Anda di halaman 1dari 2

NAMA : LIZTY HUMAIRA

NIM : P07131119036
PRODI : DIPLOMA III GIZI T.2/B

A. Perbedaan pengaturan Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2009 dengan Undang-


Undang RI No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan

Lahirnya Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2009 Undang-Undang RI No. 36 th 2009


tentang Kesehatan dibentuk berdasarkan 5 (lima) pertimbangan, yaitu: Pertama, kesehatan
adalah hak asasi dan salah satu unsur kesejahteraan. Kedua, prinsip kegiatan kesehatan yang
nondiskriminatif, partisipatif dan berkelanjutan. Ketiga, kesehatan adalah investasi. Keempat,
pembangunan kesehatan adalah tanggung jawab pemerintah dan masyarakat, dan yang
Kelima adalah bahwa Undang-undang No. 23 Tahun 1992 sudah tidak sesuai lagi dengan
perkembangan, tuntutan dan kebutuhan hukum dalam masyarakat
Pelaksanaan undang-undang baru memuat dasar pada sebuah paradigma baru yang
biasa dikenal dengan paradigma sehat, yakni paradigma kesehatan yang mengutamakan
upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitative dimana kurang
tercantum lengkap pada undang-undang yang lama

Ada beberapa hal menarik dari undang-undang Kesehatan yang baru mengundang
kontroversil misalnya yang berkaitan dengan hak untuk melakukan tindakan aborsi. Dengan
latar belakang angka kematian ibu di Indonesia yang masih tinggi atau berada di kisaran 228
per 100.000 angka kelahiran hidup melahirkan pada tahun 2007 (SDKI 2007)
Undang-undang kesehatan terbaru ini dianggap mampu menjawab kompleksitas
pembangunan kesehatan yang tidak terdapat dalam undang-undang kesehatan yang lama,
maka undang-undang tersebut memuat ketentuan yang menyatakan bahwa bidang kesehatan
sepenuhnya diserahkan kepada daerah masing-masing yang setiap daerah diberi kewenangan
untuk mengelola dan menyelenggarakan seluruh aspek kesehatan.
Tentunya hal ini merupakan suatu konsep baru dimana pengelolaan kesehatan yang
semula bersifat sentralistik saat ini menjadi otonom. Sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 yang mengatur tentang pembagian urusan antara
Pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.
Berdasarkan hal tersebut, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
perlu disesuaikan dengan semangat otonomi daerah. Oleh karena itu, perlu dibentuk
kebijakan umum kesehatan yang dapat dilaksanakan oleh semua pihak dan sekaligus dapat
menjawab tantangan era globalisasi dan dengan semakin kompleksnya permasalahan
kesehatan dalam suatu Undang Undang Kesehatan yang baru untuk menggantikan Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
Undang-undang kesehatan terbaru ini dalam perkembangan memungkinakan masih
menimbulkan konsep pemahaman yang perlu dijabarkan lagi atau diatur lebih lanjut dengan
peraturan menteri kesehatan, atau telah dijabarkan sebagaimana dicantumkan dalam “Pasal
203 pada saat Undang-Undang ini berlaku, semua peraturan pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini. Undang-Undang Kesehatan yang
lama telah berganti dengan Undang-Undang Kesehatan yang baru.

Anda mungkin juga menyukai