Penghargaan Bronze Wolf hanya diberikan kepada anggota dewasa yang telah dinominasikan oleh Komisi
Penghargaan dan Kehormatan WOSM dimana setiap nominator harus memenuhi syarat-syarat tertentu seperti
pencapaian yang diraih baik di tingkat nasional, regional dan internasional serta tentunya pengabdian selama
bertahun-tahun kepada organisasi baik pada tingkat nasional dan dunia.
Penghargaan Bronze Wolf sendiri terdiri dari pita hijau tua dengan border atau pembatas berwarna kuning dan
liontin berbentuk serigala berwarna perunggu.
Penerima Penghargaan
Hingga tahun 2020, tercatat ada 376 individu dari seluruh penjuru dunia yang telah
mendapatkan penghargaan Bronze Wolf Award. Selama 20 tahun pertama hanya ada 12
penghargaan yang diberikan sesuai dengan keputusan dari Komite Internasional bahwa tidak
boleh ada lebih dari dua penghargaan yang diberikan dalam kurun waktu dua tahun. Namun
berdasarkan pada pedoman terbaru, pemberian penghargaan dapat diberikan kepada satu
individu untuk setiap 2 juta anggota WOSM tiap tahunnya. Jadi tak jarang dalam setahun ada
5 atau lebih individu yang mendapatkan penghargaan tertinggi ini.
Selain itu juga banyak penerima penghargaan “Serigala
Perunggu” yang merupakan tokoh-tokoh penting atau
merupakan pemimpin suatu daerah, diantaranya seperti: Sri
Sultan Hamengkubuwono IX selaku Wakil Presiden Ke-2 Republik
Indonesia, Raja Carl XVI Gustav dari Swedia, Jean, Grand Duke of
Luxembourg dari Belgia, Raja Bhumibol Adulyadej dari Thailand,
dan Fidel Valdez Ramos selaku Presiden Ke-12 Filipina.
Sri Sultan Hamengkubuwono IX saat
menerima penghargaan Bronze Wolf Award.
Pramuka Indonesia Penerima Penghargaan Bronze Wolf Award
Dari 376 nama penerima penghargaan tersebut, terdapat 4 nama pramuka dari Indonesia
yang telah mendapatkan kehormatan tertinggi dari WOSM ini atas dedikasi dan peran
besarnya terhadap Organisasi Gerakan Pramuka Indonesia dan Gerakan Pramuka dunia. Ke-4
nama tersebut adalah:
1. Sri Sultan Hamengkubuwana IX
Kak Sri Sultan Hamengkubuwana IX, selaku “Bapak Pramuka Indonesia”
dan Ka KwarnasGerakan Pramuka hingga empat periode berturut-turut
(masa bakti 1961-1963, 1963-1967, 1967-1970 dan 1970-1974) adalah
penerima pertama penghargaan Bronze Wolf dari Indonesia pada tahun
1973 berkat keberhasilan dan dedikasi beliau dalam masa peralihan
“kepanduan” ke “kepramukaan” yang juga merupakan tokoh penting
dalam berdirinya Gerakan Pramuka di Indonesia.
Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Atas jasa dan penghargaan beliau ini lah, pada Munas tahun 1988 Penerima Pertama penghargaan Bronze
beliau ditetapkan sebagai Bapak Pramuka Indonesia. Wolf Award dari Indonesia.
Pramuka Indonesia Penerima Penghargaan Bronze Wolf Award
2. Dr. Abdul Azis Saleh
Kak Abdul Azis adalah Sekretaris Jendral Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka pada periode tahun 1970-1974. Beliau sendiri
juga merupakan “Panitia Lima” yang ditugaskan oleh Presiden
Soekarno untuk membentuk Gerakan Pramuka Indonesia pada
tahun 1961 lalu.
Kak Abdul Azis yang juga merupakan dokter bedah adalah seorang tokoh
pramuka yang aktif. Beliau pernah tercatat sebagai Ketua Asia Pasific Regional
Committee pada tahun 1971 – 1974, dan sebagai anggota Komite Pramuka
Dunia periode 1975 – 1977. Beliau juga merupakan seorang mentri yang
menjabat sejak Kabinet Djuanda sampai Kabinet Dwikora I. Dr. Aziz Abdul Saleh
Penerima Ke-2 penghargaan Bronze
Beliau mendapatkan penghargaan Bronze Wolf ke-129 pada tahun 1978 atas
Wolf Award dari Indonesia.
jasa beliau dalam berdirinya Gerakan Pramuka serta bakti beliau selama
menjabat sebagai Ketua Komite Regional Asia-Pasifik dan anggota Komite
Pramuka Dunia.
Pramuka Indonesia Penerima Penghargaan Bronze Wolf Award
3. John Beng Kiat Liem
Kak John Beng Kiat Liem atau lebih kerap disapa Kak Liem
adalah Andalan Nasional Gerakan Pramuka 1978-1983 dan
anggota Komite Pramuka Asia-Pasifik 1974-1978. Beliau
sendiri juga merupakan tokoh pembangunan di Indonesia.
Belau juga merupakan Komisi Nasional Gerakan Pramuka yang menjabat sejak
tahun 1970 hingga beliau meninggal pada tahun 2001, menjadikan beliau
sebagai salah satu komisi kwarnas dengan masa kerja terpanjang.
Kak Liem memperoleh penghargaan Bronze Wolf Award ke-158 pada tahun
1982 atas jasa dan dedikasi beliau kepada organisasi pramuka dunia. Beliau John Beng Kiat Liem
Penerima Ke-3 penghargaan Bronze
juga mendapatkan berbagai penghargaan dari Kwartir Nasional seperti
Wolf Award dari Indonesia.
Lencana Melati, Lencana Dharmabakti dan Lencana Panca Warsa VIII selama
beliau aktif dalam kegiatan pramuka.
Pramuka Indonesia Penerima Penghargaan Bronze Wolf Award
4. Letnan Jendral (Purn). Dr. (H.C). H Mashudi
Kak Mashudi merupakan salah satu tokoh pramuka yang
terkenal luas, terutama bagi warga Jawa Barat. Tercatat
beliau pernah menjadi Ka Kwarda Jawa Barat tahun 1974 dan
kemudian Ka Kwarnas Gerakan Pramuka sejak munas tahun
1978 hingga 1993.
Beliau juga merupakan anggota Komite Pramuka Asia-Pasifik tahun 1978-
1982, dimana 3 tahun setelahnya yaitu pada 1985 beliau mendapatkan
penghargaan Bronze Wolf Award ke-181 yang sekaligus menjadikan beliau
sebagai pramuka Indonesia ke-4 dan terakhir (hingga saat ini) yang
mendapatkan penghargaan tertinggi dari WOSM tersebut.
Letjen (Purn) Dr. H. Mashudi
Atas pencapaian dan jasa beliau, nama beliau kemudian diabadikan sebagai Penerima Ke-4 penghargaan Bronze
sebuah nama Buperta Letjen TNI (Purn) Dr (HC) Mashudi yang terletak di Wolf Award dari Indonesia.
kawasan Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
Penutup