Anda di halaman 1dari 32

Roadmap Coordination and Management Unit (RCMU) Program Coordination and Management Unit (PCMU)

Directorat Pengairan dan Irigasi - BAPPENAS Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC)
JL. Taman Suropati No. 2 Jakarta Pusat 10310 Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Tel: +62 21 3926186 Departemen Pekerjaan Umum
Fax: +62 21 3149641 JL. Inspeksi Cidurian Soekarno-Hatta STA 5600
Bandung 40292
Tel: +62 22 7564073
www.citarum.org Fax: +62 22 7564073
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH

SUNGAI CITARUM
Integrated Citarum Resources Management Investment Program
(ICWRMIP)
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR TERPADU
DI WILAYAH SUNGAI CITARUM
Integrated Citarum Water Resources Management Investment Program
ICWRMIP

PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH SUNGAI CITARUM 1


Sekilas Fakta Citarum
Sungai terbesar dan terpanjang di Jawa
Barat. Panjang sungai mencapai: 269 km.
Total area wilayah DAS Citarum: 12.000
km2
Penduduk yang dilayani: 25 Juta Jiwa
(15 Juta Jiwa di Jawa Barat, 10 Juta
Jiwa di DKI Jakarta
Sumber air baku 80% penduduk
Jakarta
Tenaga Listrik yang dihasilkan: 1.400
Megawatt
Mengairi Areal Irigasi: 420.000 hektar
Tiga Bendungan di Citarum: Jatiluhur
(1963), Saguling (1986) dan Cirata
(1988)

2
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH SUNGAI CITARUM 3
daftar isi2 Sekilas Fakta Citarum
5 Sekilas Sejarah Citarum
6 Latar Belakang
6 Permasalahan Citarum
7 Kesadaran dan Tindakan Kolektif
8 Wajah Citarum Kini
13 Konsep Pengelolaan Sumber Daya
Air Terpadu
14 Indetifikasi Permasalahan Citarum
16 Citarum Roadmap, Merancang
Peta, Jalan Untuk Mencapai Visi

Citarum Road Map & Investment


Program 17
Komponen Program 18
Investment Program Project 1
(ICWRMIP) 19
Manajemen dan Koordinasi 20
Para Pemangku Kepentingan 21
Dampak dan Hasil Yang
Diharapkan 22
Bersama Untuk Masa Depan 23
Bagaimana Anda Dapat
Berpartisipasi 25

Kredit Foto Veronica Wijaya, Ng Swan Ti, Steve Griffith, Diella


Dachlan, Candra Samekto, Agung Widjanarko, Titah
Hari Prabawa
Text Diella Dachlan
Tata Letak Nancy Rosma Rini
Sumber & Referensi ? Citarum Dalam Prespektif Sejarah - A. Sobana
Hardjasaputra
? Dokumen proyek Citarum Roadmap and ICWRMIP
Editor Candra Samekto, Arini Arifin

4
Sekilas Sejarah Sekilas Sejarah
Citarum Catatan sejarah menunjukkan bahwa Citarum
mengalami sejarah yang tak kalah panjang
dan berliku

Catatan sejarah menunjukkan bahwa Citarum


mengalami sejarah yang tak kalah panjang
dan berliku

Latar Belakang

K
ata “Citarum” berasal dari dua kata yaitu Ci dan Tarum. Ci atau dalam
Bahasa Sunda Cai, artinya air. Sedangkan Tarum, merupakan jenis tanaman
yang menghasilkan warna ungu atau nila. Pada abad ke-5, berawal hanya
dari sebuah dusun kecil yang dibangun di tepi Sungai Citarum oleh
Jayasinghawarman, lambat laun daerah ini berkembang menjadi sebuah kerajaan
besar, yaitu Kerajaan Tarumanegara, kerajaan Hindu tertua di Jawa Barat.
Dari dahulu hingga sekarang, Citarum memainkan peranan yang sangat penting
bagi kehidupan manusia, terutama masyarakat di Jawa Barat. Dahulu kala,
Citarum menjadi batas wilayah antara dua kerajaan yaitu Kerajaan Galuh dan
Kerajaan Sunda (pergantian nama dari Kerajaan Tarumanegara pada tahun 670
Masehi).
Fungsi Citarum sebagai batas administrasi ini terulang lagi pada sekitar abad 15,
yaitu sebagai batas antara Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Banten. Di jaman
pemerintahan Belanda, Sungai Citarum berperan menjadi penghubung antara
daerah pedalaman dengan pesisir untuk membawa hasil pertanian dan
perdagangan.
Meskipun Sungai Citarum pada masa lalu sangat terjaga keasrian dan
kelestariannya, namun ternyata sejarah mencatat bahwa Citarum sudah
mengalami banjir di beberapa daerah sejak dahulu kala. Oleh karena itu pada tahun 1810,
Bupati Bandung saat itu, R.A Wiranatakusuma II memindahkan ibu kota Bandung dari daerah
Krapyak (Dayeuh Kolot) ke daerah Bandung tengah yang bertahan hingga saat ini.
Hingga saat ini, banjir Sungai Citarum masih rutin terjadi setiap musim penghujan datang.
Kondisi ini menjadi lebih parah dengan menurunnya kondisi lingkungan dan kualitas air di
sepanjang Sungai Citarum.
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH SUNGAI CITARUM 5
Latar Belakang

S ungai Citarum mengalir dari hulu di daerah Gunung


Wayang, di sebelah Selatan Kota Bandung menuju ke
Utara dan bermuara di Karawang. Dengan panjang
sekitar 269 kilometer, Citarum merupakan sungai terpanjang
dan terbesar di Jawa Barat.
Sungai Citarum berperan penting bagi kehidupan sosial
ekonomi masyarakat khususnya di Jawa Barat dan DKI
Jakarta. Citarum digunakan sebagai sumber air baku, irigasi
pertanian, perikanan, pembangkit tenaga listrik, serta
sebagai pemasok air untuk kegiatan industri.
Permasalahan Citarum
Dalam dua puluh tahun terakhir ini kondisi lingkungan dan
kualitas air di sepanjang Sungai Citarum semakin menurun.
Dalam kurun waktu ini jumlah penduduk, permukiman dan
kegiatan industri di sepanjang aliran sungai bertambah dan
berkembang dengan pesat.
Perkembangan yang pesat ini belum diimbangi dengan
adanya pengaturan yang memadai. Lahan hijau di daerah
sempadan sungai berubah menjadi permukiman atau
industri, penebangan pohon liar di daerah hulu sungai serta
pengalihan aliran sungai dengan cepat memperburuk kondisi
Sungai Citarum ini. Salah satu faktor utama yang
mempercepat pencemaran sungai ini adalah perilaku yang
kurang baik seperti membuang limbah dari industri dan
rumah tangga langsung ke sungai tanpa melalui proses
pengolahan terlebih dahulu.
6
Kesadaran dan Tindakan Kolektif
“Upaya penyelarasan antara Berbagai pihak memulai menyadari kerugian ini. Inisiatif
kegiatan pembangunan tindakan pelestarian sungai muncul dari berbagai kelompok
perekonomian dengan kelestarian masyarakat dan pemerhati lingkungan. Inisiatif ini
lingkungan hidup yang ada saat ini berkembang ke upaya pemberdayaan masyarakat melalui
masih belum memadai”. usaha kecil, pertanian, daur ulang, kerajinan tangan dan lain
sebagainya.
Meskipun demikian, kondisi Sungai Citarum yang
Upaya penyelarasan antara kegiatan pembangunan memprihatinkan ini tidak dapat ditangani oleh sebagian
perekonomian dengan kelestarian lingkungan hidup yang pihak saja secara terpisah-pisah. Hal ini membutuhkan
ada saat ini masih belum memadai. perhatian, kepedulian, koordinasi dan komunikasi, tindakan
Berbagai dampak negatif timbul akibat hal ini. Hampir setiap nyata serta pengawasan dari berbagai pihak pemangku
musim hujan, banjir melanda berbagai kawasan di Jawa kepentingan.
Barat. Hal ini diakibatkan berbagai faktor seperti erosi tanah, Pembenahan, pemulihan dan peningkatan Sungai Citarum
penyumbatan sampah dan berkurangnya fungsi penyerapan harus dilakukan secara terpadu. Upaya ini meliputi berbagai
air membuat kapasitas sungai berkurang. Sehingga sungai bidang baik di bidang pembangunan fisik seperti
tidak dapat menampung jumlah air yang tinggi pada saat pembenahan tata ruang dan perbaikan sarana dan
curah hujan tinggi dan meluap. prasarana, bidang pertanian dan kehutanan, maupun bidang
Pencemaran ini telah mencapai tingkat yang dapat pembenahan dan peningkatan non fisik seperti peraturan
mengancam kesehatan dan sumber penghidupan dan kebijakan, konservasi lingkungan yang meliputi
masyarakat, khususnya masyarakat di perkotaan dan desa. pengelolaan sumber daya air, pengelolaan limbah, upaya
Hal ini akan mengakibatkan tambahan beban ekonomi dan pemberdayaan masyarakat yang meningkatkan kepedulian
keuangan dalam pengadaan sumber air bersih dan dan peran aktif masyarakat dalam upaya-upaya ekonomi
pengelolaannya. Pencemaran air sungai, sampah dan banjir yang selaras dengan lingkungan, kesehatan masyarakat dan
menyebabkan kerugian material, finansial dan moril bagi lingkungan, mitigasi bencana, kesetaraan gender dan lain
negara. sebagainya.

PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH SUNGAI CITARUM 7


Wajah Citarum Kini
1

3a 3b

1 Pengelolaan sampah yang kurang baik, dan banyaknya sampah yang


dibuang langsung ke sungai menyebabkan Sungai Citarum menjadi
seperti tempat pembuangan sampah raksasa.

2 Pertambahan penduduk, urbanisasi, penataan ruang yang belum


maksimal menjadi permasalahan tersendiri bagi Citarum yang harus
segera dicari solusinya.

3a,3b Pembuangan limbah akibat industri maupun limbah domestik


rumah tangga tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu
menyebabkan tingkat pencemaran air sangat tinggi.
2

8
4 5

4 Industri perikanan yang tidak terkontrol. Di Waduk Saguling


misalnya, sisa pakan ikan dalam jumlah besar menyebabkan
pencemaran air dan membahayakan kelanjutan pembangkit listrik.

5 Banyaknya kotoran ternak yang dibuang dalam jumlah besar ke


sungai menyebabkan pencemaran air, ini terjadi di daerah hulu dan
tengah Sungai Citarum.

6 Masalah erosi di hulu Sungai Citarum. Lahan hutan penyangga


semakin berkurang. Banyak pula lahan yang berubah menjadi pertanian
dan ladang, sehingga pada saat musim hujan sering terjadi longsor.
6

PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH SUNGAI CITARUM 9


7

7 Di beberapa lokasi di Jawa Barat seperti Dayeuh Kolot, Majalaya, dll, banjir Sungai Citarum menjadi hal yang rutin setiap masa penghujan tiba.

8 9

8 Sebagian masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran Sungai 9 Penyakit kulit yang banyak diderita warga desa Ciwalengke,
Citarum melakukan kegiatan sehari-hari seperti mencuci, mandi, Majalaya, Jawa Barat, akibat buruknya kualitas air yang
menggosok gigi, dan buang air. digunakan.

10
10 11

10 Fasilitas sanitasi seadanya masih mudah ditemui di sepanjang 11 Abrasi pantai, pendangkalan (akibat sedimentasi),
Sungai Citarum, terutama di bagian hilir. Buang air besar langsung berkurangnya habitat alami seperti hutan bakau, monyet, burung,
ke sungai juga ikut menyumbang bakteri e-coli yang mencemari adalah beberapa masalah di daerah muara Sungai Citarum.
air.

PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH SUNGAI CITARUM 11


12
Konsep Pengelolaan
Sumber Daya Air Terpadu
K onsep pengelolaan sumber daya air terpadu yang
berkelanjutan ini mendukung adanya pengelolaan
sumber daya air di tingkat daerah yang dilakukan
bersama para pemangku kepentingan secara partisipatif
dan mandiri.
Pemerintah Indonesia di tingkat nasional dan daerah
melakukan tindakan yang termasuk di dalam kerangka
pembaharuan kebijakan sumber daya air. Pembaharuan
ini merupakan salah satu upaya untuk mengatasi
kemiskinan, ketahanan pangan, dan pelestarian sumber
daya alam.
Pembaharuan tersebut juga menginspirasi dan termasuk
di dalam UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
(UU SDA) yang sesuai dengan prinsip pengelolaan sumber
daya air terpadu ( Integrated Water Resources
Management—IWRM).
Undang-undang ini ditujukan untuk pendekatan yang
jelas, terintegrasi, berkelanjutan dan terbuka dalam
pengelolaan sumber daya air. Selain itu, memberikan
kesempatan kepada masyarakat, pengusaha dan LSM
untuk berpartisipasi di dalam proses perencanaan dan
pelaksanaan pengelolaan sumber daya air.

PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH SUNGAI CITARUM 13


Penurunan Lumpur dan
Struktur Hidrolik Tanah Longsor

Sedimentasi Terbatasnya
di mulut sungai Kapasitas Drainase

Erosi Tumpukan Puncak Tingginya


Penambangan Pengg
Sedimen Aliran
Pasir dan
Penggerusan Sungai
Tanah Longsor Pengaruh Pertanian d
Pasang Surut Perb
Interaksi Pasang Pengaruh Aliran Kelongsoran
Surut dan Sedimen Debit Sungai Lereng Tata Guna Lahan Pembangunan
yang Tinggi yang Rentan Perkotaan

Ketidakseimbangan Kurang Koordinasi Intru


Air Irigasi Gratis Penyediaan dan Antar Instansi
Kebutuhan Air
Kurang Efaktifnya Pup
Tidak Terkoordinasinya Rendahnya Harga Lembaga Tertinggi
Air Baku Kurangnya Partisipasi Mengelola DAS
Pengumpulan Informasi dan Pendidikan
Pemangku Wewenang yang
Kurangnya Alat Kepentingan Air Saling Bertentangan
Pendukung Keputusan dan Tumpang Tindih

Penetapan Tarif Air Konflik


yang Kurang Tepat Penggunaan Air

14
Identifikasi Permasalahan Citarum
(Dirumuskan di dalam penyusunan Citarum Roadmap)

Terhambatnya
Banjir Beban Sedimen yang Tinggi Pencemaran DAS
Aliran

gundulan Hutan

Pembuangan Sampah Penggundulan Akibat


i Lahan
yang Tidak Tepat Penebangan Liar
bukitan
Limbah Industri Perubahan
Tata Guna Lahan PENYEDIAAN AIR &
DEGRADASI KUALITAS AIR
DI DAS CITARUM
usi Air Asin Penyedotan Air Terbatasnya
Tanah Sumber Air Utama

puk & Bahan Bakar Kurangnya Ketersediaan Kelebihan


Sumber-sumber Permintaan Air
Air Alternatif Berkurangnya
Kelebihan Pakan Ikan
Kapasitas
Pengaliran Air
Polusi

Lemahnya Kapasitas Rendahnya Rendahnya Kemampuan


Kekurangan Air
Pengelolaan DAS Kualitas Air Penyediaan Air

PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH SUNGAI CITARUM 15


Citarum Road Map, Merancang Peta,
jalan untuk mencapai Visi

S erangkaian kegiatan untuk menuju visi Program


Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu di Wilayah
Sungai Citarum, disebut juga dengan istilah
“Roadmap” atau Peta Rancangan.
Peta rancangan ini merupakan gambaran rencana strategi
dan pelaksanaan yang berusaha membuat jalur/rute antara
posisi saat ini dengan visi, tujuan dan hasil yang ingin kita
capai di masa depan berkaitan dengan program
pengelolaan terpadu sungai Citarum ini. Peta ini disusun
Sebagaimana sebuah peta dirancang, proses pengembangan
berdasarkan prinsip pola perencanaan partisipatif, melalui
peta rancangan ini mengacu pada pertanyaan dasar berikut
konsultasi publik dengan para pemangku kepentingan.
ini:
Sebagai tahap awal, studi dilaksanakan untuk mempelajari
Kemana tujuan yang ingin dicapai?
dan mengetahui kondisi dari berbagai sektor yang
(dengan pengelolaan sungai ini)
berkenaan dengan persiapan program terpadu ini, baik dari
Dimana posisi kita pada saat ini? sisi kondisi sungai, kebijakan dan undang-undang,
(situasi, kondisi, isu dan masalah yang ada saat ini) penguatan kelembagaan, eksplorasi kerjasama dan
kordinasi antara para pemangku kepentingan yang terlibat
Bagaimana kita akan mencapai tujuan itu dari posisi kita
dan lain sebagainya.
saat ini?
(’jalan’ dan ‘rute’ yang ingin kita ambil) Roadmap meliputi 80 kegiatan yang akan dilaksanakan
dalam kurun waktu 15 tahun kedepan, dengan biaya
sebesar Rp 35 Triliun yang bersumber dari fasilitas
pembiayaan bertahap dari ADB, Anggaran Pendapatan
Belanja Negara (APBN) dan sumber pendanaan dari sektor
atau donor lainnya. Pendanaan pinjaman ini akan dilakukan
secara bertahap sesuai dengan perkembangan yang ada
u nt u k m e l a n j u t ka n p a d a p e n d a n a a n re n ca n a
pembangunan yang akan dilakukan pada pendanaan tahap
berikutnya.

“Program ini akan dilaksanakan di seluruh


Wilayah Sungai Citarum yang terdiri dari 9
Kabupaten dan 3 Kota di Propinsi Jawa Barat”

16
Citarum Road Map &
“Penyusunan Roadmap dikoordinasikan oleh Investment Program
BAPPENAS dan disusun bersama-sama oleh
Pemerintah Pusat, Daerah, swasta dan kelompok
masyarakat”.

CITARUM ROADMAP
“Rp. 35 TRILIUN"
Perkiraan Waktu
WORLD
15 Tahun
BANK
**Kebutuhan dana yang teridentifikasi
untuk membiayai intervensi kegiatan.
JICA
Kontribusi dana masih dibutuhkan.
P3 P2
Donor lain, sektor swasta, masyarakat dan pemerintah APBN
(APBN & APBD) akan mendanai intervensi lainnya. INVESTMENT PROGRAM
(ICWRMIP)

APBD
P4, P5, ... P1
Citarum Roadmap
ASIAN DEVELOPMENT BANK
80 KEGIATAN (ADB)
Invesment Program Other
(ICWRMIP) Donor
Other
35 KEGIATAN Donor
Invesment Program
(ICWRMIP)
PROYEK - 1
PROYEK - 1

PROYEK - 2 PROYEK - 2
PROYEK - 3
PROYEK - 3 PROYEK - 1
PROYEK - 4

PROYEK - 5,6,..... PROYEK - 4 9 KEGIATAN

PROYEK - 5,6,.....

Perkiraan kebutuhan dana Perkiraan kebutuhan dana Perkiraan kebutuhan dana


Rp. 35 Triliun Rp. 9,1 Triliun Rp. 1,03 Triliun
(US$ 3,5 Bilion) (US$ 921 Million) (US$ 103,4 Million)

PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH SUNGAI CITARUM 17


Komponen Program

“Pemerintah dan Masyarakat bekerjasama


demi terciptanya
sungai yang bersih, sehat dan produktif, serta membawa
manfaat yang lestari bagi semua orang khusunya
di wilayah Sungai Citarum”

Kelembagaan Pengembangan Pembagian


BIDANG KUNCI dan dan dan Perlindungan Pengelolaan
UTAMA (PILAR) Perencanaan Pengelolaan Penggunaan Lingkungan Bencana
IWRM Sumber Daya Air Air

BIDANG KUNCI
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DATA DAN INFORMASI
PENDUKUNG

1. KELEMBAGAAN DAN PERENCANAAN IWRM 5. PENGELOLAAN BENCANA


Dengan penguatan kelembagaan, termasuk ke dalamnya Konteks “Bencana” di sini adalah yang berkaitan dengan air
adalah: Peningkatan kapasitas lembaga, pengembangan seperti kekeringan, banjir atau banjir lumpur. Dalam
kebijakan diantaranya kebijakan yang mengatur komponen ini, kegiatan yang dilakukan adalah
penggunaan dan pembagian air, pengelolaan limbah, perencanaan terpadu yang menyertakan mitigasi bencana
pengelolaan pengairan secara partisipatif, dan lain ke dalamnya, rencana atau pembangunan fasilitas untuk
sebagainya. mengurangi resiko banjir, dan lain sebagainya.
2. PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR 6. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Fokus utama komponen ini adalah yang berhubungan Keterlibatan air dan pertisipasi masyarakat dapat dikatakan
dengan penggunaan sumber daya air, operasional dan pondasi dasar dan jiwa dari seluruh komponen program.
perawatan fasilitas infrastruktur yang dibangun dalam masyarakat yan terlibat, berpartisipasi dan berkontribusi
proses ini. kegiatan lain meliputi perencanaan program, akan menjadi penyangga utama dari seluruh komponen
pembangunan infrastruktur untuk menyimpan dan program lainnya. dalam komponen ini, kegiatan termasuk
menyalurkan air (kanal, pipa, reservoir), mempromosikan pendidikan, peningkatan kepedulian baik untuk individu
penggunaan air yang efisien, mengatur penggunaan air maupun kelompok masyarakat, memberikan informasi
tanah (seperti sumur gali) yang bijak. yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya air,
mengembangkan program masyarakat mandiri dan
3. PENGGUNAAN DAN PEMBAGIAN AIR
berkelanjutan yang mendukung upaya peningkatan
Komponen ini meliputi proses hak pengguna air, kualitas sumber air, suplai dan lingkungan.
perlindungan dan konservasi air, alokasi air yang adil bagi
7. PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
para penggunanya. Alokasi ini sebagai contoh untuk sektor
terkait yang menggunakan air seperti irigasi pertanian, Data dan informasi merupakan dasar dari seluruh aspek
suplai air minum, tenaga air, atau secara geografis (bagian pengelolaan sumber daya air. Kegiatannya antara lain
hulu, hilir atau lintas batas). adalah pengumpulan data termasuk kualitas air, topografi,
populasi, tingkat kemiskinan dan lain sebagainya. Lalu ada
4. PERLINDUNGAN LINGKUNGAN
pula pusat pengelolaan dan penyimpanan data,
Termasuk ke dalamnya kegiatan yang berhubungan dengan pendistribusian dan sharing data dan informasi diantara
perlindungan dan konservasi sumber air (sungai, danau, para pemangku kepentingan, pengembangan mekanisme
rawa, hutan) serta pemulihan atau perbaikan lingkungan dan alat yang dapat membantu untuk pengambilan
yang rusak. Komponen ini memiliki tantangan tersendiri keputusan seperti GPS, model hidrolik dan lain sebagainya.
untuk mendefinisikan perlindungan lingkungan secara selain itu, pertukaran informasi antar komponen proyek
jelas. perlindungan dan perbaikan lingkungan biasanya juga diperlukan untuk meningkatkan kinerja secara
hanya dapat dicapai dengan berbagai upaya baik secara keseluruhan dan mengurangi kemungkinan terjadinya
struktural dan non-struktural. Hal ini termasuk misalnya overlap. program ini terdiri dari beberapa komponen
pembangunan pengelolaan limbah, kebijakan dan proyek yang berasal dari berbagai sektor yang berbeda
penerapannya, partisipasi masyarakat dan lain sebagainya. tetapi saling berhubungan satu sama lain, sehingga
membutuhkan koordinasi yang intensif, serta mekanisme
pelaporan dan pemantauan yang efektif.
18
Investment Program
PROJECT-1 (ICWRMIP)
Untuk memulihkan dan membangun sungai Citarum secara
terpadu, Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan Asian
Development Bank (ADB) serta para pemangku kepentingan Dalam Project-1 ini ada 9 kegiatan yang
(akademisi, LSM, kalangan usaha dan masyarakat) rencananya akan dilakukan, terdiri dari:
mempersiapkan program pemulihan yang dinamakan
Rehabilitasi Saluran Tarum Barat
Integrated Citarum Water Resources Management
Investment Program (ICWRMP) atau Pengelolaan Sumber
Peningkatan pengelolaan lahan dan air
Daya Air Terpadu di Wilayah Sungai Citarum.
(SRI)
Tujuannya adalah untuk bersama-sama secara partisipatif
mencari solusi efektif dan berkelanjutan melalui upaya Pengelolaan air dan sanitasi berbasis
terpadu antara sisi perencanaan, pembangunan fisik dan masyarakat
penguatan institusi, dengan visi:
“Pemerintah dan masyarakat bekerja untuk Rencana aksi peningkatan kualitas air
merehabilitasi daerah tangkapan air dan
Perlindungan lingkungan dan
sungai yang bersih, sehat dan produktif, serta
keanekaragaman hayati di hulu sungai
membawa manfaat yang lestari bagi semua
orang khususnya di wilayah Sungai Citarum” Penataan ruang
Dalam tahapan ini, Pemerintah Indonesia sedang
mempersiapkan pelaksanaan Program Investasi tahap 1 Pengelolaan banjir di kawasan hulu
atau yang umumnya disebut Proyek-1. Proyek-1 ini
merupakan tahap pertama dari Program Terpadu Investasi Desain untuk pengingkatan sistem
Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Citarum atau penyediaan air bersih Kota Bandung
Integrated Citarum Water Resources Management
Investment Program (ICWRMIP). Strategi adaptasi terhadap perubahan
iklim
Program ini mendapatkan pendanaan melalui pinjaman dan
hibah dari Asia Development Bank (ADB).
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH SUNGAI CITARUM 19
Manajemen
& Koordinasi
TIM PENGARAH NASIONAL
PEMBANGUNAN BIDANG
SUMBER DAYA AIR
Ketua: Deputi Bidang Sarana
dan Prasarana - BAPPENAS

PROGRAM COORDINATION
ROADMAP COORDINATION
MANAGEMENT UNIT (PCMU)
MANAGEMENT UNIT (RCMU)
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air-
Direktorat Pengairan &
Balai Besar Wilayah Sungai Citarum -
Irigasi - BAPPENAS
Departemen Pekerjaan Umum
fungsi: fungsi:

Perencanaan, manajemen Manajemen


dan kordinasi Roadmap Pelaksanaan Program

Koordinasi perencanaan, manajemen dan pelaksanaan


untuk program Sungai Citarum ini akan dilakukan di tiga
tingkat:
1. Sebagai pelaksana dalam kegiatan manajemen dan
kordinasi perencanaan dan pendanaan, Citarum
Roadmap dilakukan oleh Roadmap Coordination and
Management Unit (RCMU) dibawah kordinasi
Direktorat Pengairan & Irigasi –BAPPENAS.
2. Sedangkan untuk manajemen pelaksanaan program
dan kordinasi dilakukan oleh Program Coordination
and Management Unit (PCMU) oleh Balai Besar
Wilayah Sungai Citarum, Direktorat Jenderal Sumber
Daya Air––Departemen Pekerjaan Umum. Termasuk ke
dalamnya untuk kordinasi pelaksanaan Proyek-1 dari
salah satu tahapan-tahapan ICWRMIP.
3. Pelaksana dan manajemen harian akan dilaksanakan
oleh Project Implementation Units (PIUs), yang
dibentuk di setiap lembaga pelaksana di bawah
kordinasi departemen terkait. Baik RCMU dan PCMU
akan mendukung dan memastikan bahwa semua para
pemangku kepentingan terkait akan terlibat dan
berpartisipasi dalam kegiatan perencanaan dan
pengawasan program Sungai Citarum ini.

Project Implementation Units (PIUs): Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Kesehatan, Kementerian
Kehutanan, Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup.
Pemerintah Daerah
LSM/Organisasi Masyarakat, Masyarakat
Swasta
Universitas/Akademisi/Praktisi/Media

20
Para Pemangku
Kepentingan

Cita-Citarum mewakili harapan dan komitmen seluruh pihak


untuk mencapai visi besama yaitu:
“Bersama Memulihkan Kondisi Sungai Citarum”
Para pemangku kepentingan utama adalah sebagai berikut:
1. PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA 3. LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM)
Merupakan pelaksana utama program ini dengan Merupakan kelompok-kelompok yang berhubungan
bekerjasama dan berkordinasi dengan seluruh dengan program pemberdayaan masyarakat, khususnya
pemangku kepentingan. Kementerian dan departemen yang bergerak dalam kegiatan-kegiatan yang
terkait adalah : berhubungan dengan pemulihan sungai Citarum.
Badan Perencanaan dan Pembangunan 4. PARA PELAKU USAHA
Nasional (Bappenas)
Kementerian Pekerjaan Umum Kalangan pelaku usaha memiliki potensi besar untuk
memulai ataupun melanjutkan upaya yang mendukung
Kementerian Kehutanan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dan
Kementerian Pertanian pelestarian lingkungan. Biasanya dilakukan melalui
Kementerian Kesehatan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau
Corporate Social Responsibility (CSR).
Kementerian Lingkungan Hidup
Kementerian Pertambangan dan Energi 5. MEDIA DAN MASYARAKAT
Kementerian dan departemen terkait ini merupakan Media berperan penting dalam menjangkau masyarakat
Tim Pengarah Nasional Pembangunan Bidang Prasarana umum dalam menyebarkan dan meningkatkan
(National Water Resources Steering Committee) kepedulian terhadap isu-isu di sungai Citarum.
Koordinasi dilakukan baik di tingkat pusat, propinsi dan Masyarakat, baik yang tinggal di sepanjang aliran sungai
kabupaten dibawah departemen masing-masing. Citarum yang secara langsung maupun tidak langsung
terkena dampak proyek, maupun masyarakat umum
2. LEMBAGA DONOR yang peduli daningin ikut serta dalam pemulihan sungai
Merupakan lembaga pemberi bantuan baik dari dalam Citarum (akademisi, karyawan, ibu rumah tangga,
negeri maupun internasional. Bantuan ini dapat pelajar, petani, pedagang, dan lain sebagainya).
berupa bantuan pendanaan, maupun bantuan teknis.
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH SUNGAI CITARUM 21
Dampak & Hasil
yang Diharapkan

D ampak yang diharapkan dari Program


ini adalah, pada tahun 2023,
kemiskinan berkurang, standar
kesehatan dan kehidupan di wilayah sungai
Citarum ini akan meningkat. Hasil yang
diharapkan adalah meningkatnya manajemen
sumber daya air terpadu yang dicapai melalui
meningkatnya fasilitas prasarana, pengaturan
kelembagaan yang efektif untuk manajemen
sumber daya air terpadu di wilayah sungai dan
meningkatkan kondisi pembangunan dan
pengelolaan sumber daya air terpadu, dimana
pemerintah dan masyarakat bekerjasama
untuk mencapai visi bersama sebagai bagian
dari proses pengembangan Citarum Roadmap.
Kelembagaan yang lebih kuat serta kebijakan
tegas untuk pengelolaan sumber daya air
terpadu diharapkan akan memberikan
pendekatan holistik dan efektif untuk
pengelolaan di wilayah Sungai Citarum.
Meningkatnya ketersediaan air, sungai dan
tangkapan air yang lebih bersih dan sehat akan
memberikan kontribusi pada meningkatnya
produktivitas pertanian dan industri,
meningkatnya penyediaan air di daerah
perkotaan dan pedesaan, serta memberikan
kualitas hidup yang lebih baik bagi penduduk
yang tinggal di sepanjang aliran sungai.

22
Bersama Untuk
Masa Depan

P engelolaan Sumber Daya Air Terpadu di


Wilayah Sungai Citarum melibatkan
banyak pihak terkait dan berbagai
komponen program. Hal ini menjadi sebuah
tantangan dan kesempatan di dalam
pelaksanaannya. Tantangannya adalah
menyeimbangkan antara kordinasi dan
komunikasi secara terus menerus di antara para
pemangku kepentingan dengan pelaksanaan
program sesuai tenggat waktu. Hal ini akan
membutuhkan waktu, upaya dan komitmen
seluruh pihak terkait, dan tidak mudah di dalam
pelaksanaannya.
Meskipun demikian filosofi program ini adalah
program yang 'dikemudikan' oleh para
pemangku kepentingan. Hal ini memberikan
kesempatan bagi seluruh pihak terkait untuk
terlibat, memberikan kontribusi dan membuat
perubahan positif bersama-sama dari berbagai
sektor pembangunan fisik dan non-fisik.
Sebagaimana sebuah program yang kompleks
akan memiliki permasalahan yang kompleks
pula (sebagaimana kondisi, situasi dan
permasalahan sungai Citarum saat ini).
Karenanya, untuk menangani permasalahan
yang kompleks ini dibutuhkan solusi yang
kompleks pula.
Upaya bersama yang dibutuhkan dan dilakukan
bersama untuk menjawab tantangan ini
diharapkan akan memberikan hasil sepadan.
Hasil yang akan membuat semua kerja keras
dan upaya bersama ini patut ditempuh, yaitu:
masa depan yang lebih baik bagi kita dan anak
cucu kita semua.

PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH SUNGAI CITARUM 23


BAGAIMANA
ANDA
DAPAT
BERPARTISIPASI

P emulihan sungai Citarum membutuhkan kontribusi kita semua. Jika Anda individu, kelompok masyarakat, lembaga dan
perusahaan, serta berminat untuk membantu. Ada banyak cara untuk dapat ikut terlibat dalam program ini.

Beberapa contoh upaya yang dapat dilakukan:

Menanam pohon untuk mencegah erosi dan memperbaiki kondisi air tanah, misalnya dengan memulai program
penanaman atau adopsi pohon untuk individu dan lembaga.

Membersihkan sungai dari sampah yang mengambang, misalnya dengan aksi bersih sungai

Mendukung program pendidikan dan advokasi lingkungan untuk pelajar dan masyarakat, dengan menjadi
sukarelawan pengajar dan pendamping, membantu menyebarkan informasi praktek-praktek yang baik untuk
melestarikan lingkungan

Mendukung program masyarakat yang mendukung peningkatan pendapatan dan ramah lingkungan, misalnya
program daur ulang sampah.

Membuang sampah pada tempatnya dan tidak membuang sampah di sungai

Melakukan pengelolaan limbah (treatment) untuk rumah tangga dan industri.

Menggunakan lubang BIOPORI untuk membantu memperbaiki pengisian kembali air tanah

Mendukung pembangunan fasilitas air seperti saluran air bersih, kamar mandi umum dengan sistem septic tank
yang ramah lingkungan.

Masih banyak upaya lain yang dapat Anda lakukan. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan membuka website

www.citarum.org
24
INDIVIDU INSTITUSI
Menjadi sukarelawan kegiatan PEMERINTAH
program Citarum, dll

KOMUNITAS MASYARAKAT CITARUM ROADMAP LEMBAGA


Melaksanakan kegiatan-kegiatan DONOR
yang dapat secara langsung “Memberikan ruang bagi siapapun yang
maupun tidak langsung ingin ikut memberikan kontribusi dan
bermanfaat bagi pemulihan Citarum berpartisipasi dalam mencapai tujuan
dan visi bersama”

LSM MEDIA
Melaksanakan program berbasis RCMU PCMU
kemasyarakatan yang dapat
secara langsung maupun tidak langsung
bermanfaat bagi pemulihan Citarum

PERUSAHAAN SWASTA AKADEMISI


Melalui kegiatan CSR,
ikut mendanai program yang
berkaitan dengan pemulihan Citarum

PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH SUNGAI CITARUM 25


26
Ministry of Environment

PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH SUNGAI CITARUM 27

Anda mungkin juga menyukai