Fasilitator :
Disusun Oleh :
Kelompok 11
2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Asuhan Keperawatan dengan judul
“Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Gangguan Kekurangan Kalori Protein”. Asuhan
Keperawatan ini disusun sebagai tugas mata kuliah Keperawatan Anak 1. Tak lupa pula
penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW.
Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak..
Penulisan Asuhan Keperawatan ini berbekal materi yang diperoleh dari kelas dan
tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan masukan dari pihak serta kutipan materi diambil dari
internet dengan sumber yang tertera. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat :
1. Drs. H. Budi Utomo (Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Lamongan).
2. Arifal Arif, S.kep,Ns, M.Kes (Selaku Dekan Universitas Muhammadiyah Lamongan).
3. Sylvi Harmiardillah, S.Kep., Ns., M.Kes (Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah
Keperawatan Anak 1).
4. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam pembuatan makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa Asuhan Keperawatan ini masih jauh dari sempurna. Besar
harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik dan saran.
Semoga Aasuhan Keperawatan ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I: PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah1
1.3 Tujuan Pembahasan 2
BAB II: KONSEP TEORI 3
2.1 Pengertian KKP 3
2.2 Etiologi KKP 4
2.3 Klasifikasi KKP 4
2.4 Gejala klinis KKP 4
2.5 Penatalaksanaan KKP 6
BAB III: KASUS DAN PEMBAHASAN 7
2.1 Gambaran Pengkajian Kasus 7
2.2 Analisis Data 8
2.3 Diagnosa Keperawatan 11
2.4 Intervensi Keperawatan 11
2.5 Implementasi Keperawatan 15
2.6 Evaluasi Keperawatan 16
BAB IV: PENUTUP 18
4.1 Kesimpulan 18
4.2 Saran 18
DAFTAR PUSTAKA 19
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Asupan energi protein yang di peroleh penderita KKP dari makanan sangat
kurang, padahal untuk kelangsungan hidup jaringan, tubuh memerlukan energi yang di
dapat dari konsumsi makanan yang cukup, karena asupan makanan yang kurang maka
untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh menggunakan cadangan protein dalam tubuh.
Kekurangan Kalori Protein ini memuliki dampak masalah yang timbul akibat
penyakit yang diderita. Mulai dari masalah biologis, psikologis, sosial, dan spiritual,
Untuk itu perawat perlu memberikan asuhan keperawatan tehadap masalah yang muncul
ini agar kasus yang dialami oleh pasien yang mengalami penyakit ini cepat membaik.
Dengan melihat latar belakang diatas maka saya melakukan Studi Kasus Asuhan
Keperawatan pada Balita An. A dengan KKP di ruangan UGD RS KASIH BUNDA
Bojonegoro.
1
1.3.1 Mengatahui pengertian KKP.
1.3.2 Mengetahui etiologi KKP.
1.3.3 Mengetahui klasifikasi dari KKP.
1.3.4 Mengetahui gejala klinis dari KKP.
1.3.5 Mengetahui penatalaksanaan KKP.
1.3.6 Menegetahui gambaran kasus klien dengan KKP.
1.3.7 Mengetahui asuhan keperawatan kasus klien dengan KKP.
2
BAB 2
KONSEP TEORI
Kurang Kalori Protein (KKP) ialahseseorang yang kurang gizi yang disebabkan oleh
rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari dan gangguan penyakit
tertentu. Anak disebut KEP apabila berat badannya kurang dari 80%. (Suparisa, 2002).
Kurang Energi Protein ialah keadaaan kurang gizi yang disebabkan oleh kurangnya
konsumsienergi protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi angka
kecukupan gizi(AKG). (Dep. Kes. RI 2004).
Malnutrisi energi protein atau kurang energi protein adalah kondisi di mana tubuh
kekurangan makronutrien yang merupakan sumber energi, termasuk protein. Jenis malnutrisi
energi protein yang sering terjadi pada anak-anak adalah kwashiorkor dan marasmus. Kekurangan
kalori protein biasa disebut kurang energi protein (KEP). Gejala dari kondisi ini biasanya
akan muncul secara perlahan. Malnutrisi energi protein perlu segera mendapatkan
penanganan agar tidak terjadi komplikasi.
Defisiensi gizi atau kekurangan kalori protein terjadi pada anak yang kurang
mendapat masukan makanan yang cukup bergizi, atau asupan kalori dan protein kurang
dalam waktu yang cukup lama • Penyakit gangguan gizi yang dikarenakan adanya defisiensi
kalori dan protein dengan tekanan yang bervariasi pada defisiensi protein maupun energi
Penyakit ini paling banyak menyerang anak balita terutama di negara-negara
berkembang. Masalah gizi (2004): 77, 3% kabupaten dan 56% kota di seluruh Indonesia.
5.119.935 balita dari 17.983.244 balita Indonesia (28, 4%) mengalami gizi rendah di
Indonesia dan buruk (2004) . Pada tahun 2010 terdapat 17,9% kasus dan pada tahun 2013:
terdapat 19,3% kasus.
Untuk bisa bekerja secara optimal, tubuh membutuhkan asupan nutrisi yang cukup.
Saat tubuh kekurangan energi protein dalam jangka waktu yang lama, dapat muncul beragam
3
keluhan dan gejala. Oleh sebab itu apabila terdapat kasus kekurangan kalori protein harus
cepat ditangani agar masalah dapat teratasi dan tidak menimbulkan gejala-gejhala lain yang
memperburuk keadaan tubuh.
2.2 Etiologi
Faktor -faktor yang dapat menyebabkan Kurang EnergiProtein menurut Nazirudin,
2007adalah sebagai berikut :
a). Sosial ekonomi yang rendah
b). Sukar atau mahalnya makanan yang baik
c). Kurangnya pengetahuan orang tua mengenai gizi yang baik
d). Kepercayaan dan kebiasaan yangsalah terhadap makanane).
e). Faktor infeksi pada anak
KKP ringan yaitu apabiila hasil penimbangan berat badan pada KMS (Kartu
Menuju Shat) terletak pada warna kuning.
Disebut KKP sedang apabila hasil penimbangan berat badan pada KMS (Kartu
Menuju Sehat) terletak di bawah garis merah (BGM).
KKP berat yaitu apabila hasil penimbangan BB/U <60% baku median WHO-
NCHS. Pada KMS tidak ada garis pemisah antara KEP berat atau gizi buruk dengan
KEP sedang, sehingga untuk menentukan KEP berat atau gizi buruk digunakan tabel
BB/U baku median WHO-NCHS.
a). Kwashiorkor
4
Kwasiorkor ditandai dengan adanya edema atau pembengkakan yang dapat
terjadi di seluruh tubuh, wajah sembab dan menjadi bulat, mata nampak sayu, rambut
menjadi tipis dan berubah warna seperti rambut jagung, mudah dicabut dan rontok,
anak berubah menjadi cengeng, rewel dan apatis, terdapat pembesaran hati, otot
mengecil (hipotrofi), muncul bercak merah kecoklatan pada kulit dan kulit mudah
terkelupas (crazy pavement dermatosis), serta sering disertai penyakit infeksi terutama
akut, diare dan anemia.
b). Marasmus
c).Marasmus kwashiorkor
Marasmus kwashiorkor ini adalah campuran dari gejala klinis kwashiorkor dan
marasmus.
2.5 Penatalaksanaan KKP
Penatalaksanaan Kurang Energi Protein menurut Lab. UPF, 2007 adalah sebagai
berikut:
a) Bila ada dehidrasi maka atasi dulu
b) Pemberian diid (tinggi kalori tinggi protein)
c) Pemberian makanan tambahan berupa formula yang mudah di cerna, murah, pekat
kalori, protein medisco I,II,III memenuhisyarat-syarat tersebut.
d) Bila ada intoleransi, mulailah dengan sub sistem yang di encerkan (2-5, 5-7,5) +
glukosa 5 % di susul dengan medisco ½, I, II, III.
e) Bila perlu beri tranfusi sel darah merahpadat (PRC) atau plasma
f) Pengobatan penyakit penyerta/penyebab, bila lemah ada hipotermi, hipotensi dan
gangguan pembekuan darah, ada kemungkinan infeksi kuman gram negatif serta
endotoksemia.
g) Terapi : gestamin 1-7.5 mg/kg perhari di bagi 2 kali atau amikasin 15 mg/kg/hari
dibagi 3 kali
5
h) Penyuluhan ibu disertai demontrasi cara pemberian makanan padaKurang Energi
Protein
i) Kontrol di layanan kesehatan terdekat
6
BAB 3
KASUS DAN PEMBAHASAN
Setelah dilakukan pengkajian didapatkan data ia memiliki penyakit kwashiorkor, TD: 60/50,
N: 55x/ menit, R: 20x/ menit, S: 36 C. BB: 7kg, TB: 100cm, LILA: 12cm, turgor kulit
menurun dan terdapat bercak-bercak merah muda dengan tepi hitam pada beberapa bagian
akibat tekanan, terdapat edema pada kaki dan terdapat asites pada abdomen, serta rambut
kemerahan dan mudah rontok. Pada pemeriksaan laboratorium sel darah pasien : 6 g/dl.
Riwayat imunisasi pada pasien lengkap.
7
2.2 Analisis Data
A. Identitas Klien
4. Pendidikan :-
1. Ayah
a. Nama : Tn. X
b. Usia : 40 tahun
c. Pendidikan :-
Diagnosa Medis:
Khwasiorkor
Keluhan Utama/Alasan Masuk Rumah Sakit
Diare sejak dua hari yang lalu dan nafsu makan hilang berat
Riwayat Kesehatan
8
badan pasien nampak kurus. TD: /70, N: 96x/ menit, R: 20x/ menit, S: 36 C. BB: 7kg,
TB: 100cm, LILA: 12cm, turgor kulit menurun dan terdapat bercak-bercak merah
muda dengan tepi hitam pada beberapa bagian akibat tekanan, terdapat edema pada
kaki dan terdapat asites pada abdomen, serta rambut kemerahan dan mudah rontok.
Riwayat Immunisasi
N Jenis Keterangan
O immunisasi
1. BCG √
2. DPT (I,II,III) √
3. Polio (I,II,III,IV) √
4. Campak √
5. Hepatitis √
A. Pertumbuhan Fisik
Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan umum klien
Lemah
B. Tanda-tanda vital
=Suhu : 36 C
=Nadi :55x/menit
= Respirasi :20x/menit
= Tekanan darah : 60/50 mmHg
C. Antropometri
= Tinggi Badan : 100cm
= Berat Badan : 7kg
= Lingkar lengan atas : 12 cm
Test Diagnostik
1. Laboratorium
9
- Eritrosit : 6 g/dl
10
2.4 Intervensi Keperawatan
11
makanan - Porsi makan yang - Identifikasi
d.d BB dihabiskan memingkat kebutuhan kalori dan
turun, nafsu (5) jenis nutrient
makan - Kekuatan otot - Identifikasi perlunya
turun, mengunyah meningkat selang nasogastric
rambut (5) - Monitor BB
rontok, - Kekuatan otot - Monitor hasil
diare (D. menelan meningkat pemeriksaan Lab
0019) (5) Terapeutik :
- Pengetahuan tentang - Lakukan oral
pilihan maknan yang hygiene sebelum
sehat meningkat (5) makan, jika perlu
- Rambut rontok - Sajikan makanan
menurun (5) secara menarik dan
- Beran badan membaik suhu yang sesuai
(5) - Berikan makanan
- IMT membaik (5) yang tinggi serat
untuk mencegah
konstipasi
- Hentikan pemberian
makan melalui
selang sanogastrik
jika asupan oral
dapat ditoleransi
Edukasi :
- Ajarkan diet yang di
programkan
Kolaborasi :
- Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan jenis
nutrien yang
dibutuhkan, jika
12
perlu
13
alcohol pada kulit
kering
Edukasi
- Anjurkan
menggunakan
pelembab (mis.
Lation, serum)
- Anjurkan minum air
yang cukup
- Anjurkan
meningkatkan
asupan nutrisi
- Anjurkan
meningkatkan
asupan buah dan
sayur
- Anjurkan
menghindari terpapar
suhu ekstrem
- Anjurkan
menggunakan tabir
surya SPF minimal
30 saat berada di luar
rumah
- Anjurkan mandi dan
menggunakan sabun
secukupya
14
O Keperawatan
1. Hipovolemia b.d 23.00 WIB 1. Memeriksa tanda dan gejala hipovolemia
kekurangan intake R/ tanda dan gejala berkurang
cairan d.d TB 23.30 WIB
2. Memonitor intake dan output cairan
menurun, turgor kulit
menurun, lemah,BB 00.00 WIB R/ intake dan output membaik
turun (D. 0023) 3. Memberikan intake cairan oral
01.30WIB
R/ intake cairan oral terpenuhi
4. Menjurkan memperbanyak asupan cairan
oral
R/ asupan cairan membaik
5. Kolaborasi pemberian cairan IV isotonic
(mis, NaCl, RL)
R/ cairan IV terpenuhi
15
R/ Kebutuhan serat dalam tubuh terpenuhi
16
dibuktikan dengan berkurang.
berat badan
A: Masalah teratasi sebagian
menurun, nafsu
makan menurun, P: Intervensi dilanjutkan saat kunjungan
rambut rontok rumah ke-2
S: (tidak terkaji)
31/05/2019 O: Tidak nyeri, nafsu makan membaik,
12.30 WIB
berat badan meningkat, rambut tidak rontok.
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
17
BAB 4
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Kurang Energi Protein ialah keadaaan kurang gizi yang disebabkan oleh
kurangnya konsumsienergi protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak
memenuhi angka kecukupan gizi(AKG). (Dep. Kes. RI 2004). Kekurangan kalori
protein biasa disebut kurang energi protein (KEP). Gejala dari kondisi ini biasanya
akan muncul secara perlahan. Malnutrisi energi protein perlu segera mendapatkan
penanganan agar tidak terjadi komplikasi.
Asupan energi protein yang di peroleh penderita KKP dari makanan sangat
kurang, padahal untuk kelangsungan hidup jaringan, tubuh memerlukan energi yang
di dapat dari konsumsi makanan yang cukup, karena asupan makanan yang kurang
maka untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh menggunakan cadangan protein dalam
tubuh.
1.2 Saran
1. Untuk lahan praktek
Diharapkan terdapat peningkatan pelayana asuhan keperawatan yang kompherensif
pada anak-anak resiko tinggi khususnya pada anak-anak dengan masalah KKP.
2. Untuk Institusi
Diharapkan dapat menyediakan literatur yang menunjang dalam melakukan studi
kasus khususnya berkaitan dengan asuhan keperawatan pada kasus KKP.
3. Untuk Penulis
Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dalam memberikan asuhan keperawatan
pada anak-anak dengan resiko tinggi khusunya anak-anak yang mengalami KKP.
18
4. Untuk Pembaca
Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan pembaca dalam memberikan asuhan
keperawatan pada anak-anak dengan resiko tinggi khusunya anak-anak yang
mengalami KKP.
DAFTAR PUSTAKA
PPNI (2018). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Alimul Hidayat, A. Azis. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep
dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Supariasa, dkk. 2002. “Penilaian Status Gizi”. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Departemen Kesehatan RI, 2004, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1197/Menkes/SK/X/2004, tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit,
Jakarta.
dr. Alvin Nursalim, SpPD. 2020. Kenali Tanda-tanda Anda Kekurangan Kalori.
https://m.klikdokter.com/info-sehat/read/3636776/kenali-tanda-tanda-anda-kekurangan-
kalori. (Diakses pada tanggal 02 Juni 2021)
19