Anda di halaman 1dari 4

KHUTBAH JUM’AT

Menyambut datangtnya hari raya Idul Adha 1441 H

Assalamu’alaikum Wr.Wb

‫ َم ْن‬،‫ت أَ ْع َمالِنَا‬ِ ‫ُور أَ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيِّئَا‬


6ِ ‫ذ بِاهللِ ِم ْن ُشر‬6ُ ‫ َونَعُو‬،ُ‫إن الـ َح ْم َد هّلِل ِ نَـحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُره‬
َّ
‫د‬6ُ َ‫ َوأَ ْشه‬ ُ‫ َوأَ ْشهَ ُد أَن الَّ إِلَهَ إِالَّ هللا َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْيكَ لَه‬،ُ‫ي لَه‬
َ ‫ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَاَل هَا ِد‬،ُ‫ض َّل لَه‬ ِ ‫يَ ْه ِد ِه هللاُ فَاَل ُم‬
‫أَ َّن ُمـ َح َّمداً َع ْب ُدهُ َو َرسُولُه‬

َّ ‫ يَاأَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح‬:‫ال تَ َعالَى‬


‫ق‬ َ َ‫َّاي بِتَ ْق َوى هللاِ فَقَ ْد فَا َز ْال ُمتَّقُوْ نَ ق‬
َ ‫ص ْي ُك ْم َوإِي‬ِ ْ‫ أُو‬، ُ‫يَا أَيُّهَا النَّاس‬
َ‫تُقَاتِ ِه َوال تَ ُموتُ َّن إِال َوأَ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمون‬

َ‫ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُ َّن إِاَّل َوأَ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمون‬
َّ ‫ يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح‬،‫قال هللا تعالى فى كتابه الكريم‬
‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َوقُولُوا قَوْ اًل َس ِديدًا‬ ،‫وقال تعالى‬
‫َظي ًما‬ِ ‫يُصْ لِحْ لَ ُك ْم أَ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوبَ ُك ْم َو َم ْن ي ُِط ِع هَّللا َ َو َرسُولَهُ فَقَ ْد فَازَ فَوْ ًزا ع‬
‫ َو َش َّر‬، ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬ َ ‫ي ُم َح َّم ٍد‬ ُ ‫ي هَ ْد‬ ِ ‫ َوأَحْ َسنَ ْالهَ ْد‬، ِ ‫ث ِكتَابُ هَّللا‬ ِ ‫ق ْال َح ِدي‬ َ ‫ص َد‬َ َ‫ فإِ َّن أ‬،ُ‫أَ َّما بَ ْعد‬
ِ‫ضاللَ ٍة فِي النَّار‬ َ ‫ َو ُك َّل‬، ٌ‫ضاللَة‬ َ ‫ َو ُك َّل بِ ْد َع ٍة‬، ٌ‫ َو ُك َّل ُمحْ َدثَ ٍة بِ ْد َعة‬، ‫ور ُمحْ َدثَاتُهَا‬ ُ
ِ ‫األ ُم‬
Ummatal Islam Sidang Jumat Rahimakumullah

Kita berada di hari yang sangat mulia. Ia adalah merupakan 10 awal dari
bulan Dzulhijjah. Dan sebentar lagi kita akan mengadakan sebuah ibadah
yang agung yaitu ibadah Idul Adha disertai dengan penyembelihan
qurban. Ia adalah merupakan ibadah yang sangat agung dan besar. Ketika
Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan Nabi Ibrahim untuk
menyembelih anaknya (Ismail). Ketika Ismail telah memberikan dan
menyerahkan dirinya untuk disembelih oleh ayahnya (Ibrahim) sebagai
simbol penyerahan diri dan ketundukan yang sempurna kepada Rabbul
Izzati wal Jalalah. Ini merupakan sebuah bentuk bagaimana seorang
hamba sesungguhnya terhadap Rabbul ‘Alamin.

Ummatal Islam Sidang Jumat Rahimakumullah

Ketika Nabi Ismail berkata kepada ayahnya:

ِ َ‫يَا أَب‬
َ‫ إِن َشا َء اللَّـهُ ِمنَ الصَّابِ ِرين‬6‫ت ا ْف َعلْ َما تُ ْؤ َم ُر ۖ َست َِج ُدنِي‬

“Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan oleh Allah


kepadamu. Engkau akan mendapati aku insyaAllah termasuk orang-
orang yang bersabar.” (QS. Ash-Shaffat[37]: 102)

Subhanallah.. Ikhwatal Islam..

Akibat kesabaran dan ketaatan Nabi Ibrahim dan anaknya, maka Allah
gantikan dengan seekor kambing lalu Allah menyebutkan:

١٠٧﴿ ‫َظ ٍيم‬ ٍ ‫﴾ َوفَ َد ْينَاهُ بِ ِذب‬


ِ ‫ْح ع‬
“Dan Kami gantikan dengan sembelihan yang agung.” (QS. Ash-
Shaffat[37]: 107)

Itu menunjukkan bahwasanya sembelihan di Idul Adha adalah merupakan


sembelihan yang agung, sembelihan yang besar disisi Allah Subhanahu
wa Ta’ala. Hal ini memberikan kepada kita simbol bahwasanya seorang
hamba hendaklah mengorbankan dirinya terhadap Rabbul ‘Alamin, Rabb
yang telah menciptakan dirinya, yang telah memberikan kepada dia
berbagai macam kenikmatan-kenikmatan yang sangat banyak kepadanya.
Itulah iman, itulah ketaatan dan ketundukan.

Ketika seorang hamba menyembelih kambingnya tersebut, Allah


Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan bahwa itu adalah sembelihan yang
agung dan besar. Ia adalah ibadah. Sebagaimana Allah berfirman:

ُ‫﴾ اَل َش ِريكَ لَه‬١٦٢﴿ َ‫ي َو َم َماتِي لِلَّـ ِه َربِّ ْال َعالَ ِمين‬ َ ‫ۖ قُلْ إِ َّن‬
6َ ‫صاَل تِي َونُ ُس ِكي َو َمحْ يَا‬

“Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk


Allah Rabbul ‘Alamin. Tidak ada sekutu bagi Dia.” (QS. Al-An’am[6]:
163)

Penyembelihan ini merupakan simbol tauhid (pengesahan hanya kepada


Allah). Bahwasanya ibadah hanya milik Allah Rabbul ‘Izzah.
Bahwasanya ibadah murni untuk Allah semata.

Oleh karena itu, saudaraku..

Hendaklah seorang berusaha semampu mungkin untuk melaksanakan


ibadah yang besar dan agung ini. Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam bersabda:

َ ‫ضحِّ فَاَل يَ ْق َربَ َّن ُم‬


‫صاَّل نَا‬ َ ُ‫َم ْن َو َج َد ِم ْن ُك ْم َس َعةً فَلَ ْم ي‬

“Siapa yang mendapatkan kelebihan harta tapi dia tidak berqurban, maka
janganlah ia mendekati mushola kami.”

Ancaman dari Rasulullah bagi orang yang diberikan kemampuan untuk


berqurban, tapi dia tidak melaksanakan ibadah yang agung ini.

Bagaimana tidak, saudaraku? Ini adalah sebuah ibadah yang besar sekali
di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan yang akan sampai kepada Allah
adalah ketakwaan. Allah berfirman:

‫لَن يَنَا َل اللَّـهَ لُحُو ُمهَا َواَل ِد َما ُؤهَا َولَ ٰـ ِكن يَنَالُهُ التَّ ْق َو ٰى ِمن ُك ْم‬

“Tidak akan sampai kepada Allah daging dan darah qurban. Akan tetapi
yang sampai kepada Allah adalah ketakwaan diantara kalian” (QS. Al-
Hajj[23]: 37)
Na’am.. Ketakwaan, keikhlasan, ketundukan, kesabaran dalam
melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan Allah
Rabbul ‘Alamin.

Sesungguhnya dalam kejadian ini terdapat pelajaran buat orang yang mau
berpikir. Sesungguhnya dalam penyembelihan hewan qurban ini terdapat
pelajaran yang sangat agung yang bisa kita petik darinya. Ia adalah
merupakan pentauhidan Allah yang merupakan inti dakwah seluruh Nabi
dan Rasul.

menyembelih termasuk ibadah. Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa


Sallam melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah. Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

ِ‫لَ َعنَ هللاُ َم ْن َذبَ َح لِ َغي ِْر هللا‬

“Semoga Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah


Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Muslim)

Ummatal Islam Sidang Jumat Rahimakumullah

Ia adalah merupakan simbol ketundukan kepada Allah yang ditunjukkan


oleh sikap Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail ‘Alaihish Shalatu was Salam
kepada perintah-perintah Allah. Sungguh ketundukan yang luar biasa.
Ketika seorang hamba siap dirinya berkorban bahkan sampai
mengorbankan nyawanya sekalipun dijalan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sungguh ketundukan yang luar biasa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ia adalah merupakan simbol ittiba’. Mengikuti Rasulullah Shallallahu


‘Alaihi wa Sallam. Oleh karena itu seorang mukmin berusaha untuk
mencari sesuatu amalan dari qurban ini yang paling sesuai dengan sunnah
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Orang yang hatinya masih
sehat, orang yang hatinya masih selamat, dia akan lebih memperhatikan
lurusnya amal ibadah daripada ibadah itu sendiri. Hal sebagaimana
dikatakan oleh Imam Ibnul Qayyim dalam Ighatsatul Lahfan.

Ummatal Islam Sidang Jumat Rahimakumullah

Ia adalah merupakan simbol kesabaran. Ketika seorang hamba berusaha


sabar untuk mentaati Allah Subhanahu wa Ta’ala, hal itu menunjukkan
keimanan kepada Allah. Karena memang mentaati Allah butuh
kesabaran, saudaraku. Sebagaimana menjauhi kemaksiatan Allah pun
butuh kesabaran, saudaraku.
Bayangkan apabila kita tidak diberikan kesabaran. Barangkali kita tidak
akan mampu mentaati Allah. Karena syahwat begitu besarnya, hawa
nafsu begitu kuatnya, sementara iblis dan bala tentaranya tak pernah diam
menggoda dan menyesatkan manusia. Oleh karena itu Ali bin Abi Thalib
berkata bahwa  sesungguhnya kesabaran bagi iman bagaikan kepala bagi
tubuh. Mungkinkah tubuh akan hidup tanpa kepala? Demikian pula iman
tidak akan pernah hidup tanpa kesabaran.

Ikhwatal Islam A’azzaniyallahu waiyyakum..

Sungguh ibadah yang agung ini memberikan kepada kita banyak sekali


hikmah-hikmah. Maka dari itulah seorang muslim berusaha bukan hanya
berqurban dan menyembelih. Akan tetapi ia mengambil dan memetik
hikmah-hikmah yang agung dibalik daripada ibadah itu sendiri.

‫ هللا لي ولكم‬6‫أقول قولي هذا واستغفر‬

َ ‫ُصلُّونَ َعلَى النَّبِ ِّي ۚ يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا‬


‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموا تَ ْسلِي ًما‬ َ ‫إِ َّن اللَّـهَ َو َماَل ئِ َكتَهُ ي‬

.‫ إِنَّكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬،‫آل إِ ْب َرا ِه ْي َم‬ ِ ‫صلَّيْتَ َعلَى إِب َْرا ِه ْي َم َو َعلَى‬


َ ‫ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما‬ َ ‫اَللَّهُ َّم‬
ِ ‫ار ْكتَ َعلَى إِ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى‬
‫ إِنَّكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬،‫آل إِب َْرا ِه ْي َم‬ َ َ‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما ب‬
ِ َ‫َوب‬

ِ ‫ت األَحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواألَ ْم َوا‬


  ٌ‫ت إِنَّكَ َس ِم ْي ٌع قَ ِريْب‬ ْ ‫المؤ ِمنِ ْينَ َو‬
ِ ‫المؤ ِمنَا‬ 6ِ ‫اللهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْينَ َوالم ْسلِ َما‬
ْ ‫ت َو‬
ِ ‫ُم ِجيْبُ ال َّدع ََوا‬
‫ت‬

‫ي ۚ يَ ِعظُ ُك ْم‬6ِ ‫ى ع َِن ْالفَحْ َشا ِء َو ْال ُمن َك ِر َو ْالبَ ْغ‬6ٰ َ‫إِ َّن اللَّـهَ يَأْ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َواإْل ِ حْ َسا ِن َوإِيتَا ِء ِذي ْالقُرْ بَ ٰى َويَ ْنه‬
6َ ‫لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكر‬
‫ُون‬
‫ر هللا أكبَر‬6ُ ‫ ول ِذك‬،‫ َوا ْش ُكرُوهُ َعلَى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُكم‬،‫ هللا ال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُكم‬6‫فَ ْاذ ُكرُوا‬.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Anda mungkin juga menyukai