Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas, Baiturrahmah, Padang
1
Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/
2
ABSTRAK
Dermatitis statis merupakan peradangan pada dermis yang disebabkan oleh
Kata Kunci: insufisiensi vena. Dermatitis stasis dikenal juga sebagai hypostatic eczema /
Dermatitis statis, venous eczema merupakan salah satu manifestasi klinis dari penyakit vena
Insufisiensi vena, kronis. Kondisi ini disebabkan oleh peningkatan tekanan pembuluh darah
steroid topikal di ekstremitas inferior. Kami melaporkan: seorang wanita 51 tahun, dengan
keluhan gatal-gatal dan kemerahan di kaki kanannya. Sejak 6 bulan lalu, ia
selalu harus membawa suaminya yang terdiagnosis kanker prostat ke kamar
mandi dan jarang duduk. Pada pemeriksaan dermatologis ditemukan edema
dan makula eritematosa serta venektasi pada tungkai kanannya. Diagnosis pada
pasien ini adalah dermatitis stasis dan varises. Terdapat beberapa pilihan terapi
pada penatalaksanaan dermatitis stasis seperti terapi kompresi, elevasi dan
terapi kortikosteroid topikal. Pasien dirawat dengan krim desoxymethasone dan
tablet cetirizine. Penderita juga disarankan untuk lebih meninggikan kakinya
saat duduk dan tidur di malam hari. Berdasarkan literatur, prevalensi dermatitis
stasis sering terjadi pada usia paruh baya dan pada individu di atas usia 50 tahun
dan lebih dominan pada wanita. Berdiri lama juga merupakan salah satu faktor
risiko timbulnya dermatitis stasis.
PENDAHULUAN
D
raga. Dalam kondisi normal, katup vena dan pompa
ermatitis stasis merupakan inflamasi dermis otot dari ekstremitas bawah membatasi akumulasi
disebabkan oleh insufisiensi vena.1 Dermatitis darah di vena-vena ekstremitas bawah. Kegagalan
stasis dikenal juga sebagai hypostatic eczema pompa otot ekstremitas bawah disebabkan oleh
/ venous eczema merupakan salah satu manifestasi obstruksi aliran darah, kelemahan fasia-otot,
klinis dari penyakit vena kronis (chronic venous kerusakan sendi gerak, atau kegagalan katup
disease = CVD). Dermatitis stasis terjadi akibat dihubungkan dengan insufisiensi vena perifer.9 CVI
adanya peningkatan tekanan pada pembuluh darah menyebabkan keadaan patologis yang bervariasi
vena di daerah ekstremitas inferior. 2,3 termasuk nyeri, bengkak, edema, perubahan kulit
Dermatitis stasis ini umumnya terjadi pada dan ulserasi. Walaupun istilah CVI sering digunakan
usia pertengahan atau lebih tua dan jarang terjadi untuk mengekslusikan vena varikosa tanpa
sebelum dekade ke-5 kehidupan dan lebih dominan komplikasi, tetapi ada juga yang menggunakan istilah
pada wanita.1,4 Sering ditemukan pada ibu hamil, CVI sebagai representasi dari keseluruhan spektrum
individu dengan obesitas, pada individu yang sering manifestasi penyakit vena kronis (CVD).10
berdiri lama, individu dengan kelainan pada katup Dermatitis akut ditandai dengan eritema,
(kongenital), individu yang sering mengangkat beban skuama, pruritus, erosi, krusta dan kadang-kadang
berat.1-2,5-7 vesikel. Dermatitis stasis biasanya terjadi pada regio
De r mati t i s s tas i s bi as anya m erup a k a n supramaleolar medial dimana mikroangiopati lebih
manifestasi klinis awal dari insufisiensi vena kronis intensif.6
(chronic venous insufficiency = CVI).8 Pada dasarnya, Terdapat beberapa pilihan terapi pada
CVI disebabkan oleh ambulatory venous hypertension penatalaksanaan dermatitis stasis seperti terapi
atau kegagalan mereduksi tekanan vena dengan olah kompresi, elevasi dan terapi kortikosteroid.
a b
c b
Gambar 1. Foto pasien pertama kali datang. Pemeriksaan dermatologi tampak edema dan makula eritematosa
berukuran plakat, berbatas tegas, pada regio kruris anterior dekstra , regio maleolus medialis dekstra , dorsum
pedis dekstra, berbatas tegas pada regio kruris posterior sinistra. Tampak juga skar hipertropi pada regio kruris
anterior dekstra (a,b,c). Venektasi di regio femoralis dextra dan regio poplitea lateralis dextra (d).
64 | J. Ked. N. Med | VOL. 1 | NO. 4 | Desember 2018 |
Gambar 2. Foto kontrol pasien. Pada pemeriksaan dermatologi di regio kruris anterior dextra dijumpai makula
eritematosa yang sudah sangat berkurang dan krusta.
penyakit yang sama. Pasien belum pernah berobat kemudian pada tanggal 20 November 2015. Pada
untuk keluhan yang dialaminya ini. pemeriksaan dermatologis tampak edema sudah
Pada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan tidak dijumpai lagi. Pada regio kruris anterior dextra
umum pasien baik, kesadaran kompos mentis, dijumpai makula eritematosa sudah sangat berkurang
tinggi, tekanan darah 110/70 mmgHg, nadi 80 kali/ dan krusta, rasa gatal sudah tidak dirasakan lagi oleh
menit, respirasi 20 kali/menit. Pada pemeriksaan pasien. Terapi krim desoksimetason (Inerson®) masih
dermatologis ditemukan lesi berupa edema dan dilanjutkan. Pasien dianjurkan untuk kontrol kembali
makula eritematosa berukuran plakat, berbatas 1 minggu kemudian, tetapi pasien tidak datang.
tegas, pada regio kruris anterior dekstra , regio Prognosis pada pasien ini quo ad vitam bonam,
maleolus medialis dekstra, dorsum pedis dekstra, quo ad functionam bonam, quo ad sanationam dubia.
venektasi pada regio femoralis dekstra dan regio
poplitea lateralis dekstra, skar hipertrofi di regio PEMBAHASAN
kruris anterior dekstra.
Penyakit pasien kemudian didiagnosis banding Diagnosis dermatitis stasis pada pasien ini
sebagai dermatitis stasis dan varises, dermatitis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
kontak dan varises, atau selulitis dan varises. dermatologis. Dari anamnesis didapatkan pasien
Diagnosis kerja pada pasien ini adalah dermatitis wanita usia 51 tahun, dengan keluhan timbul bengkak
stasis dan varises. Pasien kemudian diberikan edukasi dan kemerahan yang terasa gatal pada tungkai kaki
mengenai penyakitnya serta faktor-faktor dapat sebelah kanan sejak lebih kurang 8 hari sebelumnya.
berperan pada timbulnya penyakit. Terapi yang Awalnya, pasien mengeluh bengkak disekitar
diberikan pada pasien berupa krim desoksimetason mata kaki dan punggung kaki kanan kemudian
(Inerson®), yang dioleskan 2 kali/hari pada lesi di kaki, menyebar ke tungkai kanan diikuti timbulnya bercak
untuk mengurangi rasa gatal, pasien diberikan terapi berwarna kemerahan yang semakin lama semakin
berupa tablet cetirizine 1 tablet/hari. Pasien juga meluas. Sesuai dengan kepustakaan prevalensi dari
dianjurkan untuk lebih meninggikan (mengelevasi) dermatitis stasis sering terjadi pada usia menengah
posisi kakinya ketika duduk dan tidur di malam hari dan usia tua dimana pada individu diatas usia 50
dengan menggunakan bantal, serta disarankan untuk tahun prevalensinya sebesar 30% dan lebih dominan
menggunakan stocking kompresi. Pasien dianjurkan pada wanita. Pada dermatitis stasis yang terkait
untuk kontrol kembali 1 minggu kemudian. insufisiensi vena, edema biasanya timbul terlebih
Pasien baru datang untuk kontrol 2 minggu dahulu di daerah sekitar maleolar kemudian naik