Anda di halaman 1dari 8

Laporan Pendahulan Asuhan Keperawatan Keluarga

Oleh Fitria Ramadhanti, 1706978042, Mahasiswa Profesi Ners 2021

Kunjungan ke: Tanggal:

1. Latar Belakang
A. Definisi Keluarga
Keluarga merupakan bagian terdekat bagi setiap individu yang terdiri
dari beberapa anggota keluarga. Menurut Harmoko (2012) keluarga
adalah sekumpuan dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan
darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu
berinteraksi satu sama lain. Keluarga memiliki karakteristik atau
macam-macam nilai dan budaya yang dianut. Keluarga merupakan
kumpulan dari dua orang atau lebih yang bergabung karena hubungan
darah, perkawinan atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling
berinteraksi sat sama lainnya dalam perannya dan menciptakan dan
mempertahankan suatu budaya (Harmoko, 2012).
a. Struktur keluarga
Di dalam keluarga terdapat beberapa struktur yang diterapkan seperti:
 Patrilineal merupakan struktur keluarga sedarah yang terdiri
dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana
hubungan keluarga ini disususn melalui garis keturunan ayah.
 Matrilineal merupakan struktur keluarga sedarah yang terdiri
atas sanak saudara sedarah dalam beberapa geneasi, dimana
hubungan ini disusun melalui garis keturunan ibu.
 Matrilokal merupakan struktur keluarga dengan sepasang
suami istri yang tinggal bersama keluarga yang sedarah dari
pihak istri.
 Patrilokal merupakan struktur keluarga dengan suami istri yang
tinggal bersama keluarga yang sedarah dari pihak suami.
 Keluarga kawinan merupakan keluarga dengan hubungan
suami istri yang menjadi dasar bagi pembinaan keluarga dan
beberapa sanak saudara yang menjadi bagian dari keluarga
karena adanya hubungan dengan suami istri.
B. Ciri-ciri struktur keluarga
 Terorganisasi, artinya adalah anggota keluarga memiliki
hubungan dan saling ketergantungan antar anggota keluarga.
 Adanya keterbatasam, artinya adalah setiap anggota keluarga
memiliki kebebasan tetapi mereka juga memilii keterbatasam
dalam menjalankan fungsi dan tugas masing-masing.
 Ada perbedaan dan kekhususan yaitu setiap anggota keluarga
memiliki peranan dan fungsinya masing-masing.

Menurut Friedman, Bowden & Jones (2013) struktur keluarga


terbagi menjadi 4 elemen yaitu komunikasi, peran keluarga, nilai
dan norma keluarga, dan kekuatan keluarga.

a. Struktur komunikasi keluarga


Komunikasi dalam keluarga dapat berupa komunikasi secara
emosional, komunikasi verbal dan non verbal, dan komunikasi
sirkular. Komunikasi emosional sendiri dapat memungkinkan
setiap individu dalam keluarga dapat mengekspresikan
perasaannya (bahagia, sedih, atau marah diantara para anggota
keluarga). Komunikasi verbal yaitu anggota keluarga dapat
mengungkapkan apa yang diinginkan melalui kata-kata yang
diikuti dengan bahasa non-verbal seperti gerakan tubuh.
Sedangkan komunikasi sirkular merupakan komunikasi yang
mencakup sesuat yang melingkar dua arah dalam keluarga,
seperti pada saat istri marah pada suami, maka suami akan
mengklarifikasi kepada istri apa yang membuat istri marah.
b. Struktur peran keluarga
Peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal
maupun informal, model peran keluarga, dan konflik dalam
pengaturan keluarga.
c. Struktur nilai dan nrma keluarga
Nilai merupakan sebuah persepsi seseorang terhadap sesuatu
hal apakah baik atau dapat memberikan manfaat bagi dirinya.
Sedangkan norma adalah peran-peran yang dilakukan oleh
individu yang berasal dari nilai budaya terkait. Norma
mengarah kepada nilai yang dianut oleh masyarakat, dimana
norma-norma tersebut dipelajari sejak kecil. Nilai merupakan
suatu perilaku yang dapat memotivasi dan diekspresikan
melalui perasaan, tindakan dan pengetahuan. Nilai memberikan
makna kehidupan dan meningkatan harga diri (Rowe, Deborah,
& Coehlo, et.al, 2018). Nilai merupakan suatu sistem, sikap,
dna kepercayaan yang secara sadar atau tidak, dapat
mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai-
nilai dalam keluarga merupakan suatu pedoman perilaku dan
pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan. Norma
sendiri merupakan suatu pola perilaku yang baik menurut
masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam keluarga.
d. Struktur kekuatan keluarga
Kekuatan keluarga merupakan sebuah kemampuan baik secara
aktual maupun potensial dari setiap individu untuk
mengendalikan atau mempengaruhi perilaku orang lain yang
berubah kearah positif. Tipe struktur kekuatan keluarga antara
lain: hak untuk mengontrol seperti orang tua terhadap anak
(legitimate power/authority), seseorang yang ditiru (referent
power), pendapat, ahli, dan lain-lain (resource of expert
power),pengaruh kekuatan kekuatan karena adanya harapan
yang akan diteriama (reward power), pengaruh yang
dipaksakan sesuai keinginanya (coecive power), pengaruh yang
dilalui dengan persuasi (informational power), pemgaruh yang
diberikan melalui manipulasi cinta kasih misalnya hubungan
seksual (affective power).
C. Tugas Keluarga
Menurut Friedman (2013) tugas keluarga memilik 5 peran kesehatan
yaitu:
 Mengenal gangguan perkembangan kesehatan tiap anggotanya
 Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
 Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit,
dan yang tidak sakit dapat membantu dirinya sendiri (bisa
karena cacat atau usia yang terlalu muda).
 Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan
kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga.
 Mempertahankan hubungan kepribadian anggota keluarga dan
lembaga-lembaga kesehatan, dengan menunjukan pemanfaatan
yang baik dari fasilitas kesehatan yang ada.
D. Fungsi keluarga
Terdapat beberapa fungsi keluarga antara lain:
 Fungsi biologis atau kebutuhan yang meliputi:
- Sandang, pangan dan papan
- Hubungan seksual suami istri
- Reproduksi atau pengembangan keturunan
 Fungsi ekonomi, dalam hal ini ayah sebagai kepala keluarga
memiliki kewajiban menafkahi keluarganya (istri dan anak)
 Fungsi pendidikan, keluarga dapat berfungsi sebagai transmiter
budaya atau mediator sosial budaya bagi anak.
 Fungsi perlindungan, keluarga sebagai pelindung bagi para
anggota keluarga dari gangguan, ancaman atau kondisi yang
menimbullkan ketidaknyamanan (fisik dan psikologis) para
anggota keluarga.
 Fungsi rekreasi, keluarga diciptakan sebagai lingkungan yang
dapat memberikan kenyamanan, keceriaan, kehangatan, dan
penuh semangat bagi anggota keluarga.
 Fungsi agama, keluarga berfungsi sebagai penanam nilai-nilai
agama kepada anak agar nantinya mereka memiliki pedoman
hidup yang benar.
2. Data yang akan dikaji
A. Pengkajian tahap 1
a. Data umum:
 Identitas kepala keluarga (nama, alamat, pekerjaan, pendidikan)
 Komposisi keluarga (Daftar anggota keluarga dan genogram)
 Tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang terjadi dengan
jenis tipe keluarga tersebut.
 Suku bangsa (etnis): identifikasi budaya suku bangsa terkait
dengan kesehatan.
 Agama: mengkaji agama yang dianut serta kepercayaan yang
dapat mempengaruhi kesehatan.
 Status sosial ekonomi: kaji pendapatan keluarga, serta
kebutuhan dan penggunaannya.
 Aktifitas rekreasi keluarga: kaji rekreasi yang dilakukan
keluarga (nonton TV, mendengarkan radio, atau jalan-jalan ke
tempat rekreasi)
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga:
 Tahap perkembangan keluarga saat ini
 Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
 Riwayat penyakit keluarga: penyakit keturunan, riwayat
kesehatan masing-masing keluarga, status kesehatan anak
(imunisasi), sumber pelayanan kesehatan yang bisa
digunakan keluarga serta pengalaman terhadap pelayanan
kesehatan.
c. Lingkungan:
 Karakteristik rumah: luas, tipe rumah, jumlah ruang,
pemanfaatan rumah, peletakan perabot rumah tangga,
sarana eliminasin (tempat, jenis, jarak dari sumber air),
sumber air minum.
 Karakteristik tetangga dan komunitas RW: kebiasaan,
lingkungan fisik, nilai, budaya yang mempengaruhi
kesehatan.
 Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.
 Mobilitas geografis keluarga: ditentukan dengan kebiasaan
keluarga berpindah tempat.
 Sistem pendukung keluarga: jumlah anggota keluarga yang
sehat, fasilitas untuk menunjang kesehatan, fasilitas
pelayanan kesehatan.
d. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik lengkap semua anggota keluarga serta
interpretasi hasil pemeriksaan fisik tersebut.
e. Harapan keluarga
Keinginan keluarga terhadap perawat keluarga terkait pernasalahan
kesehatan yang dialami keluaga.
B. Pengkajian tahap 2
a. Mengkaji pengetahan, kemampuan, kemauan keluarga terhadap
tugas keluarga.
b. Mengkaji tugas keluarga, apakah ada ketidakmampuan dalam
mengenal masalah, mengambil keputusan, merawat anggota
keluarga, memelihara lingkungan dan ketidakmampuan
menggunakan fasilitas kesehatan.
3. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu,
keluarga dan masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses
pengumpulan data, analisis yang memberikan dasar untuk menetapkan
tindakan keperawatan. Hal ini berhubungan denganadanya masalah dalam
tahap perkembangan keluarga, lingkungan, struktr, fungsi keluarga dan
koping.
Tipologi atau sifat dari diagnosa keperawatan keluarga sendiri adalah
aktual, risiko dan sejahtera. Aktual artinya terjadi defisit atau gangguan
kesehatan dalam keluarga. Diagnosa keperawatan keluarga besifat risiko
(ancaman kesehatan) berarti sudah ada data yang menunjang namun belum
terjadi gangguan . Diagnosa yang bersifat sejahtera merupakan suatu
keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera, sehingga kesehatan
perlu ditingkatkan. Diagnosis keperawatan ditegakkan berdasarkan
masalah keperawatan yang ditemukan.
4. Tujuan umum
Tujuan umum dapat merujuk pada 5 tugas kesehatan keluarga, yaitu:
 Keluarga mampu mengenal gangguan perkembangan kesehatan
tiap anggotanya
 Keluarga mampu mengambil keputusan untuk melakukan tindakan
yang tepat
 Keluarga mampu memberikan perawatan kepada anggota keluarga
yang sakit, dan yang tidak sakit dapat membantu dirinya sendiri
(bisa karena cacat atau usia yang terlalu muda).
 Keluarga mampu mempertahankan suasana di rumah yang
menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota
keluarga.
 Keluarga mampu mempertahankan hubungan kepribadian anggota
keluarga dan lembaga-lembaga kesehatan, dengan menunjukan
pemanfaatan yang baik dari fasilitas kesehatan yang ada.
5. Tujuan khusus
Menentukan tujuan sesuai dengan kriteria hasil dari diagnosis yang
ditegakkan dengan merujuk pada NOC atau SLKI dan menentukan
intervensi keperawatan yang sesuai merujuk pada NIC atau SIKI. Setelah
dilakukan intervensi keperawatan yang ditentukan, keluarga diharapkan
mampu mencapai 5 tugas keehatan keluarga sesuai dengan masalah
kesehatan yang dialami.
6. Implementasi tindakan keperawatan
 Metode: observasi, wawancara, pemeriksaan fisik
 Media dan alat: format pengkajian keluarga, nursing kit, leaflet,
dan lain-lain.
 Waktu dan tempat: di rumah keluarga binaan
7. Kriteria evaluasi
 Kritera struktur
- Laporan pendahuluan asuhan keperawatan keluarga
- Form pengkajian dan alat yang dibutuhkan
 Kriteria proses
 Kriteria hasil

Daftar Pustaka

Friedman, M.M., Bowden, V.R., & Jones, E.G. (2013). Family Nursing: Research

Theory and Practice (5th Ed). Pearson education inc.

Harmoko. (2012). Asuhan Keperawatan Keluaga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rowe, J., Deborah K., Coehlo, P., Steele, R., & Robinson, M. (2018). Family

Health Care Nursing: Theory , Practice, and Research (Jacalyn Sharp 6th
ed). Davis Company.

Anda mungkin juga menyukai