& Metode Riset Kualitatif Kompetensi Dasar Mahasiswa mengetahui dan memahami metode riset kualitatif dan kualitatif. Buku Acuan 1. Kriyantono, Rachmat. 2012. Teknis Praktis Riset Komunikasi. Edisi Pertama cet ke 6. Penerbit Kencana Prenada Media. Jakarta. Hal 62 – 68 dan 92 - 93. Pengertian Riset Kuantitatif Riset (Penelitian) kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Selain itu Riset (Penelitian) kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang bersifat objektif, mencakup pengumpulan dan analisis data kuantitatif serta menggunakan metode pengujian statistik. Periset mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi. Ciri-Ciri Riset Kuantitatif Secara umum riset kuantitatif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1. Hubungan riset dengan subjek: jauh. Periset menganggap bahwa realitas terpisah dan ada diluar dirinya, karena itu harus ada jarak supaya objektif. 2. Riset bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis, mendukung atau menolak teori. 3. Riset harus dapat digeneralisasikan, karena itu menuntut sampel yang representatif dari seluruh populasi, operasionalisasi konsep serta alat ukur yang valid dan reliabel. 4. Prosedur riset rasional – empiris, artinya penelitian berangkat dari konsep-konsep atau teori-teori yang melandasinya. Metode Riset Kuantitatif Berdasarkan metodelogi kuantitatif, dikenal beberapa metode riset, antara lain: A. Metode Survei Survei adalah metode riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Dalam metode survei menggunakan proses pengumpulan data dengan kuesioner dan wawancara terstruktur pada sejumlah responden yang diasumsikan mewakili populasi secara spesifik. Penggunaan teknik sampling sangat menentukan kualitas riset. Contoh Penelitian: Riset tentang preferensi mahasiswa terhadap acara televisi. Populasi mahasiswa diambil beberapa mahasiswa yang terpilih menjadi responden, kemudian mereka diberikan kuesioner tentang acara apa saja yang mereka pilih. Metode Riset Kuantitatif A. Metode Survei (lanjutan) Secara umum metode survei terdiri dari dua jenis, yaitu: • Survei Deskriptif Jenis survei yang digunakan untuk menggambarkan populasi yang sedang diteliti. Fokus riset adalah perilaku yang sedang terjadi. • Survei Eksplanatif Jenis survei yang digunakan bila riset mengetahui mengapa situasi atau kondisi tertentu terjadi atau apa yang memengaruhi terjadinya sesuatu. Metode Riset Kuantitatif A. Metode Survei (lanjutan) Survei eksplanatif dapat dibagi menjadi 2 sifat: a. Komparatif bermaksud membuat komparasi (perbandingan) antara variabel yang satu dengan variabel lainnya yang sejenis. Misalnya: apakah perbedaan antara tingkat kepuasan pembaca Kompas dan Tempo. b. Asosiatif bermaksud menjelaskan hubungan (korelasi) antara variabel. Misalnya: hubungan antara pilihan media dengan tingkat partisipasi dalam pemilu. Metode Riset Kuantitatif B. Metode Analisis Isi (Content Analysis) Metode analisis isi adalah metode yang digunakan untuk meriset atau menganalisis isi komunikasi secara sistematik, objektif dan kuantitatif. Analisis isi kuantitatif lebih memfokuskan pada isi komunikasi yang tampak (tersurat/manifest/nyata). Sedangkan untuk menjelaskan hal-hal yang tersirat (latent). Contoh: Analisis Berita Koran Kompas selama 1 Tahun Analisis Semiotika pada Logo Perusahaan Unilever Metode Riset Kuantitatif C. Metode Eksperimen Metode riset yang digunakan untuk meneliti hubungan atau pengaruh sebab akibat dengan memanipulasi satu/lebih variabel pada satu/lebih kelompok eksperimental, dan membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol yang tidak dimanipulasi. Keuntungan metode eksperimen bagi periset adalah kemampuannya memberikan bukti nyata mengenai hubungan sebab akibat yang langsung bisa dilihat. Kekurangannya adalah bila responden yang diteliti mengetahui sedang dilakukan metode eksperimen, maka perilaku responden cenderung disesuaikan atau dibagus- baguskan. Pengertian Riset Kualitatif Riset kualitatif adalah riset yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Riset kualitatif tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling bahkan populasi atau samplingnya sangat terbatas. Jika data terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Dalam riset kualitatif yang ditekankan adalah persoalan kedalaman/kualitas data bukan banyaknya/kuantitas data. Ciri-ciri Umum Riset Kualitatif Secara umum, riset yang menggunakan metodologi kualitatif mempunyai ciri-ciri: 1. Intensif, partisipasi periset dalam waktu lama pada setting lapangan, periset adalah instrumen pokok riset. 2. Perekaman yang sangat hati-hati terhadap apa yang terjadi dengan catatan-catatan di lapangan dan tipe-tipe lain dari bukti-bukti dokumenter. 3. Analisis data lapangan 4. Melaporkan hasil termasuk deskripsi detail, quotes (kutipan-kutipan) dan komentar-komentar. 5. Tidak ada realitas yang tunggal, setiap periset mengkreasi realitas sebagai bagian dari proses risetnya. Realitas dipandang sebagai dinamis dan produk konstruksi sosial. Ciri-ciri Umum Riset Kualitatif 6. Subjektif dan berada hanya dalam referensi periset. Periset sebagai sarana penggalian interpretasi data. 7. Realitas adalah holistik dan tidak dapat dipilah-pilah. 8. Periset memproduksi penjelasan unik tentang situasi yang terjadi dan individu-individunya. 9. Lebih pada kedalaman dari pada keluasan analisis. 10. Hubungan teori, konsep dan data: data memunculkan atau membentuk teori baru. Metode Riset Kualitatif Berdasarkan metodologi kualitatif dikenal beberapa metode riset, antara lain focus group discussion, wawancara mendalam, studi kasus, dan observasi, metode analisis isi kualitatif, framing, semiotika maupun analisis wacana. Namun metode riset focus group discussion, wawancara mendalam dan observasi lebih tepat disebut sebagai metode pengumpulan data/informasi yang akan dibahas pada pertemuan perkuliahan berikutnya. Metode Riset Kualitatif a. Metode Studi Kasus Studi kasus adalah metode riset yang menggunakan berbagai sumber data (sebanyak mungkin data) yang bisa digunakan untuk meneliti, menguraikan dan menjelaskan secara komprehensif berbagai aspek individu, kelompok, program, organisasi atau peristiwa secara sistematis. Dalam metode studi kasus, periset dapat menggunakan metode pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi partisipan, dokumentasi- dokumentasi, kuesioner (hasil survei), rekaman, bukti- bukti fisik dan lainnya. Metode Riset Kualitatif b. Metode Etnografi Etnografi adalah riset yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana individu-individu menggunakan budayanya untuk memaknai realitas (kenyataan). Riset ini bertujuan untuk mendeskripsikan kebudayaan tertentu secara mendalam dari berbagai aspek seperti artefak-artefak budaya, pengalaman-pengalaman hidup, kepercayaan, dan sistem nilai dari suatu masyarakat. Dalam metode riset ini, periset melakukan wawancara mendalam, observasi perilaku, menelusuri dokumen-dokumen dan artefak- artefak budaya serta menggelar diskusi kelompok (FGD). Studi etnografi yang dilakukan biasanya digunakan dalam dunia pemasaran dan periklanan untuk mengetahui kebiasaan- kebiasaan, kepercayaan tentang konsumen dan sistem nilai. Metode Riset Kualitatif c. Framing Analisis framing adalah suatu metode analisis untuk mengetahui bagaimana cara pandang yang digunakan penulis berita (wartawan) dalam menulis berita. Cara pandang wartawan menentukan fakta apa yang diambil, bagaimana yang ditonjolkan dan dihilangkan serta hendak dibawa kemana berita tersebut. Analisis framing ini merupakan analisis untuk mengkaji pembingkaian realitas (peristiwa, individu, kelompok, dan lain- lain) yang dilakukan media massa. Pembingkaian (framing) tersebut merupakan proses konstruksi, yang artinya realitas dimaknai dan direkonstruksi dengan cara dan makna tertentu. Dalam prakteknya, analisis framing digunakan untuk melihat pembingkaian berita di surat kabar/televisi yang dikaitkan dengan kepentingan pemilik media. Metode Riset Kualitatif c. Analisis Wacana (Discourse Analysis) Analisis wacana adalah suatu metode riset yang berupaya mengungkapkan maksud tersembunyi dari subjek yang mengemukakan suatu pernyataan. Wacana merupakan praktik sosial yang menyebabkan sebuah hubungan dialektis antara peristiwa yang diwacanakan dengan konteks sosial, budaya, dan ideologi tertentu. Banyak sekali model-model analisis wacana yang dikembangkan para ahli. Namun yang sering digunakan adalah model analisis wacana dari Halliday dan Norman Fairclough. Metode Riset Kualitatif c. Semiotik Semiotika adalah ilmu tentang tanda-tanda. Studi tentang tanda dan segala yang berhubungan dengan tanda, secara fungsinya, hubungannya dengan tanda- tanda lain, pengiriman dan penerimaannya oleh mereka yang menggunakannya. Semiotika mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti. Analisis semiotika berupaya menemukan makna tanda termasuk hal-hal yang tersembunyi di balik sebuah tanda (teks, iklan, berita). Kombinasi Riset Kuantitatif dan Kualitatif Kedua pendekatan penelitian ini digunakan secara bersama dalam sebuah riset. Tujuannya untuk mendapatkan hasil penelitian yang lengkap. Kombinasi kedua penelitian ini dapat terjadi secara: a. Bersamaan sewaktu pengumpulan data. Misalnya, periset dimungkinkan melakukan wawancara dengan responden bersamaan dengan pengisian kuesioner. Periset mencatat hasil wawancara tersebut dalam lembar kertas kecil yang disiapkannya. Namun demikian wawancara ini sifatnya hanya untuk melengkapi data kuesioner. Teknik seperti ini disebut semikuantitatif-kualitatif. Kombinasi Riset Kuantitatif dan Kualitatif b. Bersama tapi terpisah. Misalnya, periset mungkin kurang puas dengan hasil risetnya, karena data yang diperoleh dari kuesioner tidak mampu menguji hipotesis setelah dilakukan analisis uji statistik. Periset kemudian melakukan wawancara dengan responden untuk melengkapi datanya. Kombinasi antara kedua pendekatan ini terjadi karena keduanya tidak saling independen satu sama lainnya. Bahkan kualitatif sangat diperlukan oleh kuantitatif dan juga sebaliknya. Terdapat tiga cara yang bisa digunakan peneliti dalam mengkombinasikan kuantitatif dan kualitatif, yaitu: 1. Pendekatan kualitatif sebagai fasilitator dari kuantitatif 2. Kualitatif sebagai fasilitator kualitatif 3. Kedua pendekatan dilakukan secara bersamaan dan sederajat. Latihan Kelas Mahasiswa menjawab soal latihan pada Modul Latihan dan Tugas pada Pertemuan 2.