Anda di halaman 1dari 286

't IM,qM Armroru

llnqDalatrholt
TARJAMAH
aaa aai'i' aa aa aa a.aa
a a
JAUHAR
i! a aa arta.t
aa
MAKNUN
aaaa'a aa aaaaaaa
a.a a a

(ILMU MA'ANI, BAYAN, dan BADI')

@
PENERBIT PT ALMAARIF
t
ILMU BALAGHOH
(Ilmu Ma'ani, Bayan, dan Badi')
O Imam Akhdlori
AI-213.0-22.l2-81-HR
Judul asli
Jauhar Maknun
Diterbirkan oleh
PT Alma arif
Jalan Tamblong No. 48-50
Telepon (022) 420'7177 - 4203708
Faksimili (022) 439194
P.O. Box 1065
Bandung 40112
Indonesia

Alih Bahasa: H. Moch. Anwar


Cetakan Pertama: 1982

Cetakan ke (aagka terakhir)


10 9 8 7 6 5

ISBN 979-400-182-r
Dilarang memperbanyak sebagian atau secara
keseluruhar dalarn bentuk apa pun tanpa izin t€rtulis
dari penerbit

14 x 2l:284

Kutipaq Pasal 44
Sarksi Pelargg.ran Undang-Undrng Hak Ciptr 1987

(l) Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumuJDkan atau mem-
perbanyak suatu ciptaan atau membe izin untuk itu, dipidana dengaa
pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda pating ba-
nyak Rp 100.000.000,00 (seratusjuta rupiah).
(2) Barang siapa dengan selgaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan,
alau medjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran
Hak Cipta sebagaimana yang dimalaud dalam pasal (l), dipid;; de-
ngan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda palilg
banyak Rp 50.000.000,00 (lima putuhjuta rupiah).
KATA PENGANTAR

{n$i,:ii}6t # i ;t*,tt, gplt ;;1t 14 ;,t)t

Ilmu Ma'ani, Bayan dm Badi' , disebut: thul Balaghoh.

Dalarn Ilmu Balaghoh ini dibahas cara-cara menlusun kalimat


yang baik atau pengucapannya, yang bernilai tinggi menurut
sastrawan.

Dengan memahami llmu Balaghoh, kita akan mendapatkan fa-


edah yakni:

1. Meyakini ketinggian nilai bahasa Al-Qur'an, meyakini bah-


wa Al-Qur'an adalah kalam yang mahasempurna, yang maha
agung, kalam yang bernilai mu'jizat, bukan karangan manu-
sia, sebab Al-Qur'an itu mengandung pengertian yang aknral,
yang dapat diamalkan di mana saja, kapan saja dan isinya
mencakup segala peristiwa yang sudah lewat dan yang akan
datang dan dalam waktu yang senggang dan sempit. Alhasil
dapat menambah keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah
s.w.t.

2. Dapat berbicara atau menulis dengan teratur, sesuai dengan


rut4tadholhahyalsituasi dan kondisinya dengan cara yang
indah, bersajak dan cara lainnya menurut ilmu kesusastraan.

3. Menggunakan llmu Balaghoh ini, bukan halya dalam baha-


sa Arab saja, melainkan dapat dipraktikkan dalam bahasa lain-
nya oleh orang yang sudah memahaminya dengan melekat.

Oleh karena itu untuk mempermudah para peminat memaha-


minya dan terutama bagi orang yang mempelajari akan ilmu

ILMU IALAIXIOII
ini daa kfususnya dalam mempelajari kitab Jauharul-maknun
penulis memberanikan diri sambil bertawakal kepada Allah
s.w.t. untuk menerjemahkannya serta berusaha sekuat ke-
mampuan penulis untuk menjelaskannya lebih lanjut, agar mu-
dah dimengeni makna-maknanya yang tersurat dan ying ter-
sirat (mafhum dan mantuqnya) yang berada di dalamriya.

Meskipun demikian, oleh karena tiada gading yang tak retak,


tegur sapa dari para Ulama dan cendekiawan muslim akan se_
lly pe.nulis- tgrima dengan hati yang ikhlas. Dan hanya kepada
Allah jualah kita memohon hidayah dan taufiknya, agar ter_
jemahan ini bermanfaat bagi kita sekalian di dunii dan-akhirat
dan termasuk salah satu usaha dalam mensukseskan pemban_
Cu. g qda. segala bidang, khususnya dalam bidang mental/
spiritual. Aemiil, lx Robbal-'aalamiin! -

Subang, 14 Robi'ul-awal 1399 H

14 Maret 1979M

Penerjemah.

Semoga menjadi amal jariah bagi


penerjemah, kedua orang tuanya,
para keluarganya, para guunya
dan penerbitnya.

Aamiin.

ILMU AALIGII(II
MUQODDIMAH

taUweyt
;ta'it s!fi eV iJy,,s;tg r aigi b tslr
Artinya:

|)$Sal4 - guji bagi Allnh Dzat


yang teW menciptakan
nakh_
lak-mokhl k-Itlya tanpa cowoh dan- Dzat yang tilalt memberi_
kan petunjuk ke jalan yang benar.,,.

Adapun yang dimaksud dengan:

1. Hamdu:

a. Menurut logat, ialah memuji atas kebaikan seseorang;


b. menurut istilah, yaitu:

'eq#drrtigg"dl,
Artinya:

" Pekerjaan yang timbul unn* mengagungkan pemberi niknat


atas pemberiantrya. " "Seperti beribadah karena mengagung-
kan Allah. "

2. Syukur:
a. menurut logat, ialah sama dengan arti hamdu;
b. menurut istilah, ialah:

#6YaUtAXIL 'h,rvggis&
Artinya:

"Menggunakannya si hamba kepada semua niknut yang di-


anagerahkan Allah kepadarrya untuk berbua sesuatu yang

ILMU BAI-A6IIOII
jusmt unruk itulah niknat itu dijadikan/dianugerahkan oleh
AUah.'

Contohnya seperti: Menggunakan seluruh anggota badan, re-


zeki, ilmu dan lainnya untuk beribadah kepada Allah; dijadi-
kan pemimpin untuk memimpin rakyat agar mereka menjadi
masyarakat yang baik, hidup sejahtera dan aman sentosa.

l{3UiU g eY$ir.fiila og' : G,irlt +W Stl


Artinya:

'Ia (Alloh) telah menganugerahkan penolongan (tanbahan


kebaikan) kepada orang-orang yang berakal dan Dia telah
menetapkan penjelasan yang terang seperti terangnya mataha-
i dalam hati para Ulama. "

Maksudnya: Allah telah memberi taufiq kepada orang-orang


yang berakal sehingga mereka dapat berpikir dengan mengha-
silkan kaidah-kaidah hukum ilmu Bayan yang dapat mene-
rangi segala kegelapan dalam hati para Ulama, laksana terang-
nya matahiui di siang hari.

eqAi *6.eV .t. 6usr ag\;,A$


Artinya:

'Maka oleh karena iru, hati para Ulamn dapat melihat mukji-
zat Al-Qur'an dengan jelas, dengan dalil yang jelas pula. "

Perlu diketahui, bahwa:

1. Al-Qur'an itu betul-betul firman Allah, bukan karangan


Nabi Muhammad s.a.w, sebab Nabi Muhammad s.a.w. itu
selama hidupnya tidak pernah menulis atau membaca (Nabiy-
yil-Umiyyi).

2. Bahasa At-Qur'an itu sangat baik dan susunan kalimatnya


sangat indah, isinya mencakup segala macam persoalan, baik

ILMU BAI-]AGI{OH
dY vo A,AYe -- rrlo A(NI? Jg \o.rro^..\r

yang berada di dunia ini maupun yang akan terjadi kelak di


akhirat, sehingga Al-Qur'an itu tidak dapat ditiru orang. Sejak
diturunkannya sampai sekarang tidak mengalami perubahan
sepatah kata pun, isinya dapat dirasakan selalu 9p to date dan
dapat dipakai di setiap tempat dan zaman dan karena itulah
Al-Qur'an merupakan mukjizat Nabi Muhammad s.a.w. yang
terbesar dan akan terjamin keutuhan dan kebenarannya sampai
hari kiamat.

,,(tt ;l* ct:;;t Gj y5


I !j$ l'dtfi$ft\73
Artinya:

"Dengan pandangan batintrya iru, para Ulama dapat menyak-


sikan pula akan sumber cahaya (yain ilnil AllaL) dan segala
sesuiru yong tercahrp tli dalarmya yang terdii dari benna-
-'
c am-mac atn r ahas i a ilnw

?, t4(/
*+qF# | e!{!tj a 1a,6$ $tfi tlj'U^9
Artinya:

"Maka oleh karena itu pula, hai para Ulama riang genbira
merasa terpesona dan asyik sekali dalam meruyeluni isi AI-
Qur'an, lakana melihat uman yang indth permai dan mere-
ka mencwal*an pikiran dnn perhaiannya d.alam mendalani
isi Al-Qur'an yang dimisalkan dengan dnnatt yang luas.'

Maka oleh karena itu, para Ulama mampu menafsirkan Al-


Qur'an dengan bermacam-macam kitab tafsir, dari taftir yang
singkat sampai yang tebal. '.

qUJ
Ai.6t bik, :,( x tigji.x r'a sd p
Artinya:
-id,
I1
i*
"Kemudian ralmot Allah sela na bernyanyi orang-orang yang
menggiing untanya di tanah Hijw. "

ILMU BALTclloS
) gg *5 F,F 0., e ;t6t ;r/W &
Artinya:

'Bagi Nabi kita yang tercinta dan yang menunjukkan ke jalan


yang. benar, sebaik-baiknya orang yang mengucapkan huruf
dhod. "

,tfYlr4tt;lyy,jXi >ii fi l ;il * rf*


Artinya:

"Nabi Muhammad sav,t yang termulia dari seluruh makhluk


fllah, Ba;rygsa Arab, yang suci lagi banyak/sering mengadu
kepada Allah) karena takut okh-Ilya.

Perlu diketahui, bahwa:

l Maksud bait nomor 6 itu ialah mendoakan supaya rahmat


Allah itu dicurahkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. untuk
selamaJamanya.

Adapun kata-katanya mengandung pengertian yang terbatas,


yaitu: Selama penggembala unta bernyanyi di tanah Hijaz.
Mgmang orang-orang Arab di kala berkata untuk tujuan y-ang
kekal, suka mengucapkannya dengan kata-kata yang terUatas
(muqoyyad) sebagaimana kaidah ini:

EAi $A? a |';;,k,^lih b ! 6t 6) qgi 3t


2. Ardhul-himaa (tanah larangan) ialah tanah Hijaz, sebab
orang kafir dilarang menempati tanah itu.

3. Huruf dhod, adalah huruf yang tersukar diucapkan, lebih-


lebih oleh lidah orang 'ajam (bukm Arab) dan huruf yang
hanya berada dalam bahasa Arab.

ILMU BAT-ICHOH
Sabda Nabi s.a.w.:

,V-J;rj5 t/t+z C
-* 'z
)(Jjl!,r$ Ur Ar;$(
Artinya:
"(,
"Akt ailalah orang yang paling fasih mengucapkan dhod, ke-
cuali sesungguhrrya aht dari kerurunan Quraisy. "

Dalam hadits ini mengandung s^dtitJlprVfrff$


= Menguatkan pujian dengan ucapan yang mirip-mirip caci-
an, sebagaimana yang diterangkan dalam bab Badi'.

$t'6;- t;ts.'. ,;!i.;Jr+-GgP


tgUtpVitSt;il + i7.y)l+\:4 j_/94:i
Artinya:

" Kerutdian rahftat Allah iru bagi sahabatnya dan kekasihnya'


vairu: Abu Bakar Siddiq, Llmnr Alfaruq, kemudian Abu Annr,
'nemimoin
rukan* ibadah (Utsman bin 'Affan) dan bagi cameti
'Atlah
pemimpin-rukang tapa ('Ali bin Abi Thalib) r.a. "

Perlu diketahui, bahwa:

l. Lafazh Abu Bakar itu alam kunyah' adapun nama aslinya


ialah Abdullah.

Di antara kata-katanYa, ialah:

A#,,3 16lry.t' C,fV,fii u#J( #


.:Ai\21,-=_i$i4Kr;'uViJi

ILTNU BAIIICTIOH
Artinya:
"Orang yang paling cerdas, ialah orang yang bertaqwa.
Orang yang paling dungu ialah orang yang durhaka.
Orang yang paling benar, ialah orang yang dipercoya.
Oang yang paling dusta, ialah orang yang berkhianat. "

2. Sahabat 'Umar dilakobi: Alfaruq (pemisah), yaitu karena


ketegasannya dalam membedakan antara yang benar dan yang
salah.

Dari kata-katanya, ialah:

#Yo{Et,;;'^V*,/6'f qirt
4*iti #
.blv
Artinya:

'Barang siapa yang menakuti AUah, tidak akan sembuh na-


ralnya dan barang siapa yang taqwa kepada Allah, tidak
akan berbuat sekehmdaknya. "

Dan katanya:

o
w$3fr"61#&?wsd"!t|($
,4F
Artinya:

"Pada unbu subuh itu alat tidak perduli apa yang akon dike-
heniloki Allah, apakalt kesulitan ataukah keinganan dan oht
tidak tahu, manakah yang paling baik bagiku dari salah satu-
nya."

Dan pada suatu hari beliau pernah memegang ubin tanah sera-
ya katanya:

10 ILMU BALA6'HOI{
'Duuuh! Ahr harapkan sekali ilijadikan Allah sepeni ubin ini,
mengharapknn sekali tidak dijadikan sesuaru oleh Allalt,
mengharapkan sekali ibular tiilak melahirkan aku, rnengharap-
kan sekali alat tidak berbewuk sesuatu dan mmgharapkan rc-
kali alat dilupakan. "

Dan beliau pernah menggendong karung gandum di atas


punggungnya untuk dibagikan kepada para janda dan anak
yatim. '

Tiba-tiba kata orang: "Biarlah Tiran! Saya memikulnya. "

Ujarnya: "siapakah yang sanggup memikul dosa{osaku nanti


pada hari kiamat? "

3. Sahabat Abu 'Amar, yaitu Utsman bin 'Affan r.a. Beliau


sangat pemalu, siangnya berpuasa, malamnya bersembahyang
terus-menerus serta pada setiap rakaat menamatkan Qur'an
(sekhotaman) .

4. Sarwarullah, yaitu 'Ali bin Abi Thalib r.a. Beliau disebut


satwatullah - cameti Allah, sebab sangat bengis kepada orang
yang pendurhaka dan sangat berpaling dari harta dunia.

)i$ilN\Pt ei''i, ia t*Jt ry-'gi


EtiSt;aLllt{P:?f{
,rt<.._
.t.}iK)GfifrVr;\;
b'51iil3+t53 .,,'"{.:3W, liti,6kv
Artinya:
"Kenwdian bagi sahabatsahabat lainnya yang benaqwa'
yan7 utarut, yang kembali kepaila Allah, yang rnulia-malia,
yaig menerhw pemberian, ya g mempwyai ka4nggulan'.
yang teguh pendirian, penolong ilan pemberani, s"!"ry ry
-meieka
berpegang kepada Al'Qur'an sarnbil meningkat ke ha-
dirat Allah. "

LI\,IU BAT.AGHOH 11
Perlu diketahui, bahwa uqwa itu bertingkat-tingkat, garis be-
sarnya ada tiga macam, yaitu:

l. Thqwa/menjaga diri dari siksaan yang kekal, yaitu dengan


tidak kutur.

2. Tbqwa/menjaga diri dari kemaksiatan dan mengerjakan ke-


wajiban.

3. Thqwa/menjaga diri dari setiap perkara yang melupakan


Allah.

c1lVa'atii..,. 9qtt5;!'lg;a
L4ICE:&.,. 4r1*av*A
.Jvz'
Artinya:

'Yang demikian ini, sesungguhrrya masalah-masalah ilmu Ba-


yan yang sqefti ,ntfriara dan masalah-masalah ilmu Badi,
dan Ma'ani yang sepeni taada colat di atas dolti fuda (seba-
gai penanis), menunjul*an kepada ani-arti yang indah dan
ani yang bak lagi mendalam. "

Malsudnya: Ilmu-ilmu yang dibahas dalam kitab ini, ialah:


Ma'ani, Bayan dan Ba'di.

# {r*-*v*;i,\. p,;iiet4b6}ri,
v(Te#gA;**t€$?^tt
Artinya:
-lhita yang termos,* rahasia
bolwsa Arab daa (dengan keti-
ga nc(nt ibrw ia) dapat diteru,l<an pengertian yang aneh-
aneh yang dilrlususkan dalam bahasa Arab
Sebab ilru-ilnw in nerupakan ruh bagi lafazh yang di'irobi

L2 ILMU IAIJI6f,fOX
dan bagi ilma Nahwu merupakan intitrya. "

Maksudnya: Dengan memahami ketiga macam ilmu tersebut,


dapat menemukan rahasia bahasa Arab dan keanehannya, se-
perti tentang sesuai/tidaknya dengan keadaan dan sebegainya.
Dan merupakan ruh bagi ilmu Nahwu, sebab iknu Nahwu itu
mengatur i'roban kalimat, sedang ilmu Ma'ani, Bayan dan
Badi', menyoroti pengertian yang terkandug dalam kalimat
itu.

Contohnya seperti kalimat:

,'JgllStist;i$i
Artinya:

\bra itu ialah be*al yang paling utatu. "

Kalimat tersebut bisa dicukupkan dengan kalimat:

'S7i<tti$iilt
Adapun ditambahnya dengan lafaz[ .. ., mengandung
JD
matsud untuk menghilangkan sangkaan s€seorang akan ada-
nya bekal paling utama selain ilmu.

-(At)LrJr(U#J*1h6ft9}.;^ii
Artinya:

"Telah meminta sebagian pelajar kepadafu agar oht ttutulis


dengan bahar rojaz yang metwnjul<kan kepada kebmaran.' ,

,€"*1& W'-rA-i3s.t/!i?3
t ,?

ILllU TAI.&fiOII 13
Artinya:

"Maka penuhi permintaan iru dengan bahar rojw yang ber-


faedoh yang dibersihkan dari hal-hal yang tok berguna, lagi
yang bmar/tiada tercela. '

o4;Sr-i3nbW.,,#GbW
Artinya:

"Sambil nenganbil bahan-bohan dari masalah-masalah yang


tercantutn dari kitab Talkhish (karangan Syekh Khotib Qizwi-
ni), yakni berupa mutiaranya (intinya) yang baik dan bersih
dai masalah yang kurang penting. "

y:#' O
tiiu; #7$ i$v Kr1
;,

Artinya:
^iti
"Aku susun sebagaimana susunan kitab Talkhish itu serta aht
tidok mengenal lelah dalam member hkannya (dengan ke-
sungguhan). "

-l!{r:an6tt5GO.,sfiJVgUti,%
Artinya:

"Aku namai kitabku ini dmgan "Jauhar-Maknun" dalnm


menghinpun tiga fan (iudul) (yairu: Ma'ani, Bayan dan
Bodi'). "

| .- itre tW i1
& .:, t46 6t$$1N
Artinya:

"Hanya kepada All.ah oku mengharap, semoga Allah membei


manfaat kepada setiap orany yang membacarrya dan meng-

L4 IIJU EAI-aGI|OH
angkot derajafirya. "

,g{tt-2qi i(J- .
i,,- t$g t JKfiV
Artinya:

"Dan semoga Allah memberi fiauh ftelancaran untuk nusr*)


kepada pintu pengertian kitab-kitab yang lebih laat kepada
semla saudara dan sahabat. "

Perlu diketahui, bahwa tujuan pokok dari ketiga ilmu itu,


ialah:

1. Ilmu Ma'ani, untuk menjaga dari kesalahan dalam penger-


tian dari maksud pembicaraan atau penulisan.

2. Ilmu Bayan, untuk menjaga dari pengertian yang tidak ka-


ruan.

3. Ilmu Badi', untuk mengatur susunan kalimat yang baik, in-


dah dan benar

Dan hukum mempelajari ketiga macam ilmu tersebut, adalah


fardu kifayah .

Pasal I
Ibntang Fsshohet

Sebelum mempelajari perincian ketiga macam ihnu itu, perlu


diketahui dahulu tentang makna fashohat, yaitu:

a. Menurut logat, ialah perkataan yang jelas (Bahasa Sunda:


bentes).

ILxU tAL&Iolt 15
b. Menurut istilah. Hal ini berbeda tergantung penggunaan-
nya, yaitu: |
1. kalimat fasihat atau disebut juga: Fashohatul-muftod; /a-
sih berkata, j elas huruf-huruftrya.

2. kalam fasih, yakni susunan perkataannya baik, teratur


dan jelas.

3. mutakallim fasih : pembicara yang fasih. Ketiga macam


fashohat itu akan diterangkan, insya Allah.

I. Kalimat fasihat, ialah:

tT!;/t uyj(i .i, A,;rs"{.iitt !;t6


Artinya: 1

"Adapun Jashohatut-mufrod (kalinat fasihat), iatah kaLimat


iu harus bersih dari:
l. tanalur (kalimat yang sukar diucopkannya);
2. ghorobah (kalimu yang suknr aninya, jarang dipakai bica-
ra asind;
j. merryalahi kaidah hukum kalimat ftaidah Naltaw ata Sho-
rofl.

Adapun contoh-contohnya sebagai berikut:

l. " i*;$f
Contoh tanatur. seperti: " : tumbuh-tum-
DUnAn yang nllam. l>
Kalimat itu disebut tanafur, sebab bergandengan antara ha
besar dan 'ain, atau seperti kata Imri-il-qoes:

Ati(rL{,}i-*lbra
15 rr-MU talrctfofi
Artinya:

t "Unrun rambutrya muncuL/meninggi ke atas.'

Berdekatan antara sin, ta dan syin, jarang terpakai.

2. Contoh yang gorobah, seperti kata seorang Badwi yang ja-


tuh dari untanya lalu didatangi orang banyak:

*u, lgW -ty $V kt t{s v


'fur$
Artinya:
Ai

'Apakah maksud kanw seknlian berlatmpul di sini seperti tu-


hadap orang gila, silakan kamu sekalian ke sana (bubar)!"

3. Contoh yang menyalahi kaidah ilmu Nahwu atau Shorof,


seperti:

,)?;{r
ei y:i ;g' *ti\ .i,$*-:Si11i i';!
Artinya:

"Segala puji bagi Allah Dzat Yang Mahatrulia, Yang Maha


Agung, Yang Maha Esa, Yang Tltnggal, ltang Qodim, Yang
Penama. "

Seharusnya:
El
II. Kalam fasih.

'F gfi;$v+A .
i, 1#66 b #V'
ILMU B,AI,AGHOiI L7
Artinya:

"Adapun fashohat dalam kalam, yairu harus selamat dari kali-


twt-kalimat yang tanafur, lemah susunannya dan dai ta'qid
(rumit). "

Maksudnya: Kalam fasih, yaitu kalam yang selamat dari:

1. Susunan kalimat yang tanafur, yakni dari kalimat-kalimat


yang berat/sukar dibacanya walaupun kalau dilihat satu per
satunya memang fashohat, seperti:

t6'#;A,fi_giorsgK*,iL#5
Artinya:

'Adapun kaburan musuh harus di tempat yang sunyi dan tiada


kuburan lain dekat kuburan iru. "

Susunan kalimat syi'iran itu dianggap berat mengucapkafinya,


sebab berkumpul beberapa kalimat yang hampir bersamaan
hurufnya. Kalau dalarn bahasa Sunda, seperti: Laleur mapay
:ueuy,

2. Dari susunan kalimat yang dho'fu{a'lif, yaitu lemah, sebab


menyalahi kaidah ilmu Nahwu atau Shorof, seperti:

6!; t-l :ti c. V seharusnya U rt


63t a.ii
r,"",ti U$LU..: 4fr ^'^"U U iA 3Jb
ini boleh, sebab ada dhomir pada maf'ul yang ruju' ke fa-
'il.

3. Dari ta'qid, yaitu terbagi dua macam, ialah:

18 n-iru BAl,AcHoH
a. Ta'qid lafazhnya, yaitu zhohir kalimatnya tidak menun-
jukkan tujuannya, sebab ada cacat dalam susunan kali-
matnya, seperti kata Farojdaq tentang paman Hisyam
dari ibu, yairu lbrahim:

4,t4 t!t( 9 14;J .t. kktXDC)t A /oWuS


Asal tarkibnya;

l9 tit"!1 KIA$ .,.,4i1iik)lftVb W


Artinya:

'Tiadnhh seorang pun yang me yerupainya, kecuali yang


raja bapak ibunya iu ttusih hidup, yaiu bapakrya (Ibrahim)
yang menyerupai dia. "

Maksudnya: Tiada di antara manusia yang masih hidup yang


menyerupai dia, kecuali raja yang bapak ibunya itu bapak dia,
yaitu lbrahim.

b. Ta'qid maknanya, seperti:

!!."{lf,,grtlJt,tK38a
,w6!rt.sq;&d;
Artinya:

"Alcu mencari tempat yang jauh dari konu sekalian, agar ka-
rut kebk menjad.i dekat dengankt dan supaya ke&n fiataht
mtngucurknn air mata, ketrudian supaya mmjadi keras. "

Maksudnya: Sekarang aku lebih suka berpisah jauh dengan


kamu untuk sementara waktu meskipuo harus sampai mengu-
curkan air mata sebab prihatin, karena itu diharapkan kelak
dikemudian hari kita bisa bersua juga dengan rasa gembira

ILMU B^tr^dlloll L9
yang kekal, sebab kesabaran itu kunci kegembiraan dan setiap
menghadapi kesulitan, akhirnya mendapat kelapangan/kese-
nangan.

III. Mutakallim fasih.

. . .z |4qijrr,*ri"i
#rWy:#frrv,*
Artinya:

"Mutakallim fasih, ialah siJat yang melekat bagi matakallim


yang dengan silat itu ia dapat mznyampai*an/ mengemakokan
maksudnya dengan ucapan yang fasiha/baik. "

Pasal 2

Tbntang kalam balaghoh

Ilmu balaghoh, ialah ilmu untuk mempelajari kefasihan bica-


ra, yaitu meliputi ilmu Ma'ani, Bayan dan Badi', yaitu yang
akan dihahas.

p6_rt# i{g .r Pie(ufiM'


Artinya:
"Menjadikan Ulama ahli Ma'ani menganggap kepada kalam
balaghoh itu, ialah sesua rya kalam iru dengan muqtadhal-
maqomnya (keadaan situasi dan kondisinya sena fasihat). "

Contoh-contohnya, seperti :

t. Larazh: yang diucapkan


'[6U, b6rgt
kepada kholi-dzihni (yang kosong hatinya dari keragu-

20
raguan). Atau seperti jawaban atas pertenyean: Saudara
dari mana? Dijawab: Dari mesjid. (mutobakoh).

z. Larazh: "0t6fi!;lt) $1,6^h$1 dsb. yang

diucapkan kepada orang yang ragu atau bernada ingkar,


memakai "inna".

3. Bagi orang yang sangat ragu atau sangat ingkar' ditambah


dengan lam-qosam atau qosam' seperti:

P6,Ab-161^ (r)
Pasal 3

Arti ilmu Ma'ani, BaYan dan Badl'

1 Ilmu Ma'ani.

byXtbi 1,w& .,. a-g'U)& br<s


Artinya:

'Adapun ilmu unuk menjaga dari kesalahaa nnknalpengerti-


an, iru disebut: ilna Ma'anL"

Jadi, ilmu Ma'ani itu, ialah ilmu untuk menjaga dari kesalah-
an berbicara.

&'fr { e'dt#:'X r. W I #in btb .

Artinya:

"Adaoun ilmt unuk meniaga dari ta'qid-nakna (zhohir la-


fuhnya tidnk mcnunjul<kan aktn ruiuannya), menurut Uhma

IMU BArJclIOH 2L
dipilih namanya ilmu Bayan. "

Jadi, ilmu Bayan itu, ialah ilmu untuk menjaga dari pembica-
raan yang tidak mengarah kepada tujuannya.

'fllttid$vb t-bii ; . iieLiifr i*t * wJ l-?

Artinya:

"Adapun ihna untuk mengetahui susunan katimat yang bagus


dzngan laJozh iru bisa, disebut: Ilnw Badi'. "

Jadi, ilmu Badi' itu, ialah ilmu untuk menghias dan memper- .

indah susunan kalimat.

Fan pertama irmu Ma,ani.


atAtrlreU;*ffi
5$*iqwffi.i. ,61ew* k
Artinya:

'Yaitu ilmu yang, dengan ilmu iu dapat diketahui sesuatu la-


.fazh muthohaqoh dengan muqtadhol-halnya (keadaan situasi
dan kondisinya) dan di dalam ilmu itu diterangkan mengenai:

"i;l p,-lqw .i. itLfiflia 8ti4


6Yi6cr4(g5ti) .i. i'Mlrits)ixrb
Artinya:

"1. isnad, 2. musnad ileh, 3. musnad, 4. didatangkan lafazh


yang, ta'aluk dengan f il (seperti: fa'il, maf'ul dsb.), 5. qo-
sor, 6. insyok, 7. fasal dnn wasal, 8. Uaz, ithnab d,an masa-
wat. Para Ularut telah melihat (akan semuanya itu)."

22
,9r^/tr$Yl
yr. lt61'$i1+ qrt
Bab pertama tentang keadaan isned khobari

[. Isnad' ialah:
I
,!(
a
& YrJn
tt, IGI
:#.
l;7 lc ,itd)wlp,rt/*Jt:ttffi
,6j izKi
rll
4- \ ;W f
t,flz', ,44
L#q
y',
,,
,iikL6
a., '
W,9lr{,i}
t:!1,
-)f
v{r; fJP
ll-> ,Pi illlt,,
ztlf/
r

Artinya:
deng.an.kali-
"Menphinaun kalimat ataa laiazh yang sejalan
,;i;i;-;;; r;i j.ii,n
t kiobar$ah atau masitarDah):te-
'
;;;; AY;;;;;; &i
':t';;#';;;';;;;;;";i;;
ra me nb en fiettah akan adanv a .tuiatm
dari kedua katimat
'otoh 'ou
ui*', aihimoun itu, tetap bagi malcsud kalimat lainnya'
seper-
',t krip nrn^ benariya Taiil padn lafazh:

V:sQijtGU atau tiailarrya huhtm

benarnya Tttid pada


iru dnripadanya, seperti tiadanya huhtn

tatah fr;;it;Af tS'6'1,;i dsb

(berita)' ialah:
2. Khobary, ialah nisbah dari lafazh khobar

.4)ffiSi$t$;tt; Yaitu: Perkataan

dari dzat
yang mungkin benar atau mungkin salah dilihat
lafazh itu.

Kebalikan dari kalam khobary, ialah


insyak' yaitu amar' nahi'
t*"noy, nida dan istiftran sePerti:

#i,Tt,tigt n3i, J;-LJ1,-,;i:fi{, ; )!ft1


23
ILMU BAI-ACIIOH
Arti kalam khobary itu terbagi atas empat macam, ialah:

1 . Benar itu sesuainya hukum khobar (perkataan) dengan buk-


tilkenyataan dan dusta itu tidak sesuainya hukum khobar ,

dengan kenyataannya, walaupun i'tikad pembicaraannya ti- ,


dak sesuai dengal kenyataannya. Pendapat ini yang paling/
benar. I

2. Benar itu sesuainya hukum khobar dengan i'tikad pembica- l


ranya, meskipun berbeda dengan kenyataannya. Dan dusta l
itu tidak sesuainya perkataan dengan i'tikad pembicara,
meskipun kenyataannya sesuai/betul. Dan perkataan tanpa
disertai i'tikad, dianggap dusta. (Kata Nizhom).

3. Benar itu sesuai dengan kenyataan serta i'tikad pembicara.


Adapun dusta, tidak sesuai dengan kenyataan serta pembi-
carapun mengi'tikadkan tidak sesuai. (Ini pendapat Jahidz):

4. Benar itu sesuai dengan kenyataan atau dengan i'tikad.


Adapun dusta, tidak sesuainya dengan kenyataan atau de-
ngan i'tikad. (Kara Rogib).

24 |LMU B^l-/ldtoH
BAB I
KEADAAN ISNAD KHOBARY

Pasal I
Arti isnad khobary,

vVli s ;'x,3 i i!,Wt . t, ?6),i\-iAV g


r-t2ti 1,-,:;J" (ii{ *. & rt
e,:st"itlt
Artinya:

"Isnad khobary menurut para Ulama, ialah menghuhtmi de-


ngan salnb, (nafi) atau ijab (itsbat). Adapun tujuan ru*hotib/
natlkallim, ialah membei faedah kepada pmdengar akan
dzat hulatm atau memberi tahu bahwa pembicara pun menge-
tahui. "

Contoh:

r. ijab, seperti: (t6'a[, i:; (tifegp


2. sarab, seperti: pq,frU,i!)|66
3. Memberitahu kepada orang yang tidak tahu atau memberi
tahu bahwa mutakallim pun mengetahui, seperti:

$'Jilt,;rL'#t'fi
O6'flr €,;' 4W)! .,. A,tA; ! itt3 3i$

ILMU EAT,TSIOII 25
Artinya:
"Maksud yang pertama (ifadah-sami' ), ialoh faidarul-k:hobar
(dengan maksud pendengar mengeni dengan beita iru) dan
yang kedua lazirrul*hobar menurut orang-orang yang ber-
akal.'

Sebab setiap pembicaraan itu memberi pengertian akan sesua-


tu hukum; berarti mengandung pengertian bahwa seolah-olah
memberitahu bahwa diapun mengetahuinya dan tidak sebalik-
nya, yaitu setiap memberi penge(ian bahwa dia itu mengeta-
hui akan sesuatu hukum, memberi pengertiiul pula akan ada-
nya hukum itu, sebab mungkin saja adanya hukum itu telah
sama-sama diketahui sebelum diberitakan oleh mutakallim ter-
sebut.

Kalau dalam bahasa Sunda dikatakan: ngabejaan bulu tuur =


memberitahu orang yang sudah tahu.

*6-.i$|.{lly€ . t,,hq ert # vii


Artinya:

"Dan kadang*adang diperlakukan seperti orang bodoh saja,


yain mukhothob yang alim (mmgeni) knlau ia tidak meng-
anwkan ilnwrrya. !'

5.;I' ;Q {@5 l( ;,'iv-fr6i#W


Artinya:

"Sepeni kata kita kepada orang 'alirn yang lupa kepoda Th-
han: Dzikir itu merupakan kunci bagi pembuka pinu ke hadi-
rat Allah. "

Atau seperti: Sholat itu hukumnya wajib; yang diucapkan ke-


pada orang yang meninggalkannya, padahal dia pun mengeta-
hui akan wajibnya.

Perlu diketahui, bahwa dengan contoh tersebut di atas, me-

26 ILMU 8AI.'GI|OE
ngandung .pengertian bahwa zikir itu merupakatr satu-satrrnya
cara untuk mendekatkan diri setiap hamba kepada Tthan dan
orang yang sudah sampai ke hadirat Allah, ialah orang yang
sudah mampu fana' kepada Allah, sehingga tiadalah yang ia
ingatkan melainkan Allah dan terlupalah dari hatinya seluruh
alam yang ada ini, bahkan kepada dirinya pun ia tidak ingat,
sebab sudah sangat muhabbah atau sangat takutnya oleh
Allah.

Pasal 2

Ihta cara berbicara dengan orang lain.

.,t*lf i#*;$fE .r. rti*li e;3vi!#


Artinya:

"Maka oleh karena pembicara/pemberita iu sekedar wtttk


membeitahu nakhotob, maka seyogyanya dalam ncmberita-
kan sesuntu in ia mempersingka kata kepada yang membe-
ri faedah (seperlurrya) saia, sebab khawair terlalu baryak
omong $ang tidak berfaedah). "

Kalau tujuannya sedikit, sedangkan pembicaraannya panjangi


bertele-tile, biasanya sukar dimengerti atau membosarkan
orang lain.

Contoh yang cukup, seperti:

:, tp1lb o. i.th EA g $viS


hg W,
- dzihni (orang yang tidak
yang diucapkan kepada kholi me-
ngetahui/tak ragu).

x.$'i'#i e,i*{ 6 .,, #,6 + JtAj_ii{


)tKli &.,4i Fr .,_ )wijSig k {b

ILMU BAt lOHOtl 27


Artinya:

'Maka harus nemilihlah mfiokallim in bagi kholi-fuihni de-


ngan tanpa tat*id, selama menurat huhtm tidak mempwryai
raso ragu. Kalau ia (m*hothob) ragu, sebaiknya memakai
tutkid. Adapun bagi orang yang mengingkari beita, wajib
memakai taukid dengan memperhirungkan keingkarannya.' ,

contoh bagi yang mungkir:


"fF L,5i!j;ti'it3:
Contoh bagi yang amat mungkir:

'i6"jjil'3rtfra6t
Selain dengan taukid, bisa diperkuat dengan lam qosam, qo-
sam, taqdim-kalam dll.

it{$'UlttVt();(j:,
Artinya:

'Sepeni firman Allah: Sesungguhnyg Kami diurus kepana ka-


mu sekalian. Maka ruttakallim berhak menanbah sesudah
memperhatikan kondisi m*hothobnya akan alat taukid yang
diperlukan sesuai dengan nilai keingkarannya. "

Contoh lainnya seperti perkataan utusan Nabi Isa a.s. yang

pertama kari: 'OXftf |{$tg , kemudian kedua

tainta'
ffi!'$$r(+,ul|
lafazh "mursalin" ditambah "La":

28 lrIU B^L]iGHOH
$ii,tegKi"tiiii +sp'UJ,#
Artinya:

'Menisbaikanlah karw bagi ketiga macam itu dengan: Kalma


ibtida'i bagi sistem pertama, lafu kalam tholabi bagi sistem
kefua dan katam ingkari bagi sistem yang kuiga. "

Ketiga sistem pemberitaan itu sesuai dengan tuntutan dhohir-


nya (muqtadho dhohirnYa).

,-
- 'l&fia:iK\tii,P
''iJi$,gp.t3
a ,e,
,t9
r=--ll4

ifrr,
Artinya:

"Dan dianggap baik memakai tatkid @adahal uny\ lrho.li'


dzihni), iaiih kalau karru mengisyarakan akan mt*id iru ke-
pada mukhothob, sebab ada khabar yang pada doaiurrya se-
peni benatrya. "

Maksudnya: Dianggap baik memakai taukid dalam pemberita-


an kepadi kholi-dtihni, bila ia memperlihatkan sikap bertanya
atau ada tanda-tanda seperti yeng ragu.

Contohnva seperti teguran Allah kepada Nabi Nuh a.s', sebab


Nabi Nuir a.s. pernah mendoakan kaumnya supaya dihancur-
kan:

Artinya:

"Janganlah engkau berdoa kepada'Ku mengmai oranSorang


zhaLimin. ,6 .z ..) tg4
Lalu firman-Nya tagi:
Jd'r-ii il = "sesungguhnva

l!l\'tu B^t-a6tloH 29
mereka diteng gelamkan. "

Dengan firman-Nya yang ke dua kali, Allah memakai taukid


dengan: inna, padahal tanpa taukid pun Nabi Nuh a.s. pasti
mempercayainya. Maka dengan sebab adanya teguran Allah
tadi dapat menimbulkan keragu-raguan kepada Nabi Nuh a.s.
tentang nasib kaumnya, khawatir kalau-kalau Allah membiar-
kannya.

*;K L)qi"6t11w?
Artinya:

'Dan Ulama mengikutkan akan tanda ingkar kepada ingkar,


demikian sebaliknya yairu yang mungkir dianggap mengaku,
sebab ada tandanya mnsing-masing. '

l. Contoh ada tanda ingkar padahal tidak, kata sya'ir:

iqe$,fi'ot
Artinya:
ii;$$ru$lslra

"Telah datang saudara kandung sanbil melintangkan tombak-


rrya gebagai tanda tidak bersiap-siap akan perang), padahal
dia tahu, sesungguhnya pada anak-anak pamanma mempunyai
tombak yang banyak. "
y.z /'l,
Lafazh -C^5,Gotl dibubuhi: "inna"
1..,

2. Contoh yang mungkir dianggap mengaku, seperti kata

seharusnya:,!r< ;5', ltt rl


(L)r'sYIo*l,o,i',.'
30 ILMU BAI.rI;HOH
Pasal 3

Thnda taukid.

Thnda taukid' ialah:

'"sjdv*s?i'.,. t,x::1i11'1,1.t3fi
Artinya:

"Isim itu ditaukidi dengan qosatn, qod, innn, lan-ibtida dan


d a nacam nun taukid (tsaqilah dan khofifah).'

Contohnya:

,,*4 i ai:i grrs rt #.'*(*u!'pi


tc;ill,t
6)

v6s?ii *iaf,Y G# .t. ;ttrfr4n61g"ig


Artinya:

" Adapun kalam naft sepeni kalan itsbat rcja dalam bab i-snad
khobary ini, berjalan di atas tiga macam kqob in pula. "

Yaitu:

1) kosong dari taukid, 2) baik bertaukid, 3) wajib bertaukid;

seperti: W6
A6, $ivjy,, Wfisjb: dV
*;!g ;8r6\#K, i,
"fi t6 f$!ffi\,
Artinya:

"Dan dengan in-zaidah, kaana, lam ibtida, ba dan yamin,

ILMU BALIcIIOH 31
\

1s!4jVC+rt$lbql* [f : tidut *".ry"-


""v",ti
lamatkan bersama-sama duduk dengan orang fasik, dengan I
batafadz N;1\
Pasal 4

UiAbQfio\"{a
ISNAD AQLI

Perlu diketahui, bahwa isnad itu ada isnad khobary dan isnad
insya-i dan terbagi pula menjadi:

l. Hakikat aqliyah
2. Majaz aqli.

Adapun hakikat aqliyah, ialah mengisnadkan f il atau serupa


f il, yaitu: masdar, isim fa'il, isim maful, sifat musyabbahat,
isim tafdhil dan zhorof keptd,a ma'mulnya menuni
kehend ak m u t a ka I I i m - seoerl.i:
tlt7 f, a< ..-< f,z - I
Wp.S1et,$pe
= Yaitu Zaid yang menolong dan Amar yang ditolong, berbeda

dengan: = Siang harinya ia berpuasa-


W'6W
Sebagaimana yang akan diterangkan nanti, insya Allah.

\i
'/
it%s {,Stg *6 .i. 6:*tt#;;tStt',V,t t
Artinya:
"Isnad aqli datong dinisbatkan kepada hakikat aqliyah dan

32 ILMU BAI,IOI,IOH
majaz aqli. Adapun yang pertatru, yaitu: mengisnadkan f il
atau serupa f
il kepada temannya (nn'mulrya), seperti:

. (fi gSS : Berbahasia oro,Tsvans menatuskan


hubungan hainya dengan mokhluk. Yang berbahagia, ialah
yang tabattul. "

Maka oleh karena itu, hakeka aqliyah itu menurut bulai dan
i'tikndnya terbagi kepada empat macam, ialah:

1. Yang sesuai bukti dan i'tikadnya, seperti kata mu'min:

'-Mi'atgii
2. Yang sesuai hanya dengan i'tikadnya saja, tidak sesuai de-
ngan buktinya, seperti kata orang kafir:

: Musim huian mmurnbuhlan


s*i(,4/,<'i(
sayur-sayuran. Padahal yang menumbuhkannya Allah.

3. Yang sesuai dengan buktinya saja, tidak sesuai dengan i'ti-


kadnya, seperti kata mu'tazilah: kepada orang yang tidak

mengetahui keadaarurya: t{Ulu;*r'itat*


: Allah yang menjadikan selwuh pekerjaan.

Padahal i'tikad rut'tazilah itu bahwa cincin pada jari dige-


rakkannya oleh jari itu, bukan oleh Allah.

4, Yang tidak sesuai dengan bukti dan i'tikadnya, seperti kata-

mu: : Telah daang hid. P^ddhal

"lr;q
kamu tahu bahwa Zaid itu belum datang

ILMU TAI-/I'II.II 33
Dan perlu diketahui, bahwa hakekat aqliyah itu kalau dilihat
dari te dua thoroftrya (ujungnya), yaihr musnad dan musnad
ilehi terbagi pula atas empat macam, yaitu:

l. Kedua-duanya berarti hakekat lugowi, seperti:


tUlAl,SiL

2. Kedua{uanya berarti majaz, seperti: li4#)igl


: Telah memberi orang yang bederma pada Zaid; dengan
pengertian majaz isti'arah sebagaimana yang akan dit€rang-
kan nanti.

Lafazh
V( a"og*lrrn
O{fi :bfazh ft,Jl
, . /./,1
dengan arti
f*)t
3. Musnad ileh dengan arti hakekat, sedangkan musnad de-

."p"ni' Lahzhl(5
ngan majaz.
u(4li{ly(6a
dengan arti gr1
4. Musnad iteh dengan arti maiaz, musnad dengan arti hake-

kat, seperti: .'4-fgifu-jtr:i$fu3;f1 = ro"


datang Zaid, padahal maksudmu khodamnya.

Pasal 5

#$tAr
MA,IAZ'AQLI.
Arli majaz aqli, ialah mengitnadkan f il atau syibihnya' ya-
itu: maidar, iiim fa'il dan sebagainya yang bisa beramal se-
perti amd fl ihya, diisnadkan kepadt rutlabasnya yang bukan
ILMU BAT.&IoII
sebenarnya, yatt',t f il mabni fa'il, seperti ;F bukan

keoada mulabas yang seharusnia' ialah fa'il, melainkan kepa-


'f'l
i{-,*tlii"yo dLn nabni mafulbukan kepada naib fa'il-

try4, seperti Asal artinva: Pal<nianyang ne'


&nr#
makninya. Padahal maksudny a: Palcnian yang dipokai'
9lt 12t'/ Asal artinya: Siansntawns berpuasa' Asalnva:
PV{V
.22,4 f* .. (.< laa,, ,..
WVi6"$rp1(3it7
\raf .,t-: Contoh lainnya:

4 -< r !. <, asal artinya: Penghifiipan yang dirukaL


a;irbt;,tt
u/,1
Artinya:
J,964'l,Fl .i. 4q irlilg1tV
"AdaDun vanl kbdua, (yairu naiaz aqli), ialah diisnadkan.fi'
'lain svibittnva kepada rutlabastrya (ma'muhrya) yang-.0*an
itho*toyo diisnadkan kepadanya $airu f il bukan diisnad-
kan kepida fa'it, melair*an kepada mafulnya), sepertt:

O- Kt 8'4: Pakaian vanc mcmtkai. Maksudrya: Palcai-


, ta i(ic
an yang diPakai.

l) contoh duiisimfa'it: ,j"lEJ asalnva:

(a I Fa{ z i . Ialu diisnadkan kep a maf'ulnya turya


tr A, tlJ I t '.rr
;;fi;iiasa, jadi : 464, raru diubahdari

fi tt ilnv".:':,*.1
itu disanti dengm i sim fa'
'

4 : JPl &;t
dan mof'uhryadidahulukan, t^dt

furru B l,fiHoll 35
*+Jfu_ ; asarnya: ii-*r"#.C, raru di-

isnadkan fil mabni fa'il itu kepada mafulnya tanpa proses

yang biasa, jadi i7#i5$ Sistem initahyang

dikatakan: Maiaz. Lalu diubah dari 6 die ntia"neun


t'l*lJl
isimfa'ilnya,lalu diisnadkan kepadadhomir po,

%'t'*:';"
2)Contoh dariisimmaful: = Banjiryang
ru'J{
t
dipenuhkan/dilimpahkan. Asatnya: 61(Jiklt : ra"n
ftl
memenuhi banj ir itu kepada tanah lembah,lalts diistinad'can

f il itu kepada mafulnya, jadi: 6;tl1di lalu dibuang fa'ilnya

dan diganti dengan mafulny a, jadi lL!|lC = Inilah yang

disebut Majaz. Lalu diganti dengan isim maful =

lafu diisnadkan isim mafulnya kepada dhomir mafulnya,


tr
f-'.r4 , - I ..,.?t
jadi: *197 l\-).,t
dhamir yang ruju' ke lafadz
. Dari lafadz
r,l-:-i: f"- ada

L/" ,, .. r, :
3) Contoh dari masdar: a .l-r. L> Telah sungguh-

stmgguh kebe sarannya-

Asalnya: $,titrJl'4 : Tetah sungguh-surygguh taki-raki


itu pada kebesarannya. Lalu dibuans fa'ilnva- iadi: t'" ,' 1.
a.tqJ-r
36 rLMU BALAGTIOI|
Inilah majaznya, bermakna: Sungguh-sungguh kebesarannya.

4) contoh dari isimzanan: -


'fralJ6 Siangtya

serpuasa.Aut"y^/J)Wt"r()iTti"r"dibvnsfa,itnya,
jadi: '4W : Majaarya. Lalu diganti dengat isin
7V
fa'ilnya serta memakai dhomir dan dijadikan khobar datri isim

zanwn l*, jadi: : siansryayang berpuasa;


Tlrld\6
padahal yang berpuasa in orang.

seperti:
l).f;:#Xrir;isimmakan' )qN = sunsai

,<(. gt ,/ l/
Asalnya: . lalu dibuang/a'ilnya, jadi
qPtGVCg
frto; = Majazttya. lalu digmti f il madi qleh isim

fa'ilnya serta menyimpan dhomir dan dijadikan khobar dari

isim noka itu, jadi: ,L<fd , sebab yang mengalir itu


air, bukan sungaitrya. ',- '" '
6) Contoh dari sebab, seperti: 6$ptr6
: Tblah mendirikan pemeintah akan sekolah.

Asarnya: t:6iJi'igS1q =retahmendirikan


para pega,vai akan sekotah dengan sebab perintoh pemein-
tah. Laht diisnadkan pekerjaan itru kepada pemeinmh, ladi:

i4'$W-r(6 : Ini majaz.

1) Maiaz aqli itu berlaku pula pzida nisbah idhofy, seperti:

TLMU BAL oHoH 37


= retali nenakiubkon
si;ta$^r:lr#
penghujan
menjadil"annya masim iru akan sayuran Padahal
yang menjadikannya adalah Allnh dengan sebab hujan dan se-
bagainya.

8) Pada nisbah (kejadian), seperti:


$o'iVah

e#WWli : Janganlnh karut sdcalian

mentaati perintah orang-orang yan g b er lebih-lebihan.,

Maksudnya: Jangan mentaai orany-orang yang berlebih-le-


bihan.

,$ys+'*rx iLE .t.,; ;iiifi7:e,r'!t$i


Artinya:

"Adapun membagian n4iaz itu dengan menghiung kedua ma-


cam (makna hak*at ilan hajaz) dolam kefua fiunya (nasnad
dan ru,nnad ikhnya), aila enpa macarn tanpa kesulitan. " .

Contoh-contohnya:

1. Kedua juznya dengan makna hakekat, seperti:

s$i6)rqii = Telah menumbuhkan nusim

p engh4ju untuk s ayur-soyuran.

2. Kedua juznya'dengan makna majaz, seperti:

=
t6y+L{b,g$it?l Telah menyuburkan

kepa.da tanah iu penggantian laman/pmgantian zaman iru


telah menyuburkan tanoh.

on 6l di slni rrujaz, sebab arti asalzya menghidup-

38 Il.l|U a^l.Lnorr
kan.

Danasal *t gla$rl1;, *" ua*,zarrum,se-

dangkan maksudnya : PenSSantian zaman'

3. Musnad ileh dengan arti hakekat, musnadnya dengan arti

majaz, seperti:
tg)lgfiti)il3{ : Musimtwian
iru telah metryuburlcat rarzft. Musnad ilelmya Wuh

'6fit,musnadnyalafazh. \31
4. Musnad ileh dengan majaz' musnadnya dengan ad hake-

kat. seperti: ttGjtl${:ilq : retatt

menumbul*an kepada sayur-soyuran itu penggantian za'


nam.

Musnad irehnya w-n 91f,)t,{t/i,,w*** (fr


l. Atau seperti firman Allah:

ric;SsI'a!1'sfu$'i1;
Aninya:

"Dan bila ilibacalan ntot-ayat Allah kepada mereka' mala


ayat-ryat itu menambah keittutran merelu' "

Padahal Allah menambah iman mereka dengan sebab men-


dengar ayat-aYat Allah'

= Dia Fir'ann menburuh anak'anak


''"iMi&::J- l<rumitt4.

[.rau B Lfl cl 39
Padahal yang membunuh para algojonya atas perintah Fir-
'aun.

, .$1liut'ljiW{9" = padaharimenjad*an
anak-anak beruban $aitu (kiamat).

Padahal keadaan hari itu hanya menjadi sebab beruban, se-


bab orang-orang mendapat kesusahan yang maha hebat.

-.4Qt,it"t6t6v : lthhai Haman! Dirikanlah

untul:lat mahligai.

Padahal yang mendirikan mahligai itr pegawai-pegawai


atas perintah Haman.

. -/ / r,tQ .z -. "2.,'
*)l-7 b)9 *-t_ 3*ttral .r.
Artinya:

'(Bagi kalinat majaz aqli iu) wajib memakai karinah (yang


menujulcan kepada ajuan yang sebenarnya), entah dengan
karinoh lafazhiyah ataa ma'nawiyah atau karinah menurut
ador.'

l. Contoh karinah lafifti, sepeni:

taJfi .it$r&'-lg€,l,lS,;,99,:,
,w
Artinya:

'Telah menjadiknn uban di kepalaht berturut-turut kesusahan


dan kepihatinan, tetapi Allah mengerjakan apa yang Ia ke-

40 ILMU t l-toltofl
hendoki. Lafazh , karinah
lafazhiyah": itga'$rt'^iiJ$i
2. Contoh kuinah ma'nrwiyalz, seperti: '41A94i&,
: Kecintaan padamu telah mendatangkan alat padamu. Kari-
nahnya: Musiahil mendatangkan kekasih oleh kecintaan, me-
lainkan oleh kakinya.

3. contoh karinatt'adiyah 'rilj$,'f:b : rehh

mmewaskan kornnndan itu kepada pasukan masuh. Karinah-


nva: Mustahil menurut adat, seorang komandan mampu mene-
waskan musuh, melainkan oleh pasukan atas perintah koman-
dannya.

Atau seperti rafazh: . ffii &!t-il Yang diucapkan

oleh yang bertauhid, sebab dia beritikad, bahwa menjadikan


sayur:sayuran iu hanyt Allah dengan sebab adarrya huian..

n-MU 8AI-.{6110ll 4L
BAB II
TENTANG MUSNAD ILEH

Dalam bab ini diterangkan keadaan boleh membuang musnad


ileh, menceritakannya, perlu dengan isim rna'rifat atau naki-
rohnya dan sebagainya.

Pasal I
Membuang musnad ileh.

,Ygt$t# r4t*li#39
Artinya:

"Musnad ileh harus dibuang, katau:

I . Sudnh diketahui noksufury; okh pendmgar, sepmi lgazlt


g$t datammcniawab' gfi;V drb.

2. Mencoba ingaan mendengar, htat aat tidaknya.

j. Supaya trudah ingl<ar bila d.iperluknn, sepeni knta orang


e
616 ketika ada karinah dinul<sudkan kepada si A,

supaya bilamana si A iru merasa tersinggung, rrudah meno-


laknya dengan kata*aa tidak bennaksud kepada A, melnin-
kan kepada orang lain.'

4@lr.W*f6
ryJfrfri'$ffi
42 rl-t u Ml-^6lloll
Artinya:

4) "Bermaksud menutttpinya kepada hadirin selain ntttkJtotob

tenentu, seperti Lli - "Sudah datang"' ilengan t'|aksud

yang ilamng itu "fuid" bagi orang yang telah satna-sann me-
ngetahuhrya.

5) Karena tergesa-gesar seperti kata orang:

asarnya;
blfi)( dsb. la6ttb6
namanya'
6) Untuk mengagungkan dengan tidak menyebut

*e""1 = thns menaap-


$Jly&2/fidffi',#
kan lwhrm syara' ilan menjelasl<annya alun dalil-dalil;
de-
ngan maksud: Nabi Muhammad s'a'w'

7) Untuk menghinakan, seperti kata orang:


'gx#vwiti = Dengan naksudnYa

setan.

8) Karena darurai nazhom atau sajak, seperti: Wli(


: Katanvapadaku: Basai-
Wd!*itt15\'36
mana keadaannu? Jawabku: '94ki'' Seharusnya:

Atau darurat sajak, seperti: (


ff'fr$fi #tfr# $
seharusnya:
6'lr!
9) Mengikuti penggunaan Bangsa Arab, seperti:
: r'emparaa tanpa pekmpar'sehmts'
AWirrl;S
43
trxur udloll
"t^' gV*bory;rbf;, Kata-kata tersebut, kata

misal bagi orang yang mengerjakan sesuatu pekerjaan padahal


bukan faknya.

1 0) Selain ifi rutsnad ileh yang harus dibuang masih banyak

lagi, di antaranya ialah khobar yang ditakhsis oleh

xau ,fi, seperti:


Ui:#J'p
e
. Thkdirnya
,i3;iffip atau oleh (f!! sepeticontoh

dalam bait: "Sebaik-baiknya perjalanan ialah pefi anm ahli


Tasawuf yang menuju ke martabat yang mutia".

rhkdirnya: til,Ujit ;6,


4,#Sr
. Pasal 2

Tbntang musnad ileh yang harus dijelaskan.

LWLrt*:Vi? ;, $Wi t:tt';{;t;


Artinya:

"Harus menjelaskan kama kepada musnad ileh, karena:

1 . asal sena ,iodo otoron untuk membuangtrya;

2. berhati-hati, katoa d,ibuang tokut ada salah fahatn;

3. hodoh pendengarnya, segala sesuau harus jelas saja;

4. dimat<sud menjelaskannya, sepeni jawabanma:

6&W ddak: yt'ry nia.

ILMU BAI,16110|I
5. bermaksuil memaniangkan perkataan, sebab sangat meng-
harap perhaiaa yanf sunggrt]t-sungguh dari pendengar-
nya, seperti iowaban Nabi Musa 4.s' atas pertanyaan

Ailah: . ,*6ue9;14t; iawab Nabi lusa:

$Fr)t-1;qJi"fiFUis;i6c;a
: Apalcah Pada tanganmu, Musa?

Jawabnva: "Ini tongkatku. untuk benelekan atas biri-biriku


a* 6"git" padanyimasih banyak lagi kebutuhan lainnya"'
Padahal cukuP dengan jawaban: Af.,e
Dw ei3'+
lir6 PE+ !.
&;jjjjyx-a .i
iL...;:{9 r,
t 4,
/./.2 .t",( -,

4rqt:'ut
w3'; ;---
|*.."gi,
P..e#c-?2;4 /t-. z*-.1 t a -l

Artinya:

6- Kat ena merasa enak mengucapkannya, seperti kam orang:

l, :,tiilI-*
.,,
Ap akah k ekas ih rut me ry t*ai ?

: Ikkasihht menYukai'
Jowabnya:
L|!W
7. Untuk mengambil berkah, sePerti:

q;$Wte NabiMuhanwad

s.a.w. yang okan merryafa'ati kita di hadirat Allah'

8. Untuk ta'zhim, seperti: -'#c't;lhrfiq


= Nabi Muhammad s.a.w. haniba Allah dan Rasul-I'lya'

tl-ltu ial,Lllloll 45
9. Unfrtk menghinakan, seperti:
moktiat itu hina. Mi",6i. Orang

10. Karena merxarinduseperti: - 'r1r1&&{*


: Nabi Muharuud s.a.w akan menyafa'art saiap
orang yang beniarah kepadanya.

11. Darurat nazhom, seperti:

*"t$jis;',sftsUe
W;4,{r'(fr
)Pff *O&1
./a/-tt

Artinya:

"Telah berkata orang yang mencercaaht dan dia telah


melihat dan menyukainya: Sifai kepada kekasihrru"t! Ja-
wnhht: Kekasihku sendirtan. "

Yang menjadi contoh lafazh


ucapkan lagi.
,# Yang tak Perlu di-

12. Darurat sqiak, seperti:

$ti;,Stls;*;?1(rtr
lAq{e#L+4gti
Artinya:

" Kekasih telah meminta 2 teguk air unnk menghilangkan


dahaga. Kataht kepadanya: Hai kekasih! Dari mana 2 te-
gu* itu?'

Yang menjadi contoh, lafaz h 't$( dan

46 ILMU BATI6IIOII
sebab tak perlu diucaPkan lagi.

13. Bermaksud ibadah dengan menyebutnya, seperti:

',#i';rt 'iK'^L(
14. Merasa kaget, sePerti:
mzlnwan macan.
Klf'etilU :znid

15. Menakut-nakuti, seperti katamu kepada orang yang kau

nasehati: libvA*jiltl oit g",k"n


lafazh Allahnya.

16. Untuk menetapkan dalam jiwa pendengar, seperti:

'AS$tt$a$,51i : MerekaitutiendoPat
paunjuk Ttthantryit dan merel<a berbohagia'

17. Kesaksian dalam pengildilan seperti:

'rfu ,51:i U : tuid' tetah meminiam dari aku' Tnid

i telah meminta dari aku dsb.

18. Untuk pembukuan, pencatatan dan kepentingan adminis-


trasi lainnYa.

Pasal 3

Musnad ileh dengan lsim dhomir

Musnad ileh itu ada kalanya dengan isim ma'rifat atau dengan
) t;il;rqiroh sebagaimani yang diterangkan dalam ilmu Nah-
,l wu.
\ i.i* ma'rifat itu bermacam-macam tandanya, dan yang akal
.l {
ffi;;, d"U. rituU ini ialah mengenai tujuan dibikinnya dari
\
1
I
o-n ,
"
t-o.', 47

)
isim ma'rifat.
Sedang soal tanda ma'rifat, dibahas dalam ilmu Nahwu.

,grlgllgptttt,fi;.i, I
n;;',*3gii$i
Artinya:

"Adapun keadaan musnad ileh dimarifwkan dengan isim dho-


mir, adalah karena memperhiungkan tempatnya sebagaimana
tel.ah diketahui dalam ilnw Nalwu. "

Dhomir itu ada mwakallim, rutkhotob dan gaiD, seperti:

*6 ji gt$ ljfitit, dK&(, 1:Kg


Atau
&w gysi
Perlu dikdtahui, bahwa adanya dhomir gaib itu harus didahu-
lui oleh lafazhnya, baik lafazh hakekat, lalazh takdir, ma'na
dihlah, karinah, maupun hukumnya saja.

l. Contoh dengan lafazh hakekat, seperti:

6.ugfi$;;q
2. Contoh dengan lafazh takdirnya, sepe*i:

'4Ss6s;e
3. Contoh dengan lafazh ma'na dilalah, seperti:

,rl:fitz5689
ono i, Rujuk kepada
$ G Mafhum dari
lL ^asaa,
rtr*t
4. Contoh dengan karinah haliyah, sepeni:

48 lLMt f,^t-/Lrrdf
= sehinssa tefttttup motahari
Stlg rS;
iru dangan penutup. Sebelumnya ada kalimat:
"UlV
I
"4.y6rg,r--"y$#*il,t,!?t$t
dimana susunan kalamnya menunjukkan habisnya waktu
disertai
sholat karinah menguraikan waktu senja.

Iadi dengan adanya kalimat: , me-

nunjukkan bahwa dhomir pada "#U6t6


Wazh A$ rujuk-

nya kepada matahari. Jadi artinya: Sehingga maahari remr-


tup oleh owan.

5. Contoh dengan hukumnya saja, yaitu dengan dlnmir-sya'


'az, sebab tidak ada lafazh isim dhohir sebelumnya' seper-

ti: fa^vrJ{ waat lt rujuk4ya

kepafu dhomir-sya'az. Atau sePerti:

$Ybr{h'ofiiit!, dsb.

'ri= n!!t+gltffi
.UL-tAJK
lo,
-..2
t! t;{ *ttiffi
./-r"!
t
^',
Artinya:

"Adapw asabrya kepada kalina nail:lmtob iru, ialah ta'yin


dat adt kahrya tidok ta'yin, yaitu yang ielas ntoksttdnya
mzncahtp umnn.'

Maksudnya:

Asal kalimat khitob itu untr* ta'yin kepada seseoratg, alun

!..ru tAlrdloll 49
tetapi ada kalanya bersifa umam pada suiap orang yang ter-
kena oleh tujuan pembicaraan itu.

Contohnya, seperti:

i$t;6fildtttti'bXttsJ{$!€JJr$,3
Artinya:

"Si Fulan iru orang yang tercela. Kalau kama menghormati


dia, dia menghinakan kamu dan bila kamu berbuat baik kepa-
danya, ia berbuat keburukan kepadama. "
i

Lafazh ta'khitob pada kalam itu tidak tertentu pada si A atau


B, melainkan hanya tertuju kepada orang yang menghormati
si Fulan saja. Dan seperti firman Allah:

Artinya:
.firE6tr,Aj6;
lt >t-,al-,t
--.,,f '

"Dan kalau kamu melihat ketika mereka berdiri di atas nera- .

ka. '
Kalimat khitobnya bersifat umum.

Pasal 4

Musnad ileh dengan isim alam'

Musnad ileh dengan isim alam dimaksudkan untuk:

l{te4utt** -liu"tq64s& r

50 ILMU AAI-AGHOII
6K'$46 JPt .,, $-<2 2Trs 1_
"6
Artinya:

"Adapun masnad iteh dengan isim alann, dimoksudkan:

1. supaya hasil/berkesan pada permulaan hati pendengar itu


nama orang;
2. supaya mendapatkan berkah;
3. sebab enak mengucapkannya;
4. supaya mendapat perhatian pendengar;
5. karena mengagungkan;
6. karena menghinakan;
7. karena kinayah. "

Contoh-contohnya:

1. Supaya lebih mantap dalam hati pendengar nama orang:

i#'u;
2. Supaya mendapatkan berkah, seperti:

3. Merasa enak mengucapkannya, seperti:


W+;,ir
-<aErtt*fi'&rc
4. Supaya merasa sungguh-sungguh memperhatikannya, ka-
rena:
a. senangnya, seperti: 'Mfulat"${5
b. menakutkan, seperti:
^4tt$J6?.'$M5
l-12

c. memperingatkan, seperti: &{6iri6:i1u


d. mengambil sempana, sePerti: 6rdgtil,Sl"ti;
e. menganggap keji, seperti: ,,rt;eiW
I!-MU BAI-^CHOH 51
f. perlu dijelaskan untuk dicatat dsb, seperti:

$rcrtg't;,/.g"Ji\
5. Mengungkapkan. sepe,ti:
6.Menghinakan,seperti:
e6*lA[(A
7. Kinayah dari:
Elyg,G*g,
a. keburukannya, seperti: ,is,J:i#i(
Nama asalnya: tt/
,gJ;11*
b. kebaikannya, seperti:
*tr@td,fliftL
Pasal 5

Musnad ileh dengan lsim mausul.

Musnad ileh dengan isim mausul, dimaksudkan untuk:

, q/y't.,/.Jq,f ,q4
#Plti4eb'Jb.t, #,Fj\'ggo
4tifes*i6i,.,. iie6',&Si9G.)
Artinya:

"Adapun keadaan musnad ileh dengan isim rnansul, iabh un_


tuk:

I. menganggap heba/dahsyat akan sesuatu pe*ara;


2. Mengkonlvi*an okan tujuan:
3. menganggap jijk dengm menyebw rutsnad ihh; dengan
namanya yang jelns.
4. metqoerlihatkan kesalahan nu*hotob ;
5. mengisyaratkan pembenukan masnad/khobar;

52 LIl ! r-{ qt
6. menghadapkan jiwa pendengar agar sungguh-sunggtlt;
7. Memberitahu bahwa pmdengar belum ncngaahui selain
silah mausuhrya. "

Contoh+ontohnya, sebagai berikut:

,w
1. Untuk taJkhim (mengnggap hebat), seperti:

Artinya:

"Teloh mmenggelamkan kepada kafir-kafir iru kejadian yang


dahsyat yang menenggelamkan mereka di laut, yaitu gelom-
bang besar. "

Kalau dikatakan: Gelombang besar, kedengarannya tidak se-


hebat kata-kata tersebut.

2. Untuk taqir (mengkonkritkan), seperti:

9&W.,)$6d:;ieY;
Artinya:

"Dan telah menggoda kepada Nabi fusuf, yairu wanita


Qulaikha) saat tltsuf berada di rumahnya untuk menundukkan
diri l4lsuf (kepadanya). "
Kata-kata tersebut, lebih menunjuklan kebersihan/kekuatan
mental Nabi Yusuf dari godaan wanita di waktu beliau berada
di rumahnya dan lebih positif dari kata-kata: Isteri pembesar
atau Zulaikha telah menggoda Yusuf.

3. Untuk hujnah (menganggap jijik), seperti:

"ii(6efit;q : Tblah datang orang yang

teLah menemaimu kemarin. Dengan maksud orang tersebut

I!-MU BALACHOII
53
adalah jahat atav hina.

4. Untuk tauhim (menunjukkan kesalahan), seperti:

6;r,fio&l i)tg/, Jr-Jii,Z CJ,3y


Artinya:

"Sesungguhnya mnkhluk-mokhluk yang kamu


seknlian sembah
selain Allnh, tidak mempunyai reieki inruk karut ,"*oiii".,;-

Atau kata sya'ir:

3tt)i u'e ;rj ji.,ft g) i6g -:*


.!*;r,,at
Artinya:

"Sesungguhnya o-rang-orang yang karut anggap saud.aramu,


merasa sembuh dendam hatinya kalau karyuTelialian celaka.;,

5. Untuk iimn-un (berisyarat untuk membentuk musnad), se_


perti:

.u.*,,
/ a . ,/

Artinya:

"Sesungguhnya orang-orang yang sombong enggan beribadah


kepada-Ku, mereka akan masuk neraka ianaiZm r"no iioo
dina. "

Maksudnya: Kesombongan mereka itu memasul<kan ke dalam

54 IT.I|U BAI-Ad,IOH
neraka.

Atau untuk mengagungkan musnad, seperti:

\a';i;v'{:trlKitfifil
3;{tiy"^\G,tzii
Artinya:

"sesungguhttya Dzat yang mengangka to-ngl!'."4-n y"!*:


kan ruiiah bagi kitu yang tiang+iongnya lebih baik dan lebih
tinggi." Menunju\*an kebesaran dan keindahan rumah iru'

Atau untuk mengagungkan orang lain seperti:

,Jieti,b#-e)h.g,ej(
Aninya:

"Orang yang menyeujuimu berhak mendapa kehormatan' "

Kata-kata itu menunjukkan keagungan mukhotob dan yang


menyetujuinya.

Atau menunjukkan kehinaan orang lain, seperti:

i>gdAAa'fi(
CS#\',i;fi6$)\1Q
Artinya;

"Orang yang menyalahimu berhak mendapat kehinaan''

6. Untuk taujihus-sami' (menghadapkan jiwa pendengar), se-


peni:

.
)it;i "re Lv;t p".UJ$6 Efi6
[l\,tu BAt-tGlloH 55
Artinya:

"Adapun yang menggoncangkan daraan iru, ialah keiadian


hidtp bant bagi seluruh jiwa pada hari kianat.',

7.. Untuk faqdi-ilnin (memberitahu karena pendengar belum


tahu), seperti:

(iliv;e.;rw,ifrr
Artinya:

"Orang yang memberi makanan kepada kita kemarin, telah


daang hari ini pada kita. "

Atau si mutakallim yang belum tahu, seperti:

"ri*1!{)-"69-d:;ti
Artinya:

"Adapun makhhtk-makhltk yang berada di sekelilinp kita vans


terdiri dari jin, saya belum meigetahui mereka.,,

Atau matakallim dut makhotob pun belum mengetahuinya,


ganti saja kalimat
'frlt dengan
i*t
Pasal 6

Musnad ileh dengan isim isyarat.

.i, Jet,+{fi;,Att
.t.ir'!iwL46$
56 |LMU AALOIOH
Artinya:

" (Musnad ileh) dengan isim isyarat, dimaksudkan unatk:

1. Menerangkan keadaan masyar-ileh, dekatnya, dan iauhnya


atau
2. Menganggap bodoh kepada pendengar.
3. Atau sangat membedakan.
4. Una* mengagungkan.
5. Menghinakan.
6. Memberitahu.
7. Unnk lebih nengagangkan.

Adapun contoh+ontohnya, ialah :

l. Unfik kasyful-hal, seperti: '{itu untuk yang

a"*n n(.j 3t1! unruk yang agak jauh; dan IZ; ilt
untuk yang jauh.

2. IstijhaLul-makhotob (metganggap bodoh kepada mukho-


tob), seperti kata Farojdaq:

AqU;.tl.Wr{t.,.e4d1 ,t(rqAl
Artinya:

"Itulah bapak-bapal<ht yang nenghimpun keagungan! Da-


tangkanlah kepadaku orany yang sederajat dengan mereka,
wahai Jarir! Kalau kamu mompu mengumpukanrrya kepada
kami. "

3. Untuk tamyiz (membedakan), seperti kata Ibnu Rumi:

-c,-4(5-t16ii.lr jn',u
-J \.1'' Ja
.,/ . '

{ItytAlgiq' ,pe
ILMU BAI.'CTOTI 57
Artinya:

"lnilah Abu Saqor. Dia menyendiri dari se*ala


kebaikannva.
asal dari kefurunan Syaiban yang berada anlara pohon bidara
dan pohon buah penyamak.,'

Kalimat pohon bidara dan pohon buah penyamak, adalah kali-


mat pujian orang Arab bagi penduduk tiampung.

4. Untuk ta'zhim, seperii:

.ffic'ii16*1t4i64\
Artinya:

"ltulah Kitab yang tidak ada keraguan padanya yanp meniadi


perunjuk bagi orang-orang yang benaqwa.', '

Berisyarat dengan kalimat "itu", padahal Kitab itu dekat.

5. Untuk haththu (mercndahkan), seperti:

gglt$xtlgL"]i6j
Artinya:

"Tiadalah kehidupan dunia ini, kecuuli sekedar permainan.,,

Atau = itu pekerjaanfasik semata-


.seperti: G+tfi\
6. Untuk tanbih, sepeni:

3g+il1 p, g,: U ;iA a' 4J


Artinya: "frj'
'.'.lruloh orang-orang yang mendapat petunjuk Tuhannya dan
ulah orang-orang yang berbahagia.,,

s8 ILM! Ar{LtOllOH
7. Untuk tafthim (mengagngkan), hampir sama dengan ta'-
zhim, hanya tafkhim itu lebih mengungkapkan dari ta'zhim.

Pasal 7

Musnad ileh dengan lam-ta'rif atau alif-lam.

Musnad ileh yang dima'rifatkan dengan lam-ta'rif, terbagi ke-


pada:

1. ma'hud (lil'ahdi), yaitu sesuatu bagian yang sudah diketa-

hui oleh mutakallim dan mukhotob , 9l;lt9$1


ew)i )

.1.'F#Ii]to#|'t$'
Artinya:

"Dan keadaan musnad ileh dengan lam+a'riJ, sudnh diketahui


dalam ilma Nahwu juga, akan tetapi lnm unnk istighroq, ter-
bagi dua bagian, yairu:

,#69 &',u i3 .\. #tr.Api++E


Artinya:

"Saru hakekat dan dua 'urfy. Dan dalam kalimat mafrod lebih
umam dai kalimat jamak, harus dikuahui!"

Maksudnya:

Musnad ileh yang dima'rifaknn dengan lam+a'if, terbagi


dua macam, yairu: I . ma'hud (lil-'ahdidzihni) dan 2. hakekat.

ILMUBALIGHoH 59
Adapun lam lil'ahdi terbagi pula kepada:

l.l Li'ahdidzikri (diketahui dengan ucapan) dengan jelas dan

kinayah, seperti:
&*Ugn* = riadaroh
laki- laki s epeni wanita.

Lafazh telah diterangkan sebelumnya dengan jelas.


Br1
Lahzh )j
fil sudah diterangkan sebelumnya dengan kinayah

sebab memerdekakan hamba it:t unuk lnki-kki.


1.2 Li'ahdidzihni, telah diketahui dalam hati, seperti:

:rtutikabetiattberduaberada
$Jt0t6{l
dalam gua, yaitu Nabi Muhammnd s.a.w. dan Abu Bakar r.a.

1.3 Li'.ahdir-hudhur. seperti: l&y$g$(ai


= Pada hari ini Aka sempurnakan bagimu agamon .

Demikian pula rermasuk lan-li, ahdil-hudhur, ialah tam_ta' rif


yang berada dalam sesudah isyarah, seperti:
(6fiiati
atau sesudah nida, seperti:
KltWi
2. Lam lilhakekat, yaitu terbagi tiga macam, yaitu:

2.t '&4:air'253; = Hakekat secaraumum,

tidak memandang afrodnya, seperti:


rtfifAATJAf
= Kaum lal,i-laki lebih kuat dari wanita atau seperti:

50 u-\ftr 8Al-acHoH
:
'*$wlelr
berpikir.
Manusia itu hewan yang bisa

2.2 Isyarah kepada hakekat dengan memperhitungkan keada-


annya pada sebagian afrodnya yang tidak ditentukan, seperti

katamu:
-qlhSLlr : 'Mast*lah knru ke

pasar!" Kalimat di sini pada dhohirnya tidak


oSkr
ada ketentuan, sehingga hampir sama dengan isim nakiroh.

Atau seperti firman Allah:

,i! I
\r-*) K\l'o'l:5
Artinya:

"Aku merasa taho dia dimokan hairnau. "

Hanya perbedaannya ialah: Kalau rsrm zalciroh menunjukkan


sesuatu yang tidak tertentu, kalat ma'ifat menunjukkan seba-
gian dari dzat hakekot (seperti pasar atau harimau tertentu da-
lam contoh tersebut), sebab mustahil kalau harus memasuki
seluruh pasar.

2.3 Isyarat kepada hakekat dengan memperhitungkan adanya


pada setiap afrod dari semua afrod, sehingga menimbul-
kan pengertian istighroq (keseluruhan), seperti:

*$t*$it
manusia berada dalam kerugian.
= Sesung guhnya seluruh

Adapun tanda lam-ta'tif lil-istighroq, ialah dapat di istitsna.


Dan istighroq pun terbagi dua macam, yaitu:

EI{U tAl-,lGlIOlI 51
2.3.1 Istighroq hakeki, ialah setiap afrod yang terkena oleh
mi lafazh tertentu menurut arti lugotnya,-seperti:

;:6s6,-rtvsv yakni: Yang mengetahui

senwa yang gaib dan sen a yang nyata, tak terkecuali.

2.3.2 Istighroq 'urfi, ialah setiap afrod yazg terkena oleh afti
lafazh tertentu menurut pengertian-adai, seperti:

*lf'5;
4tlt rr.g' : pemerintah tetah mensumput-
ka1ry1a aparat
1egaranya. Tentunya tidak akan keseluruhan,
melainkan sebagian besar saja.

Dan mergenai pengertiannya, istighoq itu terbagi lagi seba_


gai berikut:

l. Kalau. istighroq dengan lafazh mufrod yang nakiroh sena


nafi, lebih menyeluruh dari istighroq dengai tafzizh jamak
yang nafi, seperti:

,tltgll*$ : riada seorang pun toki-taki di


rumah-

2fig-Je.r$ = riada banyak taki-taki di ru-


mah, georang atau daa, ada).

2. Kalau istighroq dengan lafazh jamak yang ma'rifat, lebih


menyeluruh dari istighroq dengan lafazh m-ufrod yang ma'-

rirat. seperti:'SllAi;,ttl
Sesungguhnya Allah mencintai setiap orang yang baik.

62 ILMU &ATIOHOH
Kalau

'61t,#-ltfo\ : Sesungguhnya Allah

mencintai seorang yang baik.

pasal g

Musnad ileh dengan idhofat.

i@6,;tlig;i #it . i, J(44{3Afi6.v"


A
,5Q{'1i.tii'1 f' .i. 2LaL1 *e r}W
F Artinya:
t_
lj
" (Musnad ileh) dengan idhofat, dimnksudkan unruk:

! 1. mencalaq semua afrod; 2. mempersingkat; 3. memuliakan


mudhol: 4. memaliakan ntdhof ileh; 5. menghinakan madhof;
6_._ menghinakan madhof ileh 7. menghinnkan mudhof
dan mit_
D
dhof ileh; 8. merasa bosan; 9. menyamokan deraja; 10. me-
I nyembunyikan musnad ileh dai selain ru&hotobi t t. menye-
gerakan pendengar agar memaliakan aau menghinokan; i2.
I idhofat menyimpan majaz; I 3. memperolok-olokkan. ',

Contoh-contohnya, ialah:

1. Untuk hasar, seperti:

, t (-tii o#J, & i;;{6 it l{t


Artinya:

" Hamba-hamba Allah berdiam dengan tenang


di bawah
jalan kadar. " (Setiap orang yang meyakinkan katlar Altah,
jiwanya akan rcnang).

ILMU BAI-AGHOH
2. Untuk ikhtiser, seperti:

'6oY'.t't'*01;<
I at

t64@b<#.3,%i r
Artinya:

'Kekasihht beserta rombongan penunggang kendnrann


botgsa Yaman, berjalnn jauh mengembara, sedangkan di-
rilat diikat di Mekoh- "
I

r.. I .' t L',i I


O.o.znl
laj>-y,tvU *o'
Aninya: ;

"UtMt Nabi Muharnmad s.a.w. dicintai Allnh'. Umatnya :

ikut mulia. :

4. Memuliakan mudhof ileh, seperti: ;

pdttjii't"X{4l
Artinya:

"Nabi kita Muhammad manusia yang paling afdhol". Kita


ikut mulia.

5. Menghinakan mudhof, seperti:

3*qb;1:tr;
Artinya:

"Anak orang kikin hadir. " Anaknya ikut hina. ,

64 ILMU EALIOHOH
6. Menghinakan mudhof ileh, seperti:

htaldtt-:S;tr
\r, 1" -
I Artinya:

"Saudararru yang dicela, hadir. " Mukhotob ikut tercela.

7. Menghinekan orang lain, seperti:

,r5+6-r.Ut?6'1j
Artinya:

"fngk hid.,,
.pemiryn arak meryertai Zaid ikut hina,
I sebab
---- disertai oleh anak peminum arak.
1

I g. Menyamakan dera.iat, seperti:

sH{;ixn
Artinya:

'Para ulnma negara sudah hadir. "

9. Membosankan kalau yang menyebut semuanya, seperti:

U#;rlr,#i
Artinya:

"Pendudtk negara sudah hadir.

10. Menyembunyikan musnad ileh, seperti:

'M1',!+\5
IIMU BArJclloB
65
Artinya:

"Suhabatmu telah berubah tingkohnya. "

I l. Menyegerakan pendengar agar menghormat, seperti:

.'43araiu
Artinya:

"Sahubatmu telah datang di rumahma!!"

12. Menyegerakan pendengar agar menghinakan, seperti:


/.,,1,
q eb ji
, ,')'1 t t, ,/,1).,
J-U; :-y
tl i l't-..
Artinya:

"Musuhmu bermaksud mendekatiml. "

13. ldhofat menyimpan majaz, seperti:


<,(.tt?1,_,:\-
Lry)51)'*.:J.ts
Artinya:

"Sebaik-baiknya tempat, ialah tempatnya orang natta-


qin." Yaitu surga. Padahal di surga itu tempat orang mut-
taqin, tempat bidadari dan malaikat. Deryan diidhofat-
0r ./
konnya lafazh ' -2t) " kepada manaqin. mengandung

pengertian mengenai ketentuan orang muttaqin masuk


yritt ikhtisos.
surga. Di sinilah letaknya majaz,

14. Memperolok-olokkan. seperti katamu pada orang yang

memheri sesuatu sedikit sekali: OS--fllttri,)


66 ILMU 8AI-'6110II
: Pemberianrut hebat. Yang diperolok-olok, mudhof
ilehnya, yaitu makhotob, seperti katamu kepada orang

yarryktYk: : Kemarahannater-
#agr*S
Pasal 9

Musnad ileh dengan isim nakiroh

g;i:j@t$...Wit3Ql#gs
+#ii( o;,:*l$ /#,,.,*r# #41' M
Artinya:

"Ulama ahli Ma'ani membikin musnad ileh dengan isim naki-


roh dengan maksud unruk:

l. memencilkan; 2. mengaaggap banyak; 3. mengganggap


bermncam-macam; 4. mengagungkan; 5. menghinakan; 6.
sebab bodoh atau pura-purd bodoh; 7. menokut-nakuti; 8.
menyenangkan; 9. menipu/merryamarkan; 10. memperkecil. "

Adapun contoh-contohnya, ialah :

1. Memencirkan, seperti: fr$\;$tb|tr;rZ.:J


: klah datang seorang laki-laki dari ujung kota. (Harrya
seorang, tidak lebih).

2. Menganggap banyak, seperti: Xrlfitl = Sunssuh

dia banyak untanya. (Seolah-ohh tidnk terhitung).

3. Menganggap bermacam-macam, sepeni :

bfu Ag:y; : Danpadamatamereka

ILMU MI]TCHOH 67
ada penuup, sehingga tidok meliha jalan yang benar.
(S eb ab bany ak p eng halan g).

4. Mengagungkan, seperti:
PJot;;t;c"
: Telah datang pada mereka urusan yang mulia.

5. Menghinakan, seperti katamu ketika bertemu dengan

orang yang hina: *,i : Soya telah


4
bertema dengan seorang laki-laki. (Segain menyebut na-
manya).

6. Sebab tak tahu atau pura-pura tak tahu namanya, seperti:

'5'6U(t
7. Menakut-nakuti, seperti katamu kepada orang yang

kam!.takut-takutit 0J/.5e1L< = Di depanma ada


penyanwn.

8. Menyenangkan, seperti katamu kepada orang yang mem-


t?a/, z
punyai sisa utang: ''r*tX= Ada sisanya
sedikit.

g.Menipu/menyamarkan,t"o""r9;j(;3(\L\trlJ6
= Telah berkata orang kepadaku, bahwa kamu pengkhia-
nat.

10. Memperkecil, seperti katamu kepada orang yang sedang

ailr g : Di
' /ei(iq,;ttS sini ada sedikit air.

(Sekednr obat kehaus an).

68 ILMU BAI.SIOII
Catatan: Perlu diketahui tentang isim yang berutang-ulang,
ialah:

a. Kalau keduaduanya isim nakiroh, maka isim yang kedua


maksudnya berbeda dengan isim yang per&lma.

b. Kalau kedua-duanya isim ma'rifat, maka isim yang kedua


sama maksudnya dengan isim yang pertama, seperti:

(1",":-:tbil,W#t'63F
Artinya:

"Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada keringanan. Se-


sungguhnya besena kesulitan ada keringanan. "

Lafazh kedua{uanya sama maksudnya dan lafazh


:Mi
lo-"1
|.1.A) kedua-duanya berbeda. maka oleh karena itu, seka-

li menghadapi kesulitan, akan dapat keringanan beberapa kali.

Pasal 10

Musnad ileh dengan sifat.

ee,"itSg6 i: .,,,41q::Sl ^tU


Artinya:

" (Musnad ileh) yang disifati dimaksudkan unruk:

1. membuka perhatian; 2. menentukan dengan sedikit isytir*


atau menghilangkan samar; 3. mencela; 4. memuji; S. ta*lt
6. menash (menjelaskan). "

ILMU BALAGTIOH 69
Contoh-contohnya, yaitu :

1. Membuka pengertian, seperti:

'Ll$ 2fi iSl L4,rriti


",
l; tti W,
ff
Badan yang tinggi, lebar, dan gemuk memerlukan tempat
yang leluasa.

2. Menentukan dengan sedikit,


".p.nt 6'L\rLAiU
Bilamana di sana adn orang lnin yang beribadah bersama
Zaid.

Atau menghilangkan samar, seeefti li -)& tf)6


U
Bila tidak ada lagi orang 'alim selain hi.d.

3. untuk mencera,seperti: O&tOlWtJjkS


4. untuk memuji, seperti:
g7l;tg2tAtrrg:
5. untukteukid, seperti: wSjiivilliltu;;t
Lafuh sana aencar j(fi( : hari kemarin.
116\
(Thukid maknawi)

6. untuk mennash, seperti:


(Hanya seorang laki-laki).
LgkS erq
70 ILMU BAI"AGIIOE
Pasal 11

Musnad ileh dengan taukid.

. .rf,-#i'^A6);i";$VK5
,r"ikJ$ii-x_,ys
Artinya:

"Ulana ahli Ma'ani mentaukidi musnad ileh dengan nuksud


untr*:

l. menmtukan musnod ileh sekira tidak ada sangkaan lain;


2. membersihkan dai rungkaan lupa
3. atau dai sangkaan majaz.
4. atau dari sangkaan khusus/menolak sangkaan tidak menca-
kup unwm- "

Contohrontohnya, ialah:

l. Menentukan maksud musnad ileh, sepeni:

&>bEqtw;69
2. Membersihkan dari sangkaan lupa, seperti:
)tL,.r-Or
,t'/.
'q;q
3. Atau dari sangkaan majaz, seperti: ta-Ii#<li;t4
4. Menolak sangkaan tidak mencakup umum, seperti:

,&&,r,4
ILMU &\L|,HOH 1L
pasal 12

Musnad ileh dengan athaf beyan. ,

s$&xr\.i, --'qi*5itr6
Artinya:

"Mengathaftan Ul^ama ahli Ma,ani kepada musnad ileh


de_
,f$ff.fnot Wor, moksudrrya unruk minjetaskan deogin'tsim

Contohnya, seperti:
,$eart*ifi
Lafazh 'nE menjelaskan maksud a.t*..9
Perlu diketahui, bahwa:

1. Meskipun athaf bayan itu dimaksudkan untuk menjelaskan


musnad ileh yang menjadi ma,tufaleh, akan tetapi tidak
pasti status athaf bayan iu lebih menjela.r/<az ma,tuf,aleh,
sebab ada kalanya jelasnya itu dengan ma'tuf aleh dan athai
bayannya, seperti misat: Ada orang yang mempunyai nama
kun-yah Abu Hafasy sebanyak lima orang, sedang_
-dengan
kan salah seorang nama aalinya: tJnar. Oan oing-oranig
yang bernama Umarpun ada lima orang, akan tetapi yan!
mempunyai nama kun-yah hanya seorang. Jadi, dengari te_
dua nama asli dan kun-yahnya itu menjadi jelas untu-k sese_
orang nama Umar yang berlrun-yah Abu Hafasy:

,"ii"";a6;e
v trl
2. Athaf bayan hampir sama dengan na,atlsifat, hanya perbe_
daamya sebagai berikut:

a. kalau na'at untuk menjelaskan sesuatu pengertian pada

72 ILMU 8AI.AGTIOH
man'umya. ,e_!i ,e;i4lZg! . seaa,gran,
'"0""r, | -!/ u2
b. kalau athaf bayan untuk menjelaskan hakekat maksud

ma'tuf aleh, seperti:


J#"r,:A;,:
Pasal 13

Musnad ileh yang dibadali dan berathaf nasaq

jdi\ati,xi;
-,a v+ )- i#319-j6g4q
xtufl&q;;# l:iji(*J^i*t
efrltAA\afi.2. W4{fiIGg::rg
Artinya:

"Dan membikin badal Ulama ahli Ma'ani dai ma.snad ikh


dengan malesud unatk:

1 . menetapkan ftuhtm bagi sesuau kaLam, sebab didohult*an


oleh sesuatu knlimat yang htrang jelas, sehingga pikiran
orang memburuhkan adarrya badal, yairu bagi bailal-htl
minal-lcul).

2. Unruk menghasikan (makna hnkika dalan badal-badhi mi-


nal-lai dan badal isytirnal).

Dan Ulama mengathafkan dengan athaf nasaq untuk maksud:

l. memerinci salah satu dari kedua juz (mtsnad ileh dan mus-
nad);
2. menolak pendengar yang salah pahaa^
3. memindo]*an huhtm dnri suau perkara kepada yang ke-
mudiannya;

ILMU AAI,ICIIOH 73
4. ada ragu-rugu pada mutaknllim;
5. meragukan pendengar ;
6. membingungkan pendengar (dengan kalamnya yang tatrang
jelas)
7. selain iu dari beberapa huhtm (sepeni: unruk memilih
atau membolehkan dan sebagainya). ,'

Contoh-contohnya, ialah:

A. Dengan sistem badal, untuk:

1. Thqrir dengan badal-kul minal-kul, seperti:

{5Agr;q.
2. Menghasilkan makna hakikat dengan badal-ba,dhi, se_

perti:
{Xi;z1isa
3. Menghasilkan makna hakikat dengan badal isytimal, se_

perti: UV?,:A
B. Dengan sistim athaf nasaq, untuk:

l. rhfsit musnad ileh, seperti: flt39$1, j fu-j;t1


Bagi yang datangnya bersamaan atau tidak tergantung ke-
pada huruf athaftrya sebagaimana yang aiteringtaiaa_

lam ilmu Nah*t, perbedaan antara: .. (3 ,


fO
2. Menolak paham pendengar yang salah, seperti:

o3l U:{'G vaag diucapkan kepada orang


yang beranggapan, bahwa yang datang in Bakar, dise_
but: qosor-qolab atau yang datang itu Zaid dan Bakar,

74 ILMU BAT]I6IIOII
disebut: qosor ifrod.

3. Memindahlan hukum kepada lafazh berikutnya, seperti:

bahwa yang datang itu adalah

"ks*-*q
Amar.

4. Ada ragu-rasu pada mutakallim, tp"rfiyfri{ti"V


5. Meragukan perdengar seperti:
:klfr:- 5;e
6. Membingungkan pendengar agar ia tidak marah seperti:

ydfrotua;gtgtw
(Sebab kalau dikatakan: kamu sesat tentu mereka ma-
rah).

7. Untuk: a. takhyir (memilih sebagian), seperti:

W;:t*Urisiil
b. ibahah, seperti:

'1;'%:wsi4
Pasal 14

Musnad ileh dipisah dengan isim dhomir.

C iit&:'gA(& . ;. r!AW,r+; ifA;


Artinya:

"Adapun memisahkan musnad ileh dari musnad dengan isim


dhomir, naksudnya untuk mengqosor/mengkhususkan nws-

ILMU EAI.ACHOH 75
nad ileh itu bagi musnad saja, seperti:

q41i6o;#t
= Ahli tasawuf itu sungguh-sungguh menilapat hidayah. "

Dan selain untuk qosor, ialah untuk:

|ir$6,f*Ji
l.
"$l,!rli
Menunjukkan bahwa lafazh yang seiudah isim dhomir itu
khobar bagi lafazh sebelumnya, seperti:

2. Th'kid, seperti:

i;.3-i4j6;y;b6{iv6gJ
(Lafazh "hum" menguatkan maksud "ulaaika").

Pasal 15

Mendahulukan musnad ileh dari musnad.

q;#;|itu4.r. dt:l{d:64636;
Artinya:

"Ulama ahli ilmu Ma'ani mendnhuh*an masnad ileh dengan


maksud:

l.sebab-asalny_a; 2. menguku&an berita dalam hai pende-


ngar; 3. sebab enak mendohulukantrya;4. memaliakan nws-
nad ileh. "

76 ILMU BAI-.AOHOH
contohnya, seperti:

1. Sebab asal serta dianggap penting, seperti:

triJ"rJ#
2.. Mengukuhkan berita pada hati pendengar, seperti kata sya-
'ir:

;t{.urL
-'& Z,y? ;tii li i,tagfii
Artinya:

"Adopun yang mcngguncangkan daruan itu, iakth kejadian


hidap baru bagi seluruh jiwn pada hari kiamat. "

3. Karena enak mendahulukannya, seperti:

i'6#
4. Mengagungkan, seperti:
t%Tib
tiLes'fu);1.:;.KXr

f{ra'!U#*w ,.pnlpv16
abSj*Xi,l'-r;3)
,t$i;{-?*fi{i:tii1
Aninya:

"5. Unruk menghinokan; 6. mementingkan; 7. darurat na-


dhom ataa sajak; 8. mengharap sempana/berkah; 9. nzng-
khususkan nusnad ileh bagi masnad; 10. untuk maksud umam
kalau musnadtrya menyertai huruf salab (nafi), sebab kalau
begiu menanjul<knn umam nafi (meskipun tidok berarti keselu-
ruhannya, melain*an umamnya saja dan kebalikan dari utrutm
nafi, ialah nafi umum, maksudnya menafikan keseluruhanrrya,

ILMU B,{L]SrcH ??
tiada sebagian pun yang tidak manfi). "

Contohnya, ialah:

5. Menghinakan, seperti: tr'li6#"i1


6. Mementingkan, seperti:

t{"rJj1,:r'&;z;',{3
7.a. Darurat nadhom karena wazan, seperti:

.#t>{I:Gt_l J))3,,{1
>e'
i6443,|sii,lar5 '
Artinya:

'Cukuplah saksi bagi kecintaanku kepailamu dengan haiku,


sebabhati iru saksi yang paling adil unnrk diangkat saksi."

Dan firman Allah:


ec6361i(il6
Artinya:

"Tiadalah hoti itu berdusta terhadap apa-apa yang dia pan-


dang. "

7.b. Darurat qofiyah (ujung bait), seperti:

4$j&$tagaf .1,,9:i4g'iiJx*
qlt@lW .,.i-,564t1,fi
Artinya:

"langanlah menipurut pakaian yang bersih iu, sebab dengan

18
sabun dan air pun bisa bersih. Laksana telur yang rusak, ku-
litnya putih, akan tetapi d.i dalamnya bau sepeni bangkai. "

7.c. Darurat sajak, seperti:

33165 tii|*Jfr
Artinya:
.,. ,#wyw*
"Kataku: Kapankah bersua lagi wnhai kekasih! Jawabnya: Ja'
ngan panik! Sebentar lagi bisa beriumpa. "

8. Mengharap berkah, sePerti:


$t;Ct<q:,
!
9. Menganggap keji,, sePerti: 6rr;9ita4t
P : Perbuatan keji itu di ,'umahma (bukan di tempat lain).
F
10. Mengkhususkan musnad ileh bagi musnad, yaitu terbagi
B

E
g atas:

c
10.a. Bila didahului huruf nafi, seperti:
l>
L: ,a$t{a,1;*e.figra = Saya sama

sekati tidok mengucoPknn ini.

10.b. Kalau tidak didahului nafi, gunanya untuk tahshish, se-

perti: SLie\*.c,bu36 = sava

telah berbuat mengenai kebuuhanmu, bukan uwuk


orang lain.

ro.c. Untuk menguatkan hukum, seperti:


UiWi{
= Dia memberi barang yang berharga.

ILMU EAt tcllotl 79


Atau seperti: 4. iK181 = Kama tidak berdusta.

Kalimat ini lebih menguatkan hukum dari kata:

eq){t$ , sebab karau tarazh C,iWAi


tekanannya pada kalimat , sedangkan pada
&1
wazh(i.! jfr,ytekanannya pada lafazh
5trCt
Yang demikian itu kalau musnad

ilehnya dengan isim ma'rifat dan musnadnya f il. Ka-


lau musnad ilehnya isim naqiroh, dimaksudkan untuk

mentakhshish jinis, seperti:


o';1fir*6-;ritg
atau dimaksudkan hanya seorang, tidak banyak dari laki-
laki yang datang itu.

1 l. Untuk mengumumkan nafi, ialah bila lafazh ,fullu, di-


idhofatkan pada musnad ileh dan musnadnya disertai

nafi. sepeni: = seturuh manusia


&lqqk
ndak berdiri. Yakni: seorang pun tiada yang berdiri. Ka-
lau lafazh "latllu" didahuhti nafi, maksudnya untuk salab-
umum menafikan umum, meskipun mengecualikan salah
satunya, seperti sya'ir:
.9
!LL)1!:5,,i6y"Ky
b*wlql(r,;*\'---;
Artinya:

"Tiadalah setiap perknra yang diharapkan oleh manusia iru


bisa tercapai, sebab angin pun suka beniup dengan tidnk se-

80 ILMU BALTcIIOH
kehendak tukarrg perahu. " Sebagian tercapai, sebagian lagi
tidak.
Meskipun demikian, adakalanya angin itu bertiup sesuai de-
ngan keinginan tukang perahu.

I Pasal 16

,eufu6aa;SgplgM,
Menerangkan keluar dari muqtadho-zhohir.

Semua yang telah diterangkan di muka yaitu dari rnembuang


atau mengucapkan musnad ileh dan seterusnya, adalah muqta-
dho-zhohir (sesuai dengan kehendak dhohirnya kalam). Ada-
pun yang akan diterangkan dalam pasal ini, ialah keluar dari
cara menggunakan muqtadho-zhohir, mencukupkan dengan
muqtadhol-hal saja.

i Perlu diketahui, bahwa muqtadho-zhohir itu lebih positif dari


i! muqtadhol-hal. Maka oleh karena itu, setiap muqtadho-zhohir
adalah muqtadhol-hal dan tidak sebaliknya.
o
Contohnya:
:
a
rj L4_..96fr u'4rr,Atg|{Ktrar,pi J'6

Ini muqtadhol-hal. Muqtadho-zhohirnya begini:


)wti
(sebab yang berbicaranya pun adalah mu'allim).

'i,g{ar{fir|$*ii
*Wk;6r .:.gtfs'lsaivji
ILMU BAl-tCltOIl 81
Artinya:

"Ulama ahli Ma'ani telah mengeluarkan dari muqtadho_zho-


hir kepada
.maqta.dhol-hal. s(perti menyinpan isim'dhomir pa_
da tcmpat isim zhohir. "

Sepeni:
)6+yi1il yakni: "€,;W : arau

sepcrti:
sebariknya.
? Ai &\"tg *f iiy,:,Sg
Muqtadho-zhohir"t r,,, .Q\ ty66t Dan bentuknya

cukup banyak, sedangkan gunanya, ialah:

_!61))"63r1j9, .t. 1(sj # #K)


L(';j ,, , 31fr{r!,AtcG3!ofe ;i
ttti(;(Jsrig,!
vKj)6+V;;;j(W
,)t;JL;1W
?qL-,,391I
Artinya:

" Karena bermacam-macam faedah, yaitu untuk:

1. membangkitkan perhatian pendengar;


2. menyempurnaknn perhatian dengan membednkan masnad
ileh gebab ada keanehan);
3. menghinakan musnad ileh;
4. menganggap bodoh kepada pendengar;
5. atau sebaliknya, yairu menganggap cerdik kepada pende_
nSar;
6. mengaku jelas musnad ilehnJa;

82 ILMU BAI,AGHOH
7. menambah faedah untuk menuapkan masnad ileh, seperti:

'llfiltiitf = Ailah iru iarah Dzat tenpat meminta;

8. moksud supaya disayangi;

' r:i;l;iiiff';::'o'n" ?q\e.|bi( = *"


Contoh-contohnya, ialah :

1. Membangkitkan perhatian sami', dengan menempatkan


isim dhomir pada tempat isim dhohir, seperti:

e6@a5;p ,*,, ;,jfg atau sebarik-

nya menempatkan isim zhohir pada tempat isim dhomir, se_


perti:

5#i'pg$'at$,i1#t yakni:

Dan kalau tempat isim dhomir


-6'i:A6S
itu ditempati dengan isim isyarah, ialah untuk :

2. Menyempurnakan perhatian pendengar dengan perbedaan


kedua kejadian, seperti kata Ibnu Rowandi:

G_"JirW,yq*C, .i.,6tk 6,bUW$


Wru : i;;5,' l.t1\ifr .\.|'ij.t (WW iju *

Artinya:

" Banyak orang-orang yang cerdik sutah hidupnya


dan barryak
orang yang bodoh yang kau temukan mempunyai rezeki. Keja-

ILMU BAT,{OHOH
83
dian ini, iahh disebabkan orang yang meninggallan cita-cita-
t2a samlil sysah dan menjadikan orang alii yang berkeya-
kinan sebagai kafir Ziniliq. "

iilil*'"' it&liit5g';6 (muqtadho-zhohir-

3. Suklriyah/tahakkum = menghinakan/memperolok-olok-

kan, seperti pendengarnya tuna netra, katanya: I (g U ,

jawabnya:
lalu
Ifir'* ; seharusnya |F,r;*
sebab kalimat jawaban atas pertanyaan. Dengan lafazh

rj; itu berarti menghinakan orang buta.

4. Menganggap bodoh kepada pendengar, seperti kata Faroj-


daq:

'.. q V6V'
Artinya:
t1!4 EJ .
t. #,# OCWJ
'Semua itu adalah bapak-bapol*u yang menghimpun ke-
agungan, sihkan knnu mcndatangkan kepadoht orang yang
sederaja dengan mcreka, bila kau dapat mengumpulkan pada
kami, wahai Jarir!"

Muqtadhozhohirnya:
dE)#
5. Kebalikan dari nomor 4, yaitu menyindir dengan kecerdas-
an pendengtr padahal ia bodoh, seperti katamu sambil ber-
isyarat kepada satu tujuan yang perlu dipikirkan:

btftt:,e = Inimatcsudku

6. Mengaku musnad ilehnya sr.dah jelas, padahal belum, se-


perti contoh nomor 5.

84 lrfu r^Laclt(x{
7. Menambii*r faedah untuk menetapkan musnad ileh, seperti:

',b'6 t.5;&r;q l$tni


muqtadho-zhohirnya: tllA ,..)
t*azh ,alJ sebelumnya.
F , sebab sudah ada

8. Supaya disayangi, seperti:

*r6j-;t At=. ; G:rtiti i t& t# t


,!:$
-
#U$r(d;i"cil1t
Artinya:

"frhhai Tfuhanfu! Hamba-Mu yang dwhaka telah mendoa pa-


dn-Mu serta mengahti dosa-dosatrya, beri tobalnh dia de-
ngan toba yang dapa menghafus segala kel<alutan dori hati-
rya. " (Yakni, agar hatinya ikhlas ke hadirat Allah semata-ma-
ta).
Muqtadho'zhohirnya:

L:9,!5 4L tij,;r if;;G6t 6,


d)
9. Menakut-nakuti, seperti firman Allah:

c($tiSle6t;irV;$$:{fi"{ir(A-st
i

ftj.|'l (f "ontot
I
d- dalam bait
,1rffio-zrrorrirnt^,

$ q6 ;4i@ g; .i.
2gt(&6{tt,pVa"
ift b rqlti -,$f *, y'J6 + &r*&
u\{u a^L^olloH 85
Artinya:

"Dan.sebagian dari menyalahi rutqrudho_zhohir,


iatah: t.
mema.Un-gkan tujuan pembicaro: atau 2. t tjuan penatva ke_
ry$ selai1 rujuan yang dimaksudnyo se^ulo, ,"iob
DMwa fiulah yang paling tepat dan lebih baik diucapkan"iriu
ii;;;;,
dttatryakan, sepeni kisah Hujjaj dan eoba,tsaro.,,

Contohnya:

l. Hikoyat Huljaj: la pernah mengancam akan menviksa se_


orang penya'ir bernama eoba,tsaro, dengan katanya:

,pasti
aku membawamu sambit
ft';li'1"&r/y
diikat dengan rantai. ,,

Jawab Qoba'tsaro:

;iWFnge**ii-;
"Semacam Raja, pantas saja membawa kuda
hircm dan kuda
putih. "

= "sesunssuhnva Adham ia ran-


X\Xijf|'q'(4
Jawab Qoba'tsaro:

ti,#Jltl,yf'QtriKd
"Sungguh keadannnya cekatan, lebih baik dari bebal. ,,

Qoba'tsaro selamat dari ancaman Raja Hujjaj, sebab ia pandai


sekali menyusun kalimat untuk memalingkan pengeftd;;;_
caman Raja Hujjaj.

2. Menjawab pertanyaan dengan jawaban yang tidak sesuai


dengan yang ditanyakan, sebab itulah yang paiing layak di_

86 IlLU B L/Gloll
tanyakan, seperti firman Anaht ./+ di[f a;$fA
: 'Mereka itu menanyaknn kepadanu tentang tanggal bulan. "
(Yaitu mengapa bulan itu mula-mula terbitnya kecil, lalu
membesar, lalu purnama, lalu mengecil lagi sampai akhirnya
tidak nampak.

Lalu dijawab oleh Allah dengan gunanya, yaitu firman Allah:

Artinya:
dti;o6,bgAi
"Katakanlah! Keadaan bulan begin, untuk menentulcan waktu
bagi nanusia dan waku mengerjakan ibadah haji. Sebab se-
baiknya mereka in menanyakan gurunya keadaan bulan iru
begiu prosestrya. "

Pasal 17

Tentang ILTIFAT, Memindahkan ibarat).

Sebagian dari menyalahi muqtadho-zhohir. ialah ihifat.

t,4u#6iu5...UW#'LW
Artinya:

"Adapun ani ibifat, ialah meminda&an suatu susunan kali-


mat/ibarat dari sebagian jalan ke jalan lain yang dipandang
layak. " Sepeni dari khitob ke gaib atau ke sebaliknya.

Jadi arti iltifat io, ialah memindahkan suatu ibarat dari seba-
gian jalan yang tiga macam, ialah takalfum, khitob dar, gaib,
ke jalan lainnya, seperti dari takallum ke gaib atau ke khitob
dan sebaliknya.

ILJ{U BAt..6}r(,r 87
Contohnya:

l. Dari mkallum ke khitoh:

o;:*3$YaFG';tr'*rx'-as
Pindah dari O (takalrum) ke 'bjlrJ (khitob),

asalnya: ,g..JAl;
2. Dari takallum ke gaib. seperti:

,:U.',V;-a, j!fr AttrXzl(it


f phdah

lljYligl
dari rtakaltuml ks -oV.!
r(3 tc^tt.
Asarnya
6jA
3. Dari khitob ke takallum, seperti kata Alqomah bin Abduh:

s*eAie4ft^w
$;ll,c;2,-,r,3,U
4;s:t65M,a;K_
ffiY#;r&s,ui
Artinya:

"Tblah menbinasakan kepada kama hatimu yang sangat ingin


mencai peronpuan yang cantik. Sesudahrrya kamu tidok rru-
da lagi dan sudah hampir nm.

Hatiku telah memaksa alat unruk menemai Nona Inila, pada-

88 !-YU ilt.adrorr
hal sungguh jaah dan lamn wahu yang harus di tempuh ilan
lagi banyak penghalang yang hebat antara kita dengan dia. "

Yang menjadi contoh, lafazh: q 61K


asalnya i _&i ; dari khitob ke takallum.

4. Dari khitob ke gaib, seperti:

3;'i;"46b'W asalnya:

.,t,*r:,
5. Dari gaib ke khitob, seperti:
$agys:atd,Au
asalnya: '4,rqt sebab lafazh:
,-lrd_W
itu kalimat gaib.

6. Dari gaib ke takallum, seperti:

iLAbssiies;grUi-gftrii
(-Y I
asalnya:t l,---\ Adapun kebaikan dan guna iltifat,
ialah: , L4.*..?

. ?Egqd+q6rz.J6
,_;:LK.E.Ltrrt
Artinya:

" Adapun jalan kebaikan dan gunanya, ialah unuk mcnarik

perhatian pendengar kepada pembicaraan iru dan ada lagi


gunanya yang khusus bagi sebagian bab. "

ILMU &{tro[ofl 89
Maksud iltifat itu, ialah untuk:
l..Menarik perhatian pendengar kepada pembicaraan itu se-
babTlwa manusia itu suka tertadk olih sesuatu hal yang baru.
Pilamary orang sedang berbicara dengan suatu ,1t.1. iuiu
berpindah kepada sistem lain, biasanla suka menimbulian
perhatian yang sungguh-sungguh, tidak membosankan.

2. Dq^d..u tagi faedah yang khusus, seperti dalam pengertian


surat Fatihah.

Mula-mula orang ingat kepada Allah aengan u"apan;dl,*-:t


lalu mengingatkan akan sifarsifat Xan aenzan
ff)l;fijt
tentu menimbulkan perasaan cinta kepada-Nya. Lalu disusul

dengan kalimat t'nlf;i46 (Raja pada hari kiamat),

dapat menambah rasa hebat dan menimbulkan rasa takut, me_


rendah-kan diri dan mengharapkan rahmat-Ny a.

Kemudian disusul lagi dengan kalimat:


lifi AgSib-!$L
tentu dapar menimbulkan perhatian yang lebih sunqguh_sunq_
guh dan lebih mantap dengan kalimat khitobnya irul-

Dan rermasuk iltifat pula. ialah:

A.
_Memindahkan pembicaraan dair mafrod ke tatsniyah atat
jamak dan sebagainya. sepeni:

I. Thtsniyah dari muftod: '&egff asarnva

'r*odr
2. Tatsniyah dari jamak:
fr!-"ai^_1.!i mak_

sudnya:
6r = beberapa kali.

90 Iu\{u &{r.]tCBOH
3. Jamak dari mufrod: maksudnya:
,., .l -.'
lgttlt
g1|*tJtsrJ
4. Jamak dari tatsniyah:
fu"!;*c;
maksudnya: Kq6*;;lt
5. Mufrod dari tatsniyah:

-2, ,v1,q/bl67ll&j
u5643 i S"ctuti)
ott 6)i,1, 3;-aqsii,! .i. E t$&t1368
Artinya:
"Kalau karut mengharapkan kebaikan, unggulah kepulangan-
ku nanti bila orang-orang yang mengumpulkan buah sanat
dai keturuna 'Anzi telah kembali dari bepergiannya.
Sesungguhnya mereka berdua orang-orang yang mengumpul_
kan buah sanat, karena sesungguhnya c:ontoi iru iehinspa
kembalilah kedua pengumpul buah iru.

Asalnya: :irAr;ArItS
Mufrod dari jamak:

Artinya: tLbt'tiu$1,^35Q!{"
"Adapun kafilah Dzubyan, sungguh telah lepas sandal dai

koki-kaki mereka. "Asalnya: tJcfll6|-J-{y

ILMU BAI-^6I|OE
91
B. Memindahkan dari:

l. Khitob mufrod ke tatsniyah, seperti:

,t'ii$*$i(KtKicriult#lstirw
asarnya:
4 35i;
2. Dari khitob mufrod ke jamak, seperti:

l';h@q'#tW:,i asalnya:

leyt,fii{(sl
3. Dari khitob tatsniyah ke mufrod, seperti:

-,;&6K,io; asalnya: 'rl!;;i


4. Dari khitob tatsniyah ke jamak, seperti:

"L-4 fi$tJ;;v.,.,3, l{.fu,(6i


asarnva:
lK&sr4l;
5. Dari khitob jamak ke mufrod, seperti: ljj$
qfuyi, iSTJtWg asarnYa:

6. Dari khitob jamak ke tatsniyah, seperti:

asalnya:

lii;E*r;1)

92 ILMU BAT-'OIIOIT
VJiyl-*tg$;.,. !;i;!i!c6tw,
Artinya:

"Da termasuk khw nuqtadho-zhohir, iaW Ulatna menda-


tangknn sega f
il madi unuk afti fiutaqbal dat Ulnma sul<n
menibalild<an ujung t alinat pada tempat uiun| l.ainryadengan
nakud wu* rncnaapuban Taeaan juga don Ulmm sula me-
n g eluarkan sy a' iran, Y airu :

tltzz
OJI+41 *+r1 iit bV .2. 13t|1.;L1a ?#t
Artinya:

'Adapun daerah palang pasir/tanah belnntaratrya pmuh de'


ngai debu, seolnh-olah rupa ta ahnya in lal<sann langit.'

Maksudnya:

"Mefiyerupakan rupa lnngit yang peruh dengan debu seperti


,upa taoah, sedangkan kalott tttobu sya'ir iru.diartiknn sepin-
tas lalu, berani menyerupakan rupa langit kepada rupa ta'
noh.'

C ontoh-contoh lainnya, ialah:

l. Segat madi untuk makna mustaqbal, karena tahaqquqilwu-


qu' (pasti terjadi), seperti:

. d;tu*496*;fiv'#$
u tn
/ylt{. -a;j$rJrlA.'
c4
asalnya:
^,
[.yu l^l-slotr 93
2. Isim fa' il untuk istiqbal, seperti: 7r,
ta'( 'e6ti' de
asalnya:
r!'
3. Isim maf'ul untuk istiqbal, seperti:

o6tr3ffiS"l$i u,"r,y",

Dan para Ulama


_suka mengadakan qolab, yaitu menjadikan
salah saru dari kedua juz kalam ditaruh di tenrpat lairLnya. se_

perti: :
4,ittglai3t*j Dipertihatkan
unta itu ke danau.

Asarnya:
$Afy,igir*j =Dipertihatkan
danau iru ke unta.

Contoh tersebut termasuk khilaf muqtadho-zhohir, sebab me-


nurut kaidah: Setiap barang yang diperlihatkan itu harus disu-
kai oleh yang melihatnya. Danau disukai oleh unta dan unta
menyukai danau untuk minum. Jadi, diperlihatkanlah danau
itu kepada unta, bukan unta yang diperlihatkan kepada danau.

94 ILMU BALACHOH
BAB III
TENTANGMUSNAD

Pasal I
Tbntang membuang musnad.

L#;.W VIrIJ6 .t. G:i.fr q {fl ,L'ti_


Artinya:

"Musnad boleh dibuang, dengan alasan sebagaimana


yang telah-pu1
djlerangkan dalam musnad ileh dan pari Ulama
telah mewajibkan adanya karinoh yang menunjul*an nwsnad
yang dibuang in unruk diketalwi.,,

I . Karena sudah dimaklumi, sepeti: 1-!,,1 aaUmmenjawab

pertanyaan: atau kara sya,ir:


?
fliil
'&'.$i\olA{i6
';JgrlS$L, *it it'.",ii
*'
;-43tf, )tfr*:
u-#
!j+x*rvJ54 *-Yt
Artinya:

"Barang siapa yang pernah benempat tinggal di Mailinoh,


maka sesungguhnya alat dan fudalu si eiyar pernah nangem-
bara di sana. "

seharusnya: q*$g;;,$FOy Khobar

36 dibuang'

2. Karena sempit waktunya, sebab merasa sakit atau memper_

ILMU BALACHOH 95
sinskat, seperti: gjl${Ag-o{yW"is,5,Jf

Asarnya: :;J$'t t*t sebabrarazh .1g


bukan mubtada, sebab berada sesudah 6 , ..OurlgUo
tidak masuk kepada isim selarnanyiluga.
";
Perlu diingatkan, bahwa ketika menbuang musnad itu wajib
ada karinah yang nyata atau dikira-kirakan

contoh yang nyata, seperti:

,J;lr. flel,gi"t5npt'bta$i6e4j
Asalnya:
it WtJ;fi ' sebagaimana dalam aYat

lain:

&16;'r'w
Contoh karinah yang dikira-kirakan, seperti:

.. ., . .,i4+ee6b:-,'24,
,i.@,'*j$ryi -7'' "'/
Artinya:

'Harus menangisi kepade Yazid, dua orang, yairu:

1. orang yang memohon banruan waktu permusuhan, sebab


Yaaid yang membelarrya:
2. Orang memohon bantuan dari bermacam-mncam kecelaka-
an (sebab Yazid yang menolongnya).

95 [-t\fu B^t_^oHolt
Asalnya:

06- 4,j Jv & *',;l$"it,#


t/i.',t' f
rt
ta
.*r-Pc,97)V
)>,
I

I
Pasal 2

Menzhohirkan musnad,

UA.n
Artinya:
#tu,j f6t .t.,ii) Mq #J ";t

l
"Adapun perh mengucapkan musnad itu sebagaimana yang
diterangkan dalam mengucapkan masnad ileh atau supaya di-
E
b ketahai rutsnad iru dengan f
il ataa isim. Maka dengan demi-
kian akan memberi faedah kpada orang yang diberi kabar
t (pendenganrya). "
,
Adapun faedah musnad dengan f il atau isim, ialah:

L) l. Dengan fi'il memberi faedah kepada:

< t-l,tslz 24./4i I a l/.


e3t4!s.\;Jt"t tA = Tajaddud (berubah) dan

huduts (baru).

Maksudnya: 1. Yang dimaksud dengan jahaddud, ialah:

:
#ju,#lt|tllu: Bersamaan musnad iu
dengan zaman: madi, hal atau istiqbal dnn ruka berubah-
ubahhidak tetap.

ILMU BALT{GIIOII 97
2. Dengan isim, ialah untuk tsubut, yaitu:

t#,YY15;4rt){4t;att#
'eqt
Artinya:

"Hasilnya bagi musnad iteh iru taap dilalnhnya tanpa


-masnad
likayidi dengan
dikayidi zaman (yakni menunjuldin
zanwn menunjul*an taaphiaak bLr_
ubah)." .,/., -. t_
i;ts$jiis
?bfi1$a
Contohnya dengan fi'il, seperti: (';U:(fit:
(sewaktu-waktu berubah).

Contoh dengan isim. sepeni: (tetap saja ber-


f{65$
diri). Kecuali bila musnad itu mempunyai muta,allaq yang di_
simpan, seperti dengan zhorof atau jar-majrur, maki'muinad
itu kemungkinan menunjukkan tajaddud kalau muta,allaqnya
dengan f il atau tsubut kalau muta'allaknya dengan isim, se-
perti:

! tb *5, *i l,frA,s, fii{fi


I

Takdirnya

#fui 't;fiiii'-'trAast l;(tut


!H
98 ILMU BALAOHOH
Pasal 3

Musnad dengan isim mufrod atau fi'il.

'43t1U,Kl(g; .i. {.iirt dG* tjliu


Artinya:

"Dan Ulama membikin musnad dcngan isim mufrod, sebab ti-


dak memberi faedah uwuk mcnguatkan huhtm dan buknn sa-
baby (dhomir), sepeni: Z,thud iru pokok kebersihan jiwa. "

Perlu diketahui, bahwa:

1. Makna mufrod menurut ahli Nahwu itu bermacam-macam,


ialah:

1.r daram bab i'rob: U;#*i,fuL4V : Worn


yang bukan tatsn$ah atau jannk.

r.2darambabatam:
murokkab. Kl5*V
= Bu*antafazh
yang '-''
1.3 daram aaa niae:
\$A!I6W;4V : hraztt.
yang bukan madof ataa serupanya.

1.4 daram bab khobar:


w15x(*,A6 = ufon
yang bukan jumlah atau serupanya.

Arti yang terakhir ini yang dimaksud dalam fasal ini (ilmu
Ma'ani).

2. Yang dimaksud dengan sababy. ialah:

ILMU B IAGHOH 99
A#Gff,'&qv,
Artinya:

'Kaitan antara masnad dan masnad ikh. "

Seperti: &r is"!bl4';{176 {;5;6

iittyit3t 6SJy .,. *r:tfq i62'i6t


. .W*iqtawt;
A rtinya:

"Adapun keadaan rutsnad dengan fi'il, maka gunanya untt*


mengkayidi dengan waktu serta berfaedah kepada tajaddud.
Musnad dengan isim, gunanya unuk menunjukkan tetap dan
selamatrya- "

Pasal 4

Mengkayidi musnad dengan marmulnya.

.t. ]-K-rt't?fr65i
Artinya:

"Dan Ulama mengkayidi (mengikat) musnad seperti fi,il dan


f il karena memelihara kesempurnaan kalam.
serupa
Dan mereko meninggalkan taqyid karena berfaedah, sepeni:

100 Il-l\iu BATMIOH


menutup atau karena menggunakan kesempatan (dal-am walAu
sempi|. "

Maksudnya:

l. Musnad in baik isim nnupun f il suka ditalqidi dengan


ma'mulnya, yairu dengan maf'ulbih atau maful matlak,
nwf'ul fiih, maf'ul-lah, naf'ul-ma'ah atau yang menyeru-
painya, seperti: hal, tamyiz, istisna dsb. Unfi* menyempur-
nakan susunan kalnm dan menaapkan hulatm, sepeni la-

fazh: K{LJCI , kbihkhusus dari

.g;; ,+|,^t'L!)q;
tebih khasus dari t$.rl5 dan sebagainya.

2. Syibih f il, ialah: Masdar, isim fa'il, isim maf'ul dan seba-
gainya yang suka beramal seperti f ilnya.

3. Dan boleh tanpa tanryiz sebab mempunyai guna, yairu:

3.1 Menyembunyikan kayid dari wal<nnya atau dari tempat-


nya atau dari sebabnya, dari rutkhotob dan sebagainya;

3.2 Menggunakan kesempatan yang ada dengan mendadak


yang tidak memerlukan pembicaraan yang panjang;

3.3 Tidak diketahui kayidnya;

3.4 Tidok perlu menerangkan kayidnya.

Kayid dengan sifat dan idhofat.

.r-
J66ql:r1UA^*"
i3iv*r;a6{5i
TII{U BAL]{6HOH 101
Artirya:

"Dan Ulana mengldtususkan musnad iru dengan sifut dan


idhofa dan kadnng-kadnng mereka meninggalkarurya sebab
ada yang mengharuskan membedakannya. (Yaiu menaupi
atau tidak sempa arail fidak diketahui). "

Musnad yang disifati, seperti:


'oa($agl
Musnad yang diidhofatkan, seperti: g_tg!41
Kayid dengan syarat.

bIfi *61i AL-'ll|


t ;,. E1s; & Ug;
Artinya:

"Dan keadaan musnad diika dengan syarat, maksudrrya unuk


mendopotkon mokna adat syarat itu. (Sebagaimano yang dite-
rangkan dalam ilrut Nahwu). "

Conrohnya: Aqi6+5Lb = Mengkoyi&an


memuliakannya nutakallim kepado memaliakan makhotd, e-
padanya.

Pasal 5

Musnad dengan isim nakiroh.

t**5it#'i{rjEa .,.t#frfivt1t4K;
LO2 ILMU Mlrrcllot
Artinya:

"Ulama membikin musnad dengan isim nakiroh karena meng-


ikutsmaknn kepala musnad ileh atau mengagungkan aau
merendahka atau tidnk mengetalwi aaa bemnkwd umun,,,

Contoh-contohnya, ialah:

r. itba', seperti rafazh hadirun: jbL ?W:tlE'rgJ


2. tafthim (mengagungkan), seperti lafazh "hudan', pada la-

razh: -l*,i*it**14t6:i,41
3. haththa (menghinakan), seperti:

U4%u,q$;Jgt-aU
4. tidak menfetahui dengen pasfi, seperti lafazh ',syairun,,:

32t1,r,ts
5. untuk mengumumkan, seperti:
9-6'^5
Pasal 6

Musnad dengan isim ma'rifat.

Artinya:
Q*xt\4,.t, i46;66ri
" Para Ulama nenbikin nwsnad dengaa isim ma,rtfaL nuk-
sudtrya untr* memberi faedah kepada pendengat 'taltwa ta
mengaahui okan nisbah, bahwa ma*sud masnad in memang

ILMU BALj\CIIOH
103
untuk musnad ileh atau untuk mengetahai akan kelazimaa hu-
kum."

Yang dimaksud dengan:

1. Mengetahui akan nisbah, bahwa musnad itu untuk musnad


ileh, sebab meskipun si pendengar mengetahui maksud mus-
nad ileh dan musnad itu terpisah, belum tentu dia mengetahui
akan hubungan dia dengan mukhotob. Contohnya:

afi'*.s Zaid itu saudaramu. Si pendengar mengenal

Zaid dan dia mengaku mempunyai saudara yang belum me-


ngenal namanya.

Dengandikatakan, 6gljj mengetahuilah dia bah-

wa saudaranya itu Zaid.

2. Lazimur_hukum. iarah:

Artinya:
{eD4$v66g
"Keadaan rrutakallim mengaahui kepada zat hukum. "

Seperti: 'lF *.5 = hid iru saudaramu.

Dengan perkataan itu mutakallim memberitahu kepada pende-


ngar, bahwa dia pun mengetahui bahwa Zaid itu saudara pen-
dengar. Thkut dituduh tidak mengetahuinya.

P&sal 7

Musnad dengan diqoshor.

'iistlti;ugg JA'i' sitwv;,$;


104 ILMU Br{t-,lEtIOg
Artinya:

"Dan Ulama mengqoshor ftcpada nwsnad yang dima'ifat


*iil'i"ieo" u,,ru* menyatakan aau mubalaghoh/
^ofiia
iiisiiiii*"ko, dari kebiasaan ienistrya' sepeni: "Hindun
. iulah Yang baleg. "

Mendatangkan musnad dengan isim ma'rifat, untuk:

1. thhqiq (mengatakan satu-satunya, lainnya tidak ada)' se-

..
pertr: )a li f ,.z"

#ltJu)
Maksudnya: Satu-satunya pea guasa adalah Ztid'

Dan alat ta'rif dengan alif-lam, maksudnya bermacam-ma-


cam, Yaitu:

a. Lit-ahdi dzihni, seperti: : Taiditu


dialah yang Pergi-
iW'$
Yang diucapkan kepada orang yang telah mengetahui adanya

yang pergi itu. Atau seperti: )Gfl96r)


b. Liljinsi, yaitu mencakup seluruh jenis, seperti:

Artinya:
*"*trAfl
"sesungguhtrya seluruh manusia pasti dalim kecelakann' "

c. Dan lain sebagainya yang akan diterangkan nanti'

sePerti: = hid iu
'r:"Wr!ril"'"*n'h' 4if$
IMU a r.'l6nofl 105
= A ahtempatmeminta, tainnyatidak
tfr:' i$taif
pasal g

Musnad ileh dengan kalimat jumlah.

$:it ;$o;irK :t( .t. b- e;t#{W


Artinya:

"Adapun musnad dengan kalimat jurnlah


(ismiyah at 1 fi,t;_
yan) karena menjadi sababy (atau mencokup
yatru,mempunyai dhomir yang kembali
kioaaa irii"
kepada'rrursnoa iiiit
aan.karena. untuk menguatkan hukum, sepeni;
Zikir iA mi_
nunjukkan ke jalan ahti Tasawuf.,,

Contoh Iainnya. ialah:

I.sababy, seeerti: i!).(16f:-i ooo r, d itusauauy.


2. Menguatkan hukum, yaitu tetapnya musnad
bagi musnad
ileh atau meniadakannya, seperti:
iliU., atau

i6fuiu
Perlu diketahui, bahwa menguatkan hukum itu hanya dengan
jumlah fi'liyah.

i1+"1 7K$ tl;i; ., : q44y aeifuf


Artinya:

"Adapun membikin masnad dengan jumlah ismiyah


-mengandani dan fi,li_
J!!o!.":"n"
ouroratannva, kar:ena toraon iie
106 ,..MU anr_Acfio,
Sebagaimana telah diterangkan, bahwa jumlah ismiyah itu fae-

d^h"y^, : Menuniukkan makna yang


?lifrV;;$J
tetap dan kekal.

Dan fi'riyah: ,-iI6;:4 : Menuniurt<an peker-


jaan yang berubah, yairu madi, mudhori/mustaqbal dan hal.

Adapun syarat-syaratnya tergantung kepada ibaratnya yang


terdiri dari bermacam-macam adat syarat, seperti contoh beri-
kut ini:

l. bi#jfritV : hid iru kalau katru,t


menemuinya rcnru mertuliokan kepadama. Maksudnya: Mem-
beritahu adanya memuliakan Zaid itu dengan syarat ditemui
dahulu.
.,
(Huruf syaratnya dengan cr! ).

, ',A;;!i:#tti:?5 = zaid in bita kana menemai-

nya tentu mernuliakan kepadatru. Maksudnya; Memberitahu


adanya memuliakan Zaid itu ditangguhkan kepada adanya me-
nemui.

(Huruf syaratnya dengan rit

Pasal 9

Musnad yang diakhirkan atau didahulukan.

,'{q** -i.g7':G;"{t1rliv
ILMU BAT-ACIIOII L07
Artinya:

"Dan Ulama mengakhirkan kepa4a musnad karena asalnya


dan mereka suka mendahuluktn masnad, maksudnuo ,nrrii,
meringkaskan hukum mtsnad iteh dengan musnad iru.',

: riada pada arok surga


?,fiiffLilfix;;r!3W*
Maksudnya: Arak surga itu sama sekali tidak menimbulkan
kerusakan meskipun rasanya lebih lezat dari arak dunia.

Berbeda dengan contoh seperti:


{:1r* : Tiada ke-

;,y:bw,,%;r:;:#irk
dibaca: .15 a37 = r"*
Maksudnya: Sama sekali dalam eur,an itu tiafui keragunn,
berbeda dengan kitab-kitab lainnya yang memungkinkan" ado'_
nyo keraguan, sebab sudah ada yang diubah nasiahnva.

4,3i,*tV56.i,
Artinya:

"Karena memberi perilgatan atau untuk mendapatkan


sempa_
na (berkah) atau merindukan, sepeni: berbahigia ahli T;;_
wuf dengan sanpai ke hadirat Aliah.

Contohnya, ialah:

l. Untuk tanbih, seperti:

;tffi!,ajr:r'
Artinya:
4 ; r. 66 6;r*;p I
"Baginya banyak cita-citanya dan tidak habis karena
banyak_
nya dan cita-citanya yang kecit-kecit lebih besar darijada

108 ILMU B,AI,{OHOH


nmsa, " (Menakan tempo lama uwuk pelaksanaanrya).

lafazh: A didahulukan dari paro , sebab kalau dida-

hulukan lafazh itu khawatir dijadikan sifat, sebab lafazh


f-.-!
p-tS tu isim nakiroh jadi mubtadah, sangat membutuhkan
'kepada sifat.

2. Untuk tafaul (mendapat berkah), seperti:

?G.*ilxtfifiji .,. 1;ir'tt;ralrsi4


Artinya:

"Berbahagia hai-hari iru dengan tanda pada mukama dan


menjadi indah sepanjang tahun iu dmgan adanya karu,t. "

Lrfazh nU didahulukan agar mendapat berkah.

3. Untuk tasyawrruqi (merasa rindu), seperti:

"t9..-..
4iri
.,
fiSgr:at "r'
Artinya:

"Irulah tiga nncam yang menerangkan dunia dengan kebaik-


annya, yairu: 1. matahari pada waku Duha; 2. Abu Ishaq; 3.
bulan. "

Lahzh 44,511 musnadnya didahulukan, agar menimbulkan

kerinduan hati untuk mengetahuinya. Dan seperti contoh da-


lam bait tersebut.

ILMU BAII6HOH 109


BAB IV

TENTANG MUTA'ALLIQ FI'IL (MA'MI,]LNYA).


f
Bagi il itu mempunyai bermacam-macam muta'alliq (lafazh
yang mengikutinya), yaitu: beberapa maful, hal, tamyiz dan
sebagainya yang merupakan pelengkap maksud f
il itu atau
keterangan waktu, tempat atau kelakuan dan sebagainya. Dan
dalam bab ini akan diterangkan mengenai perlunya diterang-
kan, dibuang, didahulukan, diakhirkan dan sebagainya, seperti
mengenai hukum ma'mul dan sebagainya.

Pasal I
Tbntang kedudukan ma'mul.

'{i1,i *,gv-u:x6i,:li;
a'fi,ei| \- v

Artinya:

"Adapun f
il besena maf'ulnya seperti f il dengan fa,ilnya
saja mengenai tujuan berhtmpuhrya il, f fa'il dan nnf,ul in.,
Adapun tujuan adanya fa'il, ialah unok menerangkan yang
mengerjakan sesuatu pekerjaan (subyek) dan maful untuk me-
nerangkal yang terkena pekerjaan itu (Obyek).

Contohnya, seperti:
iN'"r-5;3--;t
pekerjaan; 0L!_j :
y an g t erkena p ekeri aan.
yang mengerjakan dan
w
Atau seperti:
WU:'t frerr
110 TLMU BAI]I6IIOH
tl6 grri;rl-$ .r, &yj6:li,-/r:tg
Artinya:

"Adtpun rujuannya, ialah memberitahu mengenai pemakaian


salah satu dai kedua teman f il (iaW fa'il dan nnf,ul), ru-
rutlah olehmu!"

1. Mengenai f il yang muta'addi, sebagai berikut:


z.<
'e):#rlt$fu
la
,tfi,fu: 56u t,''6
",xAi
iJetG,et6;6;
Artinya:
-K,*15'E;
"Adapun f it yang bukan qosir (bukan lazim) yairu f il muta-
'addi, bisa diperhirungkan sepeni f il qosir saja ketika keada-
an maksudnya mencakup akan adanya nisbat fi,il saja.':

,"0,n, A) iti K;; . (n,ir qosir) dsb.


Dan bahkan f il yang muta'addi pun ada kalanya:

a. Bermaksud memberitahu dengan terkenanya pekerjaan ke-


pada maf'ul tanpa memberitahu fa'ilnya, disebui: nnbni

mnf'ul (mrbnimajhul), seperti: S$;;, :,t4i.6;


b. Bermaksud memberitahu sampai dengan fa'il saja atau me-
niadakannya tanpa memberitahu kaitannya dengan maf,ul,

sepeni: 5t:_:ja,4tli6ry dan

seperti nrman r'nx,


ijfu 69!3 trf, t*0,
,51fit

Wt8:;rg
111
mafur 'dj& padahal f il muta'addi; atau seperti

;,'git6-,r3i-d;.'rit6
"t!;'wufr
Maf ul-maf ulnya dibuang.

Pasal 2 I
Membuang maf ul

Hlb+6)1ai-,.di1!WG.4
)6{!, A!}iL# .,. rG;_iEt)4)$ b
Artinya:
"Dan maful itu biasanya dibuang dengan maksud supoya ber-
sifat umum, sebab tak lazim menyebutnya karena memandang
fasilah (ujmg kalimat), memberi pengertian sesudah samar,
mempersingkat, seperti telah sampai orang yang bergembira
dengan zikir-zikir.' (Yakni kepada deraj at yang tinggi) .

Contoh-contoh lainnya, ialah:


1. Ta'mim, seperti:

= Sungguh telah ada dari

kamu sesuatu yang menyakiti. Yaloi: kepada setiap orang.

AtaunrmanAuan, pitiStiSbl$h( yakni:

/a7t, I , a_, 1L , .,
,*1W$1ir5
2. Hujnah (istijhanudz-dzikri = rak lazim menyeburnyat. sepeni
kara Siti,Aisyah r.a.:,{16i1;o+SSU

),t2 ILMU Blr-alr(x


= Saya tidok mzhha dari beliaa (akan farjiltya) dan beliaa
tidak melihat dari saya (farji saya).

3. Fasirah, seperti nrman arun $1661!i.rl,!5v


yaknii !56Vi atau firman-Nya:

-fii!,;(
f ;*fJ,L.W ryi. 34; Y
".t 6 a*!,_
4. Tafirim (memberi pengertian), w"rti'- lftq)A$V
yakni: /{,q {qtig;Gdi
s. rkhrisar, seperti: trtUytr'atrS , ya*ni:
(
tt564j 6
,""
e(i{t, {Krg
t*r, ,,A\i"^;r:\l
{Ai'g
Pasal 3

Tentang maf'ul dsb., yang didahulukan.

a33 4rt# -t. ,p$o1i,;*ltrg


Artinya:

"Py ly["tiru suka darang sebebm fi,i|, natsudttya uwuk


thakJlshish, dinnggap penting, menganibit berkah dai neneti-
hara fasilah (ujung kalinat). "

Contohnya, ialah:

ILMU A^Llatlolt 113


1. Thakhshish, seperr, r!'ifol 33 Hawa kewaa rafa

ssya taha (tain tidak).'oi$t au$ i5 -a'$


- Harrya kepada-Mu kami nenyembah dan hanya kepada-
Mu kami memohon penolongan.

2. Thhammum (ihtimam), seperti: .,:$r-s4


= Hanya kepada Nabi Muhammad saya mengihtti;

j;rN6'aw; ,{J,yflt4t*,
-ffiX6ilieC
3. Thbaruk, seperti:

ffit
4. Memelihara
6b1i urlt;r;l4p4
fasilah, seperti:

, r, t Wf-*;'li /;t r,. ljLi i;'i&


t

ffiW.*1t63 .,.1iqeY6{*6
Artinya:

"Menaapkan huLamlah kamu bagi ma'mal-mn'mul lainnya


dengan hu)atm yang telah diterangkan dan rahasianya dnlam
menenibkan ma'mul-ma'mul itu termnshur. "

Perlu diketahui, bahwa:

1. Ma'mul-ma'mul selain maf'ul pun hukumnya sama dengan


maful, adakalanya baik disimpan di belakang dan adakala-

nya baik di dahulukan, seperti:


U;q'i{:;
714 ILMU BALAGIIOH
imendahulukan hal).

Dan kalau ma'mul-ma'mul itu berkumpul, yang diharuskan


berada sesudah f il dan fa'il atau sesudah mubtada dan kho-
bar, ialah:

1.1 Na'at, sebab sifat itu dimestikan bagi mausuf, lalu

1.2 Thukid, sebab taukid itu hampir sama maksudnya dengan

na'at. sepeni: I 'ii.rilti :; . sama dengan:

L;7$;L*f;E
9-,n
: raru

1.3 Badal, sebab badal itu menjelaskan mubdal-minhu; lalu

1.4 Athaf bayan, sebab athaf bayan pun menjelaskan ma'-


thufuya.

2. Kalau berkumpul maf'ul-maf'ul itu, yang harus didahulu-


kan, ialah: maf'ul bih; lalu mashdar (maf'ul-mutlak), lalu
maf'ul-lah, lalu zhorof zaman, lalu zhorof makan, lalu
maf'ul ma'ah.

ILMU BAI]GIIOH 115


BAB V

TENTANGQOSHOR.

Arti qoshor, ialah:

dvts,qsl,a
Artinya: "::VOttr/,W
'Menenrukan sesuatu perkara bagi sesuatu perktra lainna
dengan mutlak (menemt*4n sifa -bagi ot* ,oirii
bagi munad ileh dan sebalil<rrya), iikh"rurtu4
disebw oleh Ulanw:
ooshor. "
oo5fl)'d66
i*"*r, riada zaid kecuati orans atim.

'S:1t = Tiada Mi-Mi di runnh


kecuali 7aid. '1tgJ4*

Passl I
Pembagian qoshor, ialah:
hakeki dan idholi.

J4:6';#a.,. +V'{i,t;'tibak
)t(rrd+66r.,, ,!"$*&tgt)
776 tr-itu &{LlcHon
Artinya:

"Keadaan qoslar pada mausW dnn sifa, ialnh disebut qo-


shor: hakdci sepeni halrya qoshor idhofi. "

(Tujuan qoshor), ialah untuk qolab (membalikkan) pendapat


pendengar, menentukan atau memencilkan, sepefri: "Sesung-
guhnya bisa naik derajat, hanya dengan persiapan yang sung-
guh-sungguh. "

Maksudnya:

Qoshor itu terbagi dua: hakeki dan idhofi.

1. Qoshor hakeki terbagi dua macam pula, ialah:

1 .1 Menentukan maushuf hanya bagi sifat, sr{r+fti: 9{56

4#t.
Tiada Zaid kecuali tukang nulis; yakni maushuf tidak bersifat,
selain dengal sifat itu. Qoshor semacam ini jarang terjadi.

1.2 Menentukan sifat hanya bagi maushuf, seperti:

Afibf;StgV : riada orans di rumah kecuati


Zaid. Atau
ir<$fi{\{iW = riodatahahtini
kecuali manusia seperti kana sekalian. Bukan jin atau Malai-
kat. Qoshor semaqrm ini banyak terjadi.

2. Qoshor idhofi, ialah ada dua macam, yaitu:

2.1 Menentukan maushuf kepada satu sifat, seperti:

,3fite:y
ILMU &{I-A6IIOH r1,7
^tiada Zaid kecuali penulis, yang diucapkan
kepada orang
yang menyangka bahwa Zaid itu penulis, penyair dan sifat
lnnya.
hl

2.2 Menentukan sifat kepada maushuf, seperti:


ltg(u
: Tiadn penalis kecuali Zait yang diucapkan kepada
A
orang yang menyangka bahwa penulis itu Zaid dan lainnya.

Perlu.diketahui, bahwa qoshor nafi itu terbagi atas tiga ma_


cam, ialah:

1. Qoshor qolab, ialah: menentukan suatu perkara dengan su-


atu perkara pada tempat perkara yang iain yang rienurut
pendengar adalah kebalikannya. sepeni contoh:

$(fi F.5G ."rt"out di atas, dan terbagi pula kepada:


a. qoshor maushuf kepada sifar, seperri: OlgfufirLi
.yang- diucapkan kepada orang yang menyangka Zaid itu
bodoh.

b. qoshor sifat kepada maushuf, seperti:{2.,. -*lrrJAfa

yang diucapkan kepada orang yang menyangka bahwa


yang alim itu Amar, bukan Zaid.

2. Qoshor ta'yin, ialah: menentukan suatu perkara pada suatu


perkara pada tempat lain yang sutit bagi pendengar untuk
menentukan salah satunya, dan contoh-contohnyi sebagai
berikut:

a. qoshor maushuf kepada sitat, seperri:lfi4$l


4Zrt
yang diucapkan kepada pendengar yang merasa ragu_ra_
gu mengenai berdiri/tidaknya Zaid.

118 |LMU l^l-ot(xt


b. qoshor sifet kepada maushuf,
"*""rlj5${ir5A
yang diucapkan kepada orang yang merasa ragu-ragu
mengenai yang berdiri itu Zaid atau bukan.

Pasal 2

Tbntang alat qoshor.

6e ff_$; &8 .,, Gfi t4i 3Y:!;


Artinya:
t*l
"Adapun alat qoshor itu bermacam-macam, ialah:
,/rt/ '
dan sebagainya (sesudah nafl, Vl) 'athaf klengan
S
atau '[ ), dan taqdim (mendahulukan lafazh) yang biasa-

nya dibelakang sebagaimana yang dahulu. " (Dalam musnad


ileh dan musnad).

Contoh-contohnya, ialah:

,. '!l dan sebagainya sesudah nafi, seperti:

#)i*t;:i1 'U.iicitiu
Kalau istitsna pada kalam mujab, tidak berarti qoshor, se-
Perti: -a1+Ei1:Jc.ltO;q
z. (11, seperti: ffYtl-,j$Syang menunjukkan ke-

aliman Zaid, sebagaimana kata kaidah:

t fu ,6Jt ! Lr!3,(t5 e$) t3 L


ILMU BAL.6HOrI 119
Artinya:

" 6t ,* untuk menetapkan hahtm yang


diterangkannya
dan meniadakan huhtm
selainnya,,

3. Athaf dengan
{ atau
& , seperti:

,k*'*:rq,Ip,i:ksr,1
4. Mendahulukan lafazh yang
biasanya di belakang. sepeni:

air15,iJ{yt3,6(.yr.*sfuttft,oa
5. Selain itu banyak lagi, di anaranya seperti mema,rifatkan
musnad ileh dan musnad, ,*""r, ,lGii# yans
mengantung arti bahwa Zaid itu
betut_betul orang alim.

120 &MU EAI-AOIfOH


BAB VI

!6!r
TDNTANG INSYA'.

Arti insya' menurut istilah, ialah:

,1il6'o^.?'
Artinya: .

"Susunan kalimat yang tidak bisa jadi benar atau dusta."

Artinya:

"setiap lafazh yang tidak dapat dinisdahkan benar arau dusta

adalah insya'. Sepcni: ,a3'y 3 = Harus memegang


hak kama! v
Maksudnya: Kamu harus beserta Tuhanmu pada seluruh gerak
dan diam. Kebalikan kalam insya', ialah kalam khobary/beri-

ta, iarah: = perkataan


A;{J6Ji,klt'Ji{:tV
yang pantas/mungkin benar dan mungkin dusta (pada hake-
O -,2 , -,2
tatnva). sepeni: *ji4 . Panras betul darang Zaid itu
atau perkataan itu dusta.

ILMU BAI-AGHOH 1)1


Pasal I
Pembagian insya' (cabang-cabangnya).

Tholab

4i1tu t6 ut:.fi . t.,tlilwvglt 4E!,


Artinya:

"Adapun tholab in ialah mencari perkara yang belum berha_


sil (wahu mgncartnya) dan pembagiannyi binyak, setagai_
mano yang akan diterangkan nanti,', yairu:

;4i e;t;'ifq t/ .:.'fr_sA;6 #ifit


Artinya:

'lAmar, nahi, doa, nida, tamani, istiJham, tentu kamt diberi


hidayah. "

Maksudnya, ialah:

l. Amar. yaitu: = Menuntur pekerjaan.


Pirl{
seperti: -;l6ttiZi
2. Nahi, yaitu: ,qf;f t$li,:lg = Menunnt cegah-

andariberbuat, seperti: $trijt *


3 doa.yaio:
:
&89,1'Je,g,pi {ry
Menuntut pekerjaan disertai rasa rendah diri (meminta

ke atasan), seperti: ga-itg


L22 [-ilu EAI-ACIiOH
4. Nida', yaitu:
lci{Atr : Mintadihadapi, se-

perti: .
A_r$t{f
5.rhmanni,r^i^,fi uJ.:J;,-. j#iti,!l:rur^*,i
sesuatu yang dianggap baik walnupun rutstahil terjadi, se-

perti:
ai.r$s@t,rl
6. rstinram, ,^,r, +{jt4 @fii a6!r3:+11,
= BerhasiWa barang yang di luar pengaahuan penar,ya,

seperti: T:igf Penanya ingin mengetahui

berdiri/tidaknya Zaid.

Pasal 2

Kalimat-kalimat tamanni dan istifham.

tKvWUe#/lJ<5
6( _yin'M:,fg1
|{4LW;{-E{5- ;
Artinya:

'tJlama ahli Ma'ani suka menokai 5 S JX


IIJU BAt 116110ll L23
don huruf ta]rdhidh (unatk menegur) sepeni:
'rff ,oronn.
Adapun istiflwm, ialah lafazh

,3?'3i '{ aAAgAfu, dan

hamzah telah dinakl.urni. "

Contoh-contoh tamanni, ialah :

1.
6 seperti:
iii!fi6{;K,f#,61q5
= Mudah-nwdahan kami dapat kembali ke danin, tentu ka_
mi termasuk orang-orang nu*min.

2. ,Tr ,sePerti: fiq.tr*;tZtaAriT


: Mudah-rutdnhan kani mendapat pemberi syafa,at, lalu
mer eka meny afa' ati kami.

3.
fi , seperti: ,;/6i6gdt&l
:
Mudah-mudahan aku bisa pergi, latu aku sempa menzi_
arahi kekasih.
4. Huruf tahdid dengan arti tamanni, seperti:

*{/f K =Mudah-madahan karut dapat me-


"{:
muliakan hid.
Cohtoh istifham, seperti:
ftsq5'6
Adat istifham itu ada I 1 macam dan terbagi kepada:

l. rlaraf, wi*, $i3dar.13 sene.ti,


?S|g
rs$i{
2. Isim, terbagi pula kepada tiga bagian, yaitu:

124 ILMU &\I-I46HOH


2.1 Yang menuntut tasawwur, yaitu hasil pengetahuan yang
diusahakan oleh akal pikiran sehingga diketahui hakikat
sesuatu tertentu yang mufrod.

2.2 Yang menuntut tashdiq, yaitu mengetahui hubungan antara


kedua tasawwur (mufrod) atau memberi atas sesuatu
hakikat dengan menetapkan sesuatu hukum padanya.

Yang menuntut tasawwur dan tashdiq, yaitu hamzah.

g tG,,{., e- rttj 4. }i)g d-fi WV


Artinya:
"Adapun hamzah untuk tashdiq dan tasawwul dan makna
hamzah pantas bagi lafazh yang mengikutinya."

Contohnya: l/ C {<:r
l. Tasawwur, yaitu dengan V , sepeni: : *--J t -
Siapakah Zaid itu? Yang ditanyakan hakikat keadaan Zaid.

2.rashdiq a.nzn
,S ,".e",.i
frlgUij{ ,*r
,i'#i::;;:;'::*' FtS u,,r:
ke atau

3. Tasawwur dan tashdiq dengan hamzah, seperti:

5-e'{rg)rg5lat = Apakah datamwadah itu air


manis atau madu? ang ditasawwur, ialah musnad ileh,
Y
4.<
yaitu:
.J' -#r
, ;))
et^u,"p[il I iUl,ff 61 v*e au,u**u.,
I

iarah musnad t7l'llgl


Atau seperti:
'4, f1l
Yang ditanyakan, ialah

tlltu t^L&tolt L25


lafazh sesudah istiflnm, seperti f il pada lafazh:

e'#'ql
atau fa'il pada lafazh:
t g,!tf6'1(
atau maful pada lafazh: iniLh$j
2i-, ti*-L66Ae.(;eJ1,e
*wipwliyi;; '
*--gfu#,x*ti,rdy5rx-
a. ?z qz - )-r*:$(;@'r#
ts*-r-vt4;4))a
Artinya:

'Adapun 'hal" y1ruk tashdiq, kebalikannya yang telah talu


(hamzah). Dan lafazh istiJham, adnkalanya diibaiatkan unntk
amar isribtho' (menganggap kendorl. taqrier
.(perintah), 1me_
netapkan ). t a' ajub fta get), rahakkum (mempero lok-olokkanl.
tahqir (menghinokan), tanbih (memperingatkan), isrit'ia
(menganggap jauh), tarhib (menakut-nakuti)-, inkar dzi taubih
(mencela dengan menghardik) dan takdzib (mendustakon).,,
Contoh-contohnya, ialah:

| " ,P " untuk tashdiq, seperti:


,,,.
'p6{;s'$its
2. lafazh istifham dengan ani majaz, ialah:
' JA

L26 ILMU ML.{CIIOH


z.t aman,sepeni: ,$.itAfi tW
:ry,,
yakni 8:ll
.ffi;tg
2.2 istibtho'. siperti: Ai;;;f = retah beberopa kati
oKu memangguma. I

2.3 taqrier, mengharap mukhotob agar mengaku atau meno-

rak, seperri: (riJtJti|i 6&ft : Apaknh

kamu yang berbuat begini kepada llthan-ruhan kami?

a-
o\
2.4 ta'aiub, seperti: G 4f ,ij<l &f : Mensapa
aku tak melihat burung celadi?

2.5 tahoklum, seperti:

E
* t48t J,56 1fi: {i lji( aiSG
cq :Apakah sholatrru yang memerintah karrur agar karni
meninggalkan sembahan nenek mnyang knmi?

2.6 tahqir. sepeai: 8fu kepada orang yang diang-


gap hina pekerjaannya.

2.7. tanb.ih. sepeni:


-A;/;Eirs = Ke mana enskau

,i5lt#b(
,, u,lrlor.."r"*',eringaan. = uanabka
mer eka mendap at p

2.9 tarhib,seperri: 'i_1"{tU;6 pf = Apakah

kami belum merusak orang-orang yang dahulu?

[-l\ru BALIIGIIOH 1_27


z.to rnkar+aabih, seperti: Mens_
WV_ir;i$:
apa kama.menyembah kepada barang_bar,ing yang kana
pahat (ukir)?

2.11 takdzib, sepertii

615)*fu;l'vi!6#i{g;l{n#6'
= Apakah beruL TLhawnu telah memilih kamt d.ensan
anak ln*i-laki dan Allah menjadikan Malaikat oio*'in
rempuan?

Pesal 3

Perubahan makna amar dan nahi dari makna asal.

tq#t+ti%giE.t ,Lj(#ig'eli;
5i5b5e,bj#.t. Jtuotii,Wqi
Artinya:

"Kadang-kadang dntang fi,il arur, nahi dan nida bukan


de_
ngan maknanya yang seharusnya, karena ada moksud lain.
la1 yg.at khobariyah, kadang-kadang aotorg urn k'^;*r;
tholab karena
.menglarap be*ah ataa mentperlihotkan kz_
inginan, mengharapkan mukhotob supaya membenarkan,i_
takallim dan karena adab. "

Contoh<ontohnya, ialah:

l. Amar dengan makna ibahah, sepeni:

L28 ILMU t^r-rcllolt


"Slqaxt$u;t+tu
2. Nahi dengan makna amar, seperti perkataanmu kepada
orang yang suka menyalahi perintahmu, seperti:

yakni t^i+tll
3. Nida dengan maksud membujuk, seperti katamu kepada

I orang yang mengadu padamu sebab mendapat penganiaya-

an, seperti: = yvahai orarrg yang dizalimi!


tMV
Dengan moksud agar ia merasa benambah sakit karena di-
anioyanya.
I

I Kemudian perlu diketahui, kalam khobariyah pun adakalanya


I datang dengan makna tholab, seperti karena:
t\
R
l;
tiL r. taraur, seperti: r)irt6ti
^ax"uaoy^,t!fi(1f;!-j
l-c

? 2. izharul-hirsi (memperlihatkan keutamaan akan tibanya se-


suatu), seperti katamu kepada orang yang menganggap
tr
t--
t,
l<
kamu lambat: A!!i
t, 3. Hamhul-mukhotob kepada tashdiq. seperti katamu kepada
l>

^, l-iJ,liAI
I
I orang yang tidak biasa mendusrakan l*
I
I

Maksudnya mengharuskan dia ut - ,.,upl JJng-


I
perkataan yang halus /diplomasi..datang,

4. Adab, seperti katamu kepada pejabat pemerintah:


,.-4_-. J/(o {<l-0. <
sr+t> !:d)r#$wl y^k"t
6it{d;)
: Penuhi keburuhanlat

ILUU a^r-rc}lotl
129
BAB VII
TENTANG FASAL DAN WASAL.

Arti fasal menurut logot, ialah putus/pisah.


Arti fasal menurut istilah, ialah:

,/!tEie,JEJli
Artinya:

"Tidak mengathaftan kalimat jumlah kepada lainnya.,,

Arti wasal menurut logat, ialah menghimpun.


Arti wasal menurut istilah, ialah:

..fiF,rgl$byt
vr't .v z, '
Artinya:

"Mengathalkan sebagian knlimat jumlah kepada lainnya. "

Contoh:

a. fasal, seperti: 'afr{uL(. :iiillTi


b. wasal: {.ti,k\(Li
, -J *lr

Pasal I
Tbntang fasal (berpisah).

6r\Llr\K[i,Jzrt(
.$frUsr;kc;r)ib
130 ILMU E,{Li{GHOH
Artinya:

"Adapun fasal, adalah tidqk mengathaftan katimat jumlah


yang datang sesudah kalimat jumlah lainnya, sebalikiya wa_
sal yang telah tetap. "

Kalimat-kalimat yang wajib difasal, yaitu:

)''--:;)gi5#,6i1>;,6
6Att ,*iK*
*&a-qr*, a
'ls,
q

(Etdv-a#ts\
Artinya:

"Memfasalkan kamu ketika taukid dan ibdal, sebab berfaedah


dan karena berniat ada penanyatn;
tidak berserikat antara kalimat yang kedta dengan yang per_
_hukumnya, berbeda antara kedua juimi n"into_
tama pada
ra kalam tholab (insya') dan kalam khobar;
antara dua jumlah tidak ada jihat jami, dan densan adtnva
athaf dapu menimbulkan makna silain yang dimhksud paia
kalamnya. "

Maksudnya: Wajib dipisah pada beberapa tempat, yaitu:

l. Kalimat jumlah yang kedua merupakan taukid ma'nawi dari


jumlah yang pertama dan berbeda makna atau tafazhnya,
sepeni:

ILMiJ IATIGIIOII
131
l.l Yang berbeda maknanya: hubungannya
HAj*
-L^r",h
dengan
JSft$\ 16fA\
menunjukkan keadaan Kitab yang agung, lalu ditaukidi
1. ,,. / /,
dengan # *ly . Antara keduanya tanpe athaf.

Kalimat jumlah tersebut sama o"rrun 'oJ;i %;V:


1.2 Yang berbeda lafazhrya, seperti:
a#6&
Kalimat jumlah ini sama dengan lafazh: *) dari
t.$ AAt;i. r")
&:rq Larazh
taukid.

2. Kalimat yang ke dua dari jumlah seolah-olah badal dari


yang pertama dengan bermacam-macam badalnya, sebagai
berikut:

2.1 Yang derajat dengan badal muthobiq, seperti:.

iltfiC 't$dti5ui:;j
Jumrah itulah was-was setan
i-ittiJ;
2.2 Ymg sederajat dengan badal-ba'di, seperti:
.2t pt;{t {Ktii$q:{ur
Lafazh |tril3, bersifar umum. lafazh.

A'*5eu{\ sebagiannya.

2.3 Yang sederajat detgan badal-isytimal, seperli:

\11+g,oi* j<:l'il{lgi
L32 tt-MU BAt-AoHoH
Kataku: Pergilah kamu! Jangan tinggal pada kami.

rx*n .6i1g1$, badar-isytimar dari


JZjt
3. Niat/menakdirkan pertanyaan, seperti:

_1;$jrfrrW&$aab€*t
: Jangan berdoa kepada-Ku mangenai orang-orang yang
zalim. Sesungguhnya mereka iru akan ditenggelamkan.

Dengan adanya larangan berdoa dari Allah kepada Nabi Nuh


a.s., tentu menimbulkan pertanyaan tentang sebab-sebabnya.
Tiba-tiba Allah berfirman: Sesungguhrrya akan ditanggelan-
krz. Ini merupakan jawaban pertanyaan dalam hati nurani
Nahi Nuh a.s.

4. Tidak sama hukumnya kalimat jumlah kedua dcngan yang


pertama, sepcrti:

'n('jjlp';idtd
U'jya - t +/ ,./'
eLeW
tidekdiathafkankelimat kepada
",5;,,&:i,tii
kalimat sebelumnya, sebab hukumnya berbeda.

5. Berbeda antara kalam khobary dan tholab, seperti:

,6 l6W i&V llt : Berkata mata-mata me-

rcka: Tinggallah kamu sekalian di sini! Kami akan menghe-


lanya.

6. Tidak adajihatjami' antara kedua kalimat jumlah itu, se-

perti: J;EII.
lv'5,Stii (i6;l;1
ILMU &{I.A6IIOH r.3 3
]linrrarlvaaensan
jihat
?b\4rX|r(VU
jami'nya: tadod/berlawanan.

7. Dengan diathafkan khawatir menyalahi tujuan,


seperti:

'# J#,4661$ .j, q i!,*tfi:i$;


Artinya:

"Menyangka l,lyonya Salma bahwa


sesungguhnya aku
i dar ip ada ny a. Aku mt ny an gkn" i a rj, n * mencari
p e n g g.an t
i ii i i iii i
Iagi dalam kesusahan.,, ^
Lafazh: 6(( ,ia^* berathaf, sebab khawatir ada dugaan
diathafkannya kepada lafazh e;(
Kalau diathafkannya kepada
,{i termasuk sangkaan
Salma, padahal
l^13( iru sangkaan syair.

pasal 2

Katimat-kalimat yang wqiib diwasal.

"93*Pt61j*j
,gt\,rfut*-i:':uos

\v;iq:ixtw)vE6"t'
134 rLMU reLrcsos
Artinya:

'Harus mo,ttasakan karut kaika bersama-sama pada: 1.


i'robannya; 2. bermaksud menghilangkan keliru dalnm javtab-
an; 3. kedn-dtarrya sesuai serta bersambung @erjihat jami')
menurut akal atau cita-cita atau kltoyalnn. '

Maksudnya: Kedua kalimat jumlah itu harus diwasalkan keti-


ka:

1. Sama dalam hukum i'robannya, seperti:


r,1(( //'b
1"* / t.t. ((
tb9q b)
oJ>t.Wi oitffsq
AI.9'Jr
HJ
) Menghilangkan keliru j awaban,, seperti kata orang:
4,(, u,
+r,a
/j ,F
lalu jawabmu: serta kamu bermaksud mendoakan pe-

nanya, jadi titl{;tl Kalau tidak diathafkan :

ruAVjl , bisa diartikan: Mendoakan agar

pendengar tidak diqelihara Allah.

3. Sesuai dengan khobariyah atau insya-iyahnya serta ada jihat


jami'nya, yaitu:

a. Jihatjami; dengan tadhodh (bertolak belakang), seperti:


a lr
*il:.1:6s ;L:rt.
ffiP)e ,Y , ;VliSY
r

b. Dengan waham, seperti: 6rIt*;WGt&


7_
J

ILMU BATJIGTIOH 135


Seolah-olah tadhodh antara perintah makan dan larangan
isrof.

c. Jihatjami' dengan aqli, yaitu tadhodh juga, seperti:

f;iLt*S:lu'aitqi:rlt6*ii
't441
Ilmu itu berkaitan dengan akal.

Pasal 3

Kalimat-kalimat yang sebaiknya diwasal.

,- ... :)5t\*6eu;t;
.1,2,
g4oWAV-F1S+ v4-

Artinya:

"Wsal iru dipilih (baik) ketika munasabah kalimat jumloh da-


lam ismiyah atau fi'liyahnya dan tidak ada penghalang. "

Contohnya:

l. Sama-sama jumlah ismiyah, seperti:


'^+S%'iti'{:
2. Sama-sama jumlah fi'liyah der,gm f il madi, seperti:

.i,3k.i$g'q3
136 tr-MU BAI-ICHOII
3. Sama-sama jumlnh fi'liyah dengan f il mtdhoi', seperti:

*.*,k(a,;i
Kecuali jika ada penghalang seperti tidak sama musnadnya,

,,+Ufu,Sftg$ ^*,
kurang baik diwasal, seperti:

(\t n'umadi o* I2t6 isimra'il.

ILMU BALAC'HOH 137


BAB VIII

'aitAti4ti$Y:g.ir
TEIYTANG KALAM IJAZ, ITHNAB DAN MUSAWAT

,r3 9, .r. t, it 4,i6i4:G


"Kir;u,tlb -t.pd3r;vQft,u;
+.'ft";fu|lLStK
Artinya:

'Adapun mendaangkan molcna dengan ucapan yang seulat-


annya (tidok benele+ele dan tidak tertalu singkail, ialah: rut_
sowat runurrrya, sepeni: Berjalanlah kanw sena ingu kepada
Allah. Dan dengan ucapan yang lebih singkot dai ikurainva.
j
d*etohlti ryilnrya: i a z dan ijw iru teibagi kepada ijaz qo_
shor_(sineknt) dan ijaz hadzaf (yang dibuang sebigian)i sep'er_
ti: Dari tempat duiluk ke fasekan, ja*iUU tanganlah kanw
menemani orang Jasik, tentu ntsnklah kutw. I

Maksudnya, susunan kalam itu terbagi tiga macam, ialah:

l. Kalam nasawat, ialah ucapan dengan seukuran tujuannya,


seperti:

.{;t;fu !/(tr'o4.*i-r/*Jc
2. Kalam iaz, ialah ucapan yang singkat akan tetapi tidak me-
ngurangi kepada maksudnya, yaitu terbagi dua macam, ia-
lah:

2.1 Ijaa qoshor, sepe*i:

,(f{,;16€,casd-le'/fu
z,!fu;
,l
138 Itnlu BATT|oHOH
Artinya:

"Bagi kamu s*alian pada kishosh in jadi kehidtpan, wa-


hai orang-orang yang berakal. "

Dengan kishosh itu menjadi kehidupan, padahal kishosh io


menghukum setimpal, membunuh dengan membunuh lagi,
melukai dengan melukai lagi; kalau ditinjau sepintas kilas,
akan cepat banyak mengurangi banyaknya orang, akan tetapi
hikmah/maksudnya ialah: Bila orang-orang mengetahui bahwa
setiap orang yang membunuh akan dibunuh lagi, dengan de-
mikian tentu pada takut membunrh ormg lain, sebab takut di-
kishosh. Akhirnya menimbulkan kehidupan yang aman, te-
nang dan tenteram, tidak terjadi kejahatan dan pembunuhan,
penggarongan dan sebagainya.

2.2 ljaz hadzaf, ialah dengan membuang sebagian kalimat, se-

perri:
{fri,f:6 yakni:
#ft',f,
(membuang sekalimat); membuang sejumlah kalimat, se-

perri'gifrliJ#UJQ S.
*t jt yakni

/3G:6J.;nfrl'!w4;.;t9t
Contoh dalam bait, asalnya:

'iIilj|JddraW&
rttri'd,h :!6{}( +.
=qu,i,Hrru;
-It'
Aninya:
g-$i ;( #
., At'ti ee!Ut{;
"Dan kebalikan ijaz, dikuahui dengan ithnab, vperti: Taap-

ILMU BAL,AOHOII 139


lah kama, semoga Allah memeliharamu, akan mengeruk pinru
(ke hadirat Allah). Datangnya ithnab itu dengan penjelasan
sesudah keliru, karena rinda atau supaya mantap dalam ji-
wa-"

Maksudnya:

l Sebaliknya ijaz, ialah ithnab, ialah:

,^rtr,48/WlAiUfi
= Mendatangkan makna d.engan ucapan yang lebih banyak
dari moknanya, sebab ada gunanya (bukan melanrur1.

Contohnya: ."qi-6liita6iit
seperti doa:

= Ya, Allah! Beri nikmatlah kami dengan melihat ke wajah-


Mu Yang Mahamulia dengan kemurahan-Mu dan kebaikan-
Mu serta kekasih kami di surga Na'im.

2. Guna ithnab, untuk: l) menjelaskan yang samar, seperti:

,;46
];91 tE
"
.
* 6i s,!r; as(3;
-arl
,,
6rfri)'i.:}(,'jg;e$5
*atsa$1{;
140 ILMU BALACHOH
uw u'
b t-
gati nsr;i!: #15
Artinya:

"Dan datang ithnab iru dengan ighol, tadryiil, takrir, i'tirodh'


takmiil, yang disebut: ihtiros, takmim dan mengikutkan yang
khusus kepada yang umum. "

Selain dengan maksud tersebut di atas, ada lagi guna ithnab,


yaitu:

2) Ighol, ialah mengakhiri pembicaraan dengan ucapan yang


berfaedah, meskipun kalam itu cukup tanpa ucapan terse-
but, seperti:

iiA(xqlswt '6FAiw
.' of ./ a9
.UJ4
Artinya:

"lkutlah kamu sekalian kepada para Rasul. Ikutlah kepada


orang-orang yang tidak meminta upah kepada kamu sekalian
dan mereka itu mendapat petunjuk. "

Sudah dimaklumi bahwa para Rasul Allah itu mendapat hida-


yah. dengan dijelaskannya lagi, dapat mendorong kepada pen-
dengar untuk mengikuti mereka. Yang menjadi contoh, la-
tazh. ., ?t .,, r9
=J"\-i$;j-9
3) Tadzyiil, ialah mengikutkan kalimat jumlah kepada kalimat
jumlah lainnya padahal kalimat yang mengikutinya itu men-
cakup kepada makna yang terkandung dalam kalimat yang

ILMTJ EALACHOH 141


diikutinya, seperti:

lafazh
'6"4;r,bqiit dari lafazh

6;<:g'*(s13:1v6-e,^rr'gt;<i;
Maksudnya untuk menguatkan atau setressing.

Perbedaan a\tara ighol dan tadryiil ialah:


a. kalau ighol, tidak berarri taukid dan di akhir katam;
b. kalau tadzyiil, berarti ta,kid dan tidak harus di akhir ka_
lam.

Tadzyiil itu terbagi atas dua macam, ialah:

J. t Yang berlaku sepeni misal. bila kalimat iumlah vans ke_


dua menyendiri dengan mencapai rujuan din tidak beisan_
dar kepada kalimat jumlah yang sebelumnya, seperti

ayat .zl, tA,"Cji tersebut.

3.2 Yang tidak berlaku sepeni misal, ialah iumlah vans kedua
bersandar kepada kalimar jumlah yang p.nrri a"t,.,
memberikan pengeniannya, seperti:

S;Kti *: qEl$ W \4 "i qS qL


= Yang demikian itu adalah pembalasan Kami kepada
mereka, sebab mereka kufur dan tidak membalas 'Kami
(dengan pembalasan semacam iru) kecuati kepada orang
yang sangat kufur.

4) Thkrir, ialah mengulang-ulang kalimat sepeni:

. $t !6 j;1,kpa;;/:&3;:,'t{
Maksudnya untuk menguatkan (taukid) menakut_nakuti

L42 lllr{u a^r-r6rroH


atau pencegahan.
5) I'tirodh, ialah berpaling dari suatu katimat jumlah ke kali_
mat jumlah lainnya yang ada hubungannya, seperti:

'&4 "", it x\6,rcri #j $ Stit ii,f


e/ -, (. az
;Je,|b,

Diselang oleh kalimat:


"^!,'t lStT:,\kG
6) Takmil, ialah menyempurnakan pengertian dan disebut:
ihtiros, ialah menjaga dari salah paham, seperti:

i &;f,t'S;,a1;. r uy $fE fi ;f
5

$ : Mereka iru merendahknn diri kepada orang-orang yang


mukmin dan bersikap keras kepada orang-orang kafir.

Dijaga adanya sangkaan bahwa dengan adanya mereka itu me-


rendahkan diri sebab mereka lemah, lalu diikuti dengan:

a
.t )K:i$V;,;it
I
yang mengandung arti bahwa mereka berbuat demikian bukan
sebab lemah, akan tetapi sebab tawadhu, kepada orang muk-
min dan keras terhadap orang-orang kafir.

7) Tatmim, menyempurnakan kalam agar tidak menimbulkan


salah tujuan, seperti:

qtq,{Egl:Ettgt't;ii
= Mereka iru memberi mnkanan*epada orang-orang mis-
kin padahal mereka pun menyayanginya/memburuhknnrrya.

Maksudnya: bukan memberikan sisa.

ILMU BALACHOH 143


8) Mengathafkan yang khusus kepada umum, seperti:

&;\:tSSg ;63tr j; 1;ri2u


Sholat Wustho itu telah tercakup dalam lafazh !-.{rJJi
dengan jamak. Dijetaskan dengan malsud
c)):/.3i";1ilfl:t
agar lebih diperhatikan, sebab waktu sholat Wustho itu waktu
melepaskan lelah, wakru rekeasi. yaitu Ashar, akan tetaDi
meskipun wakru demikian. mereka tetap wajib mengerjakan
sholat.

N<fi+ t;'r;.ttg
'
,F#Wryiii3-6
'
/
Artinya:
"Adarrya kalimat cacat yang merusak makna gebab tertalu
singkat)
.dan.terlafu
panjang dan berlebihan yang tidtk bergu_
na, adalah ditolok tanpa tafshil (yakni secara mtttta*)., "

Pasal I

Ilmu Bayan.

. Pasal
c\3\v
l. Artinya. / "'

4+4,;A:V..rtr -i. 't *v&)(!i:i'


,(_69t1;j(9fr -t.P*O;;,L;€;i3
1{{ .
ILIlfU l^r-rc ofi
Artinya:

"Adapun fan ilmu Bayan, ialah ilmu untuk mengetahui cara-


cara mendatangkan arti dengan susunan kalinat yang berbe-
da-beda penjelasannya (dori yang jelas, kurang jelas dan le-
bih jelas). Dan ilnw Bayan iru terhirung dalam tiga macam,
yaitu: Tasybiih, majaz dan kinqah. !;

Maksudnya:

1. Arti ilmu Bayan, ialah:


I

'/{r;
Artinya:

"Yairu ilmu unnk mengaahui tentang cara mendatangkan su-


atu pengertian yang dirunjukkan atasnya dengan perkataan
yang nwthobaqoh (sesuai) dengan muqtadhol-halnya dan de-
ngan susunan yang berbeda-beda dalam menjelaskan dalalah-
nya." (Ada yang cuhtp jelas, kurang jelas dan lebih jelas).

Seperti cara mendatangkan arti Zaiddermawan: tE k:


:
1) Dengan tasybiih
lfite4*k:
1,1 "/,1? atau 4./ D --
L.-s1*2o -
eL)
Fan ilmu Bayan itu terbagi atas tiga macam, ialah:

1. Tasybiih, yaitu menyerupakan sesuatu kepada lainnya, se-


Or l,z
Perti: J}i kePada _" dsb.

ILMU EAI.AGTIOII 1,45


2. l/Iaiaz, yaitu melepaskan malzum atas tazimnya, seperti
. ,) t F.+ /@; ftJ-
$1f.6l{gil vti u^t",uany^,

-o,rt$-r: +lfui/fuAftL
't ltit$'l
Kelazimannya setiap berpakaian yang baik itu menjadi baik
pula. Malzumnya = keindahan, lazimnya = berpakaian ba-
gus.

#-' ;t3';+4\5 yakni


'j:!J
irlrg-Afr{
@'1 9jari.
nempel pada
setiap ujung jari me-

Hal ini akan diterangkan nanti pada pasalnya, insya Allah.

3. Kinayah, ialah melepaskan lazim atas malzumnya, seperti:

,$t'rS:tt: {5 = kid irupanjans sarung pedansnya.

Malzumnya: panjang sarung pedangnya, lazimnya: tinggi. se-


bab setiap orang tinggi biasanya pedangnya pun panjang.

Pasal 2

Tbntang dilalah wadh'iyah.

{yt*(gie-i9 .\.\:5#1:il*;9fu8
146 rl.xu B^t-6flolt
Artinya:

"Adapun yang dimaksud dengan dalalah wadh'iyah menurut


kaul yang lebih soheh, ialah mengeni, bukan sekedar membe-
ri pengertian secara rufilak saja. "
o1 a --t 'tt(
Arti dilalah. ialah: gcl U.-JI j9 =MenTeni a*an se-

suatu perkara dai sesuatu perknra lainnya.

Seperti mengerti bahwa Zaid itu dermawan, dari lafazh:


'6ri-
rlr+ Yt:-:
ii.),fii61itirt lls ., :;{L&{frt166t
ew\ .,. ysiq$wgc
Artinya:

" Pembagian dalalah wadh'iyah iru ada tiga macam, ialah: I .

dilalah muthobaqoh; 2. dilalah tadhomman; 3. dilalah ilti-


zam. Adapun yang pertama, yaitu hakekat yang tidak ada
pembahasan baginya dalam ilma Bayan dan sebaliknya, ialah
dua dilalah aqliyyah, yairu dilalah radhommun dan iltizam. "

Maksudnya: Pembagian dilalah wadh'iyah, ialah:

L Dilalah muthobaqoh, yaitu:

'fi'irvcT& 4ti&ifit6(
Aninya:

" Keadaan lafazh menunjukkan kepada maudhunya dengan


sempurna. "

Contohnya: dilalah insan kepada: hayawan yang berpikir:

ILMU BAI-IIGIIOH t47


UVow
Manusia itu ialah hewan yang bisa berpikir.

2. Dilalah tadhommun, yaitu:

k*A *ayt*rs tlitts(


Artinya:

"Kladann lafazh menunjukkan kepada sebagian dari keselu_


ruhan. "

Contohnya: Dilalah insan kepada hewan:


3U< iCyf
3. Dilalah iltizam, yaitu:

'iS
r;t tt*t;; *(-;i g$ { slAt t (
Artinya:

"Keadaan lafazh menunjukkan kepada perkara yang keluar


dari mnknanya yang lazim, hatrya ada ktitannya.l,

Contohnya: seperti ditalah insan kepada yang menerima ilmu:

\'istl,rlLt<Avd1_lli
' "> -'J
IImu itu berkaitan dengan jiwa manusia, tapi keluar dari mak-
nanya yang lazim.

148 TInlU EAL{GIIOII


BAB I

'r-{'frll
TENTANG TASYBIH (MENYERUPAKAI9.

:sgAg6exl1 .i. t$t$fi*;ffi


f6'H$e :as;.,. tt'J[v.s%tu6(
Artinya:

"Adapun ani rusybih menurut pandangan kitab ahli Bnan.


ialah lafwh yang menunjukkan kepadaberserikamya dua'oer
kara (yairu masyabbah dan musyabbah-bih) pada iuaru makna
(wajah syabah) dengan alat yang datang kepadamu. "

Adap_un rukun tasybih itu ada empat macam, ialah: wajah


syabbah, alat tasybih dan dua ujung "dan
(yain musyabbah
musyabbah-bih).
kuti lah j alan ke s elamat an !
contohnya, seperti:
6"ffg : Zaid seperti
harimau pada keberaniannya; qG\ 9J5 , dibuang alat

tasybihrya dan disebut tasybih baligh.

Rukun tasybih iru ada empat macam. ialah:

l. wajah syabbah, iatah keberanian (


Fl4Al AQ. , ),
2. alat tasybih, ialah kaf atau misil;

3. dan 4. yaitu musyabbah (Zaid) dn musyabbah-bih

(. J---,1
0.-<
).

ILMU BALAGHOH
149
Pasal I
Tentang keadaan musyabbah dan
musyabbah-bih.

it7)gut jt1);!:r$ ; . 9',{f:',^a t;$, 3%


Artinya:
"
'^tni.$sgl. Adapun kedua ujung tasybih iru adakalanya bersi_
fat hissi. (erasa dapat diraba) kedua-duanya atau beisifat aqli
kedua-duarrya atau berbeda. "

Yang dimaksud dengan hissi, ialah yang dapat diraba dengan


panca indera.

Yang dimaksud dengan aqli, ialah sesuatu yang tak dapat di_
raba dengan panca indera, seperti: mati, hidup, ilmu, ierdas
dan sebagainya.

Dan termasuk aqli, ialah: khoyati dan wahmi (cita-cita dan


khayalan).

Contoh tlro)41i, seperti :

L1#53#'it.r .r. CiW:ff,


9/i.3ieu62)ia .,. -ii|u=if,ir - Y / JJ 9 I

"Bunga yang merah itu bisa condong ke bawah atau mening-


gi/menjunjung ke atas knrena ditiup angin, laksana bendera
dai yakut (ban merah delima) yang dibentangkan di atas
tombak yang dibikin dari baru zabarjat (baru hijau yang in-
dah/iamrut). "

150 lLu l^r-rcltou


Seluruh kalimat dari bendera, yakut, jamrut dan tombak itu
adalah barang yang hissi (dapat diraba), akan tetapi setelah.
kalimat-kalimat itu disusun seperti tersebut di atas, yaitu ben-
dera dari yakut yang dibentangkan di atas tombak yang dibi-
kin dari jamrut, adalah khoyali, sebab tiada buktinya.

Contoh walm"i, seperti:

't;lr,l; ;. 4$"ffi$gi
Artinya:

"Mengapa ia akan membunuh aku, sedangkan tanah tinggi


negara Yaman, adalah tempat berbaringku dan anak panah
yang ditajamkan yang biru, laksana gigi taing hanru. "

Gigi taring hantu itu tidak ada buktinya, akan tetapi dipahami
orang adanya. Atau kalau dalam bahasa Sunda, seperti: jurig
tumpak kuda.

Buktinya tidak ada, tetapi sudah dijadikan peribahasa bagi


orang yang mempunyai kedudukan baru yang dianggap ku-
rang pada tempatnya.

Pasal 2

(( l\'ilrys
Tentang wajah syabah.
,'

I 1iit<et4#t|; t, p ;ffiii'^{g$
Artinya:

"Adapun wajah syabah itu, ialah pengenian yang bersarna-


sama ada pada masyabbah dan musyabbah-bih iu.

&xu l^Laclloll 151


lalwajah ryabah itu kanu mendapatkannya ada yang masuk
dalam
.hakekat mtsyabbah dan mlsyahbah-bih din ida puta
yang di luar. "

Contoh wajah syabah, seperti sifat syaja'ah (berani) dalam


menyeru_pakan Zaid sepeni harimau atau sepeni sifat mene_
rangi dalam tasybih Zaid dengan matahari dan sebagainya.

Wajah syabah itu ada yang termasuk hakekat musyabbah dan

musyabbah-bih, seperti: t1:r$4.$us ; menye-


rupakan baju dengan baju lainnya, sebab sama-sama dari
katun dan sebagainya dan ada yang tidak termasuk hakikat
itu, yakni tidak termasuk jenis atau sebagiannya, seperti:

$!?t-S f;1fiSt*t3 ,tti"*r itu tidak terma-

suk jenis atau bagian dari hakikat Zaid atau harimau. melain_
kan di luar itu. sebab keberanian iru sr/ar, bukan zat.

Wajah syabah khoriji (di luar musyabbah dan musyabbah-bih)


itu terbagi dua macam, ialah sifat haqiqi d.an idhofi.
Dan sifat haqiqi itu terbagi pula atas dua macam, ialah:
0 - .,:'..
ffi dan W . sebagaimana yang direrangkan dalam
bait ini:

*k:,;ri4tk.u *W%69
"l4hjah syabah yang khoriji iu terbagi dua macam, ialah si-
fat haqiqiyang jelas dengan panca indera dan aqli (sebalik-
nya) dan kedua sifut idhofi yang mengikuti khoiji. "

Perlu diketahui, bahwa:

l. Sifut haqiqi itu terbagi dua macam, yaitu:

L52 ILMU BALAGHOH


1.1 Hissi, yakni setiap sifat yang dapat diraba dengan panca
indera, seperti: rupa, bentuk, ukuran, gerak, suara, penci-
uman, rasa halus/kasar, dingin atau panas, ringan atau be-
rat dsb.

1.2 Aqli, yakni setiap sifat yang dapat dinyatakan dengan


akal, seperti: kecerdasan, ilmu, marah, sabar, pemurah,
kikir, berani, penakut dan seluruh ghorizah/bakat/tabiat.

2. Nisbi/idhofi. yairu pengertian yang berkaitan antara dua


perkara (musyabbah dan musyabbah-bih), seperti: hilang-
nya penghalang dalam menyerupakan hujjah/alasan dengan
matahari pada sama-sama jelas/terangnya.

Hujjah (argumentasi) dapat menghilangkan penghalang me-


ngenal pengertian dan matahari bisa terang bila tidak ada
penghalang, seperti awan atau gunung.

Pembagian wajah syabah, sebagai berikut:

6* % I 1|rilj .,. r3;6rKu-'i;


.,.&#5,y.1,F,.
Artinya:

"Vkjah syabah in ada yang satu atau yang disusun atau yang
terbilang (banyak) dan kesem anya dapat diketahui dengan
hissi atau akal. Dan tasybih iru dipantaskan pada kebalikan-
nya (kebalikan musyabbah dan musyabbah-bih), maks,udny_a
unfi* memperindah perkataan atau untuk memperolok-olok/
menghinakan. "

Jadi wajah syabah itu terbagi tiga macam, ialah:

L yang satu; 2. yang murakkab, dari beberapa kalimat dan 3.


yang banyak.

ILMU BAI-ACIIOS 153


lan. d.ari ketiga macam itu terbagi pula kepada yang bersifat
.aqli., Jadi kesemuanyisama dengan ;rfi ;;;;
hissi.dan
dan ditambah dari wajah syabah yang banyak itu satu macam.
yartu sebagai hissi dan aqli. sama dengan
= 7 macam, ialah:
l. Satu wajah syabah, terbagi dua, yaitu:

l.l yang hissi, sepeni merupakan baju dengan baju lainnya


04fl segl rupanya;

I.2 yang 'aqli. sepeni menyerupakan ilmu dengan cahava


oa_
0a sama-sama memberi petunjuk/penerangan. Ilmu mene-
rangi akal dan cahaya menerangi hhir.

2. Wajah syabah yang murakkab (disusun), terbagi dua pula,


yaitu:

2.1 Yang hissi, seperti:

-, ,,,,/
,zt.-(.,
)9,4:,i=-4,j#
i;VY$li;SL;!,;i;
'
? )t-
Artinya:

"Bintang seroya telah nampakherbir pada wolw faiar me_


nyingsing, sebagaimana kaulihat benn*nya sepeni-tingkaian
anggur putih yang panjang bijinya ketika berkinbang. .r

Menyerupakan binrang seroya kepada tangkai anggur yang


masih putih yang berkembang.

Adapun wajah syabahnya. ialah keadaan bentuk binrans sero_


ya yang beruntai yang rupanya keputih-putihan yang"terdiii
dari bulatan kecil. sehingga merupakan untaian seienlunraian
anggur putih yang sedang berbunga.

2.2 Aqli, seperti firman Allah:

15{ llxu &{Ltcgolt


.,g;isKggl{,rW'tl;'s3tlv
!6r&
Artinya:

Misal orang-orang yang dibebani kitab Taurat tiba-tiba mere-


ka tidak mengamakannya, laksana keledai yang memba na
bt*u.'
(Ia tidok dapat membacanya).

Wajah syabahnya, ialah tidak mendapatkan manfaat yang be-


sar, padahal disertai kecapaian/keletihan.

Wajah syabah semacam ini tidak nampak secara konkit (nya-


ta), melainkan ketihatan kalau ditinjau oleh akal pikiran yang
sehat.

3. Wajah syabah yang banyak (muta'adid), terbagi dua ma-


cam, ialah:

3.1 Hissi, seperti menyerupakan suatu buah dengan buah lain-


nya, mengenai rupa, rasa atau baunya.

3.2 Aqli, seperti menyerupakan seorang laki-laki dengan laki-


laki lainnya, ilmunya atau kesabarannya atau kehidupan-
nya.

4. Wajah syabah yang banyak berbeda (hissi dan 'aqli), berbe-


da menurut penglihatan dan kemuliaannya, seperti menye-
rupakan seorang laki-laki dengan matahari pada bermanfa-
atnya kepada lainnya.

Manfaat matahari nampak (hissi), sedang manfaat laki-laki


yang berilmu bisa jelas dengan akal yang sehat.

Perlu diketahui, bahwa wajah syabah itu adakalanya bertolak

tl,xu taLElqt 155


belakang antara musyabbah dan musyabbah-bih, maksudnya
untuk :

a. tahakkum (memperolok-olok musyabbah) atau

b. memperindah perkataan (kalam) sepeni menyerupakan la_


Kr-rakt.penalot dengan macam amu menyerupakan laki_laki
yang kikir dengan Hatim (seorang pemuiahy.'

pasal 3

tu664t6,;4r$tertr!
Tbntang alat tasybih, kesudahannya dan pembagiannya.

'SAi ;: ae V6 !l; .t. JJt *:,K{rA.;


ir!6'i;6 tt;" G,&, .,
*S 6+fW*:
Artinya:

"Adapun alat rasybih, ialah kaf. ka'anna, misil dan semta la-
Iazh yang menyerupainya $epeni nahwu, mitsal dan mibiht
dan.asa.lnya harus mengihttknn lafazh yang diserupainyi
1mu_
syabbah-bih) kepada alat tasybih dengan iaf dan'sebigainya.
(yain ka'anna dan sibagainyal 1imina
.selain kaf
sebaliknya
ala tasybihnya diikuti (oleh musyabbah), ketahiiiah! Oan
ingatkanlah!"

Maksudnya: Alar tasybih dengan kaf, nahwu, mitslu dan svi_


bih. harus diikuri oleh musyabbah bihnya. baik dengan:

a. lafazhnya yangjelas, sepeni: 4?# #l#


156 ILMU BAL,{GHOH
b. lafazhnya yang ditokdirkan, seperti:
,(l$ryu;g{:i
yakni . U5gn1,6
*'t
t> Y

c. dan kadang-kadang alat tasybihnya diikuti oleh lafazh selain


rrusy abbah-bih, seperti:

lffi{rK!fu;Qrpl;;g
Maksudnya: Menyerupakan keadaan harta dunia kepada ta-
naman yang tumbuh sebab ada air.

Maksud ayat ini bukan menyerupakan kehidupan dunia kepa-


da air, melainkan menyerupakan kehidupan dunia pada disu-
kainya dan mudah rusaknya dengan tanaman yang tumbuh di-
sebabkan air. Thnaman itu mula-mula tumbuh dengan hijau-
nya, kemudian kering, lalu ditiup angin, lenyap.

Lain halnya alat tashbih dengan selain kaf, seperti: ka'anna


dsb. maka alat tasybihnya diikuti oleh musyabbahnya, seperti:

. L{uT:3 , vaitu alat tasvbih vang selamanya

tidak menjarkan kepada musyabbah-bih.

Pasal 4

.^1,3stf46
Tentang faedah tasybih.

!G,6t s4,t,'4 .;. Sot,lfin$fi:titr


TLMU BALTGITOE L57
6+t gtLer !Pb'*j*q ,,-
sti;;$t69
y1,Ai9r6tifu#v .,.

Artinya: "fi;,*$ib'ie,,
"Adapun faedah tasybih iu, ialah unuk: l.
membukakan/
menjelaskan keadaan musyabbah anu 2. ukurannya atau 3.
kemungkinan adanya atau 4. menetapkan keadaan nwsyabbah
bagi pendengar atat 5. menghias rutsyabbah atau 6. menje_
lekkan musyabbah ataa 7. menganggap penting atau g. ie-
rlruli rusyglUy! atau 9. menganggap dnin atai t0. menyang_
ka musyabbah lebih unggul dari nwsyabbah-bih pada wajih
syabahtrya yang dirunrut. Sepeni macan in sepeni orang
yang disenai. ':
fisik

Contoh-contohnya, ialah untuk:

1. Menjelaskan sifat musyabbah, sepeti menyerupakan sehe_


lai baju dengan baju lainnya mengenai rupa, kihalusannya
dsb. yang belum diketahui oleh mukhotob.

2. Menjelaskan ukuran/keadaan musyabbah bila mukhotob ba_


ru mengetahui secara ijmal, seperti: menyerup akan baju hi_
laz dan burung gagak pada hitam.

3. Kemungkinan adanya bagi perkara yang jarang ada atau


perkara yang dianggap tidak mungkin ada, seperti kata sya-
'ir:

rt$si i,fr 14'1y .r. g_ {g{AG1 $!


Artinya:

"Maka kalau kama melebihi seluruh makhluk iru sena kamu


terdiri dai sebagian mereka, maka sesungguhnya minyak kas-
turi itu sebagian dari darah kijang."

158 ILV(I BA!rcHOH


Maksud sya'ir ini memuji mukhotob setinggi langit sehingga
dianggap berbeda dari seluruh manusia, padahal dia pun ma-
nusia, laksana minyak kasturi (misik), meskipun terdiri dari
sebagian darah kijang, akan tetapi kasturi itu melebihi darah-
darah lainnya dari kijang itu..

4. Menetapkan keadaan musyabbah pada jiwa mukhotob dan


menguatkannya seperti menyerupakan orang yang tidak
menghasilkan kelebihan.dari usahanya, diserupakan dengan
orang yang menggiuls a[.

5. Menghias musyabbah supaya disukai, seperti menyerupa-


kan muka hitam dengan mata kijang jantan yang biasanya
disukai orang. (Dalam bahasa Sunda, seperti menyerupakan
wanita tua dengan kelapa tua).

6. Menjelekkan musyabbah supaya dibenci, seperti menyeru-


pakan muka yang jerawat dengan kotoran yang kering yang
dipatuk ayam.

7. Mementingkan musyabbah-bih, seperti menyerupakal mu-


ka orang yang lapar yang pucat dengan sekeping roti.
Tasybih semacam ini disebut juga: badi' izharul-mathlub/
memperlihatkan barang yang dicari/diharap.

8. Memuji musyabbah, seperti menyerupakan lakiJaki yang


tidak dikenal dengan laki-laki yang dikenal di tengah-te-
ngah masyarakat.

9. Menganggap aneh kepadl musyabbah, seperti menyerupa-


kan arang yang masih berapi dengan lautan misik yang di-
hias dengan emas. Maksudnya untuk memperlihetkan mu-
syabbah pada gambaran yang tidak mungkin ada.

10. Menyangka musyabbah lebih unggul dari musyabbah-bih


dan disebut juga: tasybih maqlub/terbalik, seperti kata sya-
'ir:
,:'-{,i*'frlli"^;1 .,.i7i1"i(Sn$l
ILUU BAI,IGHOII 159
Artinya:

'?lql t:lbit watau subuh, kecemerlnngannya laksana muka


Khalifah kaika menerimn pujian. ,,

Seolah-olah muka khalifah itu lebih terang dari cemerlansnva


subuh. Dan seperti contoh dalam bait, dimana macan iru Eis'e_
rupakan dengan orang fasik pada membahayakannyx. 5ghirs_
ga seolah-olah orang fasik itu lebih berbahaia dari macan. -

T
pasal 5

Macam-macam tasybih ditinjau dari kedua ujungnya

't
t- -l-6-3tOrt#1i .,.
Artinya:

"Dengan memperhaikan kedua ujungnya (musyabbah dan


nusyabbah-bih), tasybih itu terbagi empat bagian, yairu yang
murokkab dan mafrod, senwanya bisa diketahui.

Keempat bagian itu, ialah:

l. Menyerupakan lafazh mufrod kepada mufrod lagi, seperti


menyerupakan wajah yang cantik kepada kembang ros.
Wajah syabahnya: sama disenangi.

2. Menyerupakan lafazh muftod kepada murokkab, seperti


menyerupakan saudara sekandung kepada bendera dari ya-
kut yang dibentangkan di atas tombak dari jabarjad. Wajah
syabahnya, ialah keadaan yang terbukti dari sebab melepas
benda yang dihamparkan kepada kepala benda yang hijau
yang panjang. Yang sama-sama bagus kelihatannya.

150 ILMU BAIAOHOH


3. Menyerupakan lafazh murokkab kepada murokkab lagi, se-
perti kata sya'ir:

r:(iz-6w[1,s2;ga{'#6ei?
Artinya:

'Kepulan debu di atas kepala kita serta p,edang-pedang iru,


loksana mnlam yang berjaruhan bintang-bintangnya. "
n Maksudnya: Menyerupakan debu yang mengepul di atas kepa-
la, kepada malam yang gelap dan menyerupakan pedang yang
gemerlapan dengan bintarg-bintang yang berjatuhan.

4. Menyerupakan lafazh yang murokkab dengan lafazh mu-


ftod, seperti menyerupakan siang hari yang diterangi de-
ngan matahari yang terang yang dicampuri dengan tanaman
yang tumbuh di tempat yang tinggi (musyabbah), diserupa-
kan dengan malam yang diterangi dengan bulan. Wajah
o syabbahnya, ialah sama-sama kurang terang.

E
Pasal 6

Tentang sifat tasybih ditiqiau dari kedua ujungnya.

Sifat tasbih itu terbagi 4 macam, ialah:

g/1 z nz-,
- t4q.i o!..2
JD$,*yglLqL\-0,' -i.
Artinya:

"Dengan memperhirungkan bilangan kedta rutsyabbah dan


musyabbah bih, tasybih iru terbagi kepada: I . maUuf (dilipat);

I,"Ilr taLstot 161


2. rnafruq (dipisah-pisah); 3. taswiyah (disamokan); 4. jamak.
klah memandang Ulama ahli Bayan.,'

Maksudnya: Dengan memperhitungkan bilangan kedua mu-


syabbah dan musyabbah bih, tasybih itu terbagi 4 macam,
ialah:

1. Thsybih malfuf, yaitu: mula-mula didatangkan beberapa


musyabbah dengan sistem athaf dan sebagainya, lalu mu-
syabbah bihnya pun begitu pula, seperti menyifati burung
elang yang suka mematuk burung yang kecil.

tAg',Yr; AAtJ'l6i,V
4:ii6yt;:,qi6;;ii' ''
a.

Artinya:
a
" Hati burung yang basah dan kering dalam sarangnya seperti
anggur dan kurma busuk. "
d
akan
Diserupakan hati burung yang basah (burung kecil) yang i
dijadikan mangsa dengan anggur kering yang enak dimakan =
busuk
dan hati burung yang kering sebab lapar, dengan kurma a
yang jijik, yaitu burung elang yang mengintai mangsanya. ;
yPv4'1JD-J
rupai hid dengan bulan dan Amnr dengan matahari, atau:

jfi|r:fuf gtft!( : satah seorans Zaid sepeni


matahai dan seorang lagi sepeni bulan.

2. Tasybih mafruq, yaitu: mendatangkan musyabbah dan


musyabbah-bih, lalu musyabbah dan musyabbah-bih lagi
beberapa taybih, seperti:

162 ILMU B,{T"AGHOH


,iJ r;1r 3*t ., . b63 ly.j6s:rjis(
Artinya:

'Adapun harunn baa wanita-wanita ia Msana miryak kasru-


ri, maka-ru&arya laksana uang dinar (pada hning dan ber-
cahayarrya) dan jari tangantrya, laksana dahan kayu merah
yang hatus. (Pada halusnya). "

3. Ihsybih taswiyeh, yaitu banyak musyabbahnya, sedang


musyabbah-bihnya hanya satu, seperti:

$WgY Qt:i,iSlviz
Artinya:

"Adapun rambut yang melnmbai kepada pelipis k*asiltku dan


keadaanht, kedaa-fuiarya sepeni malam.

Wajah syabahnya: Sama-sama hitam, hanya hitamnya rambut


dhohir dan hitamnya keadaanku, takhyili (khoyalan).

4. Thsybih jamak, yaitu banyak musyabbah-bihnya, sedang-


kan musyabbahnya hanya satu (kebalikan tasybih taswi-
yah), seperti kata sya'ir:

s65 ;J3i Au .,. i#;;iru:"W:r


Artinya:

'Bila ia tersenyum, gusinya sepeni mutiara yang disusun otal


sepeni air hujan es (bergemerlnpan) aan sepmi iqoh (sejenis
rumput yang wangi, daunnya pwih dan kembangnya latning).,

ILMU BALAGTIOE
163
Pasal 7

Pembagian tasybih ditinjau dari keadaan wajah syabah

U'a*2;-;u l': .,, ti:*?#iJLW,\t


Artinya:
"Tasybih itu dengan memperhitungkan wajah syabahnya, ada
tasybih tamsil kamu akan melihatnya, bila diambil dari wajah
syabah yang banyak."

l. Tasybih tamsil, seperti


menyerupakan orang yang ragu-ragu
menghadapi pekerjaannya:

;A;s!;1:'(*: isri+Y
Artinya:
"Sesungguhnya aku melihatmu seperti kamu memajukan se-
buah kaki sambil memundurkan yang sebuah lagi." Atau

seperti syi'iran di atas.


tlV$ktersebut
2. Bukan tamsil, yaitu wajah syabahnya tidak diambil dari
wajah syabah yang banyak, seperti:

_i a-*,r'*' t dadhdJ\fa,,\afr6\il
"'i'/ / 5
Artinya:
"Wanita saleh zaman sekarang seperti belerang merah pada
jarangnya.

ls,litp:1tb ., i:jiwF
Artinya: "j4,\ai
"Dan dengmt memperhitungkan wajah syabahnya,tasybih itu
terbagi pula kepada: mujmal, khofi, jali dan mdashshol."

t54 ILMU &{I.AC,HOi{


3. Wajah syabah yang mujmal, yaitu yang tidak diterangkan
wajah syabahnya, seperti contoh yang sudah-sudah.

4. Wqiah syabah yang khofi (samar), yaitu yang sukar dime-


ngerti kecuali oleh orang yang cerdik, seperti menyerupa-
kan orang-orang yang sama derajatnya dengan kalung yang
direndam yang tidak diketahui ujungnya..

sw.*i:5{6#'deff!p1161-{ffr#
Artinya:

"Mereka in seperti kalung yang direndnn yang tidak dikaa-


hui mana ujungnya. " (Sebab sama baikrrya/tinggirya).

5. Wajah syabah yang jelas (mudah dimengerti), seperti:

s-i"#
6. Wajah syabah yang ditafsil (dijelaskan wajah syabahnya),
seperti:

4:t:uoi,6z6as*$;
: Gusinya dan air mataku pada bersihnya sepeni mutiara.

eji ^& *;W,}J .i. $iq( eW r*3 9

We#i:(.e$t e .,. E, A {',5;etr' i;*


Artinya:

"Dan sebagian tasybih dengan memperhatikan wajah syabah


ada lagi yang qorib (dekat), yain yang jelas waiah syabah-
nya dan sebaliknya, yairu ghorib (sukar) sebab: a. barryak
taJsilnya atau b. karena jarang ditenwkan dalam hati, sepeni
yang mnrokkab aqli. "

Maksudnya: Tasybih itu dengan memperhatikan keadaan

ILMU BALIOHOH 165


wajah syabahnya:

1. Ada yang qorib, yaitu yang jelx yang tidak sukar mencari_
nya, seped menyerupakan takaran kicil kepada kendi, me_
ngenai ukuran dan bentuknya.

2. Yang ghorib, yaitu yang sukar mencari waiah svabahnva-


seperti Denyerupakan matahari dengan cermin
vairg beriUi
pada telapak tangan yang lumpuh. -

Wajah. syabahnya, ialah bentuknya sama bulat, rupanya


berki_
lau-kilauan tak bisa dipandang mata. Demilian prli *.r1,
yang dipegang oleh tangan orang yang lumpuh, tidak bisa
di_
pandang mata, sebab selalu bergerak/tidak diam.

Sukar mencari wajah syabahnya, sebab:

a. banyak tafsilannya, seperti contoh tersebut yeng ghorib;

b. musyabbah-bihnya bersifat wahmi (sesuatu yang tidak ada


DuKunyar, sepertl menyerupakan sesuatu dengan taring
hantu;

c. susunannya bersifat khoyali, seperti kata sya'ir:

f,;.:JSe6, y -o
l.-e*j$gJi
Artinya:

"Sepeni bendera yahtt yang dibentangkan di atas tombak dari


batu janrul ' Atav

d. susunannya belsi.fat aq!!, yaihr wajah syabahnya tidak mu_


dah.dimengerti kecuali oleh yang cciaig seperti firman
Allah:
615'sirrli4X
Yaio menyerupakan orang-orang yang memegans Kitab
Allah akan tetapi tidak mengamalkan isinya, aei'gai't<etedai

L65 [.MU AALTG.IIOH


yang membawa buku, tak berguna.

Tasybih dipandang dari alat tasybihnya' terbagi sebegai


berlkut:

tlj rtkl;\6q ... rL3''i\WY


Artinya:

"Tasybih itu dengan memperhatikan ala+rya, terbagi aas: .1-.


urybih nuakknd, yaitu dengan membuang alatnya; 2. tasybih
nursal, yaiu yang ada alntrya.'

Contohnya:
91- 4,<
) ,Lr J-J !
1. Thsybih muakkad, sePerti:

2. Ihsybih mursal, sePerti:

,i#t i :t,itt tK.J .1. F.*q1-#


Artinya:

"Dan dari sebagian tasybih, adt tasybih maqbul, yaiu yang


memeruthi ujuan dan vbaliknya tasybih tardild, yain yang
mempwry ai p ak s aan / diP ak akan.'

L Thsybih maqbul, yaitu yang memenuhi tujuan tasybih' se-


perti keadaan musyabbah-bih lebih dikenal dari musyabbah
tentang wajah syabahnYa.

2. Thsybih mardud, yaitu sebaliknya, yaitu yang tidak me-


menuhi peraturan.

,3iiA:,v .,, ../


r;64_IJv'4;'
tlllu tAt"alxl{xl r67
Artinya:

"Adapun tarybih yang paling balaghoh, yain tasybih yang di_

buans wajah syabahnya, (sepeni:


|tJ, {5 atuayang

dibuang musyabbahnya, seperti: g^i dalam men-

iawab: ,.'4j5f| ), dan mengitatti rasybih (yang

dibuang wajah syabahnya atau alatnya at(a serta membuanp


masyabbah dalam jawaban, sebab) sudah dimengeni.', -

168 ILMU 8A116'I,10II


BAB II
TENTANG MAKNA HAKEKAT DAN IIIAJAZ

Pasal I

I. Makna hakekat.

,i 6 vqi oi uJ'l t. *i Lr*WIql


.

I Artinya:
I

i "Adapun makna hakikat, ialah lafazh yang dipakai menurut


wadho' (kedudukannya) bagi pendengar maka ikutilah.'
I
t
Jadi arti hakekat, ialah:

'iteJe'l;ui6ti
Artinya:

"Infazh yang dipakai menurut ani yang seharusnya (wadho-


'nya). "

Seperti: kata Zaid bagi nama laki-laki yang bernama Zaid,


asad : macan.

Adapun mqiaz, ialah:

'tr{6y#A,Jeffi)#t(
Artinya:

"Lafazh yang dipakai bt*an pada makna yang seharusnya. "

Seperti: asad dengan maksud laki-laki yang gagah berani.

ILMU BAi.TCHOH 169


t-(416V;tle"5; ,,. t-'yijl Ujijvj$
U;)ieyfu# .,. {639*1r{k
Artinya:

'krrudian maja in kndang&adang datang mafrod dan ka-


dang*adang datangnya mtrokkab. Adapun yang pertann,
ialoh knlimat yang benubah kepada maa&t'trya disenai kore-
nah karena ada penaliannya. Tbntu kura mendapat waro,.,,
(Meninggalkan salah).

Jadi, kalimat majaz itu terbagi menjadi dua bagian, yaitu mu-
frod dan murokkab. Adapun majaz mufrod, ialah kalimat
yang dipakai bukan pada wadho'nya, sebab ada kaitan dan ko-

renah yang mengharuskan demikian, seperti: yang


""3,
dimaksudkan laki-laki yang gagah, pada contoh:

. #iOtill EV = saya metiha laki-taki gagah di


rumah-

Mengenai majaz murokkab, insya Allah nanti dalam bait no-


mor:203.

4/ .'1. (11 ,.^,


;$
t'rfta €;gJ,Jt4#
J1 (
;fei,;7:6S6rU o
Artinya:

"Sepeni: Harus mencabut kamu akan keinginan kepada maktr


h*-t rokhluk supaya kanw melihu Dia, dan pejankan pengli-
haanrut dari selain Dia. "

170 ILMU ML{I}HOH


Lafazh lq artinya: sandal. yang dimaksud di sini:

syahwat. Kedua-duanya sama hina. Lafazh 'jg , asal-


/-9
nya: mencabut dan , asalnya: memejamkan mata,
Lfv
sedangkan yang dimaksud di sini: berpaling dari selain Allah.

Pasal 2

)qi@
Macarn-macam mqJez.

t*i t.*<
,9tV ",'U-35iPJiit68
'*-35bJtit6Y
J1$eG{q6.,,",t
Artinya:

"IAdM hakekat dan nuja, terbagi 3 macan, yaitu: menarut


sya1a'r.uat. gdgt uau laghowi, sepmi: Telah iu* orang sufi
ke hadirat Allah. "

Adapun majaz mufrod, terbagi dua macam pula, yaitt: nujw


mursal dan najaz isti'aroh.

Adapun yang pertama (majaz mursal), ialah:

Maksudnya: kalimat hakekat dan majaz itu masing-masing rcr_


bagi tiga:

1. hakekat syar'i, 2. hakekot ,ufi, j. hakekat bghowi, 4. tu_


jaz syar'i, 5. *joz 'urfi, 6. najq. laghowi.

[-MU A^Lrdrctl
77L
Contohnya, seperti:

1. Arti kalimat sholat menurut hakekat logat, ialah doa dan


perbuatan yang ditentukan, yaitu praktek sholat.

2. Arti sholat fienurut majaz lughowi, ialah kebalikannya,


yaitu perbuatan yang ditentukan dan doa.

3. Arti sholat menurut ry4r'i, ialah:

\;/a{g#$u$<fillriro\e;r
Dan seperti lafazh , artinya menurut hakekat
41,
lughowi, mengenai setiap hewan yang melata dan berkaki em-
pat seperti kambing dan sebagainya.

Adapun 'urfi, terbagi dua macam, ialah:

t. 'Urfi yang umum, yaitu yang tidak tentu yang mengutipnya


dari makna lughowi.

2. ',Urfi yang khosh, yaitu tertentu yang mengutipnya


dari arti yang dikutipnya, seperti lafazh f il yang dikutip
oleh ahli Nahwu dari "pekerjaan" menurut arti logat kepa-
da arti kalimat tertentu yang berarti lafazh yang menunjuk-
kan pekerjaan dan disertai zaman.

'c lafazh: 9.3


Sepeni ,l tersebut. Artinya menurut ha-

kekat: naik kepada sesuatu yang nyata, sepeni naik pohon.


Artinya menurut majaz yang dimaksud di sini, ialah naik da-
lam maqom suluk ke hadirat Allah yang gaib. Dan kalimat
majaz itu terbagi: 1. majaz mursal dan isti'arah.

772 ILMU BAIIGHOH


Pasal 3

Tentang majaz mursal.

i:irf:;;k,g . t. ifr5'd iGie],e6


4 ,/., fi/, e 4tr-",..9. tt,,
c_t-t c-t;-o e9 a b4 i_91p
q,i;id"4G$e6
Artinya:

" (Adnpun majaz marsal), ialoh kalimat yang 'alaqohnya (kait-

annya antara kedaa ujungnya) tidak tasyabuh (tidak ada per-


samann). Ada yang dianikan sejuz $ebagian) dart bfazh
yang artinya semua, arti kulli dari lafazh juz'i atau mengarti-
kan hal (tingkah) dari ani mahal (tempatnya), atau sebalik-
nya, atau menganikan alat dari ma'lut atau mengenikan zho-
rof pada mazhruf, ani musabab pada sebab atau sebaliknya
atau mengartikan yang su:lah (madi) dengan ani nwstaqbal
atcu ani mustaqbal dengan ani madi. Irulah yang diunggu-
tunggu. "

Maksudnya: majaz mursal itu terbagi sebagai berikut:

1. Ada yang ataqohnya tidak tasyabbuh sebab tidak dimenger-


ti kalau diartikan harfiyah, seperti ada yang dimaksud sejuz
dari semua (kulli), seperti menyebut kalimat bagi kalam,
seperti kalimat ikhlas: 'ifi1)\$ Larazh

'^ltt$i::* itu katam, tapi suka disebut kalimat.

tu kalimat kulli
2. Ada yang sebaliknya, yaitu kulli dimaksud juz, st

perti rafazh AGi : jari dengan ma*sud blii


tl-xu lal-AcBoH 173
: ujung jari, pada ayatnya
,#F+r,{A:;Uf
3. Mengucapkan "hal/perbuatan,, dimaksudkan',mahal/tem_

patnya", seperti:

: "Ambillah pakaianma ketika setiap sholat. yang dimak_

a"nu* /,Ki31 iatah pakaian: yang dimaksud de-


"ra , )-.
ngan .t-t . ialah sholat.

+. u.ngu"up-t* ',mahalnyx,, sedangkan yang dimaksud ,,hal-

ny,a". seperti lafazh f,*3 dimaksudkan sholat

5. Alat yang dimaksud ma'lut, seperti:

Uj!'OeviqgJ:+g : Semoga

Ihhan menjadikan daku lisan yaag baik pada kaum di ke_


rutdian hari. Maksudnya; ,capao jaog baik/pujian, bukan

cercaan. Lafazh itu alat, yang dimaksud:


3(;
I olsc.,,.
'"5't,, : ucapan.

6. Mengucapkan zhorof yang dimaksud: nnzhrttf, seperti:


g{t{;" = Aht minum dai kendi.Maksudnya:
air dari kendi. Zhorof:
W mazhruf: tG
7. Mengucapkan mazhruf yang dimaksud zhorof, seperti:

i"t*it = maksudnya: di sursa itu tempat

174 ILMU aAT^ICHOII


rahmat Allah.

8. Mengucapkan musabbab yang dimaksud: sabab, seper-


ti:

Et!,tt1ai"e1 : Menghujankan hngit

itu akan tanaman.

Maksudnya: menurunkan hujan yang menjadi sebab tum-


buhnya tanaman.

9. Mengucapkan sebab yang dimaksud musabbab, seperti:


: Kami memetiharahujan. Maksud-
%C+:
nya: tanaman. Thnaman tumbuh sebab ada hujan.

10. Mengucapkan yang sedang terjadi yang dimaksud sudah

rerjadi, seperti: : Berikantah


#gteralgl;
kepada anak yatim iu hanarya. Maksudnya: yang sudah
habis waktu yatimnya, yakni dewasa, sebab kalau masih
yatim harus diurus oleh walinya.

,./ L,.../ .// t


Arau \i
ayal: _-/ J tiaLl'41fit
_-,.
: Sesung guhtrya

aku bermimpi aku ini memerah arak. Maksudnya'. mune-


I
rah anggur bahan arak.
I

Adapun majaz isti'arah, ialah dimana alaqohnya senrpa, se-

perti: 5j dimaksudkan laki-laki yang gagah, sebab

sama-sama kuatnya.

ILMU BAI-A6HOH L75


Pasal 4

Tbntang majaz isti,arah

ltl q rfi| ot3, i-it&:4'{:W)U


+.
{*,tW * c-g/e .t. g;{b.ilfu;a{'
Artinya:

"Adapun isti'arah itu, ialah majaz yang alaqohnya serupa, se-


4S-J"1
peni lafazh Onn* loki-taki gagah). Adapun alaqoh-
nya ialah samo-sanut gagahnya.
Adopun isti'arah iru menurut kaul yang lebih sah, adalah ma-
jaz lushowi (bukan isti'arah).
Dan dilarang adanya isti'arah iru pada alam, sebab sudah je-
las. "

Yakni kecuali jika alam itu mengandung arti sifat, sebab su-
dah termashur, seperti lafazhJafazh "Hatim" nama orang
yang terkenal dermawan yaitu Hatim bin Aththo'i, sehingga
orang yang pemurah seperti Hatim, disebut:

Hatim. Sepeni: ($tr4:5 Lafazh Hatim bagi putera

Aththo'i, hakekat: bagi lainnya: majaz.

Arti isti'arah, ialah:

46t,*',t\4',ri*W3'J7&iJrAi
Artinya:

'Lafazh yang dipakai b*an pada terflpat rya, sebab ada ata-
qoh persamaan antara kedua-d anya-"

L76 ILMU &tt-^cfiofl


qlT Qal$ ^ry
.,. tSiti(6lalK3;
Artinya:

"Telah disusun karenah isti'arah iru ada yang mufrod, ada


yang banyak, ada yang benalian yang satu dengan lainnya,
yang kesemuanya mempunyai korenah (yang menunjulekan
pengeniannya bukan dengan ani asalnya). "

Macam-macam korenah isti'arah, ialah:

I
I

1. yang murrod, seperti: . CillAT,';;i ; artinya:

Saya melihat laki-laki yang gagah itu melenpar. Tidak dapat


diartikan dengan arti aslinya,sebah macan itu tidak bisa me-
lempar.

2. Yang banyak, seperti:

,t#tiggJr,f*rjlUrgfi
Artinya:

"Saya melihat loki-laki yang gagah itu melempar di atas ku-


danya dalam peperangan. " Laf'azh:

,q;Si e gjrV,r; Semuanva korenah.

3. Yang bertalian satu sama lainnya dan semuanya menjadi


korenah, bukan satu persatuan, seperti kata sya'ir:

rLMU 84-r6-llolt !?7


Artinya:

"Banyak sekali pair berbalik dengan lima ujung jari orang iu


dai kaajaman pedang orang iu kepada kepala teman+eman-
trya."

Maksud sya'ir ini ialah: Sesungguhnya orang itu sering keluar


api dari ketajaman pedangnya yang berbolak-balik dengan ke-
lima ujung jarinya kepada kepala teman-temannya, untuk me-
rusak mereka. -

Yang menjadi contoh isti'arah, ialah lafazh ,3\1


dengan arti h t6 yang menjadi korenahnya tersusun

dari lafazh .af*t; dan seterusnya yang kesemuanya

menjadi korenah bagi majaz tersebut.

Pasal 5

Pembagian isti'arah ditiqiau dari kedua ujungnya.

.t.'jJq$rYgti{l
.,. LltS{rqr?
Artinya:

"Sena saling nafikan kedla ujung isti'arah iru pantas kepada


i'nad (berlowanan) tidak bersamaan, ketahuihh! Kemadian
'inadiyah itu kama dapati ada tamlihiyah gupaya fucu) seper-
ti karru dapati juga tahakumiyah (memperolok-olol<kan). "

Maksudnya: M4jaz isti'arah itu dengan memperhatikan ke-


dua ujungnya yaitu mustaiar minhu dan musta'arlah, terba-
gi kepada:

L7A ILMU BAIJOHOH


1. 'Inadiyah, yaitu kedua ujungnya tidak bisa bersatu sebat
berlawanan, seperti mengisti'arahkan yang ma'dum kepada
yang maujud, orang yang mati kepada yang hidup yang bo-
doh, seperti:
.. ,/,/t./r, . ./ ,41 ,. < /
4;'J-il,1.
Y-_
"Jglq/'J
2. Wifaqiyah, yaitu kedua ujung isti'arah itu dapat bersatu/
berkumpul, seperti mengisti' arahkan menghidupkan kepada
memberi hidayah, seperti firman Allah:

tti{At$o1;;i;
Pemberi hidayah dan menghiduikan itu bisa berkumpul pada
Allah. Isti'arah 'inadiyah itu terbagi dua macam, ialah:

1. Thmlihiyah (supaya lucu), seperti:

eTAQrs;rqi
2. Thhakumiyah (memperolok-olok), seperti:

Z_,
,--, t, ,.1
U-z t./.
VYL*,,p6ls)|6\
"Saya melihat macan; dengan dimaksudkan kepada orang pe-
nakut. "

Pasal 6

Pembagian isti'arah ditiqiau dari segi jihat jami'.

Li,ai\,5.. ;8 .: {t #. tWV
;# 1t:;-t fiiZ ffi 4!{.a.W g .i.

ILMU BALAGHOH L79


Artinya:

'Isti'arah iru dengan mcmperhatikan iilnt iami,wa terbapi


kepada qoibah $ang dekat/nudelt), ieperti, "WiUo ,ont1i
iu sedang membaca, " atau ghoribah 1pilikl.
Dan dengan memperhaikai iiha iait, dan kedua uiunswa
mcnurut akal (abstra*) dan hissi (perasaadtkonlcrit), " adn
enam bagian dengan tidak berdusta.,,-

Maksudnya: Majaz isti'arah itu dengan meniniau dari sesi ii-


-
hat jami', terbagi kepada dua macam, yaitu:

l. qoribah, seperti:

'w{qqr,#L',fc1-tia6v
2. ghoribah, yang sukar dimengerti, seperti kata sya,ir:

*Qr$fi6tyy
J.$,96t
Artinya:

"Bila latda itu daih* menghinrrour*oa pelana denrun teknpa-


nya, berbolak-balk besi pada mtlumyi berpaling-kepada iiri_
rya.'
Maksud sya'ir, ialah memuji kudanya yang terlatih. sehinssa
bila ia urrun dari kudanya itu, maka kudanya meletakkan tii_
-tempat
nganya pada pelananya, lalu berdiam di itu sampai
akan pulang. Diserupakan keadaan meletakkan'tali kuda oiJa
t€mlatnya dari pelananya iambil dipanjangkan ke samoins
yruJuyrya, dengan jatuhnya baju dari-keduilufi.rt orang yani
duduk sambil membelitkan seumpama sorbannva Oari Jinsl
gang ke lututnya sena dipanjangkan ke samping pung.bd;
nya.

180 ILMU llAI-r46IIOH


Isti'arah semacam ini disebut: ghoribah, sebab sukar mencari
jihat jamaknya. Dan isti'arah ditinjau dari segi jihat jami'
tlan
kedua ujungnya (musta'ar minhu dan ,usti,u-t"t i. t"rUrni
kepada enam macam. sebab kedua ujungnya itu .Oa i-s hi.ii
(konlait) dan yang aqti (abstrak) itari niusyabbah'hifi d;
musyabbah-bih aqli dan sebaliknya atau kedua{uanya hissi
atau aqli semua.

Contohnya, ialah:

1. Semua ujungnya hissi dan jihat jami, hissi pula, seperti:

Artinya:
1b'ttu;gil66
"Maka Musa Samiri nengefuarkan bagi mer*a sapi dengan
jasadnya yang bersuara.

Mustarar minhu, ialah anak sapi dan muste'ar_lah, ialah he-


yan. yang.dibikin dari perhiasan orang eibthy. Iihat j ami,nya,
hissi, ialah: berbentuk.

2. Semua ujungnya hissi dan jihat jami,nya aqli, seperti:

Artinya:
:@rb'&fi"&ttJ
'_'Dan menjadi tanda bagi mereka ialah natam. Kami menca_
bumy a/meng gantiny a den gan s iang.

Musta'ar minhunya: mengup:ls kulit kambing dan musta,ar_


tttnyai mengupas (merubah) rcrang dari asal gelop. Kdlua
ujungnya bersifat-hissi, jihat jami,nya: aqli @erupa'pengerti_
an). yaitu perubahan: daging yang Oitupas tulitnyi Aai te_
adaan gelap jadi terang.

3. Semua ujungnya hissi dan jihat jami'nya ikhtilaf, seperti:

II"\,iU BAT.AGIIOII 181


o*tw6)'ii s{;tz:3,{V
: Sqya melihat orang yang sepeni matahari. (Hissi). J,ftdt
jami'nya: sama-sama baik kelihatannya (hissi) dan tennosyhur
kelakuannya (aqli).

4. Semua ujungnya aqli dan jihat jami'nya aqli pula, seperti:


,,2 (r,,
t/a/..a/
vlrtAW,i'
Artinya:

"Siapakah yang membangkitkan kami dari mati kami? "

Kedua ujungnya, ialah ruqud (tidur) dan mati bersifat'aqli


dan jihat jami'nya tidak bergerak pun 'aqli pula.

5. Musta'ar minhu hissi dan mlsta'ar-lah 'aqli dan jihat jami':


'aqli, seperti: tzl!y, +2,,7. ='Pecaikan-
YeV g"v
.lah Qabligkanlah) setiap perkara yang knma diperintah men-
tabligkannya.

Musta'ar minhu, ialah = Memecahkan kaca;


{t6
musta'ar.-lahrya: ;J6 ('aqli). Jihat jami'nya: bekas-
nya ( aqlr). e-,
6. Musta'ar minhunya: 'aqli dan musta'arlahnya: hissi dan ji-

hatjami'nya:'aqli,seperti: tOi;;S(i)til
: "Sesungguhnya Kami ketiko air banjir iru meluap ..."

Musta'ar minhunya, ialah: takabbur ('aqli) dan musta'ar-


lahnya: air meluap (hissi) dan jihat jami'nya: merasa tinggi
yang berlebihlebihan (' aqll).

L82 ILMU BAI.A6TIOII


Pasal 7

Majaz isti'arah ditiqiau dari segi lafazhnya.

#ifrqbtYfif
)4_6riJrt4;
illt,1t ,Yj:631itT
'l
1ffii,!;i,'&t,U
Artinya:

"Adapun lafazh yang diisti'arahkan iu sebagai berikut: a. ka-


Iau terdiri dari isim jinis, nnkn katakanlnh asliyoh; b. kai*n
isim sifat katakanlah taba'iyah; dan demikian pula kalau dari
jumlah fi'liyah dan harfiyah, sepmi: Kelakuan ahli Tasavvuf
mengatakan: bahwa ia kembali ke fut yang memenuhi kebu-
ruhan."

Maksudnya: Bahwa majaz isti'arah itu kalau dilihat segi la-


fazhnya, terbagi kepada ashliyah dan taba'iyah.

a. Kalau musta'ar terdiri dari isim jinis, maka isti'arah itu di-
sebut: asly. Isim jinis, ialah:

*be-ggg . tlc*t|'&3;u
{ttW
Artinya:

"l,afazh yang menunjukkan zat yang pantas untuk menunjuk-


kan banyak tanpa memand,ang sifutnya. " Atau isim jink itu
kim jamid.

ILMU BAL.AGHOH 183


Yang dimaksud dengan zat di sini, ialah:

fiWirsrrgzSffiV'jt,At;
*ili
Artinya:

"Yaiu lafazh yang berdiri sendiri dengan maJhumnya, baik


keadaanrya berbenn* benda atau berbenruk pengenian, se-

peni: lt pb ,\-al xecuati alam, isim dhomir dan isyarah,

tidak termast* isim jenis. "

b. Kalau musta'ar itu terdiri dari isim sifat, seperti :

atau jumlah fi'liyah, seperti:


'&uwlrX atau dari jumlah harfivah, seperti:
IKJ@itSfi
W56lri,fu4glltt6ttt
Artinya:

'Maka menemukan kepada Musa itu kehtarga Fir'aun supaya


kemadian menjadi musuh dan keprihatinan kepada mereka. "

Maksudnya: "... yang akibatnya Musa itu menjadi musuh dan


keprihatinan mereka, sebetulnya bukan dimaksudkan untuk
dijadikan musuh. "

Jadi musta'arnya, ialah lam kai pada lafazh jjjq


Kesemuanya disebut: isti'arah taba'iyah.

L84 1MU AALACHOH


Pasal 8

Isti'arah ditinjau dari segi pengertian yang menghimpun


kedua ujungnya.

! zz,/ "/, ,,-,9ifrI5t6'4*q


Y"q)*"1q,*1
+W *, 4l; .,. t:iiy ui 6ifr
Artinya:

"Dan isti'arah iru suka dimutlakkan (tanpa kayid), yaitu isti-


'arah yang tidak menyerupai sifat atau ranting sesuaru perka-
ra. Maka harus mencai penjelasan kamu!
Dan disebut: mujanodah bila disertai mulaim (yang meman-
taskan) mlsta'ar-lah dan isti'arah ru,tosyahah biln disenai
malaim musta' ar minhu.'t.

Maksudnya: Majaz isti'arah itu kalau ditinjau dari segi pe-


ngertian yang menampung kedua ujungnya yailu masta'ar
minhu dan musta'ar-lah, terbagi kepada:

1. Yang mutlak, yaitu isti'arah yang tidak disertai pengertian

yang menghimpun kedua ujungnya r*"n, (iA rli.lj


= Saya melihat laki-laki gagah; bila ada korenah haliyah, se-
perti pembicaraannya di tempat yang jauh ke harimau.

2. Mujarrodah, yaitu isti'arah yang disertai lafazh yang me-


ngandung pengertian yang mengarah kepada musta'arlah,

sepeni: = Saya metihat taki-


$tZt6l,.{f;
laki gagah sedang berpidato. Musta'arJah, laki-laki gagah.

ILMU BALAGHOII 185


Latazh ini adalah sangat dekat kepada laki-laki
4V/
gagah dan menjadi mulaim, yakni yang menunjukkan bahwa
ucapan-itu tidak dapat diartikan secara asalnya, melainkan ke_
pada laki-laki gagah.

Contoh tersebut disertai sifat. Contoh yang disertai ranting,

ialah: 6:i1J, !;+;6MJi5 : saya


melihat h.arimau (liki-laki gagah), lala soya meminjam pe_
dang daripadanya.

3. Isti'arah murosyahah, yaitu isti,arah yang disertai lafazh


yang mengandung pengertian yang mengarah kepada mus-

ta'ar minhu. sepeni: 'rt$q:lt itj = ssya melihat

laki-laki gagah yang tebal rambutnya.

Lafazh 11't sangat dekat kepada musta,ar minhu (hari-

mau). Semuanya io yang menjadi korenahnya adalah keada-


an.

Contoh yang disertai ranting (tafri'), seperti:

,i3i
66tb . ...rki ojltt
c {#i 4V
: Saya hari ini melihat harimau (laki-laki gagah) di pasar,
maka tartngrrya mengagetkan aku.

tafazh {6 6*j$ sanga aekat kepada arti asat

(musta'ar minhu : hnrilnau).

186 ILMU BALAGHOH


.,,, ti3slr6ee,F;g
"U$,5rL;fi'Otli
Artinya:

"seperti: Ia telah naik ke hadirat Yang Suci maka ia berada di


demjat aas oranS-orang yang meninggakan jaqat yang tera-
sa (konkrit, yakni urusan dunia). "

Lzfazh 6t mendekatkan arti A-l6i vang asal

yang diisti'arahkan kepada hadirat Yang Mahasuci' ya*ni


mendekatkan arti asal (musta'ar minhu, yokni langit).

gqi.^:$t e6 rF .,, *q*. 6l3tUfi


Artinya:

"Yang paling balagoh dari ketiga macam isti'arah iru' ialah


marosysyahah (tarsyih), sebab benruknya dapat melupakan
adanya tasybih dan dapat meniadakannya kalau tidok diteli-
ti). "

Contoh yang kumpul tajrid dan tarsyih, ialah kata sya'ir:

\'i€ld$ra;-1,(,s'1
,L3A&ffit44
Artinya:

"Dia dilemparkan dekw harimau (kki-laki gagah) yang leng-


kap senjatanya, yang mempunyai rambut yang tebal, yang ku-
kunya belum dipotong. "

Mulaim tajrid, ialah lafazh , sebab harimau itu


CtLl

[xU uLxllql 187


tidak bersenjata dengan golok dan sebagainya.
Mulaim tar_
syih, ialah lafazh oslibt , sebab memang harimau itu ber_

Pasal 9

Ibntang isti'arah tahqiq dan aqli.

t!;':5ffi9, .i. {t#,*6,je a6


f'al;Ag_wjitv
{3
$rzal4 .t7
il',tilifi
uruUAr*
;-,
Artinya:

i4@un isti'arah yang memputryai makna yanp tutao densan


ruls! nlka. dtsebut: mqjaz isti,arah tah4iqiyah atuL den"san
oxlu sala Getupnyd nakna itu), ditebut: aqliyah. oentiian
menurut pandangan Ulama.
C?It* tahqQilah, sepeni: Telah terbit (bersinar) pandansan
Mu. tasq:wlI.del.gan kelapangan dadatrya (yang siperri sinar
maraharu kehadirat Tfuhan yang Mahasuci.,,

Sinar matahari, nyata menurut panca indera dan kelaoansan


oada, nyata menurut pandangan akal-

Selain tahqiqiyah, ialah aqliyah atau takhyiliyah, ialah yang


ti-
dak hissi, seperti: 'gtrAia$'e$: Musta'ar

Ti.nhu = Jalan yang /zrzs,. mustararJah, ialah l<aidah-kai-


dah agama Islam.

188 Iu\rlu BALJOIIoH


Pasal 10

Istirarah bllqinayah (ma'niyah).

Isti'arah ma'niyah, ialah bilamana ada tasybih yang tidak di-


terangkan hukumnya, seperti: musyabbah, musyabbah-bih dan
alatnya; kecuali yang ada itu hanya musyabbah saja dengan
tanda-tanda yang menunjukkan adanya musyabbah-bih, ialah
dengan menerangkan lazimnya (sesuatu yang menjadi kebiasa-
annya) saja; disebut: rasyDrft mldhmar, sebab adanya tasybih
itu hanya berdasarkan pandangan hati saja.

$'4'{,4itJ,sb6 .,. t,i\rrt$fi gt


l+Lfrir'$;fir gi6 . r. +I W'f;E 3 li
Artinya:

"Dan sekira disimpan tasybih iru dalam hati dan tidak dhe-
rangkan selain musyabbahnya, hanya menunjukan lazimnya
saja kepada rutsyabbah-bih itu, ruka in pun tasybih juga
menurut orang-orang yang ingat. "

'l<, {4il$}' 1#i.{,@y,134


t{l;l\##&ii; .1. L66g.zfr ,{r^V

Artinya:

"Tasybih itu diketahui dengan nama isti'arah bil*inayah dan


menerangkan lazimrrya, disebut: isti' arah takhyiliyah (bayang-
an hati, sebab tidak nyata menurut perasaan aau akal), Se-
peni: melekatkan mati itu akan kukunya dan menerbitkan
ma'ifat itu akan cahayanya. "
Dalam contoh pertama, diserupakan kematian dengan bina-
tang buas, sebab semuanya suka menangkap jiwa tanpa dike-

ILMU BAI-AGIIOH 189


tahui lebih dahulu. Lazim dari musyabbah-bih (binatang bu-
as), ialah kukunya. Jadi seolah-olah mati itu mempunyai ku-
kr. Inilah takhyilinya/khayalanny a.

Contoh yang kedua, diserupakan ma'rifat kepada Allah itu de-


ngan matahari, sebab semuanya dapat membuka keadaan yang

samar/gelap.

Lazim dari musyabbah-bih (matahari), ialah cahayanya. Jadi


seolah-olah kema'rifatan pun bercahaya seperti matahari. Iz!
lah tak]ryilbrya.

Pasal 11

Cara membikin isti'arah yang bagus.

,9SA
^4r;g fi .,, g*;;i1.45.fi &b
Artinya:

"Cara membuat isti'arah yang bagus, dapat kamu ketahui de-


ngan memelihara wajah tasybih yang baik dan jaah dari terci-
um bau tasybih pada lafazhnya yang wajah tarybih in bukan
teka+eki yang dirurwi. "

Cara memelihara wajah syabah yang baik, ialah: 1. wajah


syabahnya mencakup kedua ujungnya; 2. tidak ada lafazh
yang menunjukkan tasybih; 3. ada saling menyerupai antara
kedua ujungnya itu dengan jelas, supaya isti'arah itu tidak
menjadi teka-teki.

190 ILMII BALAOHOH


Pasal 12

Tbntang mqiaz munokkab.

u,#,9;''po .i. St%iti:qi:{i


,5il;,t5733 .t. ! k?gtr;1'y
Artinya:

"Adapun majaz murokkab, yairu perkara yang telah hasil (di-


terangkan) dalam nisbah dalan isnad khobari atat yang jelas
seperti tamsil.
Kalau lafazh murol<kab in mendaangl<nn isti'aralt, raka di-
sebut: isti'arah motsal dan tidnk dipindn)*an/dirubah.'
i\

Majaz murokkab itu, ialah lafazh yang dipakai pada musyab-


a
a bahnya dengan arti asal dan wajah syabahnya terdiri dari ting-
EP
kat yang banyak Oeberapa tingkat), disebut: isti'arah tatftsili-
yah.
6
Contohnya, seperti: (,!ffi;9,?ifi'tsat
h Artinya:
l..l
t:
L1
"Saya melihat kamu mendahulukan sebuah l<aki dan mengak-
hirkan kaki lainnya. " Peribahasa ini bagi orang-orang yang
ragu dalam mengerjakan sesuatu pekerjaan. Jihat jami'nya ter-
diri dari tingkah laku yang banyak, yaitu mundur maju.

Pasal 13

Tbntang merubah i'rob

$i;iu-;J#fr a'a .,,ii1/J)p)ti{#


II-MU MLAGHOH 191
Artinya:

"Seb?8:a\ najaz in ada yang berubah i'robnya


den*an dibu-
ang talazhnya atau dengan tambahan yang dapat dilihat.,,

Contohnya, seperti:

1. dengan dibuang sebagian hurufnya:

,-i 6 a.!j; t+ ;,fr1, Ct,1jlgt5 i6


{6
2. dengan ditanbah hurufnya, sepeni: I
'lr"6AWf*$,}!
$ia$;aYaffiiwst;
" I "nyazaidah.

BAB III
TENTANG KINAYAH.

Arti kinayah, menurur logat, ialah perkataan yang tidak jelas


maksudnya/semacam kiasan. Arti kinayah menurut istilah,
ialah:

s'$66i'"* ir .t., +;'&rt Lfi6


L92 It-lIU &{rlOHOfl
Artinya:

"Lafazh yang dimoksud kelaziman makna serta dapat dimak-


sud ani aslfuya. "

Contohnya: lAt l:Ji,55., : Taid iru paniany saruns


/ . ua-T ;- goloknya.

Maksudnya: Zaid itu tinggi. Lazimnya: tinggi bentuknya. Se-


tiap orang yang tinggi biasanya goloknya pun panjang, setiap
golok panjang, sarungnya pun panjang pula. Meskipun demi-
kian, dapat diartikan makna aslinya.

I Pasal 1

Ta'rif dan tujuan kinayah.

i; i:i,,^:3 1E g f. i,/t l{,lti:1at6


. _a. , ,_r,jx$u4$,c;,r11
J.iizSt\r(ltiIiA-*IY
/ '/ -
Artinya:
"Kinayah itu ialah laJazh yang dimnksud kelaziman mokna-
nya, serta dapat dimaksud dengan ani asalnya.
Datang kindyah itu unruk: (1) menenrukan sifat una* nausuf,
sepeni: Kebaikan itu adanya dalam 'uzlah, wahai Ahli Tasa-
wuf! (Maksudnya: ketentuan bagi Sufi itu ber'uzlah)."

rainnya: rai
Contoh
,r#j r* =
r:#i:;r:;::r"
:
i_|i;ei-fr Kemuliaan antara dua baju
dinginrrya.

ILMU AAL&IOH 193


Maksudnya: Menentukan orang tertentu dengan keagungan
dan kemuliaan.

6it6,*;ouii,6
t;rgqri o,*?&s
Vtif;ffi,
,E*b;;5Yt57;-;{g^
"ii!:tr6@:{t*)
t-/.7
Wlfii,lqe.t
o
Artinya:

'(2) Unruk menenfitkan zat tanusuf; (3) unn* menentukan zat


sifa;
Dan tujuan kinayah ialah: 1. menjelaskan; 2. iMtisar; 3. me-
melihara kehormntan atau 4. menghilangkan lafazh, sebab
mengnnggap jelek (porno) dan sebagainya, menyapu dan
mendatangi. " (Dalam ayat Qur'an).

Contohnya, ialah:

l. Unok menentukan zat mausuf, seperri: 3({t;q


Telah datang tukang menjamu. Yang dimaksud Zaid, sebab
sering menjamu tamunya, sehingga seolah-olah hanya
Zaidlah rukang menjamu itu.

2. Untuk menentukan zat sifat, seperri: ,1j$& *rr


kinavah bagi orang
}flrtlf,!fi|-'menjamu )lAt,W
Dan tujuan kinayah, ialah:

I. Menjelaskan, seperti: ,-\{t,t{ . bagi orang yang

!94 ILMU BAT.TCHOH


2. Mempersingkat, seperti:

Si Falan larus oook ,opiryo.'


WWStt,
-'

Kinayah dari seringnya menyembelih induk sapi untuk menja-


mu, sampai anak sapinya kurus, kurang men)rusu.

3. Menutupi nama orang, senerti: penehuni


yrlilfi( =
rumah. Kinayah dari isterinya. (Bahasa Sunda: nu di
imah).

4. Memelihara kesopanan dari kata-kata porno, seperti:

;t4t,';--131 yakni: ;l$lt'i;rt<.t .


^"-
nurut sebagian tafsir atau
fubV'Ar vakni:

'sij12(3j.it"

Pasal 2

Tentang derajat majaz dan kinayah,

S!,,tii
v/- i*;ii;,A
, -,/ 'LA ... t4'3!i,/J6gri
i6s$yq1,#., &i(i,i$#tb
Artinya:

" Kerurdian kalimat majaT dan kinayah, lebih bataghoh


dari
kalimat tashreh atau kalimat hakekat. Demikian dikitahui tla-
lam fan Bayan mendahulukan majaz iui'arah kepada tasybih,
dengan sepakat orang-orang yang berakal. "

ILMU BAt-'dIOIf 195


Maksudnya:

1 . Lafazh majaz lebih balaghoh dari lafazh hakekat dan

2. Lafazh kinayah lebih balaghoh dari lafazh tashreh, sebab


pada kedua macam lafazh itu mengandung perpindahan
dari makna malzum kepada lazimnya, seperti pengakuan
yang disertai saksi, sebab adanya malzum itu menunjukkan
adanya lazim.

;,. Mqaz isti'arah lebih balaghoh dari tasybih, sebab isti,arah


itu sebagian dari lafazh majaz, sedangkan tasybih berarti
makna hakekat.

196 ILIIU EAI.'GIIOH


BAB I

TENTANG ILMU BADI"

Arti badi' menurut logrt, ialah: aneh.

Arti badi' menurut istilah, ialah:

'F,gi'ty ) ig p6i j$,,:i g;ip


*
Artinya:

"Ilmu unn* mengetahui cara membentuk kalam yang baik se-


sudah memelihara rutthobaqoh dan kejelasan dalalahnya.',

#t,# i#; ip
,teAi g;ti ;5:GiJt,
9C''; y1l$iyr1 .:. t6i *S!,gr::i
Artinya:

"Ilma untuk mengetahui cara-cara membenruk kalam yang ba-


i\ sesudah memelihara tujuan yang lalu (mtthobaqoh dai wu-
duhud-dalalah). I{erutdian cara membentuk kalam yang baik
in ada dua macam, yaitu dengan memperhatiknn tafazh tlan
maknanya. "

Cara membentuk kalam yang baik dari segi lafazhnya, seperti


dengan jinas-tam dan dari segi maknanya dengan muthoba-
qoh.

ILMU BAL{GHOH 1-9 7


4Gt'J;1i3.Jk'
Bentuk pertama dari segi makna.

tlilti\; +igtl tw .i.fi.614itr JrAi


Artinya:

"Dihiung dari bermacam-macam badi', ialah: l. badi'mu-


thobaqoh; 2. tasyabuhul-athrof; 3. ru,rvwfaqoh. "

Dari bentuk pertama (maknawi), ialah:

1. Badir muthobaqoh/tadhod/takafu', yaitu mengumpulkan


dua lafazh yang berhadapan karena:

1.1 berlawanan, seperti: putih dan hitam, timur dan barat dan
sebagainya;

1.2 sebaliknya, seperti: ada dan tiada, hidup dan mati;

1.3 'adam wamalakah, seperti: melihat dan buta, pandai bica-


ra dan bisu.

Contohnya, seperti:

l. Dengan 2 isim, seperti: {i;vtfil dari ayat:

,;6*vEi,,rus
2. Dengan2 fi'il, seperti: qJ4"
3. Dengan 2 haraf, seperti: r!i7i6w q& ri# u' tfi
,rr* 6 dan w
198 IJU taLlogqt
ki L! : Manfaat, arti 'li
L'
: Madharat.

4. Dengan 2 macam isim dan f iI, seperti:


{Lr-"-tbtii 6V&3(
Badi' muthobaqoh itu terbagi dua bagian, yaitu:

1) Thibaq-ijab (mutsbat), seperti contoh tersebut tadi:

2) Thibaq-salab (manfi), yaitu mengumpulkan 2 fi,il yang se_


rupa:

a. salah satunya mutsbat dan satu lagi manfi, seperti:

lili-u VryVa;ir ]6W ettGffi*"


b. salah satunya nahi dan satu lagi amar seperti:

,ajtVA*6;iS
2. Thsabuhu-athrof.(serupa ujungnya), yakni antara permula-
an kalam dan akhirnya, seperti:

.$tw it*t i+ :r j{'&a, I


K, fi.l
j4t
3. mengumpulkan suatu
perkara dengan perkara yang akan tetapi ti-

ILMU BAI.A6'ITOH 199


dak bertentangan, seperri:
6u:Ai ,@j6
{Kr:rX,1,{r,is ,!,;lau
Xi+LJ)JQF,'t'rj ' '
Artinya:

"Dan, badi' akas gebaliknya), tashim (berbeda coraknya),


musakalah (serupa benmknya), tazawuj (campur), rujuk @u-
lang), atau muqobalah (berlnwanan).

4. Badi' akas, yaitu bagian kalam yang pertama lalu ditarik


pada akhirnya, seperti:

. gritxgr irl,?t; tSJt &t;t


= Adat orang-orang yang rutlia, semulia-muliarrya adat.
5. Badi' tashim/irshod, yaitu menjadikan lafazh sebelum
akhirnya dengan lafazh yang menunjukkan akhirnya, seper-
ti:

'xt^(uj
Dan sya'ir:

I al^<
3t"je€o .i.'i1()(. i':,Wl'i)
"Bila kamu tidak mampu mengerjokan sesuatu pekerjaan,
tinggakanlah! Dan lauatlah iru unruk mengerjakan sesuaru
yang kamu mnmpu. "

200 ILMU BALAOHOH


6. Badi' musyakalah, yaitu menerangkar. suatu perkara de-
ngan lafazh lain, sebab jatuh bersamaan secara nyata atau
kira-kiranya;

a. Contoh yang nyata/tahqiq, seperti kata sya'ir:

"^g,rl:iqa,ri6$G;
tZii"zLSWr.:C
Artinya:

" Kata mereka: Mintalah sesuatu! Tsntu kami berbuat baik ba-
gimu pasakannya. Kataku: Menjahitlah kamu sekalian bagiku
akan jubah dan gamis. "

Larazh
ffi , maksrdnya:
)jti , sebab bersa-

maal dengan masak.

Dan firman Allah: 't6oVfri = Mereka

mengadakan penipuan dan Atlah membalas penipuan mereka.

b. contoh yang takdiri. ,"prrti, aLlliije = ,lii:ff

Maksudnya: Pembersihan Allah.

Lafazh ,* adalah mashdar yang menguattan lafazh

| -,
. ar.rU t3l . sebab iman iru membersihkan jiwa. Lalu

diikuti ucapan dari iman kepada Allah dengan: Celupan Allah,


sebab bersamaan bagi korenah ini, yaitu sama-sama member-
sihkan. Iman dan mencelup maksudnya untuk membersihkan.

trn,lu BAI-ACHO+I
201
7. Badi' muzawqish, yaitu bercampur antara dua makna oa_
da syarat dan jawabnya, seperti [ata sya,ir:

el)i4tQ66qv$
i1%i&u*66es
Artinya:

"Bila mencegah orang yang mencegah dari menpasihaninva.


maka- memastiknn padaku keinginai. Ia mendengirkan fii;ie
It ah, makn pasti baginya menjauhitrya.',
Bercampur antara adanya cegahan mengasihani kekasil dan
mendengar tukang fitnah yang jatuh pada f il syarat dan ji-

wabnya. yaitu tafazh pada kedua-duanya.


&13
8. Badi'_rujuk, ialah kembali kepada perkataan semula, se-
bab ada pembatalan yang berfaedah, ieperti kata sya,ir:'

I#rWt$'Wtv,))
i'[,4y
./>-/.- 2 ./
'&lrrL!i3t16i{r'[
Artinya:

"ligmtgh kgmu pada kampung-kampung, yang belum ntsak


oleh telapok kaki (masih utuh). Tidak dcmikiai kamounp-kam-
pung iru telah rusak oleh angin don hujan.,,

Mula-mula penyair memberitakan hahwa kampung itu belum


rusak.
.lalu membatalkannya dengan katanya: dirisak angin
dan hujan.

Faedahnya untuk membingungkan.

202 ILMU B.tt-rcHofl


9. Badi' muqobalah, yaitu mendatangkan dua makna atau le-
bih yang sepadan, lalu didatangkannya bandingannya de-
ngan tertib seperti:

.316dy6w"{v;A-ti6
WWryK;z{tt*6tv!t
dan kata sya'ir:

'#tYtu 'd:nt'bGtV
t#t$tViufittt(,Av
z3(,.
,#y6q{6K z
tetS
Artinya:

'Alnngkah baiknya agama dan dunia bila berhtmpul dnn


alangkoh jelekrrya kelatfuran dan kepailitan bagi laki-laki. "

.2Jt 4-,,
t,,,,./
14,'tAl iti;i:..j .t. L4rW.ye,.*ti4rr
t rar
,t t,)k . .?! "z tz
;/w,\,vteLs
,,,,

**yP6:7>.e.;.
Aninyd:

"Adopun badi' ta riyah disebur badi' ilhatn (menciptakan),


sebab yang dimaksud maknanya yang jatlt dai kedua makna-
fiya.
Dan badi' yang disenai dmgan sesudu yang mcngisyarakon
makna ilekat dnn ada yang dikosongkan, sebab tidak ada se-
suau iu. Maka adalah knttu orang yang lcentbali kepada Tfu-
hanrru. "

tl.xt, l^L6loll 203


10. Badi' tauriyah, yaitu mengucapkan lafazh yang dua mak-
nanya, yang dekat dan yang jauh, sedangkan yang dimak_

sud m4kna jauh, seperti: . qri:,tiiGfi$|r/;t


= Thhan Maha Pemarah itu beistiwa di aas arasy.
Makna. dekatnya: menetap; makna jauhnya: menguasai. lnilah
yang dimaksud dengan ayat iru.

Badi' tauriyah itu terbagi dua macam, ialah:

L Yang rutjarrodaft, yaitu yang kosong dari sesuaru yans


mengisyaratkar kepada makna dekar, sipeni contoh tadi. '
-
2. Yang rutrosysyahah. yaitu yang disenai dengan sesuatu
yang mengisyaratkan kepada mal,na dekat, seperti:

iV s$. ;tKtt; = ?:;r::Y;:r::t"l;#::)


Makna. "yad" dengan makna qorib. ialah tangan dan dengan
makna ba'id, ialah kekuasaan. Inilah yang dim-aksud oleh
tersebut.
{at
Lafazh yang mengisyaratkan makna qorib, ialah lafazh

\il4i Atau seperri: Komandan Anu sekarang berra-

ngan besi, yakni: tegas.

g[;rrvi$,{6WWrg
Artinya:

"Dan badi'jamak, tafriq, taqsim, jamak serta tafriq, jamak


sena taqsim, jamak sena mfriq dan taqsim juga tiba.';, '

I l. Badi' jamak, yaitu menghimpun beberapa lafazh pada sa_


tu hukum, seperti:

204 &MU BAI-ACHOH


: Harta dan anak-

Menghimpun harta dan anak sebagai perhiasan.

Kata sya'ir:

i-i4;'8VaiL$t'l'v
;-J_3t164i-,_r; -
Artinya:

"sesungguhnya kemadaan dan kosong dari pekerjaan (ngang-


gur) dan mencari kemlliaan, merusak kepada orang dengan
kerusakan yang sesungguhnya- "

12. Badi' tafriq, yaitu meletakkan perbedaan dua perkara da-


ri semacam pujian atau bukan, seperti:

{r?t U, \'ii {. Ifr


ceC
6G s * u
Artinya:

"Adapun yang ini adalah tawar, sedap diminumnya dan yang


lainnya masin lagi pahil. "

13. Badi' taqsim, yaitu menerangkan lafazh yang banyak, la-


lu menyandarkan kepada sesuatu hal dengan tentu, seper-
ti kata sya'ir:

sahErgis. *t.:, d#drv'&{r


,r:1!$triLii;r{L
//r)-Y / v

tl.xu 8^I-16110ll 20s


i-;t't,{-x$;ci
Artinya:

"Tidak akan naik atas kezaliman yang sengaja kecuali kehina-


an, keledai dan tali. Adapun yang ini dalam kehinaan diikat
dengan seutas tali yang rapuh dan yang ini melukai, tiada
yang mengasihanirrya seorang pun. "

Maksudnya: Kezaliman tidak akan dikasihani oleh siapa pun


dan keledai itu diikat dengan seutas tali yang rapuh.

14. Badi'jamak serta tafriq, yaitu dimasukkan dua perkara


pada suatu makna, lalu dipisah masing-masing jihatnya,
seperti kata sya'ir:

t43 b\ilfu$; t3,t y6tui6 .1.


Artinya:

"Mukamt seperti api pada cemerlangnya dan haiku sepeni


api pada panasnya. "

Dua perkara itu, ialah muka dan hati suatu makna, yaitu api.
Pemisahan antara muka dengan kecemerlangan dan hati de-
ngan kepanasan.

15. Badi' jamak serta taqsim, yaitu mengumpulkan bebera-


pa hal pada satu hukum, lalu membagikannya atau seba-
liknya, yaitu membagi pengertian yang banyak, latu me-
ngumpulkannya.

Contoh yang pertama, kata sya'ir:

,x
tilrur?;rgi\;(;Z
Utti$2t6ill'*ei
205 ILMU t^l-g{ot{
VLb\4WWt1,;ll
v5v)86w6o,:116
Artinya:

"Sehingga ia makim di sekitar kota Khorosan. Dengan adanya


dia di sana, rusaklah kota Rum iu, gambar-gambar salib dan
sembahan bangsa Rum itu. Merekn rtdok bisa kawin sebab di-
tawan, tidok beranak sebab dibunuh, tidak bisa mengumpul-
kan hanarya sebab dirampas, dan tidak bisa benani sebab
dibakar. "

Yang rusak (amak), ialah bangsa Rum, gambar-gambar salib


dan patung-patung, lalu diadakan perincian kerusakannya.

Contoh yang kedua, yaitu mengadakan pembagian/perincian,


lalu menampungnya, seperti kata sya'ir:

'#'uW6eft(i
rAs.$t;d$;|e;\
t#e1si6,
*L,i4i&#fr
Uk<;r{'169frJl,)l
Artinya:

" Mereka adalah kaum, bila mereka memerangi, mereka me-


nyiksa nwsuh-musuhnya, atau mencari keuntungan bagi peng-
ikut-pengihttnya.
Tabiat mereka bukan hal yang baru, sesungguhnya tabiat itu,
ketahuilah! yang paling jelek ialah pebid'ahan. "

IT-MU B,{I-AG{OH 207


Sifat mereka diperinci, yaitu menyiksa musuh dan memberi
keuntungan kepada pengikutnya, lalu dihimpun dengan berupa
tabi'at mereka demikian.

16. Badi' jamak serta dipisah dan dibagikan, seperri firman


Allah:

*ltffi
f*r
fa--/ f'"
i,'t i*i
-|'fr' (,t
a,1
.rU
r,;t .r-bJe
u".Lr*J 19z Art
.'a;t iufl
3t tI iK*
%iv k
w .,,. J ,-,, .
t''d
i.\ilu W
U' u4"itii u
t))0'
Vt ,t:
,r1
t ,r/.
/6'j t: 'baii,
I'e- rorrft
;u
..4

,Gr
e;;t'*t
3t6 .,1..Ej,;31';'4j' itl*1:k;*5 ttit-Jtr>,
..,, '-/ 2r tl
OL)
.f 7t,. io
;*G .jjat ? 6111

u(sta4y fl1$jfi';j'6i.u.Jv I
.
;3'W31! ;tr;'it' ; ritlglHt;.i!3t t

Artinya:

"Pada hari kiamat serun jiwa tidak bisa bicara kecuali seizin
Allah (jamak). Sebagian mereka ada yang celaka dan sebagi-
an lagi ada yang bahagia (tafti4).
Adapun orang-orang yang celaka, berada dalam neraka dan
bagi mereka di dalam neroka itu kecelakaan dan beneriak,
kekal di dalamnya selamn seluruh langit dan bumi berada, ke-
cuali perkara yang dikehendaki oleh Tuhanmu.
Sesungguhnya Tuhanmu selalu bekerja sekehendak-tt)a. Ada-
pun orang-orang yang berbahagia, berada dalam surga serta
kekal di dalamnya selama semua langit dan bumi berada, ke-
cuali perkara yang dikehend.aki oleh Tuhanmu. Inlah pembe-
rian yang tiada putus-putusnya (taqsim). "

idSi'lCt13i.,.
r ot," '. ('"JiurJi$;3fr';
208 ILMU &\T-ACHOH
Aninya:

'Dgn bqdi' hf-nasyar, istiHrdam dan lagi badi' tafriq yang


terbagi-bagi. '
17. Badi' laf-nasyar, yaitu menerangkan lafazh yang banyak
dengan tafsil atau Umal, terus diterangkan pasangannya
tanpa ditentukan, sebab beranggapan bahwa pendengar
akan mengerti maksudnya.

Perlu diketahui, bahwa:

a. Laf-nasyar dengan tafsil itu ada dua macam, yaitu:

17. I Laf-nasyar murottab (ditertibkan), seperti:

I
v,{S; *. ;Wtltt lt {tg tg U
Artinya:
,$fr
'Dari sebagian rahmat AlM, ialah menjadikan malam bagi
karut dan siang, agar kama sekalian berdiam pada wakn na-
lam dan mencari kemtrahan Allah pada siang hari.',

t-afazh:
-$SKfr) hubungannya dengan matam dan

dengan siang.

17.2 Laf-nasyar ghoer murottab, seperti kata sya,ir:

L(;i,3LgU&lte
63iri-33tgr8$3
ILMU BAI.. CflOII
209
Artinya:

"Bagaimana aht bisa berhibur, sedangkan karut seperti tun-


puknn pasir yang bengkok, sepeni dohnn, seperti kijang beti-
na kelapak matarrya dan belah yang panjang dan menibon-
ceng. "
dr/ 2,-
l-afazh Gi- , hubungannya dengan lafazh Lir
jg
: tumpukan pasb yang bengkok sepmi boncengan.

Lafazh , hubungannya rryanlafazhlG1||,


'0,!r de

dengan
tE! : kelopak mata.

b. Laf-nasyar dengan ijmal, seperti firman Allah:


I
r/a
iiitt;"t,{ot't{e
4t6j{. 9.,J t{3r-'to'tl t{#,1:fr
)tJ
<4
4;+4 ty ,t-,j61-f86,
5.4iJ Lo3
,i/ , ', /./
:-)t55,
Jti i,
,. DJ
'|+lAjl
(x
ft
,(l
t,
iP.
'.1
Za,.l,
7x).
.4
)'t4
Uru
itt
?Ui
4.t, ;t AJ,'
, r.7 t at/ (
1,1,J€C
r.{- ai
l,*l iili i'i ejtt4t,j'lt
_tl l./ ./
'/v {tuii .tu,' ,,/,,
a>#6q
,24*
.,,,4*
;.v
Artinya:
'lia
"Mereka berkata: Tidak akan masuk surga kecuali orang Ya-
hudi dan Nasoro (ijma). "

Maksudnya: Kata Yahudi: Tidak akar masuk surga kecuali


orang Yahudi, dan kata Nasoro: Tidak akan masuk surga ke-
cuali orang Nasoro (tafsil).

18. Badi' istikhdam, yaitu bermaksud kepada salah satu arti


dari lafazh yang mempunyai dua arti, kemudian lafazh Ia-
in dengan dhomirnya, atau bermaksud dengan salah satu
kedua dhomir itu salah satunya, lalu yang lain dengan
dhomir lainnya lagi.

2LO ILMU B^I-IGIOII


Kedua arti itu ada kalanya makna hakekat semua atau majaz
semua atau berbeda (hakekat dan majaz).

Contohnya, ialah:

18.1 Yang pertama:

6At6fti);t$.t. ,;3d1utA6i:
Artinya:

','Bila urun hujan pada tanah kaum, tenru kami menggembala-


kan akan rumput itu walaupun mereka marah-mnrah.-,,

utr:n llfti dengan arti hujan (majaz) dan arti dhomir-

nya pada lafrzh toLl,;3 : Rumput akibat hujan iru.

18.2 Yang kedua, seperti:

Artinya: "q.V;b(#Li1i
"Kami telah datang ke tempat rumput, lalu kami menggemba-
lakan padn rumput itu. "

LafazhW aftinya hajan(majaz). Dhomir ;li€j


rujukke arti hakekat, yairu rumput yang rumbuh
W
disebabkan hujan.

19. Badi' tajrid, yaitu dicabut dari sesuatu perkara yang


mempunyai sifat, sifat yang lain yang sepadan, karena
menghebatkan kesempurnaannya.

Badi' tajrid itu terbagi lima macam, yaitu:

Ii,MU BALACHOH 2tL


1. Dengan 'rmin t4iridiyah", seperti:

Artinya: 'e&*flsau
"Bagiht dari si Fulnn iru sahabat yang dekat. "

Maksudnya: Menghebatkan persahabatan sehingga dapat di-


anggap keluar dari padanya sifat lain, selain sekedar sahabat
biasa.

2. Dengan "ba t4iridiyah" yang masuk kepada lafazh yang


dicabutnya, seperti:

Artinya:
.fi)raffitifitlzty
"Kalau kamu meminta kepada si Fulan, yakin kata meminta
kepada lautan. " Sebab segala ada dan marahan, sepeni law-
an.

Sebab murahan dan serba adanya, sehingga keluar dari dia si-
fat lautan.

3. Dengan "fi tajridiyah" yang masuk kepada lafazh yang di-

cabutnya, seperti:

Artinya:

"Bagi mereka di dnlam jahanam itu kampung yang kekal. "

Dengan kata-kata itu mengandung arti seolah-olah dalam jaha-


nam itu ada kampung lain yang tidak kekal, padahal dalam ja-
hanam itu sendiri merupakan tempat tinggal yang kekal bagi
orang kafir.

2L2 LMU AALTCHOH


4. Dengan tanpa perantaraan haraf, seperti kata sya'ir:

#/effiA6to4 .t ?;A;!:,9 $:it;


Artinya:

'Kalnu knma rctap tinggat, aht akan pergi berperanz. Enn_


knu mengumpulkan gonimah-gonimah, kicuati' kaki supir
orang yat g pemurah (yaitu diri natakallim).

Dicabut dari diri mutakallim itu kalimat: .karim,,, padthal


yang dimaksud ialah dirinya, maksudnya untuk menghibatkan
sifat kemurahan mutakallim. (Kalau dilam bahasa Sunda: la_
mun henteu aya anu jiga kieu mah acan tangtu ... : Kalau ti_
ada yang semacam begini, belum tentu ...).

5. Dengan mengajak bicara kepada diri sendiri, seperti kata


sya'ir:

i tr16t0'i:ttig6rtr
b1i6\ .-
Artinya:

"Tiada kuda padama unruk kamu hadiahkan dan


tiada oula
hana. Berbahagialah dengan pembicaraan faUu tia* Aiani
gta d.engan kekayaan. "

t1g,6Jv;3/i8 .t.,i$u,tx$$
;s._F6egr# i,;v-:;v;sgyg
lLl{u BALrC,ttoH
2L3
Artinya:

"Kerrudian badi' mubalaghoh, yairu mengaku adanya sifat


sampai kepada ukuran dianggap tercegoh atas mustahil ada-
nya @a/a heba atau terlalu lemahnya), atau jauh akan ter-
bukti. Badi' rrubalaghoh itu terbagi atas beberapa macam,
yairu: mblig, ighrok dan ghubw (kelebihan pun) dntang. "

20. Badi' mubalaghoh, yaitu terbagi tiga macam, yaitu:

20.1 lhblig, yaitu sifat yang diakunya mungkin terjadi menu-


rut akal dan adat, seperti kata sya'ir:

.,. v$i1l't(.,:r*":ta
|)rl$ieS{iW,
Artinya:

'Kuda in berpaling terus-menerus antara banteng jantan dan


banteng baina sambil benurut-rurut, mnka tidak dipercik de-
ngan air, lalu dimnndikan. "

Maksudnya: Sya'ir itu mengaku bahwa kudanya menemukan


banteng jantan dan banteng betina dalam sebuah tempat per-
sembunyiannya dan kuda itu tidak berkeringat sekali pun ra-
kut. Keadaan demikian, mungkin menurut akal dan adat.

20.2 lghrok, yaitu sifat yang diakuinya mungkin menurut


akal, tidak mungkin menurut adat, seperti kata sya'ir:

*rrryAgl1'+{i
Artinya:
.t, q f;6gq f6;
" Kami akan menwliakan tetangga kami selnma ia berada pa-

da kami dan sekira ia berjalan/pergi, kami akan mengirim


penghormatan. " (Hal ini tidak mungkin menurut adat).

2L4 ILMU B.{T..GHOTI


20.3 Ghuluw, yaitu sifat yang diakuinya berlebihlebihan se-

sYa'ir:
hingga tidak mungkin menurut adat dan akal, seperti kata

'r!1f:lgl5{liliv

i{i:'Sl$'i,lt't'a!\:,1
Artinya:

" Aku menakuti orang rutsyrik, sehingga sesungguhrrya pasti


menakuti kepadamu air mani yang belum dibikin pun." (Hal
iru mustahil menurut adat dan akal).

'&"5ai1 -t'6y3st;irEgX#
Artinya:
"#'9"
"Badi' ghufuw in ada yang diterima dnn ada yang ditolak.
Adapun badi'talri dan husnut-ta'Iil itu bermacam-macam. "

Badi' ghuluw yang diterima, seperti:

itlt:d'**it$;'t;i*l<
Artinya:

" Hampir-hampir minyalorya menerangi walaapun tidak terkz-


na api. "

Yakni: karena bagusnya hampir-hanpir menyala.


Badi' ghuluw yang ditolak, seperti kata sya'ir:

':. "wqlt:aw
', {li;t'i'6"E
ILUU BAI-IGHOTI 2L5
Artinya:

"Aku kemnrin mabuk kalau aht bermaksud minum


arak besok
hari. Sungguh keadaan iru dari keanehan.,

21. Badi' tafri, yaitu.menetapkan hukum bagi sesuatu perkara


yang menjadi kairan sesuatu, sesudah menetaDkan basi
perkara_ yang menjadi kaitan lainnya sebagai rantingnyf,
sepelti kata sya'ir:

. &,6,#,eti:)f$
efii-ugfrr{,c,tt'
Artinya:

"Akalma menjadi obat bagi penyakit bodoh, sepeni darahru.t.


menjadi obat dnri penyakit anjing gila.',

Maksudnya: Menetapkan darah menjadi obat dari penyakit an_


jing gila, seperti akal menjadi obat dari kebodohan.

22. Husnut-ta'lil, yaitu mengaku bagi sesuatu sifat mempu_


nyai 'illat yang layak dengan halus/tidak nyata.
Badi' husnut-tarlil terbagi empat macam:

22.1 Sifat yang ber'illat yang tetap yang dimaksud menjelas-


kannya. Ini pun terbagi lagi kepada dua bagian, yaitu:

22.1.1 Menurut adat tidak jelas 'iuatnya, meskipun hakekat-


nya ada, seperti:

.6sstzs'4qe{
.i'
|tf{!gig:taci;
2L6 ILMU BAI-I(i{OH
Artinya

"Tidak menyerupai pemberiannu kepada pemberian a'wan dan


sesungguhnya awan itu dipanasi oleh pemberianru,t, nnka cu-
rahan awan in basah (yaitu hujan). "

Turun hujan itu sifat yang tetap bagi awan yang tidak jelas 'il-
latnya menurut adat. Akan tetapi sya'ir telah membikin 'illat-
nya, ialah dengan keringat panasnya awan dengan sebab ada-
nya pemberian mukhotob.

22 .1. .2 Yarrg jelas ' illatnya bagi sifat itu hanya bukan ' illat ba-
gi lafazh yang diterangkan, seperti kata sya'ir:

: lil*iri $t et .,. St1'{>6fi*v


Artinya:

'Bukankoh dia membunuh musuh-masuhtrya sebab tahi atau


marah, melainkan dia menjaga jangan sampai menyalahi ha-
rapan mncan-mocan itu. "

Membunuh musuh itu biasanya untuk menolak bahaya, bukan


karena menjaga jangan sampai menyalahi harapan binatang
buas yang sangat suka memakan bangkai orang yang dibunuh.
Adanya kesukaan binatang buas memakan bangkai, mendo-
rong dia untuk membunuh musuhnya.

22.2 Sifar yang ber'illat yang tidak tetap yang dimaksud me-
netapkannya .

Ini berbagi dua bagian, yaitu:

22.2.1 Yang mungkin tetap, seperti kata sya'ir:

;;i(y61ttJqJ .i. in;qqerQW


ILMU I^LTGflOIf 2L7
Artinya:

'rlkhai t*ang finah! Menurw kami baik sekali membusuk_


k:_, ynS,fir*1, iru..Dengan menakuri kamu kepada n*ang
fitnah, mal<a. selamatlah orang-orangan mttalu dari tengge:_
larn dalam air mata. "

Menjelekkan tukang fitnah itu suatu hal vanq munskin. hanva


dianggap tidak baik oleh manusia. Akan tetipi svi,i. ..nr"r-
lahi pendapat umum tersebut, sebab dengan tiitak-menjebk je_
lekkan tukang fitnah itu dapat menyelairatkan orane_orans;
mata dari genangan air mata akibat kejahatan/pembilasan iu_
kang fitnah. Keadaan begitu mungkin titap sepinlang ,aman.

22.2.2 Yaag tidak mungkin tetap, seperti kata sya'ir:

b'W
;fui,r; W r:;stit''''n{
Artinya:

"Kalau tidak ada niat dari bintang Ja za itu meladeni dia,


tentu aku tidak akan meliha dia mengikat sabuk.

Niat bintang Jauza dengan menerangi itu untuk meladeni sese-


orang, sesuatu
!4 y-g tidak mungkin, akan tetapi dimaksud
adanya oleh sya'ir.

$Ctr#* ... cjfift-afrteilt j'


Ni$ALC'd'i,"k? .1. ; ilr ; rV tAiSr;
a

Artinya:

"Dan telah mendatangkan Ulann dalam badi, madzhabil ka_

2L8 ILMU &ALICHOII


lam dengan beberapa alnsan, seperti perjalanan ahli kalam.
Dan telah mentaukidi Ulana badi' akan pujian dengan sepeni
mencela, seperti sebaliknya (yairu mencela seperti metwii).
Adapun badi' idmasy, termasuk dalam ilmu ini (badi') juga. "

23. Badi'madzahibul kalam, yaitu perkataan yang menun-


jukkan alasan bagi sesuatu yang dicari menurut susunan
ahli ilmu kalam (ako'id), yaitu terdiri dari mukadimah, la-
zim dan malzum, seperti firman Allah:

uiAM$\)[4t66
Artinya:

" Katau di bumi dan langit banyak Tuhan selain Allah, tentu

rusaklah langit dan bumi in (sebab ada beberapa penguasa


yang sederajat mengeriakan sesuatu pekeriaan). "

Lazimnya, ialah rusaknya bumi dan lazgjr, malzumnya ialah


banyak Tuhan, selain Allah. Sistem ini cukup dalam menlu-
sun pembicaraan, akan tetapi tidak pasti, sebab kalau mereka
bersepakat, bisa saja, hanya bukan Tuhan yang sebenarnya.

24. Badi' taukid-madah, bisyibhidz-dzam (menguatkan pu-


jian dengan menyerupai celaan), terbagi dua macam,
ialah:

24.1 Yaitu mengistitsna sifat pujian dari sifat mencela yang


dinafikan, seperti:

7 .1l+, 6[1"9 |n.


Artinya:
-t.
Pti!;W iH*;$;
"Tidak ada kekeco,uaan pada mereka iu, kecuali pedang-pe-
dangnya adn sumbing (bahasa Sunda: rompang) dan sebab
saling bacok dengan musuh. "

&llu t r-rcl|oll 2L9


Pedang yang sumbing itu tercela, akan tetapi karena
sumbins_
nya bekas membacok musuh, menjadi pujian.

24.2 Menetapkan sifat pujian bagi sesuatu perkara,


lalu diikuti
de.ngal. ilti5lra yang mengandung l.gi,-."p;
fujian
sabda Nabi Muhammad s.a.w.: /

,i{i*orqrr$,, 5#&it6(
Artinya:

"Alat yang paling Jasihat mengucapkan dhod, kecuali


aku dari
knum Quraisy.

Dengan kata-kara: Aku yang paling fasihat menzucaokan


dhod, adalah pujian,lalu diikuti istitsna yang mana m-ustaisna_
nya mengandung pujian lagi, sebab kaum
Quraisy itu kaum
yang termulia di antara bangsa Arab.

25. Badi' taukid-dzam bisyibhil-madah (mengucapkan cela_


an dengan serupa pujian). Ini disebut: badi, akas. Sadi,
ini terbagi dua macam, ialah:

25.1 M€ngistitsna dari sifat pujian yang dinafikan dari suatu


sifat celaan dengan memperkirakan masuk padanya, se-
perti:

.
A -u.tt ;t Jf* A$*sf;1,f$
Artinya:

"Si Fulan tidak mempunyai kebaikan, kecuali


dia suka menie_
lekkan kepado orang yang berbuat baik kepadanya.,,

Kata-kata tiada kebaikan si Fulan itu celaan. lalu diikuti de_


ngan. kata-.kata suka. menjelekkan kepada orang yang berbuar
baik kepadanya, sepintas lalu merupakan pujia-n,-pajahal me-
nambah celaan.

220 ILMU BAI.ACHOH


25.2 Menetapkan sifat celaan lalu diikuti dengan istitsna yang
mengandung celaan lagi, seperti:

4tiilt bt5,54i
Artinya:

"Si Fuktn iru orang fasik, kecuali dia itu bodoh. "

26. Badi' idmasy, yaitu susunan kalam yang mengandung pu-


jian atau celaan yang menyimpan lagi pengertian lain, se-
perti kata sya'ir:

littt;ntgVj!. r +, V-t@:*$t(
Artinya:

"Alat membalik-balikkan kelopak nntaht padn malam itu, se'


otah-olah aku menghirung dosa-dosaku dengan kelopak maa-
ht iru sepanjang masa."
Syi'iran ini menerangkan sifat malam panjang yang menyim-
pan akan pengaduan dosa{osa kepada masa.

u,l{4 .t. C*.i'; {W)r;,it


Artinya:

"Dan datang lagi badi' istitba' dan badi' taajih, yairu yaag
loyak kepada dua jalan menurut Ulama. "

27 . Badi' istitba', yaitu memuji sesuatu perkara, lalu diikuti


dengan pujian lagi. Badi' ini lebih positif dari badi' id-
masy. Seperti sya'ir:

.1. q?.JEi$ir4r{,
IIJU BAI]GTIOH 22L
Artinya:

"Engkau telah
_merampas kepada ufiar_umur (nyawa) masuh
yo.ng. kalau engkau menghadapinya, tentu'bereslah du_
ryold
nM tnt. Sesungguhnya engkau adalah Kholid.,,

Sya'ir iru memuji kegagahan l0rolid. Ialu diikuti densan nuii_


an bahwa dengan adanya Kholid dunia ini tenru aman]

28. Badi' taujih. yaitu mendatangkan susunan kalam vans


pantas bagi dua jalan yang berhe.la. sepcrri kata or.ni [.1
pada orang huta matanya sehelah:

46j5:/4 : semoga,ntanya sarno.


Dengan kata-kata itu mengandung doa agar sembuh semua
atau buta semua.

t7:; rc96tQd ., ( lfi *,i UU;


Artinya:

"Dari sehag,ian badi'ada yang bumaksud sungguh-sungguh


dengan perkotaan main-main, !qlni
n(muji kepada orang
yang merasa megah dengan wbalikttt,t dari rujuai.

29. Badi' qosdut-jiddi bilhazli. scpeni kara syair:

(1JvgL6\i &'it,fi .,,


Aninya:

" Bila golongan Tamimi darang kqaLlantu :ambil bermepah_


megahan. katakan kepada mcrcka. Hirunglah barang iniiBa.
gaimana cara kamu memakan daging biriwak?,, '
Dengan menyuruh menghirung pcntherian merupakan pujian
dan dengan menanyakan cararrla nternakan daging hryawak.

222 ILI\,IU LALACHOI{


menrpakan celaan, sebab orang ternama tidak suka memakan-
nya, hanya dengan perkataan main-main, padahal tujuannya
mencela orang lain. (Bahasa Sunda: ngece).

;tj' W,W-& .r,,*v'e6 plsbgi


Artinya:

"Menyusun pey*aaan yang moklum, seperti metryusun perka'


taan yang tiy'ak iliketahui, sebab mengandtng faedah pura-pu-
ra boiloh. Irulah yaag ditukil dnri Ulama ahli badi' . "

30. Badi' tqjahulul-'arif (pura-pura tidak tahu), seperti :

30.1 mengheb atkan pujian, seperti:

,s,g*I\Wt:.A it .,. oW,tY {,Sf4


t

Artinya:
=
"Apakoh yang berkilauan iru kilat atau cahaya ktmpu ataa se'
nyumnya kekasih, dengan penglihatan yang jelas. "

o 30.2 Untuk membingungkan kecintaan, seperti kata sya'ir:

sl
f,ro.if,lW efi .i. ct $i uai eg$sr't
Artinya:

"Demi Alloh, wahai Kidang tanah datar! Kaakanlah kepada


knmi: l,'lyorya Inila itu terdii dari bangsamu' atau laila itu
dari bangsa manusia? "

Sya'iran tersebut membingungkan, apakah sya'ir itu berkata


demikian karena cintanya atau mengejek?

9(31-aqiew .,
-.,Vfry?*59'J;i$
ILMU BALIcIIOH 223
Artinya:

'Dan bag-i.kar!! bilnujab, ketahuilah! Itu adn d a macqm, se_


maanya dimoklumi dalam fannya.

31. Badi' kaul bilmujab, yaitu ada dua macam, ialah:

31.1 lauhnya Jy'a, pada perkataan orang lain merupakan


ki_
nayah dari sesuatu yang mempunyal hutum, lalu trutum
itu ditetapkan bagi sesuatu lainnya tanpa memberitahu te_
tap atau tidaknya, seperti ayat:

gfityrWt#,;l]ZilT|l&;i!'aLfr
{,litrqi#tii*, -/--.u
., . .. .. .'b..1,{(i4fi;;riti
Artinya:
I
I
(
"Orang-orang munafik iu berkaa: Kalau kami putnng ke
ko_ :
ta, tenta mengusir oruurg-orang rutlia kepada oranlp_ororu
yary (Firman Allah): Ikmatiaan iru bagi Ailah "dan Ri_
!in!.
sul-Itlya dan bagi kaum mukminin.,, .

Orang-orang mulia menurut kaum munafik adalah mereka,


or.ang-orang yang hina adalah orang_orang mukmin. Lalu
Allah bahwa kemuliaan- itu klpunyaan ellah,
-menetapkan
Rasul-Nya dan kaum mukminin.
Jadi mereka yang akan diusir, bukan orang-orang mukmilia.

31.2 Meluruskan ucapan yang ada pada perkataan orang lain


kepada selain tujuannya yang layak diselaraskan, sef,eni:

,rrdt g-/b (&,it $


Artinya:
2
.t.W+:(,t {t 4it ilt
"Kaalu: Berat bebanfu bila kana sering datang, kua dia:

224 ILMU AALACIIOH


Sungguh bera pundal<ht dengan bermacam-macam pemberi-
an. "

Atau seperti kata orang lain padamu: "Aku tahu dari kamu.,'

Jawabmu kepadanya: "Kepada jalan kesesatan. "

Artinya:

"Dan badi' ittirod, yairu mendatangkan nama beberapa bapak


(anak) bagi seseorang berturut-turut secara ruttlak.',

32. Badi ittirod, yaitu mendatangkan nama beberapa bapak/

r
anak secara tertib, seperti:

1. Sabda Nabi s.a.w. :

gg.t'jg$r'i: ,*'.
15
l.,r i:sdFll,i';)irrt
'5(tL,.
/,/.
,lI
3rJl
o

,&
,;b ,t1 !.1','<.,.
l-Jl) Lf,rou@i),I'*l
o0 q.r
o I
e

2. Kata sya'ir:

'{aiii:fii;6aJfis1

7@i*u;ry
Artinya:

"Kalaa mereka akan mcmburuhmu, maka sesungguhnya kana


telah menghancurkan keraton merekn dengatt- 1(JtaiOAt btn
Haris bin Syihab. "

ILMU BAI.16I(}'I 225


MACAM KEDUA BERSIFAT LAFAZH

BAB II

g$tt,;s$t..Jill
TENTANG BADI'-BADI' YANG BERSIFAT LATAZH

Pasal I
Badi' jinas dan macam-macamnya.

fq6.33t ; V,'{: .,. p,t7;i;i*iit!i iz


|':tfr 6*t66F' :/6Gj ., aaq2gjffi
t// , /i t.r,/- 4/1, / ,t? t<
'et..rrdt',.$ltf €o'i' tg5$L_1jti'rg'J

Artinya:

"Dari sebagian badi' lafihi, ialoh badi' .iinas, yaitu yang sem-
purna serta sama huruf dan susunannya;
disebut: natamatsil kalau sarut nacamnya dan disebut: mus-
taufi kalau berbeda. Seperti: Tidak akan mengetahui orang
yang menyendiri kecuali kepa.da Zat yang Esa dan keluarlah
kamu dari keadaan mokhluk, tentu kamt bermusyahadnh. "

l. Jinas tam, yaitu dua lafazh yang sempa ucapannya atau

isytirok, kecuali yang taraduf sep erti laWn, kl dan


.y't<
t bukan badi' ini.

225 ILMU BAT.'CHOI{


Badi' jinas tam terbagi dua macem, yaitu:

1.1Yangtam, yaitu sama huruftrya, banyaknya, tingkahnya


dan tertibnya.

Yang tam pun terbagi dua macam lagi, yaitu:

1.1.1 Yang terdiri dari isim atauf il semua, disebut: badi'ji-


nas tam yang mutamasil, seperti:

:F6ril. Y@i,&,"\rtl$ rfi


tL)11'+tji44'l
E a,au:

vaiu tarazhz(,V a^16


1.1.2 Yang terdiri dari dua macam, yaitu isim dan f il, dise-
but: badi' jinas tem mustaufi, seperti kata sya'ir:

it,uj I
Artinya:
A & .,,.'tF p6' p/;;avv

"Tiadn yang hilang dari anggur zamnn (yang lah), makn se-
sungguhrrya anggur yang mati itu hiAq di sonping llalrya bin
Abdullah.'

rp.r^g perturr, f il a^ up yang kedua isim alam.

*41 * Ci,e#t .t, *:6'1,*$6 4i


Artinya:

"Dai badi' jinas tam ada yang m,rol<kab yang serupa ulis-
anrrya dan yang tidok serupa, disebut: mafruq. "

1.2 Badi'jinas tam yang murokkab, yaio terbagi dua ma-


cam ialah:

I .2. I Yang sama tulisannya, disebrl: ruttasyabft, seperti:

ILMU BAT-^cHOH 227


Ilti t6'fi r$ .i, gQ4!fr{
Artinya:
xg,r11

"Bila ia memiliki sesuatu, ia tidak suka memberi. Maka ting-


galkanlah dia, kehtasaannya pasti hilang.

t^tut )$tiyans pert.ma. [$,li isim lima.


t*-n \3t3
^^tny^t
yang kedua, asalnya:
.rat!
, satu
kalimat.

1.2.2 Yang tidak sama tulisannya, disebut: mafruq, seperti:

.: 6 i +*;i t4 S S'trK
,e6
$ Jr; ;;t grt,,1'
Artinya:

"Semua kamt sudah mengambil bejana arak dan tidak ada


bejana arok bagi kita.
Apakah yang membei madh.arat bagi orang yang mengeliling-
knn bejana itu kalau ia berbuat baik kepada kita. "

Lafazh Wl,il yang kedua, tafazh mufrod.

Lafazh'
khobarnya.
6rr;* " pertama terdiri dari isim fu-
t3/"( r'e;l i!,t-1,j6 .,. ttkr e{/,tt6
Artinya:

"Kalat berbeda keadnan hurafnya, ialah dinamai oleh Ulama


dengan: maharrof. "

22e ILMU B,AI-ACI{OH


1.2.3 Yang berbeda tingkah hurulnya, disebut: muharrof, se_

perti: .)ili 1# ffri ,* : Bajujubah


yang dijahit, pelinhtng dari dingin.

2. Jinas naqis, yaitu:


.tl t,
Lob Cr.i.
+i3\iv
1.
^! :- 4;rYe
Artinya:
.,,'( ,,,..
.q .i,

"Kedua badi' noqis, dengan syarat berbed.a bit^anpan


huruf
dan nacamnya, tetapi cukup dengan berbeda sehurif saja.
,
'
Dan sena susunan lafazh yang bbrdekatan, akebut: midhori,
dan serta berJauhan disiJati/disebut: lahiq.,'

Badi' naqis, yaitu dua lafazh yang berbeda bilangan huruf_


nya meskipun dengan sehuruf.

A. Yang berheda hurufnya:

2. I .a Yang berbeda huruf awal. seperri:

b6'n
2.2a Yang berbeda
# '"i;'A A6\ t6' #6
huruf tengah. seperti: a.. ,! , ,,
*!V 512
2.3.a yang berbeda huruf akhir. seperri:

wG,ywi,l6r-$i15.
2.4.a yarrg berbeda beberapa huruf, se;rni :

Artinya:
e#itsA:u t$6*t,"t
"Sesungguhnya nangis itu hai di
obat dari panas awara ru-
lang-rulang rusuk. "

ILMU BAI-ACHOII 229


I

B. Yang berdekatan hurufnya (hampir bemamaan)

2.1 .b Yang hampir sama awalnya, seperti:

,-gsu!; &Y, s^ 6s'4-. i


Hampir sama antara dal dan tha, antara lam dan ra.
i#
2.2.b Yang hampir sama tengahnya, seperti:
,ri.b!68;iftW#;
Hampir sama antara ha dan hamzah.

2.3.b Yang hampir sama akhimya, seperti:

}/6fPdJ#ae.w,!&5Je,
Hampir sama antara ra dan lam.

C. Yang berjauhan, disebut: lahiq, yaitu:

2.1.c Yang berjauhan huruf awalnya, seperti:

ifriltt,Bu.i
2.2.c Yang berjauhan huruf tengahnya, seperti:

i;r;S#u;;t'**,aVrij:fi{q,#)t
Berjauhan antara fa dan mim.

2.3.c Yang berjauhan hurufakhimya, seperti:

.o.!t{tg7!i'ufu1f i{ti)i
Berjauhan antara ra dan nun.

3. Jinas qolab:

AlA\Wtig;ryV#,tEt4
230 ILMU BAI,{GIIOH
Artinya:

"Badi' jinas naqis iru, ialah jinas qolab sekira berbeda tertib-
nya dan mengidhofatkan kamu kepada semuanya dan ke seba-
giannya. "

Bila dua lafazh itu berbeda tertibnya, disebut: jinas qolab.

3.1 Qolab kul (semua huruf.1, seperti:

ert't.!')&{er$f*#&A,
Artinya:

" Pedangnya menjadi pmolongan bagi pengikutrya dan kema-


tian masuhnya. "

Anrrra ?& d* ,-3* sama huruftrya, berbeda letaknya.

3.2 Qolab badi' (sebagian huruf), seperti:

66i;6;6qtjL;.)
56i;ubaiWi-,'{p3ti
Antara Vt;jl dan q65
t3grgti56Lg, .t,15!,t5tt&i-19.1
4;Qt*,ffe3!j 4.t3rjfiifr,&6&
i44izfS#5
Artinya:

"Disebut: Jinns qoW nwjotnah, bila dun lafwh in terbagi


dalam sau bait, yang sau pada permulaan bait ilan yang sau
lagi pada akhirrya.
Dan bila berturut-rurat ujungtrya menurw adat, disebut: jinas
qolab nwzdowwaj. Dan senwa badi' jinas yang disusun saling

ILMU BAI,AGHOH 23r


I

m nasabahan dM lafazh in pada rutsytaqnya dan yang


nyerupainya, iru disebut: jinas
-' me_
rutlhak.j,
Badi' jinas qolab itu terbagi pula kepada:

3.3 Mujannah, yaitu bila ada dua lafazh yang berbeda tertib
hurufuya, pada awal bait dan akhiniya, seperti:

Artinya:
lsfigg*.6,i#y0i 3
"Telah tampak cahaya peunjuk itu dari telapak tangannya

pada setiap tingkoh.' Yang menjadi contoh, ktfwh

dan ,\ta
J
, lam dan ha itu berbeda.

3.4 Muzda*rvaj, yaitu bila berhlrut-turut kedua lafazh yang


hampir sama jenisnya, seperti:

*#wA:zW.t
Yang menjadi contoh, lafazh
F dan t3
3.5 Mulhak jinas, yaitu terbagi dua macam, ialah:

3.5.1 Yang sama musytaknya, seperti:

dir.gq;.ip.ti u,*n bJ
t.?
iu^
pi berasal dari lafazh
ilt
3.5.2 Yang hampir sama musytaknya, seperti:
'fi6UWafiv -JE
dari
'4t5ti,Lafuh
lafazh t6, dan dari lafazh :tt
(0

232 ILMU &{I-I',HOI{


4. Badi' jinas isyarah, ialah:

{<A}$qiitidb.,. i3r719
Artinya:

'Dan datang badi'jinas dengan isyarah, tidok diseba dohm


ibaratrya. "

Jines isyareh, yaitu salah satu lafazhnya tidak disebut, seperti


katamu kepada orang yang dinamai: Asad:

= retah tari si Asad dai hainat't'


,9A9r'13!bi
Isim dhomir Oada lfiazh 4*-,31 , rujuknya kepada lafazh

dengan arti harimau. Lafazh U dengan arti


A
harimau tidak disebut, sebab sudah ada lafazh
dijadikan nama.orang.
'13 vang

5. Badi jinas roddul-'ajzi, ialah:

*134*,*".fr .,. :)i )iir.*;$/Q'e


{i[J ti dfrrl,,. i3i',t{tr'rfi$'&iK
aJ'hi e6 6#g6( .,. uf-i:sit7"qqfft
Artinya:

"Dari sebagian badi' jinas lafazh ana hgi badi' mengembali'


kan ujung lafazh kepada permulaannya yang ielas pada natsar
dengan faqroh (susunan kalam), sambil melingkungi (menge'
pung) dan dalnm nazhom. Iafazh pertama didahulukan, lala
ada lafwh yang terbaca sebefum akhir mishro' yang kedua
(yakni diselang lafazh lain).'

ILMU BA,-ACIIOH 233


Datangnya lafazh itu sambil ditakor, sejenis dan semulhak,

seperti: .l!&{w'iv6u*5s
Badi jinas roddul-'qizi, yaitu terbagi dua bagian, ialah:

5.1 Dalam natsar, yaitu satu lafazh pada awal faqroh dan satu
lagi pada akhirnya, seperti:

! tir5.'l Kt'iUO'€l1#; Yang menjadi

contoh:

5.2 Dalam nazhom, yaitu satu lafazh pada aklir bait dan satu
laq n{a awal mishro' pertama atau pada tengahnya atau
pada akhirnya atau sebelum permulaan mishroi kedua.

Sepeni:

s,4c"$t {'a frj -, 6" # dr;6 &,i,


Artinya:

"Dia cepa-cepat mendekai anak pannn sambil menempeleng


makanya dan dia tidak cepar-cepat memenuhi panppilai keoi_
da pemarah hati (supaya mencapai derajat yang tin11i).,, '

Yang menjadi contoh lafazh


ArA
Kedua lafazh itu adakalanya berulang-ulang atau sejenis atau
mutlak saja.

Contoh yang ta-kror, seperti dalam bait.

Contoh yang sejenis, seperti:

. .. .. .!,y(,i{64#t*-a
234 IIJ\,IU BAT,IGI{OII
Lafazh
furt awal dari Jv,[gv , kedua dari

: 'Jta
Contoh yang mulhak, sePerti: 6i{i'vly{1$i:f;,
Larazh rlj4i4: dan $li berasal dari
ii
Pasal 2

Tbntang sqiak.

Sajak itu sebagian dari badi' jinas lafazh.

Arti sajak, ialah:

y,5,:j'p;frtt, fu6$66
Artinya:

"Bersamnan dua fasilah kalimat akhir) dai natsar dengan


sau hun{. "

#, 91SW - t.,;Jt i LVA'615


Artinya:

"Ailaoun saiak dalam fasilah (kilinat akllir) dai natsor iu


neiierupai" qofiyah pada syi'iran.' (Pada wazannya, lwrul'
nya atau qofiYohnYa).

ILMU BAI-AcIIOH 235


Seperti:

,fivrSg,Yjt$t|@.6;U\tj'ogj-t:86
'di'{t
or?iajit:iffy:
2+'eQY&.t. 63re:i,rfi$i
o*at}{a);;4.2.;
r'i /t
6606:
l;.19 o6:,P ii!,i' .,. 46,ar,,s6,#
46'Ar,'s6'8
/
Artinya:
rtt e Fbjris .v 1{6 c;gXi16,tij
"Adapun macam-nwcamnya ada tiga mncam dalam fan ini,
yairu:

(1) Muthonof besena berbeda wazan fturuf terakhirnya sa-


rna);
(2) Muroshsho' kalat lafazh pada faqroh yang kedna ataa ke-
barryaknnnya sesuai dengan fa4roh yang lewat/penama. ,,

Adapun selain itu, ialah matawaz| ketahuilah! Seperti:

'l;;tgii$ daram euran "

Jadi yang kedua badi' sajak, yaitu terbagi tiga macam, ialah:

1. Sqiak muthorof, yaitu kalau kedua lafazhnya bersamaan


huruftrya akan tetapi berbeda wazannya, seperti:

5Ig/@,fii ttsi'QtJ. trJ'{X6


Larazh
56-l "'::: $6 dan (:$l
berwazan 1|E3 |

2. Sajak muroshsho', yaitu sama fasilahnya dalam wazan

236 ILMU BAL-{6SOH


dan qofiyah dan lafazh-lafazh yang berada pada salah satu
faqrohnya terdiri dari lafazh yang berbanding dari lainnya,
seperti:

. MtVtq$A.;$
uPiori2{t(:'<$ij$s
Artinya:

"Dia in mengilati sajak dengan kebaiknn ucopanrrya dan me-


ngeuk pmdengaran dengan larangan nasehatnya. " Yang

menjadi contoh, lafazh

, // ,//..
e9!ry aa" qylsit
3. Sqiak mutawazi, yaitu kedua fasilahnya sana lafazhnya
dan tidak sama lafazh-lafazh lainnya, seperti:

tr44b6t--,UjL1"1!/6irib;fiull
\js,u#;)i# .'.,i;6i3
J;A;
Artinya:

"Sajak yang paling balaghoh (terbaik), ialah yang sama fa-


qrohnya, lafu yang knulihat faqroh yang akhir dai kedua fa-
qroh iru lebih banyak (panjang).
Atla pun sebaliknya, yairu faqroh pertarna lebih panjang dai
faqroh kedua, tidak baik dan kama boleh meryulatnkan ujung
korenah dengan mutlak (sama i'roban kalimatrrya atau ti-
dok).'

|LMU BAt-a6BO8 237


Adapun korenah itu, ialah sebagian dari kalam yang meliputi
fasilah. Sajak yang terbaik:

l. yang sama faqrohnya, seperfi:

Lr.rL7.elgi );7;4LA
2. faqrohnya kedua lebih panjang, seperti:

6;b6!&6'55v6;rt1;$g
3. yang terpaqiang faqroh ketiganya, seperti:

tu{e$$,;iu;!*
Dan ada sajak kepada sukun ujung kalimat, seperti:

,>-r,iC C.plt ;5 _ A66 La| 6


Artinya:

'Alangkah jauhrya perkara yang telah tewat dan alangW


deknnrya perkara yang akan daang.',
Dan sajak itu ada kalanya pada mazhom, seperti:

.,.Cri.7ti;ferur+lla
,t*:1avsrt *,*ti;
Artinya:

.dengan dia itu kepintara at dan menjadi banyak de_


"Jelas
ngan dia kesuknanht dan melimpah ruah deigan dia hanal"z
dan bzrapi dengan dia koyu pengubik apiht.',"

$A'.(+iwta.1,
238 ILMU &{l-rct{oll
Artinya:

"Adapun menjadikan sajak pada setiap syathar bait selain


yang terakhir, nawmya sajak tasythir menunfi Ulana.
Dan sajak tasythir itu, ialah menjadikan dua syahar bait se-
bagai sajak yang berbeda dengan syathar bait lainnya, seper-

5i, i'e6,! ;b ... W btlp*4:'t


Artinya:

"Pemikiran orang yanq berpegang kepada Allah dan menyiksa


karena Allah, yang mencintai Allah, yang menunggu pahala-
Ilya. "

Sajak syathar pertama dengan "mimrr, syathar kedua dengan


uba".

Pasal 3

6rA'e 5%
Ibntang badi' jinas muwazanah:

i$it99SliE,y6 .i. Ur;h'{;{i'g'1i


3;ef,rs$t;ig1r4 ., &3+aP'ag;
L1*ft$tnt1p.i. 6$';'6;x61$i;
I
I
Artinya:

"Kemudian badi' jinas mrwazanah iu sana kedua fasilah pa'


da wazanrrya, tidak sana pada qopiahnya (ujung kalima-
nya).

uau t^lxlloH 239


Dan ada badi' mamntsalah sekira sama wazan l6wh faqroh-
ny a, men gamalkanlah kanu !

Dan badi' qolab, tasyri'


dan iltizam, yaitu mendatangkan la-
fazh yang tidak mesti sebelum huruf rowi (huruf membentuk
fasilah). '
Dari badi' jinas lafzhi, ialah muwajanah, yaitu sama kedua
fasilah pada kedua wazannya tidak sama qofiyahnya, seperti:

'l-Ej{'pii:izLfuiiD\3;
Wazannya sama isim maful, sedangkan qofiyalnya yang satu
dengan "fa" dan satu lagi "tsa".

Badir jinas lafzhi, terbagi lagi kepada:

l. Mumatsalah, yaitu bila lafazh-lafazh kedua faqrohnya ber-


samaan pada wazan dan qofiyahnya berbeda, seperti:

eA1 Elfrltt$ql$ -i.'t{,$i 61gi nO,


Lafazh - z t-( z)
1n. ,2 dan
Ut"L.t_a siuna wazannya.
-) fty1,.,4
berbeda qofiyahnya.

2. Qolab, yaitu mengembalikan huruf kalam sesuai dengan

tertibnya, seoerti
gGlS ; mula-mula, kaf, lam dan

fa, lalu dibalik, jadi: . . ,rlb : Mula-mula: fa, lam dan


jlj
kaf. Atau a^
{3 = #3- q;;
3. Wri' ialah membentuk bait atas dua kofiyah yang makna-
nya tidak terganggu kalau berhenti pada kedua qofiyah itu,
seperti kata sya'ir:

240 ILMU BAt ,{6l{On


)'s$'ri6ie'$,i!;i''}fi|li$t$^$$
Artinya:

"lthhai orang yang melamar &,mia yang rendah! Sesungguh-


rrya dunia inijera kecelnkaan dan tempa kotoran. "
Kalau diwakaftan kepada d$f , maka bait itu terma-

suk dorob ke delapan dari bahar Kamil, kalau diwakafkan ke-

p^a^ j3'yi , termasuk dorob ke dua dari bahar Kamil.

4. Badi'ibizam, yaitu mendatangkan lafazh yang tidak mesti


I bagi sajak sebelum huruf rowi dari fasilah, seperti:

frirt866qfr56d,cs
Huruf'ro' seolah-olah huruf rowi dan mendatangkan huruf
'rha" sebelumnya pada fasilah itu, berarti memastikan perkara
yang tidak pasti bagi sajak, sebab sah sajak itu deDgan lafazh

Esti#!3
Pasal 4

Badi' sariqoh =

... J,tiAt
Y
Badir sariqoh, ialah karangan atau syi'iran yang dapat diam-
bil dari karangan atau syi'iran orang lain.

ILMU B.{[-AC!{OH 24L


'4 ... I 2"J., a a. t
^ tlilti+teotygAl$ .i. i-triit3#*wi;'*V
Artinya:

"Adapun sya'ir yang mengambil perkataan dari syi'iran yanp


mendahuluinya, irulah yang dinana.i Ulama den[an badi, si-
riqoh. "

;tXi't6r r#i ?',6X


Artinya:
.2.
v 61U4 r:l;
"Saiap perkara (syi'iran) yang ditetapkan dengan akal atau
adat, tidak termasuk sariqoh ini," (mungkin kniena persama-
an pemikirannya atau salah satunya ada lebih dari pemikiran
lainnya).

4L36'4;u# .r. ) tie' i,,;,/ it646


iLi, qV qqtft ej,,. igd i^A\ #
ts6l Etv,' $6 u .,, t3 rr;w;lr<
ffl',i'(Ast & & . t. t-L_{r';; 6 t#
Artinya:

"Badi' sariqoh itu menurut Ulnna ada dua bagian, yaitu yang
samar dan yang jelas.
Adapun yang kedua, yaitu lafazh yang kedaa menyimpan mak-
na lafazh yang dahulu sefuruhnya dengan mutlak (dengan ta-
fazhrrya keserunnya atau sebagiannya atau maknanya iaja).
Adapun yang terendah, ialah menurut lafazh yang difitkil (le-
ngan semaa tingkahnya.
Dan Ulama mengihttkan lafazh yang taraduf kepada badi, sa-
riqoh i ntiha I (meni ru /menyalin).
Dan lafazh yang datangnya menyalahi kepada susunan lafazh

242 ILMU AALACI{OH


ya .g dahulu, disebut: saiqoh ighoroh (karena mengubah ka-
linat asal aau mengambil sebagianrrya saja).
Dan sekiranya syi'iran yang kedua lebih baik dari lafazh yans
dahulu, adalah dipuji. " (Adapun contohnya nanti insya Allah
dalam penjelasan bait ini).

t7#l' c4tt';:iV
,ilt;:.rfuoVt3);tL!6 -.:. Ls)
Artinya:

"Adapun mengambil maknanya saja, disebut: salakh dan il-


mam (menanggakan/melebur). Kamu harus memelihara akan
pembagian iru. "

Badi' sariqoh ada dua bagian, yaitu: yang samar dan yang
jelas.

Terlebih dahulu dijelaskan sariqoh jali, ialah:

1. Adapun sariqoh yang jelas, ialah mengambil makna kalam


yang dahulu dengan semua lafazh, sebagian atau maknanya
saja.

1.1 Kalau mengambil seluruh lafazhnya tanpa perubahan,


disebut: intihal/nasakh. Sistem ini dicela, seperti kata
Abdullah bin Zuber:

U{Jwiffii.e,fiE+iir:'itxd;t{6$)

sitailttfi&if.,$!1*"i:9{i'}:a'K'{ii
Artinya:

"Bila kamn tidak dapat meninggakan saudaramt, rcnru dia

ILMU BAI-IGIIOH 243


menjailhittu kalau dia mengerti ilan menunggangi kemjanan
p_edang (mcmihtl penderitaan dari kezalimawnu kepadattya.
Bila ia tidak mcnjauhi mata pedang/penderitaan). i
Diambil dari kasidah Mu'an sebagai berikut:

Jfr +:I'i uSb ., J1ti 5,6,*v'!!it


Artinya:

'Demi ununm,t, aht tak tahil daa sesungguhrya aht paling


tafut, kepada kami mcngejar kcnatian iru pertwlaannya. i -

Dan termasul uintihalu, ialah yang murodif antara lafazh yang


baru dan yang dahulu.

1.2 Kalau disertai perubahan susunan kalam atau mengambil


sebagiannya, disebut: sariqoh ighoroh/nasakh.

1.3 Kalau susunan (alam yang ke dua lebih baik, disebut:


sariqoh mamduh

Contohnya: 1. Yang dahulu:

is#leord{io;
'
6fuA6sie$L!.u36;
Artinya:

'Barang siapa yang mengiuai manusia, ia tiilak akan berun-


tung dengan tercapai kebunhannya dan berbahagia orang
yang berani perang yang tamak membunuh musuh. "

Sya'ir yang kemudian:

iifitsti; .,, 4566,;rffi,


244 IIJ{U BAI,IOIIOH
Artinya:

"Barang siapa yang mengintai maausia, ia mai dalam kent-


salcon dan berbahagia orang yang berani dengan mendapa
keenalan. "

Sya'ir yang kedua lebih baik dari sya'ir yang pertama.

Kalau kedua{uanya sama nilainya, tidak dicela, yang dahulu


lebih baik.

Seperti kata Abu Thmam:

$4y;t3g3jti .t.1.ql#tiw:s!
Artinya:

"Kalau orang yang mencari mati merasa bingung, ia tidak


akan menemtkannya, kecuali puunjuknya, yairu berpisah roh
dari jasad. "

Asal kata Abu Thoyib:

4.36,UiUUt6fi@,6iietl"t?1i4ffi|
Artinya:

"Kahu rtdak berpisah dengan kekasih, noko tidok akan ter-


jumpai kematian iu sebagai jalnn kelatr bagi roh kita.,,

Kalau sya'iran yang ke dua di bawah yang dahulu, dicela, se-


perti kata Abu Tamam:

l;{tM,iv76.;. geclt;Wsv,6
Artinya:

"Jauh sekali. 74nnn itu tidok akan mmdatanglun kejadian


yang seperti yang sudah-sudah, sebab zaman iu kikir s*ak

rlruLE 245
dengan mendatangkan peristiwa yang sudoh-sudah.,,

Dari sya'ir Abu Thoyib:

4!;t5t1+-iK;11;,pytii69t?gt,st6
Artinya:

','Ygng paling dimasuhi okh zaman itu, iatah dermawannya


lalu zaman itu dermawan dan kadang-kadang keadaan zaman
!ru kikir. "

1.4 Kalau mengambil maknanya saja tanpa lafazhnya, disebut:


ilmam/salakh.

Pasal 5

Badir sariqoh L.hofiyah =

'tg1/"a34
Badi' sariqoh khofiyah, ialah merubah makna dengan jalan
yang halus, sekira tidak jetas bahwa kalam ifi dapat mencuri.

i$;iei6 /S!,iar .' . Wiy6t 6e6i


.,. .4frQii|* y7{g{J
o414b1 * {
t(At6jAi b &tf; . ; 24L't,rJt'iyi{t
e.tinya,-

"Badi' sariqoh selnin yang kelns (jali), ialah menggubah mok-


na dengan jalan yang halus dan dianggap baik, sebab memin-

246 ILMU AAL$IIOH


dohkan aau mzncampurkan atau yang ke&ta mencahtp (ke-
pada kalam yang dahulu) dan qolab $ang kedua sebaliknya
yanT penama) atau serupa makna kedua-duanya.
'Ad.apin ((krai*)
tingkah badi' sariqoh ini
(baik atatt titll!1
,ya) aenga, memperhitungkan kesamarawrya. Saling lebih-
melebihi pada kebaikan dan pujianrrya. "

Caranya mengubah makna itu bermacam-macam, yaitu:

1. Memindahkan makna ke tempat lain, seperti kata Bahtari:

t!;4'l #kt i!6 .r',ga;cltr giaatk


Artinya:

'Mereka merampas pakaian musuh+rutsuhtrya dan darah me-


ngalir kepad.a mereka seolah-olah mereka rtdak dirampas. "
Darah yang berlumlran ibarat baiu.

Kemudian diubah oleh Abu ThoYib:

'le;ics6 *5, a .t. !;1;i; f6#t-6.


Artinya:

"Menjadi kering darah yang kehitam-hitaman pada pedang'


nya dan pedangnya itu dikpas dari sarungtrya, seolah-olah
pedang iru bersarung. "

Diubah dari luka yang berdarah pada musuh kepada pedang


yang penuh darah.

2. Mencampurkan, yaitu diambil sebagian makna lalu disan-


darkan kepada makna yang menambah baik, seperti kata
Abu Afivah:

z;-:167tji4eli6 -4,
1
[.ltlu EALAcTIOH 247
Artinya:

'Engknu melihat buntng di aas bendera-bendera kita dengan


penglihatan mata, karena beralggapan bahwa burung itu
alun memaknn (dtging bangkai yang gugur). '

Lalu dicampur oleh Abu Thmam sebagai berikut:

t!
Mit&Aisifs
P*tYt6V
'b6,t7]ltgr&rqi
u$?,**t!g(,tiv(
&,tf{6r1y#6
Artinya:
"Benderanya yang seperti burung rajawali telah diboyang-ba-
yangi pada waktu Duha oleh burung rajawali yang segar.
Ia (burung rajawali) in telah berdiri di atas bendera iehingga
seoloh-olah buru g itu serupa pasukan, kecuali ia tidak itut
berperang. "

Abu Thmam tidak mencela sya'ir Abu Afuah, melainkan dia


menambahkan kata-kata: "Kecuali ia tidak ikut berperang,'.

3. Makna yang ke dua lebih mencakup, seperti kata Jarir:

-N,!i{;,ut
6.t7$get1r3 s .t.
^2. ffii
Artinya:

"Bila Bani Tamim nnrah kepadana, maka kamu tem i sem,a


manasia pun ikw mntah. "

Lalu kata Abu Nawas:

248 ILMU 8Al-acltofl


*69:Scti'&{tr .,,
r$z l,:$i,g,A
Artinya:

'ndok mtstahil bagi Allnh menampung sebruh alun pada se-


suatu. " Kata alnm itu lebih menyeluruh dari kata matusia.

4. Qolab, yaitu makna yang kedua kebalikan makna yang


pertama, seperti kata Abu Syis:

etrS $,$V/ .,.


-5i!
Uati;;*r i;;
Artinya:

"Aht dapati cekun orang karena kecintaanht padamu seba-


gai kesenangan, karena cinta menyebut namatnt. Silokan
mencemoohkan orang-orang pencernooh kepadalat "

Lalu kata Abu Thoyib:

gtGt b4 zit;ti-6t .,. e;fu A,>5 4ii


Artinya:

"Apakah ah't mencintai dia dan alo mencintai cernoohan se-


bab dia? Sesungguhnya cemoohan iru dari rutsuh+rusuhrya.'

Abu Thoyib membalikkan pendapat Abu Syis mengenai ada-


nya cemoohan itu dari musuh-musuh.

5. Kedua maknanya serupa, seperti kata Jarir:

.{*'6 ;tu-s6; & .i, 6Ag;i e |a#56


Artinya:

"Maka tidak usah mencegah kamt dai keburuhan mereka, sa-


ma saja yang bersorban atal berkerudung. " (Yakni laki-laki

tl.xu t^l-aoflolt 249


atau perempuan sanw saja).

Lalu kata Abu Thoyib:

46fi609.i-{63&gea
Artinya:

"Dan orang-orang yang pade telapak tangannya dari mereka


ada tombak,
-seperti orang-orang pada telapak tangannya da-
ri mereka ada inai.,!

Kebaikan badi' sariqoh ini tergantung pada derajat kesamaran-


-
nya, kalau kurang samar, kurang baik nilainya.

Pasal 6

Badi, iqtibas =

-,"lq;jryt
Arti Iqtibas menurut logat, ialah mengambil api.

Arti iqtibas menurut istilah, ialah:

--H;lL4ini;otr;<,txilliig4ti"p*
--4izr*
Aninya:

'Kalam dengan natsar atau nazhom yang menyimpan sesuuu


dai Al-fur'an ataa hadirs, akan tetapi kakm itu bukan At_
Qur'an atau hadits. "

250 ullu &{-rcHoH


al.

f$vAy'i($-t i;Lli'ii6:bl{?t
"Ail;g'fil"tlirl
Artinya:

"Badi' iqtibas ialah kalam yang menyimpan Al-Qur'an atau


hadits Penghulu seluruh makhluk. "

Pembagian badi' iqtibas, sebagai berikut:

AL3i L{e\fr .:. }@,i, v,i,$)'i;


tiln b;$' )Fi,"! .i. i g-ei, i;jj36
Artinya:

"Adapun badi' iqtibas menurut Ulama ada dua bagian, yaitu:


1) mahawal (dirubah lafazhnya dan 2) tsabirul-ma'ani (terap
rnknanya). Dan boleh merubah sedikit lafazhnya sebab kebu-
ruhan wazan atau lainnya, tidak boleh merubah maknanya. " .

Seperti kata Hariri:

(jw;;!rffitKft
Artinya:

"Moka tiadalah dia itu kecuali seperti leretan mata atau lebih
dekat dari iru. "

Kata sya'ir:

MK'F;V*'I sF',yez$(&St
s!r'iiirii$.:;i .i.
'F$i';;1at(W r < jd tg$1gJti

IJU BALElOll 25L


Artinya:

'Kalau karu bermaksud meninggalkan kami tanpa dosa, ma-


ka kesabaraa baik s*ali basiht.
Dan kalau kanu menggantikan selain kami, maka A nh vanp
menathtpi knmi dan sebaik-baikrrya wokil. "

Yang menjadi contoh, ialah lafazh: ,kiirTl dan

,Wi e;irtlv$/. perru diketahui, bahwa badi,

iqtibas itu terbagi tiga macam, ialah:

L TSabltul-ma'ani, yaitu yang tidak berubah dari makna


asalnya, sepeni contoh tersebut tadi.

2. Muhawwal, yaitu yang dirubah dari makna asalnya, seper_


ti kata sya'ir: .

dre6,sit6-!
q4 -'^ .' 4
.i,+bgr,./. t
ffi;;l
afr o.3ii ;5; .i, At4La .*j( 311

Artinya:

" Kalau aht salah dalam


memtjirut, moka alat tidak salah dt_
lam nunahan nafsuht. Sungguh engkaa telah menempatkon
kebutuhanfu pada lembah yang tida* ada rumbuh-runbulan-
trya.' -

Syi'iran ini dipindahkan dari ayat:

dgi*:b*ha,sKl
Mlganya dalam Quran, iahh lembah yang tidak berair dnn
tidak ad4 tuntbuh-tun buhanrrya, yairu:'M&,ah. Adapun mak-
sud syi'iran, ialah laki-laki yang tiada kebaikannya dan tiada
berguna.

2s2 ILMU &C.LTG|oll


3. Yang rubah. sedikit wazannya, seperti kata sya'ir:

6h5it bG t .,, liftL,'(u1:rt (,fitr


Artinya:

"sungguh telah terhtkti apa yang engkau tolatti. Sesunggtrh'


nya kami kembali serrua kepada Allah. " Dafi aya:

-:,i+Vr$eEiLlt

Pasal 7

Tbntang badi' tadhmin' hill dan 'aqad =


,^{J|:J4V'wat
1. Badi' tadhmin, ialah:

{ $ *.^#t i-$tlry utL'i'$i1 64 {\ t

,\14Tbgdrlg.
Artinya:

"Syi'iran yang menyinrpan syi'iran orang lain sena ,membei'


taiu adatrya simpanan itu kalau dianggap idok nushur metw-
nut ahli ilma Balaghoh. "

2. Badi' hirt (udar). ialah: 'r{At;N-'6 Nazhom dinat-


sarkan. I

3. Badi' 'aqad (mengikat), ialah:

ILMU &tl-actroll 253


uwu#& sfi'&
Artinya:

"Menahomkan nasar bukan atas j alan petkan/pengambil-


an. "

UtS*''EGIfi# .,.6if*;;ib';iyU
q;iaqri*lt
- .' :t t'#;$'#:))iK,
4f{*.u;:VW; oli6t\as6
Artinya:

"Mengambil syi'iran orang lain dengan


menisbarkan/menp_
tngatkan syi'iran iru dengan swnar kepadt ni,iran asatnvi
irulah ndhmin menurut tllnna. Adapin syi,iran Aoit iii,
melebihi (syi'iran lain) karena ada gunaiya, iruUn yini tii-
baik.
l$Oyn syi'iran yang diambil kelihata satu bait, disusun
(disebut): ida' . "

Jadi badi tadhmin. ialah syi irar yang menyimpan syi,iran


orang laln serta mengingatkan adanya simpanan iru.

Contohnya:

1. Badi' tadhmin, seperti kata Hariri meriwayatkan perkata-


an abid yang akan dijual:

Gir$e eg A;t6i .,. q5 6;_,ifi1;_ly


254 ILMU AAL{CIIOH
Artinya:

"sesungguhnya aht akan menceitakan ygda lari letiuatal-


t*. Oiine-oran7 iu menyia-nyiakan dakt, kepada pemuda
manakah merekn menYia-nY iakan ? "

Misro' kedua dari syi'iran Arji yang lengkapnya sebagai beri-


kut:

'{L
t'4i,4$&. .t, &11;t66'66A;!

Artinya:

"Mereka iru menyia-nyiakan daku, kepada pemuda mnnakah


n mereka menyia-iyiakin dnlu pada hari yang sengit.(wdau.
p"peronRoni dai pada waktu menurup tempat ketakutan"'
"ffakni
iereka ridak men4hiraukan d.aku).

Thdhmin.yang terbaik, ialah yang mempunyai tambahan de-


ngan tauriyah atau tasybih, seperti:

tu,Qi;A';ic'{5ii -t. ttfrctg6eqEli6

d7t\66t47i# .,. 6rt-r6ti ;6 &'if. &


Artinya:

" Bila bayangan memperlihatkan daku kepada bibir kekasih


yans meiah dan dadanya, terbayanglah kecemerlangan ujung
'biblrnya iru mengingatkan daht
iru dan bayangan
g,usinya
dan
akan senyumiya yang lebar. Air nntaku mengalir di sekitar
mukaku laksana pacuan kuda.'

ILMU &{L,I'C}IOH 255


Maksud sya'ir pertama membayangkan suatu DeDeransan
yang dahsyat dimanx 6syek4 menarik tombak
Vang g.."it"-
pan ket-ika pasukan berkuda beterbrngan dan berloib-a_lomba
menaiki kudanya.

Maksud sya'ir kedua, ialah membayangkan bibir merah dari


kekasihnya, dan gusinya yang cemeilang bercamDur fuOafrnva
seperti kilat, sambil air mata sya'ir bercucuran iaksana kuaa
yang berpacu tiada henti-hentinya.

Dalam badi' ini dimaaf kalau ada sedikit perubahan dan dise_
but: tadhminul-bait.
i
Kalau perubahannya banyak, disefl,Jt: tadhminul-isti,anah. I

lrlau perubahan itu dalam semisro,, disibut tadhninul_icla,


dan rofunn, sebab seolah-olah sya'ir itu menitipkan sJikri v
dari syi'irnya kepada syi'ir orang- lain atau seotatiotal mere-
robos syi'irannya dari syi'iran orang lain.

2.3. badl' 'oqad dan hilt,


I
e$t *16rytrfr fu- g r.;t;]!W',# riifr;
i;ilfiix$ .i, ;{*ig';1fu\;trfr:6
Artinya:

".(2) Adap-un badi' 'aqad, ialah nenazlon*an nasar bukan


iqtibas dan (j) badi, hi , iotah mcnntsarkan
nqlronarr, kdaluilal, akan kiyas!
Dan para ulama mensyarakin harus nushar tabruwa. Ada_
pun ada cegahan (tidak boleh ada badi, tadhnin, ,qoa arn
hill), asal ilari nuzhob Inam Maliki.

255 ILMU EATI"HOH


Contohnya, seperti:

2. Badi' 'aqad, seperti:

5i4 i}',tt+.; : ifg6r{ ttc. tt


Artinya:

'Apokah itu perbuaan orang yang asahya mani, akhinrya


menjadi bangkai, perbuatanrrya sombong. "
)0
Asalnya kata Ali bin Abu Thalib r.a.:

.4+'6gJEWtfr6i!'atw
Artinya:

"Apakah maksudnya anak Adam itu berlagok sombong, padn-

r
hal asalnya dari air mani dan akhirrrya menjadi bangkai. "

3. Badi'hill, seperti kata sebagian ahli ghorobah:

istt/;3,:21 4jltS ek3{i6459'4i


. ; 3t1{ efrr i$j'b *ej r',q
Artinya:

"Bila peke$ann iru jelek, furmanya pahit, tiada henti-henti-


nya ia itu mengikuti buruk sangka dan membiasakan membe-
narkan khayalan. "

Asal dari syi'iran Abu Thoyib


!/,- " ,t, /;,,, z z- t ..2.,,
fe"4tarl-,Vgtte9
A#iv;j(SttlltiL'i

ILMU BATIEIIOII 257


Artinya:

"Bila pekerjaan orang in jelek, jelek pula sangkaannya dan


membenarkan adatuya dari khayalan. "

Pasal 8

Badi' tslmih =

4. Badi' talmih, ialah:

.^\5$* & $t2-eiry$ J:r:vg


Artinya:

"BeriEarat kepada kisah atau syi'iran atau contoh tanpa me-


nyebut asalrrya. "

g&*t r$"P iL .t. -fu2:.9 i#{;rl't


A rtinya:

"Adapun isyara kepada kisah, syi'iran atau contoh tanpa me-


nerangkan asalnya, maka itu talmih nannnya, sempurnakan-
lah!"

Contoh isyarat kepada kisah:

.,. 1,(Pt;iierlit;i6
'&i#yotqq,4i
Artinya:

"Demi Allah, aku tidak tahu apakah itu impian orang yang ti-
dur yang mengenai kami ataukah Yusya' pada rombongan
itu. "

258 ILMU B,{T-AGHOH


Kejadian bertemu dengan kekasih yang lama berpisah, laksana
dalam impian, lalu sya'ir mengingatkannya kepada isyarat
Nabi Yusya' yang pernah menahan jalannya matahari.

Contoh isyarat kepada syi'iran:

'gj',66:Wl
)E \t-
'at/
q4- L,Z
,t c,,
€'34
t3Osrl
v;<,F6OqL' Qo>-ld
Artinya:

'Demi Amar (orang terkerwl latu lebih kejan) ilibaniling ile-


ngan tanah pa a.s $any dapa nunbal@r telapak kaki) dan
api yang menyaln itu lebih sayang dan lebih hafus dari katrut
iada saot susah. "
Berisyarat kepada bait yang mashur, yaitu:

-t. *:giiili'j-4rlrt
Artinya:

"Orang yang berlindtng kepada Amar ketika susah, sepeni


orang yang berlindang dari tanah panas kepada api yang me-
ryaln.'
(Maksudnya: lebih cehkn/riada berguno).

Contoh dengan isyarat kepada misal, atau seperti katamu ke-


pada orang yang ingin segera menjadi pemimpin dan terkemu-
,_.4.
ka sebelum waktunya:
gesa, tentu terhalong kana!
i3j#5-* = Jansan tersesa-

Berisyarat kepada kaidah :

.l;W,#?,qt$t:'{i-J4;3ti
ILMU &{r-rEHoH 259
Artinya:

'Barang siapa yang tergesa-gesa ingin mencapai tujuan sebe-


lum walaunya, maka ia disiksa dengan terhalang iaksudnya.,

pasal 9

ii-av61ie*:S
Ibntang ekor pada nama-nama fan badi'.

'5.:u-512!3,!r,,,1;r{.2fi16@flqi6,

t;'+6
Artinya:

"_Dan sebagian nama-namn


fan badi' iahh: S. badi, tausyi,;
6. tardid; 7. tanib; f. ikhtiro' atau 9. ta,did, sepeni:

;j1gt&a ai+tA,:ij 'a$t6't16r


.5iigat
Artinya:

"Yang
1enaanya benoba, beribadah, menuji, lapang dada,
rukuk dan sujud. '
Adapun arti tazhnib, ialah:

tl$;rA4ti"L{!lt'&
260 ILMU BAI.A6IIOII
Artinya:

"Mmjadikan sesuatu kalimat sebagai ekor dan pelengkap bagi


sesuata lainnya. "

Tazhnib itu ada yang kembali kepada macam badi, maknawi


dan ada pula yang kembali kepada lafzhi.

Dari sebagian badi' tazhnib, ialah:

5. Thrisyi', ialah:

.t@qyrfrewwJrfrft;
Artinya:

"Menelangkan sesuatu pada ujung kalam sambil menerang-


kan dengan dua nacam kalam yang saling beratafi. ,,

Seperti sabda Nabi s. a.w.:

,t{tWii/ t
1 t1( ;':: fti,!i{- i?',' O U_
Artinya:

"Menjadi rua anak Adam dan menjadi muda padatrya dua ma_
cam, yaitu: tamak dan cita-cita yang tinggi. i
6. Thrdid, yaitu:

.
Artinya:
{#,;,#U;pig}i$i$
"Menggannngkan kalimat pada faqroh atau misro, dengan
dua arti. "

Seperti ayat:

TLMU BAI.ACHOH
267
W" #'F'ar ri'ty3 g;6'Jr'a6 6.
'i$.-at
Artinya:

'sehingga kami ilibei seperti yang diberil<an kepada Rasul-


rasul Allah. Allah Malu Mengetahti sekira Ia mengangka ke-
raulanrrya.

Yang menjadi contoh lafazh: dan

7. Ihrtib, yaitu:

};$A\Y''iP+l
Artinya:

'Menenibkan suatu perkara aas perkara lainrrya untt* men-


dapatkan faedah. "

Seperti ayat:

-uti#tiy
Artinya:

'Dan kaika Kami mengatnbit perjanjian dari para Nabi dan


dari kanw dan dari Nuh.' Dengan peneknnan kepada Nabi
Muhamnad dan Nabi Nuh.

8. Ikhtiro', yaitu:

#rycair
262 ILMU BAT,/SIIOH
Artinya:

'Mendatangkan suatu susunan kalimat yang bebm didahulai


oleh sernisalnya. "

fenel!
a1at,,,
KAn IAngAt meret<a.
Afi0ry6i = Dan diiaah-

Asarnya: :
i-*)g #$lefu ruuhrruha-

malw mereka kepada tangannya. (Kareno merasa sedih). Ke-


biasaan manusia bila merasa sedih, suka menggigit jari ta-
ngannya oleh mulutnya. Jatuhnya mulut ke trngannya, me-
nunjukkan kesedihan.

9. Thrdid, yaitu:
.
4W'ti.,E;iflti6;1
: Menyusun lafaxh-ladazh mafrod tanpa athaf.

Seperti:

36t';tgcr ,uv gi:;)f+6i'b,l .1 dt


6st

.liLrAt
VA3rytitlt:.t.tt1ry.,5&*fi9+u
Artinya:

"10. Badi' tathriz; 11. radbij; 12. istisyhad; 13. idoh; 14. i'ti-
lal dan 15. isithrod. "

10. Badi' tethriz, ialah:

.Abtii;sv#lw
ILMU a^llcltolt 263
Artinya:

'Memperindnh kalam dengan khobar dan yang menyerupai-


nya."

Seperti:

Artinya: :6,F{6; ;tfut e&


;'43i
"Membaca tasbih dalam sholat itu seperti cahaya dalam caha-
ya. "

1 1. Badi' tadbij, ialah:

' G 6 s6 # I aie.r.j ;a e e 1K) 5i* J1


Aninya:

"Keadaan kalam mempunyai tujuan dua macam atau lebih,


berupa pujian aau bukan dengan maksud kinayah atau tauri-
yah. "

Seperti:

Fr,*,lXWq /t,i;tilgu;j
.t. 5ft1
Artinya:

"Jaruh pakaian mati (berlumaran darah) ruparrya merah, ma-


ka tiadalah perkara yang didatangkan oleh malam kecuali da-
ri sutera tipis yang hijau. "
Yang dimaksud bqiu mati, ialah berlumuran dengan darah,
kinayah dnri nnti sebab dibunuh. Yang dimnksud dengan su-
tera tipis, kiriayah dari calon ahli surga, sebab mati sahid.

264 iLMU 8lAt.A6BOIl


12. Radi' istisyhad' ialah seperti kata sya'ir:

'J;{tgri}'i{i;glc.lr
d C c,fy_
r ...
^
.,lt; i{i{:
-1,
Artinya:
; r(:i gi V_' - f$i irfi;
"Telnh ada padaka persoalan yang besar yang positif dan te-
lah janth padanya bermacam-macam balai. Maka melemah-
kan- kepada kejadian iu
percobaan zamnn dan beralang-
ulangrrya kesulitan. Baru yang keras tidak kekal, sebob terke-
na pulatlan nartil. "

Keadaan batu yang keras bila pecah oleh pukulan martil, me-
rupakan alasan bagi sya'ir untuk mengangkat enteng bila men-
dapat kesulitan yang besar.

13. Badi idoh, ialah:

3 JAW; f.g, a# lSr P$ 9!;* {.


^lt .,eg_;
Artinya:

"Keadaan kalam yang samar maksudnya, lalu didatangkan


kalam lain yang menjelaskannYa. "

Seperti:

|Y,1:;ll,/l;6gipi i.'kl$ g*i . u?,54

ILIVIU BAII6IIOTI 265


M;i ir;K{i,, $tfiri ..* gigvJl i;'!rtKt i
Artinya:

"Diperingatkan pad4na itu semta kcbaikan dan keburukan


dan diucapkan perkaruan yang jetek. kepintaran. fesAarii
dan kebodohan. Maka ia neniauhkan kamu bersih dai keie_
lekan d-an menjaahkan kama pada pujian dan bagimn kaita_
fiuun. "

Bait yang kedua menjelaskan tujuan bait pertama.

14. Badi i'tilaf (berlapis), ialah:

;^;;5,grlba\fi&#r
Artinya:

"Menghimpun a
ara dua perkataan yang sating tali_temati
Ial@,hnya dtaa meknonya. "

seperti: gqfrt;Jfu(
Antrra matahari dan bulan itu ada hubungan/kaitanaya.

15. Badi istithrod (penghalang), ialah:

-prr$tt,O,&*g?s1
,),liJ: ti # ;,* ist ttilWT'FJ
e&F:l

265 ILMU EAI.'GIIOB


Artinya:

"Keodoan mwalallim padn sau macam perkntaan dai ber-


rwrcam-trucon, lafu in memperlihakan/mengernukolan dolu-
fu perl<ara lain sebab dianggap tepat, lalu melaniwlun pembi-
carmn y(ng semala dan dipotonglah penyelang iru. "

Seperti ayat:

i"i J' . .....5(,s5rcJgiYF56,ii


'A5(1ft$r31r"Vi$;
WE.rit itj; * (*:,i 1; {44et
Artinya:

'16. Badi' ilalah; 17. talwieh; 18. tal,Jtyil; 19. Iursoh; 20.
ta'lil. "
tasmith; 21. badi'

16. Badi' ihetah, ialah memindahkan dari satu kalam ke ka-


lam lain.

Badi' ihalah itu ada yang satnar danyang jelas.

Contoh yang jelas. sepeni dari:

{r '{tiafr1;s5Ui
Vt+<Jt;oi
kepada

tigieiib!4'i-$,i9i);
Dipindahkan dari menerangkan isi kitab kepada keadaan
orang-orang yang menyelami aiat-ayat Allah.

Contoh yang samar. seperti memindahkan dari ayat:

t:!|!!lffi kep.deo.vat

lltau ! LreBoll 267


c tj! , *rt'r4iv:ijrEr6{:ifio
^t" 1i/j3jt3t!!15
sebab dengan itu memberikan
pengertian, bahwa Nabi Muhammad diterangkan
dalam Zabur
itu.

17. Badi'talwieh,_ ialah kinayah yang jauh pengertiannya


yang Danyak Jatannya antara laZin dan malZumrya,
sper_
ti: 2GIWI! Zaid itubanyakdebunya.

Mdrsudnya pemurah. Buang yang diherikannva itu sudah di_


masak, sedangkan memasak iru harus dengan dibakar
dan aki_
bat pembakaran itu menimbulkan banyak debu.

18. Badi' takhiroh atau iiham. ialah menvamarkan. vaitu


.lafazh yang mempunyai dua arti,
membaca
dan yang jauh, seperti ayat:
v-g' .ii["i

3W i;fi6 ii(rfr 'd t r.3 y,s


"E;tV
.4?
Artinya:

"Bumi seluruhnya berada pada kekuasaan A ah


oada hari -'ki_
amot dan semua langit dilipat dengan kekuasaanlllyi.,
'
rf, -z
Ufazn 2 5i ani dekarnya: dipegang dengan tangan dan

4".
lafazh *_ ani dekatnya: sehelah kanan.

. oi*fi,
Adapun-arti jauh. tafazh
tfr dan .. o"r*,

268 ILMU BAI-AGHOH


19. Badi fursoh, ialah meninggalkan muldtotob dari satu ting-
kat ke tingkat lain, seperti katamu kepada orang yang
mengingkari adanya akhirat :

"Apakah kamu dahulu tiada?" Jawabnya: "Ya. "

"Apakah kamu dibikin dari air yang hina?" Jawabnya: "Ya."


"Zat yang telah menjadikan kamu dari air mani yang hina itu
berkuasa mengembalikan kamu. (Dari tiada menjadi ada dan
dari ada menjadi tiada). "

20. Badi' tasmith, ialah keadaan sebagian juz bait dengan sa-
jak dan sebagian lagi berbeda rowi, dengan menjadikan
bait : 4 sajak dan yang tiga rowinya bukan rowi bait, se-
perti:

fu#e=#*rte
Artinya:
eli /*:4, -fur/g
" Padakepalanya sepeni gelap malam, pada mukanya sepeni
sinar waldtu Subuh, pada dadanya ada berangkai (kalung)
yang dihiaskan bagi kampung kaum. "

21. Badir tarlil, ialah mutakallim bermaksud menguraikan hu-


kum, lalu mendahulukan menguraikan 'illatnya, seperti
kata ahli Tasawuf:

'fi\
i"{rq;*W &-&6 - (b7' (6i g
Artinya:

"Bagi mereka mempunyai beberapa nama yang luhur-luhur


yang tidak samar dari sebab beberapa nama yang mashur
iru, maka disebutlah nama itu dengan alam. "

ILMU Brrt-^6lloll 259


Maksudnya: Nama-nama itu disebut: alam, sebab sudah masy-
hur.

:$liriffJ;$t:gA .,.
Artinya:

" 22. Badi' tahliah; 23. naqal; 24. takhottum; 25. tajrid; 26.
istiqlnl; 27. tahaldatm. "

22. Rrdil tahliyah, ialah menyimpulkan natsar Qur'an atau


hadits dengan tambahan lafazh sedikit, seperti:

.i.,F;r*63i9(
ffir;1$@,sK
Artinya:

"Segala puji bagi Allah karena telah memberi nikmnt, Yang


meng,atus beberapa Rasul, Yang telah menghadial*an Nabi
Muhammod dari bangsa kita (Arab), yang terpuji jalan-jalan-
ya."

Disimpulkan dari ayat:

ri.-, jrr *":ri # 4 | rylryi ht'6, 3fi


Dan sya'ir

'ja"z+
Artinya:
lg'ti,, {iflfii*Jq v,

"Apa in kelahtan orang yang permalaannya dnri air mani,


akhirnya menjadi bangkai, kelakuannya sombong (berlagak). "

Ditsukid dari kata Nabi s.a.w.:

270 ILMU BAI.AdIOH


+';'. v W i3;( -, 6YPr ;) SGi
Artinya:
"Apakah mal<sud Anak Adam menyombongkan diri, sestmgguh-
nya ia bermula dari air mani dan berakhirjadi bangkai."

23. Badi naqal (kutipan), yaitu hampir dekat kepada tahliah,


hanya tidak ada penambahan lafazh, bahkan semuanya
dengan tarjamah yang lain, dengan lafazh yang taraduf.

24. Bladi takhottum, ialah mengikat ayat Qur'an atau hadis


yang mencakup kepada sedikit lafazh asal Qur'an atau
hadis itu. Seperti:

7yt(ittt*;i6ii{i
U, tC,gt\We,f#t
Artinya:
"Sudah jetas bagi kita adanya kemarahan dari mulut merekn
clan hatinya diisi dengan kesakitan dan dendam."

D jsimpulkan dari ayat:

'i31'l;;:* g 6i b';5 b ttfli e'4 ri


25. Badi'tajrid, ialah meniadakanmalzum sebab tidak ada

lazimnya,sepertiayat: 6t4r;$t6"V'i-$ = Mereka


tidak meminta-minta dengan paksa.

Maksudnya: Mereka tidak pernah meminta-minta' apalagi


memaksanya.
Lazimnya: meminta-minta. malzumlya: memal<sa.

26. Badi' istiqlat, ialah kinayah dari satu jumlah yang pada
maknanya mengandung beberapa jumlah, seperti:

lrvtuBALAcHoH 271
-'/

6t4!Z,at/ f:( t1t .!


.c,rplcsr;u'f\rrdg
-,
.t.6#ssV,,$ut
Artinya:

"Menghubungima jadi penghalang, mencintaimu jadi kebenci-


an, menasehatiml jadi penipuan dan membereskanmu jadi pe_
perangan. "

Kinayah mengenai keburukan mental muLltotob. sehingga se-


gala usaha yang baik selalu menjadi kejelekan

27 . Radil tahakkum, ialah memperlihatkan makud pada


gambaran kebalikan/perolok-olokkan, seperti ayat:

Aninya:
{-J<'g:;;li,fridi)
| /
"Rasa*anlah (siksa neraka iru)! Scsungguhnya kamu yanp sa-
gah, lagi malia." Padahal maksudnya mengejek ahii nirakn
yang dahulunya takabur, dahulunya meraia agung, gagah
t
dan sebagainya. "

Sebeornva:
bqip.:JtSijt)
< *t W11i5;$ .,. 1t /liif,t1$4 "%ji
Artinya:
^
"28. Badi' ta'ridh; 29. iLghoz; 3A. iniqo; 31. tanzil; 32.
ta'mis dan 33. iimaa'. "

28. Badi'ta'ridh, ialah menyindir, seperri kata orang yang


meminta-minta kepada orang yang dipintanya: ',9aya
memburuhkan sesuatu. "

Atau kata Imam Syaf i r.a.:

ILMU BAI-AC{OI|
ff'y$gegti5 .,,GW1g .{i1,;,L
#i rirtfi1'"$b +.
29. Radi' ilghoz, ialah berteka-teki.
ijip;62:5 U#)

30. Badi' irtiqo, ialah memindahkan perkataan dari tingkat


rendah ke tingkar yang lebih tinggi rujuannya. seperti:

. -',:4ff\Ge/.. lY,S.ti6
Artinya:

"Saya tidak memperdulikan kepada Menteri dan tidak ke


Sultan puh. "

31. Badi tanzil, ialah kebalikan irriqo. sepeni:

r Artinya:
?..a$ittttj'H-{**r'*
L
"Perkara ini tidak melema&an kepada Sultan dan tidak ke
Menteri. "

32. Badi ta'nis, ialah mendahulukan perkataan yang meng-


gembirakan sebelum perkataan yaug membingungkan, se-
peni perkataanmu kepada pcncuri.

"Semoga Allah melapangkanmu, menqapa kamu. mencuri?"

33. Badi' iimaa', ialah perkataan kinayah yang sedikit peran-


taraan serta malzumnya tidak sarnar. sepeni: panjang sa-
rung goloknya: bagi orang tinggi.

i-/:,tlr\, #J3 .i. W13;; gg;g


ILMU BALACHOH -//)
Aninya:

"34. Badi' husnul-bayan; 35. rosof, 36. maroja'ah; 37. hus-


nul-takhollus; 3E. tanpa perebutan. "

34. Badi' husnul-bayan, ialah kalam yang mudah dimenger-


ti.

35. Badi' rosof, ialah menempatkan Setiap kalimat pada tem-


patnya yang wajar (munasabah) pada makna, lafazh da-n
wajahnya. Adanya pada kalam Allah dan Rasul-Nya dan
jarang pada kalam manusia.
!
ol
36. Badi' muroja'ah, ialah mengenai riwayat, seperti meng- :
hikayatkan perkataan orang-orang yang dahulu.

37. Badi' husnul-takhollus, ialah menyusun kalimat yang se- {


suai ketika memindahkan pembicaraan dari satu fan ke fan
Iain dan disebut: baro,atul-mukhlis.

. Pasal l0
ro' /,/ L ,
v), r4*@fJ53
Tentang perkataan yang tidak dianggap dusta

'Tqv6tie$l
- /t'1 ,-e . ,//.
c:'l Al .=\ .ll,2 o--.r J),'p
Artinya:

"Tidok termasuk dusta perkataan yang menyamarkan, mem-


perolok-olok dan menghebatkan, selain dengan cara yang di-
haramkan (tak keterlaluan). dnn ketika berkeLakar sunggih bi-
asa, sekira tidak ada jalan selain berdusta. "
Contohnya, seperti:

1. Mizah, seperti sabda Nabi s.a.w. kepada nenek-nenek


yang memohon doa agar masuk surga.

':Li*;)11#- #,*i915y = " sesunssuhnya di


surga itu tidak dinnsuki nenek-nenek. " Maksudnya: Di surga
tiada nenek-nenek, sebab semua wanita surga dijadikan gadii.

2. Thhakkum, seperti ayat:

.'i.*Utia,4:$i : "Rasakantah

sesungguhrrya kamu in gagah lagi mulia; " yang difirmankan


kepada ahli neraka.

ILMU BALACHOH 275


PENUTUP =

{.' t-<
a+;t>
,4116is81iSLi .i.piCsi-q,A;
JJ$i4ifu#; .'-- Jtfii;,Jlr;"<,M'
, -y tz t
Artinya:

"Seyogianya sekali bagi pembicara agar menyusun pembica-


raan yang baik pada permulaan kata dan penunpainya, de_
ngan mengenukdkan perkataan yang baik (menarik lebih dari
perkataan lainnya), sebab perktaan yang baik iru (mudah di_
baca dan dimengeni), baik susunannya atau baro'arul-istih-
I4l.'

.lqWIiE$c1,,5,.*6ti',#Otu.!$;
f#I V:3 fr$y . :. r:aig
p.i ;\r ;y"
Artinya:

"Dan baik dalam memindahkan suatu uraian atau memindah_


kannya kepada suatu perkataan yang selaras dan pada susun_
an yang disebut oleh Ulana dengan fasat-khitob.
Dan tanda baik penutupnya, yaitu memberitahu akan penurup
perkataan. "

Maksudnya: Perlu memakai:

l. Badi' taannuq,yaitu susunan kalimat yang baik pada per_


mulaannya, supaya menarik perhatian pembaca atiu pende_.

ILMU BAI-ACHOH
ngarnya dan pada penutupan pembicaraan atau tulisan, agar
Iebih berkesan.

Susunan kalimat yang baik, ialah yang mudah dibaca,


enak didengarnya, mudah dimengerti, tidak bertele+ele, ti-
dak berbelit-belit (daur), tertib dan dengan kata-kata yang
menarik.

2. badi' baro'atul-istihlal, yaitu permulaan pembicaraan atau


o
tulisan mengandung pengertian yang menuju kepada isi
)
pembicaraan atau tulisan yang akan diterangkan, sehingga
dengan kata pendahuluan itu garis besar dari pembicaraan/
tulisan itu sudah dapat dipahami.

3. Badi' takhollus, yaitu harus baik dalam memindahkan su-


atu pembicaraan atau tulisan kepada lainnya dengan muna-

.l sabah, tidak drastis, sehingga si pembaca atau pendengar


hampir-hampir tidak merasa adanya pemindahan itu.

4. Badi' iqtidhob, yaitu berpindah kepada masalah yang wa-


jar, tidak janggal.

5. Badi' faslal-khitob, yaitu harus ada kata-kata penengah


antara materi yang pertama dengan yang ke dua dan sete-
rusnya, seperti sesudah memuji kepada Allah, lalu memba-
ca sholawat kepada Nabi s.a.w., keluarganya, para saha-
batnya dan seterusnya. Lalu amma ba'du dan seterusnya
dengan badi' baro'atul-istihlal tersebut tadi.

Dan ketika mengakhiri pembicaraan atau tulisan dengan per-


kataan yang mengisyaratkan akan diadakannya kata-kata penu-
tup.

i'gJllts'l',-i1.i/b -i. ,1AilW:i(\3'i;


ILMU BALAGHOH 277
Aninya:

"Ini menamatkan sejumlah dari yang dimaksud


aan *ahngan
ilmu Balaghoh yang terpuji.,'

*s.;[!fi#'u .,. $<{,jgt:tS f 4.t

Artinya:

'Xeraldian rahmat. Allah sepanjang masa bagi Nabi pilihan


yang bernama Muhammad.,'

6$J'"tA1',58t;.,.";-Agtl;c5f ;g
Artinya:

'.'Bagi keluarganya, bagi para sahabatnya yang baik_baik,


se_
lanu masih memperelok suaranya orang yang merindukan pa_
da wakru sahur. 'i

,#ltisfd*i,#.:. oLSifgS)CS
Artinya:

" "D.an se.l_ayq masih sujud kepada dagunya (yokni


bumi) nen_
cari wasilah kepada Allah, Ihhan Maha pemurah.,,

.t)t
t?,,.2 ,.-
AjP:eVd4t"L3 .2. a-:l_{ti:ttfr:i,
Artinya:

"Tamat pada bulan


.Haji yanB mengandung berkah yang me-
namarkan setengah ke sepuluh kurun (yakni tahun giO aL).,

278 ILMU BAI-AOHOH


Tamat dengan hidayah, taufik dan izin Allah Subhanahu wa.
Th'ala.

8 J. akhir 1399 H.
Subang, tgl.
5 Mei 1979M.

Semoga bermanfaat dan merupakan amal juiyah bagi penulis,


para keluarganya, para gurunya, handai tolannya, penerbit
dan semua pembacanya, dunia dan akhirat. Aaamiiin!

ILMU 8AI-A6HOH
110
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR J
MUQODDIMAH 5
ILMUMA'AIYI
Pasal l. Tentang Fashohat. 15
l5
t6
16
17
III. Mutakallim Fasih 20
Pasal 2. Tentang Kalam Balaghoh 20
Pasal 3. Arti Ilmu Ma'ani 21
Fan Pertama llmu Ma'ani 22
1 . Isnad
2. Khobary
BAB I. KEADAAN ISNADKHOBARY
1trr
25
Pasal l. Arti isnad khobary ')<
Pasal 2. Tata cara berbicara dengan orang lain ...... 27
Pasal J. Tanda Thukid 3t
Pasal 4. Isnad-Aqli 32
Pasal 5. Majaz'Aqli 34
BAB II. TENTANG MUSNAD ILEH
Pasal 1. Membuang Musnad Ileh 42
Pasal 2. Tentang Musnad IIeh yang harus dijelaskan 44
Pasal 3. Musnad Ileh dengan Isim Dhomir ........... 47
Pasal 4. Musnad Ileh dengan Isim Alam 50
Pasal 5. Musnad Ileh dengan Isim Mausul ........... 5?
Pasal 6. Musnad lleh dengan Isim Isyarat 56
Pasal 7. Musnad lleh dengan Lam-Ta'rif atau Alif-
Lam............... 59
Pasal 8. Musnad Ileh dengan ldhothr .................. 63

280 TLMU AAL\OHOH


.?
Pasal 9. Musnad Ileh deqgan Isim Nakiroh ......... 67
Pasal 10. Musnad Ileh dengan Sifat 69
Pasal 11. Musnad Ileh dengan Tbukid 71
Pasal 12. Musnad Ileh dengan Athaf Bayan ........... 72
Pasal 13. Musnad Ileh yang dibadali dan berathaf
n4s4q.............. t)
Pasal 14. Musnad Ileh dipisah dengan Isim Dhomir 75
Pasal 15. Mendahulukan Musnad lleh daripada Mus-
nad ................. 76
Pasal 16. Menerangkan keluar dari Muqtadho Zho-
hir .................. 81
Pasal 17. Tentang Iltifat (memindahkan ibarat) ...... 87

BAB NI. TENTANGMUSNAI)


Pasal 1. Tentang membuang Musnad ................ 95
Pasal 2. Menzhahirkan Musnad ........ ... 97
Pasal 3. Musnad dengan Isim Muftod atau Fi'il ... 99
Pasal 4. Mengkayidi Musnad dengan Ma'mulnya r00
Pasal 5. Musnad dengan Isim Nakiroh t02
Pasal 6. Musnad dengan Isim Ma'rifat 103
Pasal 7. Mushad dengan di-Qoshor 104
Pasal 8. Musnad Ileh dengan Kalimat Jumlah ...... 106
Pasal 9. Musnad yang diakhirkan atau didatulukan 107

BAB IV. TENTANG MUTA'ALLIQ FI'IL


(MA'.-MIlLftYA)
Pasal 1. Tentang kedudukan Ma'mul 110
Pasal 2. Membuang Maf'ul 112
Pasal 3. Tentang Maf ul yang didahulukan 113

BAB V. TENTANG QOSHOR


Pasal l.Pembagian Qoshor ialah Hakeki dan Idhofi 116
Pasal 2. Tentang Alat Qoshor .......................,.. 119

BAB VI. TENTANG INSYA


Pasal 1. Pembagian Insya (cabang-cabangnya) ..... 121
Pasal 2. Kalimarkalimat Tamamri dan Istifham .... 123
Pasal 3. Perubahan Malna Amar dan Nahi dan
Makna Asal t28

!IMI] BAI.AGTIOH 281


I BAB VII. TEII'ITANG FASAL DAN WASAL
Pasal 1. Tentang Fasal .............._
Pasal 2. Kalimat-kalimat wajib diwasal 130
Pasal 3. Kalimat-kalimat yang sebaiknya diwasal 134
...
136
BAB VIII. TENTANG KALIMAT IJAZ,
ITHNAB DAN MUSAWAT
138
ILMU BAYAN.
Pasal 1. Artinya
Pasal 2. Tentang dilalah Wadh'iyah 144
146
BAB I. TENTANGTASYBIH
Pasal 1. Tentang keadaan Musyabbah dan Musyab_
bah-bih............
Pasal 2. Tenteng Wajah Syabah ..........,. 150
Pasal 3. Tentang alat Tir,sybih, kesudahannya dan 151
pembagiannya
Pasal 4. Tentang fraedah Tasybih i56
Pasal 5. Macam-macam Tasybih ditinjau dari kedua 157
ujungnya
Pa.sal 6. Tentang Sifat Tasybih ditinjau dari kedua 160
uJungnya
Pasal 7. Pembagian Tasybih ditinjau dari keadaan 161

. ............
Wajah Syabah
164
BAB II. TENTANGMAKNA HAKEKAT DAN
MAJAZ
Pasal 1. Makna Hakekat ...........
Pasal 2. Macam-macam Majaz ....................,.... i59
Pasal 3. Tentang Majaz Mursal 171
Pasal 4. Tentang Majaz Isti'arah 1ts
Pasal 5. Pembagian Isti'arah ditinjau dari kedua 176
uJungnya
Pasal 6. Pembagian Isti'arah ditinjau dari segi Jihat 178
Jami' ..............
179
Pasal 7. Majaz rs-i'arah ditinjau dari segi Lafazh-

183

282 ILMU AALACHOII


Pasal 8. Isti'arah dirinjau dari segi pengenian yang
menghimpun antara kedua ujungnya ....... 185
Pasal 9. Tentang Isti'arah Tahqiq dan Aqli ......... 188
Pasal 10. Isti' arah Bilkinayah (Ma'niyah) 189
Pasal 1 I - Cara membikin Isti'arah yang bagus . . .. . . . 190
Pasal 12. Tentang Majaz Murokkab t91
Pasal I3. Tentang Merubah 'Irob ...... ... ..............
BAB III. TENTANG KINAYAH :,
Pasal 1. Ta'rif dan tujuar Kinayah 193
Pasal 2. Tentang derajat Majaz dan Kinayah 195
ILMU BADI'
BAB I. PENGERTIAI\ BADI'
a. Ilmu Badi' menurut Logat t97
b. Ilmu Badi' menurut Istilah 197
Bentuk pertama dari segi makna. .. .. . 198
1. Badi' Mutobaqoh/Tadhod/Tl*atu 199
2. Tasyabuhu-Athrof .................. 199
3. Muwafaqoh/Tanasub/Thwafu q 199
4. Badi' Akas 200
5. Badi' Tashim/lrshad .............. 200
6. Badi' Musyakalah ................ )n1
7. Badi' Muzawajah .................. 202
8. Badi' Rujuk 202
9. Badi' Muqobalah . . ... .. .. ....... . 203
10. Badi' Tauriyah 204
11. Badi' Jamak ............. 2M
12. Badr Taftik ............. 205
13. Badi' Taqsim ............ 205
14. Badi' Jamak sena Tafrik .............. 2M
I 5. Badi' Jamak serta taqsim ............................ 2M
16. Badi' Jamak serta dipisah dan dibagikan ......... 208
17. Badi' Laf-nasyar 209
18. Badi' Istikldam 210
19. Badil Tajrid ............. 2tt
20. Badi' Mubalaghoh 214

iLMU BALTICHOH 283


216
22. Husnul{h'lil 216
23. Badi' Madzahibul Kalam ............. 219
24. Badi' Taukid Madah Bisyibhidzdzam 2t9
25. Badi' Thukid Dzam-Bishibhil-Madah .......... 220
26. Badi' Idmasy -............ 221
221
222
222
223
2?4
32. Badi' Ittirod 225
BAB II. TENTANG BADI' YANG BERSIFAT
LABAZIJ
Pasal l . Badi' Jinas dan macam-macamnva .. .... 226
1. Jinas Thm ................... . 226
2. Jinas Naqis 229
3. Jinas Qolab 230
4. Badi' Jinas Isyarat ............,
5. Badi' Jinas Roddul Ajzi ............... ,11 t
.
- I

Pasal 2. Tbntang Sqiak


Arti Sajak 235
Macam-macam Sajak ......................... 236
Pasal 3. Tentang Badi' Jinas Muwazanah ........... 239
Pasal 4. Badi' Syariqoh 24t
Pasal 5. Badi' Syariqoh Khofiyatr 246
Pasal 6. Badi' Iqribasy 250
Pasal 7. Tentang Badi'Thdhmim, Hilt dan 'Aqad 253
Pasal 8. Badi' Talmih 258
Pasal 9. Tentang ekor pada nama-nama Fan Badi' 260
Pasal 10. Tentang perkataan yang tidak dianggap
dusta .. .. .......... 274
PEIVUTUP 276

-ooooo-
284 ILVU BALACHOH
{-2'.
r

PengucaPan Yang benar'


, f ,.

-!ut Dengan mempelajari llmu Balaghoh i


ini diharapkan kita dapar lrcrbic,rr.r i
,rl,rLr rnlnulis se\uai dcngan situasi disertai keind.rh,rn
lr.rlr,rs.r II
nl(,nll ul illnu ke.u51511rrn. I

i Uraian dalant buku ini telah mencakup tig.r iLnr: rlal.rrn llrntr
I
I Balaghoh untuk mempelajari kefasihan berbic.rr.r, y.ritu ihrtr
ma'ani, ilmu bayan, dan ilmu badi,.. Bagaimanakah urai.rn l

selaniu1rlga yfng lebih detail dapat Anda-baca dalam


I
buku in i.

Brrkrr ini selain ditujukan kepada para peminat llmu


Balaghoh ,iz
juga akan sangat bermanfaat baEi para pelajar pemula
agar
I'lrih nremahami makna-makna yang tersural dan tersirat.dalam
raram Ir
ilrnu tersebtrt. i

I
l
-.1 a

"'f I
,ru
Iu
.il
E._
I,. cF- .-r'I
t,.
I
I *l
,ll.ltl,"
i
I

i 'm
t4

Anda mungkin juga menyukai