Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

KISI DIFRAKSI
Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Fisika
Guru pembimbing:
Doni Romdoni S.Si

Disusun Oleh :
XII IPA 2
Kelompok 1 :  Cep Yoki Y. R.
 Fadhya Azhi S.
 Fauzi Zaidan
 Fitriani Wulandari
 Geby Ramdani
 Mega Novia P.
 Resty Ria Islami
 Widia
 Wisnu
Tanggal Praktikum : 19 Februari 2020
Laporan Praktikum : 26 Februari 2020

SMA NEGERI 6 TASIKMALAYA


Jl. Cibungkul No.6, Sukamajukaler, Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat
2020
I. Tujuan
Menentukan panjang gelombang suatu sumber cahaya pada kisi difraksi.
II. Landasan Teori
1. Difraksi
Gelombang memiliki beberapa sifat, salah satunya adalah difraksi. Difraksi
adalah peristiwa pembelokan atau pelenturan arah gelombang ketika melewati
penghalang berupa celah. Jika gelombang melewati celah yang ukurannya sempit,
maka difraksi menyebabkan celah tersebut seolah-olah merupakan sumber gelombang
melingkar. yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa celah. Semakin kecil
halangan, penyebaran gelombang semakin besar.Sama halnya dengan gelombang,
cahaya yang dilewatkan pada sebuah celah sempit juga akan mengalami difraksi.
Difraksi cahaya terjadi juga pada celah sempit yang terpisah sejajar satu sama lain pada
jarak yang sama.
Bila cahaya monokromatik (satu warna) dijatuhkan pada celah sempit, maka
cahaya akan dibelokkan atau dilenturkan. Sedangkan bila cahaya dijatuhkan
polikromatik (cahaya putih atau banyak warna), selain akan mengalami peristiwa
difraksi, juga akan terjadi peristiwa interferensi. Hasil interferensi menghasilkan pola
warna pelangi.Berkas cahaya jatuh pada celah tunggal, akan dibelokkan dengan sudut
belok θ. Pada layar akan terlihat pola gelap dan terang. Pola gelap dan terang akan
terjadi bila mengalami peristiwa interferensi.Cahaya yang dilewatkan pada kisi difraksi
akan membentuk garis gelap dan terang dengan rumus sebagai berikut :

Interferensi maximum :

d sin θ = n λ

Interferensi minimum :

d sin θ = ( 2n + 1 ) ½ λ

2. Kisi Difraksi
Kisi difraksi merupakan suatu piranti atau alat untuk menganalisis sumber
cahaya. Kisi adalah celah sempit yang dibuat dengan menggores sebuah lempengan
kaca dengan intan. Sebuah kisi dapat dibuat 300 sampai 600 celah setiap 1 mm. pada
kisi, setiap goresan merupakan celah. Celah diantara goresan-goresan adalah
transparan terhadap cahaya dan arena itu bertindak sebagai celah-celah yang
terpisah.
Sebuah kisi memiliki konstanta atau tetapan kisi yang menyatakan banyaknya
goresan tiap satu satuan panjang, yang dilambangkan dengan d, yang juga sering
dikatakan menjadi lebar celah atau jarak antar celah. Sebuah kisi dapat mempunyai
ribuan garis per sentimeter. Banyaknya goresan tiap satuan panjang dinyatakan
dengan N. Jika terdapat N garis per satuan panjang, maka tetapan kisi d adalah
kebalikan dari N, yaitu:
d=1:N

Jika berkas cahaya monokhromatis dijatuhkan pada sebuah kisi, sebagian


akan diteruskan sedangkan sebagian lagi akan dibelokkan. Akibat pelenturan
tersebut, apabila kita melihat suatu sumber cahaya monokhromatis dengan
perantaraan sebuah kisi, akan tampak suatu pola difraksi berupa pita-pita (garis)
terang pada layar. Intensitas pita-pita terang mencapai maksimun pada pita pusat
dan pita-pita lainnya yang terletak dikiri dan kanan pita pusat. Intensitas pita
berkurang untuk warna yang sama bila pitanya jauh dari pita pusat. Pita-pita terang
terjadi bila selisih lintasan dari cahaya yang keluar dari dua celah kisi yang
berurutan memenuhi persamaan :

d sin θ = n λ

Sedangkan pita gelap akan terjadi bila memenuhi persamaan:

d sin θ = ( n + ½ ) λ

dimana :
n = orde pola difraksi (0,1,2,………)
d = jarak antara dua garis kisi ( konstanta kisi)
λ = panjang gelombang cahaya yang digunakan
θ = sudut lenturan (difraksi)
∆Y (P) = jarak terang pusat dengan orde ke-n
L = jarak layar ke kisi difraksi

Jika cahaya yang digunakan berupa cahaya polikhromatis, kita akan melihat
suatu spectrum warna. Spektrum yan paling jelas terlihat adalah spektrum dari orde
pertama (N=1). Garis gelap dan terang atau pembentukan spektrum akan lebih jelas
dan tajam jika lebar celahnya semakin sempit atau konstanta kisinya semakin
banyak atau besar. Garis gelap dan terang dan spektrum tersebut merupakan hasil
interferensi dari cahaya yang berasal dari kisi tersebut yang jatuh pada layar titik
atau tempat tertentu.
III. Alat dan Bahan

No Alat dan Bahan Jumlah


1. Kisi Difraksi 1 buah
2. Laser 1 buah
3. Mistar (1 m) 1 buah
4. Kertas 4 buah
5. Pensil 1 buah
6. Isolatip 1 buah

IV. Langkah Kerja


1. Kisi 100 garis/mm
1) Menyiapkan 4 lembar kertas, lalu menyambung kertas satu dengan lainnya
memakai isolatip.
2) Menempelkan kertas tersebut pada dinding sebagai layarnya.
3) Mengukur jarak kisi dengan layar sepanjang 1m memakai mistar.
4) Menghidupkan laser dan mengarahkan pada kisi sebesar 100 garis/mm.
5) Amati garis terang dan gelap pada layar.
6) Beri tanda garis terang pada layar menggunakan pensil.
7) Hitung lebar celah (d) pada kisi 100 garis/mm.
8) Hitung jarak antara dua garis terang berurutan (P) pada layar.
9) Mencari panjang gelombang (λ) yang digunakan antara dua garis terang yang
berdekatan untuk n=1,n=2, dan n=3.
10) Catat hasil praktikum pada table pengamatan.

2. Kisi 300 garis/mm


1) Menyiapkan 4 lembar kertas, lalu menyambung kertas satu dengan lainnya
memakai isolatip.
2) Menempelkan kertas tersebut pada dinding sebagai layarnya.
3) Mengukur jarak kisi dengan layar sepanjang 1m memakai mistar.
4) Menghidupkan laser dan mengarahkan pada kisi sebesar 300 garis/mm.
5) Amati garis terang dan gelap pada layar.
6) Beri tanda garis terang pada layar menggunakan pensil.
7) Hitung lebar celah (d) pada kisi 300 garis/mm.
8) Hitung jarak antara dua garis terang berurutan (P) pada layar.
9) Mencari panjang gelombang (λ) yang digunakan antara dua garis terang yang
berdekatan untuk n=1,n=2, dan n=3.
10) Catat hasil praktikum pada table pengamatan.
3. Kisi 600 garis/mm
1) Menyiapkan 4 lembar kertas, lalu menyambung kertas satu dengan lainnya
memakai isolatip.
2) Menempelkan kertas tersebut pada dinding sebagai layarnya.
3) Mengukur jarak kisi dengan layar sepanjang 1m memakai mistar.
4) Menghidupkan laser dan mengarahkan pada kisi sebesar 600 garis/mm.
5) Amati garis terang dan gelap pada layar.
6) Beri tanda garis terang pada layar menggunakan pensil.
7) Hitung lebar celah (d) pada kisi 600 garis/mm.
8) Hitung jarak antara dua garis terang berurutan (P) pada layar.
9) Mencari panjang gelombang (λ) yang digunakan antara dua garis terang yang
berdekatan untuk n=1,n=2, dan n=3.
10) Catat hasil praktikum pada table pengamatan.

V. Data Percobaan
1. Kisi 100 garis/mm

No L (m) N (garis/mm) d (m) n P (m) λ (Nm)


.
1 30.10-2 100 10-5 1 2.10-2 670
2 30.10-2 100 10-5 2 4.10-2 670
3 30.10-2 100 10-5 3 6.10-2 670
Rata - Rata 670

2. Kisi 300 garis/mm

No L (m) N (garis/mm) d (m) n P (m) λ (Nm)


.
1 50.10-2 300 1/3.10-5 1 10.10-2 670
2 50.10-2 300 1/3.10-5 2 21.10-2 700
3 50.10-2 300 1/3.10-5 3 35,5.10-2 790
Rata - Rata 720

3. Kisi 600 garis/mm

No L (m) N (garis/mm) d (m) n P (m) λ (Nm)


.
1 70.10-2 600 1/6.10-5 1 29,5.10-2 700
2 70.10-2 600 1/6.10-5 2 59,5.10-2 710
3 70.10-2 600 1/6.10-5 3 122,5.10-2 970
Rata - Rata 793

VI. Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami melakukan praktikum tentang kisi difraksi
sebelum menjelaskan tentang pembahasan terlebih dahulu saya akan memaparkan
beberapa pengertian tentang kisi difraksi. Difraksi, pembelokan atau lenturan ialah
penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan. Semakin kecil
halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Hal ini bisa diterangkan oleh prinsip
Huygens. Pada animasi pada gambar sebelah kanan atas terlihat adanya pola gelap dan
terang, hal itu disebabkan wavelet-wavelet baru yang terbentuk di dalam celah sempit
tersebut saling berinterferensi satu sama lain. Kisi difraksi merupakan suatu piranti
untuk menganalisis sumber cahaya. Alat ini terdiri dari sejumlah besar slit-slit paralel
yang berjarak sama. Suatu kisi dapat dibuat dengan cara memotong garis-garis paralel
di atas permukaan plat gelas dengan mesin terukur berpresisi tinggi. celah diantara
goresan-goresan adalah transparan terhadap cahaya dan arena itu bertindak sebagai
celah- celah yang terpisah. Sebuah kisi dapat mempunyai ribuan garis per sentimeter.
Dari data banyaknya garis per sentimeter kita dapat menentukan jarak antar celah atau
yang disebut dengan tetapan kisi (d) , jika terdapat N garis per satuan panjang, maka
tetapan kisi d adalah kebalikan dari N , yaitu: d =1/N Difraksi adalah penyebaran
gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan. Semakin kecil halangan,
penyebaran gelombang semakin besar. Hal ini bisa diterangkan oleh prinsip Huygens,
tiap bagian celah berlaku sebagai sebuah sumber gelombang, dengan demikian , cahaya
dari satu bagian celah dapat berinterferensi dengan cahaya dari bagian yang lain dan
intensitas resultannya pada layar bergantung pada arah θ yang dirumuskan sebagai
berikut: I = Io sin [β/ β]2

VII. Kesimpulan
Dari praktikum yang kami lakukan dapat di simpulkan bahwa semakin besar
nilai N (konstanta kisi) maka jarak antara dua garis terang yang berdekatan (P) semakin
besar. Panjang gelombang (λ) dipengaruhi olah jarak garis terang ke layar, bilangan
orde,jarak garis terang pusat dengan garis terang n dan juga konstanta kisi.
LAMPIRAN

Laser dinyalakan, dan cahayanya diarahkan Garis terang pada kisi 600 garis/mm
ke kisi

Garis terang pada kisi 100 garis/mm, Garis terang yang sudah ditandai diukur
ditandai dengan pensil menggunakan mistar

Garis terang pada kisi 300 garis/mm

Anda mungkin juga menyukai