Anda di halaman 1dari 12

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Galangan Kapal


2.1.1. Pengertian galangan kapal
Galangan kapal adalah sebuah tempat yang dirancang untuk memperbaiki,
perawatan, dan membuat kapal. Kapal-kapal ini dapat berupa kapal pesiar/yacht,
armada militer, cruise line, pesawat barang atau penumpang. Adapun yang
dilakukan atau aktivitas dalam galangan kapal, yaitu :
1. Pembersihan Badan Kapal
Adapun yang dilakukan dalam pembersihan badan kapal, yaitu :
a. Mempersiapkan alat yang akan digunakan
b. Membersihkan binatang atau tumbuhan laut yang menempel dengan cara
menyekrapnya
c. Dilanjutkan dengan blasting (metode penyemprotan menggunakan pasir sillika)
d. Bersihkan dengan menyemprotkan air tawar dan keringkan.

2. Pengecatan Badan Kapal


Adapun tahapan yang dilakukan dalam pengecatan badan kapal, yaitu :
a. Pemakaian alat pelindung diri yang telah disediakan
b. Mempersiapakan alat yang akan digunakan
c. Pastikan kapal sudah bersih kemudian pengecatan badan kapal dengan cat
primer
d. Setelah itu dicat menggunakan sealer
e. Kemudian di cat dengan anti fouling lapis pertama
f. Tahap akhir di cat dengan anti fouling lapis kedua

3. Pemeriksaan dan Pemotongan Plat Lambung Kapal


Pada proses pemeriksaan dan pemotongan plat lambung kapal langkah-
langkah kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Pre job safety meeting yaitu dengan memberikan pengarahan pada tiap kepala
bagian yang bertanggung jawab. Yang selanjutnya kepala pengarah memberikan
arahan kepada operator atau pekerja yang bersentuhan langsung pada tahap proses
penggerjaan.
b. Pemakaian atau penggunaan alat pelindung diri yang telah disediakan
c. Persiapan peralatan dan mesin yang akan digunakan dan dikerjakan
d. Pemeriksaan tebal plat (ditentukan terlebih dahulu titik-titk yang dicurigai
mengalami pengurangan ketebalan dengan menggunakan palu ketok,ultrasonic
test, gerindra).
e. Pemotongan plat (kulit lambung dipotong untuk diganti dengan plat baru karena
dideteksi plat lama terdapatpengurangan ketebalan).
f. Penggantian plat (plat yang digantiadalah plat dengan tebal dibawah 80% dari
tebal semula).

4. Pemeriksaan Kelistrikan
Pemeriksaan kelistrikan kapal dilakukan agar penyuplaian listrik pada kapal
selalu tersedia saat kapal berlabuh,bongkar muat , manuvering dan yang lainnya.
Untuk memastikan agar tetap berfungsi dan mencukupi dalam penyediaan listrik
pada saat kegiatan tersebut dilakukan memeriksa peralatan kelistrikan pada kapal
dan instalasinya baik generator, emergency generator, motor listrik, dan saluran
kabel-kabel pada kapal atau yang lainnya dengan memperbaiki atau mengganti
bagian- bagian yang rusak. Langkah-langkah kerja yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
a. Pemakaian atau penggunaan alat pelindung diri yang telah disediakan
b. Menyiapkan tool atau peralatan yang akan digunakan
c. Pemeriksaan kelistrikan pada generator,emergency generator,motor listrik,dan
saluran kabel-kabel pada kapal.
d. Jika ada yang rusak matikan kelistrikan, kemudian diperbaiki.

5. Pemeriksaan las-lasan
a. Pemakaian atau penggunaan alat pelindung diri yang telah disediakan
b. Menyiapkan tool atau peralatan yang akan digunakan
c. Menggunakan kapur dan solar (sepanjang lasan bagian luar diolesi dengan
kapur dan bagian luar diolesi solar. Tunggu beberapa saat, jika kapur tetap kering
dan berwarna putih berarti hasil lasan sudah baik, tetapi jika terdapat bercak-
bercak solar maka hasil lasankurang baik, maka harus di las kembali.

6. Pemeriksaan perpipaan
Pemeriksaan pipa dilakukan untuk menjaga agar pipa saat menyalurkan
cairan berfungsi dengan baik. Pemeriksaan pipa kebanyakan dilakukan secara
visual, pemeriksaan visual dilakukan dengan memastikan apakah pipa itu tidak
terjadi kebocoran saat menyalurkan cairan tersebut. Adapun langkah yanga
dilakukan dalam pemeriksaan perpipaan, yaitu :
a. Pemakaian atau penggunaan alat pelindung diri yang telah disediakan
b. Menyiapkan tool atau peralatan yang akan di gunakan
c. Pengecekan pada pipa apakah ada yang bocor atau tidak
d. Apabila ada pipa yang bocor maka pipa tersebut harus diganti dengan yang
baru

Adapun resiko bahaya dari aktivitas di galangan kapal, yaitu :


a. Bahaya Mekanis
Bahaya mekanis bersumber dari peralatan mekanis atau benda bergerak
dengan gaya mekanika baik yang digerakkan secara manual maupun dengan
penggerak. Contoh mesin potong, penglasan, dan lain-lain. Bagian yang bergerak
pada mesin mengandung bahaya seperti gerakan memotong, menempa, menjepit,
menekan, dan bentuk gerakan lainnya. Gerakan mekanis ini dapat menimbulkan
cedera atau kerusakan seperti tersayat, terjepit, terpotong atau terkelupas.
b. Bahaya Listrik
Bahaya listrik adalah sumber bahaya yang berasal dari energi listrik. Energi
listrik dapat mengakibatkan berbagai bahaya seperti kebakaran, sengatan listrik,
dan hubungan singkat. Di lingkungan kerja galangan kapal banyak ditemukan
bahaya listrik, baik dari jaringan listrik maupun peralatan kerja atau mesin yang
menggunakan energi listrik.
c. Bahaya Kimiawi
Bahan kimia mengandung berbagai potensi bahaya sesuai dengan sifat dan
kandungannya. Bahaya kimiawi pada pekerja galangan kapal yang dapat
ditimbulkan oleh bahan-bahan kimia antara lain keracunan yang bersifat racun
(toxic), iritasi, kebakaran, peledakan, polusi dan pencemaran lingkungan.
d. Bahaya Fisik
Bahaya yang berasal dari faktor fisik, yaitu bising mesin kapal dan getaran
mesin kapal .
e. Bahaya Biologis
Di lingkungan kerja galangan kapal terdapat bahaya yang bersumber dari
unsur biologis seperti flora dan fauna yang terdapat di lingkungan kerja atau
berasal dari aktivitas kerja seperti pada pembersih badan kapal.

2.1.2. Jenis-jenis galangan kapal


1. Building Dock Shipyard (Galangan Jenis Pembuatan)
Galangan jenis ini merupakan tempat yang hanya digunakan untuk proses
pembuatan kapal baru. Aktivitas di dalamnya meliputi perancangan desain kapal,
instalasi peralatan, pemasangan plat lambung, pemasangan gading, pengecekan
quality control.
Di Building Dock Shipyard ini pembuatan kapal baru benar-benar masih
dimulai dari awal sampai pembuatan ke tahap akhir. Di tempat ini juga dilakukan
beberapa tes fungsi pada kapal sampai dilakukannya survei yang dilakukan oleh
badan klasifikasi yang telah ditentukan.

2. Repair Dock Shipyard (Galangan Jenis Perbaikan)


Galangan ini menjadi tempat pemeliharaan, perawatan, perbaikan kapal-
kapal lama dan kapal yang mengalami kerusakan yang meliputi perbaikan
terhadap konstruksi badan kapal, perbaikan sistem, dan lain sebagainya. Repair
Dock Shipyard ini contohnya seperti Ben Santosa dan Pelni.

3. Building and Repair Dock Shipyard (Galangan Jenis Pembuatan dan Perbaikan
Kapal)
Di tempat ini terdapat dua aktivitas sekaligus, yaitu pembuatan kapal-kapal
baru dan juga perbaikan kapal-kapal lama.
2.2. Penentuan Prioritas Masalah

METODE USG
No. Isu Faktual U S G Total Skor Peringkat
Banyak peralatan yg
berbahaya di galangan
kapal sehingga
1 membahayakan para 4 5 3 12 II
pekerja yang belum terlatih
atau tidak berpengalaman
Kurangnya kesadaran diri
para pekerja untuk
2 menggunakan APD saat 5 5 5 15 I
melakukan proses
pengerjaan.
Pekerja kurang teliti dan
tergesah-gesah pada saat
melakukan proses
3 pengerjaan sehingga 3 4 3 10 IV
menyebabkan kecelakaan
kerja.
Banyak peralatan yang
sudah berkarat yang
4 membahyakan pekerja saat 3 3 3 9 V
melakukan proses kerja.
Kurangnya quality kontrol
5 pada galangan kapal 4 4 3 11 III

Berdasarkan tabel diatas diketahui urutan skala prioritas permasalahan


berdasarkan skor tertinggi adalah sebagai berikut :
I. Kurangnya kesadaran diri para pekerja untuk menggunakan APD saat
melakukan proses pengerjaan.
II. Banyak peralatan yg berbahaya di galangan kapal sehingga membahayakan
para pekerja yang belum terlatih atau tidak berpengalaman
III. Kurangnya quality kontrol pada galangan kapal
IV. Pekerja kurang teliti dan tergesah-gesah pada saat melakukan proses
pengerjaan sehingga menyebabkan kecelakaan kerja.
V. Banyak peralatan yang sudah berkarat yang membahyakan pekerja saat
melakukan proses kerja.

2.3. Program Promosi K3 pada Permasalahan Galangan Kapal

Persiapan Saran dan Prasarana


Januari Februari
Program Sarana dan Prasarana
29 30 1 2 3 4 5 6 7
Pemasangan spanduk Lokasi lobby dan kantor
dan poster galangan kapal
Lokasi : Kantor, tempat
perancang, tempat
bengkel plat, bengkel
Pembagian leaflet pipa, bengkel mesin,
kepada setiap pekerja tempat pembangunan
kapal, tempat
pemeliharaan dan
perawatan kapal
Pengumuman ke
Rekrut tenaga seluruh mahasiswa
penyuluh FKM UHO dan kader
kesehatan
Penyuluhan - Ruangan
pendidikan dalam - Infocus dan laptop
meningkatkan - meja dan kursi
kesadaran pengguna - Alat peraga (slide)
APD di lingkungan - Alat tulis
kerja galanggan kapal - Konsumsi
- Ruangan (tempat
bengkel plat, bengkel
pipa, bengkel mesin,
Pelatihan dalam tempat pembangunan
penggunaan APD di kapal, tempat
lingkungan kerja pemeliharaan dan
galangan kapal
perawatan kapal)
- APD (Demonstrasi)
- Alat tulis
Menjadwalkan Hubungi HR dan GA
persiapan penyediaan Telepon dan bertemu
APD langsung
Berkerja sama dengan - Setiap ruangan tempat
perusahaan untuk kerja galangan kapal
menyediakan APD - Fasilitator
yang sesuai standard - APD
dan melakukan - Alat tulis
penggantian APD
yang sudah tidak
layak pakai
PENYULUHAN
“Pendidikan dan Pelatihan dalam Meningkatkan Kesadaran Penggunaan APD
Di Lingkungan Kerja Galangan Kapal”

A. PEMBAHASAN
1. Topik : Pendidikan dan Pelatihan dalam Meningkatkan Kesadaran
Penggunaan APD Di Lingkungan Kerja Galangan Kapal
2. Sasaran : Pekerja di galangan kapal
3.Waktu : 20 - 35 menit
4. Hari/Tanggal : Rabu dan Kamis, 3 Januari 2021 sd. 4 Januari 2021
5. Tempat : Kantor atau lapangan galangan kapal

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Untuk meningkatkan dan mengubah perilaku pekerja dalam kesadaran
pentingnya penggunaan APD di lingkungan kerja galangan kapal.
2. Tujuan Khusus :
- Untuk memberikan pengetahuan dan pelatihan dalam meningkatkan sikap
dan kemampuan dalam penggunaan APD.
- Meningkatkan pengetahuan menganai manfaat, tujuan, dan jenis-jenis
pengguna APD.
C. MATERI
Terlampir

D. MEDIA DAN METODE


1. Media :
- Spanduk, Poster, dan Leaflet
- Pemutaran Video dan slide menggunakan infocus (presentasi)
2. Metode :
- Ceramah, demonstrasi, dan tanya jawab

E. KEGIATAN PROGRAM

Kegiatan
Tahapan
Penyuluhan Sasaran
1. Membuka program
dengan mengucapkan
salam kepada sasaran
Pembukaan Menjawab salam
2. Menyampaikan topik
dan tujuan penyuluhan
kepada sasaran
Kegiatan Inti 1. Mengkaji ulang 1. Mendengarkan
pengetahuan sasaran penyuluh memberikan
bahan penyuluhan materi
2. Menjelaskan bahan 2. Memperhatikan
penyuluhan kepada penyuluh selama
sasaran dengan demonstrasi
menggunakan slide 3. menanyakan hal –
(presentasi) hal yang tidak
3. Mendemonstrasikan dimengerti dari bahan
tahapan pemakaian APD penyuluhan
4. Memberikan
kesempatan kepada
sasaran untuk
menanyakan hal – hal
yang belum dimengerti
dari bahan yang
dijelaskan penyuluh
1. Memberikan
pertanyaan kepada
sasaran ihwal bahan 1. Menjawab pertanyaan
yang sudah disampaikan yang diajukan penyuluh
penyuluh 2. Mendengarkan
2. Menyimpulkan bahan penyampaian
Evaluasi /Penutup penyuluhan yang telah kesimpulan
disampaikan kepada 3. Mendengarkan
sasaran penyuluh menutup
3. Menutup program program dan menjawab
dengan mengucapkan salam
salam serta terimakasih
kepada sasaran

Lampiran Materi

PENYULUHAN
ALAT PELINDUNGAN DIRI

A. Pengertian APD
Alat perlindungan diri adalah alat yang memberi perlindungan pada tubuh
agar mengurangi segala macam cedera dan mengurangi resiko dalam berkerja.
Alat pelindung diri yaitu peralatan yang harus disediakan oleh instansi,
pengusaha untuk setiap pekerjanya (karyawan). Alat pelindung diri merupakan
peralatan keselamatan yang harus dipakai oleh tenaga kerja apabila berada dalam
lingkungan kerja yang berbahaya. (Cahyono,2004).

B. Tujuan, Manfaat, Kegunaan APD


a. Tujuan
Tujuan dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), yaitu untuk melindungi
tenaga kerja dan resiko cedera dengan membuat penghalang dari ancaman
ditempat kerja, alat pelindung diri (APD).
b. Manfaat
1. Untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan
adanya potensi kecelakaan kerja.
2. Mengurangi resiko akhir kecelakaan.

C. Pembagian Alat Perlindungan Diri


1. Alat pelindung kepala
2. Alat pelindungan mata
3. Alat pelindungan telinga
4. Alat pelingdung pernafasan
5. Alat pelindung tangan
6. Alat pelindung kaki
7. Pakaian pelindung
8. Tali dan sabuk pengaman

E. Jenis APD
1. Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bias mengenai kepala
secara langsung.
2. Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika bekerja di kawasan yang becek
ataupun ber lumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki
dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
3. Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada ketika bekerja di kawasan atau
situasi yang sanggup menjadikan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan
disesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
4. Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja,misalnya menghindari
mata terkena bubuk pada ketika dikebun.
5. Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup ketika bekerja di kawasan
dengan kualitas udara jelek (missal berdebu, beracun, dsb).
6. Pakaian Kerja (Work clothing)
Berfungsi sebagai pelindung diri semoga tubuh operator ketika bekerja tidak
panas dan tubuh tidak terkena debu
7. Tali dan Sabuk Pengaman
Berfungsi sebagai alat untuk memanjat bagian kapal yang diperlukan di
bagian yang tinggi.

F. Standar Kriteria Alat Perlindungan Diri


Adapun standar kriteria APD, yaitu :
1. Memberi perlindungan yang akurat
2. Ringan, nyaman dan fleksibel
3. Awet, tidak mudah rusak, bentuk menarik 
4. Tidak menimbulkan bahaya tambahan
5. Memenuhi standar, suku cadang mudah diperoleh
6. Tidak membatasi gerak dan persepsi sensoris

Anda mungkin juga menyukai