A. Latar Belakang
Ketika seseorang memilih karir hidupnya sebagai Aparatur Sipil Negara, maka
sejatinya ia telah menjadi bagian dari “kekuasaan” yang tindak tanduknya berimplikasi
terhadap kepentingan masyarakat luas. Masyarakat memiliki tuntutan dan harapan
yang tinggi kepada aparat pemerintah. Saking tingginya harapan masyarakat, tidak
mengherankan kalau perilaku yang kurang terpuji yang dilakukan aparat pemerintah
akan menjadi sorotan tajam, menjadi bahan sindiran, bulan bulanan, hinaan,
cemoohan, bahkan cacian. Hal demikian tidak hanya berlaku di negara-negara yang
memiliki budaya ketimuran, bahkan di negara-negara liberal yang menjunjung tinggi
kebebasan individu pun, standar etika bagi orang-orang yang mengatur urusan publik
jauh lebih tinggi dibanding standar etika yang berlaku pada masyarakat umum.
B. Tujuan Pembelajaran
Kompetensi dasar yang ingin dicapai melalui modul ini adalah: Setelah mengikuti
pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu menanamkan nilai dan membentuk sikap
dan perilaku patuh kepada standar etika publik yang tinggi. Untuk menilai ketercapaian
kompetensi dasar tersebut dapat diukur melalui indikator keberhasilan yang dirumuskan
sebagai berikut: • Memiliki pemahaman tentang kode etik dan perilaku pejabat publik; •
Mengenali berbagai bentuk sikap dan perilaku yang bertentangan dengan kode etik dan
perilaku dan implikasi dari pelanggaran kode etik dan perilaku bagi dirinya; dan •
Menunjukan sikap dan perilaku yang sesuai dengan kode etik dan perilaku selama
Diklat.
a. Defenisi Etika
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/ buruk, benar/salah yang
harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan
moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang
seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik
adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah
perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Integritas publik
menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki komitmen moral
dengan mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian kelembagaan,
dimensi-dimensi pribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan publik. Adapun
pengertian kode etik adalah Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur
tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan
pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan - ketentuan tertulis.
10. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
Etika publik menekankan pada aspek nilai dan norma, serta prinsip moral,
sehingga etika publik membentuk integritas pelayanan publik. Etika Publik
menuntut lebih dari kompetensi teknis karena harus mampu mengidentifikasi
masalah-masalah dan konsep etika yang khas dalam pelayanan publik. Oleh
karena itu, etika publik mengarahkan analisa politik sosial budaya (polsosbud)
dalam perspektif pencarian sistematik bentuk pelayanan publik dengan
memperhitungkan interaksi antara nilai - nilai masyarakat dan nilai-nilai yang
dijunjung tinggi oleh lembaga-lembaga publik.
2. Dimensi Modalitas
c. Tekanan lebih banyak pada hak warga negara untuk bisa mengoreksi
dan ambil bagian dalam kebijakan publik sehingga akuntabilitas
disamakan dengan transparansi. Transparansi dipahami bahwa
organisasi pemerintah bisa mempertanggungjawabkan apa yang telah
dilakukan dengan memberikan informasi yang relevan atau laporan
terbuka terhadap pihak luar atau organisasi mandiri (legislator, auditor,
publik) dan dipublikasikan.
Integritas publik dalam arti sempit yakni tidak melakukan korupsi atau
kecurangan. Adapun maknanya secara luas yakni tindakan yang sesuai dengan
nilai, tujuan dan kewajibannya untuk memecahkan dilema moral yang tercermin
dalam kesederhanaan hidup. Integritas publik juga dimaksudkan kualitas dari
pejabat publik yang sesuai nilai, standar, aturan moral yang diterima masyarakat.
Integritas publik juga merupakan niat baik seorang pejabat publik yang didukung
oleh institusi sosial seperti hukum, Etika Publik aturan, kebiasaan, dan sistem
pengawasan.