Anda di halaman 1dari 11

ACARA 4

BUDIDAYA BAWANG DAUN DALAM BOTOL PLASTIK

A. TUJUAN
1. Mempraktekkan budidaya bawang daun dalam botol plastik.
2. Memanfaatkan lahan terbatas untuk budidaya bawang daun.
3. Mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan bawang daun

B. TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi Ilmiah Tanaman Daun Bawang menurut ( Budi, 2008) :
Division : Spermatophyta

Sub-division : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Liliflorae

Famili : Liliaceae

Genus : Allium

Spesies : Allium fistulosum L.

Bawang daun (Allium fistulosum L.) termasuk jenis tanaman sayuran


daun semusim (berumur pendek). Tanaman ini berbentuk rumput atau
rumpun dengan tinggi tanaman mencapai 60 cm atau lebih, tergantung pada
varietasnya. Bawang daun selalu menumbuhkan anakan-anakan baru
sehingga membentuk rumpun. Secara morfologi, bagian atau organ-organ
penting bawang daun adalah akar, batang, daun, bunga, biji. Bawang daun
berakar serabut pendek yang tumbuh dan berkembang ke semua arah dan
sekitar permukaan tanah. Perakaran bawang daun cukup dangkal, antara 8
cm-20 cm. Perakaran bawang daun dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik pada tanah yang gembur, subur, mudah menyerap air dan kedalaman
tanah cukup dalam. Akar tanaman berfungsi sebagai penopang tegaknya

45
tanaman dan alat untuk menyerap zat-zat hara dan air.Bawang daun memiliki
dua macam batang yaitu batang sejati dan batang semu. Batang sejati
berukuran sangat pendek, berbentuk cakram dan terletak pada bagian dasar
yang berada di dalam tanah. Batang yang tampak di permukaan tanah
merupakan batang semu, tersusun dari pelepah-pelepah daun (kelopak daun)
yang 7 saling membungkus dengan kelopak daun yang lebih muda sehingga
kelihatan seperti batang. Fungsi batang bawang daun, sebagai tempat tumbuh
daun dan organorgan lainnya dan sebagai jalan untuk mengangkut zat hara
(makanan) dari akar ke daun sebagai jalan untuk menyalurkan zat-zat hasil
asimilasi ke seluruh bagian tanaman (Asri, 2015).

Bentuk daun dari bawang daun menurut Rukmana (1995) dibedakan


atas dua macam, yaitu bulat panjang di dalamnya berlubang seperti pipa dan
panjang pipih tidak berlubang. Cahyono (2005)b menambahkan ukuran
panjang daun sangat bervariasi, antara 18 cm-40 cm tergantung pada
varietasnya. Daun berwarna hijau muda sampai hijau tua dan permukaan daun
halus. Daun tanaman bawang daun merupakan bagian tanaman yang
dikonsumsi (dimakan) sebagai bumbu atau penyedap sayuran dan memiliki
rasa agak pedas. Daun juga berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
fotosintesis dan hasil fotosintesis digunakan untuk pertumbuhan tanaman.

Tangkai bunga keluar dari ujung tanaman (titik tumbuh) yang


panjangnya antara 30 cm-90 cm. Secara keseluruhan, bentuk bunga bawang
daun seperti payung (umbrella) dan berwarna putih. Bawang daun dapat
menyerbuk sendiri atau silang dengan bantuan serangga lalat hijau ataupun
dengan bantuan manusia, sehingga menghasilkan buah dan biji (Rukmana,
1995).
Biji bawang daun yang masih muda berwarna putih dan setelah tua
berwarna hitam, berukuran sangat kecil, berbentuk bulat agak pipih dan
berkeping satu. Biji 8 bawang daun dapat digunakan sebagai bahan
perbanyakan tanaman (pembiakan) secara generatif (Cahyono, 2005).

46
Syarat tumbuh tanaman bawang daun menurut Cahyono (2005) harus
memperhatikan keadaan iklim dan tanahnya, yaitu :Keadaan Iklim Keadaan
iklim yang harus diperhatikan adalah suhu udara, kelembaban udara, curah
hujan dan penyinaran cahaya matahari. Suhu udara Bawang daun berkisar
antara 190 C-240 C. Suhu udara yang melebihi batas maksimal menyebabkan
proses fotosintesis tidak dapat berjalan sempurna atau bahkan terhenti. Suhu
udara yang rendah dapat menimbulkan kematian. Kelembaban udara yang
optimal bagi pertumbuhan bawang daun berkisar antara 80%-90% dan curah
hujan yang cocok bagi bawang daun adalah sekitar 1.500 mm/tahun-2.000
mm/tahun. Keadaan Tanah Keadaan tanah yang harus diperhatikan adalah
sifat fisik tanah, sifat kimia tanah, sifat biologis, dan ketinggian tempat. Sifat
fisik tanah yang paling baik untuk tanaman bawang daun adalah tanah yang
subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, tata air dan udara dalam
tanah (drainase dan aerasi) baik. Di daerah produsen bawang daun, jenis
tanah yang relatif baik untuk pertumbuhan tanaman ini adalah Andosol,
Latosol, Regosol dan sebagian kecil pada tanah Mediteran dan Aluvial. 9
Kondisi kimia tanah yang cocok untuk bawang daun adalah tanah dengan pH
6,5-7,5 dan sifat biologis tanah yang baik adalah tanah yang banyak
mengandung bahan organik (humus), unsur-unsur hara dan organisme tanah
yang menguraikan bahan organik tanah. Daerah dataran tinggi (pegunungan)
dengan ketinggian 900 m dpl-1.700 m dpl sangat cocok (ideal) untuk
penanaman bawang daun.

Proses pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman dipengaruhi


oleh faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor internal yang
mempengaruhi adalah benih. Sebagai salah satu faktor yang menentukan
produksi tanaman, masa simpan (umur) benih sangat penting. Secara
fisiologis, kualitas benih semakin menurun dengan semakin tuanya umur
benih. Benih yang masa simpannya terlalu lama akan mengalami kemunduran
vigor dan viabilitas (Mahjabin et al. 2015).

47
Adapun salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tanaman adalah medan magnet (Nagy et al. 2005). Medan
magnet merupakan suatu daerah yang dipengaruhi oleh magnet, sebagai
akibat adanya kutub-kutub yang memiliki gaya tarik menarik dan tolak
menolak yang besar (Sari dkk. 2015).

C. ALAT DAN BAHAN


1. Bibit bawang daun
2. Tanah
3. Pupuk kandang
4. Arang sekam
5. Botol Plastik
6. Cethok
7. Ember
8. Cutter / Pisau
9. Paku

D. CARA KERJA
1. Siapkan media tanam dengan mencampurkan tanah, pupuk kandang, dan
arang sekam dengan perbandingan 1:1:1.
2. Siapkan 6 buah botol plastik yang akan digunakan.
3. Potong bagian atas botol plastik dan beri lubang di bagian bawah botol
agar air tidak menggenang.
4. Isi botol plastik dengan campuran media tanam yang sudah dibuat.
5. Tanam bibit bawang daun ke media tanam sedalam 5 cm, setiap wadah
diisi satu bibit bawang daun.
6. Letakkan 3 botol plastik dibawah sinar matahari langsung dan 3 botol
plastik di tempat yang tidak terkena cahaya matahari langsung atau
dibawah naungan.
7. Lakukan penyiraman setiap pagi dan sore hari

48
A. HASIL PENGAMATAN
Tabel 4 Hasil Pertumbuhan Bawang Daun dalam Botol Plastik
Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke-
Perlakuan Sampel 1 2 3
TT JD TT JD TT JD
1 10 3 13 2 14 5
P1 2 10,5 3 13,2 1 16 1
3 12 2 19,5 2 23 2
Rata-rata 10,8 3 15,2 2 17,6 3
1 18 4 24,5 2 25 3
P2 2 11 2 17 6 18 7
3 20,5 2 30 2 31 3
Rata-Rata 16,5 3 23,8 3 24,6 3

Sumber : Praktikum Dasar Teknologi Budidaya Tanaman 2020.

B. PEMBAHASAN
Bawang daun (Allium fistulosum L.) termasuk jenis tanaman sayuran
daun semusim (berumur pendek). Tanaman ini berbentuk rumput atau rumpun
dengan tinggi tanaman mencapai 60 cm atau lebih, tergantung pada
varietasnya. Bawang daun selalu menumbuhkan anakan-anakan baru sehingga
membentuk rumpun. Secara morfologi, bagian atau organ-organ penting
bawang daun adalah akar, batang, daun, bunga, biji. Pada praktikum ini,
media yang digunakan adalah campuran tanah, pupuk kandang, dan arang
sekam dengan perbandingan 1:1:1. Perlakuan pertama adalah tiga buah
tanaman bawang daun dalam botol plastik diletakkan di luar ruanagan atau
terkena sinar matahari langsung, perlakuan kedua adalah tiga buah tanaman
bawang daun lainnya diletakkan dibawah naungan atau tidak terkena sinar
matahri langsung.
Berdasarkan hasil pengamatan, pada perlakuan pertama,yang terkena
matahari langsung, menunjukkan pertumbuhan pada tiap minggunya lebih
rendah dari pada perlakuan kedua. Pada perlakuan pertama minggu pertama
tinggi tanaman dan jumlah daun memiliki rata-rata 10,8 dan 3 sedangkan pada
perlakuan kedua di minggu yang sama memiliki rata-rata 16,5 untuk tinggi
tanaman dan 3 untuk jumlah daun. Selanjutnya, pada minggu kedua perlakuan

49
pertama pada tinggi tanaman dan jumlah daun memiliki rata-rata 15,2 dan 2
sedangkan pada perlakuan kedua memiliki rata-rata 23,8 dan 3. Kemudia pada
minggu ketoga perlakuan pertama tinggi tanaman dan jumlah daun memiliki
rata-rata 17,6 dan 3 sedangkan pada perlakuan kedua di minggu yang sama
memiliki rat-rata 24,6 dan 3 untuk tinggi tanaman dan jumlah daun.
Dari hasil pengamatan dapat kita lihat bahwa,pertumbuhan tanaman
bawang daun yang diletakkan dibawah naungan (perlakuan dua) lebih tinggi
daripada yang diletakkan diluar atau terkena cahaya matahari langsung
(perlakuan satu). Hal ini terjadi karena tanaman bawang daun yang berada di
bawah naungan akan kekurangan cahaya matahari sehingga tanaman bawang
daun akan tumbuh lebih cepat dibadingkan dengan bawang daun yang terkena
sinar matahari langsung. Tanaman bawang daun yang terkena sinar matahari
langsung cenderung tumbuh lebih lambat namun kokoh dan lebih segar, sesuai
dengan pendapat Ashari,S (2005), kekurangan cahaya matahari akan
mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan
cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Selain itu, kekurangan cahaya saat
perkembangan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang
kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah 4 dan daunnya berukuran
kecil, tipis dan berwarna pucat. Gejala etiolasi tersebut disebabkan oleh
kurangnya cahaya atau tanaman berada di tempat yang gelap. Cahaya juga
dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal
ini terjadi karena dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena
cahaya. Cahaya yang bersifat sebagai inhibitor tersebut disebabkan oleh tidak
adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk penunjang
sel – sel tumbuhan sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh ditempat terang
menyebabkan tumbuhan – tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi
relative pendek, lebih lebar, lebih hijau, tampak lebih segar dan batang
kecambah lebih kokoh. Dikarenakan sinar matahari sangat penting dan
memberikan pengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman

50
C. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, dapat disimpulkan
bahwa:
8. Budidaya bawang daun dalam botol plastik dilakukan dengan
menggunakan media campuran tanah, pupuk kandang, dan arang sekam
dengan perbandingan 1:1:1.Ada dua perlakuan yang digunakan dalam
acara ini, yaitu untuk perlakuan pertama tiga tanaman bawang daun
diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari secara langsung, dan
untuk perlakuan kedua, tiga tanaman lainnya di letakkan di bawah
naungan.
9. Memanfaatkan lahan terbatas untuk budidaya tanaman umbi-umbian
ataupun sayuran seperti bawang daun dapat dilakukan dengan
menggunakan botol plastik bekas, selain dapat memanfaatkan lahan yang
terbatas, menggunkan botol plastik sebagai wadah untuk budidaya dapat
mengurangi limbah plastik, sehingga tidak mencemari lingkungan.
10. Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan bawang daun sangat penting
karena kekurangan cahaya akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana
tanaman bawang daun akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan
daunnya berukuran kecil dan pucat, berbeda dengan tanaman bawang
daun yang tumbuh di tempat yang terkena sinar matahari langsung,
pertumbuhannya lebih lambat, namun memiliki fisik yang lebih baik
seperti ukuran daun yang lebih besar dan koko. Cahaya juga dapat bersifat
sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi
karena dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya
sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk penunjang sel – sel
tumbuhan.

51
DAFTAR PUSTAKA

Ashari, S. 2005. Hortikultura ; Aspek Budidaya. Universitas Indonesia, Jakarta.


283 hlm.
Asri, A. W., Sulistyaningsih, E., & Murti, R. H. (2015). Karakter Morfologi dan
Sitologi Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) Hasil Induksi
Kolkisina pada Generasi Vegetatif Kedua. Vegetalika, 4(1), 37-45.
Budhi, G. S., Handayani, T. F., & Adipranata, R. (2008, August). Aplikasi
Pengenalan Daun untuk Klasifikasi Tanaman dengan Metode
Probabilistic Neural Network. In Proceeding, Seminar Ilmiah Nasional
Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2008). Gunadarma
University.
Cahyono, B. (2005). Seri Budidaya Bawang Daun. Kanisius. Yogyakarta,  102.
Mahjabin, S., Bilal & A.B. Abidi. 2015. Physiological and Biochemical
Changes
During Seed Deterioration: A Review. 225 Pertumbuhan Vegetatif
Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) Dari Benih
Internetional. Journal of Recent Scientific Research. 6 (4): 3416-3422.
Nagy, II., R. Georgescu., L. Balaceanu & S. Germene. 2005. Effects Of
Pulsed
Variable Magnetic Field Over Plant Seed. Romanian Journal of
Biophysic. Bucharest. 133: 1-39.
Rukmana, I. H. R. (1995). Daun Bawang. Kanisius.
Sari, RE, Y. Wulan, T. Prihandono, & Sudarti. 2015. Aplikasi Medan
Magnet
Extremely Low Frequency (ELF) 100 µT dan 300 µT pada Pertumbuhan
Tanaman Tomat Ranti. Jurnal Pendidikan Fisika. 4 (2): 164-170.

52
LAMPIRAN

Gambar 1. Perlakuan satu ( tanaman bawang daun diletakkan di tempat


yang terkena matahari langsung)

Gambar 2. Perlakuan dua (tanaman bawang daun diletakkan di bawah


naungan)

Gambar 3. Perlakuan satu setelah 3 minggu tanam (sampel 1,2,3)

53
Gambar 4. Perlakuan dua setelah 3 minggu tanam (sampel 1)

Gambar 5. Perlakuan dua setelah 3 minggu tanam (sampel 2)

54
Gambar 6. Perlakuan dua setelah 3 minggu tanam (sampel 3)

55

Anda mungkin juga menyukai