Anda di halaman 1dari 8

Essay

Dasar Pengenaan Pajak

SOAL 1 :

Hitung Dasar Pengenaan Pajak untuk soal dibawah ini :

a. PT Indocold menjual AC (pengatur suhu udara) kepada PT Buana dengan harga jual
yang disepakati Rp 2.600.000 termasuk PPN sebesar 10 % dan PPn BM sebesar
20%.
b. PT ABC mengimpor BKP dengan perincian biaya yang dikeluarkan sehubungan
dengan impor tersebut sebagai berikut:
1. Harga barang FOB Rp 200.000.000
2. Biaya asuransi Rp 10.000.000
3. Biaya pengangkutan Rp 30.000.000
4. Bea masuk, tarif 5%
5. PPh pasal 22 impor, tarif 2,5%
6. PPN impor , tarif 10%
c. Tanggal 7 Februari 2015 mengambil 3 Unit TV 21” @ Rp2.000.000 (Harga Pokok
Penjualan per unit Sebesar Rp1.600.000,00) untuk dipakai di ruang tamu kantor dan
ruang rapat direksi.
d. Tanggal 31 Februari 2015 menyerahkan secara Cuma-Cuma 5 unit TV 21”
@Rp.2.000.000,00 (termasuk keuntungan 25 %) kepada Yay Kerukunan Bersama
untuk dibagikan kepada panti asuhan dan panti jompo.

Pajak Masukan

SOAL 1 :
PT Sumatera Indah adalah PKP produsen kertas yang didirikan sejak Tahun 2005. Pada
Bulan Januari 2016, PT Sumatera Indah menjual Kertas kepada PT Zorro senilai Rp.
200.000.000,-. Penyerahan kertas dilakukan tanggal 14 Januari 2016, tetapi Faktur Pajak
baru dibuat atau diterbitkan oleh PT Sumatera Indah tanggal 15 Mei 2016 dan Faktur Pajak
diterima oleh PT Zorro tanggal 16 Juni 2016.
Pertanyaan :
a. Apakah tanggal pembuatan Faktur Pajak yang dibuat atau diterbitkan oleh PT
Sumatera Indah telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku? Bila tidak , sanksi
adminsitrasi apa yang dikenakan dan berapa besarnya sanksi adminitrasi yang harus
dibayar oleh PT Sumatera Indah ?
b. Bagaimana perlakukan Faktur Pajak yang diterima oleh PT Zorro ?

SOAL 2 :
PT Bengkayang Indah adalah PKP produsen tas yang didirikan sejak Tahun 2009. Pada
Bulan Maret 2016, PT Bengkayang Indah menjual sejumlah Tas kepada PT Mempawah
Berseri senilai Rp. 150.000.000,-. Penyerahan Tas dilakukan tanggal 21 Maret 2016
sedangkan pembayaran akan dilakukan 30 hari kemudian. Faktur Pajak dibuat atau
diterbitkan oleh PT Bengkayang Indah pada saat penyerahan Tas. Faktur Pajak baru
diterima oleh PT Mempawah Berseri tanggal 20 Agustus 2016.

Pertanyaan :
a. Apakah tanggal pembuatan Faktur Pajak yang dibuat atau diterbitkan oleh PT
Bengkayang Indah telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku? Jelaskan !
b. Bagaimana perlakukan Faktur Pajak yang diterima oleh PT Mempawah Berseri ?

SOAL 3 :

PT Kelola Putra dikukuhkan sebagai PKP pada tanggal 3 Februari 2007 dan mengelola
sebuah toko elektronik, "Putra Mahkota".
Jumlah peredaran usaha dua tahun terakhir, yaitu :
1) Tahun 2009 sebesar Rp.1.570.000.000,00 dan
2) Tahun 2010 sebesar Rp.1.700.000.000,00
Selain menyerahkan perlengkapan elektronik, PT Kelola Putra juga melakukan servis
perlengkapan elektronik. Dalam catatan jumlah peredaran diketahui bahwa dalam bulan
Januari 2015 diperoleh jumlah peredaran usaha atas penyerahan barang elektronik sebesar
Rp.150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah), dan jumlah penerimaan bruto atas
penyerahan jasa perbaikan barang elektronik sebesar Rp.25.000.000,00 (Dua Puluh Lima
Juta Rupiah)
Dalam masa pajak Januari 2015, telah dibayar Pajak Masukan yang berhubungan langsung
dengan kegiatan usaha sebesar Rp.10.870.000,00
Dalam catatan jumlah peredaran diketahui sampai bulan oktober 2015 diperoleh jumlah
peredaran usaha atas penyerahan barang elektronik dan penyerahan jasa perbaikan barang
elektronik sebesar Rp.1.850.000.000,00
Pada bulan november 2015, diperoleh peredaran usaha sebagai berikut :
a. Penyerahan barang elektronik = Rp 300.000.000
b. Penyerahan jasa perbaikan barang elektronik = Rp 50.000.000
Jumlah peredaran usaha = Rp 350.000.000
Jumlah Pajak Masukan yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha yang telah
dibayar pada bulan November 2015 sebesar Rp.25.870.000,00
Diminta :
1. Kapan paling lama, PT Kelola Putra wajib memberitahu secara tertulis bahwa
perhitungan PPN yang terhutang menggunakan Pedoman Penghitungan Pengkreditan
Pajak Masukan ?
2. Hitung berapa PPN yang waib dibayar ke Kas Negara untuk masa pajak Januari 2015 ?
3. Bagaimana perlakukan Pajak Masukan yang telah dibayar pada masa pajak januari
sebesar Rp.15.870.000 ?
4. Bagaimana mekanisme perhitungan PPN untuk masa pajak november 2015 ?
5. Hitung berapa PPN yang wajib dibayar ke kas negara untuk masa pajak november
2015 ?
PPN Membangun Sendiri (Pasal 16 C)

SOAL 1 :
PT Kencana telah terdaftar sebagai WP dan dikukuhkan sebagai PKP di KPP Pratama
Mempawah.
Pada tanggal 1 November 2015 membangun sebuah bangunan berlokasi di Ketapang
menggunakan tukang harian yang diawasi sendiri dengan luas 250 M2 dan mengeluaran
biaya sbb :
November 2015
1. Pembayaran untuk pembelian tanah di Ketapang Rp 1 Milyar
2. Pembelian pasir, batu, kerikil (Non BKP) Rp 40 juta
3. Pembelian batu bata, semen, genteng (BKP) Rp 77 juta termasuk PPN
4. Upah tukang Rp 50 juta
Januari 2016
1. Pembelian pasir, batu, kerikil (Non BKP) Rp 20 juta
2. Pembelian keramik, cat, kaca (BKP) Rp 33 juta termasuk PPN
3. Upah tukang Rp 45 juta

Pertanyaan :
1. Hitung PPN terutang !
2. Kapan PPN disetor !
3. Kapan dan dimana serta bagaimana PPN dilapor !

SOAL 2 :
Burhan adalah Wajib Pajak terdaftar di KPP Pratama Pontianak dengan NPWP:
06.012.345.6-701.000. Pada 5 September 2015, Burhan memulai pembangunan rumah
barunya di Kaveling No. 12, Jl. KMS. Alamat tersebut termasuk dalam wilayah kerja KPP
Pratama Mempawah (kode KPP = 704). Luas bangunan tersebut adalah 350 m 2. Proses
pembangunan dilakukan dengan menggunakan jasa tukang bangunan dan diawasi sendiri.
Bahan bangunan terdiri dari material kayu, beton, batu bata, dan baja. Pembangunan
selesai pada 10 Desember 2015. Adapun besar pengeluaran untuk membangun rumah
perbulan adalah:
 September Rp280.000.000,00
 Oktober Rp 270.000.000,00
 November Rp 50.000.000,00
 Desember Rp 190.000.000,00
Total Rp 790.000.000,00
Diminta :
a. Analisa soal diatas berdasarkan syarat-syarat kegiatan membangun sendiri yang
dikenakan PPN !
b. Hitung PPN Terhutang !
c. Jelaskan Kapan PPN atas KMS tersebut harus dilunasi ?
d. Jelaskan Kapan dan dimana serta bagaimana PPN dilapor?
PASAL 16 D

SOAL 1 :

Percetakan Berseri adalah PKP yang bergerak di bidang percetakan buku-buku dan
majalah olahraga terkenal di Ibu Kota Jakarta. Pada tahun 2015 ini menjual mesin
cetak yang selama ini digunakan sebagai alat produksinya sebesar Rp500.000.000,00
kepada Percetakan Bahagia. Mesin ini menurut UU PPN adalah barang produksi yang
pajak masukannya ketika membeli tahun 2012 sebesar Rp70.000.000,00 dapat dikreditkan
dan sudah dikreditkan pada saat pembelian, yaitu bulan September tahun 2012. Hasil
penjualan mesin yang digunakan untuk membeli mesin cetak yang baru yang harganya
berkisar Rp850.000.000,00.

Pertanyaan :
Apakah terhadap penjualan mesin bekas yang diserahkan kepada percetakan kecil ini
apakah terutang PPN atau tidak ? Jelaskan !

Perhitungan PPN Terhutang


SOAL 1 :

PT Borneo Barat (PKP) bergerak di bidang industri perakitan barang elektronik berupa TV
dan mesin cuci. Pada bulan Januari 2016, PT Borneo Barat melakukan transaksi sebagai
berikut :

a) Tanggal 4 Januari 2016 membayar uang muka pembelian bahan baku kepada PT
Deora (PKP) Rp30.000.000,00. Barang akan dikirim tanggal 8 Januari 2016.

b) Tanggal 5 Januari 2016 mengambil 3 Unit TV 21” @ Rp2.000.000 (termasuk


keuntungan 25 % ) untuk dipakai di ruang tamu kantor dan ruang rapat direksi.

c) Tanggal 6 Januari 2016 melakukan penyerahan 500 unit TV 21” @ Rp2.000.000,00


kepada distributor PT Sebar (PKP). Pada saat penyerahan, PT Sebar membayar
tunai Rp500.000.000,00. sisanya akan dibayar 30 hari kemudian

d) Tanggal 7 Januari 2016 mengekspor sejumlah mesin cuci kepada Rainbow PLc. Di
Brisbane, Australia dengan nilai yang tercantum dalam PEB sebesar Rp.
1.000.000.000,00. PEB No. 00128-VII-10 tertanggal 7 Januari 2016 dan telah
diberikan persetujuan oleh DJBC pada tanggal 8 Januari 2016.

e) Tanggal 8 Januari 2016 menerima bahan baku senilai Rp80.000.000,00. Faktur


Pajak akan dikirimkan PT Deora pada tanggal 15 Februari 2016 karena rencananya
PT Borneo Barat akan melunasi sisa pembayaran pada tanggal 15 Februari
2016.Bersamaan dengan itu, PT Deora juga meyampaikan faktur pajak atas uang
muka tanggal 4 Januari 2016.

f) Tanggal 11 Januari 2016 diserahkan sejumlah mesin cuci kepada distributor PT


KECUBUNG dengan harga jual Rp. 165.000.000,00 termasuk PPN.
g) Tanggal 12 Januari 2016, diterima faktur pajak dari PT Serasi atas pembelian bahan
baku sebesar Rp.200.000.000, yang penyerahannya telah dilakukan tanggal 25
Oktober 2015. PPN terhutang atas pembelian bahan baku tersebut telah
dibebankan sebagai biaya dalam perhitungan PPh Tahun 2015.

h) Tanggal 13 Januari 2016 menyerahkan secara tunai 100 mesin cuci


@Rp5.000.000,00 kepada PT Cuci Ton (PKP). PT Cuci Ton adalah pengusaha
didalam kawasan berikat.

i) Tanggal 14 Januari 2016, membayar PPN kepada PT Maju Jaya(PKP) atas


pembelian kendaraan bus sebesar Rp.70.000.000 yang akan digunakan untuk antar
jemput anak sekolah para karyawan.

j) Tanggal 15 Januari 2016 dikeluarkan dari Pelabuhan Tanjung Priok suku cadang
mesin pabrik yang diimpor dari China dengan perincian biaya yang dikeluarkan
sebagai berikut :

 Harga Barang FOB sebesar Rp.300.000.000


 Biaya Pengangkutan sebesar Rp.50.000.000
 Biaya Asuransi sebesar Rp.30.000.000
 Bea Masuk, 6 %

PIB dibuat tanggal 15 Januari 2016 dan PPN yang terutang telah telah disetor ke
Bank BNI dengan SSPCP pada tanggal 15 Januari 2016.

k) Tanggal 18 Januari 2016 membayar tagihan listrik ke PLN Rp15.000.000,00 dan air
ke PDAM Rp.20.000.000,00. Atas transaksi tersebut PT Borneo Selatan menerima
bukti pembayaran berupa kuitansi.

l) Tanggal 19 Januari 2016 membayar royalty kepada dari DAIMOTO PL.c di Tokyo.
atas pemanfaatan teknologi dan jasa teknik sebesar USD10.000,00 (kurs KMK yang
berlaku untuk 1 USD Rp11.000,00). PPN terhutang atas transaksi tersebut telah
disetor ke Bank BNI tanggal 19 Januari 2016.

m) Tanggal 20 Januari 2016 menerima pembayaran sebesar Rp50.000.000,00 atas


penyerahan 10 unit mesin cuci kepada distributor PT Raksa (PKP). Penyerahan
mesin cuci tersebut telah dilakukan sebelumnya, yaitu tanggal 20 November 2015
namun belum ada pembayaran yang dilakukan oleh PT Raksa sebelumnya.

n) Tanggal 21 Januari 2016, membayar PPN sebesar Rp.10.000.000 kepada PT Anzon


(PKP) untuk pemeliharaan dan perbaikan kendaraan sedan yang digunakan sebagai
mobil dinas direksi.

o) Tanggal 22 Januari 2016 menerima nota retur nomor NR-16/VII/16 tertanggal 21


Januari 2016 dari PT Sebar (PKP) atas pengembalian 3 unit TV 21”
@Rp2.000.000,00 yang merupakan bagian dari penyerahan pada tanggal 6 Januari
2016.

p) Tanggal 24 Januari 2016 diterima Faktur Pajak dari PT Manikam (PKP) atas
pembelian bahan baku yang penyerahannya dilakukan pada tanggal yang sama
dengan harga jual Rp. 150.000.000. Faktur Pajak yang diterima dari PT Manikam
ternyata ditandatangani menggunakan cap tanda tangan.

q) Tanggal 24 Januari 2016 Membayar gaji karyawan RP560.000.000,00

r) Tanggal 25 Januari 2016, diserahkan Televisi kepada Kedutaan Besar China


sebesar Rp 50.000.000. Atas penyerahan tersebut mendapat fasilitas dibebaskan
dari pengenaan PPN.

s) Tanggal 26 Januari 2016, dikeluarkan dari pelabuhan tanjung priok mesin pembuat
spare part Televisi yang diimpor dari Kawaii ltd Jepang dengan nilai impor sebesar
Rp. 550.000.000. PIB dibuat tanggal 26 Januari 2016. Atas Impor tersebut PT.
Borneo Selatan mendapat fasilitas PPN dibebaskan.

t) Tanggal 27 Januari 2016 menyumbangkan 10 unit TV 21” dengan harga jual per unit
@Rp.2.400.000 termasuk laba kotor 20 % kepada Yay Adil Sejahtera untuk
dibagikan kepada panti asuhan dan panti jompo.

u) Tanggal 28 Januari 2016 mengirim kembali sejumlah bahan baku kepada PT Deora
dengan harga jual Rp. 30.000.000,00 yang merupakan bagian dari penyerahan pada
tanggal 8 Januari 2016. Atas transaksi tersebut telah buatkan Nota Retur tanggal 28
Januari 2016.

Pertanyaan :
Berdasarkan uraian transaksi diatas, :
1. Berapa PPN yang kurang bayar/lebih bayar oleh PT Borneo Selatan untuk masa Januari
2016 ?
Jawaban anda hendaknya disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

No Tanggal Tanggal Penyerahan/Pembayaran Barang PM


Transaksi Faktur Pajak Kena Pajak

DPP PK Kode
Faktur
Pajak

Jumlah

PPN KURANG BAYAR MASA JAN 2016


Keterangan :
 Seluruh faktur pajak dibuat sesuai dengan Peraturan Dirjen Pajak Nomor: PER-
24/PJ/2012. Faktur Pajak dibuat pada tanggal jatuh tempo saat pembuatan Faktur
Pajak, kecuali sebelumnya ada pembayaran, dibuat pada saat pembayaran.
 Kode faktur pajak hanya diisi dengan kode transaksi.
 Kode faktur pajak untuk ekspor diisi No PEB dan untuk retur penjualan diisi nomor nota
retur.
 Jika Pajak Masukan tidak dapat dikreditkan beri tanda ( V ) pada kolom keterangan.
 Beri keterangan secukupnya untuk Pajak Masukan.
 Atas transaksi pembelian/pembayaran yang terhutang PPN, vendor telah melakukan
pemungutan PPN sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Kapan paling lambat Penyetoran Pajak Pertambahan Nilai oleh PT Borneo Selatan harus
dilakukan ?
3. Kapan paling lambat Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai Masa Januari
2016 oleh PT Borneo Selatan harus dilakukan ?

KODE TRANSAKSI SESUAI PER 24/PJ/2012

KODE
KETERANGAN
TRANSAKSI
01 Digunakan untuk penyerahan BKP dan/atau JKP yang terutang PPN dan
PPN nya dipungut oleh PKP Penjual yang melakukan penyerahan BKP
dan/atau JKP
02 Digunakan untuk penyerahan BKP dan/atau JKP kepada Pemungut PPN
Bendahara Pemerintah yang PPNnya dipungut oleh Pemungut PPN
Bendahara Pemerintah
03 Digunakan untuk penyerahan BKP dan/atau JKP kepada Pemungut PPN
Lainnya (selain Bendahara Pemerintah) yang PPNnya dipungut oleh PPN
Lainnya (selain Bendahara Pemerintah)
04 Digunakan untuk penyerahan BKP dan/atau JKP yang menggunakan
DPP Nilai Lain yang PPNnya dipungut oleh PKP Penjual yang melakukan
penyerahan BKP dan/atau JKP
05 Kode ini tidak digunakan
06 Digunakan untuk penyerahan lainnya yang PPNnya dipungut oleh PKP
Penjual yang melakukan penyerahan BKP dan/atau JKP, dan penyerahan
kepada orang pribadi pemegang paspor luar negeri (turis asing)
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16E Undang-Undang Pajak
Pertambahan Nilai
07 Digunakan untuk penyerahan BKP dan/atau JKP yang mendapat fasilitas
PPN Tidak Dipungut atau Ditanggung Pemerintah (DTP)
08 Digunakan untuk penyerahan BKP dan/atau JKP yang mendapat fasilitas
Dibebaskan dari Pengenaan PPN
09 Digunakan untuk penyerahan Aktiva Pasal 16D yang PPNnya dipungut
oleh PKP Penjual yang melakukan penyerahan BKP

SOAL 2 :

Bambang Sentosa memiliki usaha jasa bengkel mobil dan penjualan sparepart mobil dan
sudah dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak. Bambang memilih menggunakan DEEM
Omset untuk pemenuhan kewajiban PPN nya. Jumlah peredaran bruto dalam masa pajak
Desember 2015 adalah :

a. Jasa bengkel Rp. 20.000.000


b. Toko sparepart Rp. 80.000.000

Diminta :

Hitung berapa PPN yang wajib dibayar ke Kas Negara untuk masa Desember 2015 !

SOAL 3 :

Tuan Togihon memiliki usaha penjualan mobil bekas secara eceran dan sudah dikukuhkan
sebagai pengusaha kena pajak. Tuan Togihon memilih menggunakan DEEM Kegiatan
Usaha untuk pemenuhan kewajiban PPN nya. Pada Bulan November 2015, Tuan Togihon
melakukan transaksi sebagai berikut :

1. Tanggal 1 November 2015, membayar sewa ruko untuk bulan November 2015
sebesar Rp2.000.000
2. Tanggal 6 November 2015 menjual 1 unit mobil bekas @ Rp80.000.000 kepada
Tn.Situmorang
3. Tanggal 7 November 2015 membeli perlengkapan kantor sebesar Rp5.000.000 dari
PT Kasih Sayang
4. Tanggal 13 November 2015 menjual 4 unit mobil bekas @ Rp70.000.000 kepada PT
Angin Ribut
5. Tanggal 19 November menerbitkan nota retur kepada PT Kasih Sayang sebesar
Rp1.000.000
6. Tanggal 20 November 2015 meyerahkan 1 unit mobil bekas @ Rp.100.000.000
kepada Tn.Cristofer.
7. Tanggal 27 November 2015 menerima nota retur dari PT.Angin Ribut untuk 1 Unit
Mobil bekas.

Diminta :

Hitung berapa PPN yang wajib dibayar ke Kas Negara untuk masa November 2015 !

Anda mungkin juga menyukai