Anda di halaman 1dari 21

Pengolahan Data Total Station ETS (Electronict Total

Station)
Hasil dari pengukuran yang dilakukan di setiap harinya harus langsung anda download
dari alat Total StationETS, untuk mengejar progress dan menyiapkan untuk presentasi
harian.

Data hasil download dari Alat Total Station ETS, berupa data Measure dan data
Coordinate, data Measure merupakan data yang memiliki deskripsi titik detail yang telah
disetting pada saat pengukuran berlangsung, seperti DTL, JLN, dan ALIRAN AIR.

Sedangkan data Coordinate, merupakan data yang berisikan hasil koordinat


pengukuran, yaitu x dan y.

Gambar 1 Kiri (Tampilan data Coordinate) kanan (Tampilan data Meas)

Setelah melakukan proses download data, untuk data ketinggian harus dijumlahkan
dengan hasil ketinggian titik yang telah benar, misalkan pengukuran detail situasi
dilakukan pada titik P2, maka seluruh tinggi detail harus dijumlahkan dengan tinggi titik
P2.

Langkah-Langkah Penghitungan Tinggi Titik Detail


1. Buka data hasil download dari Total Station ETS, berupa data Measure.

2. Jumlahkan tinggi data tinggi detail yang didapatkan dari alat Total Station ETS
dengan titik tinggi poligon yang dipakai, dalam hal ini titik poligon yang dipakai adalah
titik BM P2, sehingga proses perhitungan ketinggian detail situasi selalu mengikat pada
tinggi titik benar pada P2, agar hasil hitungan selalu mengikat pada tinggi titik P2,
gunakan symbol ‘$’ pada kolom tinggi P2.

Gambar 2. Proses menghitung tinggi titik detail.

3. Kemudian untuk data x dan y, kita dapat menggunakan data hasil download
coordinate pada Alat Total Station ETS, atau melakukan penambahan angka pada data
measure, karena pada data meas, untuk nilai x, 2 angka didepan tidak ada, sehingga
harus diberikan angka 92, dan untuk data y, harus diberikan angka 7.

4. Proses penambahan angka koordinat x dan y, dapat dilakukan dengan menggunaka


Microsoft Excel, dengan menggunakan formula “concatenate” yang berfungsi untuk
melakukan penggabungan antara 2 kolom, kolom pertama berisi angka 92, dan kolom
kedua berisi angka koordinat easting (x)
Gambar 3. Menggabungkan nilai koordinat

5. Lakukan langkah yang sama, dan sesuaikan tinggi poligon yang dipakai sebagai
tempat berdiri alat.

6. Setelah langkah pengolahan data selesai dilakukan, maka data siap digunakan untuk
proses penggambaran.

Penggambaran Dengan AutoCAD Land Desktop 2009

Proses penggambaran dilakukan dengan menggunakan software AutoCAD Land


Desktop 2009, langkah-langkah penggambaran sebagai berikut :

1. Setelah data hasil pengukuran dikolektifkan dalam satu file Microsoft excel, dimana
data koordinat x y dan z telah benar.
Gambar 4. Koordinat x,y,z yang siap di running

2. Kemudian file pada Ms. Excel tadi, kita save as kedalam format text(tab delimitab) .txt

Gambar 5. Dialog save as

3. Fungsi dilakukan save as kedalam format tab delimitab karena data yang akan di
import pada software AutoCAD LDD 2009, berbentuk tab delimitab, dengan susunan
PENZD, yang artinya data dipisahkan oleh tab, dengan urutan Point, Easting, Northing, Z
elevasi, dan Deskription.
Gambar 6. Hasil Save as data dari Ms. Excel ke .txt

4. Jalankan program AutoCAD LDD 2009

Gambar 7. Tampilan New Drawing pada AutoCAD LDD 2009

5. Create Project – Prototype – Default Meters – Name – Berikan Nama sesuai kelompok,
misalkan Kelompok 6 – OK, dan akan kembali pada tampilan awal – OK.
Gambar 8. Pembuatan file lokasi penyimpanan gambar

6. Setelah di OK akan muncul tampilan Load Setting – m1000set (Metric, 1:1000) – Next

Gambar 9. Kotak Dialog load settings

7. Pada tampilan Units, rubah Linear Units menjadi Meters, Angle Display Style menjadi
North Azimuth – Next
Gambar 10. Kotak Dialog Unit

8. Pada tampilan Scale – Next

Gambar 11. Kotak Dialog Zone

9. Pada tampilan Zone, pilih Categories menjadi UTM, WGS84 Datum, zone 48 South,
Meter, Cent, Meridian, 105d E, karena lokasi berada di Jawa Barat.
Gambar 12. Kotak Dialog Zone

10. Pada tampilan Orientation – Next.

Gambar 13. Kotak Dialog North Scale

11. Pada tampilan Text Style – Next


Gambar 14. Kotak Dialog Text Style

12. Pada tampilan Border –Next

Gambar 15. Kotak Dialog Border

13. Setelah selesai, kita akan melihat tampilan Save Setting – Finish, maka akan muncul
tampilan yang menunjukan bahwa setingan kita berhasil lalu – OK
Gambar 16. Kotak Save Settings

14. Melakukan setting terhadap tamilan point yang kita inginkan, dari menubar Terrain –
Point Setting.

Gambar 17. Langkah Memunculkan Point

15. Pada tampilan Point Setting, pilih Coords X-Y, marker pilih tanda +, kemudian – OK.

Gambar 18. Kotak Dialog Point Settings

16. Langkah berikutnya adalah melakukan import point, dari menubar Point –
Import/Export Point – Import Point
Gambar 19. Langkah import point

17. Akan muncul tampilan Format Manager – Import Point.

a. Format, disini kita diminta untuk memilih susunan dan format data yang akan di
import, PENZD (Space Delimitab), artinya susunan datanya adalah Point Easting
Northing Z elevastion Deskrtion, yang dipisahkan dengan tanda spasi/tab
b. Source File, adalah dimana letak direktori penyimpanan data yang akan di import,
browse data dengan mengklik gambar folder
c. Cekliss Add Point to Point Group, kemudian klik gambar hijau, dan berikan nama,
fungsinya untuk memudahkan memanggil basisdata point saat melakukan
pembangunan kontur
d. Setelah semua selesai, lalu – OK

Gambar 20. Langkah Memanggil Data

18. Setelah selesai mentransfer data point, lembar kerja pada AutoCAD LDD 2009 akan
kosong, maka kita perlu melakukan regen dan zoom extend, dengan cara ketik re pada
Command – Enter, kemudian ketik Z – Enter, E – Enter, maka point yang telah kita
import akan muncul.

Gambar 21. Hasil import point

19. Hasil import titik masih terlalu besar, sehingga kita harus menyesuaikan ukuran titik,
untuk memudahkan kita pada saat proses digitasi dan editing lainya.
a. Blok semua point – klik kanan – Display Properties . . . .

Gambar 22. Merubah ukuran/size point

b. Pada tampilan Point Display Properties, pilih Text, kemudian rubah Text Size menjadi
0.2 Units, Pada Marker, rebah Size in Absolute Units – Size 0.2 Units.
c. Setelah ukuran Text dan Marker disesuaikan, maka hasilnya sebagai berikut
Gambar 23. Hasil setelah dilakukan perubahan ukuran point

20. Klik layer properties, untuk menambahkan layer yang akan kita gunakan.

Gambar 24. Kotak Dialog Layer

21. Lakukan proses digitasi pada jalan, bangunan, aliran air dan kolam, empang, dengan
memilih layer berdasarkan apa yang kana kita digitasi, dengan cara pilih layer jalan,
kemudian masukan Command: pl PLINE, dan mulai melakukuan proses digitasi dengan
menghibungkan nam deskripsi jalan, dan lakukan hal yang sama untuk mendigit yang
lain.

Gambar 25. Tampilan Hasil Proses Digitasi

22. Proses pembuatan kontur

a. Dari menubar Terrain – Terrain Model Explorer


Gambar 26. Melakukan pembangunan kontur

b. Pada tampilan Terrain Model Explorer – Klik kanan pada Terrain – Create New Surface

Gambar 27. Langkah awal membuat kontur

c. Klik kanan pada Surface Name – Rename, berikan nama kelompok 6


Gambar 28. Memberikan nama baru pada Surface

d. Klik Kanan Pada Point Group – Add Point Group…, kemudian pilih Kelompok 6 – OK

Gambar 29. Menambahkan point group

e. Klik Kanan pada Terrain Kelompok 6 – Build


Gambar 30. Dialog membuat kontur

f. Dari Menubar Terrain – Create Contours, setelah muncul tampilan Create Contour,
rubah Minor Interval menjadi 0.5, dan Major Interval 2.5, dalam satuan meter.

Gambar 31. Dialog Penulisan Kontur Minor dan Mayor

g. Pada Command, aka nada tampilan Errase all Cointours (Yes/No), Ketik “Y” – Enter
Gambar 32. Hasil Tampilan Awal Kontur

Gambar 33. Hasil build kontur

23. Lakukan proses editing contours


a. Setelah kontur telah di build/dibangun, langkah berikutnya dilakukan editing kontur,
berdasarkan dengan sifat kontur
– Kontur yang melewati jalan harus condong kearah turunnya jalan
– Kontur yang melewati aliran air, harus condong kearah hilir
– Kontur tidak boleh lancip
– Kontur tidak boleh saling bertampalan.
b. Dari menu terrain – Countur Style Manager

Gambar 34. Langkah editing kontur

c. Pada Counter Apparance, klik Contours and Grips, Smoothing Options pilih Add
Vertices untuk mendapatkan bentuk kontur yang smooth – OK
.

Gambar 35. Membuat Kontur agar Terlihat Smooth dan dapat diedit
d. Tampilan kontur yang melewati jalan, sebelum dilakukan editing

Gambar 36. Kontur yang melewati jalan dan belum di editing

e. Setelah dilakukan editing

Gambar 37. Hasil editing kontur yang melewati jalan

24. Setelah selesai, lakukan editing kontur berdasarkan sifat kontur yang melalui aliran
air dan bangunan, dengan menggunakan langkah yang sama.

Anda mungkin juga menyukai