Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
i
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanaallahu Wata’ala Yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kita semua sehingga penulis berhasil
menyelesaikan makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktu nya yang berjudul
“PENGATURAN STATUS GIZI ATLET DAN PENGATURAN BB ATLET”.
Kita menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
JUDUL……………………………………………....................... i
KATA PENGANTAR…………………………………………… ii
DAFTAR ISI……………………………………………………... 1
BAB I PENDAHULUAN……………………………………….. 2
1.4 Kesimpulan……………………………………………….. 11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………... 12
i
BAB I
PENDAHULUAN
Gizi dan pola makan sehat membentuk berat badan ideal. Mempunyai berat
badan ideal adalah keinginan setiap orang dan merupakan tuntutan untuk para atlet.
Maka dari itu memiliki pengetahuan mengenai cara mengatur pola makan yang baik
adalah keharusan bagi atlet. Atlet perlu menjaga berat badannya agar selalu stabil
karena berat badan yang kurang ideal akan berdampak pada performa atlet saat
melakukan pertandingan. Berat badan atlet tidak hanya diukur berdasarkan hasil
timbangannya saja, tetapi diukur melalui perhitungan Body Mass Index (IMT). Body
Mass Index (IMT) merupakan alat yang sederhana untuk memantau status gizi orang
dewasa. Alat menghitung yang sederhana ini sangat memungkinkan untuk dipakai
pada atlet untuk memantau status gizi, dimana semakin baik hasil perhitungan IMT
maka semakin baik pula status gizi seorang atlet.
Pola makan yang tidak teratur dan kebiasaan memakan makanan cepat saji dapat
mempengaruhi berat badan ideal seorang atlet. Atlet perlu memiliki pengetahuan
mengenai asupan gizi yang baik bagi dirinya serta memiliki kebiasaan hidup sehat
guna menjaga stamina dan berat badan ideal. Pengetahuan tentang gizi dan motivasi
untuk hidup sehat diperlukan seorang atlet untuk selalu menjaga stamina dan
performa dirinya agar selalu tampil prima, karena seringkali seorang atlet kehilangan
berat badan idealnya ketika tidak lagi berada di kamp pelatihan.
Kesadaran hidup sehat didasari oleh adanya motivasi dari dalam diri atlet untuk
selalu menjaga stamina dan performa dirinya, baik saat mempersiapkan diri untuk
bertanding atau hanya sekedar menjaga berat badan ideal. Motivasi hidup sehat
adalah dorongan atau kemauan seseorang untuk hidup sehat. Motivasi hidup sehat
para atlet sangat berpengaruh bagi performa seorang atlet, jika seorang atlet sepak
bola tidak memiliki motivasi hidup sehat dan berpengaruh pada pola makan yang
tidak baik maka seorang atlet sepak bola tersebut akan memiliki berat badan yang
over sehingga mengganggu performa atlet tersebut setelah mengingat atlet sepak
bola sangat memerlukan Speed, agility, ability.
Berat badan yang tidak ideal akan sangat menggangu aktivitas seorang atlet,
sehingga diperlukan adanya pengetahuan yang memadai mengenai asupan gizi yang
diperlukan serta adanya motivasi untuk hidup sehat guna menjaga menjaga berat
badannya agar tetap ideal sehingga dapat menunjang performa dan prestasi atlet
tersebut.
3
BAB II
TINJAUAN TEORI TERKAIT
2.1 Atlet
4
dikumpulkan dalam satu program pelatihan yang lebih khusus dan intensif
sesuai dengan cabang olahraga masing-masing
5
Tabel 1. Metode Antropometri yang digunakan pada Atlet
Seluruh alat pada tabel sangat umum dan praktis digunakan. Alat-alat
tersebut perlu distandarisasi sebelum digunakan untuk memastikan
keakuratan pengukuran. Pengukuran dengan BIA diperlukan untuk
mengetahui komposisi tubuh atlet.
6
2.3 Manajemen Berat Badan Untuk Atlet
Pada jenis olahraga tertentu seperti tinju, gulat, karate, silat, dan seni bela
diri lainnya mempergunakan sistem tingkatan kelas berat badan seperti
contohnya pada olahraga tinju, yaitu:
7
Sebelum Penimbangan
Setelah Penimbangan
8
- Utamakan bahan makanan dengan indeks glikemik rendah
(lihat Tabel 3) tinggi serat untuk membuat rasa kenyang
lebih lama. Kurangi pemakaian gula maupun gula sirup
(high fructose corn syrup)
- Frekuensi makan dibuat sering 5–6 kali sehari dengan porsi
kecil
- Pemberian kalsium disesuaikan dengan AKG Tahun 2019
sampai dengan 1500mg/hari. Asupan kalsium dapat
ditingkatkan dengan mengonsumsi makanan tinggi
kalsium. Mengonsumsi kalsium yang adekuat dapat
membantu penurunan berat badan dan lemak tubuh.
Kebutuhan kalsium menurut AKG sesuai usia dan jenis
kelamin dapat dilihat di Tabel 3
Tabel 3. Kebutuhan Kalsium
9
Sementara untuk asupan protein diberikan sekitar
1,6–1,7 g/kg BB/hari. Berikan juga asam amino esensial
leusin sebanyak 2–3 g setelah pertandingan untuk
memaksimalkan stimulasi sintesis protein.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
12