Anda di halaman 1dari 19

Filsafat Ilmu Pengetahuan

3 SKS (Kode Mata Kuliah)

OLEH :
PROF. DR. IR. DRS. SYAFWANDI, M.S.C

U N I V E R S I TA S M U H A M M A D I YA H J A K A RTA
2021
Modul 1
Ilmu dan Filsafat
Pertanyaan : Bagaimana cara membuat kopi manis ?

Jawab: A?
B? Bagaimana kita mendapatkan pengetahuan yang benar?
C?

1. Ketahui apa yang kamu tahu


2. Ketahui apa yang kamu tidak tahu
Jawaban : Prosesual membuat kopi manis
1. Material : Bahan kopi, air, gula dan korek api.
2. Alat : Kompor, panci, gelas dan sendok.
3. Prosedur membuat kopi sebagai berikut:
•Menyiapkan air secukupnya dan panci.
•Menyalakan kompor dan menempatkan panci di atasnya serta isi air secukupnya.
•Menunggu sampai air mendidih.
•Menyiapkan gelas yang sudah di isi oleh kopi dan taburkan gula secukupnya.
•Menuangkan air panas kedalam gelas yang sudah diisi kopi dan gula kemudian aduk,
kemudian kopi siap di hidangkan.
Pengetahuan : Dimulai rasa ingin tahu!
Kepastian : Dimulai dengan rasa ragu – ragu!
Filsafat : Dimulai dengan kedua duanya!

Berfilsafat berarti:

❖Mendorong untuk mengetahui apa yang kita tahu dan apa yang kita belum tahu.
❖Berendah hati bahwa tidak akan semua kita ketahui di alam semester ini.
❖Tidak memonopoli pengetahuan
❖Terus terang, seberapa jauh kebenaran yang dicari kita telah jangkau.
Ilmu: Pengetahuan yang kita gumuli di bangku sekolah yang beciritertentu!

Berfilsafat tentang ilmu berarti:

Berarti kita berterus terang kepada diri kita sendiri, apakah sebenarnya yang saya ketahui tentang
ilmu?

❖Apalah ciri cirinya yang hakiki yang membedakan ilmu dengan pengetahuan lainnya?
❖Bagaimana saya tahu bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang benar?
❖Keriteria apa yang kita pakai dalam menentukan kebenaran secara ilmiah?
❖Mengapa kita mesti mempelajari ilmu?
❖Apa keguanaan ilmu sebenarnya?
Filsafat ilmu:
❖Bagian dari epistemology (Filsafat pengetahuan) yang mengkaji hakikat ilmu (Pengetahuan
ilmiah).
❖Menjawab : landasan ontology (Apa)
Epistemology (Bagaimana)
Aksiologis (Manfaat)

Filsafat : Cinta kearifan/kebijakan

Secara etimologi filsafat terdiri dari 2 kata yaitu philein (Kebijakan) dan Sophos (Cinta)
Jadi filsafat adalah ilmu yang membahas sesuatu yang ada.
Penalaran

Kalau binatang punya kemampuan nalar maka bukan harimau jawa yang dilestarikan, melainkan
manusia jawa.

Usaha pelestarian oleh menteri LH bukan dipimpin dr. Siti Nurbaya melainkan oleh seekor
harimau yang bergelar Doktor.

Manusia: Tipe mahluk yang mengembangkan pengetahuan secara sungguh sungguh (


Pengetahuan Bahasa dan komunikasi).

Binatang : Pengetahuan, Cuma untuk survival.

Penalaran adalah peroses berfikir untuk menarik kesimpulan yang berupa pengetahuan.
Logika

Apa penyebab manusia mabuk?

Diteliti: ia mencampur air dengan minuman keras!!!

1. Air + Wiski Luar negri ⇾ Mabok


2. Air + TKW ⇾ Mabok
3. Air + Wiski Lokal ⇾ Mabok

Air penyebab
manusia mabok!!
Kesimpulan Masuk akal!! Namun
apa itu benar?
Produk pengetahuan harus nalar.
2 Cara menarik kesimpulan:

❖Logika induktif : Khusus ⇾ Umum


Contoh : Kambing ⇾ Mata
Singa ⇾ Mata Kesimpulan: Semua binatang punya mata
Kerbau ⇾ Mata
Burung Mata
❖Logika deduktif : Umum ⇾ Khusus
Contoh : Semua mahluk bermata
Si ali adalah mahluk
Kesimpulan: Jadi ali bermata
TUGAS
1. Jelaskan pengertian filsafat ilmu!!!
2. Dalam hal pengetahuan apa beda manusia dan binatang!!!
3. Jelaskan dua cara menarik kesimpulan, Berikan contoh!!!

Note: Jawaban dikirim ke email h.syafwandi13@gmail.com (Jam 21:00 , Tanggal 22/09/2021)


Sumber pengetahuan
Sumber pengetahuan di antaranya:
▪Rasio
▪Pengalaman
▪Intuisi
▪Wahyu
Rasionalisme
Rasionalisme adalah aliran yang dikembangkan oleh kaum rasionalis.
Kaum rasionalis menggunakan metode deduktif dalam Menyusun pengetahuannya.
Dalam Menyusun pengetahuannya (teori) kaum rasionalis mendasari diri pada premis premis
yang semuanya bersumber pada penalaran deduktif.
Contoh penalaran deduktif di antaranya:
Semua mahluk bermata (premis mayor);Si polan adalah seorang mahluk (premis minor); Jadi si
polan bermata (kesimpulan).
Kesimpulan si polan bermata adalah sah menurut penalaran deduktif sebab kesimpuilan ini
ditarik secara logis dari dua premis (Silogisme yang mendukungnya).
Pertanyaannya apakah kesimpulan itu benar?
Empirisme
Empirisme adalah aliran yang mengembangkan paham berdasarkan kepada pengalaman.
Aliran ini berpendapat:
Bahwa pengetahuan itu bukan didapat dari penalaran rasional yang abstrak, melainkan lewat
pengalaman yang konkret dan dapat dinyatakan lewat tangkapan panca indra manusia (melalui
gejala fisik), misalnya: benda padat kalau di padatkan akan memuai (memanjang).
Kesimpulan : Dengan menggunakan metode induktif dapat disusun pengetahuan yang berlaku
secara umum.
Catatan : Pengetahuan yang didapat secara rasional maupun empiris, keuanya merupakan induk
produk dari sebuah rangkaian penalaran.
Intuisi
Intuisi adalah pengetahuan yang didapat tanpa melalui proses penalaran tertentu.
Contoh dari intuisi diantaranya:
Seorang yang sedang terpusat pemikirannya pada suatu masalah, tiba tiba saja menemukan
jawaban atas permasalahan tersebut. Dimana kita tidak dapat menjelaskan bagaimana caranya
kita sampai kesana.
Untuk menyusun pengetahuan secara teratur, intuisi tidak dapat diandalkan.
Pengetahuan intuisi dapat digunakan sebagai hipotesis.
Kegiatan intuitis dan analitik bisa salaing bekerja sama.
Wahyu
Wahyu adalah pengetahuan yang disampaikan oleh tuhan kepada manusia, lewat perantara nabi
dan rasul utusanNYA.
Kepercayaan kepada tuhan merupakan sumber pengetahuan.
Kriteria kebenaran
Prolog: seorang murid baru masuk sekolah, setelah 3 hari bersekolah ia mogok. Dibujuk dan
diancam dia tetap tidak sekolah. Setelah didesak, ia mau berterus terang. Bahwa gurunya
pembohong.
Ia bercerita bahwa:
▪Hari I, guru : 3 + 4 = 7
▪Hari II, guru : 6 + 1 = 7
▪Hari III, guru : 5 + 2 = 7
Menurutnya bukankah itu salah/tak benar.
Permasalahan diatas, membawa kita kepada apa yang disebut: Teori Kebenaran. Apa syaratnya?
Secara deduktif, pernyataan diatas benar. Kenapa? Sebab pernyataan dan kesimpulan yang di
tariknya adalah konsisten dengan pernyataan dan kesimpulan terdahulu yang dianggap benar.
Teori Kebenaran yang didasarkan kepada keriteria tersebut diatas disebut Teori Koherensi. Jadi
pernyataan dianggap benar bila bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan sebelumnya
yang dianggap benar. Contoh lain: semua manusia akan mati, Si polan seorang manusia, Si polan
pasti akan mati.
Paham lain adalah kebenaran berdasarkan Teori korespondensi: maksudnya jika materi
pengetahuan yang dikandung oleh pernyataan itu berkorespondensi (berhubungan) dengan objek
yang dituju oleh persyaratan tersebut. Contoh: jika seorang mengatakan ibu kota republic
Indonesia dalah Jakarta, maka pernyataan tersebut adalah benar. Karena pernyataan itu dengan
objek yang bersifat factual maka Jakarta merukapan ibu kota republic Indonesia.
Kedua teori kebenran tersebut di pergunakan dalam cara berfikir ilmiah.
Penalaran teoritis berdasarkan logika deduktif jelas menggunakan teori koherensi, sedangkan
pembuktian secara empiris dalam pengumpulan fakta fakta yang mendukung suatu pernyataan
menggunakan teori pragmatis (Charles, 1839).
Kebenaran menurut teori pragmatis mengatakan suatu petnyataan benar jika pernyataan itu
mempunyai keguanaan praktis dalam kehidupan manusia. Contoh: teori x dalam Pendidikan,
dengan teori x tersebut dikembangkan teknik y dalam meningkatkan kemampuan belajar. Jadi
teori x benar karena mempunyai keguanaan.

Anda mungkin juga menyukai