PEMBAHASAN
4. Pemeriksaan Kelistrikan
Pemeriksaan kelistrikan kapal dilakukan agar penyuplaian listrik pada kapal
selalu tersedia saat kapal berlabuh,bongkar muat , manuvering dan yang lainnya.
Untuk memastikan agar tetap berfungsi dan mencukupi dalam penyediaan listrik
pada saat kegiatan tersebut dilakukan memeriksa peralatan kelistrikan pada kapal
dan instalasinya baik generator, emergency generator, motor listrik, dan saluran
kabel-kabel pada kapal atau yang lainnya dengan memperbaiki atau mengganti
bagian- bagian yang rusak. Langkah-langkah kerja yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
a. Pemakaian atau penggunaan alat pelindung diri yang telah disediakan
b. Menyiapkan tool atau peralatan yang akan digunakan
c. Pemeriksaan kelistrikan pada generator,emergency generator,motor listrik,dan
saluran kabel-kabel pada kapal.
d. Jika ada yang rusak matikan kelistrikan, kemudian diperbaiki.
5. Pemeriksaan las-lasan
a. Pemakaian atau penggunaan alat pelindung diri yang telah disediakan
b. Menyiapkan tool atau peralatan yang akan digunakan
c. Menggunakan kapur dan solar (sepanjang lasan bagian luar diolesi dengan
kapur dan bagian luar diolesi solar. Tunggu beberapa saat, jika kapur tetap kering
dan berwarna putih berarti hasil lasan sudah baik, tetapi jika terdapat bercak-
bercak solar maka hasil lasankurang baik, maka harus di las kembali.
6. Pemeriksaan perpipaan
Pemeriksaan pipa dilakukan untuk menjaga agar pipa saat menyalurkan
cairan berfungsi dengan baik. Pemeriksaan pipa kebanyakan dilakukan secara
visual, pemeriksaan visual dilakukan dengan memastikan apakah pipa itu tidak
terjadi kebocoran saat menyalurkan cairan tersebut. Adapun langkah yanga
dilakukan dalam pemeriksaan perpipaan, yaitu :
a. Pemakaian atau penggunaan alat pelindung diri yang telah disediakan
b. Menyiapkan tool atau peralatan yang akan di gunakan
c. Pengecekan pada pipa apakah ada yang bocor atau tidak
d. Apabila ada pipa yang bocor maka pipa tersebut harus diganti dengan yang
baru
3. Building and Repair Dock Shipyard (Galangan Jenis Pembuatan dan Perbaikan
Kapal)
Di tempat ini terdapat dua aktivitas sekaligus, yaitu pembuatan kapal-kapal
baru dan juga perbaikan kapal-kapal lama.
2.2. Penentuan Prioritas Masalah
METODE USG
No. Isu Faktual U S G Total Skor Peringkat
Banyak peralatan yg
berbahaya di galangan
kapal sehingga
1 membahayakan para 4 5 3 12 II
pekerja yang belum terlatih
atau tidak berpengalaman
Kurangnya kesadaran diri
para pekerja untuk
2 menggunakan APD saat 5 5 5 15 I
melakukan proses
pengerjaan.
Pekerja kurang teliti dan
tergesah-gesah pada saat
melakukan proses
3 pengerjaan sehingga 3 4 3 10 IV
menyebabkan kecelakaan
kerja.
Banyak peralatan yang
sudah berkarat yang
4 membahyakan pekerja saat 3 3 3 9 V
melakukan proses kerja.
Kurangnya quality kontrol
5 pada galangan kapal 4 4 3 11 III
A. PEMBAHASAN
1. Topik : Pendidikan dan Pelatihan dalam Meningkatkan Kesadaran
Penggunaan APD Di Lingkungan Kerja Galangan Kapal
2. Sasaran : Pekerja di galangan kapal
3.Waktu : 20 - 35 menit
4. Hari/Tanggal : Rabu dan Kamis, 3 Januari 2021 sd. 4 Januari 2021
5. Tempat : Kantor atau lapangan galangan kapal
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Untuk meningkatkan dan mengubah perilaku pekerja dalam kesadaran
pentingnya penggunaan APD di lingkungan kerja galangan kapal.
2. Tujuan Khusus :
- Untuk memberikan pengetahuan dan pelatihan dalam meningkatkan sikap
dan kemampuan dalam penggunaan APD.
- Meningkatkan pengetahuan menganai manfaat, tujuan, dan jenis-jenis
pengguna APD.
C. MATERI
Terlampir
E. KEGIATAN PROGRAM
Kegiatan
Tahapan
Penyuluhan Sasaran
1. Membuka program
dengan mengucapkan
salam kepada sasaran
Pembukaan Menjawab salam
2. Menyampaikan topik
dan tujuan penyuluhan
kepada sasaran
Kegiatan Inti 1. Mengkaji ulang 1. Mendengarkan
pengetahuan sasaran penyuluh memberikan
bahan penyuluhan materi
2. Menjelaskan bahan 2. Memperhatikan
penyuluhan kepada penyuluh selama
sasaran dengan demonstrasi
menggunakan slide 3. menanyakan hal –
(presentasi) hal yang tidak
3. Mendemonstrasikan dimengerti dari bahan
tahapan pemakaian APD penyuluhan
4. Memberikan
kesempatan kepada
sasaran untuk
menanyakan hal – hal
yang belum dimengerti
dari bahan yang
dijelaskan penyuluh
1. Memberikan
pertanyaan kepada
sasaran ihwal bahan 1. Menjawab pertanyaan
yang sudah disampaikan yang diajukan penyuluh
penyuluh 2. Mendengarkan
2. Menyimpulkan bahan penyampaian
Evaluasi /Penutup penyuluhan yang telah kesimpulan
disampaikan kepada 3. Mendengarkan
sasaran penyuluh menutup
3. Menutup program program dan menjawab
dengan mengucapkan salam
salam serta terimakasih
kepada sasaran
Lampiran Materi
PENYULUHAN
ALAT PELINDUNGAN DIRI
A. Pengertian APD
Alat perlindungan diri adalah alat yang memberi perlindungan pada tubuh
agar mengurangi segala macam cedera dan mengurangi resiko dalam berkerja.
Alat pelindung diri yaitu peralatan yang harus disediakan oleh instansi,
pengusaha untuk setiap pekerjanya (karyawan). Alat pelindung diri merupakan
peralatan keselamatan yang harus dipakai oleh tenaga kerja apabila berada dalam
lingkungan kerja yang berbahaya. (Cahyono,2004).
E. Jenis APD
1. Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bias mengenai kepala
secara langsung.
2. Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika bekerja di kawasan yang becek
ataupun ber lumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki
dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
3. Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada ketika bekerja di kawasan atau
situasi yang sanggup menjadikan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan
disesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
4. Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja,misalnya menghindari
mata terkena bubuk pada ketika dikebun.
5. Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup ketika bekerja di kawasan
dengan kualitas udara jelek (missal berdebu, beracun, dsb).
6. Pakaian Kerja (Work clothing)
Berfungsi sebagai pelindung diri semoga tubuh operator ketika bekerja tidak
panas dan tubuh tidak terkena debu
7. Tali dan Sabuk Pengaman
Berfungsi sebagai alat untuk memanjat bagian kapal yang diperlukan di
bagian yang tinggi.