka, hasil akhir ditahun ke-30 akan mencapai Rp. 1.005.213.190
neto.
Kedua : Prinsi penghematan pajak atas hasil investasi. hasil investasi dana pensiun
dalam bidang penanaman modal tertentu memperoleh fasilitas penundaan pajak
penghasilan. Dasar hukumnya SK menteri keuangan No. 651/KMK.04/1994 yang
merupakan penjabaran lebih lanjut pasal 4 ayat (3) huruf g UU No. 10 tahun 1994.
Ketiga : Prinsip keamanan dana dari segala macam sitaan (creditor proof). Dasar
hukumnya, pasal 0 UU No. 1992 ayat 1-2 yakni :
11
a. hak terhadap manfaat pensiun yang dapat dibayarkan oleh dana pensiun tidak
dapat digunakan sebagai jaminan pinjaman dan tidak dapat dialihkan maupun
disita.
b. Semua transaksi yang mengakibatkan pengikatan, pembayaran manfaat pensiun
sebelum jatuh tempo atau menjamin manfaat pensiun yang diperoleh dari dana
pensiun dinyatakan batal berdasarkan undang-undang ini.
Ketiga keunggulan diatas memperlihatkan betapa tepat dan
menguntungkannya jika kita menanamkan sebagian penghasilan yang disisihkan
setiap bulannya dalam pengelolaan DPLK demi masa depan.5

5
Andi Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta : Prenada Media Grup,
2010.

12
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Program dana pensiun syariah di Indonesia masih dilaksanakan secara terbatas oleh
DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) di beberapa bank dan asuransi syariah.
Umumnya, produk DPLK syariah merupakan salah satu produk penghimpunan dana
yang ditawarkan oleh bank atau asuransi syariah untuk memberikan jaminan
kesejahteraan di hari tua atau diakhir masa jabatan karyawan ataupun nasabahnya.
Umumnya, produk dana pensiun yang ditawarkan DPLK syariah menawarkan produk
pensiun dengan konsep tabungan dan produk pensiun plus asuransi jiwa.
Artinya dana pensiun dikelola oleh suatu lembaga dan memungut dana dari
pendapatan para karyawan suatu perusahaan, kemudian membayarkan kembali dana
tersebut dalam bentuk pensiun setelah jangka waktu tertentu, sedangkan perusahaan
dana pensiun secara umum merupakan sesuai dengan perjanjian artinya pensiun dapat
diberikan pada saat karyawan tersebut sudah memasuki usia pensiun dapat diberikan
pada saat karyawan tersebut sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain
sehingga memperoleh hak untuk mendapatkan dana pensiun.

3.2. Saran
Saran yang bisa diberikan oleh pemakalah :
Perlu adanya metode penelitian yang lebih lanjut dan terperinci untuk masalah dana
pensiun terutama produk DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan).

13
DAFTAR PUSTAKA

FPI Mega Life, 20 Juli 2021 Investasi, diakses dari


“https://www.pfimegalife.co.id/literasi-keuangan/investasi/read/pengertian-dana-
pensiun-dan-tujuannya”.
Media Belajar, 10 Oktober 2019. Akuntansi Lengkap, diakses dari
“https://www.akuntansilengkap.com/keuangan/dana-pensiun/”.
Kasmir. 2001. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Sarjana Ekonomi, 16 Juli 2016. Dana Pensiun, diakses dari”
https://sarjanaekonomi.co.id/dana-pensiun/”.
Soemitra, Andri. 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Prenada
Media Group.

14

Anda mungkin juga menyukai