Dialisis atau penyaringan limbah serta cairan dalam tubuh dengan mesin
atau memanfaatkan rongga perut. Dialisis yang dilakukan dengan mesin
disebut hemodialisis atau yang dikenal dengan cuci darah. Sedangkan
dialisis yang dilakukan dalam rongga perut dengan menggunakan cairan
dialisis untuk menyerap cairan atau limbah yang berlebih disebut
continuous ambulatory peritoneal dialysis atau CAPD.
Tranplantasi ginjal. Untuk prosedur transplantasi ginjal, ginjal penderita
diganti dengan ginjal sehat yang didapat dari donor. Penderita GGK bisa
lepas dari cuci darah seumur hidup pasca transplantasi. Namun, untuk
menghindari risiko penolakan organ cangkok, pasien perlu mengonsumsi
obat imunosupresif untuk jangka panjang.
Bila terdapat kekurangan cairan pada pasien dengan risiko atau sudah
mengalami gagal ginjal akut, sebaiknya resusitasi dilakukan dengan cairan
kristaloid isotonik seperti cairan salin normal dan ringer laktat. Pengobatan
dengan diuretik tidak disarankan untuk mencegah gagal ginjal akut,
kecuali bila terbukti adanya kelebihan cairan tubuh. Furosemid digunakan
untuk mengeluarkan cairan pada saat ginjal masih berespon dengan obat
ini. Respon ginjal terhadap furosemid dapat dikatakan sebagai tanda
prognosis yang baik.
Pasien harus merestriksi asupan kalori dan protein. Total energi yang
disarankan untuk diberikan adalah 20 – 30 kkal/kgBB/hari. Total protein
yang disarankan untuk diberikan:
Pasien juga harus membatasi asupan garam dan cairan. Pada pasien yang
mengalami hiperkalemia, pasien juga harus menjalani diet rendah kalium.