Anda di halaman 1dari 56

Pelaksanaan Layanan

Bimbingan dan Konseling

Rani Mega Putri, M.Pd., Kons.


Nurwisma, S.Pd.I., M.Pd.
Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling senantiasa
memperhatikan landasan, pengertian, tujuan, fungsi, azas,
prinsip, strategi, langkah-langkah bimbingan dan konseling
Fungsi Bimbingan dan Konseling

01 Pemahaman diri dan lingkungan;

02 Fasilitasi pertumbuhan dan perkembangan

03 Penyesuaian diri dengan diri sendiri dan lingkungan;

04 Penyaluran pilihan pendidikan, pekerjaan, dan karir;

05 Pencegahan timbulnya masalah;

06 Perbaikan dan penyembuhan;


Fungsi BK (lanjutan)
Pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang kondusif untuk perkembangan diri
Konseli;

Pengembangan potensi optimal;

• Potensi = laten power


• Kemampuan yang belum tampak, belum menjadi
• perilaku nyata, belum menjadi prestasi
• Prestasi < Potensi = Underachievent
• Prestasi > Potensi = Overachievement
• Prestasi sesuai potensi = Optimal

Advokasi diri terhadap perlakuan diskriminatif;

Membangun adaptasi pendidik dan tenaga kependidikan terhadap program dan


aktivitas pendidikan sesuai dengan latar belakang pendidikan, bakat, minat,
kemampuan, kecepatan belajar, dan kebutuhan Konseli.
STRATEGI LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

Jumlah individu :layanan individual,


kelompok, klasikal, layanan kelas besar
atau lintas kelas.

Jenis dan intensitas masalah :


bimbingan, konseling, advokasi

Cara komunikasi : tatap muka atau media.


Komponen Program BK
Komponen Cara Pemberian Layanan Strategi/Kegiatan/Kegiatan Layanan

Layanan Dasar Langsung Bimbingan klasikal


Bimbingan kelas besar/lintas kelas

Bimbingan kelompok
Melalui media Pengembangan media bimbingan dan
konseling
Papan bimbingan
Leaflet
Layanan Peminatan dan Langsung Bimbingan klasikal
Perencanaan individual Konseling individual
Konseling kelompok
Bimbingan kelas besar/ lintas kelas

Bimbingan kelompok
Konsultasi
Kolaborasi
Komponen Cara Pemberian Layanan Strategi/Kegiatan/Kegiatan Layanan

Layanan Responsif Langsung Konseling individual


Konseling kelompok
Konsultasi
Konferensi kasus
Kunjungan rumah
Alih tangan kasus
Advokasi
Melalui media Konseling melalui elektronik
Kotak masalah (Kotak Kebutuhan Peserta Didik/konseli)
Dukungan system Administrasi Pelaksanaan dan tindak lanjut assessmen (termasuk
kunjungan rumah)
Penyusunan dan pelaporan program bimbingan dan
konseling
Evaluasi Bimbingan dan Konseling
Pelaksanaan administrasi dan mekanisme bimbingan dan
konseling
Kegiatan tambahan dan Kegiatan tambahan guru bimbingan dan konseling atau
pengembangan keprofesian konselor
berkelanjutan Pengembangan keprofesian berkelanjutan guru
bimbingan dan konseling atau konselor
Layanan Langsung

Layanan melalui
Media
PELAKSANAAN
LAYANAN BK Kegiatan
Administrasi

Kegiatan Tambahan
Layanan Langsung
Konseling individual

Konseling kelompok

Bimbingan kelompok

Bimbingan klasikal

Bimbingan kelas besar atau lintas kelas

Konsultasi

Kolaborasi

Alih tangan kasus

Kunjungan rumah

Advokasi

Konferensi kasus

Peminatan
Layanan Melalui Media
papan bimbingan

kotak masalah

Leaflet

pengembangan media bimbingan dan konseling.


KEGIATAN ADMINISTRASI
Pelaksanaan dan tindak lanjut asesmen
kebutuhan

Penyusunan dan pelaporan program kerja

Evaluasi program bimbingan dan konseling

Pelaksanaan administrasi dan manajemen


bimbingan dan konseling
Kegiatan Tugas Tambahan
Kepala/Wakil Kepala Sekolah

Pembina OSIS

Pembina Ekstrakurikuler

Pembina Pramuka

Koordinator BK

pengembangan keprofesian berkelanjutan konselor/guru bimbingan dan konseling


KONSELING INDIVIDUAL
Pengertian

Konseling individual merupakan proses interaktif yang dicirikan


oleh hubungan yang unik antara guru bimbingan dan konseling
atau konselor dengan peserta didik/konseli yang mengarah pada
perubahan perilaku, konstruksi pribadi, kemampuan mengatasi
situasi hidup dan keterampilan membuat keputusan
Tujuan
Memfasilitasi konseli melakukan perubahan
perilaku, mengkonstruksi pikiran,
mengembangkan kemampuan mengatasi
situasi kehidupan, membuat keputusan yang
bermakna bagi dirinya dan berkomitmen untuk
mewujudkan keputusan dengan penuh
tanggungjawab dalam kehidupannya
Langkah Konseling Individual
(Konseli datang sendiri)

KOMPONEN/ LANGKAH ISI KEGIATAN

Langkah 1 : a. Penataan ruang


Pra konseling b. Kesiapan pribadi guru bimbingan dan konseling atau konselor

Langkah 2 : a. Membangun relasi konseling


b. Melaksanakan tahapan dan mengunakan teknik konseling
Proses konseling sesuai teori yang dipilih baik secara tunggal, maupun integratif.
c. Mengakhiri proses konseling.

Langkah 3 : a. Membuat laporan konseling


Pasca konseling b. Berdasarkan kesepakatan dengan konseli, konselor
memonitoring dan mengevaluasi tindakan/perilaku yang
direncanakan konseli
Langkah Konseling Individual
(Konseli diundang)

KOMPONEN/ LANGKAH ISI KEGIATAN

Langkah 1 :  Mengumpulkan dan menganalisis data konseli secara komprehensif


(potensi, masalah, latar belakang kondisi konseli)
Pra konseling
 Menyusun RPL konseling
 Menata ruang
Langkah 2:  Membangun relasi konseling
 Melaksanakan tahapan dan mengunakan teknik konseling sesuai teori
Proses konseling
yang dipilih baik secara tunggal, maupun integrative
 Menutup proses konseling.
Langkah 3:
Pasca konseling  Membuat laporan konseling
 Berdasarkan kesepakatan dengan konseli, konselor memonitoring dan
mengevaluasi tindakan/perilaku yang direncanakan konseli
Langkah e-counseling

KOMPONEN/ LANGKAH
ISI KEGIATAN
Langkah 1 :  Mendesain menu e-counseling
 Melakukan sosialisasi dan edukasi pada peserta didik/ konseli
Pra konseling

Langkah 2:  Membangun relasi konseling


 Melaksanakan tahapan dan mengunakan teknik konseling sesuai teori
Proses konseling
yang dipilih baik secara tunggal, maupun integrative
 Menutup proses konseling.

Langkah 3: Pasca
konseling  Membuat laporan konseling
 Berdasarkan kesepakatan, konseli melakukan tindakan lanjutan proses
konseling.
KONSELING
KELOMPOK
Pengertian Konseling Kelompok

Konseling kelompok adalah layanan konseling yang diberikan kepada


sejumlah peserta didik/konseli dalam suasana kelompok
dengan memanfaatkan dinamika kelompok untuk saling belajar
dari pengalaman para anggotanya sehingga peserta didik/konseli
dapat mengatasi masalah
TUJUAN
memfasilitasi konseli untuk melakukan perubahan perilaku,

mengkonstruksi pikiran,

mengembangkan kemampuan mengatasi situasi kehidupan,

membuat keputusan yang bermakna bagi dirinya, dan

berkomitmen untuk mewujudkan keputusan dengan penuh


tanggungjawab dalam kehidupannya dengan memanfaatkan kekuatan
(situasi) kelompok
LANGKAH - LANGKAH
PRA KONSELING
• Mengelompokkan 2-8 konseli yang memiliki masalah relatif sama
• Menyusun RPL konseling kelompok
PELAKSANAAN KONSELING
• TAHAP 1: AWAL
• Membangun hubungan baik (rapport)
• Membangun kesepahaman (mutual understanding)
• Mendorong konseli untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan
kelompok
• Membangun norma kelompok dan kontrak bersama berupa
penetapan aturan-aturan kelompok secara lebih jelas
• Mengembangkan interaksi positif
• Mengatasi kekhawatiran-kekhawatiran
• Menutup sesi awal
LANGKAH - LANGKAH

PELAKSANAAN KONSELING
• TAHAP 2: TRANSISI
• Mengingatkan kembali apa yang telah disepakati pada sesi sebelumnya.
• Membantu peserta untuk mengekspresikan dirinya secara unik, terbuka dan
mandiri;
• Mengadakan kegiatan selingan yang kondusif
• Memberi contoh bagaimana mengeskpresikan pikiran dan perasaan
• Memberi contoh mendengarkan secara aktif
• TAHAP 3: KERJA
• Membuka pertemuan konseling
• Memfasilitasi kelompok membahas permasalahan yang dihadapi oleh tiap-tiap
anggota kelompok
• Mengeksplorasi masalah yang dikeluhkan oleh salah satu anggota kelompok
• Memfasilitasi anggota kelompok memusatkan perhatian pada pencapaian tujuan
masing-masing,
• Memandu kelompok merangkum poin-poin belajar yang dapat ditemukan pada
setiap sesi konseling kelompok,
• Memberikan penguatan
• Menutup sesi
LANGKAH - LANGKAH

PELAKSANAAN KONSELING
• TAHAP 4: PENGAKHIRAN
• Memfasilitasi para anggota kelompok melakukan refleksi
dan berbagi pengalaman tentang apa yang telah dipelajari
melalui kegiatan kelompok, bagaimana melakukan
perubahan, dan merencanakan serta bagaimana
memanfaatkan apa-apa yang telah dipelajari,
• Mengakhiri seluruh rangkaian kegiatan

PASCA KONSELING
• Mengevaluasi perubahan yang dicapai dan menetapkan
tindak lanjut kegiatan yang dibutuhkan secara individual
setiap anggota kelompok sehingga masalah konseli betul-
betul teratasi
• Menyusun laporan konseling kelompok
BIMBINGAN
KELOMPOK
BIMBINGAN KELOMPOK

• PENGERTIAN
Pemberian bantuan kepada peserta didik/konseli melalui
kelompok-kelompok kecil yang terdiri atas dua sampai
sepuluh orang untuk maksud pencegahan masalah,
pemeliharaan nilai-nilai atau pengembangan
keterampilan-keterampilan hidup yang dibutuhkan.
BENTUK-BENTUK BIMBINGAN KELOMPOK

Diskusi kelompok

Psikodrama

Sosiodrama

Homeroom

Kepustakaan
Topik Bimbingan Pelaksanaan
Kelompok Bimbingan Kelompok
• Bersifat umum • Satu pertemuan
(common problem) bimbingan kelompok
dan tidak rahasia, selama 40-45 menit
seperti: cara belajar, atau selama 20-39
kiat-kiat menghadapi menit dengan dua
ujian, pergaulan sosial, kelompok dihargai
persahabatan, setara dengan dua jam
penanganan konflik, pelajaran.
mengelola stress.
Langkah-langkah Umum Bimbingan Kelompok

PEMBUKAAN

TRANSISI

INTI

PENUTUP

2
LANGKAH-LANGKAH UMUM BIMBINGAN KELOMPOK

PEMBUKAAN TRANSISI INTI PENUTUP TINDAK LANJUT

• Menciptakan suasana • Melakukan kegiatan • Mendorong tiap • Mengungkap kesan • Tindak lanjut ditujukan
saling mengenal, selingan berupa anggota untuk dan keberhasilan yang untuk melihat dan
hangat, dan rileks. permainan kelompok. mengungkapkan topik dicapai oleh setiap memonitor perubahan
• Menjelaskan tujuan • Mereviu tujuan dan yang perlu dibahas. anggota. tingkah laku yang
dan manfaat kesepakatan bersama. • Menetapkan topik • Merangkum proses ditunjukan oleh
bimbingan kelompok • Memotivasi anggota yang akan diintervensi dan hasil yang dicapai. peserta didik yang
secara singkat. untuk terlibat aktif sesuai dengan tujuan • Mengungkapkan telah dibantu, juga
• Menjelaskan peran mengambil manfaat bersama. kegiatan lanjutan yang untuk mengevaluasi
masing-masing dalam tahap inti. • Mendorong tiap penting bagi anggota keberhasilan atau
ketidakberhasilan
anggota dan • Mengingatkan anggota anggota untuk terlibat kelompok.
penggunaan strategi
pembimbing pada bahwa kegiatan akan aktif saling membantu. • Menyatakan kegiatan
atau teknik yang
proses bimbingan segera memasuki • Kegiatan selingan akan segera berakhir.
kelompok yang akan digunakan dimana hal
tahap inti. yang bersifat • Menyampaikan pesan ini perlu bagi
dilaksanakan. menyenangkan dan harapan. peningkatan dan
• Menjelaskan aturan mungkin perlu
pengembangan
kelompok dan diadakan.
kompetensi guru
mendorong anggota • Mereview hasil yang bimbingan dan
untuk berperan penuh dicapai dan konseling atau
dalam kegiatan menetapkan konselor.
kelompok. pertemuan
• Memotivasi anggota selanjutnya.
untuk saling
mengungkapkan diri
secara terbuka.
• Memotivasi anggota
untuk mengungkapkan
harapannya dan
membantu
merumuskan tujuan
bersama.
DISKUSI KELOMPOK

PENGERTIAN DISKUSI KELOMPOK


Diskusi kelompok merupakan teknik bimbingan kelompok
yang memberi kesempatan kepada setiap anggota
kelompok untuk mengemukakan pikirannya masing-
masing dalam mengembangkan kemampuan dan atau
keterampilan hidup tertentu secara bersama-sama.
TUJUAN DISKUSI KELOMPOK

Memberi kesempatan pada setiap peserta untuk mengambil


suatu pelajaran dari pengalaman teman-teman peserta yang
lain dalam mengembangkan perilaku baru.

Memberikan suatu kesadaran bagi setiap peserta bahwa


setiap orang itu mempunyai cara-cara tersendiri.

Mendorong individu yang tertutup dan sukar mengutarakan


pendapat, ide atau masalah untuk berani membuka diri dan
menyampaikannya pada orang lain.

Merubah sikap dan tingkah laku tertentu setelah


mendengarkan cara, pandangan, kritikan atau saran teman
anggota kelompok.
LANGKAH-LANGKAH DISKUSI KELOMPOK

Membuat RPL Diskusi Kelompok.

Mempersiapkan ruang diskusi lengkap dengan sarana yang diperlukan.

Menyiapkan anggota kelompok (idealnya 6-10).

Perkenalan antar anggota.

Membuat suatu kesepakatan bersama (janji bersama) untuk saling membantu dan
memberikan dukungan agar diperoleh perilaku baru dalam diskusi kelompok.

Mendiskusikan topik/ tema yang telah ditetapkan sebelumnya.

Mengakhiri diskusi dengan penguatan dan tindak lanjut perilaku yang akan menjadi
pembiasaan.

Melaporkan hasil diskusi kelompok.


PERAN GURU DALAM DISKUSI KELOMPOK

Guru bimbingan dan konseling atau konselor berperan sebagai


fasilitator dan menyiapkan RPL diskusi kelompok, melaksanakan,
serta melaporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis.
PSIKODRAMA

PENGERTIAN
• Upaya memfasilitasi peserta didik/konseli
memperoleh pengertian yang lebih baik tentang
dirinya sendiri, menemukan konsep diri, menyatakan
kebutuhan, dan menyatakan reaksi terhadap stimulus
yang mempengaruhi diri peserta didik/konseli.
TUJUAN PSIKODRAMA

Membantu peserta didik/konseli memperoleh pengertian yang


baik tentang diri sendiri sehingga dapat menemukan konsep diri
kebutuhan-kebutuhan, reaksi-reaksi yang tepat terhadap
stimulasi yang diterima, dan peran-peran yang dapat
ditampilkan.
KOMPONEN-KOMPONEN PSIKODRAMA

1. Panggung

2. Pemimpin psikodrama

3. Pemeran utama (protagonist)

4. Pemeran pembantu (auxilary


egos)

5. Penonton (audience)
LANGKAH-LANGKAH PSIKODRAMA

Persiapan Pelaksanaan Diskusi


PELAKSANA PSIKODRAMA
• Pelaksana psikodrama adalah guru bimbingan dan
konseling atau konselor dan ahli lain jika
memungkinkan.
• Contoh: Tema lingkungan. Peserta didik
mengekspresikan emosi pada situasi emosional
secara tepat dalam suatu lingkungan tertentu.
SOSIODRAMA

PENGERTIAN
• Upaya membantu peserta didik/konseli untuk lebih
memahami dan mengantisipasi permasalahan sosial
yang timbul dari hubungan antar manusia melalui
bermain peran.
• Permasalahan sosial yang dapat dientaskan melalui
psikodrama seperti pertentangan dengan teman
sebaya, kesalahpahaman dalam berkomunikasi, dan
lain-lain.
TUJUAN SOSIODRAMA

• Membantu peserta didik/konseli


memperoleh pemahaman yang tepat
tentang permasalahan sosial yang
dialaminya dan dapat mengembangkan
keterampilan interaksi sosial yang efektif.
LANGKAH-LANGKAH SOSIODRAMA

Perencanaan Pelaksanaan Penutup


• Pelaksana sosiodrama adalah guru
bimbingan dan konseling atau konselor dan
ahli lain jika memungkinkan.

• Contoh: Perilaku bullying dan cara


menghindarinya. Peserta didik/konseli
mendemonstrasikan cara menghindari
perilaku bullying.
HOME ROOM

PENGERTIAN
• Home room merupakan teknik bimbingan kelompok
yang berupaya menciptakan suasana rumah pada
adegan kelompok peserta didik/konseli,sehingga tercipta
suasana informal, penuh dengan rasa kekeluargaan,dan
interaksi alamiah untuk membicarakan beberapa hal
yang dianggap perlu terutama masalah-masalah yang
berhubungan dengan pelajaran, kegiatan sosial, tata
tertib, moral, cara berpakaian atau masalah-masalah
lain di luar sekolah.
TUJUAN HOME ROOM

Guru bimbingan dan konseling atau konselor dapat


mengenal peserta didik lebih dekat sehingga dapat mem
bantunya secara efektif dan efisien.
LANGKAH-LANGKAH HOME ROOM

Penyiapan ruangan.

Pengumpulan peserta
didik/konseli yang mengikuti
kegiatan Home Room.

Penjelasan tujuan kegiatan


Home Room.

Dialog terbuka antar anggota


Home Room.

Penyimpulan dan tindak lanjut


kegiatan Home Room.
KEPUSTAKAAN (BIBLIOTERAPHY)

PENGERTIAN TUJUAN KEPUSTAKAAN

• Kepustakaan merupakan • Peserta didik memiliki


teknik bimbingan kelompok pengetahuan, pemahaman
yang berupaya terhadap diri dan
menyediakan bahan lingkungan, serta memiliki
bacaan yang mendukung akses rujukan untuk
peserta didik untuk mengembangkan
mengelaborasi kapasitas diri maupun
pengetahuan yang dapat strategi coping
menjadi dasar bagi menyelesaikan masalah.
pengembangan sikap yang
mendukung kemampuan
peserta didik untuk
menyesuaikan diri dengan
tuntutan diri maupun
lingkungan.
LANGKAH-LANGKAH KEPUSTAKAAN

Pengumpulan
peserta
Penyiapan didik/konseli
kepustakaan yang
(buku, mengikuti Dialog terbuka
majalah, film, kegiatan antar anggota
bahan bacaan) kepustakaan. kepustakaan.

Penyiapan Penjelasan Penyimpulan


ruangan dan tujuan dan tindak
perangkat kegiatan lanjut kegiatan
pendukung kepustakaan. kepustakaan.
(mebeler,
computer)
sehingga
peserta didik
menjadi
nyaman
BIMBINGAN
KLASIKAL
PENGERTIAN TUJUAN BIMBINGAN KLASIKAL

• Bimbingan klasikal (classroom • Kegiatan layanan bimbingan


activity ) merupakan kegiatan klasikal bertujuan membantu
layanan yang diberikan kepada peserta didik/konseli dapat
sejumlah peserta didik/konseli mencapai kemandirian dalam
dalam satuan kelas satu kehidupannya, perkembangan
rombongan belajar dan yang utuh dan optimal dalam
dilaksanakan di kelas dalam bidang pribadi, sosial, belajar,
bentuk tatap muka antara guru dan karir, serta mencapai
bimbingan dan konseling atau keselarasan antara pikiran,
konselor dengan peserta didik/ perasaan dan perilaku.
konseli.
LANGKAH-LANGKAH BIMBINGAN KLASIKAL

Evaluasi

Pelaksanaan Dan

Tindak
lanjut
Persiapan
PENGEMBANGAN
TOPIK MATERI BIMBINGAN KLASIKAL
Bidang Layanan Bimbingan
SKKPD Masalah Peserta Didik
dan Konseling
Kompetensi/Aspek Kelompok masalah Bidang layanan bimbingan dan
perkembangan konseling
Tataran/ Internalisasi Tujuan bidang layanan
Tujuan bimbingan dan konseling

Item pernyataan Item pernyataan dalam


dalam instrumen instrumen

Bidang bimbingan - Bidang bimbingan – Ruang lingkup – Tema


Tema Tema
Tingkatan kelas - Tingkatan kelas – Topik Tingkatan kelas – Topik materi
Topik materi materi
Bimbingan Kelas
Besar/ Lintas
Kelas
PENGERTIAN TUJUAN

• Bimbingan kelas • Memberikan


besar/lintas kelas pengalaman,
merupakan layanan wawasan, serta
bimbingan klasikal pemahaman yang
yang melibatkan menjadi kebutuhan
peserta didik/ konseli peserta didik/konseli,
dari sejumlah kelas baik dalam bidang
pada tingkatan kelas perkembangan
yang sama dan atau pribadi, sosial, belajar,
berbeda sesuai maupun karir.
dengan tujuan
layanan.
LANGKAH-LANGKAH BIMBINGAN KELAS BESAR

Menindaklanjuti
bimbingan kelas
besar/ lintas kelas
Mengevaluasi dalam bentuk
bimbingan kelas monitoring
besar/ lintas kelas kegiatan
Melaksanakan dalam bentuk
bimbingan kelas pembiasaan
komitmen rencana
besar/ lintas kelas perilaku peserta
Mempersiapkan
kegiatan didik/ konseli
bimbingan kelas
Menyusun RPL besar/ lintas
dan dilengkapi kelas, antara lain :
lembar kerja sarana, nara
Menyeleksi, peserta didik/
memetakan, sumber,
konseli kepanitiaan,
menetapkan
kegiatan atas susunan acara
dasar kebutuhan
peserta
didik/konseli
PERAN GURU BK
• Guru bimbingan dan konseling atau
konselor berperan menyiapkan RPL
bimbingan kelas besar atau lintas kelas,
melaksanakan dan melaporkannya
secara tertulis.
• Nara sumber dalam bimbingan kelas
besar ialah guru bimbingan dan konseling
atau konselor, alumni, ahli yang relevan,
tokoh masyarakat/agama dan lain-lain,
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Anda mungkin juga menyukai