Anda di halaman 1dari 8

CYBERNETICS, Vol.4, No.01, Mei 2020, pp.

50~57
P-ISSN 2579-9835
E-ISSN 2580-1465

◼ 50

EVALUASI USABILITY SISTEM INFORMASI PROGRAM


KB BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN USE
QUESTIONNAIRE

Adam Hendra Brata1, Lutfi Fanani 2, Lia Rosalina3


Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Jl. Veteran No. 8, Malang
e-mail: adam@ub.ac.id1, lutfifanani@ub.ac.id2, liarosalina@gmail.com3

Abstrak
Sistem informasi Keluarga Berencana (KB) merupakan sistem informasi berbasis
perangkat bergerak Android yang dapat digunakan untuk mencatat kegiatan penting dalam
melakukan program KB dan juga memberikan rekomendasi KB yang sesuai dengan apa yang
diperlukan oleh pengguna KB. Sistem informasi ini dibangun untuk mempermudah pengguna
dalam melakukan berbagai aktifitas terkait dengan proses dalam keluarga berencana. Namun
dalam penggunaannya, muncul indikasi permasalahan pada pemahaman fungsi menu,
perbedaan nama pada sistem, dan tidak semua pengguna paham terhadap sistem tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa permasalahan yang ada masuk kedalam
ketegori usability sehingga perlu dilakukan sebuah evaluasi. Evaluasi usability dilakukan
dengan menggunakan metode usability testing dengan menggunakan USE Questionnaire.
Berdasarkan dari hasil pengujian usability dengan menggunakan metode task scenario dan
menggunakan metode USE Questionnaire. Didapatkan hasil sebesar 98% untuk metode task
scenario dan hasil sebesar 96,3% untuk metode USE Questionnaire. Hal ini menunjukan bahwa
tingkat usability aplikasi KBku berdasarkan hasil pengujian menggunakan task scenario dan
USE Questionnaire masuk kedalam kategori sangat baik.
Kata kunci: Usability, Usability testing, Task scenario, USE questionnaire

Abstract
The Family Planning (KB) Information System is an information system based on
Android mobile devices that can be used to record important activities in carrying out the family
planning program and also provide family planning recommendations that are appropriate to
what is needed by family planning users. This information system was built to facilitate users in
carrying out various activities related to family planning processes. But in its use, there are
indications of problems with understanding menu functions, differences in names on the system,
and not all users understand the system. Based on this description, it can be said that the
existing problems fall into the category of usability so an evaluation is needed. Usability
evaluation is done using the usability testing method using the USE Questionnaire. Based on
the results of usability testing using the task scenario method and using the USE Questionnaire
method. The results obtained for 98% for the task scenario method and the results of 96.3% for
the USE Questionnaire method. This shows that the level of usability of my KB application
based on the test results using the task scenario and the USE Questionnaire fall into the very
good category.
Keywords: Usability, Usability testing, Task scenario, USE questionnaire

1. Pendahuluan
Program Keluarga Berencana (KB) digunakan oleh pemerintah yang bertujuan untuk
memenuhi kesehatan reproduksi yang berkualitas bagi masyarakat, menurunkan tingkat
kematian ibu dan bayi serta menanggulangi masalah kesehatan reproduksi dalam rangka
membangun keluarga kecil berkualitas. Dalam pemilihan program KB juga ada beberapa faktor

Received September 30, 2020; Revised June 26, 2020; Accepted June 26, 2020
CYBERNETICS E-ISSN 2580-1465 ◼ 51

external yang harus di perhatikan, yaitu konsekuensi dari kegagalan atau kehamilan yang tidak
diinginkan, besarnya keluarga yang diinginkan seperti keinginan memiliki beberapa orang anak,
serta faktor-faktor norma budaya, lingkungan, agama, pasangan, serta orang tua [1].
Dari beberapa faktor tersebut, yang berpengaruh terhadap kegagalan program KB
adalah faktor sumber daya manusia yang kurang, karna banyak sekali wanita yang tidak begitu
memahami tentang program keluarga berencana, seperti program apa yang cocok dengan
hormon tubuhnya, serta informasi apa saja yang sangat penting terkait dengan program
keluarga berencana yang sedang diikuti. Selain itu banyak pengguna KB yang tidak tepat waktu
untuk kembali melakukan program KB, karena pada dasarnya program KB berhasil jika
pengguna KB melakukan program tersebut secara rutin tanpa adanya keterlambatan. Dan
untuk saat ini, penyimpanan tanggal untuk melakukan KB selanjutnya dan juga penyimpanan
data terakhir seperti tekanan darah dan berat badan pada saat melakukan KB sebelumnya,
hanya disimpan didalam selembar kertas kecil, tidak jarang kertas tersebut hilang dan rusak.
Tidak sedikit pengguna KB yang harus kembali lagi ke rumah sakit atau bidan tempat
langganannya hanya untuk meminta kartu KB.
Dari permasalahan yang ada, pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Rosalina, dkk, telah dikembangkan sebuah aplikasi perangkat bergerak yang digunakan untuk
mencatat kegiatan penting yang digunakan untuk melakukan program KB dan juga memberikan
rekomendasi KB yang sesuai dengan apa yang diperlukan oleh pengguna KB. Pada aplikasi
perangkat bergerak ini, terdapat informasi yang dapat digunakan oleh pengguna dalam
menyimpan jadwal dan tanggal penting yang digunakan untuk melakukan proses KB, informasi
program KB rekomendasi KB apa yang sesuai dengan kebutuhan pengguna KB dari segi
ekonomi, serta letak rumah sakit terdekat [2].
Usability merupakan ukuran kualitas pengalaman pengguna ketika berinteraksi dengan
produk atau sistem [3]. Dengan kata lain, usability digunakan untuk menilai kemudahan
antarmuka pengguna ketika digunakan. Usability terdiri dari lima komponen, yakni learnability,
efficiency, memorability, errors, dan satisfaction [3]. Evaluasi yang dilakukan pada penelitian ini
adalah evaluasi usability yang bermanfaat untuk menemukan permasalahan pada antarmuka
dan untuk meningkatkan kualitas sistem. Evaluasi usability juga berfungsi untuk mengetahui
sejauh mana sistem mudah dan menyenangkan untuk digunakan [4]. Metode yang digunakan
untuk melakukan evaluasi adalah usability testing. Usability testing dilakukan untuk
mengidentifikasi masalah usability dengan melakukan pengujian empiris terhadap sistem pada
pengguna representatif [12]. Kemudian hasil yang didapatkan dilakukan penindakan dengan
membuat rekomendasi perbaikan desain dan pengukuran tingkat usability sistem dengan
menilai 4 (empat) komponen yaitu learnability, efficiency, errors, dan satisfaction.

2. Metode Penelitian
Tahapan dimulai dengan melakukan evaluasi awal yang didalamnya terdapat empat
kegiatan, diantaranya usability testing, observasi, wawancara, dan pengisian kuesioner.
Kegiatan pertama adalah usability testing, dilakukan dengan memberikan tugas pengujian
kepada lima orang partisipan yang terdiri dari dua pengguna pemula dan tiga pengguna aktif.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan dan untuk mengukur tingkat usability
pada sistem. Kemudian peneliti melakukan pengamatan terhadap perilaku pengguna selama
mengerjakan tugas penelitian. Setelah tugas pengujian selesai dikerjakan, dilakukan
wawancara terhadap partisipan tersebut dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang
menyangkut pengujian. Selanjutnya, peneliti menyebarkan kuesioner secara online kepada
pengguna yang telah melakukan pengujian dan pengguna aktif lainnya yang pernah
menggunakan sistem. Hasil yang diperoleh pada evaluasi awal kemudian dilakukan analisis
secara kualitatif maupun kuantitatif.

2.1. Pengujian Usability


Menurut ISO-9241, usability merupakan produk yang dapat digunakan oleh pengguna
tertentu untuk mencapai tujuan tertentu seperti efektif, efisien, dan mencapai kepuasan.
Usability juga dapat digunakan sebagai ukuran kualitas untuk menilai kemudahan pengguna
ketika berinteraksi dengan produk atau sistem, termasuk web, perangkat lunak, dan perangkat-
perangkat lainnya [3]. Secara umum, usability mengacu pada bagaimana pengguna bisa
Evaluasi Usability Sistem Informasi Program KB Berbasis Android Menggunakan USE
Questionnaire (Adam Hendra Brata, dkk)
52 ◼ E- ISSN 2580-1465

mempelajari dan menggunakan produk untuk mendapatkan tujuannya, dan seberapa puas
terhadap penggunaannya [5]. Menurut Nielsen, usability terdiri dari lima komponen utama,
antara lain sebagai berikut.
1. Learnability (Kemudahan untuk dipelajari) merupakan komponen yang digunakan untuk
menilai seberapa cepat dan mudah pengguna menyelesaikan tugas-tugas yang
diberikan ketika pertama kali menggunakan sistem.
2. Efficiency (Efisiensi) merupakan komponen yang digunakan untuk mengukur kecepatan
dan ketepatan pengguna dalam melakukan tugas-tugas yang diberikan setelah
mempelajari desainnya.
3. Memorability (Kemudahan untuk diingat) merupakan komponen yang digunakan untuk
mengukur seberapa mudah pengguna mengingat sebuah sistem setelah pengguna
meninggalkan sistem dalam jangka waktu tertentu.
4. Errors (Kesalahan) merupakan komponen yang digunakan untuk mengukur seberapa
banyak kesalahan yang dilakukan pengguna ketika mengakses sistem dan seberapa
mudah pengguna dapat memperbaiki kesalahan. Frekuensi kesalahan yang tinggi
mengindikasikan rendahnya usabilitas sistem yang bersangkutan.
5. Satisfaction (kepuasan pengguna) merupakan komponen yang digunakan untuk
mengukur seberapa puas pengguna menggunakan sistem tersebut, termasuk dari segi
kenyamanan.
Pengujian usability didefinisikan sebagai kegiatan untuk mengidentifikasi masalah usability
dengan melakukan pengujian empiris terhadap sistem dengan pengguna representatif [6].
Untuk melakukan tahapan pengujian, perlu memberikan serangkain tugas terkait antarmuka
kepada pengguna suatu sistem [7]. Ada tiga komponen yang perlu dilakukan dalam usability
testing yaitu, mendapatkan pengguna representatif, meminta pengguna untuk melakukan
tugas-tugas representatif dengan desain, dan mengamati apa yang dilakukan pengguna baik
pada bagian yang dapat diselesaikan dan bagian yang sulit [3]. Terdapat langkah-langkah
untuk melakukan pengujian usability, berikut merupkan penjelasan langkah untuk melakukan
pengujian usability [8].
1. Menyiapkan sketsa, prototype yang ingin dilakukan pengujian.
2. Merancang alat ukur, alat ukur disesuaikan dengan komponen yaitu efektivitas, efisiensi
dan kebutuhan pengguna. Pengukuran nilai efektifitas dan efisiensi menggunakan
lembar observasi, sedangkan untuk penilaian kepuasan pengguna menggunakan post-
task kuisioner.
3. Melaksanakan pengujian, pada saat observasi, responden melakukan langkah-langkah
sesuai dengan elemen observasi. Jika responden berhasil maka diberi nilai “Ya” namun
jika gagal maka diberi nilai “Tidak”.
4. Menganalisis hasil pengujian, pada penelitian ini menggunakan task scenario dan USE
Questionnaire dalam melakukan proses analisis hasil pengujian.

Pada penelitian ini, pengujian dilakukan pada delapan orang peserta uji [3]. Dengan
menggunakan delapan orang peserta uji, diharapkan dapat menemukan permasalahan usability
seperti yang ditemukan jika menggunakan lebih banyak peserta uji.

2.2. USE Questionnaire


Pada pengujian usability menggunakan kueisioner USE (useful, satisfaction, and ease
of use) untuk mengukur learnability, efficiency, memorability, errors dan satisfication dengan
menggunakan skala likert untuk perhitungan hasilnya [10]. Format kueisioner untuk melakukan
pengujian usability dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kuesioner USE


Usefulness STS TS N S SS
1
2
Ease of use
3
4
Ease of learning
5

CYBERNETICS Vol. 4, No. 01, Mei 2020 : 50 – 57


CYBERNETICS E-ISSN 2580-1465 ◼ 53

6
Satisfaction
7
8

Kemudian hasil dari perhitungan dengan menggunakan kuesioner USE akan dicocokkan
dengan skala Likert sebagai acuan untuk menghitung hasil kueisioner [11] yang dapat dilihat
pada Tabel 2.
Tabel 2. Skala likert
No Interval (%) Nilai
1 0 – 19.99 Sangat buruk
2 20 – 39.99 Buruk
3 40 – 59.00 Cukup
4 60 – 79.00 Baik
5 80 – 100 Sangat baik

Responden atau sasaran kueisioner tersebut adalah pengguna KB sebagai pengguna utama
aplikasi KBku serta beberapa bidan, kemudian setelah mengisi kueisioner akan dilakukan
perhitungan dari hasil kuisioner tersebut [9].

2.3. Sistem Informasi Program KB


Sistem informasi program KB telah dibangun pada penelitian sebelumnya dengan
nama KBku yang berfungsi untuk membantu pengguna dalam mencatat kegiatan penting yang
digunakan untuk melakukan program KB dan juga memberikan rekomendasi KB yang sesuai
dengan apa yang diperlukan oleh pengguna KB. Aplikasi KBku merupakan aplikasi berbasis
android yang digunakan untuk membantu pengguna KB untuk lebih memahami program
keluarga berencana dan menekan tingkat kegagalan dalam penggunakan KB. Harapannya
pengguna KB tidak lagi gagal dalam menggunakan KB dan lebih mengerti tentang perawatan,
penggunaan, serta informasi terkait program KB yang dilaksanakan oleh pemerintah.
Untuk mengunakan aplikasi KBku ini, pengguna harus terhubung dengan jaringan
internet agar dapat melakukan operasi pada fitur-fitur yang ada pada aplikasi KBku. Aplikasi
perangkat bergerak program KB KBku ini memiliki dua pengguna yaitu pengguna aplikasi yang
belum terdaftar ke dalam sistem dan belum bisa menggunakan fitur yang terdapat pada aplikasi
KBKU, yaitu pengguna KB. Gambar 1 adalah tampilan dari sistem informasi program KB.

Gambar 1. Tampilan sistem informasi

Sebelum pengguna KB masuk ke dalam aplikasi dan mulai menggunakan fitur yang
telah disediakan, maka pengguna diharuskan untuk melakukan pendaftaran akun terlebih
dahulu, sebagai pengguna KB atau sebagai bidan, setelah melakukan pendaftaran akun, maka
pengguna akan mengisikan nama pengguna dan kata sandi yang telah di daftarkan
sebelumnya untuk bisa masuk ke dalam aplikasi KBku ini. Ketika pengguna KB sudah selesai
mendaftarkan akunnya, maka pengguna KB berubah menjadi Akseptor [13]. Akseptor disini
Evaluasi Usability Sistem Informasi Program KB Berbasis Android Menggunakan USE
Questionnaire (Adam Hendra Brata, dkk)
54 ◼ E- ISSN 2580-1465

adalah seorang pengguna aplikasi yang sudah memiliki akun serta dapat melakukan operasi
pada fitur-fitur yang terdapat pada aplikasi KBku. Akseptor dapat melihat informasi seputar
program KB. Akseptor dapat menyimpan riwayat penggunaan KB sebelumnya. Akseptor dapat
membuat waktu kembali untuk melakukan KB sehingga ketika saat melakukan KB selanjutnya,
akseptor mendapatkan pemberitahuan untuk melakukan program KB. Dan akseptor juga dapat
melakukan pencarian rumah sakit terdekat yang terdapat pada aplikasi KBKU.

3. Hasil dan Pembahasan


Pengujian usability digunakan untuk menganalisis kebutuhan non-fungsional. Pengujian
usability pada aplikasi KBku digunakan untuk melihat apakah aplikasi KBku sudah memenuhi
ketentuan dari metode usability. Untuk pengujian pada metode usability sendiri terdapat dua
metode pengujian, yaitu dengan menggunakan task scenario dan USE Quisionnaire [14].
Pengujian pertama dengan menggunakan task scenario. Pengujian task scenario pada aplikasi
KBku digunakan dengan menunjukan aplikasi KBku dan melihat bagaimana respon pengguna
KB terhadap aplikasi KBku. Untuk pengujian usability melibatkan 8 orang responden yang
terdiri dari 5 pengguna KB dan 3 bidan. Pengujian task scenario yang dilakukan pada pengujian
usability ini dilakukan kepada 8 responden dengan memberikan 2 task yang harus dijalankan.
Setelah pengguna selesai menjalankan aplikasi berdasarkan task yang telah dibuat maka akan
dilakukan proses verifikasi apakah dari setiap task yang telah diberikan dapat dijalankan
dengan baik atau gagal dilakukan. Task yang dilakukan dijelaskan pada Tabel 3.

Tabel 3. Task scenario pengguna


No Task Task Description
1 Pengguna aplikasi KBku dapat Pengguna dapat masuk ke dalam sistem dan melihat
masuk kedalam sistem menu beranda di aplikasi KBku
2 Pengguna aplikasi KBku dapat Pengguna dapat mendaftarkan akun jika belum memiliki
mendaftarkan akun baru akun KBku
3 Akseptor dapat melihat informasi KB Akseptor dapat melihat informasi KB
4 Akseptor dapat membuat Akseptor dapat membuat rekomendasi KB dengan
rekomendasi KB memasukkan data yang telah tersedia pada form
rekomendasi KB
5 Akseptor dapat melihat hasil Akseptor dapat melihat hasil rekomendasi KB
rekomendasi KB
6 Akspetor dapat melihat riwayat Akseptor dapat melihat riwayat kalender KB yang telah
kalender KB dibuat sebelumnya
7 Akseptor dapat membuat Kalender Akseptor dapat membuat Kalender KB dengan
KB memasukkan data sesuai dengan form yang terdapat
pada halaman buat kalender KB
8 Akseptor dapat menerima Akseptor dapat menerima pemberitahuan KB
pemberitahuan KB
9 Akseptor dapat melihat Akseptor dapat melihat pemberitahuan waktu KB yang
pemberitahuan KB telah dibuat
10 Akseptor dapat mencari rumah sakit Akseptor dapat mencari rumah sakit terdekat
terdekat

Setelah didapatkan hasil dari task yang telah dibuat, maka akan dianalisis hasilnya.
Hasil dari analisis task scenario dijelaskan di Tabel 4. Pada tabel tersebut dijelaskan sukses
atau gagalnya suatu task. Dan alasan kenapa task tersebut tidak bisa dijalankan. Pada Tabel 4
pengujian task scenario pengguna aplikasi KBku terdapat symbol (v) yang artinya dapat
dijalankan dan (x) yang berarti tidak dapat dijalankan. USE Questionnaire digunakan untuk
menguji secara langsung aplikasi yang telah dikembangkan. Pengguna harus sudah mencoba
aplikasi KBku terlebih dahulu, kemudian kuisioner baru disebar.

Tabel 4. Hasil pengujian task scenario


Responden
Task R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8
T1 v v v v v v v v
T2 v v v v v v v v
T3 v v v v v v v v
T4 v v v v v v v v

CYBERNETICS Vol. 4, No. 01, Mei 2020 : 50 – 57


CYBERNETICS E-ISSN 2580-1465 ◼ 55

T5 v v v v v v v v
T6 v v v v v v v v
T7 v v v v v v v v
T8 v v v v v v v v
T9 v v v v v v v v
T10 v x v x v v v v
% 100 90 100 90 100 100 100 100

Hasil dari kuisioner USE yang telah disebarkan terdapat pada Tabel 5.

Tabel 5. Hasil kuesioner USE


USEFULNESS STS TS N S SS
1 Aplikasi KBku efektif untuk membantu melakukan program KB - - - 2 6
2 Aplikasi KBku dapat membantu mempermudah megetahui - - - - 8
waktu jadwal kontrol KB
3 Aplikasi KBku dapat mempermudah penyimpanan riwayat - - - - 8
kesehatan pada saat melakukan kontrol KB
4 Aplikasi KBku mampu memberikan rekomendasi jenis KB yang - - 2 3 3
sesuai dengan kondisi pengguna KB
5 Aplikasi KBku mampu memberikan informasi rumah sakit - - - - 8
terdekat
6 Aplikasi KBku dapat mempermudah memberikan informasi - - - - 8
untuk melakukan program KB
7 Aplikasi KBku dapat memenuhi kebutuhan informasi program - - - 1 7
KB
8 Aplikasi KBku memberikan semua informasi yang diharapkan - - - 3 5
EASE OF USE
9 Aplikasi KBku mudah digunakan - - - - 8
10 Aplikasi KBku terdiri dari fitur yang sederhana - - - 1 7
11 Aplikasi KBku rmudah digunakan oleh orang awam - - - - 8
12 Untuk menggunakan aplikasi KBku tidak memerlukan banyak - - - - 8
tahapan
13 Aplikasi KBku sangat praktis digunakan - - 1 1 6
14 Dalam menggunakan aplikasi KBku hanya memerlukan sedikit - - - - 8
usaha
15 Saya dapat menggunakan aplikasi KBku tanpa petunjuk - - 1 1 6
penggunaan
16 Aplikasi KBku berfungsi dengan konsisten ketika digunakan - - - - 8
17 Aplikasi KBku dapat diakses setiap saat - - 1 - 7
18 Saya bisa mengatasi kesalahan ketika menggunakan aplikasi - - 2 - 6
KBku dengan cepat dan mudah
19 Aplikasi KBku akan disukai oleh wanita usia subur yang akan - - - - 8
atau sudah menggunakan KB serta tenaga kesehatan terkait
EASE OF LEARNING
20 Saya dapat mempelajari penggunaan aplikasi KBku dengan - - - 2 6
cepat
21 Saya dapat mengingat cara penggunaan aplikasi KBku dengan - - - - 8
mudah
22 Saya dapat dengan mudah memahami cara penggunaan - - - - 8
aplikasi KBku
23 Saya dapat dengan cepat dan terampil dalam menggunakan - - 1 2 5
aplikasi KBku
SATISFACTION
24 Saya merasa puas dengan aplikasi KBku - - - - 8
25 Saya akan merekomendasikan aplikasi KBku kepada orang lain - - - - 8
26 Sangat menyenangkan dalam menggunakan aplikasi KBku - - 2 - 6
27 Aplikasi KBku bekerja sesuai dengan keinginan saya - - 2 1 5
28 Saya nyaman menggunakan aplikasi KBku - - - - 8
29 Saya harus memiliki aplikasi ini - - 1 1 6
30 Aplikasi KBku sangat menyenangkan untuk digunakan - - - - 8

Evaluasi Usability Sistem Informasi Program KB Berbasis Android Menggunakan USE


Questionnaire (Adam Hendra Brata, dkk)
56 ◼ E- ISSN 2580-1465

Berdasarkan hasil dari pengujian task scenario yang ditunjukkan pada Tabel 3 yang
dilakukan pada aplikasi KBku dengan yang diberikan pada lima pengguna KB dan tiga bidan
maka didapatkan hasil rata-rata adalah 100% pada task 1 – 9. Sedangkan pada task 10
terdapat kegagalan dikarenakan beberapa pengguna sistem informasi KB tidak menyalakan
fitur lokasi pada smartphone-nya. Sehingga hasil rata-rata nilai pada pengujian menggunakan
task scenario untuk keseluruhan adalah sebesar 98%. Pengujian dengan menggunakan USE
Questionnaire ini memiliki tujuan untuk mengetahui sejauh mana mana tingkat kegunaan,
kemudahan dan kepuasan pengguna dalam menggunakan aplikasi yang sedang
dikembangkan. Hasil pengujian aplikasi KBku dengan menggunakan USE Questionnaire
dijelaskan dalam Tabel 6.

Tabel 6. Analisis hasil pengujian


USEFULNESS Kelayakan Hasil
1 Pernyataan 1 38 95%
2 Pernyataan 2 40 100%
3 Pernyataan 3 40 100%
4 Pernyataan 4 33 82.5%
5 Pernyataan 5 40 100%
6 Pernyataan 6 40 100%
7 Pernyataan 7 39 97.5%
8 Pernyataan 8 37 92.5%
EASE of USE
9 Pernyataan 9 40 100%
10 Pernyataan 10 39 97.5%
11 Pernyataan 11 40 100%
12 Pernyataan 12 40 100%
13 Pernyataan 13 37 92.5%
14 Pernyataan 14 40 100%
15 Pernyataan 15 37 92.5%
16 Pernyataan 16 40 100%
17 Pernyataan 17 38 95%
18 Pernyataan 18 36 90%
19 Pernyataan 19 40 100%
EASE of LEARNING
20 Pernyataan 20 38 95%
21 Pernyataan 21 40 100%
22 Pernyataan 22 40 100%
23 Pernyataan 23 36 90%
SATISFACTION
24 Pernyataan 24 40 100%
25 Pernyataan 25 40 100%
26 Pernyataan 26 36 90%
27 Pernyataan 27 35 87.5%
28 Pernyataan 28 40 100%
29 Pernyataan 29 37 92.5%
30 Pernyataan 30 40 100%
Rata-rata 96.3%

Hasil pengujian usability menggunakan USE Questionnaire dengan empat kriteria usefulness,
ease of use, ease of learning dan satisfaction yang mendapatkan nilai rata-rata sebesar 96.3%.
Menurut tabel skala Likert hasil nilai yang didapat menunjukkan bahwa hasil dari pengujian
usability menggunakan kuesioner USE masuk kedalam kategori “Sangat baik”.

4. Kesimpulan
Sistem informasi program KB telah dirancang dan diimplementasikan pada perangkat
bergerak Android dan telah diujikan kepada calon pengguna. Untuk mengevaluasi tingkat
kegunaan dari aplikasi KBku dilakukan pengujian usability kepada delapan calon pengguna,

CYBERNETICS Vol. 4, No. 01, Mei 2020 : 50 – 57


CYBERNETICS E-ISSN 2580-1465 ◼ 57

yaitu lima orang pengguna KB dan tiga orang bidan. Aplikasi KBku dievaluasi menggunakan
task scenario dan USE Questionnaire. Hasil dari task scenario adalah 98%, hal ini didapatkan
dari wawancara langsung dengan pengguna KB. Kemudian pada pengujian usability dengan
USE Questionnaire didapatkan hasil sebesar 96.3%. Hal ini didapatkan dengan cara
mendatangi langsung pengguna KB dan memberikan kuisioner yang berisikan usefulness, ease
of use, ease of learning, dan satisfaction. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
aplikasi KBku memiliki tingkat kemudahan yang sangat baik.
DaftarPustaka
[1] Affandi, B., Adriaansz, G., Gunardi, E. R. & Koesno, H. “Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi”. 3rd ed. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 2012.
[2] Rosalina, L., Brata, A.H., Fanani, L., “Pengembangan Aplikasi Perangkat Bergerak
Program KB Berbasis Android Dengan Metode User Centered Design”. Jurnal
Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. (2018): Vol. 2 No. 12: 6915-6921.
[3] Nielsen, J., “Usability 101: Introduction to Usability”. https://www.nngroup.com/articles/
usability-101-introduction-to-usability/. 2012. diakses 15 Juli 2019.
[4] Cockton, G., “Usability Evaluation-The Encyclopedia of Human Computer Interaction, 2nd
ed.”.https://www.interaction-design.org/literature/book/the-encyclopedia-of-human-
computer -interaction-2nd-ed/usabi lity-evaluation. 2012. diakses 18 Juli 2018.
[5] Dumas, J. & Redish, J. “A practical guide to usability testing (Revised edition) Exeter”. UK:
Intellect. 1999.
[6] Novak, G. “Developing a usability method for assessment of M-Commerce systems: a
case study at Ericsson”. Master thesis, Faculty of Computing, Blekinge Institute of
Technology, Sweden. 2014.
[7] Hamalainen, V. “Usability Testing Method-ology Of Proactive HMIS For Virtual Control
Room”. Master thesis, Tampere University of Technology, Finland. 2014.
[8] Nurhadryani, Y., Sianturi, S. K., Hermadi, I. & Khotimah, K., “Usability Testing to Enhance
Mobile Application User Interface”. Journal.ipb.ac.id. (2011): Vol. 2: 83- 93.
[9] Rahadi, D. R., “Pengukuran Usability Menggunakan USE Questionnaire Pada Aplikasi
Android”. Journal Sistem Informasi (JSI). (2014): Vol. 6: 661-671.
[10] Gao, M., Kortum, P., Oswald, P. “Psychometric Evaluation of the USE (Usefulness,
Satisfaction, and Ease of use) Questionnaire for Reliability and Validity”. Proceedings of
the Human Factors and Ergonomics Society 2018 Annual Meeting. 2018. Pp. 1414-1418.
[11] Pesek, Matevž, et al. "Improving the usability of online usability surveys with an interactive
Stripe scale." Proceedings of the 19th International Multiconference Information Society,
Ljubljana. 2016.
[12] A. Madan and S. K. Dubey. “Usability evaluation methods: a literature review”.
International Journal of Engineering Science and Technology. (2012): Vol. 4: 590–599.
[13] Fitri, P. Y., Fitriah, N. "Gambaran Karakteristik Akseptor Keluarga Berencana (Kb) Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (Mkjp) Di Desa Payaman". Jurnal Biometrika dan
Kependudukan. (2017): Vol.6 No.1: 70-78.
[14] Lindblom J., Andreasson R. "Current Challenges for UX Evaluation of Human-Robot
Interaction". Advances in Ergonomics of Manufacturing: Managing the Enterprise of the
Future. (2016): Vol 490.

Evaluasi Usability Sistem Informasi Program KB Berbasis Android Menggunakan USE


Questionnaire (Adam Hendra Brata, dkk)

Anda mungkin juga menyukai