Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

INDRA PERABA

Disusun oleh:

Kelompok 4

1. Salzabilla Angelia P (PO6224221171)


2. Erny Rahmaniah (PO6224221149)
3. Angelika Rahel Y.A (PO6224221142)
4. Putriana (PO6224221166)
5. Rabiatul Adawiyah (PO6224221167)
6. Nadia Veronika (PO6224221161)
7. Tanti Yusepa (PO6224221175)
8. Vanya Amelia P.C (PO6224221177)

PROGRAM STUDI I I IKEBI DANAN


D

POLTEKKES KEMENKES PALANGKARAYA


Tahun Ajaran 2021/202

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Dalam kesempatan ini tidak lupa kami ucapkan terimakasih yang sebesar-sebesarnya
kepada teman-teman, kerabat, dan semua pihak yang telah memberikan bimbingan,
arahan, dan bantuan-bantuannya sehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan. Adapun
tujuan penyusun makalah ini guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah komunikasi
perkantoran.

Kami menyadari dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang membangun, demi
terciptanya makalah yang lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.

Palangkaraya, 28 September 2021

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................i


DAFTAR ISI................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................................2
1.3 Tujuan ............................................................................................................................2
BAB II............................................................................................................................................3
2.1 Indera Peraba .................................................................................................................3
2.2.1 Epidermis ...............................................................................................................4
2.2.2 Dermis....................................................................................................................4
2.2.3 Subkuis...................................................................................................................4
2.2.4 Fungsi Kulit SEbagai peraba .................................................................................4
2.2.5 Komunikasi Organisasi ..........................................................................................5
2.3 Pelengkap Kulit..............................................................................................................5
BAB III ........................................................................................................................................26
A. Simpulan ..........................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................27

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 A. Latar Belakang


Setiap makhluk hidup di bumi diciptakan berdampingan dengan alam, karena alam
sangat penting untuk kelangsungan makhluk hidup. Karena itu setiap makhluk hidup,
khususnya manusia harus dapat menjaga keseimbangan alam. Untuk dapat menjaga
keseimbangan alam dan untuk dapat mengenali perubahan lingkungan yang terjadi, Tuhan
memberikan indera kepada setiap makhluk hidup.

Indera berfungsi untuk mengenali setiap perubahan lingkungan, baik yang terjadi di
dalam maupun di luar tubuh. Indera yang ada pada makhluk hidup, memiliki sel-sel reseptor
khusus. Sel-sel reseptor inilah yang berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan yang
terjadi. Dalam makalah ini akan membahas tentang sistem indera khususnya indera peraba.

1.2 B. Rumusan masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu menjelaskan apa itu indera peraba

1.3 C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini :
1. Agar dapat mengetahui apa itu indera peraba/kulit

2. Agar dapat mengetahui tentang sistem indera dalam hal ini indera kulit

3. Agar mengetahui fungsi dari indera peraba

1.4 D. Manfaat

Adapun manfaat dari makalah ini yaitu sehingga kita dapat mengetahui anatomi dan
fisiologi dari sistem indera dalam hal ini tentang indera peraba (integumen)

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Indera Peraba


Indera peraba atau kulit (integument) adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian
luar menutupi dan melindungi permukaan tubuh. Dalam indera kulit, terdapat 4 sensasi kulit :
raba-tekan (tekanan adalah rabaan yang di tahan agak lama), dingin, hangat, dan nyeri.Kulit
mengandung berbagai jenis ujung saraf sensorik yang meliputi ujung saraf sensorik, yang
meliputi ujung saraf telanjang. Saraf yang melebar serta ujung saraf terselubung.

Ujung-ujung saraf melebar mencakup diskus merkel dan ujung saraf ruffini, sedangkan
ujung saraf berselubung, mencakup badan paccini, badan meisser dan bulatan ujung saraf
sensorik berujung di sekitar folikel rambut, namun ujungnya tidak penting untuk sensasi
kulit. Penyebabnya beragam diberbagai bagian tubuh, telah berulang kali di perlihatkan
bahwa ke 4 modalitas sensorik kulit dapat di temui di daerah-daerah telanjang.

Ujung-ujung saraf yang melebar maupun yang berselubung berfungsi sebagai mekanik
reseptor yang merespon terhadap rangsangan taktil ; badan meisser dan paccini merupakan
reseptor raba yang beradaptasi cepat, sedangkan diskus merkel dan ujung saraf ruffini
merupakan reseptor raba yang beradaptasi lambat.

Ujung-ujung saraf di sekitar folikel rambut menghantarkan rasa raba, sedangkan gerakan
rambut membangkitkan sensasi taktil perlu ditekankan bahwa meskipun reseptor sensorik
kulit tidak mempunyai ke khususan histologik, mereka secara fisiologik bersifat spesifik.
Jadi setiap ujung saraf hanya memberi satu jenis sensasi kulit. lapisan kulit terdiri dari 3
lapisan yaitu epidermis, dermis dan hypodermis

2.2.1 A. Epidermis

Epidermis adalah lapisan terluar dari kulit. Bagian ini tersusun dari jaringan epitel
squamosa bertingkat yang mengalami keratinisasi. Jaringan ini tidak memiliki pembuluh darah
dan sel-selnya sangat rapat. Bagian epidermis yang paling tebal terdapat pada telapak tangan
dan kaki.

Epidermis terdiri dari beberapa lapisan sel stratum.Stratum adalah istilah umum untuk
massa berbentuk lembaran dengan ketebalan yang hampir seragam, khususnya kalau lapisan
itu adalah satu diantara beberapa lapisan yang saling berhubungan.
Sratum terbagai atas beberapa yaitu :

1. Stratum corneum

Adalah selnya sudah mati, tidak mempunyai inti sel dan mengandung zat keratin

2. Stratum lucidum

Selnya pipih, perbedaannya dengan stratum granulosum ialah sel-selnya sudah banyak
yang kehilangan inti dan butir-butir sel telah menjadi jernih sekali dan tembus cahaya. Lapisan
ini hanya terdapat pada telapak tangan dan telapak kaki. Dalam lapisan ini terlihat seperti suatu
pita yang bening, batas-batas sel sudah tidak begitu terlihat.

3. Stratum granulosum

4
Stratum ini terdiri dari sel-sel pipih seperti kumparan, sel-sel tersebut terdapat hanya 2-
3 lapis yang sejajar dengan permukaan kulit. Dalam sitoplasma terdapat butir-butir yang
disebut keratohyalin yang merpakan prekursor dalam pembentukan keratin.

4. Stratum spinosum

Disebut juga stratum acanthosum. Lapisan ini merupakan lapisan yang paling tebal dan
dapat mencapai 0,2 mm. Lapisan ini terdiri dari 5-8 lapisan. Sel-selnya disebut spinosum
karena jika dilihat dengan miskroskop bahwa sel-selnya terdiri dari sel yang bentuknya
poligonal dan mempunyai tanduk (spina). Disebut acanthosum karena sel-selnya berduri

5. Stratum basalis

Disebut demikian karena sel-selnya terletak di bagian basal (dasar), stratum ini
merupakan sel-sel induk yang akan mengganti sel-sel yang berada diatasnya. Bentuk silindris
dengan inti lonjong.

terdapat butir-butir yang halus yaitu melanin yang merupakan pigmen untuk kulit. Sel
tersebut tersusun seperti pagar (palisade), pada bagian bawahnya terdapat membran basalis
yang merupakan batas terbawah daripada epidermis dan dermis dimana batas ini tidak datar
melainkan bergelombang.

2.2.2 B. Dermis

Terdiri dari dua lapisan yaitu bagian luar yang disebut stratum papilaris dan lapisan dalam
disebut stratum reticularis. Kedua lapisan tersebut terdiri dari jaringan ikat longgar yang
tersusun dari serabut retikulus.

Serabut ini saling beranyaman dan masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda.
Serabut kolagen berfungsi untuk memberikan kekuatan pada kulit, serabut elastis memberikan
kelenturan pada kulit dan retikulus, terdapat di sekitar kelenjar dan folikel rambut berfungsi
untuk memberikan kekuatan pada alat tersebut.

2.2.3 C. Subkutis/hypodermis

Subkutis terdiri dari kumpulan sel-sel lemak dan diantaranya terdapat jaringan ikat dermis.
Sel-sel lemak ini bentuknya bulat dan inti terletak ditepi sehingga membentuk seperti cincin.

Lapisan lemak ini disebut panniculus adiposum, yang tebalnya tidak sama pada setiap
tempat dan terkait dengan jenis kelamin. Lapisan ini berfungsi sebagai bantalan ketika kulit
mendapat tekanan trauma mekanis, selain itu juga berfungsi sebagai isolator panas atau
mempertahankan suhu tubuh dan penimbunan kalori.

2.2.4 D. Fungsi Kulit sebagai Peraba

Merasakan sentuhan, rasa nyeri, perubahan suhu dan tekanan kulit dari jaringan subkutansi,
ditransmisikan melalui saraf sensorik ke medula spinalis dan otak, juga rasa sentuhan yang
disebabkan oleh rangsangan pada ujung saraf didalam kulit berbeda-beda menurut ujung saraf
yang dirangsang.

a. Rasa sentuhan disebabkan rangsangan pada ujung saraf, dikulit berbeda menurut
ujung saraf yang dirangsang (panas, dingin dan lain-lain ).

5
b. Rasa sakit disebabkan karena tekanan yang di dalam dan rasa yang berat dari suatu
benda, misalnya mengenai otot dan tulang sendi.
c. Kulit mempunyai banyak ujung saraf peraba yang menerima rangsangan dari luar
diteruskan kepusat saraf otak
d. Kulit merupakan media espresi wajah dan reseptor vaskuler yang penting dalam
komunikasi

Selain itu juga terdapat beberapa fungsi dari kulit, diantaranya :

1. Kulit sebagai pelindung


Ada beberapa kemampuan perlindungan dalam kulit yaitu :

- Kulit adalah relatif tak tembus air, dalam arti bahwa ia menghindarkan
hilangnya cairan dari jaringan dan juga menghindarkan masuknya air, sehingga
tidak terjadi penarikan dan kehilangan cairan; (Setiadi,anatomi dan fisiologi
manusia)
- Kulit melindungi struktur internal dari tubuh terhadap trauma dan terhadap
invasi oleh milik mikroorganisme mengalami kesulitan untuk berpenetrasi pada
kulit yang utuh teteapi dapat masuk melalui kulit yang berpotong atau
mengalami abrasi (lecet)
- Selain itu pulasebagai alat pelindung diberikan oleh lapisan zat tanduk,
tambahan pulan perlindungan diberikan oleh keasaman dari keringat
terdapatnya asam lemak pada sebum, yang dapat menghambat pertumbuhan
microorganisme dan oleh aksi microorganisme yang kurang membahayakan
secara normal terhadap pada permukaan kulit. (Setiadi,anatomi dan fisiologi
manusia)
- Kulit mengandung pigmen melanin yang melindungi kulit terhadap sinar
ultraviolet sinar matahari(Setiadi,anatomi dan fisiologi manusia)

2. Kulit sebagai alat pengatur panas


Suhu tubuh seseorang adalh tetap, meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan,
suhu normal (sebelah dalam) tubuh, yaitu suhu visera dan otak adalah 36ºc sampai 37ºc,
suhu kulit sedikit lebih rendah. Pengaturan ini dapat berlangsung melalui mekanisme
adanya persarafan vaso motorik yang mengendalikan arteriol kutan dengan dua cara
yaitu. (Setiadi,anatomi dan fisiologi manusia)
- Vasodilatasi kulit melebar, kulit menjadi panas, kelebihan panas dipancarkan ke
kelenjar keringat sehingga terjadi penguapan cairan pada permukaan kulit.

- Vasokonstruksi pembuluh darah mengkerut, kulit pucat dan dingin, keringat


dibatasi dan panas suhu tubuh tidak dikeluarkan.

3. Kulit sebagai tempat penyimpan


Kulit beraksi sebagai alat penampung air dan lemak, yang dapat melepaskannya
bila mana diperlukan. Kulit dan jaringan di bawahnya bekerja sebagai tempat
penyimpanan air, jaringan adiposa di bawah kulit merupakan tempat penyimpanan
lemak yang utama dari tubuh.

4. Kulit sebagai alat arbsorpsi


Kulit dapat mengabsorpsi

6
- Sinar ultraviolet yang beraksi atas prekusor vitamin D yang penting bagi
pertumbuhan dan perkembangan tulang

- Obat-obatan tertentu yang digunaka seperti salep

5. Kulit sebagai alat ekskresi


Zat berlemak, air dan ion-ion, seperti Natrium di eksresikan melalui kulit.

2.3 Pelengkap Kulit (Deveritif kulit)

1. Rambut

Rambut pada seluruh bagian tubuh, tetapi sebagian besar berupa rambut vellus yang
kecil dan tidak berwarna atau samar. Rambut tumbuh dari folikel rambut di dalam
epidermis, folikel rambut dibatasi oleh epidermis sebelah atas alasannya terdapat pada
tempat rambut, akar berada di dalam folikel pada ujung paling dalam dan bagian sebelah
luar disebut batang rambut, pada folikel rambut terdapat otot polos kecil sebagai penegak
rambut.

2. Kuku

Kuku adalah sel epidermis, kulit yang mengalami keratinisasi yang telah berubah
tertanam dalam palung kuku mendapatkan persarafan dan pembuluh darah yang banyak.
Bagian proksimal terletak dalam lipatan kulit merupakan awal kuku tumbuh, badan kuku,
bagian yang tidak ditutupi kulit dengan terikat dalam palung kulit dan bagian atas
merupakan bagian yang bebas. (Setiadi,anatomi dan fisiologi manusia)

3. Kelenjar kulit

Kelenjar kulit mempunyai lobus yang bergulung-gulung dengan saluran keluar


lurus untuk mengeluarkan berbagai zat dari badan. Ada dua kelenjar pada kulit yaitu :

- Kelenjar keringat menghasilkan kelenjar sudorivera

- Kelenjar tulang menghasilkan kelenjar sebasea,

BAB III
PENUTUP

7
Kesimpulan

Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas,
dingin, sakit, dan tekanan. Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan
dalam yang disebut lapisan dermis dan subkutis. Kulit memiliki berbagai macam fungsi yang
sangat penting bagi manusia. Kelainan-kelainan yang ada pada kulit yaitu: jerawat, panu,
kadas, skabies, eksim, biang keringat, dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA
Dorland kamus, kamus kedokteran Dorland edisi 26,buku EGC
Ganong,buku ajar ajar fisiologi kedokteran edisi 17, EGC
Picture,Integument picture,dermatologyabout.com,2013
Setiadi,anatomi dan fisioligi manusia,graha Ilmu
TIM,buku ajar anatomi umum fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin,2011

8
9

Anda mungkin juga menyukai