Disusun oleh:
1.M Ilham Bratama R (2102032006)
2021
Jl. Ki Hajar Dewantara No.15A, Iringmulyo, Kec. Metro Timur., Kota Metro,
Lampung 34112
KATA PENGANTAR
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi , mengingatakan kemampuan yang kami
miliki.Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
menyempurnakan pembuatan makalah ini.
KATA PENGANTAR……..
………………………………………….
DAFTAR ISI……………..…….……..……..……..……..……..
…….
BAB I PENDAHULUAN………………………………….…….
…….1
A.Latar Belakang……..……..…………….……..……..
…….……1
B.Rumusan Masalah…….…….…….…….……..……..
…….……1
BAB II PEMBAHASAN…..……………….…..…….…….…….
……2
A.Pengertian Akhlak………………….…….…….……..2
B.Ruang Lingkup
Akhlak…………………………………….4
C.Manfaat Mempelajari Ilmu Akhlak…….…….6
D.Hubungan Ilmu Akhlak dan Ilmu Lain………..8
BAB III
PENUTUP…………………………………………………………9
A.Kesimpulan…..…….……………..…….…………….
………..9
B.Saran…….……..…………..…….……..……..…………….
…9
DAFTAR PUSTAKA……………………..……..
……………………...10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Allah .
1
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa Arab dari kata khuluk yang berarti tingkah laku,
tabiat atau peragai. Secara istilah, akhlak yaitu sifat yang dimiliki seseorang, telah
melakat dan biasanya akan tercermin dari perilaku orang tersebut.
Artinya:
Imam Al Ghazali menjelaskan bahwa akhlak adalah salah satu sifat yang
tertanam di dalam jiwa manusia yang dapat menimbulkan suatu perbuatan yang
mudah dilakukan tanpa adanya pertimbangan pemikiran lagi.
2
mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan.
Akhlak ialah sesuatu yang sifatnya (baik atau buruk) tertanam kuat dalam
diri manusia yang darinyalah terlahir perbuatan-perbuatan dengan mudah dan
ringan tanpa berpikir dan direnungkan.
Dalam kitabnya Ihya Ulum al din mengatakan bahwa akhlak ialah; sifat yang
tertanam dalam jiwa yang menimbulkan bermacam-macam perbuatan dengan
gampang dan mudah tanp memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
3
Yang mengatakan akhlak ialah ilmu yang objeknya membahas nilai-nilai
yang berkaitan dengan perbuatan manusia, dapat disifatkan dengan baik dan
buruknya.
Menurut KBBI
Menurut Etimologi
Akhlak berasal dari bahasa arab “akhlaq” yang mempunyai arti budi pekerti,
persamaan atau nama lain akhlak ini biasa disebut dengan etika atau kebiasaan.
Akhlak Pribadi
4
Yang paling dekat dengan seseorang itu adalah dirinya sendiri, maka hendaknya
seseorang itu menginsyafi dan menyadari dirinya sendiri, karena hanya dengan
insyaf dan sadar kepada diri sendirilah, pangkal kesempurnaan akhlak yang
utama, budi yang tinggi. Manusia terdiri dari jasmani dan rohani, disamping itu
manusia telah mempunyai fitrah sendiri, dengan semuanya itu manusia
mempunyai kelebihan dan dimanapun saja manusia mempunyai perbuatan.
Akhlak Berkeluarga
Akhlak ini meliputi kewajiban orang tua, anak, dan karib kerabat. Kewajiban
orang tua terhadap anak, dalam islam mengarahkan para orang tua dan
pendidik untuk memperhatikan anak-anak secara sempurna, dengan ajaran –
ajaran yang bijak, setiap agama telah memerintahkan kepada setiap oarang
yang mempunyai tanggung jawab untuk mengarahkan dan mendidik, terutama
bapak-bapak dan ibu-ibu untuk memiliki akhlak yang luhur, sikap lemah lembut
dan perlakuan kasih sayang. Sehingga anak akan tumbuh secara sabar, terdidik
untuk berani berdiri sendiri, kemudian merasa bahwa mereka mempunyai harga
diri, kehormatan dan kemuliaan.Seorang anak haruslah mencintai kedua orang
tuanya karena mereka lebih berhak dari segala manusia lainya untuk engkau
cintai, taati dan hormati.
Akhlak Bermasyarakat
Tetanggamu ikut bersyukur jika orang tuamu bergembira dan ikut susah jika
orang tuamu susah, mereka menolong, dan bersam-sama mencari kemanfaatan
5
dan menolak kemudhorotan, orang tuamu cinta dan hormat pada mereka maka
wajib atasmu mengikuti ayah dan ibumu, yaitu cinta dan hormat pada tetangga.
Pendidikan kesusilaan/akhlak tidak dapat terlepas dari pendidikan sosial
kemasyarakatan, kesusilaan/moral timbul di dalam masyarakat.
Kesusilaan/moral selalu tumbuh dan berkembang sesuai dengan kemajuan dan
perkembangan masyarakat.
Sejak dahulu manusia tidak dapat hidup sendiri–sendiri dan terpisah satu sama
lain, tetapi berkelompok-kelompok, bantu-membantu, saling membutuhkan dan
saling mepengaruhi, ini merupakan apa yang disebut masyarakat. Kehidupan
dan perkembangan masyarakat dapat lancar dan tertib jika tiap-tiap individu
sebagai anggota masyarakat bertindak menuruti aturan-aturan yang sesuai
dengan norma- norma kesusilaan yang berlaku.
Akhlak Bernegara
Mereka yang sebangsa denganmu adalah warga masyarakat yang berbahasa
yang sama denganmu, tidak segan berkorban untuk kemuliaan tanah airmu,
engkau hidup bersama mereka dengan nasib dan penanggungan yang sama.
Dan ketahuilah bahwa engkau adalah salah seorang dari mereka dan engkau
timbul tenggelam bersama mereka.
Akhlak Beragama
6
Sebenarnya manusia itu mampu untuk menyelidiki gerakan jiwanya,
perkataan dan perbuatannya, lalu memilah dan memilih mana yang benar dan
mana yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk. Maka dengan
mempelajari ilmu akhlak, manusia akan mampu mengekspresikan perbuatan,
tingkah laku, perkataan yang yang baik dan bijak. Sebenarnya pelajaran akhlak
merupakan penjabaran dari takwa sebagai manifestasi penerapan akidah dan
praktik ibadah, sehingga dengan mempelajarinya manusia diharapkan mampu
mengerjakan yang baik dan meninggalkan yang buruk menuju ridha Allah SWT.
Apa yang dilakukan oleh manusia mungkin bersangkutan dengan dirinya sendiri,
keluarga dan masyarakat. Setelah manusia mengetahui mana yang baik dan
mana yang buruk, kemudian diresapkan di dalam hati sehingga perbuatannya
akan timbul dari kesadaran sendiri, bukan paksaan dari luar.
Ilmu akhlak atau akhlak yang mulia juga berguna dalam mengarahkan dan
mewarnai berbagai aktivitas kehidupan manusia disegala bidang. Seseorang
yang memiliki IPTEK yang maju disertai akhlak yang mulia, niscaya ilmu
pengetahuaan yang Ia miliki itu akan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk
kebaikan hidup manusia. Sebaliknya, orang yang memiliki ilmu pengetahuan dan
teknologi modern, memiliki pangkat, harta, kekuasaan, namun tidak disertai
dengan akhlak yang mulia, maka semuanya itu akan disalah gunakan yang
akibatnya akan menimbulkan bencana dimuka bumi.
Demikian juga dengan mengetahui akhlak yang buruk serta bahaya-bahaya yang
akan ditimbulkan darinya, menyebabkan orang enggan untuk melakukannya
dan berusaha menjauhinya. Orang yang demikian pada akhirnya akan terhindar
dari berbagai perbuatan yang dapat membahayakan dirinya.
7
Akhlak juga merupakan mutiara hidup yang membedakan makhluk manusia
dengan makhluk lainnya. Setiap orang tidak lagi peduli soal baik atau buruk, soal
halal dan haram. Karena yang berperan dan berfungsi pada diri masing-masing
manusia adalah elemen syahwat (nafsu) nya yang telah dapat mengalahkan
elemen akal pikiran, oleh karena itu Imam Al-Ghazali dalam kitabnya
“Mukasyafatul Qulub” menyebutkan bahwa Allah menciptakan manusia (anak
Adam) lengkap dengan elemen akal dansyahwat (nafsu). Maka barang siapa
yang nafsunya mengalahkan akalnya, hewan melata lebih baik dari pada
manusia itu. Sebaliknya bila manusia dengan akalnya dapat mengalahkan
nafsunya, maka dia derajatnya di atas malaikat.
3) Akan dapat terpelihara dari hukuman yang sifatnya manusiawi dan sebagai
makhluk yang diciptakan oleh Tuhan.
Orang yang berakhlak dapat memperoleh irsyad, taufiq, dan hidayah sehingga
dapat bahagia di dunia dan di akhirat.
8
Menurut Drs. Barmawi Umari disebutkan bahwa:
1) Ilmu akhlak, dapat mengetahui batas antara yang baik dengan yang buruk dan
dapat menempatkan sesuatu pada tempatnya, yaitu menempatkan sesuatu
pada proporsi yang sebenarnya.
Dr. Hamzah Ya’cub menyatakan bahwa manfaat dari akhlak, adalah sebagai
berikut:
Ilmu akhlak bukan sekedar memberitahukan mana yang baik dan mana yang
buruk, melainkan juga mempengaruhi dan mendorong kita supaya membentuk
hidup yang suci dengan memproduksi kebaikan dan kebajikan yang
mendatangkan manfaat bagi manusia. Sebagai contoh Rasulullah SAW. Justru
karena beliau mengetahui akhlak, maka jadilah beliau sebagai manusia yang
paling mulia akhlaknya, sebagaimana dinyatakan dalam al quran: (Q.S. Al-
Qalam: 4)
9
3.Menifestasi kesempurnaan iman
“orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaknya.
Dan sebaik-baik di antara kamu ialah yang terbaik kepada istrinya.”(H.R. At-
Tirmizi)
“Tiada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin dari hari
kiamat daripada keindahan akhlak. Dan Allah benci kepada orang yang keji
mulut dan kelukan.” (H.R. At-Tirmizi)
Tegasnya akan meranalah rumah tangga yang tiada dihiasi dengan akhlakul
karimah dan bahagialah rumah tangga yang dirangkum dengan keindahan
akhlak.
10
7. Untuk mensukseskan pembangunan bangsa dan negara.
Akhlak adalah faktor mutlak dalam nation dan character building. Suatu bangsa
dan negara akan jaya, apabila warga negaranya terdiri dari orang-
orang/masyarakat yang berakhlak mulia.
Dari dahulu sampai sekarang, dunia selalu penuh dengan orang-orang baik dan
orang-orang jahat. Jika dunia ditangani para Nabi dan Rasul serta ahli-ahli
hikmah seolah-olah dunia tersenyum gembira, dunia damai dan tenang. Karena
mereka itu selalu menggemakan penggilan akhlakul karimah, menyeru umat
manusia memiliki pribadi yang baik lagi luhur.
11
Abuddin Nata dalam bukunya yang berjudul Akhlak Tasawuf mengatakan bahwa
bertasawuf pada hakikatnya merupakan melakukan serangkaian kegiatan
ibadah seperti shalat, puasa, haji, dzikir dan lain sebagainya yang tujuannya
adalah untuk mensucikan diri dari perbuatan yang tercela dan menghias diri
dengan perbuatan yang terpuji dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah.
Dengan demikian, untuk mencapai tujuan dari tasawuf tersebut, manusia harus
terlebih dahulu memiliki akhlak yang baik.
Segala bentuk ibadah yang dilakukan oleh para ahli tasawuf tersebut ternyata
memiliki hubungan yang erat dengan akhlak. Sependapat dengan hal ini, Harun
Nasution dalam bukunya yang berjudul Islam Rasional, Gagasan dan Pemikiran,
mengatakan bahwa ibadah dalam islam memiliki hubungan yang sangat erat
dengan pendidikan akhlak. Ibadah dalam al-Quran dikaitkan dengan taqwa, dan
taqwa berarti melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
Tegasnya orang bertaqwa adalah orang yang berakhlak mulia.
Oleh karena itu, kita dapat menyimpulkan bahwa hubungan ilmu akhlak dengan
ilmu tasawuf adalah ilmu yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah,
dengan cara menjauhi segala larangan-Nya dan mematuhi segala bentuk
perintah-Nya. Untuk mendekatkan diri kepada Allah, tentu saja kita harus
memiliki akhlak yang baik.
Abuddin Nata dalam bukunya yang berjudul Akhlak Tasawuf mengatakan bahwa
hubungan ilmu akhlak dengan ilmu tasawuf adalah ilmu tauhid akan
mengarahkan perbuatan manusia menjadi ikhlas, dan keikhlasan ini merupakan
salah satu akhlak yang mulia. Ilmu tauhid hadir sebagai pemberi landasan bagi
ilmu akhlak, sedangkan ilmu akhlak adalah penjabaran dan pengalaman bagi
ilmu tauhid. Tauhid tanpa akhlak yang baik tidak akan ada artinya, dan
sebaliknya akhlak tanpa tauhid tidak akan menjadi kokoh. Selain itu, ilmu tauhid
12
memberikan arahan terhadap ilmu akhlak, dan akhlak memberi isi terhadap
arahan tersebut.
Selain itu dalam ilmu jiwa juga terdapat informasi tentang perbedaan psikologis
yang dialami seseorang pada setiap jenjang usianya. Perbedaan psikologis
tersebut memerlukan metode yang berbeda dalam proses pendidikan
akhlaknya. Dengan demikian, ilmu jiwa dapat memberi masukan dalam rangka
merumuskan metode pembeajaran dan pembinaan ilmu akhlak.
Pemikiran filsafat tentang jiwa manusia yang dikemukakan oleh Ibn Sina
tersebut menunjukkan bahwa dalam pemikiran filsafat terdapat sumber yang
dapat dikembangkan menjadi konsep ilmu akhlak. Kemudian Ibn Khaldun juga
mengatakan bahwa manusia merupakan makhluk yang berpikir. Lewat
13
kemampuan berpikirnya tersebut, manusia membuat proses-proses yang
akhirnya menciptakan sebuah peradaban. Dari pemikiran Ibn Khaldun tersebut
dapat disimpulkan bahwa manusia merupakan makhluk yang berbudaya dan
selalu berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Artinya manusia memerlukan
bimbingan dalam interaksinya tersebut dan bimbingan tersebut akan
menghasilkan akhlak yang baik dalam diri manusia yang akan sangat berguna
dalam interaksinya.
Dalam ilmu filsafat dibahas pula tentang Tuhan, alam dan makhluk lainnya.
Pembahasan tersebut akan menghasilkan pengetahuan serta perumusan cara
dalam berhubungan dengan Tuhan, alam dan juga makhluk lainnya. Pada
akhirnya hal itu akan mewujudkan pembentukan akhlak manusia, baik akhlak
kepada Tuhannya, kepada sesamanya maupun kepada alam di sekitarnya.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Memahami bidang akhlak adalah dasar-dasar pokok ajaran Islam yang
Membekali setiap orang untuk bisa mempelajari Islam yang lebih luas dan
mendalam. Memahami dan mengamalkan Bidang akhlak bagi setiap Muslim yang
menginginkan untuk menjadi seorang Muslim yang kaffah.
B.Saran
Rendahnya tingkat ketakwaan dan akhlak remaja jaman sekarang sangat
memprihatinkan. Sekolah, Universitas, dan lembaga formal lainnya yang
seharusnya membantu peningkatan akhlak mahasiswa/i dan siswa/i nya sekarang
ini malah menjadi pusat dimana sebagian besar remaja mengalami pemerosotan
akhlak. Oleh karena itu pihak maupun universitas dan Berbagai embaga formal
lainnya sebaiknya turun tangan secara langsung agar dapat memperbaiki dan
15
membimbing parasiswa / mahasiswa/i agar tidak semakin terjerumus dalam
ketidak berakhlakan.
DAFTARPUSTAKA
https://www.merdeka.com/trending/pengertian-akhlak-dalam-islam-manfaat-
serta-macam-macamnya.html?page=2
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-akhlak/
16