Anda di halaman 1dari 15

MATEMATIKA DASAR 1A

Submodul 5: Turunan (...lanjutan)

Tim Matematika

TAHAP PERSIAPAN BERSAMA


BERSAMA
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
S - LAMPUNG SELATAN
24 JULI 2019
1

PENDAHULUAN

Modul ini berisikan konsep dasar dalam mempelajari Matematika Dasar


(Kalkulus). Pada modul ini akan dijelaskan mengenai turunan yang meliputi
diferensial dan hampiran, turunan implisit, dan laju terkait.
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan Mahasiswa dapat:

1. Memahami diferensial dan hampiran


2. Memahami dan menerapkan turunan implisit
3. Menentukan laju terkait

Diferensial dan
Hampiran

Turunan
Submodul 5
Implisit

Laju Terkait
2

MATERI PERKULIAHAN

5.1. Diferensial dan Hampiran


Notasi Leibniz dy/dx telah digunakan untuk turunan y terhadap x. Pada
bagian sebelumnya, kita telah memperlakukan dy/dx sebagai lambang
tunggal belaka (sebagai notasi turunan) dan tidak memberikan makna
terhadap dy dan terhadap dx. Dalam subbab ini, kita akan memberikan
makna terhadap dy dan terhadap dx.

Diberikan kurva y = f(x) yang


merupakan fungsi
terdiferensialkan. Dan terdapat
garis singgung kurva yang
melalui titik P(x0, f(x0)) yang Garis singgung

diberikan oleh:

y  y0  f ( x0 ) x  x0  Gambar 5.1 Kurva y = f(x) dan garis singgung kurva


Nilai y – y0 dan x – x0 merupakan pertambahan atau pengurangan nilai
dalam arah y dan x yang dinotasikan ∆y dan ∆x. Jika ∆x kecil (∆x = dx), maka
berakibat nilai ∆y,

y  f  f ( x0  x)  f ( x0 )

atau
y  f  f ( x0  dx)  f ( x0 )

Nilai f(x0 + ∆x) tidak mudah dihitung. Di sisi lain, persamaan garis singgung di
P, ∆y dihampiri oleh

y  f ( x0 )x  df

yang disebut diferensial y (notasi dy). Dari pendekatan ini, diperoleh


hampiran f(x0 + ∆x) :

f ( x0  x)  f ( x0 )x  f ( x0 )
3

Definisi Diferensial
Misalkan y = f(x) adalah fungsi terdiferensialkan dari variabel bebas x.
dy disebut diferensial variabel tak bebas y, didefinisikan oleh
df  f ( x)dx

Definisi Hampiran
Misalkan y = f(x) adalah fungsi terdiferensialkan dari variabel bebas x.
Hampiran f(x0 + ∆x), diberikan oleh

f ( x0  x)  f ( x0 )x  f ( x0 )

Contoh 5.1 Carilah dy, jika


a) y  x 3  5 x 2  7 
, b) y  sin x 2  x . 
Jawab
a) Diketahui f ( x)  x3  5 x 2  7 , maka f ( x)  3x 2  10 x . Sehingga

dy  f ( x)dx


dy  3x 2  10 x dx 
 
b) Diketahui f ( x)  sin x 2  x , maka f ( x)  2 x  1cos x 2  x . Sehingga  
dy  f ( x)dx

dy  2 x  1cos x 2  x dx 

Contoh 5.2 Misalkan f ( x)  x , hitung 4,1 .

Jawab
1
Diketahui f(4,1) = f(4 + 0,1) , x0 = 4 ; ∆x = 0,1 dan f ( x)  x , maka f ( x)  .
2 x
Sehingga
f(4,1) = f(4 + 0,1)
≈ f’(4)(0,1) + f(4)
= (¼)(0,1) + 2
f(4,1) ≈ 2,025
4
5.2. Turunan Implisit
Pada bagian sebelumnya, kita sudah belajar definisi turunan dan aturan
turunan yang dapat digunakan dalam menyelesaikan turunan dari sebuah
fungsi yang diberikan. Pada bagian sebelumnya, fungsi-fungsi yang kita
turunkan secara umum berbentuk:

y  f (x)

yang merupakan bentuk eksplisit. Bagaimana cara mencari turunan sebuah


2 2
fungsi yang tidak dalam bentuk eksplisit, seperti x + xy + xy = 5?

Kita tidak harus mengubah bentuk tersebut menjadi bentuk eksplisit y = f(x),
karena hal ini tidak selalu mudah dilakukan.

dy
Berikut hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencari jika y sebagai fungsi x
dx
dinyatakan secara implisit:

d
• Terapkan operator pada tiap suku di kedua ruas,
dx
dy
• Kelompokkan suku-suku yang mengandung ,
dx
• Analisis dan sederhanakan

dy
Contoh 5.3 Carilah dari xy  5 .
dx
Jawab

Diberikan
xy  5

d
Terapkan operator pada ke dua ruas:
dx

d
xy   d 5
dx dx
 
Dengan menerapakan aturan turunan uv   uv  uv dan konstan  0 ,

maka
5
dy
1 y  x 0
dx
dy
x  y
dx
diperoleh
dy y
 ;x  0
dx x
dy
Dari hasil di atas, terdefinisi jika x  0 . Karena x  0 bukanlah domain dari
dx
xy  5 , maka hasil tersebut boleh saja dituliskan:

dy y

dx x

dy
Contoh 5.4 Carilah dari x 2 y  y 2  1  x .
dx
Jawab
Diberikan
x2 y  y 2  1  x
d
Terapkan operator pada ke dua ruas:
dx
d 2 d
dx

x y  y 2  1  x 
dx

d 2 d 2
dx
 
x y 
dx
y  0 1  
dy dy
2x  y  x2   2y 1
dx dx
dy
Kelompokkan bagian suku yang mengandung di ruas kiri dan yang
dx
lainnya di ruas kanan:

x 2
 2y  dy
dx
 1  2 xy

diperoleh
dy 1  2 xy
 ; x 2  2 y
dx x 2  2 y
6

d2y
Contoh 5.5 Carilah dari 4 x3  3 y 2  10 .
dx 2
Jawab
d
Kita terapkan operator pada persamaan 4 x3  3 y 2  10 :
dx
d d
dx
 
4 x 3  3 y 2  10 
dx
dy
12 x 2  6 y 0
dx

dy 2 x 2
 ;y0
dx y

d2y d
Agar dapat diperoleh bentuk 2
, terapkan kembali pada persamaan
dx dx
terakhir di atas,

d  dy  d  2 x 2 
   
dx  dx  dx  y 

u
Mencari turunan dari ruas kanan, dapat digunakan aturan turunan y 
v
u v  uv 
 y  , maka
v2
d (2 x 2 ) dy
2 y  2x2
d y
 dx dx
dx 2 y2

dy
2 4 xy  2 x 2
d y dx

dx 2 y2

dy 2 x 2
substitusi  , pada hasil di atas,
dx y

2x2 2
4 xy  2 x 
d2y y
2
 2
dx y

diperoleh

d 2 y 4 x y 2  x3

 ;y0
dx 2 y3
7
dy
Contoh 5.6 Carilah dari y  x .
dx
Jawab
Diberikan
y x

Cara I:
Untuk menghilangkan tanda mutlak, kita tuliskan fungsi pada domain-
domainnya:
 x ;x  0
y
 x ; x  0
Turunan fungsi dalam domainnya (tanpa x = 0) adalah

dy  1 ; x  0

dx  1 ; x  0

Selanjutnya dengan definisi turunan akan diperlihatkan bahwa untuk x = 0,


dy
tidak ada. Misal f ( x)  x , dengan definisi turunan:
dx

f ( x)  f (0)
f (0)  lim
x 0 x0
x 0
f (0)  lim
x0 x
x
f (0)  lim
x 0 x
Nilai limit pada ruas kanan dapat dihitung dengan menghitung limit kiri dan
limit kanannya di sekitar x = 0:
x x
lim  lim  lim (1)  1
x0 x x0 x x 0

x x
lim  lim  lim 1  1
x0 x x0 x x0
x x x
Karena lim  lim , maka lim tidak ada sehingga f (0) tidak ada.
x 0 x x 0 x x0 x

Dengan demikian diperoleh

dy  1 ; x  0

dx  1 ; x  0
8
Cara II:

Bentuk y  x , pada dasarnya selalu menghasilkan nilai y positif untuk setiap

nilai x bilangan riil (positif maupun negatif). Jika kita mengkuadratkan kedua
ruasnya, maka sudah pasti kedua ruas akan berupa bilangan positif.
Sehingga bentuk mutlak dapat dihilangkan,
y2  x2
d
Selanjutnya terapkan operator pada kedua ruas,
dx
d 2 d 2
y  x
dx dx
dy
2y  2x
dx
diperoleh
dy x
 ;y0
dx y

Dengan substitusi y  x , diperoleh

dy x
 ;x  0
dx x

Hasil terakhir di atas, terlihat seperti berbeda dengan hasil sebelumnya.


Tetapi jika kita tuliskan dalam domainnya, maka

 x ;x  0
dy  x

dx  x
;x 0
 x

dy  1 ; x  0

dx  1 ; x  0

diperoleh hasil yang sama dengan cara sebelumnya.

Jadi, dari cara kedua diperoleh:


dy x dy x
 ; y  0 atau  ;x  0
dx y dx x
9
5.3. Laju Terkait
Jika suatu peubah y bergantung pada waktu t, maka turunan y terhadap t
disebut laju sesaat. Tentu saja jika y mengukur jarak, maka laju sesaat ini
disebut kecepatan. Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita mendengar
istilah laju, namun pada pembahasan ini lebih ditekankan pada beraneka
laju sesaat, seperti laju membesarnya luas atau volume benda, laju air
mengalir kedalam ember, laju bertambahnya harga kapling tanah dan lain-
lain. Berikut akan dibahas beberapa kasus kasus laju dengan perubahan
variabel terhadap waktu.

Strategi
1. Buatlah gambar atau sketsa dari permasalahan yang diberikan
dengan beserta variabel-variabel terkait.
2. Tuliskan informasi numerik dari soal dengan variabel-variabel yang
telah dipilih.
3. Tuliskan apa yang ditanyakan.
4. Tuliskan sebuah persamaan yang mengaitkan variabel-variabel
yang telah dipilih.
5. Turunkan persamaan yang diperoleh terhadap waktu, t.
6. Interpretasikan jawaban yang diperoleh sesuai konteks soal.

Contoh 5.7
Sebuah balon berbentuk bola terus diisi udara
sehingga terus mengembang. Jika pada saat
jari-jari bola r = 4 cm, laju perubahan jari-jari
sebesar 3 cm/s. Seberapa cepat pertambahan
volume balon terhadap waktu pada kondisi
tersebut ? Gambar 5.2 Gambar Contoh 5.7

Jawab
Misal r jari-jari balon (bola) dan V adalah balon, dan diketahui
dr
 3 cm/s
dt r 4

dV
 ...?
dt
10
Dari rumus volume bola,
4
V  r 3
3
Kemudian turunan terhadap t,

dV dr
 4r 2
dt dt
Pada saat r = 4 m,
dV
 4 (4 cm) 2 3 cm/s  192 cm 3 /s
dt
3
Jadi, laju volume balon saat jari-jari balon 4 cm adalah 192π cm /s.

Contoh 5.8
Sebuah tanki air berbentuk kerucut terbalik
dengan jari-jari 2 m dan tinggi 4 m. Jika air
dipompa kedalam tanki dengan laju 2
m3/menit, berapakah laju ketinggian air saat
tingginya 3 m?

Gambar 5.3 Gambar Contoh 5.8


Jawab
Misal h adalah ketinggian air dalam wadah dan V adalah volume air yang
dipompa ke dalam wadah. Diketahui
dV
 2 m 3 /menit
dt
dh
 ... ? pada saat h = 3 m
dt
Dari rumus volume kerucut,
1
V  r 2 h
3
Berdasarkan konsep kesebangunan,
r h h
 atau r 
2 4 2

Sehingga rumus volume menjadi,


1 3
V  h
12
11
Kemudian turunan terhadap watu dari persamaan di atas,

dV 1 2 dh dh 4 1 dV
 h atau 
dt 4 dt dt  h 2 dt

Pada saat h = 3 m,

dh 4 1 8

dt  3 m 2
 
2 m 3 /menit 
9
m/menit

Jadi, laju naiknya air dalam tabung saat tinggi air dalam tabung 3 m adalah
8
m/menit.
9
12

RANGKUMAN

Definisi Diferensial
Misalkan y = f(x) adalah fungsi terdiferensialkan dari variabel bebas x. dy
disebut diferensial variabel tak bebas y, didefinisikan oleh
df  f ( x)dx

Definisi Hampiran
Misalkan y = f(x) adalah fungsi terdiferensialkan dari variabel bebas x.
Hampiran f(x0 + ∆x), diberikan oleh

f ( x0  x)  f ( x0 )x  f ( x0 )

Turunan Implisit
Turunan implisit dilakukan dengan menerapkan operatur turunan pada setiap
ruas fungsi.

Laju Terkait
Dalam menyelesaikan permasalahan laju terkait, dapat diterapkan strategi
berikut.
 Buatlah gambar atau sketsa dari permasalahan yang diberikan dengan
beserta variabel-variabel terkait.
 Tuliskan informasi numerik dari soal dengan variabel-variabel yang telah
dipilih.
 Tuliskan apa yang ditanyakan.
 Tuliskan sebuah persamaan yang mengaitkan variabel-variabel yang
telah dipilih.
 Turunkan persamaan yang diperoleh terhadap waktu, t.
 Interpretasikan jawaban yang diperoleh sesuai konteks soal.
13

SOAL LATIHAN

1. Hitunglah nilai hampiran dari bentuk berikut.


a) 65 b) sin(0,1) c) 99

dy
2. Carilah dari fungsi-fungsi
fungsi berikut.
dx
a) x 2 y  xy 2  6 c) xy  y 3  1 e) x  tan( xy )  0 g) y  x  1

b) 2 xy  y 2  x  y d) xy  cot  xy  f) xy  x 2  y

d2y
3. Carilah dari fungsi-fungsi
fungsi berikut.
dx 2
a) x 2  y 2  1 b) y 2  2 x  1  2 y

4. Sebuah lingkaran yang mempunyai jari-jari


jari unyai luas A  r 2 .
r mempunyai
Tentukan pertambahan luas lingkaran terhadap waktu t, nyatakan
hasilnya dalam dr/dt
dt.

5. Sebuah kubus dengan panjang rusuk x mempunyai volume V  x 3 .


Tentukan pertambahan volume kubus terhadap waktu t, nyatakan
hasilnya dalam dx/dt
dt.
3
6. Volume sebuah kubus membesar dengan laju 10 cm /menit. Berapakah
laju perubahan luas permukaannya saat sisinya 30 cm?

3
7. Sebuah wadah berbentuk tabung diisi air dengan laju 5 cm /menit. Tinggi
wadah (tabung) 60 cm dan jari-jari wadah 20 cm. Tentukan laju kenaikan
air saat kedalaman air 40 cm.
2
(petunjuk : volume tabung V = πr h)

8. Sebuah tangga panjang l = 300 cm, disandarkan


pada tembok. Karena lantai licin, pada bagian
bawah tangga bergeser dengan laju 2 cm/menit.
Berapa laju turunnya ujung
u tangga atas, pada
saat bagian bawah tangga berjarak 100 cm dari
tembok?
14

DAFTAR PUSTAKA

Neuhauser, C. 2011. Calculus for Biology and Medicine 3rd Ed. Prentice Hall.
Varberg, D. Purcell, E. and Rigdon, S. 2006. Calculus 9th Ed. Prentice Hall.

Anda mungkin juga menyukai