Anda di halaman 1dari 57

Reaksi Redoks dan

Elektrokimia
Vina Amalia
Elektrokimia : cabang ilmu kimia yang
berkenaan dengan interkonversi energi
listrik dan energi kimia
A. Reaksi
Redoks
Proses elektrokimia : reaksi redoks
Energi listrik digunakan agar
Energi yang dilepas oleh reaksi
reaksi yang nonspontan dapat
spontan diubah menjadi listrik
terjadi
Menyetarakan  Tahap 1 : Tulis persamaan reaksi tak setara dalam bentuk ionik

persamaan Fe2+ + Cr2O72- → Fe3+ + Cr3+


 Tahap 2 : Pisahkan persamaan tersebut menjadi 2 setengah-reaksi
redoks:  Oksidasi : Fe2+ → Fe3+
metode ion-  Reduksi : Cr2O72- → Cr3+

elektron
 Tahap 3 : Setarakan atom yang bukan O dan H di setiap setengah-
reaksi secara terpisah
 Oksidasi : Fe2+ → Fe3+
 Reduksi : Cr2O72- → 2Cr3+

 Tahap 4 : untuk reaksi dalam medium asam, tambahkan H2O


untuk menyetarakan atom O dan tambahkan H+ untuk
menyetarakan atom H
Cr2O72- → 2Cr3+ + 7H2O , kemudian
14 H+ + Cr2O72- → 2Cr3+ + 7H2O
 Tahap 5 : tambahkan elektron pada salah satu sisi untuk
menyetarakan muatan
Fe2+ → Fe3+ + e-
14 H+ + Cr2O72- + 6e- → 2Cr3+ + 7H2O

Untuk menyamakan jumlah e- kalikan setengah-reaksi


oksidasi dengan 6
6Fe2+ → 6Fe3+ + 6e-

 Tahap 6 : jumlahkan kedua setengah-reaksi dan setarakan


14 H+ + Cr2O72- + 6Fe2+ + 6e- → 2Cr3+ + 6Fe3+ + 7H2O+ 6e-
14 H+ + Cr2O72- + 6Fe2+ → 2Cr3+ + 6Fe3+ + 7H2O
 Tahap 7 : periksa jenis, jumlah atom, dan muatan dikedua sisinya

 Untuk reaksi dalam medium basa, setelah tahap 4 dilakukan,


tambahkan ion OH- yang sama banyak dikedua sisi.
 Jika OH- dan H+ muncul pada sisi yang sama, gabungkan menjadi
H2O
1. Tuliskan persamaan ionik yang setara untuk menyatakan
oksidasi ion iodida (I-) oleh ion permanganat (MnO4-) dalam
larutan basa untuk menghasilkan molekul iodin (I2) dan
Latihan Soal mangan (IV) oksida (MnO2)
2. Setarakan persamaan ini untuk reaksi dalam medium asam
dengan menggunakan metode ion-elektron :
Fe2+ + MnO4- → Fe3+ + Mn2+
B. Elektrokimia
Reaksi redoks
(reduksi & oksidasi)

terjadi dalam
sel elektrokimia
Sel Elektrokimia

➢ Elektroda (Konduktor elektronik)


➢ Elektrolit (Konduktor ionik)
➢ Jembatan Garam
Elektroda
➢ Padatan logam (Pt, Au)
➢ Logam cair (Hg, Amalgam)
➢ Karbon (grafit, glass/carbon)
➢ Semikonduktor (Indium-tin Oksida, Si)

Elektrode karbon
pasta
Elektrode platina Elektrode logam batangan

Elektrode grafit
Elektrode Mg
Elektrolit

Spesi ionik yang terlarut dalam air/pelarut non air

➢ Lelehan garam
(Lelehan NaCl-KCl)
➢ Polimer konduktif
(Polietilen oksida-LiClO4)
➢ Elektrolit padat (Na -alumina)
Jembatan Garam jembatan garam

memisahkan larutan dari sistem


½ sel, namun tetap menjaga
kontak listrik di antara sistem
tersebut
menghindari reaksi langsung

Energi akan diubah sebagai kalor,


tidak ada emf yang dihasilkan
katode : reduksi
anode : oksidasi
Sel elektrolisis Sel galvani
Katode (−) Katode (+)
Anode (+) Anode (−)

cathode : 2Ag (aq) + 2e  2Ag(s)


+ -

anode : Cd (s)  Cd 2 + (aq) + 2e -


__________ __________ _________
net : 2Ag (aq) + Cd(s)  2Ag(s) + Cd (aq)
+ 2+
Bagaimana timbulnya potensial (−) dan (+) ?

mengalirkan Power menarik


elektron ke supply elektron
permukaan eksternal dari permukaan
elektrode

permukaan permukaan
menjadi (−) menjadi (+)

potensial (−) potensial (+)


katode anode
Bagaimana agar arus mengalir dalam sel?

✓ Elektroda harus saling kontak, melalui


konduktor logam
✓ Elektrolit harus saling kontak, supaya terjadi
pertukaran ion
✓ Di elektrode harus terjadi reaksi transfer
elektron
Hantaran Listrik

➢ Permukaan Elektroda:
Terjadi oksidasi dan reduksi
➢ Elektroda:
Elektron bergerak dari elektroda satu ke yang lain
➢ Elektrolit:
Ion bergerak dari elektroda ke larutan/sebaliknya
➢ Jembatan Garam:
Ion bergerak ke sebelah kiri/kanan
Oksidasi Reduksi
Zn → Zn2+ + 2e− Cu2+ + 2e− → Cu
Cu2+ + Zn → Zn2+ + Cu
Notasi Sel Notasi Sel

Cu2+ + Zn → Zn2+ + Cu

misal Zn2+ = Cu2+ = 1M

Zn(s) | Zn2+(1M) || Cu2+(1M) | Cu(s)

anode katode

batas jembatan batas


fasa garam fasa
Notasi Sel Notasi Sel

1. Notasi sel terdiri dari anode dan katode


2. Tanda || adalah jembatan garam untuk memisahkan fase
berbeda.
3. Tanda | adalah batas fase untuk memisahkan fase berbeda.
4. Tanda koma (,) digunakan untuk memisahkan spesi-spesi dalam
fase yang sama.
5. Elektroda anoda terletak paling kiri dan elektroda katoda paling
kanan.
6. Elektrolit inert tidak ditulis
Soal
Tuliskan notasi sel untuk reaksi berikut :
1. Anoda Co dan katoda inert Pt. Terjadi oksidasi Co menjadi
Co2+ dan reduksi Fe3+ menjadi Fe2+
2. Anoda inert Pt dan katode logam Ag. Di anode, H2
teroksidasi menjadi ion H+ dan di katode, Ag+ tereduksi
menjadi Ag.

Tuliskan reaksi untuk notasi sel berikut :


1. H+(aq) | H2(g) | Pt
2. Pt | H2 | H+ || Ce4+, Ce3+ | Pt
Pt (s)│H2 (g)│HCl (aq), AgCl (jenuh)│Ag(s)
C. Sel Galvanik
Sel galvanik/ sel volta : peralatan percobaan untuk menghasilkan listrik dengan
memanfaatkan reaksi redoks spontan

Anion-anion (SO42- Kation-kation (Zn2+,


dan Cl-) akan Cu2+, dan K+
bergerak ke anoda bergerak ke katoda
(elektroda Cu)

Sel Daniel
 Selisih potensial listrik anoda-katoda : diukur dengan
voltmeter; angkanya (dalam volt) disebut voltase sel
 Untuk menyatakan voltase ada juga istilah gaya elektromotif
atau emf (E) dan potensial sel
 Voltase sel bergantung pada jenis elektroda dan ion-ionnya,
konsentrasi ion, suhu dimana sel bekerja
 Notasi konvensional untuk menyatakan sel galvanik : diagram
sel
Zn(s) | Zn2+ (1M) ǁ Cu2+ (1M) | Cu(s)
Batas fasa
Jembatan garam
anoda katoda
 Jika ion Cu2+ dan Zn2+ adalah 1M, voltase/emf dari sel Daniell = 1,10
V pada 25°C
D. Potensial  Emf yang terukur dari sel dianggap sebagai jumlah dari potensial
Reduksi listrik pada elektroda Zn dan Cu
 Pada kondisi keadaan-standar (tekanan H2 1atm, dan konsentrasi
Standar HCl 1M), potensial reduksi H+ pada 25°C adalah tepat nol
2H+ (1M) + 2e- → H2(1 atm) E° = 0V
2H+ (1M) + 2e- → H2(1 atm) E° = 0V

 E° adalah potensial reduksi standar atau voltase yang berkaitan dengan reaksi
reduksi pada satu elektroda ketika semua zat terlarut 1M dan semua gas pada 1 atm.
 Jadi, potensial reduksi standar dari elektroda hidrogen ditetapkan sebagai nol
 Elektroda hidrogen ini dinamakan eletroda hidrogen standar (SHE, standard
hydrogen electrode)
Potensial Elektroda
 E = 0 V
(by definition; arbitrarily
selected)
 2H+ + 2e- → H2
Tanda (−/+) Potensial Elektroda
Jika energi elektron dari elektroda

> SHE potensial elektroda = (-)


< SHE potensial elektroda = (+)

elektroda SHE
M2+ + 2e− → M H2 → 2H+ + 2e−

e−
E e− < SHE
e− bergerak dari potensial (+)
SHE ke elektrode
 Cu2+ →Cu E0 = + 0,337 V
 2H+ →H2 E0 = 0,000 V
 Cd2+ →Cd E0 = – 0,403 V
 Zn2+ →Zn E0 = – 0,763 V

potensial (−) Cd
SHE
Zn

melepas e− menangkap e−
kecenderungan tereduksi

 Nilai-nilai E° pada reaksi setengah-sel adalah nilai untuk


reaksi pada arah maju (kiri ke kanan)
 Semakin positif E°, semakin besar kecenderungan zat
untuk tereduksi
 Reaksi-reaksi setengah-sel pada tabel adalah reaksi
reversibel
 Pada kondisi keadaan-standar, setiap spesi di sebelah
kiri reaksi setengah-selakan beraksi spontan dengan
spesi yang muncul di sebelah kanan dari semua reaksi
setengah-sel yang terletak di bawahnya : aturan
diagonal
 Mengubah koefisien stoikiometri tidak mempengaruhi
nilai E°
Artinya nilai E° tidak dipengaruhi oleh ukuran elektroda
dan banyaknya larutan yang ada
I2(s) + 2e- → 2I- (1M) E° = 0,53 V
2I2(s) + 4e- → 4I- (1M) E° = 0,53 V
 Jika reaksi dibalik, tanda E° berubah, tapi besarnya akan
tetap
Latihan Soal
 Prediksi apa yang akan terjadi jika molekul bromin (Br2)
ditambahkan pada larutan yang mengandung NaCl dan
NaI pada 25℃. Anggaplah semua spesi dalam keadaan
standar!
 Dapatkah Sn mereduksi Zn2+(aq) pada kondisi keadaan-
standar
Potensial Sel
Perbedaan potensial listrik
antara anoda dan katoda =
• potensial sel
• electromotive force
(emf)

Esel = Ekatoda − Eanoda

Potensial
elektrode
Potensial Sel Elektrokimia

DG = DG0 + RT ln Q
DG0 = − RT ln K
DG0 = − n F E 0 0 RT
Esel = ln K
nF
DG = − n F E

− n F E = − n F E 0 + RT l n Q
Persamaan RT
E = E0 − ln Q
Nernst nF

aA + bB + ...  mM + nN + ...

C C m n
Q= M N
C C a
A
b
B
Example

Cu2+ + 2e− → Cu Ekatode


RT 1
E = E0 Cu2+/Cu − ln
nF [Cu2+]

Cd → Cd2+ + 2e− Eanode

RT 1
E = E0 Cd2+/Cd − ln
nF [Cd2+]
Potensial Sel Kesetimbangan

Persamaan RT
E = E0 − ln Q
Nernst nF

Potensial yang timbul dalam sel = kecenderungan reaksi


untuk berjalan ke arah kesetimbangan
Example: Zn + Cu2+ → Zn2+ + Cu
Jika potensial masih jauh dari
= 1,1 V kesetimbangan
Dengan berjalannya reaksi, potensial turun
menjadi 0,0 V pada keadaan setimbang

E = E0 − RT
ln K
setimbang : nF
Q=K
RT ln K
E0 =
nF
 Sebuah sel galvanik terdiri atas elektroda Mg dalam larutan
Mg(NO3)2 1,0M dan elektroda Ag dalam larutan AgNO3, 1,0M.
Hitunglah emf stndar dari sel elektrokimia ini pada 25℃!
Latihan Soal  Berapa emf standar dari sel galvanik yang terbuat dari elektroda
Cd dalam larutan Cd(NO3)2 1,0M dan elektroda Cr dalam larutan
Cr(NO3)3 1,0M yang bekerja pada 25℃?
1.

2.
 Reaksi redoks spontan : energi kimia → energi listrik
 Elektrolisis : proses menggunakan energi listrik agar reaksi kimia
E. Elektrolisis nonspontan dapat terjadi
 Sel elektrolik : alat untuk melaksanakan elektrolisis
Elektrolisis Lelehan Natrium Klorida

Elektrolisis
Lelehan
Natrium
Klorida
Diagram sel Downs
 Diagram sel Downs digunakan untuk elektrolisis NaCl skala besar
 Proses elektrolisis NaCl ini merupakan sumber utama logam
natrium murni dan gas klorin
 Secara teoritis, E°= -4V (non spontan). Jadi minimum harus
dipasok baterai sebanyak 4V untuk bereaksi
 Praktiknya, diperlukan voltase yang lebih tinggi akibat
ketidakefisienan dalam elektrolitik dan akibat over-voltase
 Reaksi tidak spontan karena ∆𝐺° +
dan besar
 Elektroda platina (logam non reaktif),
Elektrolisis Air dihubungkan ke baterai, tidak terjadi
sesuatu karena ion dalam air murni
tidak cukup untuk membawa arus listrik
(1x10-7 M ion H+ dan OH- pada 25℃)
 Reaksi terjadi dengan mudah dalam
larutan H2SO4 0,1M, sebab ionnya
cukup untuk menghantar listrik
 Dengan segera gas mulai keluar pada
kedua elektroda
Secara total tidak ada H2SO4 yang dikonsumsi
 Reaksi oksidasi yang mungkin terjadi pada anoda :
(1) 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e-
(2) 2H2O(l) → O2(g) + 4H+(aq) + 4e-
Berdasarka tabel potensial reduksi standar, Elektrolisis
Cl2(g) + 2e- → 2Cl-(aq) E° = 1,36 V Larutan Berair
O2(g) + 4H+ + 4e- → 2H2O(l) E° = 1,23 V
natrium
 Berdasarkan nilai E° , yang cenderung mengalami oksidasi
pada anoda adalah H2O Klorida
 Namun berdasakan percobaan, gas yang dibebaskan pada
anoda adalah Cl2
 Konsentrasi Cl- menurun selama elektrolisis, sementara konsentrasi OH- meningkat.
 Selain H2 dan Cl2, NaOH merupakan hasil sampingan yang berguna.
 NaOH didapat dengan menguapkan larutan berair pada akhir elektrolisis
 Pada elektrolisis :
 Kation cenderung tereduksi pada katoda
 Anion cenderung teroksidasi pada anoda
 Dalam larutan berair, air sendiri dapat teroksidasi dan/atau
tereduksi
 Hasilnya bergantung pada jenis spesi lain yang ada
 Larutan berair Na2SO4 dielektrolisis. Jika produk yang terbentuk
pada anoda dan katoda masing-masing adalah gas oksigen dan
hidrogen, jelaskan elektrolisis ini ditinjau dari reaksi pada
elektroda-elektrodanya!
Latihan Soal  Suatu larutan berair Mg(NO3)2 dielektrolisis. Apa produk gas pada
anoda dan katodanya?
Contoh  Produksi logam alumunium dari bijih bauksit (Al2O3.2H2O)

penerapan  Pemurnian logam tembaga dari bijihnya yang biasanya


mengandung sejumlah pengotor seperti seng, besi, perak, dan
elektrolisis emas
Jumlah elektron: diukur sebagai
muatan total Q yang mengalir dalam
sistem

satuan: coulomb
1 C  6,24  1018 elektron

Hubungan Muatan & Jumlah Produk


Hukum Faraday :
muatan sebesar 96485 C  1 ekivalen reaksi
(1 mol reaktan /1 mol produk untuk reaksi 1 e-)
 Segi kuantitatif dari elektrolisis dikembangkan terutama oleh
Faraday
 Massa produk yang terbentuk (atau reaktan yang dikonsumsi)
pada satu elektroda berbanding lurus dengan banyaknya listrik
yang ditransfer di elektroda itu dan massa molar terkait
Aspek
 Contoh : elektrolisis lelehan NaCl
 Katoda : 1 atom Na dihasilkan ketika 1 ion Na+ menerima 1 Kuantitatif dari
elektron dari elektroda
 Untuk mereduksi 1 mol ion Na+, kita harus memasok 6,02 X 1023
Elektrolisis
elektron ke katoda (1 mol elektron)
 Anoda : oksidasi 2 ion Cl- menghasilkan 1 molekul klorin
 Pembentukan 1 mol Cl2 menghasilkan transfer 2 mol elektron dari
ion Cl- ke anoda
 Hubungan muatan (coulomb) dan arus :
1C = 1A X 1s
1 coulomb adalah kuantitas muatan listrik yang
melewati sembarang titik pada rangkaian dalam 1 detik,
jika arusnya 1 ampere.
Tahap-tahap
dalam
perhitungan
banyaknya zat Arus Muatan Banyaknya
Mol zat
yang
Gram zat
yang
yang tereduksi (ampere)
dan waktu
dalam
coulomb
mol
elektron
tereduksi
atau
tereduksi
atau
atau teroksidasi teroksidasi

teroksidasi
dalam
elektrolisis
 Arus sebesar 1,2 A dilewatkan dalam sel elektrolitik yang berisi
larutan asam sulfat encer selama 7 jam. Tulislah reaksi setengah-
sel dan hitung volume gas yang dihasilkan pada STP!
Latihan Soal  Arus konstan dilewatkan dalam sel elektrolitik yang berisi lelehan
MgCl2 selama 18 jam. Jika diperoleh 48 gram Cl2, berapa arusnya
dalam ampere?

Anda mungkin juga menyukai