Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Sasaran : Pasien dan keluarga dengan post partum normal hari ke 2
E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab / Diskusi
F. MEDIA
Leaflet.
G. SETTING TEMPAT
pemateri klien
Keluarga klien
H. KRITERIA EVALUASI
a. Persiapan : Menyiapkan media berupa leaflet, serta menyiapkan tempat
b. Proses :
1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
2) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan sebelum acara selesai
c. Hasil :
1) Keluarga klien paham akan pengertian vulva hygiene
2) Keluarga klien paham akan manfaat merawat vulva
3) Klien dan keluarga mengerti cara merawat vulva
4) Klien dan keluarga dapat menyebutkan akibat jika tidak merawat vulva
5) Klien dan keluarga dapat Mendemonstrasikan penatalaksanaan merawat vulva
I. SUSUNAN ACARA
3 Penutup
Evaluasi Menyampaikan 10 menit
Menyimpulkan jawaban
kegiatan Mendengarkan
Salam Menjawab salam
J. EVALUASI
1.) Evaluasi struktur
Semua pasien dan keluarga pasien berkumpul di ruang bedah
Menyelenggaraan penyuluan dilaksanakan di ruang bedah
2.) Evaluasi proses
a. Apakah vulva hygiene itu ?
b. Apakah manfaat dari dilakukannya vulva hygiene ?
c. Bagaimanakah cara merawat vulva pada klien dengan post partum spontan?
d. Apakah dampak risiko ketika tidak merawat vulva dengan baik dan benar?
e. Bagaimanakah penatalaksanaan vulva hygiene ?
H. MATERI
Terlampir
VULVA HYGIENE
A. Latar belakang
Menurut Ambarwati, (2011) Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan
daerah sekitarnya pada pasien wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya
sendiri. Pasien yang harus istirahat di tempat tidur (misalnya, karena hipertensi,
pemberian infus, section caesarea atau karena post partum spontan) harus dimandikan
setiap hari dengan pencucian daerah perineum yang dilakukan dua kali sehari dan pada
waktu sesudah selesai membuang hajat. Meskipun ibu yang akan bersalin biasanya masih
muda dan sehat, daerah daerah yang tertekan tetap memerlukan perhatian serta perawatan
protektif. Setelah ibu mampu mandi sendiri (idealnya, dua kali sehari), biasanya daerah
perineum dicuci sendiri dengan menggunakan air dalam botol atau wadah lain yang
disediakan khusus untuk keperluan tersebut. Penggantian tampon harus sering dilakukan,
sedikitnya sesudah pencucian perineum dan setiap kali sehabis ke belakang atau sehabis
menggunakan pispot. Payudara harus mendapatkan perhatian khusus pada saat mandi
yang bisa dilakukan dengan memakai spons atau shower dua kali sehari. Payudara
dibasuh dengan menggunakan alat pembasuh muka yang disediakan khusus untuk
keperluan ini. Kemudian masase payudara dilakukan dilakukan dengan perlahan – lahan
dan puting secara hati – hati ditarik keluar. Jangan menggunakan sabun untuk
membersihkan putting. (Fraser M.D. 2012) Dalam pelaksanaannya, Vulva hygiene
mempunyai prosedur tetap yang dilakukan secara teoritis yang merupakan tindakan
keperawatan yang memerlukanstrategi pelaksanaan. (Ambarwati, 2011)
B. Pengertian
Menurut Fraser M.D. (2012), Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan
daerah sekitarnya pada pasien wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya
sendiri. Pasien yang harus istirahat di tempat tidur (misalnya, karena hipertensi,
pemberian infus, section caesarea) harus dimandikan setiap hari dengan pencucian
daerah perineum yang dilakukan dua kali sehari dan pada waktu sesudah selesai
membuang hajat. Meskipun ibu yang akan bersalin biasanya masih muda dan sehat,
daerah daerah yang tertekan tetap memerlukan perhatian serta perawatan protektif.
G. Harus Diperhatikan
Berikan penjelasan/ informasi yang tepat pada pasien
1. Jelaskan alasan dilakukannya prosedur
2. Jelaskan frekuensi dilakukannya prosedur dan berapa lamanya
3. Jelaskan tahap-tahap dari prosedur dan rasionalisasinya secara garis besar dari tiap-
tiap bagian
4. Jaga privacy, kenyamanan, keamanan klien selama prosedur
5. Ajarkan untuk dapat merawat/Vulva higiene pada waktu dirumah (Home Care)
H. Persiapan alat yang dibutuhkan:
1. Bak instrumen steril berisi :
Lidi waten
Hanschoen satu pasang
Kassa
Deppers
Kapas gulung kecil
2. Kom Steril berisi betadin/ obat lain
3. Larutan NaCl dalam kemasan
4. Hanschoen bersih
5. Korentang
6. Botol cebok berisi air hangat
7. Plastik disposibel/ bengkok
8. Selimut mandi
9. Pembalut wanita dalam kemasan
10. Celana dalam dan pakaian bersih
11. Pengalas dan srem bila perlu
12. Tissue
13. Pispot
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan diri ibu Post
partum adalah sebagai berikut:
1. Anjurkan kebersihan seluruh tubuh, terutama perineum
2. Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air.
Pastikan bahwa ibu mengerti untuk membersihkan daerah sekitar vulva terlebih
dahulu, dari depan ke belakang, kemudian membersihkan daerah anus. Nasihati ibu
untuk membersihkan vulva setiap kali selesai buang air kecil atau besar
3. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali
sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di
bawah matahari dan disetrika.
4. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelaminnya
5. Jika ibu mempunyai luka episotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk
menghindari menyentuh daerah tersebut
DAFTAR PUSTAKA
Disusun oleh:
Samsu Alam,S.Kep
3217099
HALAMAN PENGESAHAN
STASE KEPERAWATAN MATERNITAS
Disahkan pada
Hari/ tanggal :
Oleh :
Mahasiswa
( ) ( )