Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN OPERASIONAL

Desain Produk dan Jasa

Disusun Oleh :
Moh. Farid Kholifatur Rizki (1961201042)
Dhimas Tripratama (1961201044)

Disusun untuk memenuhi tugas Majemen Operasional yang diampu oleh:


Adita Nafisa, S.E., M.M

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT YAYASAN
PERGURUAN TINGGI ISLAM RADEN RAHMAT 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Dan harapan saya semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke
depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.
makalah ini dibuat agar dapat memenuhi tugas “manajemen operasional ”.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat. Karena keterbatasan pengetahuan
saya, saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Malang, 9 Maret 2021


Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar ...............................................................................................................i


Daftar isi ....................................................................................................................... ii

BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar belakang ............................................................................................................1
B. Rumusan masalah ......................................................................................................1

BAB II: PEMBAHASAN


A. Pengertian desain produk dan jasa.............................................................................. 2
B. Faktor-faktor utama dalam strategi desain ................................................................. 2
C. Aktivitas-aktivitas Desain Produk atau Jasa .............................................................. 3
D. Tujuan Desain Produk dan Jasa ................................................................................. 4
E. Mendesain untuk operasional .....................................................................................6
F. Perancang (designer) menurut pada petunjuk pelaksana (Guideline) ....................... 6
G. Isu-isu lain dalam Desian Produk dan Jasa ............................................................... 7
H. Rancangan produk dan jasa ........................................................................................8
I. Perbedaan-perbedaan rancangan produk dan jasa .................................................. 10

BAB III: PENUTUP


A. Kesimpulan .............................................................................................................. 11
B. Daftar pustaka ......................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Setiap barang dan jasa yang masuk dalam tahap perkenalan, dapat didefinisikan,
yaitu berdasarkan fungsinya, untuk apa produk atau jasa itu digunakan. Perusahaan
mendesain suatu produk dengan tujuan bagaimana meningkatkan fungsi-fungsinya.
Selanjutnya definisi suatu produk dilihat dari aspek desain seperti warna, bentuk dan
ukurannya yang dapat diterima oleh pasar. Gambaran teknis (engineering drawing )
merupakan dimensi dan toleransi atas bahan baku yang dibeli, atau bahan baku yang
diproduksi yang dapat dipergunakan sebagai komponen didalam proses produksi.
Gambaran ini merupakan standar kualitas atau mutu bahan baku yang menjadi
komponen yang akan dipakai dalam proses produksi.
Strategi produk disusun dengan melakukan seleksi atas keinginan pelanggan, baik
pelanggan tingkat lokal, regional maupun tingkat dunia yang sesuai dengan acuan
patokan (benchmarking) yang ditetapkan perusahaan. Selanjutnya mendefinisikan
produk yang akan dihasilkan ke dalam sistem manajemen operasional dan
implikasinya, dilanjutkan dengan membuat desain produk yang akan diproduksi
melalui manajemen operasional. Terdapat banyak pilihan dalam pemilihan, penetapan,
dan perancangan produk. Pemilihan produk adalah proses pemilihan produk atau jasa
untuk dapat disajikan kepada pelanggan atau klien. Seperti contohnya rumah sakit
melakukan spesialisasi pada berbagai jenis pasien dan prosedur kesehatan.

B. Rumusan masalah

- Apa yang di maksud dengan desain produk dan jasa?


- Apa saja aktivitas desain produk atau jasa?
- Faktor-faktor apa yang ada dalam strategi desain?
- Cara merancang desain produk dan jasa?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian desain produk dan jasa


1. Desain produk
Desain produk adalah proses menciptakan produk baru yang akan dijual oleh
perusahaan untuk pelanggannya. Sebuah konsep yang sangat luas, pada dasarnya
generasi dan pengembangan ide-ide yang efektif dan efisien melalui proses yang
mengarah ke produk-produk baru. Dalam pendekatan sistematis, desainer produk
konsep dan mengevaluasi ide-ide, dan mengubahnya menjadi penemuan yang nyata
dari produk. Peran produk desainer adalah untuk menggabungkan seni, ilmu
pengetahuan, dan teknologi untuk menciptakan produk-produk baru yang dapat
digunakan orang lain.
Salah satu strategi produk adalah membangun kemampuan tertentu dalam
kustomisasi keluarga produk atau jasa yang sudah ada. Pendekatan ini memungkinkan
pelanggan untuk memilih variasi produk sekaligus mendorong kekuatan organisasi.
Sebuah strategi produk yang efektif menghubungkan keputusan produk dengan
investasi pasar, dan siklus hidup produk, serta menggambarkan luasnya suatu lini
produk. Tujuan dari suatu keputusan produk (product decision) adalah untuk
mengembangkan dan menerapkan sebuah strategi produk yang dapat memenuhi
permintaan pasar dengan keunggulan bersaing.
Suatu teknik untuk menghasilkan ide produk baru
adalah brainstorming. Brainstorming adalah sebuah teknik dimana kelompok orang
yang berbeda saling berbagi ide pada topik tertentu tanpa mengkritik. Tujuan
brainstorming adalah untuk membangkitkan diskusi terbuka yang menghasilkan ide
kreatif mengenai produk yang mungkin dan perbaikan
produk. Brainstormingbermanfaat bagi pengembangan produk baru dan memusatkan
perhatiaan pada peluang tertentu, seperti : memahami pelanggan, perubahan ekonomi,
perubahan secara sosiologis dan demografis, perubahan teknologi, perubahan politik
atau peraturan dan perubahan lain yang dapat muncul melalui kebiasaan pasar, standar
profesional, pemasok dan distributor.
2. Desain jasa
Desain jasa merupakan tantangan, karena umumnya mempunyai karakteristik
yang unik. Satu alasan kenapa produktivitas dalam jasa begitu rendah adalah karena
baik desain dan pengantaran produk jasa memasukkan adanya interaksi
pelanggan.Pelanggan dapat berpartisipasi dalam desain jasa. Sebagian besar biaya dan
kualitas sebuah jasa ditetapkan pada tahap desain dan sejumlah teknik dapat
mengurangi biaya dan meningkatkan produk.

B. Faktor-faktor utama dalam strategi desain


Dalam mendesain produk ataupun jasa dibutuhkan strategi desain yang
memerlukan beberapa faktor untuk memenuhi strategi tersebut seperti:
a. Biaya
Biaya atau sering disebut modal diperlukan untuk membuat strategi desain. Tanpa
adanya biaya yang cukup maka strategi desain yang harus dilakukan akan lebih sulit
dan tidak menjamin tingkat keberhasilannya. Tetapi dalam strategi desain, biaya yang
dikeluarkan rendah produk yang dihasilkan tetap harus menarik dan berguna bagi para
konsumen.

b. Mutu
Mutu yang dimaksud yaitu kemampuan yang dimiliki suatu produk untuk
memuaskan kebutuhan atau tuntutan pelanggan (simamora;2000:447). Mutu yang
dimiliki suatu produk harus menarik dan berguna bagi konsumen. Ada beberapa
produk yang dipasarkan secara bersamaan tetapi produk dengan mutu yang baiklah
yang dipilih oleh konsumen.
c. Time-to-market
Lama waktu yang dibutuhkan dalam proses pengembangan produk dari ide
produk sampai ke produk jadi. Ini adalah komponen penting dalam kompetisi berbasis
waktu. Saat produk dirancang sampai diterima oleh kostumer atau juga disebut time to
market.
d. Kepuasan Konsumen
Desain produk yang dibuat harus bisa memenuhi kebutuhan ataupun keinginan
konsume. Kepuasan konsumen merupakan hal penting bagi produsen, karena dengan
adanya konsumen hasil produksinya akan terus ada dan digunakan. Dan bisnisnya
akan terus berjalan lancar.
e. Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi
strategi pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerima dari investasi yang
dilakukan. Sekurang-kurangnya ada dua prinsip pokok yang perlu dimiliki perusahaan
untuk meraih keunggulan kompetitif yaitu adanya nilai pandang pelanggan dan
keunikan produk.

C. Aktivitas-aktivitas Desain Produk atau Jasa


Ada beberfapa kegiatan atau aktivitas dalam desain produk atau jasa sebagai berikut:
1. Menafsirkan keinginan dan kebutuhan konsumen ke dalam syarat-syarat produk dan
jasa, dalam pembuatan produk atau jasa yang berdasarkan keinginan dan kebutuhan
konsumen akan menjamin produk atau jasa tersebut akan menarik perhatian konsumen
saat dipasarkan.
2. Memperbaiki kembali produk dan jasa yang telah ada, desain produk atau jasa tidak
hanya mengolah produk dan jasa baru tetapi juga membuat dan mengatur kembali
produk dan jasa yang telah ada.
3. Mengembangkan produk dan layanan-layanan baru, produk dan jasa baru akan
dikembangkan dengan desain yang telah dibuat.
4. Merumuskan sasaran mutu, menargetkan mutu produk dan jasa yang akan
dipasarkan agar memiliki kualitas yang diterima oleh konsumen. Sasaran mutu adalah
target dari masing-masing bagian yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu.
5. Merumuskan target biaya, biaya untuk membuat produk dan jasa sering
mempengaruhi harga produk dan jasa yang akan di tawarkan pada konsumen sehingga
harus menargetkan besar biaya yang akan digunakan. Target biaya merupakan salah
satu alat yang efektif untuk mengurangi biaya. Metode ini juga membantu manajemen
dalam menentukan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
6. Mencoba dan menguji purwa rupa (prototypes), bentuk dasar dari sebuah produk
merupakan tahapan yang sangat penting dalam rencana pembuatan produk karena
menyangkut keunggulan produk yang akan menentukan kemajuan suatu usaha dimasa
mendatang. Mencoba dan menguji produk awal sebelum dikembangkan atau dibuat
dalam skala sebenarnya atau sebelum di produksi secara massal dilakukan dalam
bidang desain. Di katakana sangat penting karena purwa rupa dibuat untuk diserahkan
pada pelanggan agar pelanggan dapat mencoba kinerja purwa rupa tersebut.
7. Memahami (document) spesifikasi, setelah menguji purwa rupa akan ada beberapa
complain atau masukan mengenai produk tersebut maka industri
mendokumentasikannya untuk proses perbaikannya. Sehingga menciptakan suatu
system inovasi produk yang dibangun bersama-sama antara industri dan pelanggan.

D. Tujuan Desain Produk dan Jasa


Mendesain produk dan jasa memiliki dua tujuan yaitu tujuan utama dan tujuan
tambahan sebagai berikut:
▪ Tujuan Utama
1. Kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen merupakan tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan
antara apa yang dia terima dan harapannya (umar, 2005:65). Seorang pelanggan, jika
merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk atau jasa, sangat besar
kemungkinannya menjadi pelanggan dalam waktu yang lama.
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller yang dikutip dari buku Manajemen
Pemasaran mengatakan bahwa Kepuasan Konsumen adalah perasaan senang atau
kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang
dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan (2007:177).
Memuaskan kebutuhan konsumen adalah keinginan setiap perusahaan. Selain
faktor penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, memuaskan kebutuhan konsumen
dapat meningkatkan keunggulan dalam persaingan. Konsumen yang puas terhadap
produk dan jasa pelayanan cenderung untuk membeli kembali produk dan
menggunakan kembali jasa pada saat kebutuhan yang sama muncul kembali
dikemudian hari. Hal ini berarti kepuasan merupakan faktor kunci bagi konsumen
dalam melakukan pembelian ulang yang merupakan porsi terbesar dari volume
penjualan perusahaan.
• faktor Utama dalam Menentukan Tingkat Kepuasan Konsumen
Dalam menentukan tingkat kepuasan konsumen, terdapat lima faktor utama
yang harus diperhatikan oleh perusahaan yaitu :
a. Kualitas produk
Konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk
yang mereka gunakan berkualitas.
b. Kualitas pelayanan
Terutama untuk industri jasa. Konsumen akan merasa puas bila mereka mendapatkan
pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang diharapkan.
c. Emosional
Konsumen akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan
kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek tertentu yang cenderung
mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan
karena kualitas dari produk tetapi nilai sosial yang membuat konsumen menjadi puas
terhadap merek tertentu.
d. Harga
Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang yang
relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada konsumennya.
e. Biaya
Konsumen yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang
waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas terhadap produk
atau jasa itu.
2. Memahami apa yang diinginkan konsumen
jika suatu perusahaan atau pedagang tidak memiliki konsumen, maka akan sia-sia
barang diperdagangkan. Oleh karena itu, agar dapat memahami konsumen maka
harus mengerti konsumen dan siapa konsumen itu. Pengertian konsumen menurut
Philip Kotler adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau
memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsuman
Para tenaga pemasaran mengidentifikasi ada 4 faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen.
a. Pengaruh Psikologis
- Motivasi
Kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan seseorang untuk mencari
kepuasan dari kebutuhan. Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah
hirearki, dari yang paling mendesak sampai paling tidak mendesak
(kebutuhan psikologikal, keamanan, social, harga diri, pengaktualisasian diri).
Ketika kebutuhan yang paling mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan
tersebut berhenti menjadi motivator, dan orang tersebut akan kemudian
mencoba untuk memuaskan kebutuhan paling penting berikutnya.
-Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, dan
menerjemahkan informasi untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti
dari dunia. Orang dapat membentuk berbagai macam persepsi yang berbeda
dari rangsanganyang sama.
b. Pengaruh Pribadi
- Situasi Ekonomi
Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk, contohnya
rolex diposisikan konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk
konsumen menengah.
- Gaya Hidup
Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan,
dan opini orang tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas
sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang
berbeda.
c. Pengaruh Sosial
- Grup
Sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak grup-grup kecil.
Kelompok dimana orang tersebut berada yang mempunyai pengaruh
langsung disebut membership group.
- Keluarga
Keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku pembelian, para
pelaku pasar telah memeriksa peran dan pengaruh suami, istri, dan anak
dalam pembelian produk dan servis yang berbeda.
d. Pengaruh Budaya
- Subkultur
Sekelompok orang yang berbagi system nilai berdasarkan persamaan
pengalaman hidup dan keadaan, seperti kebangsaan, agama, dan daerah.
- Kelas Sosial
Pengelompokan individu berdasarkan kesamaan nilai, minat, dan perilaku.
Kelompok sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja misalnya
pendapatan, tetapi ditentukan juga oleh pekerjaan, pendidikan, kekayaan, dan
lainnya.
▪ Tujuan tambahan
-Fungsi dari produk/jasa
-Biaya/keuntungan
-Mutu
-Penampilan
-Mengurangi produksi/perakitan
-Mengurangi perawatan/jasa

E. Mendesain untuk operasional


▪ Perlu dipertimbangkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan barang-barang
dan jasa-jasa.
▪ Gagal untuk mempertimbangkan kemampuan perusahaan dapat berakibat:
- Penurunan produktivitas
Penurunan produktivitas adalah turunnya suatu nilai produktif suatu perusahaan
baik dari segi energi, tenaga kerja, material , dan sebagainya.
- Penurunan mutu
Penurunan mutu adalah turunya kualitas produk atau jasa yang ditawarkan
sehingga menyebabkan berkurangnya pelanggan.
- Peningkatan biaya
Biaya yang dikeluarkan makin banyak dan tidak tertata atau teratur secara baik
karena kurangnya kemampuan mengelolah biaya-biaya tersebut.

F. Perancang (designer) menurut pada petunjuk pelaksana (Guideline)


Rancangan yang dibuat sesuai dengan petunjuk pelaksanaan yang telah disusun
sebagai berikut:
- Menghasilkan rancangan (design) yang sejalan dengan sasaran-sasaran organisasi
- Memberikan nilai yang diharapkan konsumen
- Menjadikan kesehatan dan keamanan sebagai perhatian utama
- Mempertimbangkan potensi kerusakan terhadap lingkungan
G. Isu-isu lain dalam Desian Produk dan Jasa
➢ Siklus hidup produk/jasa
Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan pemahaman
tentang dinamika kompetitif suatu produk.

1. Tahap perkenalan (introduction).


pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun
volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual umumnya barang baru (betul-
betul baru) Karena masih berada pada tahap permulaan, biasanya ongkos yang
dikeluarkan tinggi terutama biaya periklanan.
2. Tahap pertumbuhan (growth).
Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat.
Karena permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang
bersangkutan, maka usaha promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif
tahap sebelumnya
3. Tahap kedewasaan (maturity)
Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih meningkat
dan pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba produsen maupun laba
pengecer mulai turun. Persaingan harga menjadi sangat tajam sehingga perusahaan
perlu memperkenalkan produknya dengan model yang baru. Pada tahap kedewasaan
ini, usaha periklanan biasanya mulai ditingkatkan lagi untuk menghadapi persaingan.
4. Tahap kemunduran (decline)
Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu mengalami
kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru. Dalam tahap
ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk menggantikan barang lama yang sudah
kuno. Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetapi pengawasan biaya menjadi
sangat penting karena permintaan sudah jauh menurun.

➢ Seberapa banyak standarisasi


Standardisasi adalah usaha bersama membentuk standar. Standar adalah sebuah
aturan, biasanya digunakan untuk bimbingan tetapi dapat pula bersifat wajib (paling
sedikit dalam praktik), memberi batasan spesifikasi dan penggunaan sebuah objek
atau karakteristik sebuah proses dan/atau karakteristik sebuah metode. Seberapa besar
ketiadaan variasi dari sebuah produk, jasa, atau proses produk-produk yang
berstandarisasi segera tersedia untuk konsumen.
• Keunggulan-keunggulan standarisasi
1. Sedikit dari bagian-bagian yang berhubungan dengan persediaan dan manufaktur
2. Biaya rancangan secara umum lebih murah
3. Mengurangi biaya dan waktu pelatihan
4. Lebih sering melakukan pembelian, penangan barang, dan prosedur inspeksi
5. Mutu menjadi lebih konsistent
• Kekurangan-kekurangan standarisasi
1. Rancangan mungkin dapat tertinggal dalam waktu cukup lama untuk
penyempuraan-penyempurnaan tersisa
2. Biaya tinggi karena perubahan rancangan meningkatkan perlawanan terhadap
perbaikan
3. Penurunan keragaman membuat konsumen tidak tertarik lagi akan barang yang
dijual
➢ Penyeragaman masal
Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam penyeragaman masal yaitu:
1. Sebuah strategi dari menghasilkan barang dan jasa yang berstandarisasi, namun
mengkaitkan dengan tingkat keseragaman.
2. Penundaan diferensiasi adalah sebuah taktik penundaan .
3. Rancangan yang dapat dihubungkan satu sama lain (modular design).
➢ Kehandalan produk/jasa
Kehandalan adalah Kemampuan dari sebuah produk, bagian, atau sistem untuk
melakukan fungsi di bawah kondisi yang ditentukan conditions.
• Cara memperbaiki kehandalan
- Komponen disain
- Teknik produksi/perakitan
- Pengujian
- Kelebihan/cadangan
- Prosedur perawatan untuk pencegahan
- Pendidikan pengguna
- Rancangan sistem
➢ Desain yang kokoh
Desain yang kokoh adalah rancangan yang disebabkan oleh produk dan jasa yang
dapat berfungsi lebih dari kondisi yang beragam sehingga produknya terus ada.

H. Rancangan produk dan jasa


1. Rancangan produk
Rancangan produk adalah proses menciptakan ide produk dan menindaklanjuti
sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu, perusahaan harus memiliki strategi
cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya. Termasuk diantaranya ekstensi
produk atau perbaikan, distribusi, perubahan harga dan promosi. Ada beberapa
rancangan produk sebagai berikut:
- Daur hidup produk
Daur hidup produk adalah perjalanan penjualan dari suatu produk dalam
masa hidupnya. Siklus hidup produk merupakan suatu konsep penting yang
memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk.
- Rancangan yang kokoh
Rancangan yang kokoh adalah rancangan yang dibuat semenarik mungkin dengan
tingkat kegunaan yang besar agar dapat mempertahankan produk tersebut.
- Rancangan dibantu-komputer (Computer-Aided Design)
Rancangan ini menggunakan perancangan dengan bantuan computer.
Kemampuan sistem CAD ini adalah pembuatan grafik, sketsa, diagram, digitasi peta
dan gambar rancangan, pemberian anotasi, pembentukan gambar perspektif,
permodelan gambar 2 dan 3 dimensi, dan beberapa analisa spasial. Analisa spasial
yang dimiliki oleh setiap sistem CAD ini sangat berfariasi, paling tidak melakukan
analisa spasial berupa perhitungan jarak (length atau distance), keliling (perimeter),
luas (area), membentuk zone buffer, dan lain sebagainya.
- Rancangan Modular
Rancangan modular adalah bagian-bagian atau komponen-komponen suatu
produk yang dibagi menjadi modul-modul yang mudah diganti atau ditukar. Gagasan
pokok rancangan modular adalah untuk mengembangkan serangkaian komponen-
komponen produk dasar yang dapat dirakit menjadi sejumlah besar produk yang
berbeda-beda.
➢ Tahap-tahap dalam proses pengembangan produk
a. Memunculkan ide
b. Analisa kelayakan
c. Spesifikasi-spesifikasi produk
d. Spesifikasi–spesifikasi proses
e. Pengembangan purwarupa (prototype)
f. Peninjauan kembali rancangan
g. Uji pasar
h. Pengenalan produk
i. Evaluasi tindak lanjut

2. Rancangan jasa
Rancangan jasa adalah rancangan yang bukan sesuatu dapat digenggam
dalam satu tangan, dan merupakan “barang-barang” yang tidak tahan lama serta tidak
dapat disimpan. Jasa yang tidak dinikmati hari ini tidak dapat disimpan sebagai
persediaan dan ditambahkan pada jasa yang dinkmati besok. Dalam jasa pelayanan
yang diberikan merupakan”produk”nya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
rancangan jasa yaitu:
- Layanan/jasa yang merupakan sebuah aksi.
- Sistem penghasil jasa seperti fasilitas, proses dan keahlian.
- Banyak layanan-layanan yang hadir bersama-sama dengan produk
• Perancangan Jasa
Perancangan jasa melibatkan sumberdaya-sumberdaya fisik, barang-barang yang
dibeli dan dikonsumsi oleh konsumen, pelayanan secara jelas, pelayanan secara
lengkap.

I. Perbedaan-perbedaan rancangan produk dan jasa


- Nyata – Tidak Nyata
- Jasa-jasa dibuat dan dihantarkan pada saat yang sama
- Jasa-jasa tidak bisa disimpan
- Jasa sangat mudah terlihat oleh konsumen
- Jasa memiliki batasan yang rendah untuk dimasuki
- Lokasi sangat penting untuk pelayanan
- Jangakuan sistem jasa/layanan systems
- Keberagaman permintaan
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Desain produk adalah proses menciptakan produk baru yang akan dijual oleh
perusahaan untuk pelanggannya. Sebuah konsep yang sangat luas, pada dasarnya
generasi dan pengembangan ide-ide yang efektif dan efisien melalui proses yang
mengarah ke produk-produk baru. Rancangan produk adalah proses menciptakan ide
produk dan menindaklanjuti sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu,
perusahaan harus memiliki strategi cadangan apabila produk gagal dalam
pemasarannya.
Desain jasa merupakan tantangan, karena umumnya mempunyai
karakteristik yang unik. Satu alasan kenapa produktivitas dalam jasa begitu rendah
adalah karena baik desain dan pengantaran produk jasa memasukkan adanya interaksi
pelanggan.Pelanggan dapat berpartisipasi dalam desain jasa. Rancangan jasa adalah
rancangan yang bukan sesuatu dapat digenggam dalam satu tangan, dan merupakan
“barang-barang” yang tidak tahan lama serta tidak dapat disimpan. Jasa yang tidak
dinikmati hari ini tidak dapat disimpan sebagai persediaan dan ditambahkan pada jasa
yang dinkmati besok. Dalam jasa pelayanan yang diberikan merupakan”produk”nya.
DAFTAR PUSTAKA

http://mutiarailmudrajat.blogspot.co.id/2010/11/perancangan-jasa-dan-jasa-
jasa_13.html

Anda mungkin juga menyukai