Kelompok 2 :
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia diciptakan oleh Allah Azza wa Jalla sebagai kholifah yang bertugas
untuk mengelola apa yang ada di dunia ini dengan cara yang baik sesuai dengan petunjuk
dalam al-quran dan hadist. Hakekat seorang manusia adalah seorang makhluk individu
sekaligus makhluk sosial yang memiliki hak dan kewajiban untuk saling berinteraksi
dengan sesama manusia.
Manusia yang diciptakan dengan penuh kesempurnaan akal dan pikiran oleh Allah
kemudian juga harus berinteraksi dengan sekitarnya dengan cara yang dibenarkan
sehingga kehidupan bersama yang damai dan penuh dengan rasa aman dapat tercapai. Hal
yang utama yang mengatur ini semua adalah Akhlak manusia. Akhlak memiliki peranan
yang sangat penting pada diri manusia. Manusia terlahir dengan sebuah fitrah yang suci,
lingkunganlah yang kemudian akan mengarahkan manusia hendak menjadi manusia yang
baik ataukah sebaliknya menjadi manusia yang berakhlak kurang baik.
Oleh karena itu, ilmu tentang akhlak dan membina manusia untuk menciptakan
akhlak yang baik dalam dirinya sangat diperlukan oleh semua manusia agar hidupnya
dalam masyarakat selalu tenang dan tentram.
1.2 Tujuan
- Untuk memahami tentang akhlak manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk Tuhan
- Untuk memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan akhlak
manusia
- Untuk memahami akhlak dan hubungannya dengan segala aspek kehidupan manusia
1.3 Manfaat
- Dapat memahami tentang akhlak manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk Tuhan
- Dapat memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan akhlak
manusia
- Dapat memahami akhlak dan hubungannya dengan segala aspek kehidupan manusia
BAB II
PERMASALAHAN
Akhlak, etika dan moral tentunya sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari,
ketiga kata tersebut sering disebut-sebut sebagai ukuran atau standart kehidupan manusia
dalam bersikap dan berperilaku. Tetapi, meskipun begitu masih banyak diantara kita yang
kurang dapat membedakan antara ketiganya, sebab dari akhlak, etika dan moral memiliki
subyek dan objek yang sama yaitu manusia sebagai pelaku yang sekaligus contoh objek
dari sikap itu sendiri. Oleh sebab itu untuk dapat menerapkannya kitapun perlu untuk
memahami perbedaan baik secara prinsip maupun secara harfiah dari ketiganya.
2.2 Darimanakah akhlak bersumber dan bagaimanakah karakteristik akhlak?
Akhlak sebagai objek yang berorientasi pada sikap-sikap dan perilaku manusia
sebagai sebjek pelaksananya tentu memiliki asal mula atau sumber yang menyebabkan
akhlak dipandang sebagai hal yang penting dalam kehidupan manusia. Akhlak juga
memiliki karakteristik yang kemudian menjadi dasar bagi manusia untuk dapat
menjadikannya sebagai pedoman dalam bersikap dalam kehidupan bermasyarakat.
Dengan mengetahui sumber dan karakteristik akhlak maka kita akan dapat memahami
mengapa kita menjadi penting untuk menerapkan akhlak yang sesuai dan dibenarkan.
2.3 Bagaimanakah prinsip-prinsip akhlak?
Akhlak sebagai ciri khas dari manusia sebagai makhluk yang beradab merupakan
sebuah implementasi dari faktor-faktor yang dibawa oleh manusia itu sendiri. Hal ini
menandakan bahwa meskipun akhlak dianggap sebagai sebuah sikap yang harus
dilakukan oleh manusia dengan cara yang baik tetapi manusia itu sendiri memiliki
pembawaan yang kemudian melebur dalam sikap yang dapat kita lihat.
2.4 Bagaimanakah contoh penerapan atau aktualisasi akhlak dalam kehidupan?
Akhlak dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Akhlak ada yang baik dan ada
yang buruk sedangkan yang kita harapkan adalah akhlak yang baik atau mahmudah.
Akhlak yang berhubungan dengan cara kita berinteraksi dengan manusia yang lain, juga
dengan makhluk hidup yang lain dan juga Tuhan dalam kehidupan sehari-hari sangat
penting sehingga perlu adanya pendalaman tentang akhlak itu sendiri.
BAB III
PEMBAHASAN
Menurut (Sahilun A,1980), kata “Akhlak” berasal dari bahasa arab, jamak dari
ٌ =ُ ُخلyang menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau
khuluqun ق
ٌ َخ ْل
tabiat. Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan khalqun ق
ٌ ِ َخ= ال yang berarti
yang berarti kejadian, yang juga erat hubungannya dengan khaliq ق
ٌ ْ َم ْخلُوyang berarti yang diciptakan.
pencipta; demikian pula dengan akhluqun ق
Kata akhlak menunjukkan sejumlah sifat tabiat fitri atau asli pada manusia dan
sejumlah sifat yang diusahakan hingga seolah-olah fitrah akhlak ini memiliki dua bentuk,
pertama bersifat batiniyah (kejiwaan) dan yang kedua bersifat zahiriah yang terwujud
dalam perilaku.Menurut para ulama dan sarjana menuturkan bahwa akhlak ditinjau dari
aliran atau ajaran yang dianggap benar. Dalam aspek sosiologis juga didefinisikan akhlak
sesuai dengan disiplin ilmu sosiologi (ilmu dalam bermasyarakat). Sedangkan menurut
aliran idealisme didefinisikan sesuai dengan aliran yang dianutnya.
Menurut aliran utilitarianisme (menekankan aspek kegunaan) dan naturalisme
(menekankan oada panggilan alam atau kejadian manusia itu sendiri atau fitahnya).
Maka jika sifat tersebut melahirkan suatu perbuatan atau tindakan yang terpuji menurut
ketentuan akal dan norma agama, dinamakan akhlak yang baik (mahmudah). Tetapi
manakala ia melahirkan perbuatan yang jahat, maka dinamakan akhlak yang buruk
(madzmumah).
Pengertian sikap positif yang termasuk dalam akhlak yang terlihat melalui
perilaku dapat ditunjukkan dengan beberapa sikap, tabiat, watak atau kebiasaan misalkan
sikap pemaaf, amanah, sabar, rendah hati, dll. Sedangkan sikap negatif misalkan sikap
pemarah, pendendam, dengki, khianat, sombong dll. Hal yang menentukan apakah suatu
perbuatan itu baik atau buruk adalah norma-norma agama yang bersumber dari al-Haq
yaitu Tuhan YME.
Disebut akhlak karena:
1. Dilakukan berulang-ulang
2. Timbul dengan sendirinya dan tanpa berfikir panjang
Moral adalah istilah yang digunakan untuk menentukan batas-batas suatu sifat,
perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang layak dikatakan benar, salah, baik dan
buruk. Dimasukkannya penilaian benar atau salah ke dalam moral, jelas menunjukkan
salah satu perbedaan moral dan akhlak, sebab salah benar adalah penilaian dipandang dari
sudut hukum yang ada di dalam agama islam tidak dapat dicerai pisahkan dengan akhlak,
seperti yang telah disinggung di atas.
Akhlak islami berbeda dengan moral dan etika. Perbedaannya dapat dilihat terutama
dari sumber yang menentukan mana yang baik dan mana yang buruk.
Yang baik menurut akhlak adalah segala sesuatu yang berguna, yang sesuai dengan
nilai dan norma agama, nilai serta norma yang terdapat dalam masyarakat, bermanfaat
bagi diri sendiri dan orang lain.
Yang buruk adalah segala sesuatu yang tidak berguna, tidak sesuai dengan nilai dan
norma agama serta nilai dan norma masyarakat, merugikan masyarakat dan diri sendiri.
Yang menentukan baik atau buruk suatu sikap (akhlak) yang melahirkan suatu perilaku
atau perbuatan manusia di dalam agama dan ajaran islam adalah al quran yang dijelaskan
dan dikembangkan oelh Rasulullah dengan sunah beliau yang kini dapat dibaca di dalam
kitab-kitab hadist.
Yang menentukan perbuatan baik atau buruk dalam moral dan etika adalah adat
istiadat dan pikiran manusia dalam masyarakat pada suatu tempat di suatu masa.
Oleh karena itu dipandang dari sumbernya akhlak islami bersifat tetap dan berlaku
untuk selama-lamanya, sedang moral dan etika berlaku selama masa tertentu di suatu
tempat tertentu.
Akhlak dalam islam sangatlah menjadi faktor pembeda atau penciri yang
menunjukkan perilaku hidup umat manusia dari umat pemeluk agama lain. Karakteristik
akhlak ini dapat diterapkan atau sesuai untuk semua kelas individu baik ditinjau dari ras,
suku, lingkungan, kehidupan sosial masyarakat dan lain sebagainya.
Menurut Qardhawy (1997) dalam Daras (2006) karakteristik akhlak ada tujuh, yaitu:
Suka memaafkan kesalahan orang lain (QS. Ali Imran: 134 & 159)
(Wahyuddin, 2009)
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimnpulan
Akhlak dapat menentukan perilaku suatu umat yang terwujud dalam moral dan etika
dalam kehidupan. Sehingga dapat menentukan mana yang baik dan mana yang buruk,
sehingga manusia dapat menentukan pilihan yang terbaik dalam hidupnya. Dalam islam
akhlak bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang menjadi pedoman hidup kaum. Maka
dari itu umat islam selama masih berpegangan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah dalam proses
kehidupannya, maka dijamin bahwa kualiatas hidup suatu umat akan baik, terhindar dari hal-
hal menyesatkan yang dapat membawa pada kehancuran baik di dunia dan di akhirat. Karena
semua tatanan kehidupan terdapat dalam sumber tersebut.
Dengan kata lain, akhlak adalah suatu sistem yang mengatur perbuatan manusia baik
secara individu, kumpulan dan masyarakat dalam interaksi hidup antara manusia dengan baik
secara individu, kumpulan dan masyarakat dalam interaksi hidup antara manusia dengan
Allah, manusia sesama manusia, manusia dengan hewan, dengan malaikat, dengan jin dan
juga dengan alam sekitar. Maka dari itu pentingnya suatu kaum memiliki akhlak yang
bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.
DAFTAR PUSTAKA
Sahilun A. 1980. Nasir, Etika dan Problematikanya Dewasa ini. PT. Al-Ma’arif: Bandung
Tim Dosen Agama Islam. 2002. Pendidikan Agama Islam. UB: Malang
Wahyuddin, dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam. Grasindo: Jakarta