Anda di halaman 1dari 5

PUBLIKASI ILMIAH DAN JURNAL ILMIAH

A. Publikasi ilmiah adalah karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan kepada masyarakat
sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran di
sekolah dan pengembangan dunia pendidikan secara umum. Publikasi ilmiah mencakup 3
kelompok kegiatan, yaitu:
1. Presentasi pada forum ilmiah.
2. Sebagai pemrasaran/nara sumber pada seminar, lokakarya ilmiah, koloqium atau
diskusi ilmiah.
3. Publikasi ilmiah hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal.

Publikasi ilmiah hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan
formal mencakup pembuatan:
1. Karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang pendidikan di sekolahnya. Yang
diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk buku yang ber-ISBN dan diedarkan secara
nasional atau telah lulus dari penilaian ISBN. Atau diterbitkan/dipublikasikan dalam
majalah/jurnal ilmiah tingkat nasional yang terakreditasi, provinsi, dan tingkat
kabupaten/kota, diseminarkan di sekolah atau disimpan di perpustakaan.
2. Tulisan ilmiah populer di bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan
Pendidikan yang dimuat di:
 jurnal tingkat nasional yang terakreditasi;
 jurnal tingkat nasional yang tidak terakreditasi/tingkat provinsi;
 jurnal tingkat lokal (kabupaten/kota/sekolah/madrasah), dsb.
3. Publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan dan/atau pedoman guru. Publikasi ini
mencakup pembuatan:
 buku pelajaran per tingkat atau buku pendidikan per judul yang lolos penilaian
BSNP, atau
 dicetak oleh penerbit dan ber-ISBN, atau
 dicetak oleh penerbit dan belum ber-ISBN
4. Modul/diklat pembelajaran per semester yang digunakan di tingkat:
 provinsi dengan pengesahan dari Dinas Pendidikan Provinsi; atau
 kabupaten/kota dengan pengesahan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; atau
 sekolah/madrasah setempat.
5. Buku dalam bidang pendidikan dicetak oleh penerbit yang ber-ISBN dan/atau tidak ber-
ISBN. Kemudian karya hasil terjemahan yang dinyatakan oleh kepala sekolah/madrasah
tiap karya, atau buku pedoman guru.

B. Karya Inovatif
Karya inovatif adalah karya yang bersifat pengembangan, modifikasi atau penemuan baru.
Sebagai bentuk kontribusi akademisi terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran di
kampus dan pengembangan dunia pendidikan, sains/teknologi, dan seni. Karya inovatif ini
mencakup:
1. Penemuan teknologi tepat guna kategori kompleks dan/atau sederhana.
2. Penemuan/peciptaan atau pengembangan karya seni kategori kompleks dan/atau
sederhana.
3. Pembuatan/pemodifikasian alat pelajaran/peraga/-praktikum kategori kompleks dan/ atau
sederhana.
4. Penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenisnya pada tingkat nasional maupun
provinsi.

C. Jurnal Ilmiah: Pengertian, Proses


Jurnal ilmiah diterbitkan sebagai cara atau media diseminasi hasil penelitian dalam disiplin
atau subdisiplin ilmu tertentu. Publikasi jurnal ilmiah umumnya dalam bentuk artikel meliputi
laporan penelitian, review literatur, proposal mengenai teori yang belum diuji atau artikel opini.
Bentuk artikel yang dipublikasikan sangat tergantung pada kebijakan institusi jurnal itu sendiri
atau penerbit jurnal.

Artikel yang ditulis dalam jurnal ilmiah diproduksi oleh individu dalam komunitas ilmuwan.
Komunitas ilmuwan bisa terdiri dari mahasiswa, guru, dosen, peneliti, professor, jurnalis dan
sebagainya. Penulisan artikelnya bisa dilakukan secara individual atau kolektif. Secara umum
sudah kita ketahui bahwa artikel yang ditulis harus bersifat ilmiah, artinya diproduksi melalui
proses penelitian yang menerapkan metode ilmiah.

Jurnal ilmiah sering pula disebut jurnal akademik. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai
’scientific journal’ atau ’academic journal’. Jurnal akademik dapat dideskripsikan
sebagai kumpulan artikel ilmiah yang dipublikasikan secara reguler dalam rangka
mendiseminasi hasil penelitian. Hasil penelitian yang didiseminasikan sering kali menantang
asumsi umum yang beredar di kalangan publik atau menantang (kritik) temuan penelitian
sebelumnya. Bisa pula hasil diseminasi menampilkan data baru dalam literatur akademik.

Jurnal akademik selalu bersifat spesifik, artinya ditulis dalam perspektif disiplin atau
subdisiplin ilmu tertentu. Dengan kata lain, merepresentasikan spesialisasi bidang ilmu
pengetahuan tertentu. Sebagai contoh, jurnal bernama ’Acta Sociologica’, merupakan jurnal
akademik dalam disiplin ilmu sosiologi. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang
apa itu jurnal ilmiah, kita perlu mengetahui bagaimana proses publikasi jurnal akademik.

D. Proses publikasi jurnal ilmiah

Sebuah komunitas ilmiah yang membentuk asosiasi. contoh asosiasi para ekonom “Ikatan
Sarjana Ekonomi Indonesia” (ISEI). Asosiasi tersebut sepakat untuk membuat jurnal ilmiah
yang fokus membahas fenomena Perekonomian Indonesia. Jurnal tersebut diberi nama
’Ekonomi Indonesia’. Jurnal “Ekonomi Indonesia” kebetulan tidak punya biro penerbitan
sendiri, maka mereka menerbitkan jurnalnya di penerbit yang sudah ada. Penerbit itu misalnya
bernama Lembaga Pengembangan & Studi Ekonomi Indonesia (LPSEI).

Di sini kita melihat bahwa “Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia” (ISEI) mau menerbitkan jurnal
yang bernama Jurnal “Ekonomi Indonesia” yang diterbitkan oleh Lembaga Pengembangan &
Studi Ekonomi Indonesia (LPSEI). Lalu, bagaimana jurnal tersebut diterbitkan? Prosesnya
sebenarnya mirip seperti publikasi artikel lainnya. Hanya saja nilai yang ditonjolkan adalah
nilai ilmiahnya dan kontribusinya pada bidang ekonomi, keuangan dan atau kebijakan publik.

Untuk menerbitkan Jurnal “Ekonomi Indonesia”, kita (penulis) mengirim manuskrip (naskah
artikel) ke “Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia” (ISEI). Penulis bisa siapa saja
selain editor dan reveiwer “Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia” (ISEI). Manuskrip tersebut,
tentunya harus berkaitan dengan studi tentang Ekonomi, Keuangan dan Studi Kebijakan
Publik. Setelah ditulis, manuskrip diterima oleh Editor “Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia”
(ISEI), kemudian dikumpulkan dan dikirim kepada reviewer jurnal “Ekonomi Indonesia”, yang
biasanya terdiri dari kalangan ahli. Pengiriman kepada reviewer dilanjutkan dengan proses
peer-review.

Apa itu peer-review? Peer-review adalah proses dimana dua atau lebih pakar terkait topik yang
kita tulis mengevaluasi manuskrip kita atas permintaan editor jurnal. Reviewers secara hati-
hati memberi penilaian berdasarkan keahliannya. Penilaian ini sangat menentukan apakah
manuskrip kita layak terbit, perlu revisi, atau tidak layak diterbitkan.

Sering kali proses review melibatkan sirkulai manuskrip antar reviewer. Penting untuk
diketahui bahwa manuskrip yang sampai pada reviewer biasanya anonim. Maksudnya, nama
penulis dan institusi penulis telah dihililangkan sementara untuk menghindari bias atau
subjektifitas dalam penilaian. Reviewer sendiri juga biasanya anonim agar penulis tetap bisa
menjaga objektivitasnya ketika menerima hasil review.

Setelah proses evaluasi atau review selesai, reviewer mengirim naskah beserta hasil
evaluasinya ke editor jurnal. Hasil evaluasi umumnya berupa komentar dan kritik terhadap
tulisan, termasuk apa kelebihan dan kekurangannya secara substantif dan teknis. Editor
membaca komentar reviewer untuk mempertimbangkan apakah manuskrip (artikel) layak
terbit, perlu revisi atau ditolak.

Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah tentang bayaran. Apakah reviewer
menerima kompensasi finansial atas jasanya? Hal ini tergantung pada institusi jurnal
tersebut. Jika Asosiasi “Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia” (ISEI) menganggarkan biaya untuk
reviewer, maka reviewer mendapatkan bayaran atas jasanya. Seperti reviewer, penulis pun juga
demikian. Ada penulis yang dibayar, ada yang tidak. Malah ada pula penulis yang harus
membayar ketika artikelnya diterbitkan.

Pertanyaan lain yang juga sering muncul dalam dunia per-jurnal-an adalah, apakah konten
dari artikel jurnal merefleksikan posisi editor, asosiasi pengelola jurnal, dan penerbit
jurnal? Jawabannya tidak. Artikel jurnal merefleksikan pemikiran penulisnya. Tak jarang
publikasi jurnal disertai dengan disclaimer bahwa konten jurnal tidak mewakili pandangan
asosiasi dan penerbit jurnalnya.

E. Manfaat jurnal ilmiah

Beberapa manfaat yang bisa disebutkan di sini antara lain:


 Sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan. Jurnal ilmiah merupakan arena diskursus
intelektual melalui tulisan. Pengembangan ilmu pengetahuan dapat dilakukan dengan
temuan penelitian, kritik terhadap temuan penelitian, pembentukan konsensus dan temuan
baru. Proses tersebut berlangsung terus-menerus. Begitulah ilmu pengetahuan berkembang
dan jurnal berperan penting sebagai sarananya.
 Sebagai basis data kebijakan publik. Kebijakan publik memerlukan naskah akademik
sebagai fondasinya. Jurnal dapat berperan sebagai dasar ilmiah dibuatnya kebijakan publik.
Tanpa dasar ilmiah, kebijakan publik bisa dikatakan dibuat dengan semena-mena.
 Beberapa manfaat lain dapat disebutkan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Secara
kuantitatif, misalnya jumlah terbitan jurnal ilmiah biasa dijadikan sebagai tolok ukur
kemajuan suatu intitusi atau lembaga seperti, negara, universitas, pusat studi, dan lain
sebagainya.
E. Kategori Publikasi Jurnal
1. KRITERIA UMUM JURNAL NASIONAL
 Memiliki ISSN;
 Memiliki terbitan versi online
 Diterbitkan oleh Penerbit/ Badan Ilmiah/ Organisasi Profesi/ Organisasi Keilmuan/
Perguruan Tinggi dengan unit-unitnya;
 Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia dan/atau Bahasa Inggris dengan
abstrak dalam Bahasa Indonesia dan/atau Bahasa Inggris;
 Memuat karya ilmiah dari penulis yang berasal dari minimal 2 (dua) institusi yang
berbeda; dan
 Mempunyai dewan redaksi/editor yang terdiri dari para ahli dalam bidangnya dan
berasal dari minimal 2 (dua) institusi yang berbeda.

2. JURNAL NASIONAL TERAKREDITASI


 Jurnal Nasional Terakreditasi adalah Jurnal Ilmiah Nasional yang diakreditasi oleh
Kementerian (Lampiran Permenristekdikti No 20 Tahun 2017
 Jurnal Nasional Terakreditasi adalah Jurnal Ilmiah Nasional yang diakreditasi oleh
Kemristekdikti (Juknis Permenristek dikti No 20 Tahun 2017)

3. JURNAL NASIONAL SETARA


 Jurnalnasional yang diakui dan disetarakan sebagai Jurnal Nasional Terakreditasi, yaitu
Jurnal Nasional Terindeks di Science and Technology Indeks (Sinta) atau di Akreditasi
Jurnal Nasional (Arjuna) yang telah memenuhi standard tatakelola jurnal nasional
terakreditasi (Q1 sampai dengan Q6) (Juknis).

4. JURNAL INTERNASIONAL
 Ditulis dengan menggunakan bahasa resmi PBB (Arab, Inggris, Perancis, Rusia,
Spanyol, dan Tiongkok).
 Dewan Redaksi (Editorial Board) adalah pakar di bidangnya paling sedikit berasal dari
4 (empat) negara.
 Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam 1 (satu) nomor terbitan paling sedikit penulisnya
berasal dari 2 (dua) negara.
 Terindeks oleh pemeringkat internasional (contoh SJR) atau basis data internasional
yang ternama, contoh Index Copernicus International (ICI).
 Jurnal yang mempunyai factor dampak (impact factor) 0 (nol) atau not available dari
ISI Web of Science (Thomson Reuters) atau jurnal terindeks di SCImago Journal and
Country Rank dengan Q4 (quartile empat) atau terindeks di Microsoft Academic Search
digolongkan sebagai jurnal internasional.
 Jurnal Ilmiah Nasional terakreditasi B dari Kementerian yang diterbitkan dalam
salah satu bahasa PBB, terindeks di DOAJ dengan indikator green tick (centang
dalam lingkaran hijau) disetarakan/diakui sebagai jurnal internasional.
5. JURNAL INTERNASIONAL BEREPUTASI
 Terindeks oleh pemeringkat internasional yang diakui oleh Kementerian (contoh Web
of Science dan/atau Scopus) serta mempunyai factor dampak (impact factor) lebih besar
dari 0 (nol) dari ISI Web of Science (Thomson Reuters) atau mempunyai factor dampak
(SJR) dari SCImago Journal and Country Rank paling rendah Q3 (quartile tiga).
 Jurnal Ilmiah Nasional terakreditasi A dari Kementerian yang diterbitkan dalam
salah satu bahasa PBB, terindeks di DOAJ dengan indikator green tick (centang dalam
lingkaran hijau) disetarakan/diakui sebagai jurnal internasional bereputasi.

6. PROSIDING TERINDEX
Karya Ilmiah pada prosiding internasional yang terindeks basis data internasional (Web of
Science, Scopus) yang dinilai sama dengan jurnal internasional dengan criteria sebagai berikut:
 Diselenggarakan oleh asosiasi profesi, atau perguruan tinggi, atau lembaga ilmiah yang
bereputasi;
 Steering committee (Panitia Pengarah) terdiri dari para pakar yang berasal dari berbagai
negara;
 Ditulis dalam bahasa resmi PBB (Arab, Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol dan
Tiongkok);
 Editor berasal dari berbagai Negara sesuai dengan bidang ilmunya;
 Penulis paling sedikit berasal dari 4 (empat) negara; dan
 Memiliki ISBN.

Anda mungkin juga menyukai