PENDAHULUAN
hubungan “ke dalam” (internal relations) dan hubungan “ke luar” (eksternal
relations). Yang dimaksud internal relations adalah semua aktivitas humas yang
ditujukan kepada publik internal, yang terdiri dari orang-orang yang terkait secara
ditujukan kepada pihak eksternal yakni, pers, pemerintah dan masyarakat di luar
Dimana manajemen berusaha untuk memperoleh itikad baik dan pengertian dari
perbaikan untuk meningkatkan citra. Dalam hal ini PR merupakan sosok yang
Citra perusahaan sangat penting bagi setiap perusahaan. Hal ini dikarenakan
1
perusahaan. Citra dapat berhubungan dengan nama bisnis, arsitektur, variasi dari
produk, tradisi, ideologi dan kesan pada kualitas komunikasi yang dilakukan oleh
seperti nyawa bagi perusahaan untuk bisa terus bertahan dan mengeruk
keuntungan bisnisnya sepanjang masa. Hal ini wajar, karena tanpa citra yang baik,
perusahaan tidak akan langgeng, dan bisa jatuh terjun bebas sebelum akhirnya
Salah satu akses menjaga citra perusahaan adalah lewat media. Hal ini
dengan publiknya. Media seringkali menjadi acuan bagi publik untuk bergerak
dan bertindak atas sebuah isu yang dipublikasikan. Media bisa membentuk opini
memperoleh pengertian dan itikad baik publik. Selain itu publikasi juga berperan
penting sebagai salah satu alat promosi ampuh untuk memperkenalkan keberadaan
perusahaan termasuk jasa atau pelayanan yang ditawarkan melalui lations berita
media massa.
2
menampilkan atau mewujudkan sesuatu hal yang baru bagi PR. Dengan kondisi
yang sangat kompetitif saat ini, bidang PR berupaya merebut dukungan publik
melalui program yang dilakukannya agar perusahaan tetap mampu bersaing dan
perlu bekerja keras dengan mencari dan memberi informasi kepada masyarakat,
agar perusahaan mereka tumbuh subur, karena melalui kepercayaan dan sokongan
juga berfungsi sebagai fasilitator yaitu wadah yang memberikan fasilitas dalam
penyampaian informasi bagi publik internal maupun eksternal. Salah satu kegiatan
(TV/radio). 2
mudah. Seorang PR, harus dapat menjaga kerahasiaan instansinya untuk konsumsi
publik. Hubungan pers adalah usaha untuk mencapai publikasi atau penyiaran
yang maksimum atas suatu pesan atas informasi PR dalam rangka menciptakan
pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi atau perusahaan yang
bersangkutan. 3
3
Peranan pers dalam penyebaran informasi mengenai seluruh kegiatan dan
Kerjasama yang terjalin antara PR dan wartawan adalah kerjasama yang saling
wartawan dan surat kabar untuk menunjang kegiatan PR, sebaliknya wartawan
pihak media massa (pers). Hubungan PR dan pers saling bergantung satu sama
lain, kadang menjadi lawan, dan kadang menjadi mitra kerja dalam suatu masalah
memperoleh umpan balik tentang upaya dan kegiatan perusahaan untuk di ketahui
4
Dalam rangka pembinaan hubungan dengan media massa, khususnya
istimewa karena pers berfungsi sebagai sarana kontrol sosial yang dalam
surat kabar, majalah, radio, dan televisi tanpa. Perlakuan yang berdasarkan like
berita/tulisan-tulisan yang tidak akurat, bahkan berita yang tidak benar tentang
Mereka saling ketergantungan dan membutuhkan satu sama lain sehingga terjalin
5
Salah satu aktivitas PR adalah membina dan memperoleh suatu
kepercayaan, pengertian serta penghargaan dari suatu lembaga atau instansi serta
masyarakat yang menjadi publik sasaran. Oleh karena itu diharapkan PR dapat
Bagi perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia
(National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957, kemudian
bekerja keras baik dalam perbaikan produk, pelayanan, sdm, brand products,
persepsi yang baik dari khalayaknya. Pers merupakan salah satu khalayaknya.
seorang petugas PR yang mengerti tujuan dan program perusahaan yang perlu
6
pengetahuan mengenai sistem perusahaan idealnya harus bertindak sebagai juru
tentang Ledakan Tabung Gas LPG 3KG dan Fuel Pump. Tidak jarang
karena kasus tersebut menimbulkan korban yang tidak sedikit. Hal tersebut
PT Pertamina (Persero).
Aktivitas PR dan pers, jelas terasa meningkat semenjak kasus tersebut. Oleh
7
Seiring berjalannya waktu di lihat dari kenyataan yang terjadi penulis
Tabung Gas LPG 3KG dan Fuel Pump maupun tentang perusahaan sendiri.
Padahal kalau kita teliti lebih dalam bahwa wartawan hanya mencoba menulis
seperti ini lah yang harus dapat teratasi dengan menjaga hubungan yang baik
8
1.2.2 Manfaat Praktek Kerja Lapangan
1. Manfaat Akademis
2. Manfaat Praktis
melalui hasil penelitian langsung dan sifatnya sebagai data utama. Data
primer yang penulis gunakan untuk penulisan ini dibagi menjadi dua:
9
1. Obsevasi
2. Wawancara
Eksternal Relations dan Ibu Alicia Irzanova selaku Junior Media Relations
melalui media perantara berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang
dalam suatu organisasi. Data internal ini berupa surat-surat, memo, dan
sebagainya. Data internal ini penulis peroleh dari bagian Media dan
b. Data eksternal, yaitu data yang umumnya disusun oleh suatu organisasi
dalam hal ini adalah majalah, buletin, dan sebagainya. Data eksternal
10
diperoleh dari organisasi diluar PT Pertamina (Persero) seperti media
(Persero).
11
BAB II
Desember 1957 dengan nama PT PERMINA. Pada tahun 1961 perusahaan ini
Janis Ishak, SH No. 20 tanggal 17 September 2003, dan disahkan oleh Menteri
Hukum & HAM melalui Surat Keputusan No. C-24025 HT.01.01 pada tanggal 09
(Persero), dan Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 2001 tentang Perubahan atas
12
Tahun 2003 "TENTANG PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN
menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi, baik di dalam maupun
di luar negeri serta kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan
usaha di bidang minyak dan gas bumi tersebut. Adapun tujuan dari Perusahaan
1. Menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi beserta hasil olahan
dan turunannya.
2. Menyelenggarakan kegiatan usaha di bidang panas bumi yang ada pada saat
telah mencapai tahap akhir negosiasi dan berhasil menjadi milik Perseroan.
13
4. Menyelenggarakan kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan
dimana kegiatan usaha minyak dan gas bumi diserahkan kepada mekanisme pasar.
TABEL 1.1
TRANSFORMASI PERTAMINA
Tahun Peristiwa
10-12-1957 PT PERMINA (Perusahaan Minyak Nasional) didirikan.
14
Visi Pertamina
Misi Pertamina
Menjalankan usaha inti minyak, gas, dan bahan bakar nabati secara terintegrasi,
bangsa.
pelanggan.
15
6. Capable (Berkemampuan): Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang
petrokimia, terbagai dalam dua sektor, yaitu Hulu dan Hilir, serta ditunjang oleh
1. Hulu
minyak, gas dan panas bumi. Eksplorasi minyak, gas dan panas bumi di dalam
Sedangkan kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi di luar
negeri dilakukan melaui aliansi strategis bersam mitra. Bentuk kegiatan hulu
Pertamina:
2. Hilir
perkapalan serta distribusi produk hilir, baik didalam maupun di luar negeri
yang berasal dari kilang Pertamina maupun impor yang didukung oleh sarana
• Pengolah Minyak/Refinery
16
• Bisnis BBM (Minyak Tanah, Solar/Diesel/MFO, dll) untuk Industri
• Bisnis Aviasi
• Bisnis Pelumas
• Bisnis LPG
• Bisnis Petrokimia
3. Anak Perusahaan/Joint Venture dalam bisnis Pertamina (terkait core bisnis &
Core bisnis:
Patra Niaga, Petral, PT Pertamina Retail, PT Badak LNG, PT Arun LNG, PT.
Non Core :
National Oil Company pada tahun 2013, Pertamina menerapkan prinsip The New
17
Way of Pertamina, dengan fokus pada Good Corporate Goverment (GCG),
1. Fairness
Menjamin hak hak pemilik modal dan terlaksananya komitmen untuk investor.
2. Transparansi
Menjamin adanya informasi yang terbuka, tepat waktu, jelas dan dapat
3. Akuntabilitas
4. Bertanggung Jawab
Memastikan adanya peraturan, ketentuan, dan nilai nilai sosial yang berlaku.
5. Independen
perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak
manapun.
18
Divisi Komunikasi berada di bawah Sekertaris Persero yang mengurusi
Sekertaris Persero terdapat Manager dan Staff yang memiliki jobdesk tertentu
perusahaan.
(Persero), baik dilingkup unit usaha. Selain pada seluruh individu dan jajaran PT
19
1. Job desk VP Corporate
Communications
Fungsi Jabatan
terciptanya corporate brand yang kuat untuk penciptaan peningkatan citra dan
reputasi perusahaan.
Fungsi Utama
brand yang tepat yang mendukung peningkatan citra dan reputasi perusahaan.
eksternal.
20
5. Bertindak sebagai jurubicara pertamina atau bekerja dengan juru bicara untuk
Fungsi Jabatan
dan kerjasama dengan eksternal stakeholders dalam dan luar negeri. Menggalang
opini publik yang positif terhadap citra perusahaan serta mediasi berbagai konflik
Fungsi Utama
pertamina.
21
kepentingan dengan masyarakat khususya yang berdampak penting terhadap
bisnis perusahaan.
approach) dengan pressure group, public figure, opinion makers, serta para
kerja lokal, blocade asset perusahaan, dan lain-lain) baik dipusat maupun unit-
unit usaha/daerah.
mengatasi terjadinya unjuk rasa dan kegiatan massa lainnya yang berpotensi
fungsi terkait.
yang menimbulkan sosial cost yang besar bagi perusahaan, serta memberikan
22
Fungsi Jabatan
Fungsi Utama
di internal perusahaan.
brand.
23
7. Mengkoordinasikan pengelolaan anggaran di lingkungan sekertaris perseroan.
Fungsi Jabatan
produktif dengan pelaku media dalam dan luar negeri, membina hubungan
produktif dengan klien internal yang berfungsi sebagai sumber informasi mampu
serta melakukan advokasi pesan yang harus ditampilkan kepada publik pada
akhirnya menciptakan informasi yang telah terformulasi menjadi pesan kuat yang
konsisten dan akurat guna membentuk citra positif terhadap perusahaan mampu
Fungsi Utama
agar pelaku media tersebut mendapatkan informasi yang akurat dan tepat
24
3. Menciptakan strategi komunikasi bagi klien internal dari setiap direktorat
satu tahun kedepan klien internal sudah memiliki saluran komunikasi dan
workhop dan seminar serta visit ke lokasi guna meningkatkan pemahaman akan
operasi perusahaan.
saluran media internal agar program mereka mendapat pengakuan dan apresiasi
8. Memberikan input membantu pada internal klien stara level VP ke atas untuk
bisa memahami perilaku media agar terbentuk hubungan yang produktif dan
25
professional dengan media massa melalui berbagai workshop dan training
Center, dan Glen M. Broom, seperti dikutip oleh Onong Uchjana Effendy yaitu :
yang terencana dengan baik ke dalam maupun keluar antara suatu organisasi
Menurut Dr. Rex Harlow dalam bukunya yang berjudul A Model Public
26
menanggapi opini publik, mendukung manajemen dalam mengikuti dan
memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan
dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta
teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.”11
Para ahli PR menanggapi definisi yang dirumuskan oleh DR. Rex Harlow
pertemuan di Mexico City, bulan Agustus 1978 yang dinamakan The Statemen of
berikut.
27
- Menangani keluhan (complaint) dan menghadapi krisis yag terjadi
dengan membentuk manajemen krisis dan PR Recovery Image yang
bertugas memperbaiki lost of image and damage.
3. Mempromosikan aspek kemasyarakatan (Promotion public causes)
- Mempromosikan yang menyangkut kepentingan publik.13
diatas yaitu:
image) antara lain melalui kegiatan media relations divisi Media pada
media. Hal tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk dapat
berupaya untuk merespons dengan cepat krisis maupun keluhan yang dihadapi
di media, selalu ada koordinasi pesan apa yang akan dikeluarkan melalui
28
media dianggap penting dianggap dapat menjangkau publik perusahaan yang
tersebar luas. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan citra positif perusahaan
Bencana).
Soleh Soemirat, “PR adalah salah satu metode komunikasi untuk menciptakan
citra positif dari mitra organisasi atas dasar menghormati kepentingan bersama.
29
Fungsi utama PR pada PT Pertamina (Persero), antara lain adalah:
kepada stakeholdernya.
manajemen perusahaan.
4. Menciptakan citra perusahaan yang baik, yang dapat dilakukan antara lain
30
kepada pihak publiknya. Sehingga dengan komunikasi timbal balik
tersebut dapat tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai,
mendukung dan toleransi yang baik antara kedua belah pihak.
3. Fasilitator Proses Pemecah Masalah (Problem Solving Proces
Fasilitator). Peranan Praktisi PR dalam proses pemecahan persoalan PR
ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk
membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasehat (advisor) hingga
mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan
atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan professional.
4. Teknisi Komunikasi (Communications Technician), peranan
Communications technician ini menjadi praktisi PR yang hanya
menyediakan layanan teknik komunikasi atau dikenal dengan method of
communication in organization. 15
oleh PR. Menurut Barbara Averill “Media Relations hanyalah salah satu bagian
dari public relations, namun ini bisa menjadi perangkat yang sangat penting dan
efisien.16
Media Relations dapat menjadi perangkat yang sangat penting dan efisien,
31
yang tersebar luas. Selain itu media juga merupakan salah satu sumber informasi
terhadap organisasi.17
dua arah. Komunikasi yang dilakukan bukan hanya dari organisasi kepada publik-
tetapi juga menggunakan media untuk mendengarkan atau mengikuti apa yang
32
Salah satu kegiatan PR dalam memberikan informasi kepada masyarakat
melalui media relations, yakni membina hubungan baik dengan berbagai media,
baik media cetak maupun media elektronik. Seorang public relations harus selalu
disampaikan PR kepada publiknya akan menjadi layak berita, antara lain memiliki
nilai berita yang tinggi dan sistematika penulisan yang sesuai dengan media massa
pada umumnya. PR dapat mengemukakan isu yang actual, gaya penulisan serta
visi dan misi media tersebut, sehingga informasi yang akan disampaikan dapat
dimuat oleh media yang bersangkutan. Hal-hal yang perlu diketahui PR tentang
a. The editorial policy, yaitu kebijakan redaksi yang menayangkan visi dan
misi media, isi dan bentuk media yang diterbitkan. Misalnya surat kabar
secara regular memuat secara rinci dan khusus tentang berita bisnis.
b. Frequency of publication, yaitu harian, mingguan, dwi mingguan,
seminggu dua kali, bulanan, triwulanan, tahunan. Edisi tertentu setiap
harinya dianggap penting.
c. Copy date, yaitu batas waktu dan tanggal pemasok berita ke media
massa, termasuk untuk isu berita mendatang. Bergantung frekuensi dan
proses pencetakan.
d. Printing process, yaitu jenis percetakan media massa yang digunakan
seperti letterpress, photogravure, atu lithography.
e. Circulations area, yaitu daerah sirkulasinya, mencangkup internasional,
nasional, regional, satu kota, pinggiran kota, pemuatan kasus-kasus
tertentu menjadi bagian pemuatan regional propinsi tertentu.
f. Readership profile, yaitu bagaimana karakteristik/profil orang-orang
yang membaca media itu, dilihat dari kelompok umur, jenis kelamin,
tingkat sosial, pekerjaan, kepentingan khusus, kebangsaan, kelompok
etnis, agama, dan politik.
g. Distribution method, yaitu cara penyebaran media tersebut. Misalnya
dijual eceran di toko buku, eceran langsung, atau berlangganan.19
33
Hal-hal tersebut perlu diketahui dan dipahami oleh seseorang PR untuk
dapat mengetahui bagaimana cara kerja media yang sebenarnya. Misalnya dalam
Hubungan yang dibina oleh PR dengan media harus tetap erat. Hal ini
PR, sebaliknya media membutuhkan informasi resmi, akurat, dan lengkap, yang
biasanya didapat melalui PR. Beberapa prinsip umum untuk membina hubungan
34
a. By servicing the media, PT Pertamina (Persero) selalu berusaha untuk
kepada media. Media tidak hanya dianggap sebagai alat yang mampu
35
d. By coorperation in providing material, media berharap mendapatkan
yang diwakili oleh divisi Media, melainkan juga fasilitas yang dapat
Pertamina (Persero).
pers divisi Media akan membagikan lembaran daftar hadir yang berisi
Sehingga apabila ada pemberitaan yang negatif yang perlu ditindaklanjuti, maka
36
perusahaannya, maka banyak kegiatan PR yang dilakukan di media, yang dapat
positif perusahaan, dapat dilakukan melalui media. Citra menurut Bill Canton
adalah :
Image : the impression, the feeling, the conception which the public has of a
company, a concioussly created impression of an object, person, or
organization.
Citra : adalah kesan, perasaan, gambaran dari public terhadap gambaran
perusahaan, kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang,
atau organisasi.21
37
5. Citra mejemuk (multiple image): banyaknya jumlah pegawai (individu),
cabang, atau perwakilan dari sebuah perusahaan atau organisasi dapat
memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan citra organisasi
atau perusahaan tersebut secara keseluruhan. Jumlah citra yang dimiliki
suatu perusahaan boleh dikatakan sama banyaknya dengan jumlah
pegawai yang dimilikinya. Untuk menghindari berbagai hal yang tidak
diinginkan, variasi citra harus ditekan seminimal mungkin, dan citra
perusahaan secara keseluruhan harus ditegakkan.22
1. Konfrensi Pers, temu pers atau jumpa pers yaitu diberikan secara
simultan/berbarengan oleh seseorang pejabat pemerintah atau swasta
kepada sekelompok wartawan, bahkan bisa ratusan karyawan sekaligus.
2. Press Briefing, yaitu diselenggarakan secara regular oleh seseorang
pejabat PR. Dalam kegiatan ini disampaikan informasi-informasi
mengenai kegiatan yang baru terjadi kepada pers, juga diadakan
tanggapan atau pertanyaan bila wartawan belum puas dan menginginkan
keterangan lebih rinci.
3. Press Tour, yaitu diselenggarakan oleh suatu perusahaan atau lembaga
untuk mengunjungi daerah tertentu dan pers diajak menikmati objek
wisata yang menarik.
4. Press Release, atau siaran pers sebagai publisitas yaitu media yang
banyak digunakan dalam kegiatan kehumasan karena dapat menyebarkan
berita.
5. Special Event, yaitu peristiwa khusus sebagai suatu kegiatan PR yang
penting dan memuaskan banyak orang untuk ikut serta dalam suatu
kesempatan, mampu meningkatkan pengetahuan dan memenuhi selera
publik. Seperti peresmian gedung, peringatan ulang tahun perusahaan.
6. Press luncheon, yaitu pejabat PR yang mengadakan jamuan makan siang
bagi para wakil media massa/wartawan, sehingga pada setiap
kesempatan, pihak pers dapat bertemu dengan top manajemen
perusahaan/lembaga guna mendengarkan perkembangan
perusahaan/lembaga tersebut.
7. Wawancara pers, sifatnya lebih pribadi dan lebih individual. PR atau top
manajemen yang diwawancarai hanya berhadapan dengan wartawan
yang bersangkutan.23
38
Public Relations di dalam struktur organisasi PT Pertamina (Persero)
dan bertanggung jawab penuh kepada divisi tersebut. Sekertaris Persero berada
manajemen. Hal tersebut terlihat juga bahwa dalam pengambilan keputusan PR.
memberikan dampak pada pengambilan keputusan yang lambat. Oleh karena itu,
dalam pengambilan keputusan tidak dapat secara langsung di ambil, tetapi harus
dan setelah itu disetujui oleh Sekertaris Persero, Direktur Utama kemudian
menyetujuinya.
PR PT Pertamina mempunyai fungsi yaitu:
1. Menjaga dan membina hubungan dengan baik antara seluruh unit yang
berada di dalam instansi dan meningkatkan partisipasi dan kerja sama
antara unit.
2. Menampung, memperhatikan dan mengolah tanggapan dan opini
masyarakat, dan untuk disampaikan kepada pimpinan.
3. Menyelenggarakan hubungan baik dengan media massa.
4. Mengelola informasi yang diperlukan dalam interaksi dan kepentingan
strategis korporat Pertamina dengan lingkungan eksternalnya, termasuk
pernyataan-pernyataan korporat yang disajikan dalam berbagai media
(cetak atau elektronik).
Menurut RM. Harahap, Tugas PR PT Pertamina (Persero) yaitu :
39
“Tertuang dalam kegiatan PR PT Pertamina (Perero) yang terbagi menjadi
empat bagian, Bagian Hubungan Internal, Bagian Hubungan Eksternal,
Bagian Media, Bagian Brand.”
Seluruh kegiatan yang dilakukan PR PT Pertamina (Persero) melalui
kondisi, fungsi PR, Peran PR, dan kegiatan PR PT Pertamina (Persero) tidak
hanya terpaku pada teori-teori yang ada dalam disiplin ilmu komunikasi. Semua
karena ruang lingkup perusahaan yang luas yakni dari hulu ke hilir yang tentunya
memiliki stakeholder yang banyak pula. Oleh karena itu, begitu banyak
permasalahan yang kompleks dari dalam dan luar perusahaan dan banyak pula
40
Menurut Alicia Irzanova kegiatan Media Relations adalah :
pandangan bahwa hubungan yang erat dan baik dengan media dapat membantu
mempertahankan citra yang positif. Media dianggap sebagai sarana yang dapat
membina hubungan dengan media, hubungan yang erat secara emosional juga
perlu dijaga antara perusahaan dengan para wartawan. Disamping dapat meboby
wartawan secara sehat, hal tersebut terbukti dapat mempertahakan hubungan baik
Menurut Alicia Irzanova, dalam lima tahun ke depan 2009 – 2013, Media
41
Melalui kunjungan ke pabrik pelumas Pertamina dan uji coba produk-
produk Pertamina.
b) Meneruskan akselerasi transformasi
Publikasi pencapaian kinerja dalam konteks transformasi
c) Non listed public company
Publikasi tata keuangan yang sesuai dengan peraturan BAPEPAM
d) Menekankan posisi Pertamina sebagai pemimpin di sektor Hulu
Publikasi ekspansi dan pencapaian eksplorasi secara agresif melalui
kunjungan wartawan ke lapangan Pertamina (PNWJ), Tambun,
Sukowati, Blok Cepu, Poleng dan West Madura.
e) Menjadi tempat yang diminati oleh pekerja terbaik
Publikasi mengenai prestasi pekerja
Publikasi mengenai jenjang karir pekerja
f) Pertamina Berhasil mencapai target konversi minyak tanah ke LPG.
Publikasi mengenai pencapaian target 42 juta kepala keluarga
Publikasi mengenai total penghematan anggaran dan pengurangan emisi
gas buang. Dengan melaksanakan event berkaitan dengan pencapaian
tersebut
42
8. Radio Talk Show
Wawancara eksklusif dengan nara sumber Pertamina untuk berbagai isu
secara berkelanjutan.
9. TV Talk Show
Wawancara eksklusif dengan nara sumber Pertamina untuk berbagai isu
secara berkelanjutan.
10. Placement di berbagai Media Nasional
Mengisi rubrik tentang pertamina yang terdiri dari berbagai isu sesuai
dengan sasaran strategis masing-masing direktorat.
Menurut Alicia Irzanova, kegiatan Media Relations yang telah dilakukan
43
ditujukan kepada pihak-pihak terkait, namun pemberitaan cenderung cover
both side dan berimbang.
3. Journalist Gathering
Journalis Gathering yaitu pertemuan nara sumber dari Pertamina dalam hal
ini Juru bicara Pertamina atau lainnya yang dilakukan setiap hari Jumat
dengan memberikan kesempatan kepada para wartawan untuk mendapatkan
berita tentang Pertamina. Acara berlangsung sesuai rencana dan umumnya
para wartawan mendapatkan bahan berita tidak terstruktur, namun pada
akhirnya wartawan dikelola dengan mendapatkan isu-isu yang dapat
dijadikan berita terkait dengan isu-isu yang berkembang saat itu.
4. Talk Show Radio dan TV
Tim Eksternal melakukan ekstensifikasi publikasi dengan melakukan
penyampaian informasi tentang Pertamina kini melalui acara talk show di
radio maupun TV. Acara-acara talk show diprogramkan dan berlangsung di
radio-radio berjaringan luas. Program talk show difokuskan untuk
mengeksposure, mensosialisasikan dan edukasi program konversi minyak
tanah ke LPG 3 Kg, dimana Pertamina mendapatkan tugas tambahan untuk
membantu Pemerintah dalam mensosialisasikan program konversi.
5. Kegiatan lainnya
Kegiatan media relations lainnya seperti media monitoring dan daily talking
point, Media Briefing 7 Mei 2010 di Ruang Meeting Lt 2 Gedung Perwira
VI, Media Briefing 14 Mei 2010 di Stasiun Pengisian & Penyimpanan Bulk
Elpiji (SPPBE) di Jl.Jampea Tanjung Priok, Media Briefing 14 Mei 2010 di
Stasiun Pengisian & Penyimpanan Bulk Elpiji (SPPBE) di Jl.Jampea
Tanjung Priok, Media Briefing 21 Mei 2010 di Tartien Cafe Plaza FX ,
press release untuk setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan,
Press Visit Distribusi BBM Pertamina meggunakan kapal, tanggapan untuk
surat pembaca di berbagai media, dan lain sebagainya.
Dalam kegiatan media relations yang dilakukan oleh PR PT Pertamina
(Persero), tidak selalu berjalan dengan lancar. Ada juga kendala yang dihadapi PR
44
3. Perbedaan Jam Kerja
Jam kerja yang berbeda antara wartawan dan PRO menjadi suatu hambatan
ketika PRO harus mengkonfirmasikan kedatangan wartawan dalam suatu
kegiatan yang diadakan oleh perusahaan cukup sulit. Hal ini dikarenakan
media baru melakukan rapat Pimpinan Redaksi untuk pembagian tugas
peliputan mulai dari Pk. 17.00, sedangkan jam kerja
PR PT Pertamina (Persero) hanya sampai PK. 15.30.
4. Keterbatasan Wartawan dengan PRO
Wartawan hanyalah manusia biasa. Wartawan memiliki banyak tugas begitu
pula dengan PRO. Tugas wartawan bukan hanya meliput satu peristiwa atau
meliput acara PT Pertamina (Persero) saja. Banyak hal yang harus
dikerjakan dengan tengat waktu yang sangat ketat. Jadi wartawan
menginginkan PRO memulai acara tepat waktu, tidak bertele-tele,
mendahulukan kepentingan wartawan. Sedangkan PRO juga telah
mempunyai jadwal tersendiri yang sudah terstruktur.
5. Hambatan lainnya
Keterlambatan undangan untuk sampai ke media dikarenakan gangguan
pada jaringan fax maupun jaringan internet. Secara bertahap PR PT
Pertamina (Persero) berupaya untuk mengikis hambatan-hambatan tersebut
dengan memahami dan menghargai prinsip kerja wartawan serta jam
kerjanya, memberikan kemudahan wartawan untuk mendapatkan informasi
maupun press release dengan adanya website www.pertamina.com yang
selalu update, memberikan kemudahan kepada wartawan untuk
mewawancarai top manajemen sebagai nara sumber untuk suatu
pemberitaan tentunya dengan terlebih dahulu mengisi form media request.
45
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
(Persero) sejauh ini cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari respons yang
46
diberikan wartawan atau media yang memuat tulisannya terhadap acara yang
media.
3.2 Saran
47
kegiatan lainnya sebagai materi PR untuk media massa sehingga wartawan
peluang krisis akan berakhir akan semakin cepat secepat krisis tersebut
(Persero).
48