Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KERJA KARYAWAN PT ISS

INDONESIA AIRCRAFT

Disusun oleh:
Febian Indra Juana
NIM. 2014053119

ABSTRAK

Febian Indra Juana (2018),“Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Kerja Karyawan PT Iss
Indonesia Aircraft”. Skripsi Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar
Sarjana Manajemen Universitas Pamulang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelatihan pada PT Iss Indonesia Aircraft,
untuk mengetahui kinerja kerja karyawan PT Iss Indonesia Aircraft dan untuk mengetahui
pengaruh pelatihan terhadap kinerja kerja karyawan pada PT Iss Indonesia Aircraft. Pendekatan
penelitian yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Adapun
populasi dalam penelitian ini adalah karyawan pada PT Iss Indonesia Aircraft yang berjumlah 83,
sedangkan teknik sampel yang digunakan adalah teknik sampel jenuh. Metode yang digunakan
untuk menguji dan menganalisis data adalah uji validitas, uji reliabilitas, koefisien korelasi, regresi
linier sederhana, koefisien determinasi dan uji signifikasi (uji t).
Pelatihan pada karyawan PT Iss Indonesia Aircraft berpengaruh terhadap kinerja kerja
karyawan, hal ini dapat ditunjukan oleh variabel pelatihan (X) adalah (rhitung 0,334> rtabel 0,213) dan
variabel kinerja (Y) adalah ( rhitung 0,247 > 0,213 ) yang dinyatakan valid. Dari Hasil uji reabilitas
diketahui koefisien korelasi variabel (X) Alpha Rca = 0,562 > rtabel 0,213 dan koefisien korelasi
variabel (Y) Alpha Rca = 0,321 > rtabel 0,213) artinya seluruh butir item pernyataan kedua variabel
dinyatakan reliable.
Berdasarkan hasil analisis koefisien product moment didapat nilai rxy sebesar 0,814
dinyatakan mendapatkan tingkat hubungan yang sangat kuat. Dari nilai persamaan regresi Y =
6,095 + 2,270 X dengan koefisien regresi sebesar 2,270 dan nilai thitung lebih besar dari ttabel
(7,977>1,989) dan kontribusi pengaruh pelatihan terhadap kinerja kerja 66,3% sedangkan sisanya
sebesar 33,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Kata Kunci : Pelatihan , Kinerja Kerja.

PENDAHULUAN Perusahaan dituntut untuk


Latar Belakang Masalah memperoleh,mengembangkan dan
Pada era globalisasi banyak mempertahankan SDM yang berkualitas.
perusahaan yang dituntut untuk dapat Pelatihan dan pengembangan sering kita
memaksimalkan kinerja karyawan yang dengar dalam dunia kerja di perusahaan,
lebih baik. Karena di jaman globalisasi organisasi, lembaga, atau bahkan dalam
perusahaan-perusahaan di Indonesia terus instansi kesehatan. Hal ini dapat
mengalami persaingan yang sangat ketat diasumsikan bahwa pelatihan dan
sehingga perusahaan harus meningkatkan pengembangan sangat penting bagi tenaga
SDM (Sumber Daya Manusia) untuk kerja untuk bekerja lebih menguasai dan
menghadapi persaingan yang sangat ketat. lebih baik terhadap pekerjaan yang dijabat
Masalah Sumber Daya Manusia menjadi atau akan dijabat kedepan. Lingkungan
perhatian yang sangat penting bagi bisnis yang dewasa ini tumbuh dan
perusahaan untuk tetap dapat bertahan. berkembang, memerlukan manajemen
yang dapat mengakomodasi setiap
perubahan yang terjadi dengan efektif dan berarti proses membantu karyawan untuk
efisien. menguasai keterampilan khusus atau
Kelangsungan hidup dan untuk memperbaiki kekurangan dalam
pertumbuhan perusahaan tidak hanya melaksanakan pekerjaan.
ditentukan dari keberhasilan dalam Pelatihan bagi karyawan
mengelola keuangan semata sumber daya merupakan sebuah proses yang
manusia yang dimiliki perusahaan. mengajarkan pengetahuan dan keahlian
Pengelolaan sumber daya manusia yang tertentu, sehingga karyawan akan semakin
dimaksudkan adalah bahwa perusahaan terampil dan mampu melaksanakan tugas
harus mampu untuk menyatukan persepsi dan tanggung jawabnya dengan baik.
atau cara pandang karyawan dan Dengan adanya program pelatihan kerja
pimpinan perusahaan dalam rangka akan membantu perusahaan untuk
mencapai tujuan perusahaan dan mencapai tujuan organisasi. Disamping itu
meningkatkan kinerja perusahaan. Salah pelatihan bagi karyawan juga bermanfaat
satu cara yang umum dilakukan untuk meningkatkan mutu, keterampilan,
perusahaan untuk menyatukan persepsi kemampuan, dan keahlian karyawan
adalah melalui pelatihan kerja. Tenaga dalam menjalankan pekerjaannya.
kerja merupakan sumber daya manusia Hal ini juga akan berdampak
yaitu salah satu faktor yang penting dan kepada kinerja karyawan yang meningkat
tidak dapat dilepaskan dari sebuah melalui pelaksanaan program pelatihan
organgisasi, baik institusi maupun kerja yang diadakan pada suatu
perusahaan. manajemen perlu mengetahui perusahaan akan menyebabkan karyawan
bagaimana cara kerja dan tenaga kerja memiliki kualitas yang baik dan
yang mereka miliki. mempunyai keahlian untuk melaksanakan
Apakah mengalami penurunan tugas dan kewajibannya.Pelatihan juga
kinerja atau apakah kinerja karyawan merupakan suatu proses pengajaran
telah sesuai dengan ketentuan dan harapan kepada pekerja secara sistematis untuk
dari perusahaan, jika terhadi suatu mendapatkan dan memperbaiki
penurunan maka manajemen perlu keterampilan dan pengetahuan yang
memerlukan suatu strategi untuk berkaitan dengan pekerjaan.
meningkatkan kinerja karyawannya. Jika suatu program pelatihan
Pelatihan akan memberikan kesempatan terselenggara dengan baik, sungguh
bagi karyawan mengembangkan keahlian banyak manfaat yang dapat dipetik oleh
dan kemampuan dalam bekerja agar apa para karyawan seperti peningkatan,
yang diketahui dan dikuasai dapat kemampuan mengambil keputusan,
membantu karyawan untuk mengerti apa penerapan ilmu dan keterampilan yang
yang seharusnya dikerjakan dan mengapa baru dimiliki, kesediaan bekerja sama
harus dikerjakan, memberikan kesempatan dengan orang lain, motivasi untuk
untuk menambah pengetahuan dan berkembang yang semakin besar,
keahlian. peningkatan kemampuan melakukan
Setiap orang memiliki kemampuan penyesuaian perilaku yang tepat,
masing-masing, akan tetapi kemampuan kemajuan dalam meniti karier,
(ability) yang dimiliki belum tentu sesuai peningkatan penghasilan dan peningkatan
dengan spesifikasi yang dicari dan kepuasaan kerja.
dibutuhkan oleh perusahaan, maka dari itu Pelatihan dilakukan untuk
penting bagi perusahaan untuk menutup “gap” antara kecakapan atau
melaksanakan pelatihan agar karyawan kemampuan karyawan dengan permintaan
tahu apa yang seharusnya dilakukan dan jabatan serta untuk meningkatkan
bagaimana melakukannya. Nawawi efesiensi dan efektifitas kerja karyawan
(2003:112) menyatakan bahwa pelatihan dalam mencapai sasaran-sasaran kerja
yang telah ditetapkan. Sejalan dengan hal meningkatkan keuntungan yang diperoleh,
tersebut, pelatihan juga bertujuan tetapi juga dapat mempertahankan
menyiapkan kompetensi karyawan guna eksistensinya dalam dunia usaha. Disisi
mencapai tujuan perusahaan yang telah lain kita yakin bahwa belum ada satu
ditetapkan sesuai dengan visi dan misinya. perusahaan pun yang dapat
Guna mewujudkan visi tersebut mengoperasikan faktor produksi tanpa
harus diurai serta diturunkan lebih lanjut memanfaatkan tenaga kerja. Karena faktor
menjadi program-program kerja sekaligus tenaga kerja manusia masih memegang
“ action plan” yang antara lain pada peran yang sangat penting dalam
tatanan “learning and growth” berisi pencapaian tujuan perusahaan. Setiap
program peningkatan kompetensi para manusia mempunyai watak dan perilaku
karyawan dalam bentuk pendidikan dan yang berbeda, yang disebabkan karena
pelatihan sesuai dengan sabda oleh beberapa hal, misalnya latar belakang
Rosulullah SAW hendaklah aktifitas pendidikan, keterampilan, watak dasar
seorang muslim hari ini lebih baik dari maupun faktor – faktor lainnya dari tenaga
pada hari kemarin dan hari esok lebih baik kerja itu sendiri.
dari pada hari ini. Pada Iss Indonesia Aircraft yang
Menurut Malayu S.P Hasibuan bergerak dibidang jasa yang dimana ujung
pelatihan merupakan suatu usaha tombak bisnis nya adalah mengutamakan
peningkatan pengetahuan dan keahlian pelayanan dan mampun memberikan
seorang karyawan untuk mengerjakan fasilitas service yang terbaik terhadap
suatu pekerjaan tertentu. Dalam penelitian cuctomer atau klien, sehingga mendorong
ini yang dikaji lebih spesifik adalah perusahaan untuk terus menjadi
pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan. perusahaan nomor satu dibidang jasa dan
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas terus mampu untuk bersaing serta
dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang berinovasi dan tetap menjaga kualitas
dengan melaksanakan tugasnya sesuai serta kuantitas sumber daya manusia
dengan tanggung jawab yang diberikan sebagai tenaga pelaksana eksistensinya
kepadanya. dalam bidang jasa agar tetap memberikan
Dari penelitian di atas, terdapat fasilitas service yang terbaik.
masalah yang berkaitan dengan kinerja Sehingga menyebabkan kinerja
karyawan. Apabila pelatihan tidak kerja karyawan menjadi menurun, yang
dilakukan dengan sungguh-sungguh dapat tentu sangat berpengaruh terhadap
menjadi masalah serius kedepannya. kegiatan operasional dan administratif
Terutama pada kinerja karyawan. Dari serta dapat menghambat laju
pemaparan diatas, penulis memandang perkembangan perusahaan pada Iss
perlu dirumuskan permasalahannya Aicraft yang berhubungan dengan
PT. Iss Indonesia menyadari pelayanan kebersihan pesawat Garuda
terutama Iss Aircraft bahwa sumber daya Indonesia dan banyaknya persaingan
manusia merupakan suatu aset yang dengan perusahaan lain, maka dari itu Iss
sangat penting dan paling berharga karena Aircraft harus memberikan pelayanan
keberadaannya sangat menentukan yang terbaik didunia demi memfasilitasi
terhadap kinerja suatu perusahaan, melihat pelanggan demi memenuhi kepuasan
perannya sumber daya manusia terhadap konsumenserta mencapai visi, misi dan
kemajuan perusahaan, maka PT.Iss tujuan perusahaan.
Indonesia telah memiliki suatu system Berikut ini adalah visi dan misi
pelatihan individu pada semua karyawan yang dibentuk PT.Iss Indonesia untuk
lini dalam organisasi perusahaan. tahun 2017 yaitu:
Dengan demikian perusahaan tidak Visi „We are going to be the world’s
hanya dapat mempertahankan dan greatest service organisasion” dengan
tujuan memberikan pelayanan yang A. Hipotesis
terbaik didunia. Menurut Sugiono (2009: 64),
Misi “Service Perfomance Facilitating hipotesis adalah jawaban sementara
Our Customers Purpose Through People terhadap rumusan masalah penelitian,
Empowerment” yaitu memberikan dimana rumusan masalah penelitian telah
pelayanan dan memfasilitasi pelanggan dinyatakan dalam bentuk kalimat
demi memenuhin kebutuhan konsumen. pertanyaan. Dikatakan sementara, karena
Berikut ini data penghasilan Iss jawabannya yang diberikan baru
Indonesia Aircraft pada pada lima tahun didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
terakhir : 2014, 2015, 2016, 2017, 2018. diperoleh melalui pengumpulan data,
Yang ditunjukan pada tabel dibawah ini : berdasarkan uraian penulis menyimpulkan
sementara sebagai hipotesis :
Tabel “Terdapat pengaruh antara
Penghasilan Iss Indonesia Aircraft pelartihan terhadap kinerja kerja
Periode ( Tahun 2014 - Tahun 2018) karyawan PT Iss Indonesia Aircraft“
Penghasilan Pertumbuhan Target (Rp
Tahun
(Rp Triliun) (%) Triliun) Bedasarkan landasan teori diatas
2014 42,1 21% 30 umumnya hipoteis dirumuskan dengan
2015 35,8 26% 35
2016 28,3 13% 37
symbol sebagai berikut :
2017 25,0 19% 40 H0 : r = 0 Tidak terdapat pengaruh yang
2018 20,9 -- 43 signifikan pelatihan terhadap kinerja kerja
Rata – Rata 19,75% karyawan Iss Indonesia Aircraft.
H0 : r > 0 Terdapat pengaruh yang
Sumber : Data Consult Service Manajer area ( signifikan pelatihan terhadap kinerja kerja
data dikelola ) karyawan pada Iss Indonesia Aircraft.
Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat
bahwa pada tahun 2014 angka penjualan yang HASIL PENELITIAN DAN
sangat meningkat mencapai 42,1 triliun, dan PEMBAHASAN
tentu saja ini sebuah prestasi pencapaian yang A. Karakteristik Responden
cukup baik dari jumlah target yang diminta 1. Profil responden
oleh perusahaan, namun terlihat bahwa setiap Responden dalam penelitian
tahunnya mengalami perubahan yang ini adalah para karyawan Iss Indonesia
fruktuatif, hal ini membuktikan bahwa masih Aircraft. Jumlah responden yang
banyak kurangnya kedisiplinan karyawan dijadikan sampel dalam penelitian ini
dalam bertanggung jawab untuk terus sebanyak 83 responden. Hal ini bisa
mencapai target angka penghasilan setiap dilihat dari tabel dibawah ini :
tahunnya, maka tentu saja berpengaruh pada Tabel
kinerja karyawan yang menurun, sehingga Data Responden Berdasarkan Jenis
dibutuhkan pelatihan serta arahan kembali Kelamin
untuk membangkitkan motivasi serta No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase %
semangat kerja karyawan menjadi lebih baik
1 Laki – Laki 38 31,54%
lagi.
Berdasarkan uraian diatas, penulis 2 Perempuan 45 20,25%

tertarik untuk melihat bagaimana pengaruh Total 83 100%

pelatihan yang diberikan perusahaan terhadap


kinerja karyawan pada Iss Aircraft sehingga
penulis tertarik untuk menulis tentang “ Sumber : Data Kuisioner Olahan (2018)
Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja
Dari tabel diatas terlihat bahwa profil
Kerja Karyawan Iss Indonesia Aircraft”.
responden terbanyak adalah berjenis kelamin
pria dimana sebanyak 38 responden dan
sebesar 31,54%, sedangkan wanita sebanyak
45 responden dan sebesar 20,25%. Dapat 10 – 15 tahun sebesar 12,45% sebanyak 15
disimpulkan bahwa responden dalam responden, sedangkan dengan masa
penelitian ini sebagian besar berjenis kelamin berkerja 15 - 20 tahun sebesar 9,96%
perempuan. sebanyak 12 responden, sedangkan masa
Tabel bekerja >20 tahun sebesar 8,3% sebanyak
Data Responden Berdasarkan 10 responden.
Tingkat Pendidikan Tabel 4.4
No Pendidikan Frekuensi Persentase
Data Responden Berdasarkan Usia
1 SLTA Sederajat 15 0rang 12,45%
2 Diploma 20 orang 16,6% No Tingkat Usia Frekuensi Persentase
3 Sarjana (S-1) 23 orang 19,09% >18 - 20 Tahun 15 orang
1 12,45%
4 Pasca Sarjana (S-2) 13 orang 10,79%
5 Doktor (S-3) 12 orang 9,96% 2 >20 - 30 Tahun 35 orang 29%
Total 83 orang 100%
3 >30 - 40 Tahun 20 orang 16,6%

4 >40 - 50 Tahun 8 orang 6,64%


Sumber : Data Olahan Kuisioner (2018) 5 >50 Tahun 5 orang 4,15%
Total 83 orang 100%
Dari tabel diatas, data responden
berdasarkan tingkat pendidikan, dapat
dilihat bahwa sebagian besar responden Sumber : Olahan Data kuisioner 2018
berpendidikan SLTA yaitu sebanyak 15
orang dan sebesar 12,45%, responden Data responden menurut umur
berpendidikan Diploma 3 sebanyak 20 pada tabel 4.4 diatas yang paling banyak
orang dan sebesar 16,6%, kemudian terdapat pada usia antara >20-30 tahun
responden yang berpendidikan Strata yaitu sebanyak 35 orang (29%),
1(sarjana) sebanyak 23 orang dan sebesar selanjutnya pada usia >18 – 20 tahun
19,-09%, sedangkan Strata 2(master) sebanyak 15 orang sebesar 12,45%, pada
sebanyak 13 orang dan sebesar 10,79% , usia >30-40 tahun sebanyak 20 orang
sedangkan Doctor strata 3 sebanyak 12 (16,6%), kemudian pada usia antara >10-
orang dan sebesar 9,96%. 20 tahun sebanyak 15 orang (12,45%),
pada usia >40-50 tahun sebanyak 8 orang
Tabel (6,64%), sedangkan sisanya yang paling
Data Responden Berdasarkan Lama sedikit yaitu pada usia >50 tahun
Bekerja sebanyak 5 orang (4,15%).

Lama Bekerja Frekuensi Persentase(%) B. Hasil Penelitian dan Pembahasan


0 – 5 tahun 25 orang 20,75%
1. Analisis Variabel Pelatihan (X)
Hasil jawaban dari 83 respponden
5 – 10 tahun 21 orang 17,43%
terhadap pengaruh pelatihan yang terdiri
10 – 15 tahun 15 orang 12,45% dari 10 pernyataan. Jawaban tersebut
15 - 20 tahun 12 orang 9,96% kemudian dianalisa dengan menggunakan
>20 tahun 10 orang 8,3% jumlah persentase jawaban,
Jumlah 83 orang 100% Jumlah hasil pernyataan =
SS+S+R+TS+STS yaitu =
347+450+26+7+0= 830 dan selanjutnya
Sumber : data olahan kuisioner (2018)
berdasarkan data hasil pengolahan yang
Dari tabel diatas, data responden telah dilakukan diatas maka dapat
berdasarkan lama bekerja, dapat dilihat ditentukan hasil persentase dari tiap
bahwa sebagian besar responden yang instrument pernyataan dikalikan 100%
lama bekerjanya 0 – 5 tahun yaitu sebesar seperti yang ditunjukan sebagai berikut:
20,75% sebanyak 25 responden, dan lama SS = X 100% = 41,81%
bekerja 5 – 10 tahun sebesar 17,43%
sebanyak 21 responden dan masa bekerja S = X 100% = 54,22%
R= X 100% = 3,13% respon atau 50,45%, yang menjawab “Ragu”
(R) sebanyak 16 respon atau 2,41%, yang
TS = X 100% = 0,84% menjawab “Tidak Setuju” (TS) sebanyak 3
respon atau 0,45%, yang menjawab “Sangat
STS = X 100% = 0,00% Tidak Setuju” (STS) sebanyak 0 responden
Berdasarkan data diatas dapat atau 0,00%.
dilihat seluruh responden pada karyawan
Iss Indonesia Aircraft yang berjumlah 83 C. Hasil Penelitian
orang menjawab “Sangat Setuju” (SS) 1. Uji Validitas
sebanyak 347 respon atau 41,81%, yang
menjawab setuju “Setuju” (S) sebanyak Uji validitas digunakan untuk menguji
450 respon atau 54,22%, yang menjawab pernyataan pada kuisioner yang disebar
“Kurang Setuju” (R) sebanyak 26 respon kepada responden sebanyak 83 orang.Valid
atau 3,13%, yang menjawab “Tidak atau tidak perbandingannya dengan cara
Setuju” (TS) sebanyak 7 respon atau membandingkan rhitung lebih besar dari rtabel
0,84%, yang menjawab “Sangat Tidak denga tingkat signifika (kesalahan) 5%. Bila
Setuju” (STS) sebanyak 0 responden atau rhitung lebih besar dari rtabel nilai maka butir
0,00%. Berdasarkan jawaban diatas pernyataan tersebut dikatakan valid.
pelatihan pada PT. Iss Indonesia Aircraft a. Uji Validitas Variabel Pelatihan (X)
dinyatakan baik. Untuk menentukan data yang
2. Analisis Variabel Kinerja (Y) diperoleh dari hasil hasil penelitian dapat
Sedangkan hasil jawaban dari 83 digunakan atau tidak makan penulis
responden terhadap variabel (Y) terdiri menggunakan uji validitas untuk variabel
dari 8 pernyataan, jawaban yang diperoleh bauran promosi (X)
kemudian dianalisa dengan menggunakan
metode persentase jawaban, Setelah dilihat tabel 4.7 untuk
menghitung butir pernyataan no 1 dari uji
Jumlah hasil pernyataan = validitas maka dapat diketahui :
SS+S+R+TS+STS yaitu =
310+335+16+3+0= 664 dan selanjutnya N = 83
berdasarkan data hasil pengolahan yang
telah dilakukan diatas maka dapat ∑xi = 360
ditentukan hasil persentase dari tiap
∑yi = 3.481
instrument pernyataan dikalikan 100%
seperti yang ditunjukan sebagai berikut : ∑xi² = 1.608

SS = X 100% = 46,69% ∑yi² = 146.927


S = X 100% = 50,45% ∑xi.yi = 15.168
R= X 100% = 2,41%
TS = X 100% = 0,45% √{ }{ }
STS = X 100% = 0,00%
Berdasarkan data diatas dapat dilihat √{ }{ }
seluruh responden pada karyawan Iss
Indonesia Aircraft yang berjumlah 83 orang
√{ }{ }
menjawab menjawab “Sangat Setuju” (SS)
sebanyak 310 respon atau 46,69%, yang
menjawab setuju “Setuju” (S) sebanyak 335

b. Uji Validitas Variabel kinerja (Y)
√ Untuk menentukan data yang
diperoleh dari hasil - hasil penelitian dapat
digunakan atau tidak maka penulis
menggunakan uji validitas untuk variabel
kinerja (Y
Setelah dilihat tabel 4.9 untuk
menghitung butir pernyataan no. 1 dari uji
Dari tabel 4.7 dan perhitungan diatas
validitas maka dapat diketahui :
dapat diketahui bahwa item pernyataan no.1
Diketahui : n = 83
dari variable pelatihan adalah ( rhitung 0,334>
∑xi = 354
rtabel 0,213) berati pernyataan butir no.1
dinyatakan valid. Untuk perhitngan validitas ∑yi = 2.784
variabel X nomor 2 sampai dengan nomor 10
dapat dilihat pada lampiran. Setelah semua ∑xi² = 1.558
butir dihitung validitasnya, maka hasilnya
adapat di lihat pada tabel 4.8 sebagai berikut : ∑yi² = 93.986

Tabel ∑xi.yi = 11.916

Hasil Perhitungan Validitas Butir


Variabel Pelatihan (X) √{ }{ }

No r-hitung r-tabel Kesimpulan


1 0.334 0.213 Valid √{ }{ }

2 0.409 0.213 Valid


3 0.528 0.213 Valid √{ }{ }
4 0.291 0.213 Valid
5 0.532 0.213 Valid √
6 0.326 0.213 Valid
7 0.458 0.213 Valid √
8 0.324 0.213 Valid
9 0.709 0.213 Valid
10 0.343 0.213 Valid
Sumber : Data primer
Ms. Excel 2010 Dari tabel 4.9 dan perhitungan diatas
Dari tabel diatas dapat dilihat dapat diketahui bahwa item pernyataan no.1
bahwa nilai keseluruhan koefisien korelasi dari variable pelatihan adalah ( rhitung 0,247 >
rhitung memiliki nilai lebih besar dari rtabel rtabel 0,213) berati pernyataan butir no.1
karena nilai rhitung memiliki nilai yang dinyatakan valid. Untuk perhitngan validitas
yang positif dan lebih besar dari rtabel variabel Y nomor 2 sampai dengan nomor 8
untuk n=83 atau (0,213). Dengan dapat dilihat pada lampiran. Setelah semua
demikian dapat disimpulkan bahwa butir dihitung validitasnya, maka hasilnya
kesepuluh butir pernyataan tersebut dapat di lihat pada tabel 4.10 sebagai berikut:
adalah valid. Dengan nilai validitas
tertinggi adalah 0,709 dan validitas
terendah adalah 0,291.
Tabel 4.10 Diketahui : ∑Xi2 = 1.608
Hasil Perhitungan Validitas Butir Variabel ∑Xi = 360
(Y) ∑ = 83
No r-hitung r-table Keterangan ( )
1 0.247 0.213 Valid
2 0.559 0.213 Valid
3 0.574 0.213 Valid
4 0.432 0.213 Valid
5 0.558 0.213 Valid
6 0.335 0.213 Valid
7 0.363 0.213 Valid
8 0.304 0.213 Valid
=
Sumber : Data Olahan Kuisioner 2018
=
Dari tabel diatas dapat dilihat = 0,560
bahwa nilai keseluruhan koefisien korelasi
rhitung memiliki nilai lebih besar dari rtabel
karena nilai rhitung memiliki nilai yang Tabel 4.11
yang positif dan lebih besar dari rtabel Nilai Varian Butir Pelatihan (X)
∑Xi 360 369 348 348 350 347 350 332 351 326
untuk N= 83 atau (0,574). Dengan ∑Xi2 1608 1673 1518 1514 1534 1497 1520 1400 1533 1344
demikian dapat disimpulkan bahwa Si 0.56 0.391 0.709 0.661 0.699 0.557 0.531 0.867 0.586 0.765

kedelapan butir pernyataan tersebut


adalah valid. Dengan nilai validitas
tertinggi adalah 0,574 dan validitas 2. Menghitung varian total
terendah adalah 0,247. Diketahui :∑Xt2 = 93.986
∑Xt = 2.784
2. Uji Reabilitas ∑ = 83
Uji reabilitas dilakukan untuk
mengetahui apakah instrumen yang
digunakan memiliki nilai yang tetap. Uji
reliabilitas terhadap pernyataan yang
merupakan indikator dari kedua variabel.
Butir kuisioner dikatakan reliable
(handal) bila nilai rhitung > r tabel. Setiap
variabel diterjemahkan kedalam 10 butir
pernyataan.
=
Langkah – langkah mencari nilai
reliabilitas dengan metode cronbach =
alpha sebagai berikut : = 7,289
3. Menghitung Reliability
a. Uji Reabilitas Variabel Pelatihan
Diketahui : ∑Si = 5,566
(X)
∑St = 11,261
Berikut ini akan dijelaskan hasil
K = 10
kuisioner responden variabel
pelatihan (X) berdasarkan uji Rca =( )( )
reabilitas.
1. Mengitung Varian Butir
Rca =
Variabel Pelatihan (X) ( )( )
= ( ) (1-0,4943)
= (1,111) (0,5057)
= 0,562
Dari perhitungan diatas,
diketahui koefisien korelasi Alpha Rca
= 0,562 > rtabel 0,213 artinya seluruh
butir item pernyataan variabel (X)
dapat dikatakan reliable.
7,289
b. Uji Reabilitas Variabel Pelatihan c. Menghitung Reliability
(Y) Diketahui : ∑Si = 5,239
Berikut ini akan dijelaskan ∑St = 7,284
hasil kuisioner responden variabel R =8
kinerja (Y) berdasarkan uji reabilitas.
Rca =( )( )
a. Mengitung Varian Butir
Variabel Kinerja (Y) Rca =( )( )
Diketahui : ∑Xi2 = 1558
∑Xi = 354
= ( ) (1-0,7192)
∑ = 83 = (1,143) (0,2808)
= 0,321
( )
Dari perhitungan diatas, diketahui
koefisien korelasi Alpha rca = 0,321 >
rtabel 0,213 artinya seluruh butir item
pernyataan variabel (Y) dapat dikatakan
reliable.

Tabel 4.13
Hasil Analisis Uji Reabilitas
= Variabel Rca Rtabel Keterangan

Pelatihan (X) 0,562 0,213 Reliabel


= Kinerja (Y) 0,321 0,213 Reliabel

= 0,58
Tabel 4.12 Sumber : Data Kuisioner Olahan (2018).
Nilai Varian Butir Kinerja (Y)
∑Xi 354 369 345 343 343 349 351 330 3. Analisis Koefisien Korelasi
∑Xi2
Si
1558
0.58
1671
0.368
1497
0.759
1477
0.7174
1483
0.78966
1515
0.57251
1529
0.538
1388
0.915
Dalam menganalisa pengaruh
pelatihan kerja terhadap kinerja kerja
karyawan, penulis menggunakan rumus
b. Menghitung varian total . koefisien korelasi. Dari hasil
Diketahui : ∑Xt2 = 93.986 pengumpulan kuesioner yang telah
∑Xt = 2.784 disebar kepada 83 orang responden
∑ = 83 dengan kuesioner mengenai pelatihan (X)
10 pernyataan dan kinerja (Y) sebanyak
10,
Analisis koefisien korelasi product Tabel
moment digunakan untuk menentukan Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi
bentuk dan jenis hubungan korelasi antara Koefisiensi Korelasi
variabel pelatihan dengan kinerja, berikut Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat rendah
hasil perhitungan data di atas :
0,20 - 0,399 Rendah
Diketahui : 0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
n = 83 0,80 - 1,000 Sangat kuat

∑x = 3481
∑y = 2784 Sugiyono (2016:184)

∑x² = 146927 Berdasarkan hasil analisis


diatas dengan menggunakan Korelasi
∑y² = 93986 Product Moment Sesuai dengan
pedoman interprestasi koefisien
∑xy = 117372 korelasi bahwa nilai korelasi antara
Pelatihan dan kinerja sebesar 0,814
Kemudian angka tersebut penulis dengan tingkat hubungan sangat kuat.
masukan dalam rumus korelasi Hal ini menunjukkan besar hubungan
product moment sebagai berikut : variabel X dan Y pada PT Iss Indonesia
Aircraft.
√{ }{ } d. Koefisiensi Determinasi
Selanjutnya mengetahui
√{ }{ } seberapa besar bauran pelatihan
terhadap kinerja kerja karyawan
adalah dengan menggunakan rumus
√ koefisiensi determinasi sebagai berikut
:
√ KD =r2 X 100%
= (0,814)2 X 100%
√ = 0,663 X 100% = 66,3%
Hal ini membuktikan bahwa besarnya
hubungan variabel X (Pelatihan)
variabel Y (kinerja) sebesar 66,3%
dan sisanya yaitu 33,7% dipengaruhi
Berdasarkan perhitungan diatas
beberapa faktor lain yang tidak diteliti
diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar
penulis.
0,81. Seperti yang tertera pada intervensi nilai
korelasi, jika r > 0 dan apabila interval e. Regersi Linier Sederhana
koefisien korelasi berada nilai 0,80 – 1,000 Dalam penelitian ini, analisis
maka hal itu memberikan indikasi bahwa regresi bertujuan untuk mengetahui
antara pengaruh pelatihan (X) terhadap seberapa besar pengaruh pelatihan
kinerja kerja (Y) terdapat pengaruh yang terhadap kinerja kerja karyawan PT.
positif. Dapat dilihat pada tabel 4.15 dibawah Iss Indonesia Aircraft.
:
Dari data tersebut diperoleh : sudah terbentuk sebesar 6,095
n = 83 satuan.
∑x = 3481 b. Koefesiensi regresi variabel
∑y = 2784 Pelatihan variabel (X) sebesar
∑x² = 146927 2,270. Artinya pelatiuhan
∑y2 = 93986 berpengaruh positif terhadap
∑xy = 117372 kinerja kerja sebesar 2,270
satuan ,jika pelatihan
ditingkatkan 1 satuan akan
berpengaruh terhadap kinerja
kerja sebesar 2,270 satuan. Hal
itu terlihat dari persamaan
regresi Y = 6,095 + 2,270X.
f. Uji Hipotesis
a. Merumuskan Hipotesis
Adapun hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Ho :p= 0 : Tidak terdapat
6,095 pengaruh pelatihan terhadap kinerja
kerja karyawan pada PT Iss
Indonesia Aircraft.
Ha :p≠ 0 : Terdapat pengaruh
pelatihan terhadap kinerja kerja
karyawan pada PT Iss Indonesia
Aircraft.
b. Uji Signifikan
Diketahui : n = 83
rxy = 0,663
Jawab :

2,270 √
Dari hasil perhitungan, maka √
diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut : √
Y=a+bX √
Dari perhitungan diatas dapat √
diperoleh persamaan regresi :

Y = 6,095 + 2,270X
Angka – angka ini dapat diartikan
sebagai berikut : √
a. Konstanta sebesar 6,095. Artinya
tanpa dipengaruhi kualitas
pelayanan kepuasan pelanggan
Dengan demikian berdasarkan seluruh responden yang berjumlah 83
hasil pengujian di atas maka thitung >ttabel pengguna dengan pernyataan, yang
yaitu 0,663 > 7,977 yang artinya bahwa menjawab “Sangat Setuju” yaitu
H0 ditolak, dan Ha diterima, artinya sebesar (46,69%) dan “Setuju” sebesar
pelatihan (X) mempunyai pengaruh yang (50,45%). Kinerja karyawan PT. Iss
signifikan terhadap kinerja (Y). Indonesia Aircraft sudah terbukti baik
untuk para klien yang bekerja sama.
c. Tingkat Signifikan 3. Berdasarkan analisis yang telah
Jika thitung > ttabel, maka signifikan penulis lakukan, terdapat hubungan
Jika thitung ≤ ttabel, maka tidak signifikan yang kuat antara pelatihan dan kinerja
Nilai thitung dibandingkan dengan ttabel kerja, dan melalui perhitungan analisis
pada tingkat alfa (taraf kesalahan) = korelasi product moment maka
5% dengan derajat bebas (n-2). Dan diketahui bahwa nilai kolerasi 0,814
didapatkan nilai tabel (0,05:81) = dengan demikian terdapat pengaruh
1,989. positif yang sangat kuat antara
variabel X (pelatihan) dan Y (Kinerja
Dengan demikian karena
kerja). Pengaruh variabel pelatihan
thitung lebih besar dari pada ttabel
terhadap kinerja kerja karyawan
(7,977>1,989), maka Ho ditolak dan Ha
signifikan, hal itu dilihat dari thitung >
diterima, sehingga disimpulkan bahwa
ttabel (7,977>1,989). Sedangkan
artinya terdapat pengaruh yang signifikan
persamaan regresi yang diperoleh
antara Pelatihan terhadap kinerja kerja
berbentuk Y = 6,095 + 2,270X
karyawan PT. Iss Indonesia Aircraft.

DAFTAR PUSTAKA
Kesimpulan
Sugiono. “Metode Penelitian Bisnis”. CV.
Berdasarkan hasil penelitian,
ALFABET. Bandung, 2009.
pengelolahan data dan analisis serta
Sugiono. “Statistik Untuk Penelitian”.
pembahasan mengenai pengaruh variabel
Penerbit : Rineka Cipta, Jakarta, 2010.
Pelatihan terhadap kinerja kerjan
Kotler, Philip. “Manajemen Pemasaran”. PT.
karyawan PT. Iss Indonesia Aircraf. maka
Perhallindo Edisi Millenium diterjemahkan
dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:
Benyamin Mollan, Jakarta, 2008.
1. Adanya pelatihan yang diberikan
Ferdinand.“Pengembangan Minat Beli Merk
kepada karyawan PT. Iss Indonesia
Ekstensi”. Bandan Penerbit Universitas
Aircraft sudah baik hal ini dapat
Diponegoro. Semarang, 2002.
dilihat dari hasil pernyataan kuisioner
Ferdinand, Augusty. “Structural Equation
penulis menyimpulkan tentang butir
Modelling Dalam Penelitian Manajemen”.
pelatihan mendapatkan kategori
FE UNDIP. Semarang, 2002.
penilaian , pada hasil jawaban seluruh
Kotler, Philip dan K. L. Keller. “Manajemen
responden yang berjumlah 83
Pemasaran”. Penerbit Indeks. Jakarta. 2009.
pengguna dengan pernyataan, yang
Kotler, Philip dan K. L. Keller. “Manajemen
menjawab “Sangat Setuju” yaitu
Pemasaran” Jilid ke 1 dan 2 . Penerbit
sebesar (41,81%) dan “Setuju” sebesar
Indeks. Jakarta. 2005.
(54,22%).
Kotler, & Keller, Kevin Lane. “Manajemen
2. Kinerja kerja karyawan PT. Iss
Pemasaran” . Edisi ke 12 Jilid 1 Penerbit :
Indonesia Aircraft sudah cukup baik
Erlangga, Jakarta. 2006.
hal ini terlihat dari hasil jawaban
Kotler, & Keller, Kevin Lane “Manajemen
responden yang diisi ke dalam
Pemasaran” . Edisi ke 12 Jilid 2 Penerbit :
kuisioner pernyataan yaitu untuk
Erlangga, Jakarta. 2007.
kategori penilaian pada hasil jawaban
Kotler, & Keller, Kevin Lane “Manajemen Awiedya, Mochamad Ridky.” Analisis
Pemasaran” . Edisi ke 12 Jilid 3 Penerbit : Pengaruh Harga, Jenis Media Promosi,
Erlangga, Jakarta. 2009. Resiko, Kinerja,dan Keragaman Produk
Effendi, Onong Uchjan.“Ilmu Komunikasi Terhadap Keputusan Pembelian Via Internet
Teori dan Praktek”, Cetakan ke 19, Penerbit : Pada Toko Online”. Skripsi. Tidak Dterbitkan
PT. Remaja Rosdakary, Bandung. 2010. Universitas Diponogoro.
Assauri, Sofyan. “Manajemen Pemasaran”,
Penerbit : Rjawali Press, Jakarta.2007.
Buchari, Alma.“Manajemen Pemasaran dan
Pemasaran Jasa”, Penerbit Alfabeta,
Bandung. 2007.
Indriyo Gitusudarmo.“Manajemen
Pemasaran”. Penerbit : BPFE-Yogyakarta.
2012.
Kasmir. “Pemasaran Bank”. Penerbit :
Kencana, Jakarta. 2004.
Saladin, Djaslim.“Intisari Pemasaran dan
Unsur-Unsur Pemasaran”, Penerbit : CV
Linda Karya, Bandung. 2007.
Saladin, Djaslim.“Intisari Pemasaran dan
Unsur Unsur Pemasaran”, Cetakan Ketiga
Penerbit : Linda Karya, Bandung. 2004.
Solomon, M.R. et all. “Marketing : Real
People, Real Choice”, 5th ed Upper. 2011
Swastha, Basu. “Manajemen Pemasaran”.
Penerbit : Univeesitas Terbuka.
Jakarta. 2011.
Swastha & Irawan,“Manajemen Pemasaran
Modern”. Penerbit Liberty,
Yogyakarta. 2011.
Kotler , P dan Gary Amstrong, “Principles of
Marketing” 13th Edition
Preantice Hall, Inc. New Jersey.2010.
Kotler Philip dan K. L Keller. “Manajemen
Pemasaran”.Penerbit Indeks .Jakarta. 2009.
Riduawan, “ Dasar – Dasar
Statistika”.Alfabeta. Bandung. 2004.
Simamora. “Memenangkan Pasar dengan
Pemasaran Efektif dan Profitable”.
Edisi pertama, PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta. 2009.
Buchari, Alma.“Kewirausahaan”.Alfabeta
cetakan kesembilan. Bandung. 2005.
Tjiptono, Fandy. “ Pemasaran Jasa“
.Bayumedia Publishing, Malang. 2012.
Astri Anisa. “Pengaruh Strategi Promosi
Terhadap Penjualan Pada PT.Prudential Life
Assurance”. Skripsi. Tidak Diterbitkan.
Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang :
Tanggerang Selatan. 2012.

Anda mungkin juga menyukai