Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KEPERAWATAN JIWA

A. LATAR BELAKANG
Isolasi sosial sebagai salah satu gejala negatif dimana klien
menghindari diri dari orang lain agar pengalaman yang tidak
menyenangkan dalam berkaitan dengan orang lain tidak terulang
lagi. Klien akan menghadapi penurunan atau bahkan sama sekali
tidak sanggup berhubungan sosial dengan orang lain disekitarnya.
Perasaan ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak sanggup
membina ikatan yang berarti dengan orang lain akan dirasakan oleh
klien dengan isolasi sosial (Yosep, 2014).Klien dengan isolasi sosial
dapat disebabkan oleh beberapa aspek antara lain yang terdiri
dari aspek predisposisi dan aspek presipitasi. Aspek predisposisi
yang dapat menimbulkan seseorang mengalami isolasi sosial
adalah adanya tahap pertumbuhan dan perkembangan yang belum bisa
dilewati dengan bagus, terdapatnya kendala komunikasi di dalam
keluarga, selain itu terdapatnya norma-norma yang salah yang
(Prabowo, 2014 dalam Endang Yuswatiningsih, jurnal ilmu kesehatan
2021).
B. PENGKAJIAN

I. Identitas
Nama : Tn. M (L) Tgl Pengkajian : 20-09-2021
Umur : 23 tahun Informan : Pasien
II. Alasan Masuk
-
III.Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ?
Ya V Tidak
2. Pengobatan Sebelumnya
Berhasil Kurang Berhasil Tidak Berhasil

Pelaku / Usia Korban / Usia Saksi / Usia


3. Aniaya Fisik Tn. 23
M
Aniaya Seksual
Penolakan
Kekerasan Dalam Keluarga
Tindakan Kriminal

Jelaskan No 1,2,3 : pasien mengatakan belum pernah


mengalami gangguan jiwa sebelumnya, pasientidak pernah melakukan
pengobatan atas gangguan jiwa yang dialaminya, pasien mengaku
mengalami perundungan dan pelecehan seksual oleh rekan kerjanya.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?
Ya  Tidak
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami perlakuan buruk dimasa
lalu
IV.Pemeriksaan Fisik
Tanda – tanda vital :
1. Nadi :-
2. Suhu :-
3. Ukuran :-
4. Keluhan Fisik : Tn.M mengalami hipersekresi cairan lambung
V. Psikososial
1. Genogram
-
2. Konsep diri
a. Citra tubuh :-
b. Identitas diri : Pasien berperan sesuai identitas dirinya sebagai
laki-laki
c. Peran diri : Pasien mengatakan sebagai anak pertama dan
harus membantu keluarganya mencari uang
d. Ideal diri : Pasien mengatakan ada keinganan untuk sembuh
dari penyakitnya, pasien mengatakan apabila dirinya sudah normal
maka akan mencari pekerjaan baru ditempat dimana ia dihargai
e. Harga diri : Pasien mengatakan malu dengan anggota keluarga,
paasin merasa dirinya orang paling hina, paling kotor, dan tidak pantas
hidup di dunia ini
3. Hubungan sosial
a. Orang terdekat : Tn.B (sopir kantor)
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : semenjak
mengalami perundungan dan pelecehan seksual pasien tidak pernah
lagi bersosialisasi dan lebih suka menyendiri, sehingga tidak
mengikuti kegiatan kelompok/masyarakat
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : tidak terlibat
d. Masalah keperawatan : Isolasi sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan : pasien mengatakan percaya adanya Tuhan
karena agamanya islam
b. Kegiatan Ibadah : pasien mengatakan shalat tidak tentu dilakukan 5
waktu

VI. Status Mental


1. Penampilan
a. Penampilan tidak rapi : rambut pasien tidak rapi, baju acak-acakan
b. Penggunaan pakaian tidak sesuai : pasien menggunakan pakain
sesuai dengan fungsinya
c. Cara berpakaian tidak seperti biasanya : pasien menggunaan
pakaian sesuai pada tempatnya
2. Pembicaraan : pasien berbicara dengan lambat
3. Aktivitas motorik : pasien sering gelisah dan tegang
4. Alam Perasaan : pasien nampak sedih, putus asa dan ketakutan karena
harus mengalami prundungan dan pelecehan seksual
5. Afek : raut muka pasien datar, tidak ada perubahan roman muka pada
saat ada stimulasi yang menyenangkan atau menyedihkan
6. Interaksi selama wawancara : kontak mata kurang, tidak mau menatap
lawan bicara
7. Persepsi : pasien mengatakan sangat frustasi karena tidak ada
seorangpun yang dapat membantunya, stuasi ini membuat pasien
hanya mengurung diri dirumah tidak tidak mau berbicara dengan
keluarganya.
8. Proses / arus pikir : pembicaraan berhenti tiba-tiba tanpa gangguan
eksternal kemudian dilanjutkan kembali (Blocking)
9. Isi pikir : pasien mengatakan sangat takut dan cemas mengingat
perundungan dan pelecehan seksual yang dilakukan oleh rekan
kerjanya
10. Tingkat kesadaran : pasien nampak canggung, karena masih dalam
keadaan frustasi yang dialaminya
11. Memori : pasien mengatakan mengingat kejadian yang terjadi pada
dirinya
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung : pasien kurang mampu
berkonsentrasi
13. Kemampuan Penilaian : pasien mampu mengambil keputusan saat
diberikan suatu pilihan
14. Daya tilik diri : pasien mengatakan tidak menyadari gejala
penyakitnya, yang pasti akhir-akhir ini perilaku jauh dari biasanya
VII. Kebutuhan Persiapan Pulang
1. Makan
Bantuan Minimal Bantuan Total
V
Jelaskan : Pasien tidak mau mengambil makan dan minuman,
tidak nafsu makan
2. BAB/BAK
Bantuan Minimal Bantuan Total
V
Jelaskan : pasien mengatakan jika ingin BAB/ BAK pasien pergi
ke kamar mandi sendiri dan membersihkannya sendiri

3. Mandi
Bantuan Minimal Bantuan Total
V
Jelaskan : Pasien tidak mau mandi sehingga ibu pasien datang
menghampiri untuk menyeka tubuh pasien
4. Berpakaian / berhias
Bantuan Minimal Bantuan Total
V
Jelaskan : Pasien tidak mau melakukan apapun begitu juaa dengan
berpakaian sehingga memerlukan bantuan
5. Istirahat dan tidur
a. Tidur siang :-
b. Tidur malam :-
c. Aktivitas sebelum / setelah tidur : pasien mengatakan merasa
frustasi sepanjang waktu

6. Penggunan Obat
-
7. Pemeliharaan kesehatan YA TIDAK
a. Perawatan lanjutan
V
b. Sistem pendukung
V
Jelaskan : pasien mengatakan keluarganya selama ini yang
mengantar kontrol
dan mendukung kesembuhannya
5. Kegiatan didalam rumah YA TIDAK
a. Mempersiapkan makanan √
b. Menjaga kerapian rumah √
c. Mencuci pakaian √
d. Mengatur keuangan √
6. Kegiatan diluar rumah
YA TIDAK
a. Belanja √
b. Transportasi √
c. Kegiatan lain √
Jelaskan : pasien mengatakan tidak melakukan kegiatan rumah
selain pergi ke kantor
VIII. Mekanisme koping
Pasien mengatakan sering bercerita dengan B yaitu sopir dikantornya
dan juga sering dipendam sendiri
IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan
 Masalah dengan dukungan kelompok
Pasien mengatakan tidak ada yang mendukung dan menyelesaikan
masalahnya
 Masalah berhubungan dengan lingkungan
Pasien mengatakan lingkungan kerjanya buruk karena dirinya sering
menerima perundungan dan pelecehan seksual
 Masalah dengan pendidikan
Pasien mengatakan mampu lulus kuliah dan tidak ada hambatan
 Masalah dengan pekerjaan
Pasien mengatakan ia mengalami masalah ditemat kerjanya karena
sering mengalami perundungan dan pelecehan seksual oleh rekan
kerjanya sampai pasien mengalami frustasi yang berat
 Masalah ekonomi uraikan
Pasien mengatakan bukan dari keluarga mampu tapi masih
berkecukupan untuk makan sehari-hari
X. Kurang pengetahuan tentang :
Pasien mengatakan tidak tau cara untuk mengontrol perasaannya, tidak
tau mengapa ia menirukan perkataan teman kantornya saat melakukan
perundungan kepadanya, sering mendengar bisikan-bisikan
XI. Aspek Medik
Diagnosa medik : hipersekresi cairan lambung
Terapi medik :

C. ANALISA DATA
No Tanggal Data Problem Etiologi
1 20 September 21 Ds: Perubahan Isolasi
-Perundungan status mental Sosial
tersebut mengubah
pola mental,
menjadikan saya
stres dan merasa
hina, saya trauma
berat, tapi mau tak
mau harus bertahan
demi mencari
nafkah. Saya sering
merasa bahwa diri
saya adalah orang
paling hina di
dunia ini, paling
kotor, dan tidak
pantas hidup di
dunia ini.
Do:
-MS terlihat selalu
menunduk dan
menghindari
percakapan selain
dengan B
-jika mengobrol Ms
selalu menghindari
kontak mata dan
bicara seperlunya
dengan suara lirih
hampir tidak
terdengar.

-MS selalu datang


sangat pagi di awal
hari, menghindari
berkumpul dengan
ekan kerjanya pada
saat istirahat,
bahkan pulang
hingga larut malam
ketika orang-orang
dikantor sudah
sepi.

D. DIAGNOSA
Isolasi sosial b.d Perubahan status mental ditandai dengan
Perundungan tersebut mengubah pola mental, menjadikan saya stres dan
merasa hina, saya trauma berat, tapi mau tak mau harus bertahan demi
mencari nafkah. Saya sering merasa bahwa diri saya adalah orang paling
hina di dunia ini, paling kotor, dan tidak pantas hidup di dunia ini.

E. INTERVENSI

No Diagnosa Intervensi Rasional


.
1. Isolasi sosial Intervensi utama :
b.d Promosi sosialisasi
perubahan O:
status mental - Identifikasi -Mengetahui sejauh
ditandai kemampuan melakukan mana klien dapat
dengan interaksi denagn orang berinteraksi dengan
perundungan. lain. orang lain.
-Identifikasi hambatan -Mengetahui kesulitan
melakukan interaksi klien setiap memulai
dengan orang lain. berkomunikasi dengan
orang lain dan
lingkungan sosial.
T:
-Motivasi meningkatkan -Meningkatkan kemauan
keterlibatan dalam suatu klien dalam keterlibatan
hubungan. hubungan sosial.
-Motivasi berpartisipasi -Meningkatkan minat
dalam aktivitas baru dan klien dalam aktivitas dan
kegiatan kelompok. kegiatan kelompok.
-Berikan umpan balik -Supaya klien merasa
positif pada setiap bangga dengan segala
peningkatan usaha dan
kemampuan. pencapaiannya.
E:
-Anjurkan interaksi -Supaya pasien terbiasa
dengan orang lain secara dengan interaksi di
bertahap. sekitarnya.
-Anjurkan kegiatan -Meningkatkan
sosial dan komunikasi kelompok.
kemasyarakatan.
-Anjurkan berbagi -Membantu pasien
pengalaman dengan membuka dirinya
orang lain. kepada orang lain.

F. IMPLEMENTASI
No Diagnosa Tujuan dan Implementasi Respon
. Kriteria hasil
1. Isolasi Setelah dilakukan O: S; Pasien
sosial b.d tindakan - Mengidentifikasi menjawab
perubahan keperawatan kemampuan pertanyaan
status selama 1x8 jam, melakukan perawat
mental diharapkan isolasi interaksi denagn dengan
ditandai sosial pada pasien orang lain. baik.
dengan dapat disembuhkan -Mengidentifikasi O : Pasien
perundunga dengan kriteria hambatan kooperatif.
n hasil : melakukan
-Perasaan nyaman interaksi dengan
dengan situasi orang lain.
sosial meningkat.
-Perasaan mudah T:
menerima atau -Memotivasi S; Pasien
mengkomunikasika meningkatkan menerima
n perasaan keterlibatan dalam motivasi
meningkat. suatu hubungan. dari perawat
-minat melakukan -Memotivasi dengan
kontak emosi berpartisipasi baik.
meningkat. dalam aktivitas O: Pasien
baru dan kegiatan kooperatif.
kelompok.
-Memberikan
umpan balik positif
pada setiap
peningkatan
kemampuan.
E:
-Menganjurkan S: Pasien
interaksi dengan menerima
orang lain secara anjuran dari
bertahap. perawat
-Menganjurkan dengan
kegiatan sosial dan berkata
kemasyarakatan. ‘setuju’
-Menganjurkan O: Pasien
berbagi kooperatif.
pengalaman
dengan orang lain.
G. EVALUASI

No Diagnosa Evaluasi Paraf


.
1. Isolasi sosial b.d S : Pasien mengatakan masih (TTD)
perubahan status segan ketika bersosiali dan
mental ditandai berkomunikasi dengan kelompok
dengan atau masyarakat.
perundungan. O : Pasien tampak kesulitan
membuka diri kepada orang lain.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai