Anda di halaman 1dari 8

ROLE PLAY KOMUNIKASI PADA PASIEN LANSIA DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PASIEN

NY.R DI Ambun PAgi

Peran : Narator, Perawat1, perawat 2, Keluarga1, Keluarga2

ROLE PLAY KOMUNIKASI PADA PASIEN LANSIA DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN

1. Fase Pra Interaksi Dua orang perawat akan melakuka pemeriksaan dan melihat perkembangan
kondisi pada pasien lansia yang bernama Ny.Ratih yang menderita penyakit hipertensi dan
mengalami gangguan pendengaran yang dirawat di Ruang rawat

2. Fase Orientasi Perawat 1 dan perawat 2 mendatangi pasien Ny.Ratih di ruang perawatan Perawat
1 : Assalamualaikum.. Keluarga (Anak pasien) : Wa’alaikum Salam Perawat 2 : Selamat pagi bapak,
Ibu (sambil tersenyum) Keluarga : Pagi juga perawat Nenek sedikit kebingungan melihat kedatangan
perawat 1 dan 2 Perawat 2 : Pagi Nek...Bagaimana kabarnya hari ini, sehat ji ? Ny.Ratih : (Nenek
hanya tersenyum dan tampak kebingungan) Keluarga : Maaf perawat, mamaku ini kurang bisami
mendengar. Untuk hari ini keadaannya sudah lumayan membaik. Perawat 1 : Oh iyee,
Nek...perkenalkan saya perawat Ayu dan ini perawat Rasma Perawat 1 dan 2 mencoba melakukan
pendekatan kepada nenek dan juga keluarganya Perawat 2 : Begini Pak, Ibu.... saya sama perawat
Ayu bertugas untuk merawat nenek Ratih hari ini. Sudah maki maki makan pagi tadi ? Ny.Ratih : Iya
sudah nak... Perawat 2 : Bagaimana makannya banyak ji ? Ny. Ratih : Iyee enak sekali makanannya
nak Perawat 2 : Nek...nek... makannya banyak ji ? Ny.Ratih : Ohh iya banyakji makanku nak, lebih
banyak daripada kemarin Perawat 1 : Sudah ji dimakan oobatnya juga tadi pagi ? Ny. Ratih : Kenapai
nak ? Perawat 1 : obatnyaaa, sudah ji diminum ? Ny.Ratih : Ohh iye sudah ji Keluarga : Iye perawat
sudah semuaji tadi naminum obatnya Setelah perawat bertanya kepada nenek, perawat mencoba
menjelaskan asuhan keperawatan yang akan diberikan kepada nenek Perawat 1 : Eh begini Nek,
Bapak Ibu... saya ini berdua mau lakukan pemeriksaan sama nenek, ee mauka periksaki nek mau ji
toh ? Keluarga : Oh iye perawat silahkan.. Perawat 2 : Kalau begiti permisi dulu sebentar di mau pergi
ambil alatnya``` Keluarga 1 : Oh iyee perawat. Perawat 1 dan 2 : Mari Pak...Bu...(sambil berjalan
mengambil alat)

Setelah itu, perawat meninggalkan kamar pasien untuk menyiapkan alat yang akan digunakan dalam
tindakan yanga akan diberikan kepada pasien. 3. Fase Kerja Lima menit kemudian, perawat kembali
ke kamar pasien Perawat 1 dan 2 : Assalamu’Alaikum... Keluarga : Waalaikum Salam Perawat masuk,
dan langsung memeriksa pasien Perawat 1 : Permisi Nek, ee baring maki saja di’.... supaya lebih
santai saja Ny.Ratih : Iye nak, tidak enak tidurku tadi malam Perawat 2 : Oh iye nek, baring maki saja
di mauki diperiksa Perawat 1 : Tidak enak tidurta? Gelisah ki ? Ny.Ratih : Iye nak, mauma kurasa
cepat pulang Perawat 1 : bah tenangmki nek, InsyaAllah cepat jki itu pulang asalkan rajin jki minum
obat toh ? Setelah itu perawat langsung memberikan tindakan kepada nenek Perawat 2 : Nek,
berapa mi cucuta’ ?(perawat mencoba mengajak omunikasi dengan nenek) Ny.Ratih : Oh... 3 mi
cucuku sudah besar-besar semua Perawat 2 : Ooo iye nek, (sambil tersenyum) sudah semuami
menikah ? Ny.Ratih : Yang 1 sudahmi menikah, terus yang duanya masih kuliah. Cantik cantik sama
ganteng ganteng nak kayak nenek sama kakeknya duluuu Perawat 2 : Iye nek...sekarang juga masih
cantik jii (perawat dan nenek ketawa) Sambil menunggu perawat 1 mengukur tekanan darah,
perawta 2 menyiapkan termometer untuk mengukur suhu nenek Perawat 2 : Nek...tabe di, angkatki
sedikit tanganta... Ny.Ratih : (mengangkat sedikit tangan kanannya) Perawat 2 : (setelah nenek
mengangkat tangannya, perawat langsung memasang termometr) Perawat 2 : Nek...kita jepitki dih
jangan dulu dilepas sebelum saya suruhki’ Ny.Ratih : (hanya mengangguk ) Setelah beberapa menit
kemudian, tekanan darah dan suhu sudah selesai diukur. Kemudia peralatan dilepas kembali, dan
setelah itu Perawat 1 dan Perawat 2 melanjutkan untuk memeriksa pernapasannya. Perawat 1 :
Turun mi darah ta 120/90 mi karena kemarin

140/100`` Keluarga : oohh iye Alhamdulillah perawat. Perawat 2 : Suhunya juga normalji
bu..pak 4. Fase terminasi Setelah semua pemeriksaan seudah dilakukan, hasilnya dicatat oleh
perawat Perawat 2 : Begini...kasi banyak diminum air putih sama sayur-sayuran di. Istirahatki
dengan baik nda usah banyak pikiran supaya cepat sembuh toh ?

Ny.Ratih : (mengangguk) Perawat 1 : Kalau begitu kami permisi dulu di...Pak Bu


Nek....Nanti kalau ada apa-apa panggil saja di ruang perawat di luar Keluarga : Oh iyee
perawat...terimakasih Akhirnya selesai, perawat berpamitan dan kkemudian meninggalkan
ruangan kamar Ny.Ratih.
Role play aplikasi komunikasi terapeutik pada pasien ICU
pemeran :

Dokter
Perawat senior
Keluarga pasien
Keluarga pasien

Pasien
perawat junior

Keluarga pasien (Tante I)


Keluarga pasien (Tante II)

Setting 1 Di ruang keperawatan terdapat sebuah meja dan dua buah kursi dengan tumpukan buku di
atas meja. Diruang tersebut terdapat seorang perawat senior berusia 23 tahun sedang menulis
dibuku catatan keperawatan, kemudian seorang perawat praktek dengan name take yang berwarna
merah datang dengan wajah lugunya sesaat keduanya bercakap-cakap. Perawat junior :
Assalamu’alaikum.... (Tersenyum kearah perawat senior) Perawat senior : Wa’alaikumsalam.
(Dengan suara ketus) Dek, kamu lagi ada tugas? Perawat junior : Kebetulan tidak ada mbak. Perawat
senior : Kalau begitu sekarang kamu masuk ke ruang ICU, disana ada pasien yang harus diberi obat
karena jadwalnya dia di injeksi obat. Perawat junior : Iya mbak. (Sambil ngangguk) Perawat senior :
Bisa dek? (Ketus) Sekalian belajar (Mengangkat alis) Perawat junior : Iya mbak. (Mengangguk)
Perawat senior : Kamu tahu, dimana mengambil peralatan? Perawat junior : Iya mbak saya tahu.
Perawat senior : Kamu lihat dulu status pasien di ruang keperawatan.(Jari telunjuk menunjukkan
disebuah lemari) Dan ingat jangan sampai keliru, paham kamu! Perawat junior : Paham mbak.
Perawat senior : Berani dek. Perawat junior : Iya mbak.

Perawat senior : Ya, sudah cepat sekarang! Perawat junior : Ya, mbak permisi. Perawat senior : Iya.
Dengan wajah mengkerut perawat junior pergi meninggalkan perawat seniornya dan mulai
mempersiapkan peralatan, kemudian menuju ruang ICU.

Setting 2. Diruangan ICU terdapat sederet tempat tidur dengan salah satunya berbaring pasien yang
bernama amin dengan diagnosa medis gagar otak stadium IV. Terlihat Ibu Dila sesekali mengusap
dadanya seperti berdo’a untuk kesembuhan anaknya dari luar ruangan sedangkan adek Indah terus
memandangi kakak yang terbaring ditempat tidur. Perawat junior : Selamat pagi bu, dek!
(Tersenyum kearah ibu pasien) Ibu + Adek : Selamat pagi, mbak! (Tersenyum kearah perawat)
Perawat junior : Begini saya disini ingin memberi obat kepada dek amin, tapi melalui injeksi sekalian
mau dilakukan pemeriksaan. Adek : Injeksi apa itu mbak? Terus obatnya rasa apa? Ibu : Sudah-sudah
jangan tanyak lagi, mbaknya mau memeriksa mas mu! Perawat junior : Injeksi itu disuntik, dek.
(Sambil tersenyum). Saya permisi bu, dek! Ibu +Adek : Iya mbak, silahkan. Kemudian masuklah
perawat junior ke ruang ICU dengan peralatan yang dia bawa dengan bersikap ramah terhadap
pasien. Sesekali pasien hanya mengeluarkan suara Heegg-Heeg berulang- ulang seperti mendengkur
ketika dilakukan injeksi obat dan pemeriksaan tandatanda vital. FASE ORIENTASI Perawat junior :
Selamat pagi, dek! Perawat junior : Saya perawat Ariska. Saya akan meberikan obat melalui injeksi,
insaallah obat ini dapat membuat adek lebih baik. Perawat junior : Permisi ya dek.! FASE KERJA
Perawat junior : Alhamdulillah, sudah selesai.! Sekarang suster mau memeriksa adek. Setelah
dilakukannya pemeriksaan, perawat junior menjadi panik, karena alhasil kondisi pasien lambat laun
semakin lemah. Secepat mungkin perawat junior menghubungi perawat
senior di ruang keperawatan, berharap ada bantuan untuk pasien ini. Perawat junior :
Mbaaak...mbaak (Tergesa-gesa menuju ruang keperawatan) Perawat senior : Ada apa? Perawat
junior : Mbak, pasien atas nama amin kondisinya semakin memburuk. Gimana ini mbak.? Perawat
senior : Yang bener kamu. Sudah saya hubungi dokter Lulut. Berselang tiga menit dari laporan
perawat junior ke perawat senior dan dari perawat senior ke dokter ilham, ketiganya pun sudah
berada di ruang ICU melakukan pertolongan, sekiranya pasien atas nama amien dapat diselamatkan.
Dokter : Tolong alat pemacu jantung dan peralatan lainnya disiapkan. Perawat senior : Iya dok,
sudah siap. Dokter : Bismillahirrahmannirrahim. Kita coba sekali lagi. Setelah dilakukan tindakan
kepada pasien. Dokter hanya bisa menggelengkan kepala dan menyatakan pasien tidak dapat
tertolong. Dokter : (Menggelengkan kepala). Perawat junior : Bagaimana dok? Dokter : Innalillahi wa
innalillahi rojhi’un. Pasien ini tidak dapat diselamatkan nyawanya. Perawat junior : Terus bagaimana
selanjutnya, dok? Dokter : Segera kabari keluarga pasien, dan semoga keluarga yang ditinggalkan
dapat tegar. Perawat junior : Baik dok. Perawat junior pergi keluar bersama perawat senior
menemui keluarga pasien yang pada saat itu ibu pasien menangis khawatir putranya tidak dapat
tertolong, dengan ditemani anaknya yang bernama indah. Perawat j + s : (Keluar dari ruangan) FASE
TERMINASI Ibu : Bagaimana sus keadaan anak saya? (Tersengah-sengah seraya sambil menangis)
Perawat senior : Maaf ibu, kami dan semua tim medis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk
menyelamatkan anak ibu, tetapi tidak berhasil. Anak dari keluarga pasien terkejut kemudian pingsan
pada saat itu juga sang perawat junior merangkulnya. Pada saat bersamaan tante pasien yang
bernama tante rensi dan tante sofi datang menjenguk. Keluarga mereka yang baru datang ikut
bersedih akan kejadian ini, sesaat mereka berbagi duka dan dukungan. Tante berliana : Astagfirullah
dah.! (Terkejut)

Tante dwi: Kamu kenapa nak? (Sambil meneteskan air mata) Perawat junior : Biar saya bawa, ke
tempat duduk sebelah sana, bu? Tante berliana : Mbak yu, apa yang terjadi? Ibu : (Hanya mengerang
mengeluh sakit ditinggal anak pertamanya) Perawat senior : Begini ibu, kami dan tim medis sudah
upayakan semaksimal mungkin. Akan tetapi yang maha kuasa sudah berkehendak lain. Sabar ya ibu.
Tante berliana: Ya allah, mbak yu yang besar.! Tante dwi : Sabar mbak, yu! Keluarga pasien menangis
histeris, sesaat jenazah pasien diantarkan ke ruang mayat oleh perawat junior dan perawat senior.
KOMUNIKASI TERAPEUTIK DI RUANG IGD

Dialog Komunikasi Terapeutik

Langkah-langkah Komuikasi Terapeutik dalam keluarga tentang pertolongan pertama pada klien
dengan diare.

PRA-INTERAKSI

a.       Mempersiapkan
-Topik : Pertolongan pada klien dengan gangguan gastrointestinal
-Subtopik : Pertolongan pertama pada klien dengan diare

gka Panjang : Setelah melakukan komunikasi terapeutik diharapkan keluarga dapat melakukan pertolongan
pertama pada klien

diare

-Tujuan Jangka Pendek :1. Menghentikan diare

2. Mencegah dehidrasi berlanjut

: keluarga pasien yang anggota keluarganya sering terkena diare

: Ruang IGD RS Bhayangkara


: 30 menit

b. Karakteristik Klien

-Nama : Malika

-Umur : 10 tahun

-Jenis Kelamin : perempuan

nyakit : Klien pada 11 april 2016 masuk rumah sakit karena mengalami maag
mum : Klien masuk rumah sakit Bhayangkara 01 desember 2017 dengan keadaan diare dan di temukan
tanda-tanda lemas, muka pucat, feses cair.
2. ORIENTASI

Ibu : Dokter, tolong anak saya dok.Dia lemes sekali

Perawat 1 : mohon maaf ibu, ibu silahkan mendaftar dulu ke resepsionis

KEADAAN DALAM RUANG IGD


Perawat 2 : adik saya kakak Ira, kakak akan memeriksa adik ya

IBU MENDAFTAR KE RESEPSIONIS

Resepsionis : selamat siang ibu, ada yang bisa saya bantu ?

Ibu : saya mau mendaftarkan anak saya

Resepsionis : baik ibu, atas nama siapa ? umur berapa dan tolong sertakan juga alamatnya ?

Ibu : namanya Malika bu, umur 10 tahun, alamatnya Patrang bu

Resepsionis : pasien mengalami keluhan apa bu ?

Ibu : anak saya diare bu sudah 7x dari tadi pagi.

Resepsionis : baik bu, sekarang anak ibu sudah di tangani oleh dokter, ibu silahkan tunggu diruang tunggu
3. FASE KERJA 

KEADAAN DALAM RUANG IGD

Perawat 2 : adik saya kakak Ira, kakak akan memeriksa adik ya

PERAWAT MEMERIKSA KONDISI PASIEN

IBU MENUNGGU DI RUANG TUNGGU

Perawat 1 : permisi ibu, apakah benar ini dengan keluarga adik Malika ?

Ibu : iya sus benar

Perawat : ibu perkenalkan saya perawat Jeje, saya perawat di ruang IGD. Kalau boleh tahu adik malika sudah
berapa kali BAB bu ?

Ibu : sudah 7x dari tadi pagi sus

Perawat : apakah BABnya ada lendir, nanah atau darah bu ?

Ibu : tidak ada sus

Perawat :apakah ibu sudah memberikan obat kepada adik Malika ?

Ibu : iya sus, Malika tadi saya berikan obat warung 1x sus

Perawat 1 : yang ibu lakukan sudah benar tetapi alangkah baiknya ibu bawa adik Malika langsung ke rumah
sakit jika BABnya sudah lebih dari 3x agar adik Malika mendapatkan perawatan yang intensif.

Ibu : iya sus


Perawat 2 : ibu saya sudah berikan infuse RL kepada adik Malika dan selanjutnya saya akan berikan antibiotic
untuk menghentikan diarenya.jika ibu setuju mohon tanda tangani inform consent ini. inform
consent ini berisi pernyataan bahwa ibu menyetujui terapi yang di berikan kepada adik Malika.

Ibu : baik sus ( ibu menandatangani inform consent)

Perawat 2 : baik ibu, saya permisi sebentar, saya akan melaporkan hasil pengkajian saya kepada dokter dan
dokter nanti akan menjelaskan tentang kondisi adik Malika

Ibu : iya sus

PERAWAT MENEMUI DOKTER

Perawat 2 : permisi dokter, saya ingin melaporkan hasil pemeriksaan dari pasien atas nama adik Malika umur
10 tahun. Pasien diare sudah 7x BABnya tidak ada lendir, nanah maupun darah, mata cekung, wajah
pucat, konjungtiva kering, turgor kulit buruk, diketahui terjadi hiperperistaltik yaitu 25x/meni,
tekanan darahnya 110/70 mmHg, nadi 90x/menit, suhu 38°c dan RRnya 25x/menit.ini hasil lebih
lengkapnya dok

Dokter : terapi apa saja yang sudah di berikan sus ?

Perawat 2 : saya sudah memasang infuse RL 500 ml dan ibu pasien sudah memberikan obat warung tadi pagi 1x
dok.

Dokter : kalau begitu tolong berikan antibiotic ya sus.dan tolong jelaskan kepada keluarga bahwa pasien
harus opname.

Perawat 2 : apakah perlu kita lakukan pemeriksaan penunjang dok ?

Dokter : Tidak perlu sus

Perawat 2 : baik dok, kalau begitu saya permisi dulu

PERAWAT MEMBERIKAN ANTIBIOTIK KEPADA PASIEN

Perawat 2 : permisi ibu, saya tadi sudah konsultasi ke dokter dan dokter menyarankan untuk adik Malika di
opname agar adik Malika mendapatkan perawatan intensif

Ibu : iya sus, opname saja kalau memang di perlukan

Perawat 2 : kalau ibu setuju untuk opname, ibu ingin kamar vip,vvip atau yang biasa bu ?

Ibu : vvip saja sus

Perawat 2 : baik ibu saya akan menyiapkan kamar dulu ya


5 MENIT KEMUDIAN

Perawat 1 : ibu saya sudah menyiapkan kamarnya, sekarang saya antar ibu dan adik Malika ke kamar.

( Setelah sampai di kamar )

4.     FASE TERMINASI

Perawat 1 : adik malika , gimana keadannya setelah kakak tadi berikan obat ?

Pasien : sudah mendingan kak

Perawat 1 : sudah bisa senyum dong sekarang ?

Pasien : haha iya kak

Perawat 1 : kalau adek sudah baikan kakak balik ke ruangan dulu ya , nanti sore teman kakak kesini lagi ya
untuk memeriksa keadaan adek
Pasien : iya kak
Perawat 1 : selamat beristirahat adek semoga cepet sembuh.
Ibu nanti sore teman saya akan memeriksa kembali kondisi adek malika , jika ibu perlu bantuan ibu
bisa menekan tombol ini atau ibu bisa panggil perawat di ruang perawat . apakah ada yang ingin ibu
tanyakan ?
Ibu : baik sus terimakasih
Perawat 1 :kalau begitu saya permisi ya bu.

Anda mungkin juga menyukai