Anda di halaman 1dari 11

Jumlah Raka’at Sholat Sunnah Rawatib  

Bacaan Niat Sholat Sunnah Qabliyah (Sebelum) Sholat Maghrib :

Adapun Jumlah raka’at dalam melaksanakan sholat sunnah rawatib itu


berbeda-beda, artinya tergantung sholat apa yang kita iringi serta kapan
waktu (sebelum/sesudahnya) kita melaksanakannya. Oleh karena itu,
untuk lebih detail lengkapnya kita bisa lihat pada daftar berikut ini :

USHOLLI.. SUNNATAL MAGHRIBI RAK’ATAINl


Sholat Sunnah Rawatib Muakad “QABLIYYATAN” LILLAAHI-TA’AALA..

Sholat 5 Waktu Qabliyah (Sebelum) Ba’diyah (Sesudah) Artinya : {” Saya niat sholat sunnah sebelum Maghrib dua raka’at,
Dzuhur 2 Raka’at 2 Raka’at karena Allah Ta’ala.. “}
Ashar – –
Maghrib – 2 Raka’at  Bacaan Niat Sholat Sunnah Ba’diyah (Sesudah) Sholat Maghrib :
Isya’ – 2 Raka’at
Subuh 2 Raka’at –

 Sholat Sunnah Rawatib Ghoiru Muakad


USHOLLI.. SUNNATAL MAGHRIBI RAK’ATAINl
Sholat 5 Waktu Qabliyah (Sebelum) Ba’diyah (Sesudah) “BA’DIYYATAN” LILLAAHI-TA’AALA..

Dzuhur 2 Raka’at 2 Raka’at Artinya : {” Saya niat sholat sunnah sesudah Maghrib dua raka’at,
Ashar 2/ 4 Raka’at – karena Allah Ta’ala.. “}
Maghrib 2 Raka’at –
Isya’ 2 Raka’at –  Bacaan Niat Sholat Sunnah Qabliyyah (Sebelum) Sholat Isya’ :
Subuh – –

 Berikut Niat Dalam Melaksanakan Sholat Sunnah Rawatib

Niat sholat rawatib ini, sama seperti halnya juga sholat-sholat yang lain,
niat itu tempatnya adalah dihati, sebab niat merupakan pekerjaan dari USHOLLI.. SUNNATAL ISYAA’I RAK’ATAINl
dalam hati kita, dan niat bukan pekerjaan mulut. Jadi, niat tersebut tidak “QABLIYYATAN” LILLAAHI-TA’AALA..
wajib perlu kita ucapkan, entah itu pelan ataupun keras. Adapun niat
dalam sholat sunnah rawatib tersebut, berikut ini :
Artinya : {” Saya niat sholat sunnah sebelum Isya’ dua raka’at, karena
Allah Ta’ala.. “}
Bacaan Niat Sholat Sunnah Qabliyah (Sebelum) Sholat Dzuhur :
 Bacaan Niat Sholat Sunnah Ba’diyah (Sesudah) Sholat Isya’ :

USHOLLI.. SUNNATAD-DZHUHRI RAK’ATAINl


“QABLIYYATAN” LILLAAHI-TA’AALA..
USHOLLI.. SUNNATAL ISYAA’I RAK’ATAINl “BA’DIYYATAN”
LILLAAHI-TA’AALA..
Artinya : {” Saya niat sholat sunnah sebelum Dzuhur dua raka’at,
karena Allah Ta’ala.. “}
Artinya : {” Saya niat sholat sunnah sesudah Isya’ dua raka’at, karena
Allah Ta’ala.. “}
 Bacaan Niat Sholat Sunnah Ba’diyah (Sesudah) Sholat Dzuhur :
 

Bacaan Niat Sholat Sunnah Qobliyah Sebelum Sholat Subuh :

USHOLLI.. SUNNATAD-ZHUHRI RAK’ATAINl


“BA’DIYYATAN” LILLAAHI-TA’AALA..

Artinya : {” Saya niat sholat sunnah sesudah Dzuhur dua raka’at, USHOLLI.. SUNNATAS – SHUBHI RAK’ATAINl
karena Allah Ta’ala.. “} “QABLIYYATAN” LILLAAHI-TA’AALA..

 Bacaan Niat Sholat Sunnah Qabliyah (Sebelum) Sholat Ashar : Artinya : {” Saya niat sholat sunnah sebelum Subuh dua raka’at,
karena Allah Ta’ala.. “}

Saudaraku muslimin dan muslimat, setiap kita selesai melaksanakan


sholat sunnah rawatib ini, hendaknyalah kita memperbanyak Dzikir dan
USHOLLI.. SUNNATAL ‘ASHRI RAK’ATAINl “QABLIYYATAN” Doa kepada Allah SWT. Semoga dengan adanya tulisan ini kita bisa
LILLAAHI-TA’AALA.. mengamalkan kebaikan dengan salah satunya yakni melaksanakan
sholat sunnah rawatib tersebut. Aamiin…!
Artinya : {” Saya niat sholat sunnah sebelum Ashar dua raka’at ,
karena Allah Ta’ala.. “}
Antara surah-surah yang dianjurkan ulama Shalat sunnah muakad adalah shalat sunnah yang
ialah:
dikuatkan (selalu dikerjakan Rasulullah dan
Rakaat 1:  Surah al-Kafirun jarang ditinggalkannya).
 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam shalat
Surat Al Kafirun
sunnah muakad:
ِ ‫بِس ِْم هَّللا ِ الرَّحْ َم ٰـ ِن الر‬
‫َّح ِيم‬ 1) Tidak didahului adzan dan iqomah
َ ‫﴾ اَل أَ ْعبُ ُد َما تَ ْعبُ ُد‬١﴿ ‫ُون‬
‫ون‬ َ ‫قُلْ يَا أَيُّهَا ْال َكافِر‬ 2) Dileksanakan secara munfarid (sendirian) kecuali
‫﴾ َواَل أَنَا‬٣﴿ ‫ون َما أَ ْعبُ ُد‬ َ ‫﴾ َواَل أَنتُ ْم َعابِ ُد‬٢﴿ shalat sunnah idain
‫ون َما أَ ْعبُ ُد‬ َ ‫﴾ َواَل أَنتُ ْم َعابِ ُد‬٤﴿ ‫َعابِ ٌد َّما َعبَدتُّ ْم‬ 3) Dimulai dengan niat sesuai dengan jenis shalatnya
٦﴿ ‫ين‬ ِ ‫﴾ لَ ُك ْم ِدينُ ُك ْم َولِ َي ِد‬٥﴿﴾ 4) Dilaksanakan dengan dua rakaat salam

Qul yaa ayyuhaa alkaafiruuna, laa a'budu maa 5) Tempat melaksanakan shalat sunnah sebaiknya
ta'buduuna, walaa antum 'aabiduuna maa berbeda dengan shalat wajib
a'budu, walaa anaa 'aabidun maa 'abadtum,
walaa antum 'aabiduuna maa a'budu, lakum 6) Bacaan sunnah ada yang dibaca sirri (berbisik):
diinukum waliya diini. shalat dhuha dan shalat sunnah rawatib dan ada
Artinya:
1). Katakanlah: Hai orang-orang kafir yang dibaca jahr (keras): shalat sunnah idain.
2). Aku tidak akan menyembah apa yang kamu (Ibrahim, 2008: 120)
sembah
3). Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku 2. Macam-macam shalat sunnah muakad
sembah a) Shalat sunnah rawatib
4). Dan aku tidak pernah menjadi penyembah
apa yang kamu sembah Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang
5). Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi menyertai shalat fardhu baik dikerjakan sebelum
penyembah Tuhan yang aku sembah
6). Untukmu agamamu, dan untukkulah, shalat fardhu ataupun sesudahnya. Yang sering
agamaku disebut shalat qobliyah (sebelum), shalat

Rakaat 2:  Al-Ikhlas ba’diyah (sesudah). (Amir Abyan, 2008: 108)


 Yang termasuk shalat sunnah rawatib
Surat Al Ikhlas Menurut kesepakatan semua ulama
 
1) Dua rakaat sebelum shalat subuh
ِ ‫بِس ِْم هَّللا ِ الرَّحْ َم ٰـ ِن الر‬
‫َّح ِيم‬ Dalam sebuah hadits, diriwayatkan oleh Nabi,
‫﴾ لَ ْم يَلِ ْد‬٢﴿ ‫ص َم ُد‬ َّ ‫﴾ هَّللا ُ ال‬١﴿ ‫قُلْ هُ َو هَّللا ُ أَ َح ٌد‬ sebagai berikut:
٤﴿ ‫﴾ َولَ ْم يَ ُكن لَّهُ ُكفُ ًوا أَ َح ٌد‬٣﴿ ‫﴾ َولَ ْم يُولَ ْد‬ ‫ﻋﻟﻰـ ﺸﻴﺊـ ﻤﻥ ﺍﻠﻧﻮﺍ ﻓﻞ ﺃﺸﺪ ﻤﻧﻪ‬.‫ﻡ‬.‫ﻋﻦﻋﺎﺌﺸﻪ ﻠﻡـ ﻳﻜﻦ ﺍﻠﻧﺑﻲ ﺺ‬
Qul huwa allaahu ahad(un), allaahu ‫ﺮﻮﺍﻩﺍﻠﺑﺧﺍﺮﻯ‬. ‫ﺗﻌﺎﻫﺪﺍﻋﻠﻰ ﺮﻜﻌﺘﻰ ﺍﻠﻓﺠﺮ‬
alshshamad(u), lam yalid walam yuulad(u), Artinya: dari Aisyah r.a.. “tidak ada shalat
walam yakullahu kufuwan ahad(un).
sunnah yang dipentingkan oleh Nabi SAW selain
Artinya: dua rakaat sebelum subuh (shalat fajar).” (H.R.
1). Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa
2). Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada- Al-Bukhari: 1093)
Nya segala sesuatu 2) Dua rakaat sebelum shalat dzuhur
3). Dia tiada beranak dan tidak pula
diperanakkan 3) Dua rakaat sesudah shalat dzuhur
4). Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan 4) Dua rakaat sesudah shalat maghrib
Dia
5) Dua rakaat sesudah shalat isya’ (Ibrahim, 2008:
A. SHALAT SUNNAH MUAKAD
121)
1. Pengertian shalat muakad
 Keutamaan shalat sunnah rawatib:
a. Keutamaan shalat sunnah sebelum subuh
Dijelaskan oleh hadits sebagai berikut:
Madzhab Jumlah Keterangan
Yang artinya: “dari Aisyah r.a. dari Nabi SAW. dipisah
Beliau telah bersabda, dua rakaat sebelum fajar Maliki 3 rakaat dengan satu
itu lebih baik daripada dunia dan segala isinya.” salam
(HR. Muslim) Tanpa dipisah
Hanafi 3 rakaat
b. Keutamaan shalat sunnah dzuhur baik qabliyah dengan salam
maupun ba’diyah dan shalat sunnah sesudah Syafi’i 1 rakaat -
shalat maghrib dan sesudah isya’ (Abdurrahman, 2006: 414)
Dijelaskan dalam hadits, yang artinya sebagai 2. Shalat Tahajjud
berikut: Shalat tahajjud adalah shalat sunnah yang
“siapa yang shalat sehari semalam dua belas dilaksanakan pada malam hari. Waktu yang
rakaat, maka dibangunlah bagimya sebuah paling baik ialah dilaksanakan sesudah bangun
rumah di surga, yaitu 4 rakaat sebelum dzuhur, tidur setelah shalat isya’ sepertiga malam yang
2 rakaat sesudah dzuhur, 2 rakaat sesudah terakhir. Jumlah bilangan rakaatnya paling
maghrib, 2 rakaat sesudah isya’ dan 2 rakaat sedikit dua rakaat dan paling banyak tidak
sebelum subuh.” (HR. Turmudzi). (Amir terbatas. Allah berfirman: surat al-isra’: 79
Abyan, 2008: 109) z`ÏBur È@ø‹©9$# ô‰¤fygtFsù ¾ÏmÎ/
b) Shalat sunnah malam \'s#Ïù$tR y7©9 #Ó|¤tã br& y7sWyèö7tƒ
Shalat sunnah malam adalah shalat sunnah yang y7•/u‘ $YB$s)tB #YŠqßJøt¤C ÇÐÒÈ
dikerjakan pada malam hari setelah shalat isya’ “dan pada sebahagian malam hari
sampai terlihat fajar. bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu
 Macam-macam shalat sunnah malam ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan
1. Shalat witir Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang
Shalat witir adalah shalat sunnah yang Terpuji.”
dilaksanakan pada malam hari setelah shalat 3. Shalat tarawih
isya’ hingga terbitnya fajar dengan jumlah rakaat Shalat sunnah tarawih adalah shalat sunnah
yang ganjil, paling sedikit satu rakaat dan paling yang dikerjakan pada malam hari, pada bulan
banyak sebelas rakaat. Dan Shalat witir sebagai ramadhan. Waktunya setelah melaksanakan
penutup dari seluruh shalat malam. shalat isya’ sampai menjelang subuh.
Sholat witir menurut Syafi'i, Hambali dan  Bilangan rakaat shalat tarawih
Maliki hukumnya adalah sunnah muakkadah Madzhab Bilangan Ala
Syafi’I 20 Berdasarkan yang dila
sementara menurut Hanafi hukumnya wajib.
Hanafi 20
Umar bin Khatab dalam
Dasar Pengambilan Khulashotul Kalam
Hambali 20
malam ramadhan
halaman 112
Melihat penduduk Mad
‫الو ْت ِر َوا ِجبَةٌ ِع ْن َد أبِى َحنِ ْيفَةَ َو ُسنَّةٌ ُمؤَ َّك َدةٌ ِع ْن َد َغي ِْر ِه‬ Maliki 39
ِ ُ‫صالة‬ tarawih 39 rakaat disert
(http://pesantren.or.id) melihat Nabi melakuk
 Cara pelaksanaan shalat witir hadits Aisyah 11 bulan ramadhan mau
a. Tiap-tiap dua rakaat salam dan yang terakhir hanya sebanyak 11 raka
Perbedaan pendapat tentang hal initidak perlu
boleh satu atau tiga rakaat salam.
menjadi bahan pertentangan karena tarawih itu
b. Shalat witir dilaksanakan tiga rakaat maka tidak
tidak usah membaca tasyahud awal
merupakan bagian dari shalat malam yang
jumlah rakaatnya tidak terbatas. Semua itu untuk boleh mengucapkan
menghidupkan malam ramadhan yang banyak ‫ﺴﺑﺤﺎﻦﺍﷲﻮﺍﻠﺤﻤﺪﺍﷲﻮﻻﺍﻟﻪﺍﻻﺍﷲﻮﺍﷲﺍﻛﺑﺮ‬
berkahnya. Jika shalat tarawih dilaksanakan Kemudian ‫ﺍﻋﻮﺫﺑﺎﺍﷲﻤﻦﺍﻟﺷﻴﻄﺎﻦﺍﻟﺮﺟﻴﻢ‬
empat rakaat maka tidak diselingi dengan acabmem setelah itu membaca
tasyahud awal. alfatihah dan surat, lalu ruku’ dan
(http://www.nuruddina.com/2010/09/shalat- sujud. Rakaat kedua, membaca
tarawih-menurut-mazhab-empat.html) alfatihah, surat, takbir 3 kali,
c) Shalat Sunnah Idain ruku’, sujud, menyempurnakan
Kata idain berarti dua hari raya, yaitu hari shalat hingga selesai.
raya idul fitri dan hari raya idul adha. Shalat Mengucapkan takbiratul ihram,

idain adalah shalat sunnah yang dilakukan membaca doa iftihah, kemudian

karena datangnya hari raya idul fitri atau idul takbir tujuh kali, tiap-tiap 2 takbir

adha. Shalat idul idul fitri di laksanakan pada di selingi

tanggal 1 syawal, sedangkan shalat idul adha di ‫ﺴﺑﺤﺎﻦﺍﷲﻮﺍﻠﺤﻤﺪﺍﷲﻮﻻﺍﻟﻪﺍﻻﺍﷲﻮﺍﷲﺍﻛﺑﺮ‬Sec

laksanakan pada tanggal 10 dzulhijjah. Shalat ara perlahan, kemudian membaca

idain disyariatkan pada tahun pertama hijriyah. ‫ﺍﻋﻮﺫﺑﺎﺍﷲﻤﻦﺍﻟﺷﻴﻄﺎﻦﺍﻟﺮﺟﻴﻢ‬ kemudian

 Para ulama berselisih pendapat tentang hukum shalat Syafi membaca alfatihah, surat Qaf,

idul fitri dan idul adha, yaitu: ’i ruku’, sujud. Rakaat kedua,

Madzhab Hukum membaca takbir yang kemudian di


Fardhu ain dengan syarat- tambah 5 kali takbir lagi, diantara
syarat yang ada pada shalat 2 takbir diselingi membaca
Hanafi jum’at tetapi jika tidak ‫ﺴﺑﺤﺎﻦﺍﷲﻮﺍﻠﺤﻤﺪﺍﷲﻮﻻﺍﻟﻪﺍﻻﺍﷲﻮﺍﷲﺍﻛﺑﺮ‬Ke
dipenuhi kewajiban tersebut mudian membaca alfatihah dan
maka akan menjadi gugur. surat iqtarobat kemudian
Maliki Sunnah muakkad
menyempurnakan hingga selesai.
Syafi’i Sunnah muakkad
Membaca doa iftitah, membaca
Hambali Fardhu kifayah
 Waktu pelaksanaan shalat ied menurut imam takbir 6 kali, yang diantara 2
madzhab, yaitu: takbir itu membaca:
‫ﺍﷲﺍﻜﺑﺮﻜﺑﻴﺮﺍﻮﺍﻟﺤﻤﺪﷲﻜﺛﻴﺮﺍﻮﺴﺑﺤﺎﻦﺍﷲﺑﻜﺮﺓﺃ‬
Madzhab Waktu shalat
Hambali ‫ﺻﻴﻼﻮﺻﻠﻰﺍﷲﻋﻠﻰﻣﺤﻣﺩﻮﺍﻠﻪﻮﺴﻠﻢﺘﺴﻠﻴﻣﺎ‬
Sejak naiknya matahari setombak sampai waktu zawal
Sejak terbitnya matahari sampai tergelincirnya kemudian
matahari membaca
Syafi’i
(waktu zawal) ‫ﺍﻋﻮﺫﺑﺎﺍﷲﻤﻦﺍﻟﺷﻴﻄﺎﻦﺍﻟﺮﺟﻴﻢ‬ dan
Sejak terbitnya matahari sampai tergelincirnya matahari lalu membaca al-
Ham basmalah,
Imamiyah
(waktu zawal) bali fatihah dan surat al-a’la. Rakaat
 Tata cara shalat ied menurut madzab-madzhab, kedua, membaca takbir 5 kali dan
sebagai berikut:
tiap-tiap dua takbir diselingi
Mad Tata cara dengan ucapan yang sama pada
zhab rakaat pertama. Kemudian
Han Niat, mengucapkan takbiratul
membaca alfatihah dan surat al-
afi ihram, mengucapkan takbir 3 kali
ghasyiyah, lalu ruku’ sampai
diselingi dengan diam sejenak
selesai.
sekadar bacaan 3 kali atau juga Mali Mengucapkan takbiratul ihram,
takbir 6 kali, lalu membaca al- .‫ﺇﺬﺍﺟﺎﺀﺍﺤﺪﻜﻢﺍﻠﻤﺴﺟﺪﻓﻠﻴﺻﻞﺴﺟﺪﺗﻳﻥﻣﻥﻗﺑﻞﺍﻥﻴﺟﻟﺱ‬
fatihah dan surat al-a’la, ruku’, ‫ﺭﻮﺍﻩﺃﺑﻮﺪ ﺍﻮﺪ‬
dan sujud. Bangkit Rakaat kedua
“Apabila salah seorang diantara kamu masuk
sambil membaca takbir, ditambah
masjid, hendaklah ia shalt dua rakaat sebelum
ki dengan 5 takbir sesudahnya, lalu
duduk. “(HR.Abu Dawud dari Abi Qatadah :
membaca al-fatihah dan surat as-
395)
syamsi kemudian shala hingga
Tata cara dalam melakukan shalat tahiyatul masjid
selesai. (Jawad Mughniyah,
Rukun shalat tahiyatul masjid sama dengan rukun
2010:126-127)
shalat pada umumnya.
 Hal-hal yang di sunnahkan dalam shalat ied
b) Syarat sah shalat tahiyatul masjid sama dengan
a. Membaca takbir.
shalat yang lain, ditambah satu lagi yakni
b. Mandi, berhias, memakai pakaian yang paling
dilakukan di masjid. Tidak sah jika dilakukan
bagus, dan memakai wangi-wangian.
diluar masjid.
c. Makan sebelum shalat idul fitri, sedangkan untuk
c) Shalat tahiyatul masjid dilaksanakan sebanyak
idul adha makannya sesudah pulang dari shalat
dua rakaat.
ied.
d) Bacaan-bacaan shalat tahiyatul masjid sama
d. Berangkat menuju ke tempat shalat ied dan
dengan shalat yang lain, hanya niatnya saja yang
pulangnya dengan jalan yang berbeda.
berbeda. (Ibrahim, 2008: 126)
 Hal-hal yang di sunnahkan pada waktu shalat ied
 Jumhur ulama berpendapat : hukum shalat dua
a. Dilaksanakan secara berjamaah
rakaat sebelum masuk masjid adalah mandub
b. Takbir tujuh kali setelah membaca do’a iftitah
(sunnah) dan tidak wajib.(Abdurrahman,
sebelum membaca surat alfatihah pada rakaat
2006 : 430)
pertama. Pada rakaat kedua takbir lima rakaat
B. SHALAT SUNNAH GHAIRU MUAKAD
sebelum membaca surat al-fatihah selain dari
1. Pengertian shalat sunnah ghairu muakad
takbir pada waktu berdiri.
Shalat sunnah ghairu muakad adalah shalat
c. Mengangkat tangan setiap kali takbir
sunnah yang tidak dikuatkan (kadang dikerjakan
d. Membaca tasbih di antara beberapa takbir
Rasulullah dan kadang tidak dikerjakannya)
e. Membaca surat Al-A’la setelah surat Al-fatihah
 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam shalat
pada rakaat pertama dan surat Al-ghasyiyah.
sunnah muakad:
(Amir Abyan, 2008: 115-116 )
Tidak didahului adzan dan iqomah
d) Shalat Tahiyatul Masjid
Dileksanakan secara munfarid (sendirian)
Tahiyatul masjid berarti penghormatan
Dilaksanakan dengan dua rakaat salam
masjid, shalat tahiyatul masjid berarti shalat
d) Tempat melaksanakan shalat sunnah sebaiknya
yang dikerjakan untuk menghormati masjid.
berbeda dengan shalat wajib
Masjid adalah tempat manusia bersemabah sujud
Bacaantidak di nyaringkan
kepada Allah, semua kegiatan dimasjid
Memulai shalat di awali dengan niatnya masing-masing.
menggunakan nama Allah makanya masjid
(Ibrahim, 2008: 128)
disebut Baitullah. Demikian mulyanya sehinnga
2. Macam-macam Shalat Sunnah Ghairu Muakad
islam mensyariatkan shalat tahiyatul masjid,
a. Shalat sunnah rawatib
Rasulullah bersabda:
Ada beberapa shalat sunnah rawatib yang
merupakan sunnah ghairu muakkad, yaitu:
MADZHAB RAKAAT
Hanafi 4 rakaat sebelum dan
Syafi’i
sesudah dhuhur dan 4 rakaat
sebelum ashar
b. Shalat Dhuha
Shalat dhuha adalah shalat yang dikerjakan
pada waktu dhuha, yakni ketika matahari terbit
setinggi tombak sampai menjelang waktu
dhuhur. Hukum mengerjakan shalat dhuha
adalah sunnah. Shalat dhuha memiliki
keutamaan yang besar bagi pelakunya sehingga
rasulullah menganjurjkan para sahabat dan
seluru kaum muslim untuk melaksanakannya.
 Bilangan rakaat shalat dhuha
Shalat dhuha diikerjakan sekurang-kurangnya
dua rakaat dan sebanyak-banyaknya sebelas
rakaat.
 Tata Cara Shalat Dhuha
Tata cara shalat dhuha sama dengan shalat 1. Keutamaan Sholat Rawatib
lainnya. Hanya saja pada rakaat pertama
Ummu Habibah radiyallahu ‘anha telah
dianjurkan membaca surat Al-fatihah kemudian meriwayatkan sebuah hadits tentang keutamaan
sholat sunnah rawatib, dia berkata: saya
surat Asy-Syams sedangkan rakaat surat Al-
mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa
fatihah lalu surat ad-dhuha. Jika belum hafal sallam bersabda, “Barangsiapa yang sholat dua
belas rakaat pada siang dan malam, maka akan
boleh menggunakan surat apa saja. (Ibrahim,
dibangunkan baginya rumah di surga“. Ummu
2008:130) Habibah berkata: saya tidak pernah
meninggalkan sholat sunnah rawatib semenjak
mendengar hadits tersebut. ‘Anbasah berkata:
Maka saya tidak pernah meninggalkannya
setelah mendengar hadits tersebut dari Ummu
Habibah. ‘Amru bin Aus berkata: Saya tidak
pernah meninggalkannya setelah mendengar
hadits tersebut dari ‘Ansabah. An-Nu’am bin
Salim berkata: Saya tidak pernah
meninggalkannya setelah mendengar hadits
tersebut dari ‘Amru bin Aus. (HR. Muslim no.
728).

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha telah meriwayatkan


sebuah hadits tentang sholat sunnah rawatib
sebelum (qobliyah) shubuh, dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda,
“Dua rakaat sebelum shubuh lebih baik dari
dunia dan seisinya“. Dalam riwayat yang lain,
“Dua raka’at sebelum shubuh lebih aku cintai
daripada dunia seisinya” (HR. Muslim no. 725)

Adapun sholat sunnah sebelum shubuh ini


merupakan yang paling utama di antara sholat
sunnah rawatib dan Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam tidak pernah meninggalkannya
baik ketika mukim (tidak berpegian) maupun 5. Apakah Sholat Rawatib 4 Rakaat Qobiyah
dalam keadaan safar. Dzuhur Dikerjakan dengan Sekali Salam atau
Dua Kali Salam?
Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha telah
meriwayatkan tentang keutamaan rawatib As-Syaikh Muhammad bin Utsaimin
dzuhur, dia berkata: saya mendengar rasulullah rahimahullah berkata: “Sunnah Rawatib terdapat
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: di dalamnya salam, seseorang yang sholat
“Barangsiapa yang menjaga (sholat) empat rawatib empat rakaat maka dengan dua salam
rakaat sebelum dzuhur dan empat rakaat bukan satu salam, karena sesungguhnya nabi
sesudahnya, Allah haramkan baginya api bersabda: “Sholat (sunnah) di waktu malam dan
neraka“. (HR. Ahmad 6/325, Abu Dawud no. siang dikerjakan dua rakaat salam dua rakaat
1269, At-Tarmidzi no. 428, An-Nasa’i no. 1814, salam”. (Majmu’ Fatawa As-Syaikh Al-Utsaimin
Ibnu Majah no. 1160) 14/288)

2. Jumlah Sholat Sunnah Rawatib 6. Apakah Pada Sholat Ashar Terdapat


Rawatib?
Hadits Ummu Habibah di atas menjelaskan
bahwa jumlah sholat rawatib ada 12 rakaat dan As-Syaikh Muammad bin Utsaimin
penjelasan hadits 12 rakaat ini diriwayatkan oleh rahimahullah berkata, “Tidak ada sunnah
At-Tarmidzi dan An-Nasa’i, dari ‘Aisyah rawatib sebelum dan sesudah sholat ashar,
radiyallahu ‘anha, ia berkata: Rasulullah namun disunnahkan sholat mutlak sebelum
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, sholat ashar”. (Majmu’ Fatawa As-Syaikh Al-
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan dua Utsaimin 14/343)
belas (12) rakaat pada sholat sunnah rawatib,
maka Allah akan bangunkan baginya rumah di 7. Sholat Rawatib Qobliyah Jum’at
surga, (yaitu): empat rakaat sebelum dzuhur,
dan dua rakaat sesudahnya, dan dua rakaat As-Syaikh Abdul ‘Azis bin Baz rahimahullah
sesudah maghrib, dan dua rakaat sesudah ‘isya, berkata: “Tidak ada sunnah rawatib sebelum
dan dua rakaat sebelum subuh“. (HR. At- sholat jum’at berdasarkan pendapat yang terkuat
Tarmidzi no. 414, An-Nasa’i no. 1794) di antara dua pendapat ulama’. Akan tetapi
disyari’atkan bagi kaum muslimin yang masuk
3. Surat yang Dibaca pada Sholat Rawatib masjid agar mengerjakan sholat beberapa rakaat
Qobliyah Subuh semampunya” (Majmu’ Fatawa As-Syaikh Bin
Baz 12/386&387)
Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu,
“Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi 8. Sholat Rawatib Ba’diyah Jum’at
wasallam pada sholat sunnah sebelum subuh
membaca surat Al Kaafirun (‫ )قل يا أيها الكافرون‬dan Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu berkata,
surat Al Ikhlas (‫)قل هو هللا أحد‬.”  (HR. Muslim no. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
726) bersabda, “Apabila seseorang di antara kalian
mengerjakan sholat jum’at, maka sholatlah
Dan dari Sa’id bin Yasar, bahwasannya Ibnu sesudahnya empat rakaat“. (HR. Muslim no.
Abbas mengkhabarkan kepadanya: 881)
“Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam pada sholat sunnah sebelum subuh As-Syaikh Bin Baz rahimahullah berkata,
dirakaat pertamanya membaca: ( ‫قولوا آمنا باهلل وما‬ “Adapun sesudah sholat jum’at, maka terdapat
‫( )أنزل إلينا‬QS. Al-Baqarah: 136), dan dirakaat sunnah rawatib sekurang-kurangnya dua rakaat
keduanya membaca: (‫)آمنا باهلل واشهد بأنا مسلمون‬ dan maksimum empat rakaat” (Majmu’ Fatawa
(QS. Ali Imron: 52). (HR. Muslim no. 727) As-Syaikh Bin Baz 13/387)

4. Surat yang Dibaca pada Sholat Rawatib 9. Sholat Rawatib Dalam Keadaan Safar
Ba’diyah Maghrib
Ibnu Qayyim rahimahullah berkata, “Rasulullah
Dari Ibnu Mas’ud radiyallahu ‘anha, dia shallallahu a’laihi wa sallam didalam safar
berkata: Saya sering mendengar Rasulullah senantiasa mengerjakan sholat sunnah rawatib
shallalllahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau sebelum shubuh dan sholat sunnah witir
membaca surat pada sholat sunnah sesudah dikarenakan dua sholat sunnah ini merupakan
maghrib:” surat Al Kafirun (‫ )قل يا أيها الكافرون‬dan yang paling utama di antara sholat sunnah, dan
surat Al Ikhlas (‫)قل هو هللا أحد‬. (HR. At-Tarmidzi tidak ada riwayat bahwasannya Rasulullah
no. 431, berkata Al-Albani: derajat hadits ini shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan
hasan shohih, Ibnu Majah no. 1166)
sholat sunnah selain keduanya”. (Zaadul Ma’ad beliau melakukan amalan selalu
1/315). melanggengkannya. Hukum mengqodho’
diwaktu-waktu terlarang bersifat umum bagi
As-Syaikh Bin Baz rahimahullah berkata: nabi dan umatnya, adapun dilakukan terus-
“Disyariatkan ketika safar meninggalkan sholat menerus pada waktu terlarang merupakan
rawatib kecuali sholat witir dan rawatib sebelum kekhususan nabi”. (Zaadul Ma’ad  1/308)
subuh”. (Majmu’ Fatawa 11/390).
14. Waktu Mengqodho’ Sholat Rawatib
10. Tempat Mengerjakan Sholat Rawatib Sebelum Subuh

Dari Ibnu Umar radiyallahu ‘anhuma berkata: Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu berkata,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: “Lakukanlah di rumah-rumah kalian bersabda: “Barangsiapa yang belum
dari sholat-sholat dan jangan jadikan rumah mengerjakan dua rakaat sebelum sholat subuh,
kalian bagai kuburan“. (HR. Bukhori no. 1187, maka sholatlah setelah matahari terbit“. (At-
Muslim no. 777) Tirmdzi 423, dan dishahihkan oleh Al-albani)

As-Syaikh Muhammad bin Utsaimin Dan dari Muhammad bin Ibrahim dari kakeknya
rahimahullah berkata: “Sudah seyogyanya bagi Qois, berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi
seseorang untuk mengerjakan sholat rawatib di wasallam keluar rumah mendatangi sholat
rumahnya…. meskipun di Mekkah dan Madinah kemudian qomat ditegakkan dan sholat subuh
sekalipun maka lebih utama dikerjakan dirumah dikerjakan hingga selesai, kemudian Nabi
dari pada di masjid Al-Haram maupun masjid shallallahu ‘alaihi wasallam berpaling
An-Nabawi; karena saat Nabi shallallahu a’alihi menghadap ma’mum, maka beliau mendapati
wasallam bersabda sementara beliau berada di saya sedang mengerjakan sholat, lalu bersabda:
Madinah….. Ironisnya manusia sekarang lebih “Sebentar wahai Qois apakah ada sholat subuh
mengutamakan melakukan sholat sunnah rawatib dua kali?“. Maka saya berkata: Wahai rasulullah
di masjidil haram, dan ini termasuk bagian dari sungguh saya belum mengerjakan sholat
kebodohan”. (Syarh Riyadhus Sholihin, 3/295) sebelum subuh, Tasulullah bersabda: “Maka
tidak mengapa“. (HR. At-Tirmidzi). Adapun
11. Waktu Mengerjakan Sholat Rawatib pada Abu Dawud dengan lafadz: “Maka
rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam diam
Ibnu Qudamah berkata: “Setiap sunnah rawatib (terhadap yang dilakukan Qois)”. (HR. At-
qobliyah maka waktunya dimulai dari masuknya tirmidzi no. 422, Abu Dawud no. 1267, dan Al-
waktu sholat fardhu hingga sholat fardhu Albani menshahihkannya)
dikerjakan, dan sholat rawatib ba’diyah maka
waktunya dimulai dari selesainya sholat fardhu As-Syaikh Muhammad bin Ibrahim
hingga berakhirnya waktu sholat fardhu tersebut rahimahullah berkata: “Barangsiapa yang masuk
“. (Al-Mughni 2/544) masjid mendapatkan jama’ah sedang sholat
subuh, maka sholatlah bersama mereka. Baginya
12. Mengganti (mengqodho’) Sholat Rawatib dapat mengerjakan sholat dua rakaat sebelum
subuh setelah selesai sholat subuh, tetapi yang
Dari Anas radiyallahu ‘anhu dari Rasulullah lebih utama adalah mengakhirkan sampai
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: matahari naik setinggi tombak” (Majmu’ Fatawa
“Barangsiapa yang lupa akan sholatnya maka As-Syaikh Muhammad bin Ibrahim 2/259 dan
sholatlah ketika dia ingat, tidak ada tebusan 260)
kecuali hal itu“. (HR. Bukhori no. 597, Muslim
no. 680) 15. Jika Sholat Subuh Bersama Jama’ah
Terlewatkan, Apakah Mengerjakan Sholat
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah Rawatib Terlebih Dahulu atau Sholat Subuh?
berkata: “Dan hadits ini meliputi sholat fardhu,
sholat malam, witir, dan sunnah rawatib”. As-Syaikh Muhammad bin Utsaimin
(Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyah, 23/90) rahimahullah berkata: “Sholat rawatib
didahulukan atas sholat fardhu (subuh), karena
13. Mengqodho’ Sholat Rawatib Di Waktu sholat rawatib qobliyah subuh itu sebelum sholat
yang Terlarang subuh, meskipun orang-orang telah keluar selesai
sholat berjama’ah dari masjid” (Majmu’ Fatawa
Ibnu Qoyyim berkata: “Rasulullah shallallahu As-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsatimin
‘alaihi wasallam meng-qodho’ sholat ba’diyah 14/298)
dzuhur setelah ashar, dan terkadang
melakukannya terus-menerus, karena apabila 16. Pengurutan Ketika Mengqodho’
As-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata: sebagai sholat dhuha, dan sholat dhuha juga
“Apabila didalam sholat itu terdapat rawatib tidak terhitung sebagai sholat rawatib subuh, dan
qobliyah dan ba’diyah, dan sholat rawatib tidak boleh juga menggabungkan keduanya
qobliyahnya terlewatkan, maka yang dikerjakan dalam satu niat. Karena sholat dhuha itu
lebih dahulu adalah ba’diyah kemudian qobliyah, tersendiri dan sholat rawatib subuh pun juga
contoh: Seseorang masuk masjid yang belum demikian, sehingga tidaklah salah satu dari
mengerjakan sholat rawatib qobliyah mendapati keduanya terhitung (dianggap) sebagai yang
imam sedang mengerjakan sholat dzuhur, maka lainnya. (Majmu’ Fatawa As-Syaikh Muhammad
apabila sholat dzuhur telah selesai, yang bin Shalih Al-Utsaimin, 20/13)
pertamakali dikerjakan adalah sholat rawatib
ba’diyah dua rakaat, kemudian empat rakaat 20. Menggabungkan Sholat Rawatib dengan
qobliyah”. (Syarh Riyadhus Sholihin, 3/283) Sholat Istikharah

17. Mengqodho’ Sholat Rawatib yang Banyak Dari Jabir bin Abdullah radiyallahu ‘anhuma
Terlewatkan berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam mengajarkan kami sholat istikhorah
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah ketika menghadapi permasalahan sebagaimana
berkata: “Diperbolehkan mengqodho’ sholat mengajarkan kami surat-surat dari Al-Qur’an”,
rawatib dan selainnya, karena merupakan sholat kemudian beliau bersabda: “Apabila seseorang
sunnah yang sangat dianjurkan (muakkadah)… dari kalian mendapatkan permasalahan, maka
kemudian jika sholat yang terlewatkan sangat sholatlah dua rakaat dari selain sholat
banyak, maka yang utama adalah mencukupkan fardhu…” (HR. Bukhori no. 1166)
diri mengerjakan yang wajib (fardhu), karena
mendahulukan untuk menghilangkan dosa adalah Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah berkata:
perkara yang utama, sebagaimana “Ketika “Jika seseorang berniat sholat rawatib tertentu
Rasulullah mengerjakan empat sholat fardhu digabungkan dengan sholat istikhorah maka
yang tertinggal pada perang Khondaq, beliau terhitung sebagai pahala (boleh), tetapi berbeda
mengqodho’nya secara berturut-turut”. Dan tidak jika tidak diniatkan”. (Fathul Bari 11/189)
ada riwayat bahwasannya Rasulullah
mengerjakan sholat rawatib diantara sholat- 21. Sholat Rawatib Ketika Iqomah Sholat
sholat fardhu tersebut.…. Dan jika hanya satu Fardhu Telah Dikumandangkan
atau dua sholat yang terlewatkan, maka yang
utama adalah mengerjakan semuanya Dari Abu Huroiroh radiyallahu ‘anhu, dari nabi
sebagaimana perbuatan Nabi shallallahu ‘alaihi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila
wasallam pada saat sholat subuh terlewatkan, iqomah sholat telah ditegakkan maka tidak ada
maka beliau mengqodho’nya bersama sholat sholat kecuali sholat fardhu“. (HR. Muslim bi
rawatib”. (Syarh Al-‘Umdah, hal. 238) As-syarh An-Nawawi 5/222)

18. Menggabungkan Sholat-sholat Rawatib, An-Nawawi berkata: “Hadits ini terdapat


Tahiyatul Masjid, dan Sunnah Wudhu’ larangan yang jelas dari mengerjakan sholat
sunnah setelah iqomah sholat dikumandangkan
As-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah sekalipun sholat rawatib seperti rawatib subuh,
berkata: “Apabila seseorang masuk masjid dzuhur, ashar dan selainnya” (Al-Majmu’ 3/378)
diwaktu sholat rawatib, maka ia bisa
mengerjakan sholat dua rakaat dengan niat sholat 22. Memutus Sholat Rawatib Ketika Sholat
rawatib dan tahiyatul masjid, dengan demikian Fardhu ditegakkan
tertunailah dengan mendapatkan keutamaan
keduanya. Dan demikian juga sholat sunnah As-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah
wudhu’ bisa digabungkan dengan keduanya berkata: “Apabila sholat telah ditegakkan dan
(sholat rawatib dan tahiyatul masjid), atau ada sebagian jama’ah sedang melaksanakan
digabungkan dengan salah satu dari keduanya”. sholat tahiyatul masjid atau sholat rawatib, maka
(Al-Qawaid Wal-Ushul Al-Jami’ah, hal. 75) disyari’atkan baginya untuk memutus sholatnya
dan mempersiapkan diri untuk melaksanakan
19. Menggabungkan Sholat Sebelum Subuh sholat fardhu, berdasarkan sabda Nabi
dan Sholat Duha Pada Waktu Dhuha shallallahu ‘alaihi wasallam: “Apabila iqomah
sholat telah ditegakkan maka tidak ada sholat
As-Syaikh Muhammad Bin Utsaimin kecuali sholat fardhu..“, akan tetapi seandainya
rahimahullah berkata: “Seseorang yang sholat sholat telah ditegakkan dan seseorang sedang
qobliyah subuhnya terlewatkan sampai matahari berada pada posisi rukuk dirakaat yang kedua,
terbit, dan waktu sholat dhuha tiba. Maka pada maka tidak ada halangan bagi dia untuk
keadaan ini, sholat rawatib subuh tidak terhitung menyelesaikan sholatnya. Karena sholatnya
segera berakhir pada saat sholat fardhu baru Dewan Tetap untuk Penelitian Ilmiyah dan
terlaksana kurang dari satu rakaat”. (Majmu’ Fatwa Saudi: “Disyariatkan bagi kaum muslimin
Fatawa 11/392 dan 393) jika mendapatkan nasihat (kultum) setelah sholat
fardhu hendaknya mendengarkannya, kemudian
23. Apabila Mengetahui Sholat Fardhu Akan setelahnya ia mengerjakan sholat rawatib seperti
Segera Ditegakkan, Apakah Disyari’atkan ba’diyah dzuhur, maghbrib dan ‘isya” (Fatawa
Mengerjakan Sholat Rawatib? Al-Lajnah Ad-Daimah LilBuhuts Al-‘Alamiyah
Wal-Ifta’, 7/234)
As-Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata:
“Sudah seharusnya (mengenai hal ini) dikatakan: 27. Mendahulukan Menyempurnakan Dzikir-
“Sesungguhnya tidak dianjurkan mengerjakan dzikir setelah Sholat Fardhu Sebelum
sholat rawatib diatas keyakinan yang kuat Menunaikan Sholat Rawatib
bahwasannya sholat fardhu akan terlewatkan
dengan mengerjakannya. Bahkan As-Syaikh Abdullah bin Jibrin rahimahullah
meninggalkannya (sholat rawatib) karena ditanya: “Apabila saya mengerjakan sholat
mengetahui akan ditegakkan sholat bersama jenazah setelah maghrib, apakah saya langsung
imam dan menjawab adzan (iqomah) adalah mengerjakan sholat rawatib setelah selesai sholat
perkara yang disyari’atkan. Karena menjaga jenazah ataukah menyempurnakan dzikir-dzikir
sholat fardhu dengan waktu-waktunya lebih kemudian sholat rawatib?
utama daripada sholat sunnah rawatib yang bisa
dimungkinkan untuk diqodho'”. (Syarh Jawaban beliau rahimahullah: “Yang lebih
Al-‘Umdah, hal. 609) utama adalah duduk untuk menyempurnakan
dzikir-dzikir kemudian menunaikan sholat
24. Mengangkat Kedua Tangan Untuk rawatib. Maka perkara ini disyariatkan baik ada
Berdo’a Setelah Menunaikan Sholat Rawatib atau tidaknya sholat jenazah. Maka dzikir-dzikir
yang ada setelah sholat fardhu merupakan
As-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah sunnah yang selayaknya untuk dijaga dan tidak
berkata: “Sholat Rawatib: Saya tidak mengetahui sepantasnya ditinggalkan. Maka jika anda
adanya larangan dari mengangkat kedua tangan memutus dzikir tersebut karena menunaikan
setelah mengerjakannya untuk berdo’a, sholat jenazah, maka setelah itu hendaknya
dikarenakan beramal dengan keumuman dalil menyempurnakan dzikirnya ditempat anda
(akan disyari’atkan mengangkat tangan ketika berada, kemudian mengerjakan sholat rawatib
berdo’a). Akan tetapi lebih utama untuk tidak yaitu sholat ba’diyah. Hal ini mencakup rawatib
melakukannya terus-menerus dalam hal itu ba’diyah dzuhur, maghrib maupun ‘isya dengan
(mengangkat tangan), karena tidaklah ada mengakhirkan sholat rawatib setelah berdzikir”.
riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi (Al-Qoul Al-Mubin fii Ma’rifati Ma Yahummu
shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan Al-Mushollin, hal. 471)
demikian, seandainya beliau melakukannya
setiap selesai sholat rawatib pasti akan ada 28. Tersibukkan Dengan Memuliakan Tamu
riwayat yang dinisbahkan kepada beliau. Padahal Dari Meninggalkan Sholat Rawatib
para sahabat meriwayatkan seluruh perkataan-
perkataan dan perbuatan-perbuatan rasulullah As-Syaikh Muhammad bin Utsaimin
baik ketika safar maupun tidak. Bahkan seluruh rahimahullah berkata: “Pada dasarnya seseorang
kehidupan Rasulullah shallallahu ‘alaihi terkadang mengerjakan amal yang kurang afdhol
wasallam dan para sahabat radiyallahu ‘anhum (utama) kemudian melakukan yang lebih afdhol
tersampaikan”. (Arkanul Islam, hal. 171) (yang semestinya didahulukan) dengan adanya
sebab. Maka seandainya seseorang tersibukkan
25. Kapan Sholat Rawatib Ketika Sholat dengan memuliakan tamu di saat adanya sholat
Fardhu DiJama’? rawatib, maka memuliakan tamu didahulukan
daripada mengerjakan sholat rawatib”. (Majmu’
Imam Nawawi rahimahullah berkata: “Sholat Fatawa As-Syaikh Muhammad bin Sholih Al-
rawatib dikerjakan setelah kedua sholat fardhu Utsaimin 16/176)
dijama’ dan tidak boleh dilakukan di antara
keduanya. Dan demikian juga sholat rawatib 29. Sholatnya Seorang Pekerja Setelah Sholat
qobliyah dzuhur dikerjakan sebelum kedua Fardhu dengan Rawatib Maupun Sholat
sholat fardhu dijama'”. (Shahih Muslim Bi Syarh Sunnah lainnya.
An-Nawawi, 9/31)
As-Syaikh Muhammad bin Utsaimin
26. Apakah Mengerjakan Sholat Rawatib rahimahullah berkata: “Adapun sholat sunnah
Atau Mendengarkan Nasihat? setelah sholat fardhu yang bukan rawatib maka
tidak boleh. Karena waktu yang digunakan saat
itu merupakan bagian dari waktu kerja semisal Dan sholawat serta salam kepada nabi kita
aqad menyewa dan pekerjaan lain. Adapun muhammad shallalllahu ‘alaihi wasallam dan
melakukan sholat rawatib (ba’da sholat fardhu), keluarganya serta para sahabatnya. Amiin
maka tidak mengapa. Karena itu merupakan hal
yang biasa dilakukan dan masih dimaklumi
(dibolehkan) oleh atasannya”.
Sumber: https://muslim.or.id/4602-tuntunan-
30. Apakah Meninggalkan Sholat Rawatib shalat-sunnah-rawatib.html
Termasuk Bentuk Kefasikan?

As-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah


berkata: “Perkataan sebagian ulama’:
(Sesungguhnya meninggalkan sholat rawatib
termasuk fasiq), merupakan perkataan yang
kurang baik, bahkan tidak benar. Karena sholat
rawatib itu adalah nafilah (sunnah). Maka
barangsiapa yang menjaga sholat fardhu dan
meninggalkan maksiat tidaklah dikatakan fasik
bahkan dia adalah seorang mukmin yang baik
lagi adil. Dan demikian juga sebagian perkataan
fuqoha’: (Sesungguhnya menjaga sholat rawatib
merupakan bagian dari syarat adil dalam
persaksian), maka ini adalah perkataan yang
lemah. Karena setiap orang yang menjaga sholat
fardhu dan meninggalkan maksiat maka ia
adalah orang yang adil lagi tsiqoh. Akantetapi
dari sifat seorang mukmin yang sempurna
selayaknya bersegera (bersemangat) untuk
mengerjakan sholat rawatib dan perkara-perkara
baik lainnya yang sangat banyak dan berlomba-
lomba untuk mengerjakannya”. (Majmu’ Fatawa
11/382)

(Yang dimaksud adalah artikel tersebut:


http://fdawj.atspace.org/awwb/th2/14.htm
(pen.))

Faedah:
Ibmu Qoyyim rahimahullah berkata: “Terdapat
kumpulan sholat-sholat dari tuntunan nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam sehari semalam
sebanyak 40 rakaat, yaitu dengan menjaga 17
rakaat dari sholat fardhu, 10 rakaat atau 12
rakaat dari sholat rawatib, 11 rakaat atau 13
rakaat sholat malam, maka keseluruhannya
adalah 40 rakaat. Adapun tambahan sholat selain
yang tersebutkan bukanlah sholat
rawatib…..maka sudah seharusnyalah bagi
seorang hamba untuk senantiasa menegakkan
terus-menerus tuntunan ini selamanya hingga
menjumpai ajal (maut). Sehingga adakah yang
lebih cepat terkabulkannya do’a dan
tersegeranya dibukakan pintu bagi orang yang
mengetuk sehari semalam sebanyak 40 kali?
Allah-lah tempat meminta pertolongan”. (Zadul
Ma’ad 1/327)

Lembaran singkat ini saya ringkas dari sebuah


buku yang saya tulis sendiri berjudul “Hukum-
hukum Sholat Sunnah Rawatib”.

Anda mungkin juga menyukai