Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN KARDIOVASKULER

Mata Kuliah : Keperawatan Gerontik

Dosen : Ns. Hanny Mayangsari.,S.Kep.,M.Kes

Disusun Oleh :

Kelompok 4

1. Alviah Nur Rizki (1926009)

2. Arya Bintara Mahendra (1926017)

3. Hasmita Dwi Putri (1926047)

4. Kelvin Riyadi Wahyu Sanjaya (1926053)

5. Mely Ayu Antika (1926065)

6. Putri Andini (1926085)

7. Riyan Jodi Irawan (1926099)

8. Tiara Fadilah Umi (1926111)

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


STIKES PANCA BHAKTI BANDAR LAMPUNG
TP.2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Asuhan Sehat Mental Pada Dewasa
Muda “ ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibu Ns. Hanny
Mayangsari.,S.Kep.,M.Kes pada mata kuliah Keperawatan Gerontik. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagaimana penjelasan mengenai asuhan
keperawatan kardiovaskuler.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu selaku dosen pengampu mata kuliah
Keperawatan Gerontik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Bandar Lampung, 29 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan penulisan.............................................................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Anatomi Fisiologi System Kardiovaskuler.....................................................................3


B. Aktivitas Kelistrikan Jantung..........................................................................................6
C. Siklus Jantung.................................................................................................................7
D. Frekuensi Jantung...........................................................................................................7
E. Cara Kerja Jantung..........................................................................................................8

BAB III PEMBAHASAN

A. Asuhan Keperawatan Kardiovaskuler.............................................................................9

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................................................17
B. Saran..............................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang
berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Dalam hal ini mencakup
sistem sirkulasi darah yang terdiri dari jantung komponen darah dan pembuluh darah.
Pusat peredaran darah atau sirkulasi darah ini berawal dijantung, yaitu sebuah pompa
berotot yang berdenyut secara ritmis dan berulang 60-100x/menit. Setiap denyut
menyebabkan darah mengalir dari jantung, ke seluruh tubuh dalam suatu jaringan
tertutup yang terdiri atas arteri, arteriol, dan kapiler kemudian kembali ke jantung
melalui venula dan vena.

Dalam mekanisme pemeliharaan lingkungan internal sirkulasi darah digunakan


sebagai sistem transport oksigen, karbon dioksida, makanan, dan hormon serta
obat-obatan ke seluruh jaringan sesuai dengan kebutuhan metabolisme tiap-tiap sel
dalam tubuh. Dalam hal ini, faktor perubahan volume cairan tubuh dan hormon dapat
berpengaruh pada sistem kardiovaskuler baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dalam memahami sistem sirkulasi jantung, kita perlu memahami anatomi fisiologi
yang ada pada jantung tersebut sehingga kita mampu memahami berbagai
problematika berkaitan dengan sistem kardivaskuler tanpa ada kesalahan yang
membuat kita melakukan neglicent( kelalaian). Oleh karena itu, sangat penting
sekali memahami pengobatan untuk pasien dengan gangguan system
kardiovaskuler, serta mengetahui efek samping dan gejala yang mungkin timbul akibat
pengobatan tersebut.

B. Rumusan masalah
1. Apa Anatomi fisiologi system kardiovaskular?
2. Apa Aktivitas Kelistrikan Jantung?
3. Apa Siklus Jantung ?
4. Apa Frekuensi Jantung ?
5. Apa Cara Kerja Jantung ?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Anatomi fisiologi system kardiovaskular
2. Mengetahui Aktivitas Kelistrikan Jantung
3. Mengetahui Siklus Jantung
4. Mengetahui Frekuensi Jantung
5. Mengetahui Cara Kerja Jantung

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Anatomi fisiologi system kardiovaskular


1. Ruang Jantung
Terbagi atas 4 ruang:
a. Atrium kanan
Atrium kanan menerima darah de-oksigen dari tubuh melalui vena kava
superior (kepala dan tubuh bagian atas) dan inferior vena kava (kaki dan
dada lebih rendah). Simpul sinoatrial mengirimkan impuls yang
menyebabkan jaringan otot jantung dari atrium berkontraksi dengan cara
yang terkoordinasi seperti gelombang. Katup trikuspid yang memisahkan
atrium kanan dari ventrikel kanan, akan terbuka untuk membiarkan darah
de-oksigen dikumpulkan di atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan

b. Ventrikel kanan.
Ventrikel kanan menerima darah de-oksigen sebagai kontrak atrium
kanan. Katup paru menuju ke arteri paru tertutup, memungkinkan untuk
mengisi ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel penuh, mereka kontrak.
Sebagai kontrak ventrikel kanan, menutup katup trikuspid dan katup paru
terbuka. Penutupan katup trikuspid mencegah darah dari dukungan ke
atrium kanan dan pembukaan katup paru memungkinkan darah mengalir ke
arteri pulmonalis menuju paru-paru.

c. Atrium kiri
Atrium kiri menerima darah beroksigen dari paru-paru melalui vena
paru-paru.Sebagai kontraksi dipicu oleh node sinoatrial kemajuan
melalui atrium, darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri.

d. Ventrikel kiri
Ventrikel kiri menerima darah yang mengandung oksigen sebagai kontrak
atrium kiri. Darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri. Katup aorta
menuju aorta tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel dengan

3
darah. Setelah ventrikel penuh, mereka kontrak. Sebagai kontrak ventrikel
kiri menutup katup mitral dan katup aorta terbuka. Penutupan katup mitral
mencegah darah dari dukungan ke atrium kiri dan pembukaan katup aorta
memungkinkan darah mengalir ke aorta dan mengalir ke seluruh tubuh.

2. Katup Jantung
Terdiri dari :
a. Katup Trikuspid
Katup trikuspidalis berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila
katup ini terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju
ventrikel kanan. Katup trikuspid berfungsi mencegah kembalinya aliran
darah menuju atrium kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi
ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup trikuspid terdiri dari 3 daun katup.

b. Katup Pulmonal
Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam ventrikel
kanan melalui trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis bercabang menjadi
arteri pulmonalis kanan dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan
paru kanan dan kiri. Pada pangkal trunkus pulmonalis terdapat katup
pulmonalis yang terdiri dari 3 daun katup yang terbuka bila ventrikel kanan
berkontraksi dan menutup bila ventrikel kanan relaksasi, sehingga
memungkinkan darah mengalir dari ventrikel kanan menuju arteri
pulmonalis.

c. Katup Bikuspid
Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium
kiri menuju ventrikel kiri..Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup
pada saat kontraksi ventrikel.Katup bikuspid terdiri dari dua daun katup.

d. Katup Aorta
Katup aorta terdiri dari tiga daun katup yang terdapat pada pangkal aorta.
Katup ini akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga
darah akan mengalir keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup pada

4
saat ventrikel kiri relaksasi sehingga mencegah darah masuk kembali
kedalam ventrikel kiri.

3. Pembuluh Darah Dalam Jantung


a. Arteri Koroner
Karena Jantung adalah terutama terdiri dari jaringan otot jantung yang terus
menerus kontrak dan rileks, ia harus memiliki pasokan oksigen yang
konstan dan nutrisi. Arteri koroner adalah jaringan pembuluh darah yang
membawa oksigen dan darah kaya nutrisi ke jaringan otot jantung.
Darah meninggalkan ventrikel kiri keluar melalui aorta, yang arteri utama
tubuh. Dua arteri koroner, disebut sebagai “Kiri” dan “kanan” arteri
koroner, muncul dari awalaorta, di dekat bagian atas jantung.

b. Vena kava superior


Vena kava superior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama yang
membawa darah de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kepala
dan tubuh bagian atas umpan ke v. kava superior, yang bermuara di atrium
kanan jantung.

c. Vena Kava Inferior


Vena kava inferior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama yang
membawa darah de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kaki dan
umpan dada rendah ke v. kava inferior, yang bermuara di atrium kanan
jantung.

d. Vena Pulmonalis
Vena Paru adalah pembuluh darah mengangkut oksigen yang kaya dari paru
ke atrium kiri. Kesalahpamahaman yang umum adalah bahwa semua urat
membawa darah ke oksigen. Hal ini lebih tepat untuk mengklasifikasikan
sebagai pembuluh vena yang membawa darah ke jantung.

e. Aorta

5
Aorta adalah pembuluh darah tunggal terbesar di tubuh. Ini adalah kira-kira
diameter ibu jari Anda. kapal ini membawa darah yang kaya oksigen dari
ventrikel kiri ke berbagai bagian tubuh.

f. Arteri Pulmonalis
Arteri paru adalah pembuluh darah transportasi de-oksigen dari ventrikel
kanan ke paru-paru. Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa semua
arteri membawa darah yang kaya oksigen. Hal ini lebih tepat untuk
mengklasifikasikan sebagai pembuluh arteri yang membawa darah dari
jantung.

4. Aktivitas Kelistrikan Jantung


Impuls jantung berasal dari nodus SA, pemacu jantung, yang memiliki
kecepatan depolarisasi spontan ke ambang yang tertinggi.Setelah dicetuskan,
potensial aksi menyebar ke seluruh atrium kanan dan kiri, sebagian dipermudah
oleh jalur penghantar khusus, tetapi sebagian besar melalui penyebaran impuls
dari sel ke sel melalui gap junction.Impuls berjalan dari atrium ke dalam
ventrikel melalui nodus AV, satu-satunya titik kontak listrik antara kedua bilik
tersebut.Potensial aksi berhenti sebentar di nodus AV, untuk memastikan bahwa
kontraksi atrium mendahului kontraksi ventrikel agar pengisian ventrikel
berlangsung sempurna.Impuls kemudian dengan cepat berjalan ke septum
antarventrikel melalui berkas His dan secara cepat disebarkan ke seluruh
miokardium melalui serat-serat Purkinje.Sel-sel ventrikel lainnya diaktifkan
melalui penyebaran impuls dari sel ke sel melalui gap junction.Dengan
demikian, atrium berkontraksi sebagai satu kesatuan, diikuti oleh kontraksi
sinkron ventrikel setelah suatu jeda singkat.Potensial aksi serat-serat jantung
kontraktil memperlihatkan fase positif yang berkepanjangan, atau fase datar,
yang disertai oleh periode kontraksi yang lama, untuk memastikan agar waktu
ejeksi adekuat.Fase datar ini terutama disebabkan oleh pengaktifan
saluran Ca++ lambat.Karena terdapat periode refrakter yang lama dan fase datar
yang berkepanjangan, penjumlahan dan tetanus otot jantung tidak mungkin
terjadi.Hal ini memastikan bahwa terdapat periode kontraksi dan relaksasi yang
berganti- ganti sehingga dapat terjadi pemompaan darah.Penyebaran aktivitas

6
listrik ke seluruh jantung dapat direkam dari permukaan tubuh.Rekaman ini,
EKG, dapat memberi informasi penting mengenai status jantung.

5. Siklus Jantung
Siklus jantung mencakup periode dari akhir kontraksi (sistole) dan relaksasi
(diastole) jantung sampai akhir sistole dan diastole berikutnya.Kontraksi jantung
mengakibatkan perubahan tekanan dan volume darah dalam jantung dan
pembuluh utama yang mengatur pembukaan dan penutupan katup jantung serta
aliran darah yang melalui ruang-ruang dan masuk ke arteri.

6. Siklus Jantung
a. S1 (lub)
Terjadi saat penutupan katup AV karena vibrasi pada dinding ventrikel
& arteri; dimulai pada awal kontraksi/ sistol ventrikel ketika tekanan
ventrikel melebihi tekanan atrium.

b. S2 (Dup)
Terjadi saat penutupan katup semilunar; dimulai pd awal relaksasi/ diastol
ventrikel akibat tekanan ventrikel kiri & kanan lebih rendah dari tekanan di
aorta & arteri pulmonal.

c. S3
Disebabkan oleh vibrasi dinding ventrikel krn darah masuk ke ventrikel
secara tiba- tiba pada saat pembukaan AV, pada akhir pengisian cepat
ventrikel. S3 sering terdengar pada anak dengan dinding toraks yang tipis
atau penderita gagal ventrikel.

d. S4
Terjadi akibat osilasi darah & rongga jantung yang ditimbulkan oleh
kontraksi atrium. Jarang terjadi pada individu normal.

e. Murmur
Adalah kelainan bunyi jantung atau bunyi jantung tidak wajar yang
berkaitan dengan turbulensi aliran darah. Bunyi ini muncul karena

7
defek pada katup seperti penyempitan (stenosis) yang menghambat
aliran darah ke depan, atau katup yang tidak sesuai yang memungkinkan
aliran balik darah.

7. Frekuaensi Jantung
Frekuensi jantung normal berkisar antara 60 samapi 100 denyut per menit,
dengan rata- rata denyutan 75 kali per menit. Dengan kecepatan seperti itu,
siklus jantung berlangsung selama 0,8 detik: sistole 0,5 detik, dan diastole 0,3
detik.
Takikardia adalah peningkatan frekuensi jantung sampai melebihi 100 denyut
per menit. Bradikardia ditujukan untuk frekuensi jantung yang kurang dari 60
denyut per menit.

8. Curah Jantung
Curah jantung adalah volume darah yang dikeluarkan oleh kedua ventrikel per
menit.Curah jantung terkadang disebut volume jantung per
menit.Volumenya kurang lebih 5 L per menit pada laki-laki berukuran rata-
rata dan kurang 20 % pada perempuan

9. Cara Kerja Jantung


Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut
diastol).Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari
ruang jantung (disebut sistol).Kedua serambi mengendur dan berkontraksi
secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara
bersamaan.Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak
karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena
berbesar (vena kava) menuju ke dalam serambi kanan. Setelah atrium kanan
terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam bilik kanan. Darah dari
bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri
pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh
yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru,
menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya
dihembuskan. Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam

8
vena pulmonalis menuju ke serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian
kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Wawancara
a. Riwayat terjadinya infeksi pada ibu selama trimester pertama. Agen penyebab
lain adalah rubella, influenza atau chicken pox.
b. Riwayat prenatal seperti ibu yang menderita diabetes mellitus dengan
ketergantungan pada insulin.
c.   Kepatuhan ibu menjaga kehamilan dengan baik, termasuk menjaga gizi ibu,
dan tidak kecanduan obat-obatan dan alcohol, tidak merokok.
d.   Proses kelahiran atau secara alami ataua adanya factor-faktor memperlama
proses persalinan, penggunaan alat seperti vakum untuk membantu kelahiran
atau ibu harus dilakukan SC.
e.   Riwayat keturunan, dengan rnemperhatikan adanya anggota keluarga lain yang
juga mengalami kelainan jantung

2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang dilakukan sama dengan pengkajian fisik yang
dilakukan terhadap pasien yang menderita penyakit jantung pada umumnya. Secara
spesifik data yang dapat ditemukan dari hasil pengkajian fisik pada penyakit jantung
congenital ini adalah:
a. Bayi baru lahir berukuran kecil dan berat badan kurang. Anak terlihat pucat,
banyak keringat bercucuran, ujung-ujung jari hiperemik.
b. Diameter dada bertambah, sering terlihat pembonjolan dada kiri. .

9
c. Tanda yang menojol adalah nafas pendek dan retraksi pada jugulum, sela
intrakostal dan region epigastrium.
d. Pada anak yang kurus terlihat impuls jantung yang hiperdinarnik.
e. Anak mungkin sering mengalami kelelahan dan infeksi saluran pernafasan atas.
f. Neonatus menunjukan tanda-tanda respiratory distress seperti mendengkur,
tacipnea dan retraksi.
g. Anak pusing, tanda-tanda ini lebih nampak apabila pemenuhan kebutuhan
terhadap O2 tidak terpenuhi ditandai dengan adanya murmur sistolik yang
terdengar pada batas kiri sternum,

Adanya kenaikan tekanan darah. Tekanan darah lebih tinggi pada lengan daripada
kaki. Denyut nadi pada lengan terasa kuat, tetapi lemah pada popliteal

B. Diagnosa Keperawatan

1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas


miokardial, frekuensi, irama.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan  perubahan membran kapiler-
alveolus yang diakibatkan oleh tekanan kapiler paru.
3. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan menurunnya curah
jantung/meningkatnya produksi ADH dan retensi natrium/air.
4. Intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai okigen,
kelemahan umum, dan immobilisasi.
5. Kurang pengetahuan mengenai kondisi berhubungan dengan  kurang pemahaman
tentang kondisi gagal jantung

A. Intervensi 

No Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional

10
1 Penurunan -Curah menunjukkan 1. Auskultasi 1. Mengetahui
curah jantung jantung tanda vital nadi apikal dan terjadinya takikardi
berhubungan mencukupi dalam batas mengkaji (meskipun pada saat
dengan kebutuhan yan bisa frekuensi, irama istirahat) untuk
perubahan individual diterima jantung . mengkompensasi
kontraktilitas penurunan
-komplikasi -melaporkan 2. Catat bunyi
miokardial, kontraktilitas
teratasi penurunan jantung
frekuensi, ventrikel.
dispnea
irama dan
-tingkat 3. Mengkaji 2. Pada auskultasi,
konduksi
aktivitas -ikut serta kulit terhadap S1 dan S2 mungkin
listrik
optimal dalam aktivitas adanya pucat terdengar lemah
yang dan sianosis karena menurunnya
-proses
mengurangi kerja pompa. Irama
penyakit 4. Berikan
beban kerja Gallop umum (S3
dimengerti oksigen
jantung dan S4) dihasilkan
tambahan
sebagai aliran darah
dengan kanula
ke serambi yang
nasal/masker
disteni. Murmur
dan obat  sesuai
dapat menunjukkan
indikasi 
Inkompetensi/stenosi
(kolaborasi)
s katup.
 
3. Pucat
menunjukkan
menurunnya perfusi
perifer ekunder
terhadap tidak
adekutnya curah
jantung,
vasokontriksi dan
anemia. Sianosis
dapt terjadi sebagai
refrakstori GJK.

11
Area yang sakit
sering berwarna biru
atu belang karena
peningkatan
kongesti vena.
4. Meningkatkan
sediaan oksigen
untuk kebutuhan
miokard untuk
melawan efek
hipoksia/iskemia.
Banyak obat dapat
digunakan untuk
meningkatkan
volume sekuncup,
memperbaiki
kontraktilitas dan
menurunkan
kongesti

2. Pola nafas Pola nafas 1. Pola 1. Monitor 1. Terapi oksigen


tidak efektif efektif nafas kedalaman membantu pasien
b.d setelah kembali pernafasan, memenuhi
kelemahan dilakukan teratur frekuensi, kebutuhan oksigen
spasme otot tindakan 2. RR dan ekspansi dan mencegah
keperawatan kembali dada. terjadinya hipoksia.
selam di RS, normal 16- 2. Catat
2. Memudahkan
RR 24 x/menit upaya
aliran oksigen
Normal , tak pernafasan
 
ada bunyii termasuk
 
nafas penggunaan
tambahan otot Bantu
dan nafas
penggunaan 3. Auskulta

12
otot Bantu si bunyi nafas
pernafasan. dan catat bila
Dan GDA ada bunyi
Normal nafas
tambahan

4. Tinggika
n kepala
(posisikan
semifowler)
dan Bantu
untuk
mencapai
posisi yang
senyaman
mungkin.
Kolaborasi
pemberian
Oksigen dan
px BGA

3 Gangguan Gangguan Menunjukkan 1. Pantau 1. Menyatakan


pertukaran pertukaran status bunyi nafas adanya kongesti
gas gas pernafasan dan  catat paru/pengumpul
berhubungan berkurang yang normal adanya an secret 
dengan  atau hilang berdasarkan : crackles pada menunjukkan
perubahan pasien. kebutuhan
PaO2 PaCO2,
membran untuk intervensi
pH arteri, dan 2. Memban
kapiler- lebih lanjut.
saturasi o2 tu pasien
alveolus yang 2. Membantu
dalam batas untuk
diakibatkan mencegah
normal melakukan
oleh tekanan terjadinya
perubahan
kapiler paru. atelektasis dan
posisi secara
pneumonia pada
berkala.
pasien.

13
3. Hipoksemia
3. Pantau
dapat memberat
hasil dari
selama edema
GDA dan 
paru.
nadi
oksimetri.  

 
4 Kelebihan Keseimbang Mempertahank 1. Pantau 1. Pengeluaran
volume an volume an pengeluaran urine mungkin
cairan cairan dapat keseimbangan urine, catat sedikit dan pekat
berhubungan dipertahank cairan seperti jumlah dan karena penurunan
dengan an selama dibuktikan warna saat perfusi ginjal. Posisi
menurunnya dilakukan oleh tekanan dimana terlentang membantu
curah tindakan darah dalam diuresis diuresis sehingga
jantung/meni keperawatan batas normal, terjadi. pengeluaran urine
ngkatnya tak ada distensi dapat ditingkatkan
produksi vena perifer/ selama tirah baring.
ADH dan vena dan
2. Pantau/hitung 2. Terapi diuretic
retensi edema
keseimbanga yang diberikan 
natrium/air dependen, paru
n pemasukan dapat menyebabkan
bersih dan
dan kehilangan cairan
berat badan
pengeluaran tiba-tiba/berlebihan
ideal ( BB
selama 24 sehingga terjadi
ideal TB –100
jam. dan  hipovolemia.
± 10 %)
terapkan
terapi 3. Posisi tersebut

diuretic. meningkatkan
filtrasi ginjal dan
3. Pertahankan menurunkan
pasien duduk produksi ADH
atau tirah sehingga
baring meningkatkan
dengan posisi diuresis.

14
4. Kongesti
semifowler
visceral (terjadi pada
selama fase
GJK lanjut) dapat
akut.
mengganggu fungsi
gaster/intestinal.
4. Kaji bising
usus. Catat 5. Pasien perlu
keluhan diberikan diet yang
anoreksia, tepat untuk 
mual, distensi memenuhi
abdomen dan kebutuhan kalori
konstipasi. dalam pembatasan
natrium.
5. Kolaborasi
dengan ahli
gizi untuk
menentukan
diet yang
akan
dilakukan
oleh pasien.

5 Intoleransi Terjadi -berpartisipasi 1.Periksa tanda 1. Hipotensi


aktivitas peningkatan aktif pada vital sebelum ortostatik dapat
berhubungan toleransi aktivitas yag dan setelah terjadi dengan
dengan pada klien diinginkan, aktivitas, aktivitas karena efek
ketidakseimb setelah memenuhi khususnya bila obat (vasodilasi),
angan suplai dilaksanaka kebutuhan klien perpindahan cairan
okigen, n tindakan perawatan diri menggunakan (diuretic) atau
kelemahan keperawatan sendiri. vasodilator dan pengaruh fungsi
umum, dan selama di obat-obat jantung.
-mencapai
immobilisasi perawatan diuretic. 2. Penurunan/ketid
peningkatan
akmampuan
toleransi 2.Catat respons
miokardium untuk
aktivitas yang kardiopulmonal
meningkatkan

15
volume sekuncup
dapat diukur, terhadap
selama aktivitas dpat
dibuktikan aktivitas, catat
menyebabkan
oleh adanya
peningkatan segera
menurunnya takikardi,
frekuensi jantung
kelemahan dan diritmia, dispnea
dan kebutuhan
kelelahan dan berkeringat dan
oksigen juga
tanda vital pucat.
peningkatan
DBN selama
kelelahan dan
3.Evaluasi
aktivitas
kelemahan.
peningkatan
3. Dapat
  intoleran
menunjukkan
aktivitas.
peningkatan
4.Implementasi dekompensasi
program jantung  daripada
rehabilitasi kelebihan aktivitas.
jantung. 4. Peningkatan
bertahap pada
 
aktivitas
menghindari kerja
jantung/konsumsi
oksigen berlebihan.
Penguatan dan
perbaikan fungsi
jantung dibawah
stress, bila fungsi
jantung tidak dapat
membaik kembali.

16
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penyakit jantung bawaan adalah penyakit struktural jantung dan pembuluh darah
besar yang sudah terdapat sejak lahir. Perlu diingatkan bahwa tidak semua penyakit
jantung bawaan tersebut dapat dideteksi segera setelah lahir, tidak jarang penyakit
jantung bawaaan baru bermanifestasi secara klinis setelah pasien berusia beberapa
minggu, beberapa bulan, bahkan beberapa tahun.
Oleh karena itu, penyakit jantung bawaan yang ditemukan pada orang dewasa
menunjukkan bahwa pasien tersebut mampu melalui seleksi alam, atau telah
mengalami tindakan operasi dini pada usia muda. Hal ini pulalah yang menyebabkan
perbedaan pola penyakit jantung bawaan pada anak dan pada orang dewasa.

Jantung merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia yang terletak dalam
mediastinum di antara kedua paru-paru. Jantung memiliki fungsi utama sebagai
pemompa darah. Jantung merupakan salah satu organ yang tidak  pernah beristirahat
Dalam keadaan fisiologis, pembentukan rangsang irama denyut jantung berawal dari
nodus sinoatrial (nodus SA) dan menyebar ke serat otot lainnya sehingga
menimbulkan kontraksi jantung. Jika rangsang irama ini mengalami gangguan dalam
pembentukannya dan penghantarannya, maka dapat terjadi gangguan pada kinerja
jantung.

17
B. Saran

Dalam menerapkan Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gagal jantung


diperlukan pengkajian, konsep dan teori oleh seorang perawat.

Informasi atau pendidikan kesehatan berguna untuk keluarga klien yang mengalami
penyakit kardivaskuler maupun yang tidak mengalami, karena ini merupakan
sebuah penyakit bawaan dan kelainan, jadi perlu diberitahu mengenai pendidikan
kesehatan

DAFTAR PUSTAKA

Guyton dan Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Alih bahasa: Irawati. Edis
Jakarta: EGC.

Judith Hopfer Deglin dan April Hazard Vallerand. 2005. Pedoman Obat untuk Perawat.
Alih bahasa: dr. H. Y. Kuncara & Palupi Widyastuti, SKM. Jakarta: EGC.

Udjianti, Wajan Juni, S.Kep.,ETN.,2010. Keperawatan Kardiovaskuler,Jakarta:


Salemba Medika

Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa:
Waluyo Agung., Yasmin Asih., Juli., Kuncara., I.made karyasa, EGC, Jakarta.

Carpenito, L.J., 2000, Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinis, alih
bahasa: Tim PSIK UNPAD Edisi-6, EGC, Jakarta

18

Anda mungkin juga menyukai