Anda di halaman 1dari 1

C.

Dasar Analisis Biaya-Volume Dan LabaBiaya-volume-laba atau analisis titik impas (cost-volume-profit
or breakeven analysis)membahas hubungan antara penerimaan total, biaya total, dan laba total
perusahaan padaberbagai tingkat output. Biaya-volume-laba atau analisis titik impas sering digunakan
paraeksekutif bisnis untuk menentukan volume penjualan yang diperlukan bagi perusahaan
untukmencapai titik impas, laba total dan kerugian pada tingkat penjualan lainnya.Pengetahuan dasar
yang sangat menentukan dalam analisis biaya volume dan laba adalahpemahaman tentang penyusunan
laporan laba rugi dengan menggunakan pendekatan variablecosting. Pendekatan ini menghasilkan suatu
model laporan laba rugi dimana biayadiklasifikasikan menurut perilakunya. Agar lebih informatif maka
sebaiknya laporan laba rugidiuraikan dalam bentuk laporan penjualan secara total, penjualan per unit,
dan analisis vertikalyang menunjukan persentase biaya variabel dan marjin kontribusi dan nilai
penjualan.Misalnya pada bulan Juni 2013 PT Jakasain menjual 150 unit produknya dengan harga
Rp.3.500 per unit. Biaya variabel per unit Rp. 2.625. biaya tetap Rp. 75.000. Berdasarkan data ini

maka terlebih dahulu dapat dibuat laporan laba rugi berdasarkan pendekatan kontribusi, sepertipada
ikhtisar berikut ini.

PT JAKSAIN

Laporan Laba Rugi Kontribusi

Bulan Juni 2013

Total Per unit %

Penjualan (150 unit) Rp525.000 Rp3.500 100

Biaya biaya variabel Rp393.750 Rp2.625 75

Marjin kontribusi Rp131.250 Rp875 25

Biaya-biaya tetap Rp75.000

Laba usaha Rp56.250

Dengan menggunakan formula: Marjin kontribusi Rp 875 dibagi dengan penjualan Rp 3.500 dari laporan
laba rugi diatasdapat dihitung rasio marjin kontribusi per unit sebesar 25 % (Rp 875/Rp 3.500) % atau
samadengan total rasio marjin kontribusi (Rp 131.250/Rp 525.000) %Marjin kontribusi
memegangperanan penting pada banyak keputusan dalam sebuah perusahaan, seperti produk apa yang
akandiproduksi atau dijual, kebijakan harga mana yang akan diikuti, strategi pemasaran apa yangakan
digunakan, dan jenis fasilitas produktif apa yang akan dibeli. Hubungan konsep biaya-volume dan laba
dalam perencanaan laba dapat digunakan untuk menghitung titik impas, targetlaba, marjin keamanan,
komposisi biaya untuk memaksimumkan marjin kontribusi, dan atau titik penutupan usaha.

Anda mungkin juga menyukai