Dosen Pembimbing
S1 KEPERAWATAN B
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
tepat pada waktu yang telah ditentukan. Adapun tujuan dari makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas dan tanggung jawab kami sebagai mahasiswa yang telah
diberikan oleh ibu Mizam Ari Kurniyanti, S.Kep. Ners., M.Kep pada mata
kuliah “Komunikasi dalam Keperawatan II” yang berkaitan mengenai
“Kegawatdaruratan”. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
bagi para pembaca dan juga kami sebagai penulis makalah ini.
TINJAUAN KONSEP
PEMBAHASAN
Contoh Dialog
Pada tanggal 09 November 2020 pukul 09.00 WIB datanglah seorang
ibu dan anaknya usia 16 tahun ke IGD Rumah Sakit Pelita dengan keluhan
sakit perut pada bagian kanan bawah, perut terlihat membengkak, demam
tinggi, dan mual.
Fase Orientasi
Ibu : “Permisi ners, tolong anak saya ners dia demam dan juga
mengeluh kesakitan pada bagian perutnya, tolong ya ners segera
ditangani”. (menghampiri perawat dengan tampak cemas)
Anak : “Aduh ma.. perut kakak sakit banget, kakak udah gakuat”
(mengeluh kesakitan)
Ners : “Anak ibu akan saya bawa ke ruangan IGD, agar segera
mendapatkan penanganan yang serius. Ibu urus terlebih dahulu
pendaftarannya ke resepsionis. Tidak usah khawatir bu anak ibu
akan segera ditangani oleh tenaga medis”.
Ibu : “Baik sus, mohon bantuannya demi anak saya”
Resepsionis
Ibu : “Permisi mbak...”
Petugas : “Ada yang bisa saya bantu bu?”
Ibu : “Saya mau mendaftarkan anak saya mbak”
Petugas : “Atas nama siapa bu dan umur berapa?”
Ibu : “Nama anak saya Dea mbak perempuan umur 16 tahun”
Petugas : “Anak ibu ada keluhan apa bu?”
Ibu : “Anak saya mengeluh kesakitan pada perut bagian kanan bawah,
demam juga disertai mual.”
Petugas : “Baik bu, ibu yang tenang ya bu. Anak ibu sudah ditangani oleh
tenaga medis. Ibu silahkan menunggu terlebih dahulu di ruang
tunggu ya bu”
Ibu : “Baik mbak, terimakaih ya mbak”
Fase Kerja
Ners : “Selamat pagi, perkenalkan saya perawat Meri yang akan
membantu dokter untuk memeriksa kondisi mbak. Bagian sebelah
mana yang sakit mbak, boleh saya lihat dan periksa dulu?”
Pasien : “Iya ners, silahkan”
Ners : “Permisi ya mbak saya periksa bagian perut mbak mungkin akan
sedikit saya tekan pada bagian perut mbak untuk mengetahui
bagian yang mbak rasakan sakit.”
Pasien : “Iya ners, saya merasakan adanya rasa sakit di bagian perut saya
bagian kanan bawah ners”
Ners : “Sudah sejak kapan mbak merasa sakit dibagian perutnya?”
Pasien : “Tadi malam saya merasakan sakit sekali pada perut saya dan
disertai demam, paginya saya juga merasa mual ners.”
Ners : “Setelah saya periksa pada perut bagian kanan bawah mbak
terasa keras dan sedikit terlihat membengkak. Nanti saya akan
konfirmasikan dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan
penunjang dan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.”
Pasien : “Baik sus”
Setelah perawat menyampaikan hasil pemeriksaan Nn D kepada
dokter, dokter menyarankan untuk melakukan pemeriksaan USG dan CT
scan kepada pasien. Setelah hasil pemeriksaan penunjang yang telah
didapatkan dokter menyarankan untuk pasien segera melakukan operasi
demi kesembuhan pasien Nn. Dea.
Ruangan IGD
Ners : “Permisi, dengan keluarga dari Nn.Dea”
Ibu : “Iya ners, saya ibunya. Bagaimana kondisi anak saya ners”
Ners : “Begini bu, dari hasil pemeriksaan bahwa anak ibu mengalami
Apendisitis kronis atau yang disebut dengan usus buntu. Penyakit
ini disebabkan oleh adanya penyumbatan pada usus anak ibu.
Apendisitis ini dapat diatasi dengan prosedur operasi
pengangkatan usus buntu yang meradang. Apakah ibu bersedia
agar anak ibu dilakukan operasi pengangkatan usus buntu?”
Ibu : “Astaghfirullah, saya ingin yang terbaik pada anak saya tapi saya
khawatir dan takut terjadi sesuatu pada anak saya ners”
Ners : “Ibu tidak usah cemas, semua akan berjalan dengan baik dan
anak ibu segera pulih kembali, mohon bantuan doanya juga bu
untuk kesembuhan anak ibu”
Ibu : “Tolong yakinkan anak saya ya sus”
Ners : “Baik bu akan saya bantu untuk meyakinkan anak ibu dan
memberikan motivasi demi kesembuhan anak ibu. Kalau begitu
saya akan segera menyiapkan segala sesuatunya untuk proses
tindakan operasi. Nanti saya akan kembali lagi untuk membantu
anak ibu dalam mempersiapkan diri.”
Beberapa jam kemudian menjelang tindakan operasi
Ners : “Permisi selamat siang bagaimana apakah mbak sudah siap?”
Pasien : “Saya siap ners, hanya saja saya masih merasa takut dan cemas
saya takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ners”
Ners : “Mbak gausah cemas dan takut, ada banyak orang yang
mendoakan kesembuhan pada mbak, minta untuk dipermudah ya
mbak kepada Allah. Yakin ya mbak kalau semua pasti berjalan
lancar, tarik nafas dalam mbak dan yakinkan kembali bahwa mbak
pasti bisa menghadapi”
Pasien : “Baik sus, saya sudah siap”
Setelah 2 jam operasi berlangsung, operasi pada Nn Dea berjalan
dengan lancar. 2 hari pasca operasi Nn. Dea sudah mulai merasa membaik.
Fase Terminasi
Perawat : “Permisi selamat pagi, bagaimana keadaan mbak Dea setelah
dilakukan operasi pengangkatan usus buntu, apakah sudah
merasa lebih baik?”
Pasien : “Sudah lumayan mendingan ners, sudah agak bisa gerak sedikit”
Perawat : “Alhamdulillah sudah bagus perkembangannya ya mbak, kalau
kondisi mbak sudah berangsur membaik mbak akan segera
diperbolehkan pulang.”
Pasien : “Baik ners, terimakasih atas bantuannya ya ners”
Perawat : “Iya terimakasih kembali juga ya mbak, sudah semangat untuk
melawan penyakitnya. Apakah ada yang ingin ditanyakan kembali
mbak atau ibu mungkin?”
Ibu : “Tidak ada ners”
Pasien : “Sepertinya tidak ada ners”
Perawat : “Kalau tidak ada yang ditanyakan kembali, saya akan kembali ke
ruang perawat dulu ya mbak... bu..., nanti sore kakak kesini
kembali untuk melakukan pemeriksaan kepada mbak Dea.
Terimakasih atas kerja samanya, selamat beristirahat dan semoga
lekas membaik dan bisa beraktivitas kembali ya mbak Dea.”
Pasien : “Terimakasih ners”
Berdasarkan kasus yang tertera dalam contoh dialog diatas dapat dilihat
bahwa sikap atau teknik perawat dalam menghadapi pasien dalam kondisi
kegawatdaruratan yaitu dengan melihat tingkat kondisi gawat darurat pada
pasien untuk menentukan tindakan awal apa yang akan dilakukan kepada
pasien. Pasien akan dikelompokkan berdasarkan konsep triage yang telah
ada di ruang gawat darurat tersebut. Setelah itu, perawat akan melakukan
pertolongan atau tindakan pertama dalam kegawatdaruratan untuk
menolong nyawa pasien. Dalam mempraktikkan komunikasi terapeutiknya
perawat akan menggunakan konsep-konsep dalam berkomunikasi, di dalam
contoh kasus dialog diatas dalam mengimplesentasikan teknik komunikasi
terapeutik kepada pasien perawat akan memberikan sikap yang ramah
kepada pasien dan keluarganya, menyesuaikan dirinya untuk memberikan
rasa nyaman kepada pasien, berbagi harapan dengan memberikan motivasi
kesembuhan kepada pasien, mendengarkan secara aktif apa yang
disampaikan oleh pasien, dengan demikian penerapan komunikasi perawat
yang dilakukan dengan sikap yang positif memberikan dampak yang baik
dalam berlangsungnya komunikasi antar perawat dengan pasien sehingga
pasien merasa nyaman.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Komunikasi terapeutik memiliki tujuan yaitu untuk membantu memberi
dorongan atau motivasi kepada pasien, menciptakakan hubungan kerjasama
yang baik antara pasien dengan perawat. Dalam komunikasi terapeutik di
kondisi kegawatdaruratan pada pasien dapat dilakukan kepada keluarga
atau orang yang pada saat itu mendampingi pasien. Keadaan gawat darurat
pada pasien yang pertama yaitu dengan memberikan pertolongan pertama
dengan cepat dan tanggap untuk menyelamatkan kondisi pasien.
Komunikasi terapeutik kepada pasien untuk membantu dalam
memberikan semangat kepada pasien untuk melawan rasa sakitnya agar
segela pulih dari kondisi sakit yang dialami. Komunikasi terapeutik pada
kegawatdaruratan tentunya berdasarkan teknik-teknik dan prinsip-prinsip
dalam komunikasi sehingga komunikasi dapat berjalan dengan baik.
4.2. Saran
Kami sadar dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan baik dari sisi referensi maupun cara penulisan dan penyusunan,
maka dari itu kami harap masukan (saran) untuk perbaikan pada makalah-
makalah selanjutnya baik dari dosen pengampu mata kuliah ataupun dari
rekan-rekan pembaca. Kami akan terima dengan lapang dada setiap kritikan
dan saran yang sifatnya membangun untuk perubahan kearah yang lebih
baik.
DAFTAR PUSTAKA