Anda di halaman 1dari 3

Dalam Perspektif sejarah, Hukum Perdata yang berlaku di Indonesia terbagi

dalam 2 (dua) periode, yaitu periode sebelum Indonesia merdeka dan periode
setelah Indonesia Merdeka.
1. Sebelum Indonesia merdeka
Keanekaragaman hukum yang berlaku di Indonesia bersumber pada ketentuan
dalam Pasal 165 Indeche Staatregeling (IS), yang membagi penduduk Hindia
Belanda atas 3 (tiga) golongan, yaitu:
1. Golongan Eropa tunduk pada hukum yang sama dengan hukum Belanda
2. Golongan Bumiputra berlaku Hukum Adat
3. Golongan Timur Asing berlaku KUH Perdata dan Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang
Selanjutnya, ada beberapa peraturan yang secara khusus dibuat untuk Bangsa
Indonesia, seperti Ordonansi Perkawinan Bangsa Indonesia Kristen (Stbl. 1933
No. 74), Ordonansi tentang Maskapai Andil Indonesia atau I.M.A. (Stbl. 1939
No. 569 berhubung dengan No. 717) dan Ordonansi tentang Perkumpulan
Bangsa Indonesia (Staatsblad 1939 No. 570 berhubung dengan No. 717).
Ada pula peraturan-peraturan yang berlaku bagi semua golongan warga
negara, misalnya, UndangUndang Hak Pengarang (Autheurswet tahun 1912),
Peraturan Umum tentang Koperasi (Stbl. 1933 No. 108), Ordonansi Woeker
(Stbl. 1938 No. 523) dan Ordonansi tentang Pengangkutan di Udara (Stbl. 1938
No. 98).
Dalam Kenyataan ini dapat diartikan, bahwa dibidang Hukum Perdata terjadi
dualisme, di mana untuk golongan Erofah diberlakukan KUH Perdata,
sebaliknya untuk golongan Bumi Putera diberlakukan Hukum Adat mereka
Setelah Indonesia Merdeka berdasarkan aturan Pasal 2 aturan peralihan UUD
1945, KUHPdt. Hindia Belanda tetap dinyatakan berlaku sebelum digantikan
dengan undang-undang baru berdasarkan Undang – Undang Dasar ini. BW
Hindia Belanda disebut juga Kitab Undang – Undang Hukun Perdata Indonesia
sebagai induk hukum perdata Indonesia.
Ø 
 Isi KUHPerdata
KUHPerdata terdiri dari 4 bagian yaitu :
 Buku 1 tentang Orang / Van Personnenrecht
Mengatur tentang hukum perseorangan dan hukum keluarga, yaitu hukum
yang mengatur status serta hak dan kewajiban yang dimiliki oleh subyek
hukum. Antara lain ketentuan mengenai timbulnya hak keperdataan
seseorang, kelahiran, kedewasaan, perkawinan, keluarga, perceraian dan
hilangnya hak keperdataan. Khusus untuk bagian perkawinan, sebagian
ketentuan-ketentuannya telah dinyatakan tidak berlaku dengan di
undangkannya UU nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan.
 Buku 2 tentang Benda / Zaakenrecht
Mengatur tentang hukum benda, yaitu hukum yang mengatur hak dan
kewajiban yang dimiliki subyek hukum yang berkaitan dengan benda, antara
lain hak-hak kebendaan, waris dan penjaminan. Yang dimaksud dengan benda
meliputi (i) benda berwujud yang tidak bergerak (misalnya tanah, bangunan
dan kapal dengan berat tertentu); (ii) benda berwujud yang bergerak, yaitu
benda berwujud lainnya selain yang dianggap sebagai benda berwujud tidak
bergerak; dan (iii) benda tidak berwujud (misalnya hak tagih atau piutang).
Khusus untuk bagian tanah, sebagian ketentuan-ketentuannya telah
dinyatakan tidak berlaku dengan di undangkannya UU nomor 5 tahun 1960
tentang agraria. Begitu pula bagian mengenai penjaminan dengan hipotik,
telah dinyatakan tidak berlaku dengan di undangkannya UU tentang hak
tanggungan.
 Buku 3 tentang Perikatan / Verbintenessenrecht
Mengatur tentang hukum perikatan (atau kadang disebut juga perjanjian
(walaupun istilah ini sesunguhnya mempunyai makna yang berbeda), yaitu
hukum yang mengatur tentang hak dan kewajiban antara subyek hukum di
bidang perikatan, antara lain tentang jenis-jenis perikatan (yang terdiri dari
perikatan yang timbul dari (ditetapkan) undang-undang dan perikatan yang
timbul dari adanya perjanjian), syarat-syarat dan tata cara pembuatan suatu
perjanjian. Khusus untuk bidang perdagangan, Kitab undang-undang hukum
dagang (KUHD) juga dipakai sebagai acuan. Isi KUHD berkaitan erat dengan
KUHPer, khususnya Buku III. Bisa dikatakan KUHD adalah bagian khusus dari
KUHPer.
 Buku 4 tentang Daluwarsa dan Pembuktian / Verjaring en Bewijs
Mengatur hak dan kewajiban subyek hukum (khususnya batas atau tenggat
waktu) dalam mempergunakan hak-haknya dalam hukum perdata dan hal-hal
yang berkaitan dengan pembuktian.

Anda mungkin juga menyukai