KELUARGA BERENCANA
Oleh :
Mahmudin
NIM : 21220024
2020
LAPORAN KASUS KELUARGA BERENCANA (KB)
I. Identitas Pasien
a. Nama : Ny. D
b. Umur : 42 tahun
c. Agama : Islam
d. Pendidikan : SMA
e. Pekerjaan : Pegawai Swasta
f. Alamat : Tangerang
V. Indikasi
Indikasi pemasangan AKDR, yaitu :
a. Telah mendapat persetujuan suami
b. Pernah melahirkan dan telah mempunyai anak serta ukuran rahimnya tidak
kurang dari 5 cm
c. Telah cukup jumlah anaknya dan belum memutuskan untuk sterilisasi.
d. Tidak ingin hamil paling tidak untuk 2 tahun
e. Dianjurkan sebagai pengganti Pil KB, bagi peserta yang umumnya di atas 35
tahun
VII. Kelebihan
Menurut Saifuddin (2003), keuntungan-keuntungan AKDR adalah sebagai berikut :
a. Sebagai kontrasepsi mempunyai efektifitas yang tinggi, dimana menurut BKKBN
(1989) hanya terdapat 1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan.
b. IUD dapat efektif segera setelah pemasangan.
c. Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari Cu T 380 A dan tidak perlu
diganti)
d. Sangat efektif karena tidak perlu mengingat-ingat
e. Tidak mempengaruhi hubungan seksual
f. Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil.
g. Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu IUD (Cu T – 380 A)
h. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.
i. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus apabila tidak
terjadi infeksi
j. Dapat digunakan sampai menopause
k. Tidak ada interaksi dengan obat-obatan
l. Membantu mencegah kehamilan ektopik
VIII. Kekurangan
Menurut Saifuddin (2003), kerugian yang dapat ditimbulkan oleh IUD adalah :
a. Tidak mencegah IMS termasuk HIV / AIDS
b. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering
berganti pasangan
c. Penyakit Radang Panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai IUD,
dimana PRP dapat memicu intertilitas
d. Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvic diperlukan dalam pemasangan
IUD. Seringkali perempuan takut selama pemasangan
e. Sedikit nyeri dan perdarahan (sprotting) terjadi segera setelah pemasangan IUD.
Biasanya menghilang dalam 1-2 hari
f. Klien tidak dapat melepas IUD oleh dirinya sendiri. Petugas kesehatan terlatih
yang harus melepas IUD
g. Mungkin IUD keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila IUD
dipasang segera sesudah melahirkan)
h. Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi IUD untuk
mencegah kehamilan normal
i. Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu. Untuk
melakukan ini perempuan memasukkan jarinya ke dalam vagina, sebagian
perempuan tidak mau melakukan ini.
X. Daftar Pustaka
Saifudin,A. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.