50~57
P-ISSN 2579-9835
E-ISSN 2580-1465
◼ 50
Abstrak
Sistem informasi Keluarga Berencana (KB) merupakan sistem informasi berbasis
perangkat bergerak Android yang dapat digunakan untuk mencatat kegiatan penting dalam
melakukan program KB dan juga memberikan rekomendasi KB yang sesuai dengan apa yang
diperlukan oleh pengguna KB. Sistem informasi ini dibangun untuk mempermudah pengguna
dalam melakukan berbagai aktifitas terkait dengan proses dalam keluarga berencana. Namun
dalam penggunaannya, muncul indikasi permasalahan pada pemahaman fungsi menu,
perbedaan nama pada sistem, dan tidak semua pengguna paham terhadap sistem tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa permasalahan yang ada masuk kedalam
ketegori usability sehingga perlu dilakukan sebuah evaluasi. Evaluasi usability dilakukan
dengan menggunakan metode usability testing dengan menggunakan USE Questionnaire.
Berdasarkan dari hasil pengujian usability dengan menggunakan metode task scenario dan
menggunakan metode USE Questionnaire. Didapatkan hasil sebesar 98% untuk metode task
scenario dan hasil sebesar 96,3% untuk metode USE Questionnaire. Hal ini menunjukan bahwa
tingkat usability aplikasi KBku berdasarkan hasil pengujian menggunakan task scenario dan
USE Questionnaire masuk kedalam kategori sangat baik.
Kata kunci: Usability, Usability testing, Task scenario, USE questionnaire
Abstract
The Family Planning (KB) Information System is an information system based on
Android mobile devices that can be used to record important activities in carrying out the family
planning program and also provide family planning recommendations that are appropriate to
what is needed by family planning users. This information system was built to facilitate users in
carrying out various activities related to family planning processes. But in its use, there are
indications of problems with understanding menu functions, differences in names on the system,
and not all users understand the system. Based on this description, it can be said that the
existing problems fall into the category of usability so an evaluation is needed. Usability
evaluation is done using the usability testing method using the USE Questionnaire. Based on
the results of usability testing using the task scenario method and using the USE Questionnaire
method. The results obtained for 98% for the task scenario method and the results of 96.3% for
the USE Questionnaire method. This shows that the level of usability of my KB application
based on the test results using the task scenario and the USE Questionnaire fall into the very
good category.
Keywords: Usability, Usability testing, Task scenario, USE questionnaire
1. Pendahuluan
Program Keluarga Berencana (KB) digunakan oleh pemerintah yang bertujuan untuk
memenuhi kesehatan reproduksi yang berkualitas bagi masyarakat, menurunkan tingkat
kematian ibu dan bayi serta menanggulangi masalah kesehatan reproduksi dalam rangka
membangun keluarga kecil berkualitas. Dalam pemilihan program KB juga ada beberapa faktor
Received September 30, 2020; Revised June 26, 2020; Accepted June 26, 2020
CYBERNETICS E-ISSN 2580-1465 ◼ 51
external yang harus di perhatikan, yaitu konsekuensi dari kegagalan atau kehamilan yang tidak
diinginkan, besarnya keluarga yang diinginkan seperti keinginan memiliki beberapa orang anak,
serta faktor-faktor norma budaya, lingkungan, agama, pasangan, serta orang tua [1].
Dari beberapa faktor tersebut, yang berpengaruh terhadap kegagalan program KB
adalah faktor sumber daya manusia yang kurang, karna banyak sekali wanita yang tidak begitu
memahami tentang program keluarga berencana, seperti program apa yang cocok dengan
hormon tubuhnya, serta informasi apa saja yang sangat penting terkait dengan program
keluarga berencana yang sedang diikuti. Selain itu banyak pengguna KB yang tidak tepat waktu
untuk kembali melakukan program KB, karena pada dasarnya program KB berhasil jika
pengguna KB melakukan program tersebut secara rutin tanpa adanya keterlambatan. Dan
untuk saat ini, penyimpanan tanggal untuk melakukan KB selanjutnya dan juga penyimpanan
data terakhir seperti tekanan darah dan berat badan pada saat melakukan KB sebelumnya,
hanya disimpan didalam selembar kertas kecil, tidak jarang kertas tersebut hilang dan rusak.
Tidak sedikit pengguna KB yang harus kembali lagi ke rumah sakit atau bidan tempat
langganannya hanya untuk meminta kartu KB.
Dari permasalahan yang ada, pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Rosalina, dkk, telah dikembangkan sebuah aplikasi perangkat bergerak yang digunakan untuk
mencatat kegiatan penting yang digunakan untuk melakukan program KB dan juga memberikan
rekomendasi KB yang sesuai dengan apa yang diperlukan oleh pengguna KB. Pada aplikasi
perangkat bergerak ini, terdapat informasi yang dapat digunakan oleh pengguna dalam
menyimpan jadwal dan tanggal penting yang digunakan untuk melakukan proses KB, informasi
program KB rekomendasi KB apa yang sesuai dengan kebutuhan pengguna KB dari segi
ekonomi, serta letak rumah sakit terdekat [2].
Usability merupakan ukuran kualitas pengalaman pengguna ketika berinteraksi dengan
produk atau sistem [3]. Dengan kata lain, usability digunakan untuk menilai kemudahan
antarmuka pengguna ketika digunakan. Usability terdiri dari lima komponen, yakni learnability,
efficiency, memorability, errors, dan satisfaction [3]. Evaluasi yang dilakukan pada penelitian ini
adalah evaluasi usability yang bermanfaat untuk menemukan permasalahan pada antarmuka
dan untuk meningkatkan kualitas sistem. Evaluasi usability juga berfungsi untuk mengetahui
sejauh mana sistem mudah dan menyenangkan untuk digunakan [4]. Metode yang digunakan
untuk melakukan evaluasi adalah usability testing. Usability testing dilakukan untuk
mengidentifikasi masalah usability dengan melakukan pengujian empiris terhadap sistem pada
pengguna representatif [12]. Kemudian hasil yang didapatkan dilakukan penindakan dengan
membuat rekomendasi perbaikan desain dan pengukuran tingkat usability sistem dengan
menilai 4 (empat) komponen yaitu learnability, efficiency, errors, dan satisfaction.
2. Metode Penelitian
Tahapan dimulai dengan melakukan evaluasi awal yang didalamnya terdapat empat
kegiatan, diantaranya usability testing, observasi, wawancara, dan pengisian kuesioner.
Kegiatan pertama adalah usability testing, dilakukan dengan memberikan tugas pengujian
kepada lima orang partisipan yang terdiri dari dua pengguna pemula dan tiga pengguna aktif.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan dan untuk mengukur tingkat usability
pada sistem. Kemudian peneliti melakukan pengamatan terhadap perilaku pengguna selama
mengerjakan tugas penelitian. Setelah tugas pengujian selesai dikerjakan, dilakukan
wawancara terhadap partisipan tersebut dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang
menyangkut pengujian. Selanjutnya, peneliti menyebarkan kuesioner secara online kepada
pengguna yang telah melakukan pengujian dan pengguna aktif lainnya yang pernah
menggunakan sistem. Hasil yang diperoleh pada evaluasi awal kemudian dilakukan analisis
secara kualitatif maupun kuantitatif.
mempelajari dan menggunakan produk untuk mendapatkan tujuannya, dan seberapa puas
terhadap penggunaannya [5]. Menurut Nielsen, usability terdiri dari lima komponen utama,
antara lain sebagai berikut.
1. Learnability (Kemudahan untuk dipelajari) merupakan komponen yang digunakan untuk
menilai seberapa cepat dan mudah pengguna menyelesaikan tugas-tugas yang
diberikan ketika pertama kali menggunakan sistem.
2. Efficiency (Efisiensi) merupakan komponen yang digunakan untuk mengukur kecepatan
dan ketepatan pengguna dalam melakukan tugas-tugas yang diberikan setelah
mempelajari desainnya.
3. Memorability (Kemudahan untuk diingat) merupakan komponen yang digunakan untuk
mengukur seberapa mudah pengguna mengingat sebuah sistem setelah pengguna
meninggalkan sistem dalam jangka waktu tertentu.
4. Errors (Kesalahan) merupakan komponen yang digunakan untuk mengukur seberapa
banyak kesalahan yang dilakukan pengguna ketika mengakses sistem dan seberapa
mudah pengguna dapat memperbaiki kesalahan. Frekuensi kesalahan yang tinggi
mengindikasikan rendahnya usabilitas sistem yang bersangkutan.
5. Satisfaction (kepuasan pengguna) merupakan komponen yang digunakan untuk
mengukur seberapa puas pengguna menggunakan sistem tersebut, termasuk dari segi
kenyamanan.
Pengujian usability didefinisikan sebagai kegiatan untuk mengidentifikasi masalah usability
dengan melakukan pengujian empiris terhadap sistem dengan pengguna representatif [6].
Untuk melakukan tahapan pengujian, perlu memberikan serangkain tugas terkait antarmuka
kepada pengguna suatu sistem [7]. Ada tiga komponen yang perlu dilakukan dalam usability
testing yaitu, mendapatkan pengguna representatif, meminta pengguna untuk melakukan
tugas-tugas representatif dengan desain, dan mengamati apa yang dilakukan pengguna baik
pada bagian yang dapat diselesaikan dan bagian yang sulit [3]. Terdapat langkah-langkah
untuk melakukan pengujian usability, berikut merupkan penjelasan langkah untuk melakukan
pengujian usability [8].
1. Menyiapkan sketsa, prototype yang ingin dilakukan pengujian.
2. Merancang alat ukur, alat ukur disesuaikan dengan komponen yaitu efektivitas, efisiensi
dan kebutuhan pengguna. Pengukuran nilai efektifitas dan efisiensi menggunakan
lembar observasi, sedangkan untuk penilaian kepuasan pengguna menggunakan post-
task kuisioner.
3. Melaksanakan pengujian, pada saat observasi, responden melakukan langkah-langkah
sesuai dengan elemen observasi. Jika responden berhasil maka diberi nilai “Ya” namun
jika gagal maka diberi nilai “Tidak”.
4. Menganalisis hasil pengujian, pada penelitian ini menggunakan task scenario dan USE
Questionnaire dalam melakukan proses analisis hasil pengujian.
Pada penelitian ini, pengujian dilakukan pada delapan orang peserta uji [3]. Dengan
menggunakan delapan orang peserta uji, diharapkan dapat menemukan permasalahan usability
seperti yang ditemukan jika menggunakan lebih banyak peserta uji.
6
Satisfaction
7
8
Kemudian hasil dari perhitungan dengan menggunakan kuesioner USE akan dicocokkan
dengan skala Likert sebagai acuan untuk menghitung hasil kueisioner [11] yang dapat dilihat
pada Tabel 2.
Tabel 2. Skala likert
No Interval (%) Nilai
1 0 – 19.99 Sangat buruk
2 20 – 39.99 Buruk
3 40 – 59.00 Cukup
4 60 – 79.00 Baik
5 80 – 100 Sangat baik
Responden atau sasaran kueisioner tersebut adalah pengguna KB sebagai pengguna utama
aplikasi KBku serta beberapa bidan, kemudian setelah mengisi kueisioner akan dilakukan
perhitungan dari hasil kuisioner tersebut [9].
Sebelum pengguna KB masuk ke dalam aplikasi dan mulai menggunakan fitur yang
telah disediakan, maka pengguna diharuskan untuk melakukan pendaftaran akun terlebih
dahulu, sebagai pengguna KB atau sebagai bidan, setelah melakukan pendaftaran akun, maka
pengguna akan mengisikan nama pengguna dan kata sandi yang telah di daftarkan
sebelumnya untuk bisa masuk ke dalam aplikasi KBku ini. Ketika pengguna KB sudah selesai
mendaftarkan akunnya, maka pengguna KB berubah menjadi Akseptor [13]. Akseptor disini
Evaluasi Usability Sistem Informasi Program KB Berbasis Android Menggunakan USE
Questionnaire (Adam Hendra Brata, dkk)
54 ◼ E- ISSN 2580-1465
adalah seorang pengguna aplikasi yang sudah memiliki akun serta dapat melakukan operasi
pada fitur-fitur yang terdapat pada aplikasi KBku. Akseptor dapat melihat informasi seputar
program KB. Akseptor dapat menyimpan riwayat penggunaan KB sebelumnya. Akseptor dapat
membuat waktu kembali untuk melakukan KB sehingga ketika saat melakukan KB selanjutnya,
akseptor mendapatkan pemberitahuan untuk melakukan program KB. Dan akseptor juga dapat
melakukan pencarian rumah sakit terdekat yang terdapat pada aplikasi KBKU.
Setelah didapatkan hasil dari task yang telah dibuat, maka akan dianalisis hasilnya.
Hasil dari analisis task scenario dijelaskan di Tabel 4. Pada tabel tersebut dijelaskan sukses
atau gagalnya suatu task. Dan alasan kenapa task tersebut tidak bisa dijalankan. Pada Tabel 4
pengujian task scenario pengguna aplikasi KBku terdapat symbol (v) yang artinya dapat
dijalankan dan (x) yang berarti tidak dapat dijalankan. USE Questionnaire digunakan untuk
menguji secara langsung aplikasi yang telah dikembangkan. Pengguna harus sudah mencoba
aplikasi KBku terlebih dahulu, kemudian kuisioner baru disebar.
T5 v v v v v v v v
T6 v v v v v v v v
T7 v v v v v v v v
T8 v v v v v v v v
T9 v v v v v v v v
T10 v x v x v v v v
% 100 90 100 90 100 100 100 100
Hasil dari kuisioner USE yang telah disebarkan terdapat pada Tabel 5.
Berdasarkan hasil dari pengujian task scenario yang ditunjukkan pada Tabel 3 yang
dilakukan pada aplikasi KBku dengan yang diberikan pada lima pengguna KB dan tiga bidan
maka didapatkan hasil rata-rata adalah 100% pada task 1 – 9. Sedangkan pada task 10
terdapat kegagalan dikarenakan beberapa pengguna sistem informasi KB tidak menyalakan
fitur lokasi pada smartphone-nya. Sehingga hasil rata-rata nilai pada pengujian menggunakan
task scenario untuk keseluruhan adalah sebesar 98%. Pengujian dengan menggunakan USE
Questionnaire ini memiliki tujuan untuk mengetahui sejauh mana mana tingkat kegunaan,
kemudahan dan kepuasan pengguna dalam menggunakan aplikasi yang sedang
dikembangkan. Hasil pengujian aplikasi KBku dengan menggunakan USE Questionnaire
dijelaskan dalam Tabel 6.
Hasil pengujian usability menggunakan USE Questionnaire dengan empat kriteria usefulness,
ease of use, ease of learning dan satisfaction yang mendapatkan nilai rata-rata sebesar 96.3%.
Menurut tabel skala Likert hasil nilai yang didapat menunjukkan bahwa hasil dari pengujian
usability menggunakan kuesioner USE masuk kedalam kategori “Sangat baik”.
4. Kesimpulan
Sistem informasi program KB telah dirancang dan diimplementasikan pada perangkat
bergerak Android dan telah diujikan kepada calon pengguna. Untuk mengevaluasi tingkat
kegunaan dari aplikasi KBku dilakukan pengujian usability kepada delapan calon pengguna,
yaitu lima orang pengguna KB dan tiga orang bidan. Aplikasi KBku dievaluasi menggunakan
task scenario dan USE Questionnaire. Hasil dari task scenario adalah 98%, hal ini didapatkan
dari wawancara langsung dengan pengguna KB. Kemudian pada pengujian usability dengan
USE Questionnaire didapatkan hasil sebesar 96.3%. Hal ini didapatkan dengan cara
mendatangi langsung pengguna KB dan memberikan kuisioner yang berisikan usefulness, ease
of use, ease of learning, dan satisfaction. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
aplikasi KBku memiliki tingkat kemudahan yang sangat baik.
DaftarPustaka
[1] Affandi, B., Adriaansz, G., Gunardi, E. R. & Koesno, H. “Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi”. 3rd ed. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 2012.
[2] Rosalina, L., Brata, A.H., Fanani, L., “Pengembangan Aplikasi Perangkat Bergerak
Program KB Berbasis Android Dengan Metode User Centered Design”. Jurnal
Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. (2018): Vol. 2 No. 12: 6915-6921.
[3] Nielsen, J., “Usability 101: Introduction to Usability”. https://www.nngroup.com/articles/
usability-101-introduction-to-usability/. 2012. diakses 15 Juli 2019.
[4] Cockton, G., “Usability Evaluation-The Encyclopedia of Human Computer Interaction, 2nd
ed.”.https://www.interaction-design.org/literature/book/the-encyclopedia-of-human-
computer -interaction-2nd-ed/usabi lity-evaluation. 2012. diakses 18 Juli 2018.
[5] Dumas, J. & Redish, J. “A practical guide to usability testing (Revised edition) Exeter”. UK:
Intellect. 1999.
[6] Novak, G. “Developing a usability method for assessment of M-Commerce systems: a
case study at Ericsson”. Master thesis, Faculty of Computing, Blekinge Institute of
Technology, Sweden. 2014.
[7] Hamalainen, V. “Usability Testing Method-ology Of Proactive HMIS For Virtual Control
Room”. Master thesis, Tampere University of Technology, Finland. 2014.
[8] Nurhadryani, Y., Sianturi, S. K., Hermadi, I. & Khotimah, K., “Usability Testing to Enhance
Mobile Application User Interface”. Journal.ipb.ac.id. (2011): Vol. 2: 83- 93.
[9] Rahadi, D. R., “Pengukuran Usability Menggunakan USE Questionnaire Pada Aplikasi
Android”. Journal Sistem Informasi (JSI). (2014): Vol. 6: 661-671.
[10] Gao, M., Kortum, P., Oswald, P. “Psychometric Evaluation of the USE (Usefulness,
Satisfaction, and Ease of use) Questionnaire for Reliability and Validity”. Proceedings of
the Human Factors and Ergonomics Society 2018 Annual Meeting. 2018. Pp. 1414-1418.
[11] Pesek, Matevž, et al. "Improving the usability of online usability surveys with an interactive
Stripe scale." Proceedings of the 19th International Multiconference Information Society,
Ljubljana. 2016.
[12] A. Madan and S. K. Dubey. “Usability evaluation methods: a literature review”.
International Journal of Engineering Science and Technology. (2012): Vol. 4: 590–599.
[13] Fitri, P. Y., Fitriah, N. "Gambaran Karakteristik Akseptor Keluarga Berencana (Kb) Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (Mkjp) Di Desa Payaman". Jurnal Biometrika dan
Kependudukan. (2017): Vol.6 No.1: 70-78.
[14] Lindblom J., Andreasson R. "Current Challenges for UX Evaluation of Human-Robot
Interaction". Advances in Ergonomics of Manufacturing: Managing the Enterprise of the
Future. (2016): Vol 490.