Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK

KEPERAWATAN DASAR
( SOP Posisi fowler, semi fowler,
lithotomi, dorsal recumbent, sim, dan trendelenburg)

Disusun Oleh:
KELAS 1 D
KELOMPOK H
ANGGOTA KELOMPOK:

JIHAN HIRA FAHIRA NURHASIMA


KIKI FRESISKA PUTRI AULIA
MEPI RAKAN REGINA MAHARANI
MUHAMMAD ADITYA P RESZKY AYU
MUTMAINNA HIJRIANI RISKA WULANDARI SAPUTRI
NUNUNG JUHERANI ROSNITA SARI
NUR ALISKA AZALIYA SALMA
NUR FADHILAH HAS SHYFA NABILA ATIKA
NUR FITRAH ST.HAJRAH
NUR RAHMA SUHARTI AYU WIRA ANGGINI
WIDYA ADE IRIANI

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR


JURUSAN KEPERAWATAN
2019/2020
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
POSISI SEMI FOWLER

A.  Pengertian :
Cara berbaring pasien dengan posisi setengah duduk

B.  Tujuan :
1)      Mengurangi sesak napas
2)      Memberikan rasa nyaman
3)      Membantu memperlancar keluarnya cairan
4)      Membantu mempermudah tindakan pemeriksaan
C.  Di lakukan pada :
1)     Pasien sesak napas
2)     Pasien pasca bedah, bila keadaan umum pasien baik, atau bila pasien suah benar
- benar sadar
D.  Persiapan :
-    Persiapan alat
1)      Sandaran punggung atau kursi
2)      Bantal atau balok penahan kaki tempat tidur bila perlu
3)      Tempat tidur khusus (functional bed) jika perlu
-   Persiapan pasien, perawat, dan lingkungan
1)     Perkenalkan diri anda pada klien, termasuk nama dan jabatan atau peran dan
jelaskan apa yang akan dilakukan.
2)      Pastikan identitas klien
3)    Jelaskan prosedur dan alasan dilakukan tindakan tersebut yang dapat
dipahami oleh klien
4)      Siapkan peralatan
5)      Cuci tangan
6)      Yakinkan klien nyaman dan memiliki ruangan yang cukup dan pencahayaan
yang cukup untuk melaksanakan tugas
7)      Berikan privasi klien
E.   Prosedur :
1)  Pasien di dudukkan, sandaran punggung atau kursi di letakkan di bawah atau di
atas kasur di bagian kepala, di atur sampai setengah duduk dan di rapikan. Bantal
di susun menurut kebutuhan. Pasien di baringkan kembali dan pada ujung kakinya
di pasang penahan.
2)   Pada tempat tidur khusus (functional bed) pasien dan tempat tidurnya langsung di
atur setengah duduk, di bawah lutut di tinggikan sesuai kebutuhan. Kedua lengan
di topang dengan bantal.
3)   Pasien di rapikan.

F.   Hal – hal yang harus di perhatikan :


1)      Perhatikan keadaan umum pasien
2)      Bila posisi pasien berubah, harus segera di betulkan
3)      Khusus untuk pasien pasca bedah di larang meletakkan bantak di bawah perut.
4)      Ucapkan terima kasih atas kerjasama klien
5)      Dokumentasikan hasil prosedur dan toleransi klien pada format yang tepat
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
POSISI FOWLER

A.  DEFINISI
Suatu kegiatan untuk memposisikan pasien setengah duduk atau kepala dinaikkan

Posisi Fowler

B. TUJUAN
1. Membantu mengatasi masalah kardiovaskular atau pernafasan
2. Membantu pasien beraktivitas ( makan, minum, membaca dll)
3. Menurunkan tekanan intra abdomen
4. Memperlancar uterine drainage pada wanita post partum

C.  INDIKASI
1. Pasien dengan masalah kardiovaskuler
2. Pasien wanita post partum untuk memperlancar uterine drainage

D.  PERSIAPAN PASIEN
Memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan tindakan

E.  PESIAPAN ALAT

1. Tempat tidur
2. Bantal kecil 2 buah
3. Bantal biasa 3 buah
4. Handuk gulung
5. Footboard / bantalan kaki
6. Sarung tangan

F.  CARA KERJA
1. Memperkenalkan diri
2. Beritahu dan jelaskan kepada klien tentang prosedur yang akan dilakukan dan
lihat respon klien
3. Dekatkan alat ke klien
4. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
5. Minta klienuntuk memfleksikaN lutut sebelum kepala dinaikkan
6. Naikkan kepala tempat tidur 150 – 450 untuk fowler rendah dan 450 – 900
untuk fowler tinggi
7. Letakan bantal kecil dibawah punggung pada kurva lumbal jika ada celah di
sana
8. Letakan bantal kecil dibawah kepala klien
9. Letakkan bantal kecil di bawah kaki mulai dari lutut sampai tumit
10. Pastikan tidak ada tekanan pada area popletia dan lutut dalam keaadan fleksi
11. Letakkan gulungan handuk di samping masing-masing paha
12. Topang kaki dengan bantalan kaki
13. Letakkan bantal untuk menopang kedua lengan dan tangan jika ada kelemahan
pada klien
14. Dokumentasikan tindakan 
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

POSISI LITHOTOMI

A. Definisi :
Posisi berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya keatas
bagian perut. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genitalia pada proses
persalinan, dan memasang alat kontrasepsi.

B. Indikasi :
1. Untuk ibu hamil
2. Untuk persalinan
3. Untuk wanita yang ingin memasang alat kontrasepsi

C. Alat dan bahan :


1. Tempat tidur khusus
2. Selimut

D. Prosedur
1. Periksa catatan perawatan dan catatan medis pasien
2. Kaji kebutuhan pasien
3. Siapkan peralatan
4. Kaji inspirasi dan validasi serta eksplorasi perasaan pasien
5. Beri salam dan panggil pasien dengan nama yang ia sukai
6. Tanya keluhan dan kaji gejala spesifik yang ada pada pasien
7. Jelaskan kepada pasien mengenai prosedur dan tujuan tindakan yang akan
dilakukan. Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya
sebelum tindakan dimulai.
8. Mintalah persetujuan pasien sebelum memulai tindakan
9. Cuci tangan
10. Pasien dalam keadaan berbaring telentang
11. Angkat kedua paha dan tarik ke arah perut
12. Posisi tungkai bawah membentuk sudut 90° terhadap paha
13. Letakkan bagian lutut /kaki pada tempat tidur khusus untuk posisi lithotomic
Pasang selimut
14. Rapikan peralatan
15. Observasi respon pasien setelah tindakan
16. Cuci tangan
17. Dokumentasikan hasil dan tindakan yang dilakukan
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

POSISI DORSAL RECUMBENT

A. Definisi :
Pada posisi ini pasien berbaring terlentang dengan kedua lutut flexi (ditarik atau
direnggangkan) diatas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk merawat dan
memeriksa genetalia serta pada proses persalinan.

Posisi dorsal recumbent


B. Tujuan :
Meningkatkan kenyamanan pasien, terutama dengan ketegangan punggung
belakang.
C. Indikasi :
a. Pasien yang akan melakukan perawatan dan pemeriksaan genetalia
b. Untuk persalinan
D. Alat dan bahan :
a. Tempat tidur
b. Selimut
c. Bantal
E. Prosedur

1. Periksa catatan perawatan dan catatan medis pasien


2. Kaji kebutuhan pasien
3. Siapkan peralatan
4. Kaji inspirasi dan validasi serta eksplorasi perasaan pasien
5. Beri salam dan panggil pasien dengan nama yang ia sukai
6. Tanya keluhan dan kaji gejala spesifik yang ada pada pasien
7. Jelaskan kepada pasien mengenai prosedur dan tujuan tindakan yang
akan
dilakukan. Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya
sebelum tindakan dimulai.
8. Mintalah persetujuan pasien sebelum memulai tindakan
9. Cuci tangan
10. Pasien dalam keadaan berbaring terlentang, letakkan bantal diantara
kepala
dan ujung tempat tidur pasien dan berikan bantal dibawah lipatan lutut
11. Berikan balok penopang pada bagian kaki tempat tidur atau atur tempat
tidur khusus dengan meninggikan bagian kaki pasien.
12. Rapikan peralatan
13. Observasi respon pasien setelah tindakan
14. Cuci tangan
15. Dokumentasikan hasil dan tindakan yang dilakukan
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

POSISI SIM

A. Definisi :
Posisi sim adalah posisi miring kekanan atau kekiri, posisi ini dilakukan untuk
memberi kenyamanan dan memberikan obat melalui anus (supositoria).

Posisi Sim
B. Tujuan :
a. Mengurangi penekanan pada tulang secrum dan trochanter mayor otot
pinggang
b. Meningkatkan drainage dari mulut pasien dan mencegah aspirasi
c. Memasukkan obat supositoria
d. Mencegah dekubitus

C. Indikasi :
a. Untuk pasien yang akan di huknah
b. Untuk pasien yang akan diberikan obat melalui anus
D. Alat dan bahan :
a. Tempat tidur khusus
b. Selimut
E. Cara kerja :
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Pasien dalam keadaan berbaring, kemudian miringkan kekiri dengan posisi
badan setengan telungkup dan kaki kiri lurus lutut. Paha kanan ditekuk
diarahkan ke dada.
3. Tangan kiri diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kanan diatas
tempat tidur.
4. Bila pasien miring kekanan dengan posisi badan setengan telungkup dan kaki
kanan lurus, lutut dan paha kiri ditekuk diarahakan ke dada.
5. Tangan kanan diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kiri diatas
tempat tidur.
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

POSISI TRENDELENBURG

A. Definisi :
Pada posisi ini pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih
rendah dari pada bagian kaki. Posisi ini dilakukan untuk melancarkan
peredaran darah keotak.

Posisi trendelenburg
B. Alat dan bahan :
a. Tempat tidur khusus
b. Selimut
C. Indikasi :
a. Pasien dengan pembedahan pada daerah perut
b. Pasien shock
c. Pasien hipotensi.
D. Alat dan bahan :
a. Tempat tidur khusus
b. Selimut
E. Cara kerja :
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Pasien dalam keadaan berbaring, kemudian miringkan kekiri dengan posisi
badan setengan telungkup dan kaki kiri lurus lutut. Paha kanan ditekuk
diarahkan ke dada.
3. Tangan kiri diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kanan diatas
tempat tidur.
4. Bila pasien miring kekanan dengan posisi badan setengan telungkup dan kaki
kanan lurus, lutut dan paha kiri ditekuk diarahakanke dada.
5. Tangan kanan diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kiri diatas
tempat tidur

Anda mungkin juga menyukai